Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ANTROPOLOGI DAN BIOLOGI

Dosen: Dr. Delfi Eliza, M.Pd.

oleh:
Sisri Melina, S.S. (NIM: 22330016)

MAGISTER PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kepada Allah SWT, atas ridho dan rahmat-Nya pembuatan
makalah antropologi dan biologi dapat tersusun. Sumber utama yang dijadikan referensi
adalah buku. Matakuliah ini dibimbing oleh Dr. Delfi Eliza, S.Pd., M.Pd. dari dosen
Fakultas Ilmu Pendidikan Magister Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri
Padang.
Dalam makalah ini berisi tentang memahami ilmu antropologi, memahami ilmu
biologi, ilmu biologi dan manusia. Makalah ini telah disusun secara maksimal dan ucapan
terimakasih kepada banyak pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, akhirnya penulis sampaikan kepada para pembaca,
mudah-mudahan ada manfatnya. Segala tegur sapa dan kritik yang konstruktif sangat
penulis nantikan, demi penyempurnaan dan peningkatan kulitas tulisan ini selanjutnya.

Padang, 27 September 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………...…………………………………….………………………… 1
BAB I. PENDAHULUAN…..…………………………………………………………. 2
A. Latar Belakang……………………………………..…………………………… 2
B. Rumusan Masalah………………………………..……………………………... 2
C. Tujuan……………………………………………..……………………………. 2
BAB II. PEMBAHASAN…..………………………….………………………………. 3
A. Ilmu Antropologi dan Ilmu Biologi ..…..……….………………………………. 3
B. Ilmu Biologi dan Manusia..…………………………………………………….. 8
C. Ciri Fisik dan Biologis Manusia………………………………………………... 9
D. Rentang Kehidupan Manusia (Life-Span)……………………………………… 12
E. Akhir Hidup Manusia…………………………………………………………… 14
BAB III. PENUTUP …...………………………………………………………………. 15
A. Kesimpulan……………………………………………………………………… 15
B. Saran…………………………………………………………………………….. 15
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 16

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu antropobiologi berkaitan dengan eksistensi dan perilaku manusia. Menurut
Koentjaraningrat (2009) tentang antropologi dimaksudkan untuk mengkaji manusia
dan kepribadiannya, masyarakat dan kebudayaan, dinamika serta keanekaragaman
budaya. Biologi adalah ilmu yang mengkaji tentang kehidupan (hayat), dan organisme
hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, genetika, dan evolusi serta
taksonomi manusia sebagai makhluk hidup. Pemahaman mengenai antropobiologi
adalah usaha untuk mengembangkan wawasan tentang aspek-aspek biologis yang
dikaji yaitu genetika, anatomi, evolusi, dan ekologi. Genetika menekankan pada aspek
bawaan anak, anatomi tentang struktur tubuh manusia, evolusi membahas tentang
perubahan manusia dari waktu ke waktu serta hubungan timbal balik manusia dengan
lingkungannya yang disebut ekologi. Unsur-unsur biologis dengan “mekanisme”
keilmuannya masing-masing itulah yang akan melahirkan perilaku yang beragam.
(Akil, M.M & Hikrawati, 2020).
Antropologi merupakan ilmu yang membahas tentang manusia. Ilmu ini juga
memiliki cabang-cabang ilmu lainnya yang berkaitan dengan antropologi.
Antropologi memiliki perkembangan di berbagai-bagai negara. Ilmu ini juga
membahas tentang manusia yang hidup untuk terus berkembang di dalam
kehidupannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memahami ilmu antropologi?
2. Apa kajian yang termasuk pada ilmu antropologi?
3. Bagaimana memahami ilmu biologi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu ilmu antropologi.
2. Untuk mengetahui dan memahami cabang ilmu antropologi
3. Untuk mengetahui dan memahami kajian ilmu biologi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ilmu Antropologi dan Ilmu Biologi


