Anda di halaman 1dari 26

1

STRATEGI PENGEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI


KEGIATAN SENAM IRAMA DENGAN MEDIA SIMPAI PADA ANAK
RA MIFTAHUL HUDA DUSUN SAMBIREJO DESA KATERBAN
KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PROPOSAL

Oleh :

KOMARIYAH
Nomor Pokok : 2014114270058
NIMKO : 2014.4.114.0127.1000053

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)


INSTITUT AGAMA ISLAM PANGERAN DIPONEGORO
(IAI PD) NGANJUK
2017

ii
2

i
3

HALAMAN PERSETUJUAN

Naskah proposal yang disusun oleh : Komariyah, Nomor Pokok : 2014114270058

NIMKO : 2014.4.114.0127.1000053 dengan judul “Mengembangkan Kemampuan

Fisik Motorik Kasar Melalui Kegiatan Senam Irama Dengan Media Simpai Pada

Anak Ra Miftahul Huda Sambirejo Katerban Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran

2017/2018”, telah diadakan bimbingan, pemeriksaan, maupun perbaikan

seperlunya dan dipandang telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam siding ujian

proposal.

Nganjuk,

Pembimbing I

Dr. H. SOIM, M.Pd.I


NIK : 07.0114.031

Pembimbing II

MOH. SAFI’IL ANAM, M.Pd.I


NIK:

ii
1

STRATEGI PENGEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI


KEGIATAN SENAM IRAMA DENGAN MEDIA SIMPAI PADA ANAK
RA MIFTAHUL HUDA DUSUN SAMBIREJO DESA KATERBAN
KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A. Konteks penelitian

Pembelajaran anak usia dini memegang peranan yang sangat penting

dalam pembentukan kemampuan dan sikap belajar pada tahap yang lebih

lanjut. Proses pembelajaran peran guru bukan semata-mata memberikan

informasi, melainkan juga mengarahkan, dan memberi fasilitas belajar

(directing and facilitating learning), agar proses belajar menjadi efektif.

pembelajaran adalah upaya yang dilakukan dalam merekayasa lingkungan

agarterjadi belajar pada individu siswa.

Pembelajaran berasal dari kata belajar, yang artinya suatu perubahan

yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil

dari praktik atau latihan. Perubahan tingkah laku individu sebagai hasil belajar

ditunjukkan dalam berbagai aspek, seperti perubahan pengetahuan,

pemahaman, persepsi, motivasi atau gabungan dari aspek-aspek tersebut.1

Untuk dapat melaksanakan pembinaan tersebut diatas, seorang guru

harus mampu memahami didaktik dan metodik dalam penyampaian

pembelajaran, serta harus memahami seperangkat program kegiatan belajar

anak usia dini dan mengaitkan antara isi, bahan kegiatan, dan kebutuhan serta

minat anak atau anak didik dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan

1
Susanto Ahmad. Pendidikan Anak Usia Dini Konsep dan Teori. Jakarta. Bumi Aksara. 2017. 115

1
2

karakteristik anak usia dini, sehingga melalui proses pembelajaran semua

potensi dan kemampuan yang di miliki anak dapat tumbuh dan berkembang

seoptimal mungkin baik jasmani maupun rohaninya, sesuai dengan

perkembangan masing-masing anak.

Dalam buku manajemen PAUD di jelaskan bahwa :

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan


pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar beberapa aspek
berikut ini :
1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan
kasar).
2. Kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual).
3. Sosioemosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa, dan
komunikasi, yang disesuaikan dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.2

Dari uraian diatas, jelaslah bahwa dalam penyelanggaraan Pendidikan

Anak Usia Dini terdapat beberapa aspek yang harus dikembangkan. Dalam

penelitian ini peneliti secara khusus akan membahas pengembangan fisik

motorik (motorik kasar) melalui senam irama menggunakan media simpai,

yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan jasmani yang

kuat, sehat dan terampil. Yang dimaksud dengan gerakan motorik adalah

semua gerakan yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh. Perkembangan

motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan

pengendalian gerak tubuh, dan perkembangan ini erat kaitannya dengan

perkembangan pusat motorik di otak. Pada anak, gerakan ini dapat secara lebih

jelas dibedakan antara gerakan kasar atau gerakan halus.3

2
Maimunah Hasan. Manajemen PAUD. Jakarta. Wijaya. 2009. 15-16
3
Susanto Ahmad. Pendidikan Anak Usia Dini Konsep dan Teori. Jakarta. Bumi Aksara. 2017. 38
3

