Anda di halaman 1dari 106

Halaqah 51 | Keadaan Orang-orang Kafir di Dalam

Neraka

“Keadaan Orang-orang Kafir Ketika Digiring dan


Dikumpulkan ke Neraka”

Pertama | Mereka akan digiring dengan kasar.


Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la berfirman:

َ ُ‫) َهـ ٰ ِذ ِه ٱلن ّ َُار ٱل َّ ِتى ك ُنتُم ب َِہا تُك َ ِ ّذب‬١٣( ‫عا‬
)١٤( ‫ون‬ ً ّ ‫ون ِإ ل َٰى ن َ ِار َج َهن ّ ََم َد‬
َ ‫ع‬ُّ ‫يَوۡ َم يُ َد‬

“Pada hari mereka akan didorong ke neraka jahannam


dengan keras
Dikatakan kepada mereka, “Inilah neraka yang dahulu
kalian dustakan.” (QS Ath-Thū r: 13-14)

Kedua | Mereka akan digiring secara berkelompok dan akan


disambut oleh para malā ikat penjaga neraka, di ambang pintu
neraka dengan penuh penghinaan.

Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la berfirman yang artinya:


“Orang-orang kā fir akan digiring ke neraka jahannam secara
berkelompok-kelompok, sehingga apabila mereka telah sampai ke
ambang neraka dibukalah pintu-pintunya.

Dan berkatalah para penjaga neraka kepada mereka:


“Bukankah telah datang kepada kalian, Rasū l-rasū l yang
berasal dari kalian yang membacakan kepada kalian ayat-ayat
Rabb kalian, dan mengingatkan kalian pertemuan dengan hari
ini?”.

Mereka menjawab: “Benar telah datang”.

Namun telah tetap adzab bagi orang-orang kā fir.


Dikatakan kepada mereka: “Masuklah kalian melalui pintu-
pintu neraka jahannam tersebut, sedangkan kalian kekal di
dalamnya.

Maka neraka jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi


orang-orang yang menyombongkan diri”. (QS Az-Zumar: 71-72)

Ketiga | Mereka akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan


di atas wajah-wajah mereka.
Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la berfirman:

ً ‫ال‬ ِٕ ٰ ‫ون َعل َٰى ُو ُجو ِه ِهمۡ ِإ ل َٰى َج َهن ّ ََم ُأ ْول َـ‬
۬ ‫ٓٮ َك َش ّ ٌر۬ َّمك َانً۬ا َوَأ َض ُّل َسبِي‬ َ ‫ٱل َّ ِذ‬
َ ‫ين يُح َۡش ُر‬

“Orang-orang yang dikumpulkan ke neraka jahanam dengan


berjalan di atas wajah-wajah mereka, mereka itulah orang-orang
yang paling jelek kedudukan mereka dan paling sesat jalan
mereka.” (QS Al-Furqā n: 34)

Seorang laki-laki bertanya kepada Rasū lullā h shallallā hu


‘alayhi wa sallam,

“Wahai Nabi Allā h, bagaimana orang kafir dikumpulkan di


atas wajahnya pada hari kiamat?”

Beliau Shallallā hu ‘alayhi wa sallam menjawab:

“Bukankah yang telah menjadikan dia berjalan di atas kedua


kakinya mampu untuk menjadikan dia berjalan di atas wajahnya
pada hari kiamat?” (Hadīts Riwayat Bukhā ri dan Muslim)

Keempat | Mereka akan dikumpulkan dalam keadaan buta,


bisu dan tuli.
Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la berfirman:

َ ‫َونَح ُۡش ُر ُهمۡ يَوۡ َم ٱلۡ ِقيَـ ٰ َم ِة‬


ِ ‫عل َٰى ُو ُج‬
ۖ‌‫وه ِهمۡ ُعمۡيً۬ا َوبُك ًۡم۬ا َو ُص ّ ً۬ما‬
“Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat di
atas wajah-wajah mereka dalam keadaan buta, bisu dan tuli.” (QS
Al-Isrā ’: 97)

Ada sebagian ulamā yang mengatakan bahwasanya mereka


buta, bisu dan tuli tidak dalam semua keadaan.

Kelima | Mereka akan dikumpulkan bersama teman-teman


mereka dan sesembahan-sesembahan mereka.
Dan akan saling menyalahkan di antara mereka, sebelum
akhirnya mereka masuk ke dalam neraka. ( Lihat QS Ash-Shā ffā t:
22-32)

Keenam | Sebelum mereka sampai ke neraka, mereka akan


mendengar suara neraka.
Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la berfirman:

ِ ‫ِإ ذَا َرَأت ُۡهم ِ ّمن َّمك‬


ً ‫َانۭ بَ ِعي ٍد۬ َس ِم ُعوا ْ ل ََها تَ َغيُّ ًظ۬ا َو َز ِف‬
‫ير۬ا‬

“Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh,


mereka mendengar suara neraka yang bergemuruh karena
marah.” (QS Al-Furqā n: 12)

Semoga Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la menjauhkan kita dan


keluarga kita dari neraka jahanam dan memasukkan kita ke dalam
surganya.
Halaqah 52 | Tinggalnya Orang-orang Beriman dan
Orang Munafiq

Di dalam hadīts Abū Said Al-Khudri yang diriwayatkan oleh


Al-Imam Al-Bukhā ri dan Muslim disebutkan bahwasanya setelah
orang-orang kā fir baik musyrikin maupun ahlul kitā b digiring ke
neraka, maka tidak tersisa kecuali orang-orang yang menyembah
Allā h, yang shā lih maupun yang fajir.

Dikatakan kepada mereka:


“Apa yang menghalangi kalian untuk pergi, sedangkan
manusia sudah pergi?

Dalam riwayat Muslim,

“Apa yang kalian tunggu?

Mereka berkata:
“Kami berbeda dengan mereka di dunia. Padahal kami
dahulu butuh dengan mereka.”

⇒Maksudnya dahulu mereka bertauhīd tidak menyembah


apa yang disembah oleh orang-orang kā fir. Meskipun mereka
membutuhkan orang-orang kā fir tersebut dalam beberapa hal.

Mereka berkata:
“Sungguh kami telah mendengar penyeru menyeru supaya
setiap kaum mengikuti apa yang dia sembah. Dan kami sekarang
sedang menunggu Rabb kami.

Maka datanglah Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la didalam bentuk


yang berbeda dengan bentuk yang mereka lihat pertama kali.

⇒Ini menunjukkan bahwasanya orang-orang yang berimā n


akan melihat Allā h di Padang Mahsyar.
Kemudian Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam
bersabda:
“Maka Allā h berkata, “Aku adalah Rabb kalian.” Mereka
berkata, “Kami berlindung kepada Allā h darimu. Kami tidak
menyekutukan Allā h sedikitpun.” Mereka mengatakan perkataan
ini dua atau tiga kali.

⇒Maksudnya Allā h akan menguji mereka dengan


memperlihatkan diri-Nya kepada mereka dalam bentuk yang lain.

Ketika mereka melihat Allā h dalam bentuk yang lain, maka


mereka berlindung kepada Allā h , supaya tidak terfitnah di dalam
ujian ini.

Dan ucapan mereka, “Kami tidak menyekutukan Allā h


sedikitpun.” menunjukkan tentang keutamaan tauhīd.

Beliau Shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Maka tidak berbicara kepada Allā h saat itu kecuali para
Nabi.”

Maka Allā h berkata:


“Apakah kalian memiliki tanda sehingga kalian mengetahui
bahwa Dia adalah Rabb kalian?

Mereka berkata, “Betis”

Maka disingkaplah betis Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la.”

Para ulamā mengatakan bahwasanya ini adalah termasuk


hadīts yang berisi sifat Allā h, Kewajibah kita berimā n bahwasanya
Allā h memiliki betis sesuai dengan keagungan-Nya.
Tidak boleh kita ingkari, tidak boleh kita serupakan dengan
mahluk, tidak boleh kita takwil, dan tidak boleh kita bertanya
tentang bagaimananya.

Kemudian Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam


bersabda: “Maka sujudlah setiap mukmin.”

Dan dalam riwayat Muslim disebutkan,


“Tidak tersisa orang yang dahulu sujud untuk Allā h , ikhlā s
dari dirinya kecuali Allā h akan mengijinkan dia bersujud.
Kemudian tidaklah tersisa orang yang dahulu sujud karena hanya
ingin melindungi diri dan riya’ kecuali Allā h akan menjadikan
punggungnya menjadi rata.

Setiap akan sujud dia jatuh tersungkur di atas tengkuknya.

Maksudnya dia tidak bisa sujud karena punggungnya yang


semula memiliki beberapa ruas tulang yang memudahkan dia
untuk membungkuk, menjadi hanya memiliki satu ruas tulang
yang rata.

Demikianlah keadaan orang-orang yang dahulu menipu


Allā h dan orang-orang yang berimā n di dunia
Maka Allā h menipu mereka.

Mereka mengira bahwasanya mereka akan selamat dengan


tinggalnya mereka saat itu bersama orang-orang yang berimā n.

Namun ternyata perkiraan mereka adalah perkiraan yang


salah.