1. Ilmu Antropologi
a. Pengertian Antropologi
Antropologi secara sederhana adalah ilmu tentang manusia. Antropologi berasal
dari kata Yunani yakni antropos yang berarti “manusia" atau "orang", dan logos yang
berarti "ilmu" dalam pengertian "bernalar", "berakal". Jadi secara etimologis
antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia terutama yang terkait dengan
sejarah dan kebudayaan manusia. Antropologi adalah studi tentang manusia: budaya
mereka, perilaku mereka, kepercayaan mereka, cara mereka bertahan hidup.
Alexander Pope (1688-1744) menyebut antropologi sebagai "studi yang paling tepat
untuk memahami umat manusia." Sementara Haviland 2008 berkata, " Anthropology,
the study of human kind everywhere, throughout time, produces knowledge about
what makes people different from one another and what they all share in common."
Antropologi merupakan studi "keumatan" manusia di sepanjang waktu, tentang
penggunaan pengetahuan yang membuat manusia berbeda dengan yang lain serta cara
manusia berbagi dengan yang lain umum, publik, kelompok sosial. Dengan demikian,
antropologi adalah "ilmu tentang manusia (perilaku)".(Akil, 2020)

b. Pendekatan, Tujuan, dan Fungsi


Dalam melakukan kajian terhadap manusia, antropologi mengedepankan dua
konsep penting yaitu komprehensif menyeluruh dan komparatif membandingkan.
Karena itu kajian antropologi sangat memperhatikan aspek sejarah dan penjelasan
menyeluruh untuk menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial ilmu
hayati alam dan juga humaniora.
Tujuan antropologi untuk lebih memahami dan mengapresiasi manusia sebagai
entitas biologis Homo sapiens dan makhluk sosial dalam kerangka kerja yang
interdisipliner dan komprehensif. Oleh karena itu, antropologi menggunakan teori
evolusi biologi dalam memberikan arti dan fakta sejarah dalam menjelaskan

3
perjalanan umat manusia di Bumi sejak awal kemunculannya antropologi juga
menggunakan kajian lintas-budaya (cross-cultural) dalam menekankan dan
menjelaskan perbedaan antara kelompok-kelompok manusia dalam perspektif
material budaya perilaku sosial, bahasa, dan pandangan hidup.
Fungsi ilmu antropologi, diantaranya:
1. Antropologi memanfaatkan dan membangun pengetahuan dari ilmu sosial, biologi
humaniora dan fisik.
2. Study antropologi berkaitan dengan fitur biologis yang menjadikan manusia dan
aspek sosial manusia fitur biologis yang dimaksud seperti fisiologi susunan genetika
sejarah gizi dan evolusi. Adapun aspek sosial seperti bahasa, budaya, politik, keluarga,
dan agama.
3. Fungsi antropologi adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang manusia
baik secara fisik biologis maupun secara sosiokultural.

c. Cabang Ilmu Antropologi


Ilmu antropologi yang mengkaji tentang manusia selanjutnya secara spesifik
terbagi atas beberapa kajian ilmu, yaitu:
1). Physical antropology atau antropologi fisik atau antropobiologi atau biasa disebut
sebagai antropologi fisik sebagai studi sistematis manusia sebagai organisme biologi
titik secara tradisional kajiannya berupa evolusi primatologi pertumbuhan dan
perkembangan, Adaptasi manusia dan forensik. Merupakan cabang ilmu antropologi
yang mengkaji tentang hubungan antara aspek biologis dengan perilaku manusia.
Kondisi fisik biologis manusia misalnya meliputi evolusi, genetika, ekologi, dan
sebagainya perilaku manusia dalam kajian antropologi meliputi perilaku sosial,
budaya kognisi, mental, dan pola interaksi sesama manusia makhluk hidup lainnya
dan lingkungan.
2). Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia masa lalu melalui
kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan. Kajian sistematis meliputi
penemuan, dokumentasi, analisis, dan interpretasi data berupa artefak budaya bendawi
seperti kapak batu dan bangunan candi dan ecofak benda lingkungan seperti batuan,
rupa muka bumi, dan fosil maupun fitur arti faktual yang tidak dapat dilepaskan dari