Disebut gerakan kasar, bila gerakan yang dilakukan melibatkan

sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena

dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Misalnya, gerakan membalik dan

telungkup menjadi telentang atau sebaliknya, contoh lainnya uang termasuk

gerakan kasar ini adalah gerakan berjalan, berlari, dan melompat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertia senam adalah “gerak

badan dengan gerakan tertentu”.4 Sedangkan senam irama menggunakan

media simpai adalah senam yang khusus diciptakan guru sendiri sebagai hasil

ide kreatif guru untuk mengembangkan gerakan-gerakan dasar dan gerakan

yang sederhana dan macam atau jenis gerakan disesuaikan dengan

perkembangan fisik anak usia dini yang masih berada di Lembaga Pendidikan

Anak Usia Dini. Gerakannya sangat dinamis, lagunya lincah dan menarik, serta

mudah dihafal dan diingat oleh anak.

Sekolah Roudhotul Athfal (RA) Miftahul Huda merupakan lembaga

pendidikan yang berada dibawah naungan Kementrian Agama. Setelah peneliti

mengadakan wawancara dengan salah satu guru di lembaga yang bernama Ibu

Fitriah S.Pd pada tanggal 11 Januari 2018 mendapatkan hasil bahwa tingkat

perkembangan fisik motorik kasar anak usia dini di RA Miftahul Huda

Sambirejo Katerban Baron kabupaten Nganjuk masih rendah.5 Hal ini dapat

dilihat dari hasil pengembangan kemampuan fisik motorik kasar anak belum

memuaskan karena kurangnya keaktifan anak didik dalam proses

pembelajaran. Proses pembelajaran kurang menarik bagi anak didik sehingga

4
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya. Amelia. 2002.335
5
Wawancara dengan Fitriah selaku guru kelas B RA Miftahul Huda Sambirejo tanggal 11-
02-2018. pukul 08.00 WIB
4

anak didik mudah bosan. Akhirnya keberhasilan pembelajaran dalm bentuk

prosentase hanya mendapat kurang dari 75% yang berarti mengalami

kegagalan. Jumlah anak didik 20, yang mendapat 1 bintang = 8 anak, 2 bintang

= 7 anak, 3 bintang = 3 anak, dan 4 bintang = 2 anak. Oleh karena itu, peneliti

termotivasi untuk melaksanakan suatu kegiatan senam irama menggunakan

media simpai dalam upaya untuk mengembangkan kemampuan fisik motorik

kasar anak didik. Dengan senam irama menggunakan media simpai,

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan

dan koordinasi tubuh.

Gambar 1
Dokumentasi Wawancara
5

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti mengambil

judul penelitian sebagai berikut :

Strategi Pengembangan Motorik Kasar Anak Melalui Kegiatan Senam Irama

Dengan Media Simpai Pada Anak RA Miftahul Huda Sambirejo Katerban

Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran 2017/ 2018.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis

merumuskan masalah yang menjadi fokus dari perbaikan pembelajaran yaitu :

1. Bagaimana pengembangan motorik kasar pada anak RA Miftahul Huda ?

2. Bagaimana pelaksanaan senam irama pada RA Miftahul Huda?

3. Bagaimana strategi pengembangan kemampuan motorik kasar anak melalui

kegiatan senam irama di RA Miftahul Huda?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian dengan judul strategi pengembangan kemampuan motorik

kasar anak melalui kegiatan senam irama dengan media simpai di RA Miftahul

HUDA Baron,kabupaten nganjuk tahun pelajaran 2017-2018 ini di lakukan

dengan tujuan:

1. Memperoleh data tentang kemampuan fisik motorik kasar pada anak RA

Miftahul Huda Baron,kabupaten nganjuk sebelum di lakukan tindakan

2. Melakukan tindakan berupa penerapan senam irama dengan

menggunakanmedia simpai dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatan


6

kualitas pembelajaran dan kemampuan fisik motorik kasar anak RA Miftahul

Huda Baron,Kabupaten Nganjuk.