Kemudian Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam


bersabda:
“Kemudian orang-orang yang berimā n mengangkat kepala
mereka dan Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la telah kembali kepada
bentuk-Nya yang semula.

Kemudian Allā h berkata:


“Aku adalah Rabb kalian”.

Mereka pun berkata:


“Engkau adalah Rabb kami”.
Halaqah 53 | Perpisahan Orang-orang Beriman dan
Orang Munafik

Setelah bangkit dari sujud, maka orang-orang yang berimā n


akan mengikuti Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la.

Dan akan dibentangkan As-Sirath (jembatan di atas neraka)


Sebagaimana di dalam hadīts Abū Hurairah yang diriwayatkan
oleh Bukhā ri dan Muslim.

Keadaan saat itu gelap gulita, Seorang Yahū di pernah


bertanya kepada Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam:
“Di manakah manusia di hari di mana bumi dan langit
diganti?”

Beliau Shallallā hu ‘alayhi wa sallam mengatakan:


“Di tempat yang gelap sebelum jembatan. ” (Hadīts Riwayat
Muslim)

⇒Kemudian orang-orang yang berimā n akan diberikan


cahaya.

Di dalam hadīts yang shahīh yang diriwayatkan oleh Ath-


Thabrani, di dalam Al-Mu’jamul Kabir, dari ‘Abdullā h Ibnu Mas’ud
Radhiyallā hu ‘anhu, bahwasanya Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa
sallam bersabda:
“Maka Allā h memberikan kepada mereka cahaya sesuai
dengan amalan mereka.”

√ Ada di antara mereka yang diberi cahaya sebesar gunung


yang besar yang berjalan di depannya.

√ Dan ada yang diberi lebih kecil dari itu.


√ Dan ada di antara mereka yang diberi cahaya sebesar
pohon kurma di sebelah kanannya.

√ Dan ada yang diberi lebih kecil dari itu.

Sehingga ada orang yang diberi cahaya di jempol kakinya,


kadang menyala dan kadang padam. Apabila menyala, maka dia
melangkahkan kakinya dan berjalan.

Dan apabila padam, dia berdiri.

⇒Ini menunjukkan kepada kita tentang pentingnya


mengamalkan ilmu bagi seorang muslim.

Semakin banyak cahaya ilmu yang dia amalkan di dunia,


maka akan semakin banyak cahaya yang akan dia dapatkan di hari
kiamat.

Di dalam hadīts yang diriwayatkan oleh Imā m Muslim,


disebutkan bahwasanya orang-orang munā fiq juga akan diberikan
cahaya dan akan mengikuti Allā h .

⇒Namun cahaya mereka padam sebelum sampai jembatan.

Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la menceritakan didalam Qs. Al-


Hadīd : 12-15 yang artinya:
“Pada hari ketika kamu melihat orang-orang yang berimā n,
laki-laki dan wanita, cahaya mereka bersinar di hadapan dan di
sebelah kanan mereka. Dikatakan kepada mereka, “Pada hari ini
ada berita gembira untuk kalian. Yaitu surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai yang kalian akan kekal di dalamnya.
Itulah keberuntungan yang besar.”

Pada hari ketika orang-orang munā fiq, laki-laki dan wanita,


berkata kepada orang-orang yang berimā n, “Tunggulah kami,
supaya kami dapat mengambil sebagian cahaya dari kalian.”
Dikatakan kepada orang-orang munā fiq, “Kembalilah kalian ke
belakang dan carilah sendiri cahaya untuk kalian.” Lalu dibuatlah
di antara orang-orang yang berimā n dengan orang-orang munā fiq
sebuah dinding yang memiliki pintu.

Di sebelah dalamnya, yaitu di sisi orang-orang yang berimā n


ada rahmat. Dan di sebelah luarnya, yaitu sisi orang-orang
munā fiq ada siksa.

Orang-orang munā fiq memanggil orang-orang yang beriman


dan berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan
kalian di dunia?” (Maksudnya bersama-sama dengan orang-orang
yang berimā n secara zhahir).

Orang-orang berimā n menjawab: “Benar ” Akan tetapi


kalian mencelakakan diri kalian sendiri, yaitu dengan kenifā qan
kalian.

Dan kalian dahulu menunggu-nunggu kehancuran kami. Dan


kalian ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong. Sehingga
datanglah ketetapan Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la.

Dan penipu yaitu syaithā n, telah memperdaya kalian


tentang Allā h.

Maka pada hari ini tidak akan diterima tebusan dari kalian
maupun dari orang-orang kā fir.

Tempat kalian adalah neraka, itulah tempat berlindung


kalian, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

Demikianlah orang-orang munā fiq kembali tertipu. Mereka


mendapat cahaya di awal dan menyangka bahwasanya mereka
akan selamat bersama dengan orang-orang yang berimā n.
Namun ternyata persangkaan mereka salah. Orang-orang
yang berimā n ketika melihat cahaya orang-orang munā fiq padam
mereka berdo’a kepada Allā h.

ٌ ‫ڪ ّ ِل َشىۡ ٍء۬ َق ِد‬ َ ‫ورنَا َوٱغۡ ِفرۡ لَنَٓا‌ۖ ِإ ن ّ ََك‬ ‫َأ‬


۬‫ير‬ ُ ‫عل َٰى‬ َ ُ‫َربَّنَٓا ت ِۡممۡ لَنَا ن‬

“Wahai Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami


dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa untuk
melakukan segala sesuatu.” ( QS At-Tahrim : 8)

Di dalam hadīts yang shahīh yang diriwayatkan oleh Abū


Dā wū d dan juga Tirmidzi, Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam
bersabda bahwasanya orang yang berjalan ke masjid di dalam
kegelapan malam, yaitu untuk melakukan shalā t berjama’ah, maka
dia akan mendapatkan cahaya yang sempurna di hari kiamat.

Di antara usaha seorang muslim untuk menghilangkan


kenifā qan adalah dengan menjaga shalā t lima waktu secara
berjama’ah.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Barang siapa yang shalā t karena Allā h selama 40 hari
secara berjama’ah mendapatkan takbiratul ula (takbiratul ihram),
maka dia akan terlepas dari dua perkara. Terlepas dari neraka dan
terlepas dari kenifā qan. (Hadīts hasan riwayat Tirmidzi).
Halaqah 54 | Ash-Shirat

Termasuk berimā n kepada hari akhir adalah berimā n


dengan adanya As Shirath
(Jembatan yang dipasang di atas neraka jahanam untuk
lewat orang-orang yang berimā n menuju surga)
Setelah berpisah dengan orang-orang munā fiq, maka
tinggallah orang-orang yang berimā n dengan berbagai tingkatan
keimā nan mereka.

⇒Mulai dari para Nabi ‘alayhimussalā m sampai para pelaku


dosa besar.

Mereka semua akan menuju surga dengan melewati sebuah


jembatan yang berada di atas neraka.

Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la ta’ala berfirman:


‫عل َٰى َربّ َِك َحتْ ًما َم ْق ِضيًّا‬ َ ‫َوِإ ْن ِمنْك ُْم ِإ لَّا َو ِار ُد َها ۚ ك‬
َ ‫َان‬
“Dan tidak ada seorangpun dari kalian kecuali akan
melewati Neraka,yang demikian adalah ketentuan Allā h yang
sudah ditetapkan,

‫يها جِ ِثيًّا‬ َ ‫الظالِ ِم‬


َ ‫ين ِف‬ َ ‫جي ال َّ ِذ‬
َّ ‫ين اتَّقَ ْوا َون َ َذ ُر‬ ّ ِ َ ‫ث ُّمَ نُن‬

“Kemudian kami akan selamatkan orang-orang yang


bertaqwa dan kami akan biarkan orang-orang yang zhā lim masuk
kedalam Neraka dalam keadaan berlutut.” (QS Maryam: 71-72)

Di dalam hadīts Abū Said Al Khudri Radhiyallā hu ‘anhu yang


diriwayatkan oleh Bukhā ri dan Muslim, Rasū lullā h shallallā hu
‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwa jembatan tersebut sangat
menggelincirkan.

⇒Di atasnya ada besi-besi pengait dan duri yang keras yang
bentuknya seperti duri Sa’dan.
Berkata Abū Said Al Khudri, shahā bat yang
meriwayatkannya, di sini di dalam riwayat Muslim.

“Telah sampai kepadaku bahwasanya jembatan ini lebih


lembut dari pada rambut dan lebih tajam dari pada pedang.”

Di dalam hadīts ini disebutkan bahwasanya:

√ Ada orang yang berimā n yang melewati jembatan


tersebut dengan sangat cepat seperti kedipan mata,
√ Ada yang seperti kilat,
√ Ada yang secepat angin,
√ Ada yang secepat burung,
√ Ada yang secepat larinya kuda,
√ Ada yang secepat larinya unta,
√ Ada yang sangat lambat sehingga dia lewat jembatan
tersebut dalam keadaan menyeret dirinya, dialah orang yang
terakhir melewati jembatan.”