4
tempatnya situs arkeologi. Teknik penelitian yang khas adalah penggalian arkeologis
meskipun survei juga mendapatkan porsi yang cukup besar. Arkeolog adalah sebutan
untuk para sarjana praktisi, atau ahli di bidang arkeologi.
3). Antropologi budaya cultural antropologi adalah cabang ilmu antropologi yang
pengkajiannya berfokus pada penelitian variasi kebudayaan pada manusia titik tokoh
utama yang menggagas antropologi budaya adalah Edward Burnett Tylor 1832-1917
yang dikenal dalam studi budaya primitif yang ditulis pada 1871. Menurut Lewis
1998, Tylor adalah pendiri dan tokoh utama studi antropologi abad ke-19.disiplin ilmu
antropologi ini berbeda dengan cabang ilmu antropologi sosial, yang memandang
keanekaragaman budaya sebagai sub-bagian dari antropologi itu sendiri titik berbagai
metode yang digunakan dalam studi antropologi budaya antara melalui studi etnografi
dalam pengamatan partisipatif wawancara, dan survei. Metode pengamatan
partisipatif sering disebut juga sebagai "penelitian lapangan" karena memerlukan
dedikasi antropolog untuk menetap dalam kurun waktu yang cukup lama di lokasi
penelitiannya.
4). Linguistik antropology antropologi bahasa adalah studi lintas disiplin yang
mempelajari bagaimana bahasa mempengaruhi kehidupan sosial. Ilmu ini adalah
cabang dari antropologi yang lahir dari usaha untuk mendokumentasikan
bahasa-bahasa yang terancam punah. Selama sahabat terakhir, ilmu ini telah
berkembang hingga turut mencakup sebagian besar aspek dari penggunaan dan
struktur bahasa. Antropologi linguistik mengeksplorasi Bagaimana bahasa
membentuk komunikasi identitas sosial, dan keanggotaan kelompok; mengatur sistem
kepercayaan dan sistem ideologi dalam skala besar; serta mengembangkan
representasi umum atas semesta ilmu sosial dan ilmu alam antropologi linguistik
diterapkan dalam bentuk berkolaborasi dengan komunitas adat dan etnis minoritas
dalam pelestarian atau kebangkitan kembali bahasa hilang selama periode tertentu
oleh desakan masyarakat yang lebih dominan. Para antropolog telah membantu
menciptakan bentuk tertulis beberapa bahasa yang sebelumnya hanya ada dengan kata
mulut. Contoh-contoh antropologi linguistik terapan ini mewakili jenis kolaborasi
sejati yang merupakan karakteristik banyak bidang antropologi dewasa ini.

5
Meski tidak disebut oleh habilan 2008, tetapi dalam perkembangan selanjutnya
disebut dengan sosiologi dan antropologi. Antropologi sosial adalah cabang ilmu
antropologi yang mempelajari hubungan antara orang Setiap orang dan kelompok.
Cabang ilmu ini mulai diperkenalkan pada awal abad ke-20. James George frazer
1854-1941 menjadi salah seorang pelopor menggunakan antropologi sosial beard,
1994. Iya dikenal sebagai " the father modern anthropology" Bapak antropologi era
modern.
Pada 1920-an di bawah pengaruh Bronislaw Malinowski dan A.R.
Radecliffe-Brown, penekanan pada antropologi sosial di Inggris sekolah dominan
bergerak menjadi studi komparatif masyarakat kontemporer. Brown menyatakan
bahwa inilah yang secara mendasar disebut sebagai sosiologi komparatif. Antropologi
sosial sekarang sangat berbeda dengan antropologi kultural, seperti yang dipraktikkan
khususnya di Amerika Serikat, yang menunjukkan etno history, diskusi kultural,
bahasa, isu-isu budaya, dan kepribadian. Aliran Inggris atau dikenal dengan istilah
British school sebenarnya tertarik secara khusus pada ilmu sosiologi. Emile Durkheim
1858-1917 yang menjadi pelopor aplikasi sistematis teori sosiologi. Ia dikenal sebagai
orang yang pertama kali memperkenalkan konsep sosiologi sehingga disebut sebagai "
the sociology father"atau bapak pendiri ilmu sosiologi yang kemudian menjadi studi
yang penting dalam ilmu pengetahuan terutama yang mengkaji tentang manusia titik
atas ide tersebut sampai pada akhirnya sosiologi ditetapkan sebagai sebuah disiplin
ilmu yang kemudian diajarkan di Inggris.
2. Ilmu Biologi
a. Pengertian Ilmu Biologi
Biologi atau ilmu hayat adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme makhluk
hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, hukum evolusi, persebaran dan
taksonominya. Ilmu biologi modern sangat luas, dan eklektik serta terdiri dari
berbagai macam cabang, dan subdisiplin titik namun, meskipun lingkupnya luas,
terdapat beberapa konsep umum yang mengatur semua penelitian Sehingga
menyatukannya dalam satu bidang titik biologi umumnya mengakui sel sebagai
satuan dasar kehidupan, gen sebagai satuan dasar pewarisan, dan evolusi sebagai
mekanisme yang mendorong terciptanya spesies baru. Selain itu, organisme diyakini