3. Mengumpulkan data tentang kemampuan fisik motorik kasar anak RA

Miftahul Huda Baron ,Kabupaten Nganjuk sesudah di lakukan tindakan

4. Mengetahui ada tidaknya kemampuan fisik motorik kasar pada RA Miftahul

Huda Baron,Kabupaten Nganjuk antara waktu sebelum dan sesudah di

lakukan tindakan

D. KEGUNAAN HASIL PENELITIAN

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk berbagai

pihak khususnya untuk anak usia dini,selain itu dengan melakukan penelitian

ini di harapkan mampu memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (PI AUD) di Institut Agama Islam (IAI) Pangeran Diponegoro

Nganjuk

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk berbagai

pihak di antaranya sebagai berikut:

a. Bagi peneliti

1) Dapat menambah wawasan tentang pengembangan kemampuan fisik

motorik anak usia dini pada umumnya, sehingga dapat berupaya untuk

memperbaiki proses pembelajaran secara umum dan khususnya

pengembangan fisik motorik melalui senam irama.


7

2) Dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman peneliti, sehingga

dapat lebih aktif, kreatif dan inovatif sehingga mampu mengembangkan

pengetahuan tersebut untuk meningkatkan hasil belajar anak didik, baik

prestasi akademik maupun prestai non akademik.

3) Dapat memperoleh pengetahuan praktis di bidang penelitian dan

penelitian ilmiah berdasarkan pengetahuan praktis di bidang penelitian

ilmiah berdasarkan pengetahuan maupun teori yang di peroleh selama

perkuliahan sebagaimana tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

b. Bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi penyelenggara pendidikan

anak usia dini dalam melaksanakan program kegiatan belajar agar dapat

meningkatkan kemampuan anak didik sesuai dengan kemampuan dan

potensinya, serta dapat meningkatkan mutu pendidikan anak uia dini.

2) Membantu lembaga pendidikan anak usia dini untuk lebih berkembang

dan maju dengan adanya peningkatan hasil belajar dan prestasi belajar

anak didik.

c. Bagi pemerintah dan dunia pendidikan pada umumnya.

1) Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah dalam

penyelenggaraan dan peningkatan mutu pendidikan anak usia dini, agar

lebih memperhatikan lembaga PAUD dalam memberikan bantuan

sarana dan prasarana yang memadai yang sangat di perlukan untuk

menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran dan meningkatkan mutu

pendidikan.
8

2) Dapat memberikan masukan bagi dunia pendidikan pada umumnya

dalam rangka pembinaan para guru untuk meningkatkan pengetahuan

dan ketrampilan sehingga dapat lebih kreatif dan inovatif dalam upaya

peningkatan kinrjanya yang lebih professional.

3) Dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan pada pemerintah

dalam menentukan kebijakan bidang pendidikan, baik pendidikan

untuk anak usia dini maupun pendidikan secara umum.

d. Bagi masyarakat.

1) Dapat memberikan penerangan dan penjelasan pada masyarakat, bahwa

pendidikan anak usia dini sangat penting di berikan pada anak sebelum

memasuki pendidikan lebih lanjut.

2) Dapat memberikan sumbangan pemikiran bahwa penyelenggaraan

pendidikan anak usia dini di mulai dari pendidikan informal

(pendidikan dalam keluarga), pendidikan non formal (kelompok

bermain), dan pendidikan formal (pendidikan Taman kanak-kanak)

yang akan menentukan masa depan anak di kemudian hari.

E. PENEGASAN ISTILAH

Judul skripsi ini adalah Strategi Pengembangan Kemampuan

Motorik Kasar Anak Melalui Kegiatan Senam Irama Dengan Media Simpai di

RA Miftahul Huda Baron Nganjuk Tahun Ajaran 2017/2018.

Agar dalam memahami judul tidak terjadi kesalah pahaman, maka penulis

membatasi pengertian istilah-istilah yang terkandung dalam judul dan

memberikan penjelasan pengertian istilah tersebut.


9

Strategi : Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai

sasaran khusus.