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam juga menyebutkan


di dalam hadīts ini bahwasanya manusia akan terbagi menjadi 3
(tiga)

⑴ Orang yang benar-benar selamat melewati neraka yaitu


tanpa terkena sambaran.
⑵ Orang yang selamat melewati neraka akan tetapi
terkoyak tubuhnya.
⑶ Orang yang tersambar dan akhirnya terjatuh ke dalam
neraka.

Di dalam hadīts Abū Hurairah yang diriwayatkan oleh


Bukhā ri dan Muslim, Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam
bersabda:
“Maka aku dan umatku lah yang pertama kali akan melewati
dan tidak berbicara saat itu kecuali para Rasū l.”

Do’a mereka saat itu, “Yā Allā h , selamatkan, selamatkan.”

Di atas jembatan tersebut ada besi besi pengait seperti duri


Sa’dan, mereka menjawab, tahukah kalian duri Sa’dan? Mereka
menjawab “Iya….. Yā Rasū lullā h,

Beliau berkata:
“Besi pengait tersebut seperti duri Sa’dan. Namun tidak
mengetahui besarnya kecuali Allā h, Dia akan menyambar manusia
sesuai dengan amalan mereka, yaitu dosanya.”

⇒Ada diantara mereka yang binasa karena amalannya dan


ada diantara mereka yang terkoyak dari belakang kemudian
selamat.

⇒Di antara yang selamat adalah 70.000 orang yang akan


masuk surga tanpa hisā b , Wajah-wajah mereka seperti bulan di
malam bulan purnama.

⇒Menyusul setelah mereka rombongan yang wajah mereka


seperti bintang yang paling terang.

(Hadīts riwayat Muslim)

Dari Jā bir ibnu Abdillā h al Anshari Radhiyallā hu ‘anhummā :


“Dan akan dikirim amanah dan rahim atau kekerabatan.”

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Dan akan dikirim amanah dan rahim atau kekerabatan,
maka keduanya berdiri di samping kanan dan kiri jembatan. ”
(Hadīts Riwayat Muslim)
Ini menunjukkan bahwasanya melaksanakan amanah dan
menyambung silaturrahim atau hubungan kekerabatan
perkaranya besar di dalam agama Islā m, keduanya akan menuntut
orang-orang yang tidak memenuhi hak keduanya.
Sebagian orang yang berimā n akan jatuh ke dalam neraka
karena sebab ucapan yang dia ucapkan di dunia.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Sungguh seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat
yang membuat marah Allā h dan hamba tersebut tidak
menganggap penting kalimat itu, dia jatuh dengan sebab ucapan
tadi ke dalam jahanam.” (Hadīts Riwayat Bukhā ri)

Sebuah batu yang dilempar ke dalam neraka akan sampai ke


dasar neraka 70 tahun kemudian.
Sebagaimana di dalam hadits riwayat Muslim.

Sebuah peristiwa yang pasti akan kita alami dan sangat


mendebarkan, berjalan di atas jembatan yang sangat kecil, sangat
panjang di bawahnya ada neraka yang sangat dalam dan berisi
azab yang sangat pedih dan di samping kanan dan kiri ada besi-
besi pengait yang siap mengenai orang yang berhak.

Ketegaran kita di atas jembatan saat itu sesuai dengan


ketegaran kita di dunia di dalam berpegang teguh dengan agama
Islā m.
Halaqah 55 | Contoh Dosa Penyebab Seseorang Masuk
Neraka Bagian 1

Dosa yang dilakukan oleh seorang muslim, apabila Allā h


Subhā nahu wa Ta’ā la tidak mengampuninya akan menjadi sebab
seseorang terjatuh ke dalam neraka.

⇒Di antara dosa tersebut adalah dosa bid’ah.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam berkata:

‫ َوك َُّل َضالل َةٍ ِفي‬، ‫عةٍ َضالل َ ٌة‬


َ ‫ َوك َُّل ب ِْد‬، ‫ع ٌة‬ ْ ‫ َوك َُّل ُم‬، ‫ح َدثَاتُ َهاـ‬
َ ‫ح َدثَ ٍة ب ِْد‬ ِ ‫َو َش َّر اُأل ُم‬
ْ ‫ور ُم‬
‫الن َِّار‬

“Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-


adakan. Dan setiap yang diada-adakan adalah bid’ah. Dan setiap
bid’ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan di dalam neraka. ”
(Hadīts Shahīh Riwayat Nasā ’i)

Bid’ah inilah yang sebenarnya telah memecah-belah umat


Islā m.

Umat yang dahulunya bersatu, satu di atas Al-Qur’an dan Al-


Hadīts dengan satu pemahaman, yaitu pemahaman para shahā bat
Nabi Shallallā hu ‘alayhi wa sallam generasi terbaik umat Islā m,
menjadi berbagai aliran yang banyak.

Golongan yang selamat adalah golongan yang tetap


berpegang kepada Islā m yang murni yang dipahami oleh para
shahā bat Radhiyallā hu ‘anhum.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:

ِ ‫ين ِمل َّ ًة كُل ُّ ُه ْم ِفى الن َِّار ِإ ال َّ ِمل َّ ًة َو‬


‫اح َد ًة قَال ُوا َو َم ْن ِه َى‬ َ ‫َوتَفْتَ ِر ُق ُأ َّم ِتى‬
َ ‫عل َى ثَال ٍَث َو َسبْ ِع‬
َ ‫عل َيْ ِه َوَأ ْص‬
‫حابِى‬ َ ‫َال َما َأنَا‬
َ ‫ول الل َّ ِه ق‬ َ ‫يَا َر ُس‬
“Dan akan berpecah-belah umatku menjadi 73 golongan.
Semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan. Mereka
berkata, “Siapakah golongan tersebut ya Rasū lullā h ?” Beliau
menjawab, “Golongan yang berada di atas jalanku dan jalan para
sahabatku”. (Hadīts Hasan Riwayat Tirmidzi)

Ucapan beliau Shallallā hu ‘alayhi wa sallam umati yaitu


umatku, menunjukkan bahwasanya aliran-aliran tersebut tidaklah
kafir dengan bid’ah yang mereka lakukan.

Dan ucapan beliau Shallallā hu ‘alayhi wa sallam semuanya


masuk neraka, menunjukkan bahwasanya bid’ah yang mereka
lakukan adalah dosa besar yang menyebabkan masuk neraka.

Kalau Allā h menghendaki, maka Allā h mengampuni tanpa


diadzab dan kalau Allā h menghendaki maka Allā h akan
mengadzab di neraka sampai waktu yang Allā h kehendaki.

Seorang muslim hendaknya menjauhi aliran-aliran sesat


tersebut yang di antara ciri-cirinya:

⑴ Tidak kembali kepada pemahaman para shahā bat di


dalam memahami Al Qurā n dan Al-Hadīts.
⑵ Tidak memiliki perhatian yang besar terhadap aqidah
dan tauhīd
⑶ Mendahulukan akal di atas dalīl
⑷ Bersembunyi-sembunyi di dalam beragama
⑸ Dan ada di antara mereka yang memiliki bai’at khusus
kepada pemimpin aliran.

Dantara cirinya:

√ Mencela dan membicarakan kejelekan penguasa.


√ Tidak berhati-hati di dalam berdalil dengan hadīts-hadīts
Nabi Shallallā hu ‘alayhi wa sallam.
√ Mencukupkan diri dengan Al Qurā n tanpa hadīts di dalam
berdalīl.
√ Dan di antara cirinya mereka mudah mengkā firkan orang
yang tidak sependapat dengan mereka.

Hendaknya seorang muslim meninggalkan bid’ah meskipun


dianggap baik atau hasanah oleh sebagian manusia.

Meninggalkan aliran-aliran sesat tersebut dan jangan


tertipu dengan pakaian atau banyaknya jumlah mereka. Karena
kebenaran tidak diukur dengan perkara-perkara tersebut, tapi
diukur dengan kesesuaiannya dengan Al Qurā n dan Al-Hadīts.

Menasehati para pengikut aliran sesuai dengan kemampuan


supaya kembali kepada kebenaran dengan cara yang hikmah
merupakan bentuk rasa cinta kita kepada saudara seislā m.

Dan upaya menyatukan umat di atas kebenaran serta


menyelamatkan mereka dari ancaman neraka.

Dan perlu diketahui bahwasanya meninggalkan aliran-


aliran tersebut juga bukan berarti seseorang hidup jauh dari
agama, menjauhi ilmu dan para ulamā .

Kemudian mengikuti syahwat dan hawa nafsunya. Karena


seorang muslim di dunia ini dituntut untuk menjauhi fitnah
syubhat (kerancuan berpikir) dan menjauhi fitnah syahwat.
Halaqah 56 | Contoh Dosa Penyebab Seseorang Masuk
Neraka Bagian 2

Di antara dosa yang membahayakan seseorang yang


berimā n dan bisa menjadi penyebab jatuhnya seseorang ke dalam
neraka ketika melewati sirā th adalah berdusta atas nama
Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam.