6
bertahan dengan mengonsumsi, dan mengubah energi serta dengan meregulasi
keadaan dalamnya agar tetap stabil dan vital.
b. Perkembangan Ilmu Biologi
Ilmu biologi mulai berkembang pesat setelah di era Anthony Van leuwenhoek
1632-1723. Iya seorang ilmuwan Belanda yang kemudian disebut sebagai "the father
of biology" Bapak biologi titik ia dianggap sebagai penggagas atau mikrobiolog
pertama. Ia terkenal atas pengembangan temuan mikroskop dan kontribusinya
terhadap didirikannya mikrobiologi. Melalui penemuan mikroskop yang kemudian
menjadi penemuan spermatozoa, bakteri, infusoria implikasi ini juga mempengaruhi
pemikiran tentang biologi titik pada awal abad ke-19 sejumlah ahli biologi mulai
menyadari pentingnya konsep sel.
Konsepsi tentang sel ini dikembangkan Mathias Jacob Schleiden 1804- 1881,
seorang Ahli botani asal Jerman yang menjadi salah seorang penemu teori sel bersama
dengan Theodor Schwann 18 10 - 1882. Ia adalah seorang fisiolog asal Jerman.
Kontribusi utama dalam bidang biologi diantaranya adalah mengenai teori sel
penemuan sel schwann penemuan pepsin dan pengenalan istilah metabolisme
(Aszmann, 2000). Keduanya kemudian mengembangkan gagasan yang sampai saat ini
telah diterima secara luas tentang konsepsi mengenai sel yakni bahwa (1) satuan dasar
organisme adalah Sel, (2) masing-masing sel memiliki Karakteristik kehidupan,
walaupun mereka menentang gagasan bahwa, (3) semua sel berasal dari pembagian
sel lain. Tak kalah pentingnya adalah teori yang dikembangkan oleh Rudolf ludwick
car virchow 1821-1902, adalah seorang dokter, patologis, sejarawan, ahli biologi, dan
politikus Jerman dikenal dengan berbagai penemuannya. Ia adalah orang pertama
yang mengenal leukemia dan amat dikenal dengan hukumnya: omnis cellula e cellula
(“setiap sel berasal dari sel lainnya”) yang ia kemukakan pada 1855.
3. Biologi dan Teori Kehidupan
Dalam kajian biologi juga dikenal teori tentang asal usul kehidupan manusia teori tersebut
adalah
a. Abiogenesis klasik
Teori ini mengungkapkan bahwa kehidupan berasal dari benda-benda mati yang
berlangsung secara spontan sehingga teori bernama generatio spontanea. Anthony Van