Pengembangan : Menjadi bertambah sempurna (meliputi pribadi, pikiran,

pengetahuan, dsb)

Kemampuan : Kesanggupan, kecakapan, kekuatan

Motorik kasar : Gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar

Kegiatan : Aktivitas, usaha, pekerjaan

Senam Irama : Gerak badan dengan gerakan tertentu seperti menggeliat,

menggerakkan, dan meregangkan anggota badan dengan

mengikuti irama lagu

Simpai : Lingkar atau gelang-gelang dari rotan atau logam

F. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Sebuah penelitian agar, dapat berhasil dengan baik, maka tentunya

perlu di adakannya perencanaan yang baik, fasilitas yang memadai,

pengelolaan dan pengolahan yang trampil dan penggunaan metode yang

tepat. Oleh karena itu, perlu adanya pembahasan yang khusus mengenai

masalah metode yang di gunakan dalam penelitian ini.

Berdasarkan pada judul yang ada,yaitu”Strategi pengembangan

kemampuan fisik motoriki kasar anak melalui kegiatan senam irama dengan

media simpai di RA Miftahul huda Sambirejo Katerban Kabupaten Nganjuk”

Dalam penelitian ini pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan

kualitatif yaitu suatu pendekatan yang di harapkan bia menghasilkan


10

penemuan-penemuan pada strategi lembaga dalam pengembangan

kemampuan fisik motorik ini di maksudkan untuk memberikan gambaran

secara mendalam tentang strategi dalam mengembangkan ketrampilan fisik

motorik melalui kegiatan senam irama dengan media simpai di RA Miftahul

huda Sambirejo Katerban kabupaten Nganjuk.

Secara umum yang di maksud yang di maksud dengan “penelitian

Kualitatif adalah jenis penilaian yang menghasilkan penemuan-penemuan

yang tidak dapat di capai dengan menggunakan prosedur –prosedur statistik

atau dengan cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).Pendapat lain

menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penilaian yang berusaha

mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks

(holistic –kontekstual), melalui pengumpulan data dari latar alami di mana

instrumen pokoknya adalah peneliti sendiri.”6

Menurut Bogdan dan Taylor “Penelitian kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”7

2. Kehadiran Peneliti

Peneliti adalah sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data oleh

karena kehadiran peneliti untuk hadir langsung di tempat penelitian sangat

mutlak di perlukan. Kehadiran peneliti ini di lukiskan secara eksplilsit dalam

6
H.Soim,M.Pd.I.Dkk.Pedoman Penyusunan Skripsi, Lembaga Penerbitan IAI Pangeran
Diponegoro Nganjuk, Nganjuk: 2014, 21
7
Lexy.J.Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosda Karya, Bandung:2008,4
11

laporan penelitian sebagai pewancara dan pengamat penuh. Sebagai

pewancara seorang peneliti akan mewancarai kepada Kepala , Guru di kelas

B yang ada kaitanya dalam bidang penelitian, dan yang berkaitan dengan

strategi Pengembangan kemampuan fisik motorik kasar. Sebagai pengamat

(observer), Peneliti mengamati proses kegiatan senam irama di madrasah

tersebut. jadi selama penelitian ini di laksanakan peneliti bertindak sebagai

observer,pengumpul data, penganlisis data,dan sekaligus pelapor hasil

penelitian. Dalam penelitian kualitatif, Kedudukan peneliti adalah sebagai

perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis dan akhirnya sebagai

pelapor hasil penelitian.8

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Roudhotul Athfal (RA) Miftahul Huda

Sambirejo Katerban Baron Kabupaten Nganjuk, adapun sebagian kecil

identitasnaya sebagai berikut :

1. Nama Madrasah : RA miftahul Huda

2. Status : Madrasah swasta

3. NPSN : 69747015

4. NSM : 101235180013

5. Alamat : Dusun Sambirejo Desa Katerban

Kecamatan Baron Kabupaten Nnganju

6. Nama Kepala Sekolah : Fila wahidatul firdausi.S.Pd.

8
Lexy.J.Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosda Karya, Bandung:2008,168
12

7. Tahun berdiri : 2006

8. Tahun beroperasi :2006

9. Status tanah : Wakaf

4. Data dan Sumber Data

A. Data

Yang di maksud data adalah “hasil pecatatan peneliti, baik yang

berupa fakta ataupun angka”. 9

Senada dengan pengertian tersebut, dalam SK Menteri P dan K No.