Beliau Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ب َعل ََّي َفل ْيَتَبَ َّوْأ َم ْق َع َد ُه ِم ْن الن ّ َِار‬


َ ‫َم ْن ك َ َذ‬

“Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja,


maka hendaknya dia menyiapkan tempatnya di dalam neraka.”
(Hadīts Riwayat Bukhā ri dan Muslim)

Hendaknya seseorang berhati-hati di dalam menyampaikan


hadīts dari Nabi Shallallā hu ‘alayhi wa sallam, menjauhi hadīts-
hadīts dhaif dan palsu, baik dalam masalah aqidah, fadhail’amal,
maupun masalah yang lain.

Dan bagi yang tidak mampu menghukumi sebuah hadīts,


maka hendaknya dia taqlid dengan ulamā atau ustadz yang ia
anggap paling ahli di dalam hadīts.

⇒Di antara dosa tersebut adalah “dosa lisan dan kemaluan”

Nabi Muhammad Shallallā hu ‘alayhi wa sallam pernah


ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan
manusia di dalam neraka.

Maka beliau Shallallā hu ‘alayhi wa sallam mengatakan:


ِ ‫َّاس الن ََّار اَأل ْج َوف‬
‫ الفَ ُم و الْفَ َر ُج‬: ‫َان‬ َ ‫كْثَ ُر َما يُ ْد ِخ ُل الن‬
‫َأ‬
“Mulut dan kemaluan”
(Hadīts Shahīh Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Mā jah).
Dosa yang dilakukan mulut seperti:

√ Dusta
√ Membicarakan kejelekan orang lain
√ Mengadu domba
√ Berfatwa tanpa ilmu
√ Menuduh tanpa hak
√ Makan dan minum yang haram dan lain-lain.

Dosa yang dilakukan kemaluan seperti:

√ Berzina,
√ Liwath, dan lain-lain.

⇒Dan di antara dosa tersebut adalah sombong.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda yang


artinya:
“Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya
terdapat seberat dzarrahpun dari kesombongan”

Seorang laki-laki bertanya:


Sesungguhnya seseorang senang apabila bajunya bagus dan
sandalnya bagus.

Maka beliau Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam


berkata:
“Sesungguhnya Allā h adalah indah dan mencintai
keindahan.”

⇒ Yang dimaksud dengan kesombongan adalah menolak


kebenaran dan meremehkan manusia. (Hadīts Riwayat Muslim)
Ucapan beliau Shallallā hu ‘alayhi wa sallam tidak akan
masuk surga adalah ancaman bagi pelakunya, bahwasanya dia
bukan termasuk orang-orang yang pertama-tama masuk surga.
Dan balasan kesombongan dia adalah masuk neraka terlebih
dahulu.

Marilah kita belajar menerima kebenaran dari manapun


datangnya. Karena pada hakikatnya kebenaran adalah dari Allā h
Subhā nahu wa Ta’ā la .

Dan janganlah kita meremehkan orang lain, karena ilmu,


harta, jabatan atau gelar yang kita miliki, Karena Allā h Subhā nahu
wa Ta’ā la yang telah memberikan kepada kita kenikmatan-
kenikmatan tersebut, mampu untuk memberikan kepada orang
lain yang semisal atau yang lebih baik kapan Allā h kehendaki.

Semakin seseorang rendah hati karena Allā h , maka Allā h


akan semakin mengangkat derajatnya.

Di antara dosa tersebut adalah dosa memakan makanan


yang haram.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Sesungguhnya tidaklah tumbuh daging dari makanan yang
haram, kecuali neraka lebih pantas bagi daging tersebut” (Hadīts
Shahīh Riwayat Tirmidzi)

Seorang muslim hendaknya sangat berhati-hati di dalam


mencari rezeki untuk diri-sendiri dan keluarga.

Tidak memakan dan memberi makan, kecuali setelah yakin


itu halal.
Hendaknya dia menjauhi riba, memakan harta orang lain
tanpa hak, menjauhi uang suap, menjauhi kurang dalam
menimbang dan segala jenis harta haram lainnya.

Dan di antara dosa yang dapat menjadi sebab jatuhnya


seseorang ke dalam neraka adalah “tidak ikhlā s di dalam
menuntut ilmu” (Ilmu agama)

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda yang


artinya:
“Barang siapa yang menuntut ilmu, yang sebenarnya
digunakan untuk mencari ridhā Allā h, Dia tidak menuntut ilmu
tersebut kecuali untuk mencari dunia, maka dia tidak akan
mencium bau surga pada hari kiamat” (hadīts Riwayat Abū
Dā wū d)

Di dalam hadīts yang lain beliau Shallallā hu ‘alayhi wa


sallam mengatakan:
“Barangsiapa yang menuntut ilmu hanya untuk
menyombongkan diri di hadapan para ulamā atau untuk berdebat
dengan orang-orang bodoh, maka ancamannya adalah neraka”
(Hadīts Shahīh Riwayat Ibnu Mā jah)
Halaqah 57 | Contoh Dosa Penyebab Seseorang Masuk
Neraka Bagian 3

Di antara dosa yang bisa menyebabkan seseorang terjatuh


ke dalam neraka adalah:

⑴ Dosa bunuh diri

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Barangsiapa yang melempar dirinya dari gunung untuk
membunuh dirinya, maka dia berada di dalam neraka jahannam.
Dilempar didalamnya kekal selamanya. Dan barang siapa
meneguk racun untuk membunuh dirinya, maka di dalam neraka
jahannam dia akan meletakan racun di tangannya, dia
meneguknya selamanya di neraka. Dan barang siapa membunuh
dirinya dengan besi, maka besi tersebut di tangannya dia
menusuk dengan besi tersebut perutnya di neraka jahannam
kekal selamanya”. (Hadīts Riwayat Bukhā ri dan Muslim)

⇒Bunuh diri bukanlah cara untuk lepas dari masalah,


namun justru akan mendatangkan masalah yang lebih besar.

Dan barang siapa yang berimā n kepada Allā h,maka Allā h


akan memberikan hidayah kepada hatinya.

⑵ Membunuh tanpa hak.

Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la berfirman:


‫ب ٱلل َّ ُه َعلَي ِۡه َول ََعن َ ُه ۥ‬
َ ‫غ ِض‬
َ ‫يہا َو‬ ِ ِ
َ ‫ٓاُؤه ۥ َج َهن ّ َُم َخـٰل ًد۬ا ف‬ َ ‫َو َمن يَقۡتُلۡ ُمؤ ِۡمنً۬ا ُّمتَ َع ِ ّم ًد۬ا ف‬
ُ ‫َج َز‬
ً ‫ع ِظ‬
‫يم۬ا‬ َ ‫ع َذابًا‬
َ ‫ع َّد ل َُه ۥ‬ َ ‫َوَأ‬
“Dan barang siapa yang membunuh orang yang berimā n
karena sengaja, maka balasannya adalah jahannam dia kekal di
dalamnya. Allā h akan marah kepadanya dan melaknatnya, dan
Allā h akan siapkan untuknya adzab yang besar.” (QS An-Nissā ’:
93)
Para ulamā menjelaskan bahwasanya maksud kekal di
neraka bagi orang yang membunuh orang yang berimā n tanpa hak
atau bunuh diri yaitu pada asalnya inilah balasan bagi orang
tersebut.

Namun dalīl lain menerangkan bahwasanya orang yang


berimā n sekecil apapun imā nnya dan sebesar apapun dosanya dia
akan keluar dari neraka baik dengan ampunan Allā h atau dengan
Syafā ’at.

⑶ Memakan riba.

Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la berfirman:


( ‫ون‬
َ ‫ح‬ ُ ِ‫ٱلربَ ٰ ٓوا ْ َأض َۡعـٰفً۬ا ُّم َضـ ٰ َعفَ ًة۬‌ۖ َوٱتَّقُوا ْ ٱلل َّ َه ل ََعلَّكُمۡ تُفۡل‬
ّ ِ ْ ‫ۡڪل ُوا‬
ُ ‫امنُوا ْ ل َا تَأ‬ َ ‫يَ ٓـ َٰأيُّ َها ٱل َّ ِذ‬
َ ‫ين َء‬
َ ‫) َوٱتَّقُوا ْ ٱلن ّ ََار ٱل َّ ِتىٓ ُأ ِع َّدتۡ لِلۡك َـ ٰ ِف ِر‬١٣٠
)١٣١( ‫ين‬
“Wahai orang-orang yang berimā n, janganlah kalian
memakan riba dengan berlipat ganda. Dan bertakwalah kalian
kepada Allā h, supaya kalian beruntung. Dan takutlah dengan api
neraka yang disediakan untuk orang-orang kā fir.” (QS Ā li-‘Imrā n:
130-131)

Dan betapa banyak praktek riba di zaman sekarang,


seseorang yang akan melakukan sebuah transaksi hendaknya
mengetahui ilmunya.

Dan janganlah dia menganggap mudah perkara riba ini.

Dan barang siapa meninggalkan sesuatu karena Allā h , maka


Allā h akan mengganti dengan yang lebih baik.