7
leuwenohoweck adalah penganut paham ini yang menemukan adanya "benda aneh" pada
tumpukan jerami yang diamati melalui mikroskop penemuannya titik Dalam pandangan
ini disebutkan bahwa mikroorganisme tidak memiliki "orang tua" tapi muncul dengan
sendirinya titik pada perkembangan selanjutnya, Teori abiogenesis ini dibantah oleh teori
biogenesis.
b. Biogenesis
Seperti dikatakan sebelumnya bahwa Teori ini adalah kritis terhadap teori abiogenesis.
Teori ini awalnya diuji Francesco ready 1626 1697. Ia menentang teori abiogenesis dalam
percobaan tentang belatung Dixon, 2006 titik tokoh berikutnya adalah lazzaro Spallanzani
1729-1799. Terakhir, oleh Louis Pasteur 1822-1895 yang dikenal sebagai "father of mikro
biologi" yang namanya diabadikan dalam hal pasteurisasi dan pendiri ilmu bakteriologi
2011. Bantahan atas teori abiogenesis kemudian melahirkan postulat yakni: 1 omnivivum
x Ovo: semua makhluk hidup berasal dari telur. Dua Omni ovum semua telur berasal dari
makhluk hidup. 3 omnivo: semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
c. Teori evolusi kimia
Dikemukakan oleh Harold urey 1893-1981 gagasannya adalah"a signifikan Roll in the
development of the item bom, as well as constributing to theories on the development of
organik Life from Non living matter" di mana organisme Hidup bukan berasal dari
"kehidupan" Miller 1981.

B. Ilmu Biologi dan Manusia


Ilmu biologi memiliki banyak bahkan ratusan cabang kajian yang terkait dengan
makhluk hidup titik Beberapa studi ilmu biologi khususnya yang "berhubungan" dengan
manusia, diantaranya:
1) Anatomi; mempelajari terhadap bagian-bagian tubuh.
2) Andrologi; mempelajari tentang macam hormon serta kelainan pada reproduksi pria.
3) Angiologi; mempelajari tentang penyakit pada sistem peredaran darah.
4) Ekologi; mempelajari mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya.
5) Endokrinologi; mempelajari mengenai hormon.
6) Embriologi; ilmu biologi yang mempelajari tentang perkembangan embrio.

8
7) Epidemiologi; mempelajari mengenai penularan penyakit.
8) Epigenetik; mempelajari tentang perubahan dalam ekspresi gen yang disebabkan oleh
mekanisme selain perubahan dalam urutan DNA yang mendasarinya.
9) Etno biologi; hubungan yang dinamis di antara manusia, biota, dan lingkungannya.
10) Evolusi; mempelajari mengenai perubahan makhluk hidup yang terjadi pada jangka
panjang.
11) Fisiologi; mempelajari mengenai fungsi kerja tubuh titik biasa juga disebut ilmu faal.
12) Genetika; mempelajari mengenai pembahasan transmisi bahan genetik dalam ranah
populasi.
13) Higiene; mempelajari mengenai kesehatan makhluk hidup.
14) Histologi; mempelajari mengenai jaringan.
15) Imunologi; mempelajari tentang sistem kekebalan imun tubuh.
16) Kardiologi; mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah.
17) Neurologi; mempelajari tentang penanganan penyimpanan pada sistem saraf.
18) Obstetri; mempelajari tentang hubungan tentang persalinan hal-hal yang
mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya.
19) Nutrisi; mempelajari tentang penyediaan nahan yang diperlukan untuk mendukung
kehidupan sel dan organisme.
20) Osteologi; mempelajari tentang tulang.
21) Patologi; mempelajari tentang penyakit.
22) Sanitasi; mempelajari tentang kesehatan lingkungan.
23) Sitologi; mempelajari tentang sel.
24) Urologi; mempelajari tentang sistem saluran kemih.