0259/U/1977 tanggal 11 Juli 1977, yang dikutip Arikunto disebutkan

bahwa data adalah “Segala fakta angka yang dapat dijadikan bahan

untuk menyususn sustu informasi, sedangkan informasi adalah hasil

pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan”.

Berdasarkan cara memerolehnya data dibedakan atas data primer

dan data sekunder.10 Adapun dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan 2 sumber data tersebut, yakni :

a. Data Primer

Data primer ini adalah data yang banyak digunakan, dan

merupakan salah satu ciri penelitian kualitatif yang meliputi data

hasil angket, observasi dan wawancara penulis dengan subyek

penelitian.

b. Data Sekunder

9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekaan praktek, Trineka cipta, Jakarta:2006,
116
10
Ibid 24
13

Data Sekunder yaitu “Data yang diperoleh dari/berasal dari

bahan kepustakaan”. Sedangkan menurut M. Sitorus data sekunder

adalah hasil pngumpulan data oleh orang lain. Data tersebut

disusun sesuai dengan kategori atau klasifikasi menurut ketentuan

tertentu.11

B. Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek

darimana data dapat diperoleh.

Dalam penelitian ini menggunakan sumber data, yaitu :

1. Responden

Responden adalah “orang yang merespon atau menjawab

pertanyaan pertanyaan peneliti, buik pertanyaan tertulis maupun

lisan”. Dalam hal ini, sumber data tersebut dapat diperoleh dari

siswa, dan guru.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah “Barang-barang tertulis”. Dalam hal ini

berupaya dokumen-dokumen kegiatan siswa dan arsip-arsip lain

yang diperlukan.

5. Prosedur Pengumpulan Data

11
M. Sitorus, Sosiologi 2, Airlangga, Surabaya:1998, 23
14

Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan metode sebagai

berikut :

1. Metode Observasi

Observasi secara harfiah berarti mengamati, memantau, atau

memebrhatikan secara seksama, sedangkan secara istilah yang berasal

dari bahsa inggris ini selanjutnya digunakan untuk menjelaskan suatu

kegiatan penelitian yang dalam pengumpulan datanya dilakukan dengan

mengamati gejala-gejala yang ada dilapangan dengan cara turun

langsung ke lokasi. 12

2. Metode Interview atau Wawancara

Merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan

mengadakan komunikasi dengan berdialog secara langsung bertatap

muka dengan sumber data secara sistematis dan berdasarkan pada tujuan

penyelidikan.

Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus, masing-masing

siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu :

a. Penyusunan rencana tindakan

b. Pelaksanaan tindakan

c. Pengamatan

d. Refleksi

Langkah penelitian dalam setiap siklus dapat diilustrasikan

sebagai berikut :

12
Abudddin Nata, Metodologi Studi islam, PT Raja Gravindo Persada, Jakarta, 2003, 375
15

Perencanaan

Perencanaan Siklus II Perencanaan

Perencanaan

Perencanaan Perencanaan

Siklus I Siklus II

Perencanaan Perencanaan Perencanaan Perencanaan

Perencanaan Perencanaan

Bagan 3.1

Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, masing-masing terdiri

dari empat tahapan yaitu penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan

tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi tindakan. Adapun

penjabaran tiap siklusnya adalah sebagai berikut :

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan Rencana Tindakan

Pada tahap ini akan dipersiapkan beberapa hal yang akan

dipersiapkan. Beberapa hal yang akan digunakan dalam penelitian

tindakan kelas yaitu :

1. Menyiapkan rencana pembelajaran dengan menyiapkan RKM (Rencana

Kegiatan Mingguan)
16

2. Mempersiapkan media fisik motorik kasar melalui kegiatan senam irama

3. mempersiapkan format penelitian fisik motorik kasar melalui kegiatan

senam irama dengan simpai

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini akan dilakukan pembelajaran sesuai dengan yang

sudah ditetapkan di RKM dan RKH dengan media simpai.

c. Pengamatan

Pada tahap ini akan dilakukan pengamatan oleh guru observer

terhadap aktivitas beljar anak didik dan membuat catatan jika ada hal-hal

khusus, baik yang dilakukan oleh guru maupun oleh anak didik. Kepala

sekolah sebagai partisipan melakukan observasi terhadap guru dalam

menerapkan kegiatan senam irama dengan menggunakan media simpai.