⑷ Menggambar mahluk yang bernyawa.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


َ ‫ام ِة ال ُْم َص ِ ّو ُر‬
‫ون‬ َ ‫ِإ َّن َأ َش َّد الن ّ َِاس‬
َ َ‫ع َذابًا ِعن ْ َد الل َّ ِه يَ ْو َم ال ْ ِقي‬
“Sesungguhnya orang yang paling keras adzabnya di sisi
Allā h pada hari kiamat adalah para penggambar.” (Hadīts Riwayat
Bukhā ri dan Muslim)

Dan maksud dari penggambar di sini adalah penggambar


mahluk bernyawa, masuk di dalamnya orang yang membuat
patung mahluk bernyawa dan orang yang melukis mahluk
bernyawa.

Banyak para ulamā yang memasukkan gambar fotografi


didalam larangan ini.

Tidak diperbolehkan kecuali dalam keadaan darurat seperti


untuk surat-surat penting dan lain-lain.

Perbedaan pendapat di antara para ulamā dan banyaknya


manusia yang melakukan, janganlah menjadi alasan bagi
seseorang untuk bermudah-mudahan di dalam gambar fotografi
ini.

⑸ Dosa wanita yang berpakaian tetapi telanjang.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Dua golongan dari penduduk neraka yang aku belum
pernah melihat mereka, sebuah kaum yang memiliki cambuk
seperti ekor sapi, mereka gunakan untuk memukul manusia. Dan
wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Berjalan lenggak-
lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka
tidak akan masuk ke dalam surga dan tidak akan mencium
baunya, padahal bau surga bisa dicium dari jarak perjalanan
sekian dan sekian”

⇒Dan makna berpakaian tapi telanjang ada yang


mengatakan menutupi sebagian aurat dan membuka sebagian
yang lain untuk menampakkan keindahan. Atau memakai pakaian
tetapi tidak sempurna seperti memakai pakaian yang tipis atau
membentuk badan.

Seorang muslimah hendaknya bersungguh-sungguh di


dalam menjaga hijabnya dan ikhlā s karena Allā h .

Semoga kesabaran seorang muslimah atas rasa gerah, risih


dan ribet yang mungkin dirasakan oleh sebagian.

Dan juga kesabaran menghadapi gunjingan orang lain,


menjadi sebab selamatnya dia dari ancaman neraka.
Halaqah 58 | Contoh Dosa Penyebab Seseorang Masuk
Neraka Bagian 4

Di antara dosa yang bisa menyebabkan seseorang terjatuh


ke dalam neraka adalah dosa wanita yang tidak bersyukur kepada
suaminya.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


Diperlihatkan kepadaku bahwa sebagian besar penduduk
neraka adalah wanita. Mereka telah ingkar.

Dikatakan kepada beliau:


Apakah mereka ingkar kepada Allā h ?

Beliau bersabda: “Mereka ingkar kepada suami-suami


mereka, Mengingkari kebaikan-kebaikan mereka, Seandainya
engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka
sekian lama, kemudian dia melihat darimu sesuatu yang tidak
membuat dia senang, maka wanita tersebut akan berkata, “Aku
tidak melihat kebaikan sedikitpun darimu”. (Hadīts Riwayat
Bukhā ri dan Muslim)

Seorang wanita yang shā lihah hendaklah bersyukur kepada


Allā h , kemudian bersyukur kepada suaminya, karena dengan
sebabnya Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la

√ Menjaga dia sebagai seorang istri.


√ Menutupi kekurangannya.
√ Menunaikan hajatnya dan lain-lain.

Dan secara umum, bersyukur kepada orang lain yang


pernah berbuat baik kepada kita diperintahkan dalam agama
Islā m.
Apabila seseorang tidak bisa membalas maka hendaknya
dia mendo’akan dengan kebaikan, baik di hadapan orang tersebut
maupun tidak di hadapannya.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Barang siapa yang berbuat baik kepada kalian, maka
balaslah. Kalau kalian tidak menemukan sesuatu untuk
membalasnya, maka do’akanlah dengan kebaikan sampai kalian
merasa bahwasanya kalian telah membalas kebaikannya” (Hadīts
Shahīh Riwayat Abū Dā wū d dan An-Nasā ’i)

Dan di antara dosa yang membahayakan kehidupan seorang


hamba di akhirat adalah tiga dosa yang tercantum didalam sabda
Nabi Shallallā hu ‘alayhi wa sallam.

◆ Tiga orang yang Allā h harā mkan masuk surga:


⑴ Pecandu khamr (minuman keras)
⑵ Anak yang durhaka
⑶ Dayyuts (laki-laki yang membiarkan kejelekan di dalam
keluarganya) (Hadīts Hasan Riwayat Imā m Ahmad di dalam
Musnadnya)

Seorang kepala keluarga yang membiarkan kemaksiatan di


dalam keluarganya dan memfasilitasi, dikhawatirkan terkena
ancaman ini.

Seorang kepala keluarga dituntut untuk tegas dan lembut


dengan keluarganya.

Rasa sayang bukan berarti harus memberi semua yang


diminta, Dan mendidik mereka untuk taat tidak identik denga
kekerasan, Istri dan anak adalah ujian dan titipan Allā h.
Kewajiban kita adalah mengerahkan tenaga semaksimal
mungkin untuk menjaga diri dan keluarga kita dari neraka, dan
hidayah di tangan Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la

⇒Dan di antara dosa yang membahayakan adalah durhaka


terhadap kedua orang tua.

Dan di antara bentuk durhaka adalah menyakiti orang tua


dengan lisan, dengan sikap ataupun dengan tangan.

Seorang muslim dan muslimah diperintah untuk berlemah-


lembut kepada orang tua. Merendahkan diri di hadapan mereka,
dan menaati perintah mereka selama tidak bertentangan dengan
syariat.

Dan di antara bentuk bakti yang paling berharga kepada


orang tua kita adalah mengeluarkan mereka dari kegelapan,
kesyirikan, kebid’ahan dan kemaksiatan menuju cahaya Tauhīd,
Sunnah dan ketaatan kepada Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la

Dan di antara dosa yang membahayakan adalah dosa


seorang pejabat yang menipu bawahan atau rakyatnya.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Tidaklah seorang hamba, Allā h berikan jabatan kemudian
dia mati dalam keadaan menipu bawahan atau rakyatnya kecuali
Allā h akan mengharamkan dia masuk ke dalam surga” (Hadīts
Riwayat Bukhā ri dan Muslim)

Di antara bentuk menipu kepada rakyat adalah tidak


menasehati mereka demi keselamatan dunia dan akhirat mereka,
tidak memenuhi hak-hak mereka, tidak berbuat adil di antara
mereka dan lain-lain(diharamkan masuk surga di sini
bahwasanya pelakunya tidak bisa masuk surga secara langsung,
namun dia berhak untuk diadzab di dalam neraka terlebih dahulu
apabila Allā h menghendaki)

Ini adalah beberapa contoh dosa-dosa besar dan para ulama


telah mengarang buku khusus tentang dosa-dosa besar, kita
pelajari supaya kita bisa menjauhi.

Keyakinan ahlusunnah bahwasanya pelaku dosa besar di


bawah kehendak Allā h, Kalau Allā h menghendaki, maka Allā h
akan mengampuni, dan kalau Allā h menghendaki, maka Allā h
akan mengadzabnya terlebih dahulu, sebelum dimasukkan ke
dalam surga.

Dan adzab neraka bagi pelaku dosa besar, meski tidak


selamanya namun bukan sesuatu yang ringan.
Satu menit dibakar dengan api dunia adalah perkara yang
berat. Maka bagaimana dibakar dalam waktu yang lama dengan
api akhirat yang jauh lebih panas.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Api kalian adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari
neraka jahanam” (Hadīts Riwayat Bukhā ri dan Muslim)

Kesabaran di dalam menahan hawa nafsu di dunia, bagi


seorang muslim jauh lebih ringan dan lebih mudah dari pada
kesabaran di dalam menghadapi adzab neraka di akhirat.
Halaqah 59 | Syafaat Bagi Para Pelaku Dosa Besar
Bagian 1

Setelah sebagian orang-orang yang beriman selamat


melewati neraka, maka Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la akan
memberikan izin kepada mereka, untuk memberikan syafaat
kepada saudara-saudara mereka, orang-orang yang beriman yang
terjatuh ke dalam neraka.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda didalam


hadīts Abū Said Al-Khudri Radhiyallā hu ‘anhu yang diriwayatkan
oleh Bukhā ri dan Muslim,

◆Ketika orang-orang yang beriman selamat dari neraka,


maka demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya tidak ada yang
lebih gigih di dalam memohon kepada Allā h , hak saudara-saudara
mereka yang jatuh ke dalam neraka dari pada orang-orang yang
beriman di hari kiamat.

Mereka berkata, Wahai Rabb kami, saudara-saudara kami


dahulu mereka shalā t bersama kami, berpuasa bersama kami dan
haji bersama kami.

◆ Ini menunjukkan tentang keutamaan berteman dengan


orang-orang shā lih dan melakukan ibadah-ibadah tersebut
bersama mereka.