C. Ciri Fisik dan Biologis Manusia


Manusia atau “antro” (human) atau biasa disebut “orang”. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”),
sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Berikut ciri-ciri fisik dan biologis manusia (dalam Akil Musi, 2020):
1. Manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo Sapiens yang dianggap
sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup, mampu menggunakan

9
daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna untuk menggerakkan badan,
kedua tungkai dengan dapat digunakan untuk memanipulasi objek menggunakan
jari jempol (ibu jari).
2. Penggolongan manusia adalah sebagai berikut:
a. Laki-laki atau perempuan sebagai jenis kelamin seorang anak yang baru lahir.
b. Putra sebagai anak muda laki-laki, pria sebagai laki-laki dewasa.
c. Putri sebagai anak muda perempuan, wanita sebagai perempuan dewasa.
d. Usia mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/I,
dewasa, dan (orang) tua.
e. Fisik dari warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan
f. Afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/ kepercayaan)
g. Warga negara
h. Hubungan kekerabatan (keluarga; keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri,
keluarga angkat, keluarga asuh, teman; musuh)
i. Diri (self) dan pribadi (person) adalah implikasi dari karakteristik
masing-masing individu yang membedakan antara satu manusia dengan
manusia yang lain, dan memiliki sifat dan sikap yang berbea dalam berbicara,
berbuat, berperilaku dan mengungkapkan isi hatinya.
3. Tinggi dan berat badan manusia hanya rata-rata, dan bentuk fisik manusia sangat
bervariasi, tergantung pada faktor keturunan, lingkungan dan kebudayaan (gizi
makanan). Anak manusia lahir setelah 9 bulan dalam masa kandungan, dengan
berat badan pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan tingginya 50-60
centimeter (20-24 inci), dan bertumbuh mencapai kematangan seksual pada sekitar
umur 12-15 tahun. Pada anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa
tahun setelah ini, pertumbuhan tersebut biasanya akan berhenti pada umur sekitar
18 tahun.
4. Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan.
Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria. Ada orang
yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik dan kurang terik,
dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna yang kulit berbeda dalam lingkup
spektrumnya.

10
5. Umur manusia pada kelahiran mendekati mendekati 80 tahun di negara-negara
makmur, hal ini memungkinkan dapat tercapai berkat bantuan ilmu pengetahuan,
dan teknologi. Rentang hidup maksimal diperhitungkan sekitar 120 tahun.
Keberhasilan manusia berumur panjang disebabkan oleh daya intelektualnya yang
tinggi, namun mereka juga memiliki kekurangan fisik. Manusia cenderung
menderita obesitas lebih dari primata lainnya. Manusia perempuan menderita
kerumitan melahirkan anak yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24
jam tidaklah umum). Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan
berbahaya bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa lokasi terpencil
atau daerah yang tak berkembang di dunia saat ini.

Klasifikasi manusia berdasarkan tata nama biologi atau taksonomi yang ditentukan
oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), sebagai berikut (dalam Akil Musi, 2020):
1. Kingdom animalia, dalam bahasa Inggris “hewan” disebut animal dari bahasa latin
animalis yang berarti “memiliki napas” (Cresswell, 2010). Definisi biologis dari
kata tersebut mengacu pada semua anggota kingdom animalia, meliputi semua
makhluk hidup yang beragam seperti spons, ubur-ubur, serangga, dan manusia.
2. Filum Chordata atau Vertebrata. Semua hewan yang memiliki tulang belakang
yang tersusun dari vertebra. Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri
dari pasangan massa, dan sistem saraf pusat yang biasanya terletak di dalam tulang
belakang, dengan sistem pernapasan menggunakan insang atau paru-paru (Benton,
2004).
3. Kelas Mamalia atau menyusui adalah kelas hewan vertebrata yang terutama
dicirikan oleh adanya kepemilikan kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan
susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm.
Berdasarkan asal usul atau filogenetik, mamalia adalah semua turunan dari nenek
moyang monotremata atau mamalia yang bertelur (Groves et al., 2005).
4. Ordo Primata. Seluruh primata memiliki lima jari (pentadactyly), bentuk gigi yang
sama dan rancangan tubuh primitif (tidak terspesialisasi), dan kuku jari. Dalam
primata, kombinasi dari ibu jari berlawanan, jari kuku pendek (bukan cakar) dan