Selama proses pembelajaran seperti yang direncanakan setiap anak

didik memperhatikan fisik motorik kasar melalui kegiatan administratif

fisik motorik kasar melalui kegiatan senam irama.

d. Refleksi

Pada tahap ini akan dilakukan analisis data mengenai proses hasil

pembelajaran, selnjutnya hal tersebut akan direfleksi secara bersama-

sama dengan kolaborator khususnya berkaitan dengan dampak

pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran.

2. Siklus Kedua
17

Berdasarkan pada siklus I, pada siklus II ini peneliti lebih menekankan

pada tujuan perbaikan yaitu mengembangkan kemampuan fisik motorik

kasar melalui kegiatan senam irama dengan menggunakan media

simpai.Permasalahan yang tidak dapat di selesaikan pada siklus I di

adakan perbaikan pada siklus II, yaitu:

a. Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaaan proses penilaian dalam kegiatan sehari-hari di RA

menggunakan beberapa teknik penilaian, yaitu : observasi, percakapan,

penugasan, unjuk kerja .Guru melaksanakan penilaian mengacu pada

tingkat pencapaian perkembangan, serta indikator yang hendak di capai

dalam satu kesatuan kegiatan yang di rencenakan dalam waktu tertentu

dengan memperhatikan prinsip penilaian yang telah di tentukan. Upaya

meningkatkan kemampuan gerak melalui media motorik kasar agar guru

mendapatkan gambaran tentang tahap perkembangan dan kemampuan

anak didik ketika melakukan kegiatan senaam irama. Agar kegiatan

mengevaluasi belajar berjalan dengan baik, teknik yang di lakukan

adalah observasi.

b. Pelaksanaan Tindakan.

Pada tahap ini akan di lakukan pembelajaran sesuai dengan yang

sudah di tetapkan dalam RPPM dan RPPH dengan menggunakan media

simpai.

c. Pengamatan
18

Pada tahap ini akan di lakukan pengamatan oleh guru observer

terhadap aktivitas belajar anak didik dan membuat catatan jika ada hal

khusus, baik yang di lakukan oleh guru maupun oleh anak didik. Kepala

sekolah sebagai partisipan

melakukan observasi terhadap guru dalam menerapakan kegiatan senam

irama dengan menggunakan media simpai.

Selama proses pembelajaran seperti yang di rencanakan , setiap anak

didik memperhatikan fisik motorik kasar melalui kegiatan senam irama.

Penilaian terhadap anak didik menggunakan teknik penilaian observasi.

d. Refleksi

Peneliti dan kolaborator melaksanakan refleksi terhadap

pelaksanaan kegiatan senam irama dengan media simpai dan hasil

pengamatan pada siklus kadua.

3. Siklus ketiga

Berdasarkan siklus I dan II, pada siklus III ini peneliti lebih

menekankan pada tujuan perbaikan yaitu mengembangkan kemampuan

motorik kasar mealui kegiatan senam irama dengan media

simpai.Permasalahan yang tidak dapat di selesaikan pada siklus I dan II

di adakan pada siklus III ini.

a. Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan proses penillaian dalam kegiatan sehari;hari di RA

menggunakan beberapa teknik penilaian, yaitu : observasi, percakapan,

penugasan, unjuk kerja.Guru melaksanakan penilaian mengacu pada

tingkat pencapaian perkembangan, serta indikator yang hendak di capai


19

dalam satu kegiatan yang di rencanakan dalam waktu tertentu dengan

memperhatikan prisip penilaian yang telah di tentukan. Upaya

meningkatkan mkemampuan gerak melalui media motorik kasar agar

guru mendapatkan gambaran tentang tahap perkembangan dan

kemampuan anak didik ketika melakukan kegiatan senam irama. Agar

kegiatan mengevaluasi belajar berjalan dengan baik, teknik yang di

lakukan adalah observasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini akan di lakukan pembelajaran sesuai dengan yang

sudah di tetapkan dalam RPPM dan RPPH dengan menggunakan media

simpai berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua.

c. Pengamatan

Pada tahap ini akan di lakukan pengamatan oleh guru observer

terhadap aktivitas belajar anak didik dan membuat catatan jika ada hal -

hal khusus, baik yang di lakukan pada guru maupun anak didik dengan

memperhatikan hasi refleksi pada siklus kedua.

d. Refleksi

Peneliti dan kolaborator melaksanakan refleksi terhadap pelaksanaan

kegiatan senam irama dengan menggunakan media simpai dan hasil

pengamatan pada siklus ketiga, kemudian menganalisis dan membuat

kesimpulan tentang keberhasilan tindakan.