Kemudian Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam


bersabda,
Maka Allā h berkata, “Keluarkanlah oleh kalian orang-orang
yang kalian kenal. Maka diharamkanlah wajah-wajah mereka atas
neraka (Maksudnya orang-orang yang beriman yang melakukan
dosa besar dan disiksa di dalam neraka akan dilindungi wajah-
wajah mereka dari api neraka, sehingga bisa dikenal)
Mereka pun mengeluarkan banyak orang. Ada di antaranya
yang api neraka sudah membakar sampai pertengahan kedua
betisnya. Dan ada yang sampai kedua lututnya. Kemudian mereka
berkata, “Wahai Rabb kami tidak sisakan seorangpun yang
Engkau perintahkan untuk kami keluarkan?

Allā h berkata,
Kembalilah kalian, Barang siapa yang kalian dapatkan di
dalam hatinya ada kebaikan, seberat satu dinar, maka
keluarkanlah.

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.


Kemudian mereka berkata, “Wahai Rabb kami tidak sisakan
seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan”

Maka Allā h berkata,


Kembalilah kalian, Barang siapa yang kalian dapatkan di
dalam hatinya ada kebaikan, seberat setengah dinar, maka
keluarkanlah.

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.


Kemudian mereka berkata, “Wahai Rabb kami tidak sisakan
seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.

Maka Allā h berkata,


Kembalilah kalian, Barang siapa yang kalian dapatkan di
dalam hatinya ada kebaikan, seberat satu dzarrah, maka
keluarkanlah.

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.

Dzarrah artinya adalah semut, itu yang dikenal oleh orang


Arab. Mereka mengatakan semut kecil itu dengan dzarrah, jangan
diartikan dengan biji sawi atau yang semisalnya, dzarrah menurut
orang Arab adalah semut.
Kemudian Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam
bersabda,
Mereka berkata, “Wahai Rabb kami tidak sisakan di dalam
neraka seorangpun yang memiliki kebaikan”

Allā h berkata,
Para malā ikat telah memberikan syafā ’at, para nabi telah
memberikan syafā ’at dan orang-orang yang beriman telah
memberikan syafā ’at . Dan tidak tersisa, kecuali Dzat Yang Maha
Penyayang.

Kemudian Allā h menggenggam satu genggaman dari neraka,


dan mengeluarkan kaum yang tidak pernah beramal sedikitpun.

Keadaan mereka telah menjadi arang.

Kemudian mereka dilempar ke dalam sungai yang berada di


mulut-mulut surga (yang dinamakan dengan sungai kehidupan).

Mereka pun tumbuh seperti tumbuhnya benih di dalam


lumpur sisa banjir (Maksudnya akan dengan cepat tumbuh,
karena benih yang berada di dalam lumpur sisa banjir akan lebih
cepat tumbuh disebabkan banyaknya faktor yang mendukung,
seperti tanah yang lembut, air yang memadai dan adanya unsur-
unsur yang bermanfaat. Sebagaimana hal ini diketahui oleh para
ahli)

Kemudian Beliau Shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


Apakah kalian pernah melihat benih yang tumbuh, ketika
dekat dengan batu atau pohon? bagian yang dekat dengan
matahari akan berwarna kuning dan hijau. Dan yang lebih dekat
dengan bayangan maka akan berwarna putih.
Maksudnya ada yang mengatakan bahwasanya bagian
badan yang terbakar yang lebih dekat dengan surga akan lebih
cepat sempurna dari pada bagian badan yang lebih dekat dengan
neraka.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Kemudian mereka akan keluar seperti mutiara. Dan di
leher-leher mereka ada khawatim, yang dikenal oleh para
penduduk surga.”

Sebagian mengatakan bahwasanya yang dimaksud dengan


khawatim (beberapa barang yang terbuat dari emas yang
dikalungkan di leher mereka)

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:


Maka berkatalah para penduduk surga, “Mereka adalah
orang-orang yang Allā h bebaskan”Allā h telah memasukkan
mereka ke dalam surga tanpa sebab amalan yang mereka amalkan
dan tanpa sebab kebaikan yang mereka lakukan.
Halaqah 60 | Syafaat Bagi Para Pelaku Dosa Besar
Bagian 2

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam akan memberikan


syafa’at untuk umatnya, para pelaku dosa besar yang disiksa di
dalam neraka.

Di dalam hadīts Anas bin Mā lik Radhiyallā hu ‘anhu yang


diriwayatkan oleh Bukhā ri dan Muslim, bahwasanya Nabi
Shallallā hu ‘alayhi wa sallam akan meminta izin kepada Allā h
untuk memberi syafā ’at dan beliau diizinkan.

Maka Allā h akan mengilhamkan kepada beliau pujian-pujian


yang sebelumnya tidak pernah diajarkan kepada beliau di dunia.

Dan beliau bersujud, maka dikatakan kepada beliau, “Wahai


Muhammad, angkatlah kepalamu, Berkatalah….. engkau akan
didengar perkataanmu,
Mintalah……. maka kamu akan diberi, dan berikanlah
syafā ’at, maka akan diterima syafā ’atmu.

Beliau Shallallā hu ‘alayhi wa sallam berkata, “Wahai Rabb-


ku, umatku… umatku….”

Dikatakan kepada beliau,


Pergilah engkau dan keluarkanlah dari neraka orang yang
didalam hatinya ada iman sebesar biji gandum.

Maka beliau pergi dan melakukannya, Kemudian beliau


kembali lagi dan kembali memuji Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la dan
sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau,

“Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, Berkatalah…….


maka akan didengar perkataanmu.
Mintalah….. maka kamu akan diberi. Dan berikanlah
syafā ’at, maka akan diterima syafā ’atmu.

Beliau Shallallā hu ‘alayhi wa sallam berkata, “Wahai Rabb-


ku, umatku… umatku….”

Dikatakan kepada beliau,


Pergilah engkau dan keluarkanlah dari neraka orang yang di
hatinya ada iman sebesar dzarrah atau qardalah yaitu biji sawi.

Maka beliau pergi dan melakukannya, Kemudian beliau


kembali lagi dan kembali memuji Allā h dan sujud kepada-Nya,
dikatakan kepada beliau,

“Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, Berkatalah…..


niscaya akan didengar perkataanmu.
Mintalah…… niscaya akan diberi permintaanmu dan
berikanlah syafā ’at, maka akan diterima syafā ’atmu.

Beliau Shallallā hu ‘alayhi wa sallam berkata, “Wahai Rabb-


ku, umatku… umatku….”

Dikatakan kepada beliau,


Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di
hatinya ada iman yang lebih kecil dan lebih kecil dari sebuah biji
sawi.

Maka beliau pergi dan melakukannya, Kemudian keempat


kalinya beliau datang dan kembali memuji dan sujud kepada
Allā h, maka dikatakan kepada beliau, “Wahai Muhammad,
angkatlah kepalamu” Berkatalah…….. niscaya akan didengar
perkataanmu.
Mintalah……. maka kamu akan diberi, dan berikanlah
syafaat, niscaya akan diterima syafaatmu.
Beliau Shallallā hu ‘alayhi wa sallam berkata, “Wahai Rabb-
ku, izinkan aku untuk memberikan syafā ’at kepada setiap orang
yang mengatakan ” ‫“ ال إله إل ّا الله‬.

Maka Allā h berkata:


Demi keperkasaan-Ku, kebesaran-Ku, keagungan-Ku, dan
kemuliaan-Ku sungguh aku akan keluarkan dari neraka orang
yang mengatakan ” ‫“ ال إله إل ّا الله‬.

Maksudnya adalah orang yang mengatakan ‫ ال إله إل ّا الله‬ikhlā s


dari hatinya dan tidak membatalkannya dengan kesyirikan.

Di dalam shahīh Bukhā ri disebutkan bahwasanya di antara


amalan yang bisa menjadi sebab kita mendapatkan syafā ’at Nabi
Muhammad Shallallā hu ‘alayhi wa sallam di akhirat adalah
membaca doa setelah mendengar ā dzā n, yaitu:

‫ح َّم ًدا ال َْو ِسيل َ َة َوال ْ َف ِضيل َ َة َوابْ َعث ُْه‬ ِ ‫الصال َ ِة ال ْ َقاِئ َم ِة‬
َ ‫آت ُم‬ َّ ّ‫ع َو ِة الت‬
َّ ‫َامة َو‬ َّ ‫الل َّ ُه ّمَ َر‬
َّ ‫ب َه ِذ ِه‬
ْ ‫الد‬
َ ‫ودا ال َّ ِذي َو‬
‫ع ْدتَ ُه‬ ً ‫ح ُم‬ ْ ‫اما َم‬ ً َ‫َمق‬

Dan di antara amalan tersebut adalah bersabar atas


kesusahan dan kesempitan hidup di Kota Madinā h, kemudian
meninggal di dalamnya.