11
jari yang panjang dan menutup ke dalam adalah sebuah relik dari posisi jari
(brachiation) moyangnya pada masa lalu yang barangkali menghuni pohon.
5. Sub-ordo Haplorhini atau primata berhidung kering adalah anggota kladistika
Haplorhini: tarsius prosimian dan simian. Antropoid tersebut adalah catarrhini dan
platyrrhini.
6. Famili Hominidae. Istilah “hominid” juga digunakan dalam pengertian terbatas
sebagai hominin atau manusia dan kerabat dekat manusia yang lebih dekat dari
pada simpanse. White et al. (2009)
7. Subfamili Homininae, Istilah “hominid Afrika” termasuk dua tribus dengan takson
yang masih hidup serta spesies yang punah. (Grabowski, 2017).
8. Bangsa Hominini adalah suku dari Homininae yang terdiri dari Homo, dan anggota
dari klade manusia setelah terpisah dari suku Panini (simpanse).
9. Genus Homo adalah kera besar yang terdiri dari manusia modern dan kerabat
dekatnya. Genus diperkirakan berusia sekitar 2,3 hingga 2,4 juta tahun (Stringer,
1994).
10. Homo Sapiens berdasarkan asal kata (Latin) adalah “sapiens”-sophi- yang berarti
bijaksana. Kebijaksanaan manusia karena memiliki kemampuan akan dan berpikir.
Hal ini yang membuat manusia disebut dalam konteks homo sapiens sebagai “yang
serba tahu”.
Sebagai makhluk hidup di alam dunia ini selain makhluk lain seperti hewan dan
binatang, manusia dalam kehidupannya memiliki beberapa aspek atau dimensi, dengan
karakteristik seperti: humanity (kemanusiaan); manusia adalah makhluk yang bertuhan
(agama); manusia adalah makhluk yang memiliki aturan dan nilai; manusia adalah
makhluk yang berakal; manusia sebagai makhluk sosial, berbudaya, dan peradaban;
kemampuan bahasa dan komunikasi; manusia adalah makhluk yang berkepribadian;
kemampuan artistik dan seni; memanfaatkan alam dan teknologi; kemampuan
rekayasa kehidupan. (dalam Akil Musi, 2020).

D. Rentang Kehidupan Manusia (Life-Span)


1. Bayi

12
Usia bayi adalah dari lahir (0 tahun) hingga 2 tahun. Masa ini adalah masa
pertumbuhan yang sangat luarbiasa dari seorang manusia karena saat bayi lahir
dengan belum mengetahui apa pun, belum mengenal apa pun, dan belum bisa
mengerti apa pun. Tahap bayi adalah tahapan yang sangat membutuhkan perhatian
dari kedua orangtua.
2. Anak-anak
Usia anak adalah 3-12 tahun. Tahap anak-anak awal (3-6 tahun) dan tahap
anak-anak akhir (6-12 tahun). Fase anak-anak adalah fase yang menarik dari fase
lainnya. Anak-anak mulai memiliki rasa ingin tahu yang jauh lebih besar,
mengenal dan menginginkan banyak hal, dan kebanyakan fase manusia yang
sangat suka sekali diperhatikan (dimanja).
3. Remaja
Usia remaja adalah 12-20 tahun. Fase remaja masa perpindahan atau peralihan dari
masa anak-anak menjadi masa dewasa, baik perilaku dan pola pikirannya dalam
mencari jati diri sebagai seorang manusia yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangannya. Masa ini juga disebut dengan sebuah proses atau masa pubertas.
Tahapan seorang manusia dimana ia akan mengalami perubahan fisik, psikologis,
serta penyempurnaan fungsi seksual. Fase remaja memiliki bebrapa karakteristik,
diantaranya: masa labil; banyak mengahbiskan waktu bersama teman-teman; tidak
suka diperlakukan seperti anak kecil; mulai memperlihatkan kemandirian,
pemikiran yang semakin masuk akal, nyata, dan idealis; belum memiliki pemikiran
yang matang dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi; suka hal-hal baru dan
belum bisa membedakan yang baik dan buruk jika dilakukan; tidak suka
aturan-aturan yang membuat kebebasan menjadi sangat terbatas.
4. Dewasa
Masa dewasa adalah masa dimana orang yang telah selesai melewati masa
pertumbuhannya dan siap untuk menerima keberadaannya di tengah-tengah
masyarakat lainnya. Pada fase ini, manusia menyesuaikan diri dengan pola
kehidupan baru yang lebih luas, bisa memulai peran yang baru, tanggung jawab
yang baru, mulai menjad makhluk yang produktif yang siap menghasilkan
keturunan selanjutnya, menjadi orangtua dan suami/istri dari pasangannya,