6. Analisis Data
20

Setelah adanya observasi dan dokumentasi dari anak didik, maka

peneliti melakukan diskusi dengan kolaborator tentang hasil yang sudah di

dapat dari hasil diskusi tersebut. Peneliti mampu mendeteksi permasalahan

yang ada di dalam proses pembelajaran sekaligus mencari alternatif solusi

yang tepat. Selain itu peneliti mampu mengembangkan fisik motorik kasar

melalui kegiatan senam irama dengan media simpai. Indikator keberhasilan

tersebut harus mencapai minimal 75%

Adapun untuk menganalisis data aktivitas anak didik dan gurru

sewaktu proses pembelajaran menggunakan rumus :

𝑓
P = 𝑁 x 100%

Keterangan :

P = hasil jawaban dalam %

f = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah item pengamatan dikali dengan nilai tertinggi

Hasil perhitungan berupa nilai rata-rata ditafsirkan dengan kalimat

yang bersifat kuantitatif. Selanjutnya setelah data dideskrispsikan kemudian

dianalissi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data ini berisi tentang usaha-usaha peneliti

dalam mendapatkan keabsahan data, untuk memperoleh temuan, dan

interpretasi yang absah. Maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan

menggunakan trknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti dilapangan,

observasi yang diperdalam, pembahasan sejawat, analisis.


21

8. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap-tahp penelitian ini berisi uraian, proses pelaksaan penelitian

mulai dari studi pendahuluan, pengembangan design, pelaksanaan

penelitian sesungguhnya sampai pada penulisan laporan penelitian.

Tahap-tahap ini meliputi :

1. Tahap Pra Lapangan, yang meliputi : menyusun rancangan, penelitian,

memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan

menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatn informasi,

menyiapkan perlengkapan penelitian dan menyangkut persoalan etika

penelitian.

2. Tahap pekerjaan Lapangan, yang meliputi : memahami latar

penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta

sambil mengumpulkan data.

3. Tahap Analisis Data, analisis selama dan setelah pengumpulan data.

4. Tahap Penulisan Hasil Laporan Penelitian.

G. RENCANA DAFTAR ISI SKRIPSI

Pada penulisan proposal skripsi ini di awali dengan halaman formalitas,

yang terdiri dari halaman sampul, halaman judul, dan halaman persetujuan.

Adapun sitematika pembahasan proposal skripsi ini meliputi:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian yang mendasari penulisan

skripsi, B. Rumusan Masalah yang hendak diteliti, C. Tujuan Penelitian yang


22

hendak dicapai, D. Kegunaan Hasil Penelitian yang diharapkan, E. Penegasan

Istilah yang digunakan untuk menghindari kesalahfahaman tentang jududl

skripsi F. Metode Penelitian untuk memberikan alasan pemilihan judul,

BAB II : Landasan Teori (Kajian Pustaka)

BAB III : Metodologi Penelitian

A. Pendekatan dan jenis penelitian

B. Kehadiran peneliti

C. Lokasi penelitian

D. Data dan sumber Data

E. Prosrdur pengumpulan Data

F. Analisis Data

G. Pengecekan keabsahan Data

H. Tahap- Tahap penelitian

BAB IV : Paparan Data dan Temuan Penelitian

BAB V : Pembahasan

BAB VI : Penutup
23

DAFTAR PUSTAKA

Hasan Maimunah. Manajemen PAUD, Jakarta : Widjaya, 2009

Susanto Ahmad. Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan Teori), Jakarta : PT.

Bumi Aksara, 2017

Soim. Pedoman Penyusunan Skripsi, Nganjuk : Lembaga Penerbitan IAI Pangeran

Diponegoro, 2013

Moelong, J Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung, PT Remaja Rosda Karya,

2008

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Praktek, Rineka cipta, Jakarta :

2006

M.Sitorus. Sosiologo 2, Erlangga, Surabaya: 1999

Anda mungkin juga menyukai