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ام ِة َأ ْو‬
َ َ‫يعا يَ ْو َم ال ْ ِقي‬ ُ ْ ‫عل َى لَْأ َوا ِء ال َْم ِدين َ ِة َو ِش َّد ِت َها َأ َحدٌ ِم ْن ُأ َّم ِتي ِإ لَّا كُن‬
ً ‫ت ل َُه َش ِف‬ َ ‫ل َا يَ ْصب ُِر‬
‫يدا‬
ً ‫َش ِه‬

“Tidaklah bersabar seseorang atas kesusahan dan


kesempitan hidup di Kota Madinā h kemudian dia meninggal,
kecuali aku akan menjadi pemberi syafā ’at untuknya atau pemberi
saksi untuknya di hari kiamat, apabila dia adalah orang islam.”
(Hadīts Riwayat Muslim )
Ada dua golongan dari umat Nabi Muhammad Shallallā hu
‘alayhi wa sallam yang tidak akan mendapatkan syafā ’at beliau
Shallallā hu ‘alayhi wa sallam

Beliau bersabda:
‫ال َم ِار ٍق‬
ٍ ‫غ‬َ ‫ َوك ُُل‬،ٌ ‫غ ُشوم‬ َ َ‫ان ِم ْن ُأ َّم ِتي ل َْن تَنَال َُه َما َشف‬
َ ‫ ِإ َما ٌم َظل ُو ٌم‬:‫اع ِتي‬ ِ َ‫ِصنْف‬

“Dua golongan dari umatku yang tidak akan mendapatkan


syafa’atku, pemimpin yang dzalim dan setiap orang yang berlebih-
lebihan di dalam agama” (Hadīts Hasan Riwayat At-Thabrani di
dalam Al-Mu’jamul Kabiir ).

Kita memohon kepada Allā h semoga Allā h Subhā nahu wa


Ta’ā la menerima syafā ’at Nabi Muhammad Shallallā hu ‘alayhi wa
sallam untuk kita semua.
Halaqah 61 | Beberapa Contoh Dosa Penyebab
Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 2)

DIANTARA DOSA YANG MEMBAHAYAKAN SESEORANG


YANG BERIMAN DAN BISA MENJADI PENYEBAB JATUHNYA
SESEORANG KE DALAM NERAKA MELEWATI SIRATH ADALAH
BERDUSTA ATAS NAMA NABI SHOLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM.

Beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam,

‫ب َعل ََّي َفل ْيَتَبَ َّوْأ َم ْق َع َد ُه ِم ْن الن ّ َِار‬


َ ‫َم ْن ك َ َذ‬
Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja,
maka hendaknya dia menyiapkan tempatnya di neraka
(HR.Bukhari dan Muslim)

Hendaknya seseorang berhati-hati di dalam menyampaikan


hadits Nabi Sholallohu ‘Alaihi Wasallam, menjauhi hadits-hadits
dhaif dan palsu, baik dalam masalah aqidah, fadhoilamal, maupun
masalah yang lain.

Dan bagi yang tidak mampu menghukumi sebuah hadits,


maka hendaknya dia taqlid dengan ulama atau ustadz yang ia
anggap paling ahli di dalam hadits.

🔰 DIANTARA DOSA TERSEBUT ADALAH DOSA LISAN DAN


KEMALUAN.

Nabi Sholallohu ‘Alaihi Wasallam pernah ditanya tentang


perkara yang paling banyak memasukkan manusia di dalam
neraka. Maka beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam mengatakan :

Mulut dan kemaluan (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi dan


Ibnu Majah).
▶ Dosa yang dilakukan mulut seperti dusta, membicarakan
kejelekan orang lain, mengadu domba, berfatwa tanpa ilmu,
menuduh tanpa hak, makan dan minum yang haram dan lain-lain.
▶ Dosa yang dilakukan kemaluan, seperti berzina,liwath,
dan lain-lain. Dan di antara dosa tersebut adalah sombong.

RosulullohSholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang


artinya :
Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya
terdapat seberat zarroh-pun dari kesombongan.

Seorang laki-laki bertanya :


Sesungguhnya seseorang senang apabila bajunya bagus dan
sandalnya bagus.

Maka beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam berkata,


Sesungguhnya Alloh adalah indah dan mencintai keindahan.
Yang dimaksud dengan kesombongan adalah menolak kebenaran
dan meremehkan manusia (HR. Muslim)

Ucapan beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam tidak akan


masuk surga adalah ancaman bagi pelakunya, bahwasanya dia
bukan termasuk orang-orang yang pertama masuk surga. Dan
balasan kesombongan dia adalah masuk neraka terlebih dahulu.

Marilah kita belajar menerima kebenaran dari manapun


datangnya. Karena pada hakikatnya kebenaran berasal dari Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala. Dan janganlah kita meremehkan orang lain,
karena ilmu, harta, jabatan atau gelar yang kita miliki, Karena
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kepada kita
kenikmatan-kenikmatan tersebut, mampu untuk memberikan
kepada orang lain yang semisal atau yang lebih baik kapan Alloh
kehendaki. Semakin seseorang rendah hari karena Alloh, maka
Alloh akan semakin mengangkat derajatnya.
🔰 DIANTARA DOSA TERSEBUT ADALAH MEMAKAN
MAKANAN YANG HARAM.

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda,


Sesungguhnya tidaklah tumbuh daging dari makanan yang
haram, kecuali neraka lebih pantas bagi daging tersebut (Hadits
Shahih Riwayat Tirmidzi).

Seorang muslim hendaknya sangat berhati-hati di dalam


mencari rezeki untuk diri-sendiri dan keluarga. Tidak memakan
dan memberi makan, kecuali setelah yakin itu halal. Hendaknya ia
menjauhi riba, memakan harta orang lain tanpa hak, menjauhi
uang suap, menjauhi kurang dalam menimbang dan segala jenis
harta haram lainnya.

DAN DIANTARA DOSA YANG DAPAT MENJADI SEBAB


JATUHNYA SESEORANG KE DALAM NERAKA ADALAH TIDAK
IKHLAS DI DALAM MENUNTUT ILMU, MAKSUDNYA ILMU
AGAMA.

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang


artinya :
Barang siapa yang menuntut ilmu, yang sebenarnya
digunakan untuk mencari ridha Alloh. Dia tidak menuntut ilmu
tersebut kecuali untuk mencari dunia, maka dia tidak akan
mencium bau surga pada hari kiamat (HR. Abu Daud).

Di dalam hadits yang lain beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam


mengatakan bahwasanya siapa saja yang menuntut ilmu hanya
untuk menyombongkan diri di hadapan para ulama atau untuk
berdebat dengan orang-orang bodoh, maka ancamannya adalah
neraka (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah).
Halaqah 62 | Beberapa Contoh Dosa Penyebab
Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 3)

DIANTARA DOSA YANG BISA MENYEBABKAN SESEORANG


TERJATUH KEDALAM NERAKA ADALAH BUNUH DIRI.

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :


Barangsiapa yang melempar dirinya dari gunung untuk
membunuh dirinya, maka dia berada di dalam neraka jahannam.
Dilempar di dalamnya dan kekal selamanya. Dan barang siapa
yang meneguk racun untuk membunuh dirinya, maka di dalam
neraka jahannam akan meneguk racun di tangannya, dia akan
meneguknya selamanya di neraka. Dan barang siapa yang
membunuh dirinya dengan besi, maka besi tersebut di tangannya
menusuk dengan besi tersebut perutnya di neraka jahannam
selamanya (HR.Bukhari dan Muslim)

Bunuh diri bukanlah cara untuk lepas dari masalah, ➡


namun justru akan menimbulkan masalah yang lebih besar. Dan
barang siapa yang beriman kepada Alloh, maka Alloh akan
memberikan hidayah kepada hatinya.

DIANTARA DOSA TERSEBUT ADALAH MEMBUNUH TANPA


HAK
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat An-
Nisa : 93

‫ب ٱلل َّ ُه َعلَي ِۡه َول ََعن َ ُه ۥ‬


َ ‫غ ِض‬
َ ‫يہا َو‬ ِ ِ
َ ‫ٓاُؤه ۥ َج َهن ّ َُم َخـٰل ًد۬ا ف‬ َ ‫َو َمن يَقۡتُلۡ ُمؤ ِۡمنً۬ا ُّمتَ َع ِ ّم ًد۬ا ف‬
ُ ‫َج َز‬
ً ‫ع ِظ‬
‫يم۬ا‬ َ ‫ع َذابًا‬
َ ‫ع َّد ل َُه ۥ‬ َ ‫َوَأ‬
Dan barang siapa yang membunuh orang yang beriman
karena sengaja, maka balasannya adalah jahannam dia akan kekal
di dalamnya. Alloh akan marah kepadanya dan melaknatnya, dan
Alloh akan siapkan untuknya adzab yang besar.

Para ulama menjelaskan bahwasanya maksud dari kekal di


neraka bagi orang yang membunuh orang yang beriman tanpa hak
atau bunuh diri yaitu pada asalnya inilah balasan bagi orang
tersebut.

Namun dalil lain menerangkan bahwasanya orang yang


beriman, sekecil apapun imannya dan sebesar apapun dosanya
dia akan keluar dari neraka baik dengan ampunan Alloh atau
dengan syafaat.