13
munculnya permasalahan ekonomi atau pekerjaan, seks, masa depan, dll. Fakta
lain setelah memasuki usia dewasa adalah bisa menyelesaikan permasalahan dan
tidak bergantung atau menunggu orang lain untuk menyelesaikannya, cenderung
memiliki perhatian khusus terhadap penampilannya, memikirkan status sosialnya,
lebih memikirkan dirinya sendiri dan masa depannya.
5. Tua/Lanjut Usia
Fase ini adalah fase terakhir dalam pekembangan hidup manusia. Masa tua dimana
hanya menikmati kehidupan yang tersisa dan masa menuai hasil saat manusia
berada pada masa dewasa. Kondisi fisik pada orang yang sudah tua terus menerus
mengalami penurunan dan kesehatan perlahan mulai kurang baik. Terlihat dari
tidak lagi mampu makan endiri, berjalan dengan bantuan orang lain atau kursi roda,
dll.
E. Akhir Hidup Manusia
Manusia akan merasakan kematian (death) sebagaimana makhluk lainnya. Saat
dimana semua atribusi kemanusiaan akan berakhir pada suatu waktu baik dalam konteks
individual dan golongan manusia secara keseluruhan. Aksiomatik kematian manusia
hampir semua diyakini bahwa pasti terjadi dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.
Agama adalah panduan dalam menyambut akhir kehidupan manusia tersebut dari segi
kemampuan kesadaran. Manusia berusaha menggunakan dimesi spiritual dengan cara
berdo’a dan berharap kepada yang menciptakan agar dijauhkan dari kematian. Sebaliknya
manusia yang tidak menggunakan dimensi ketuhanan dan kepercayaan melalui agama,
lebih menggunakan cara dengan melindungi diri sedemikian rupa atau diakali dalam
bentuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang yang berkaitan
dengan kematian manusia yaitu bidang kesehatan dan kedokteran (dalam Akil Musi,
2020).

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Antropobiologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang antropologi biologi yang
disebut juga sebagai antropologi fisik mempelajari manusia dari sudut keanekawarnaan
tubuhnya. Ilmu ini mengkaji asal usul manusia, perkembangan evolusi organik, struktur
tubuh dan kelompok manusia (ras) berkembang menjadi dua bagian besar, yaitu studi serta
analisis penduduknya. Ilmu antropobiologi terdapat beberapa bagian atau cabang ilmu
yang menjadikan ilmu tersebut mendukung pemahaman yang beragam tentang manusia
dan menguraikan konsep tentang manusia, ciri-ciri fisik dan biologi serta psikologis
manusia, serta rentang kehidupan manusia dan sampai akhir hidup manusia atau kematian.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekeurangan dan tetap berharap makalah ini mendapatkan manfaat bagi pembaca. Namun,
segala tegur sapa dan kritik yang konstruktif sangat penulis nantikan, demi
penyempurnaan dan peningkatan kualitas tulisan ini selanjutnya.

15
16
DAFTAR PUSTAKA

Akil, Muhammad M & Hikrawati. 2020. Antropobiologi Anak Usia Dini. Jakarta:
Kencana, 1-10.
Creswell, Julia. 2010. The Oxford Dictionary of Word Origins (Edisi ke-2). New York:
Oxford University Press.

17

Anda mungkin juga menyukai