DAN DIANTARA DOSA TERSEBUT ADALAH MEMAKAN


RIBA
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ali-
Imron : 130-131

( ‫ون‬
َ ‫ح‬ ُ ‫ٱلربَ ٰ ٓوا ْ َأض َۡعـٰفً۬ا ُّم َضـ ٰ َع َف ًة۬‌ۖ َوٱتَّ ُقوا ْ ٱلل َّ َه ل ََعلَّكُمۡ تُفۡ ِل‬
ّ ِ ْ ‫ۡڪل ُوا‬
ُ ‫امنُوا ْ ل َا تَأ‬ َ ‫يَ ٓـ َٰأيُّ َها ٱل َّ ِذ‬
َ ‫ين َء‬
َ ‫) َوٱتَّقُوا ْ ٱلن ّ ََار ٱل َّ ِتىٓ ُأ ِع َّدتۡ لِلۡك َـ ٰ ِف ِر‬١٣٠
‫) َو‬١٣١( ‫ين‬

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan


riba dengan berlipat ganda. Dan bertakwalah kalian kepada Alloh,
supaya kalian beruntung. Dan takutlah dengan api neraka yang
disediakan untuk orang-orang kafir.

Dan betapa banyak praktek riba di zaman sekarang,


seseorang yang akan melakukan sebuah transaksi hendaknya
mengetahui ilmunya. Dan janganlah dia menganggap mudah
perkara riba ini. Dan barang siapa meninggalkan sesuatu karena
Alloh, maka Alloh akan mengganti dengan yang lebih baik.

DAN DIANTARA DOSA YANG BERBAHAYA ADALAH


MENGAMBAR MAHLUK YANG BERNYAWA

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda:


َ ‫ام ِة ال ُْم َص ِ ّو ُر‬
‫ون‬ َ ‫ِإ َّن َأ َش َّد الن ّ َِاس‬
َ َ‫ع َذابًا ِعن ْ َد الل َّ ِه يَ ْو َم ال ْ ِقي‬
Sesungguhnya orang yang paling keras adzabnya di sisi
Alloh pada hari kiamat adalah para penggambar (HR. Bukhari dan
Muslim).
Dan maksud dari para penggambar di sini adalah
penggambar mahluk bernyawa, masuk di dalamnya orang yang
membuat patung mahluk bernyawa dan orang yang melukis
mahluk bernyawa.

Banyak para ulama yang memasukkan gambar fotografi


dalam larangan ini. Tidak diperbolehkan kecuali dalam keadaan
darurat seperti untuk surat-surat penting dan lain-lain. Perbedaan
pendapat di antara para ulama dan banyaknya manusia yang
melakukan, janganlah menjadi alasan bagi seseorang untuk
bermudah-mudahan di dalam gambar fotografi ini.

DAN DIANTARA DOSA TERSEBUT ADALAH DOSA WANITA


YANG BERPAKAIAN TETAPI TELANJANG

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :


Dua golongan dari penduduk neraka yang aku belum pernah
melihat mereka, sebuah kaum yang memiliki cambuk seperti ekor
sapi, mereka gunakan untuk memukul manusia. Dan wanita-
wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Berjalan lenggak-
lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka
tidak akan masuk ke dalam surga dan tidak akan mencium
baunya, padahal bau surga bisa dicium dari jarak perjalanan
sekian dan sekian.

Dan makna berpakaian tapi telanjang ada yang mengatakan


menutupi sebagian aurat dan membuka sebagian yang lain untuk
menampakkan keindahan.
Atau memakai pakaian tetapi tidak sempurna seperti
memakai pakaian yang tipis atau membentuk badan.
Seorang muslimah hendaknya bersungguh-sungguh di
dalam menjaga hijabnya dan ikhlas karena Alloh.
Semoga kesabaran seorang muslimah atas rasa gerah, risih
dan ribet yang mungkin dirasakan oleh sebagian.
Dan juga kesabaran menghadapi gunjingan orang lain,
menjadi sebab selamatnya dia dari ancaman neraka.
Halaqah 63 | Beberapa Contoh Dosa Penyebab
Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 4)

DIANTARA DOSA YANG BISA MENYEBABKAN SESEORANG


TERJATUH KEDALAM NERAKA ADALAH DOSA WANITA YANG
TIDAK BERSYUKUR KEPADA SUAMINYA.
Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallambersabda :
Diperlihatkan kepadaku bahwa sebagian besar penduduk
neraka adalah wanita. Mereka telah ingkar.

Dikatakan kepada beliau :


Apakah mereka ingkar kepada Alloh?

Beliau bersabda :
Mereka ingkar kepada suami-suami mereka. Mengingkari
kebaikan-kebaikan mereka. Seandainya engkau berbuat baik
kepada salah seorang di antara mereka sekian lama, kemudian dia
melihat darimu sesuatu yang tidak membuat dia senang, maka
wanita tersebut akan berkata, “Aku tidak melihat kebaikan
sedikitpun darimu”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Seorang wanita yang sholihah hendaklah bersyukur kepada


Alloh, kemudian bersyukur kepada suaminya, karena dengan
sebabnya Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menjaga dia sebagai
seorang istri, menutupi kekurangannya, menunaikan hajatnya dan
lain-lain. Dan secara umum, bersyukur kepada orang lain yang
pernah berbuat baik kepada kita diperintahkan dalam agama
islam. Apabila seseorang tidak bisa membalas maka hendaknya
dia mendoakan dengan kebaikan, baik di hadapan orang tersebut
maupun tidak di hadapannya.

Rosullloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda:


Barang siapa yang berbuat baik kepada kalian, maka
balaslah. Kalau kalian tidak menemukan sesuatu untuk
membalasnya, maka doakanlah dengan kebaikan sampai kalian
merasa bahwasanya kalian telah membalas kebaikannya (Hadits
Shahih Riwayat Abu Daud dan An-Nasa’i).

DAN DIANTARA DOSA YANG MEMBAHAYAKAN


KEHIDUPAN SEORANG HAMBA DI AKHIRAT ADALAH 3 DOSA
YANG TERCANTUM DALAM SABDA NABI SHOLALLOHU ALAIHI
WASALLAM:
Tiga orang yang Alloh haramkan masuk surga, pecandu
khomr (minuman keras), anak yang durhaka dan dayyuts (yaitu
laki-laki yang membiarkan kejelekan di dalam keluarganya)
(Hadits Hasan Riwayat Imam Ahmad di dalam Musnadnya).

Seorang kepala keluarga yang membiarkan kemaksiatan di


dalam keluarganya dan memfasilitasi, dikhawatirkan terkena
ancaman ini. Seorang kepala keluarga dituntut untuk tegas dan
lembut dengan keluarganya. Rasa sayang bukan berarati harus
memberi semua yang diminta. Dan mendidik mereka untuk taat
tidak identik dengan kekerasan. Istri dan anak adalah ujian dan
titipan Alloh. Kewajiban kita adalah mengerahkan tenaga
semaksimal mungkin untuk menjaga diri dan keluarga kita dari
neraka. Dan hidayah di tangan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.

DAN DIANTARA DOSA YANG MEMBAHAYAKAN ADALAH


DURHAKA TERHADAP KEDUA ORANG TUA
Dan di antara bentuk durhaka adalah menyakiti orang tua
dengan lisan, dengan sikap ataupun dengan tangan. Seorang
muslim dan muslimah diperintahkan untuk berlemah-lembut
kepada orang tua. Merendahkan diri di hadapan mereka, dan
menaati perintah mereka selama tidak bertentangan dengan
syariat. Dan di antara bentuk berbakti yang paling berharga
kepada orang tua kita adalah mengeluarkan mereka dari
kegelapan, kesyirikan dan kemaksiatan menuju cahaya tauhid,
sunnah dan ketaatan kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
DAN DIANTARA DOSA YANG MEMBAHAYAKAN ADALAH
DOSA SEORANG PEJABAT YANG MENIPU BAWAHAN ATAU
RAKYATNYA
Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
Tidaklah seorang hamba, Alloh berikan jabatan kemudian
dia mati dalam keadaan menipu bawahan atau rakyatnya kecuali
Alloh akan mengharamkan dia masuk ke dalam surga (HR.
Bukhari dan Muslim).

Di antara bentuk menipu kepada rakyat adalah tidak


menasehati mereka demi keselamatan dunia dan akhirat mereka,
tidak memenuhi hak-hak mereka, tidak berbuat adil di antara
mereka dan lain-lain. Maksud diharamkan masuk surga di sini
bahwasanya pelakunya tidak bisa masuk surga secara langsung,
namun dia berhak untuk diadzab di dalam neraka terlebih dahulu
apabila Alloh menghendaki.

Ini adalah beberapa contoh dosa-dosa besar dan para ulama


telah mengarang buku khusus tentang dosa-dosa besar, kita
pelajari supaya kita bisa menjauhi. Keyakinan ahlusunnah
bahwasanya pelaku dosa besar di bawah kehendak Alloh. Kalau
Alloh menghendaki, maka Alloh akan mengampuni, dan kalau
Alloh menghendaki, maka Alloh akan mengadzabnya terlebih
dahulu sebelum dimasukkan ke dalam surga. Dan adzab neraka
pelaku dosa besar, meski tidak selamanya namun bukan sesuatu
yang ringan. Satu menit dibakar dengan api dunia adalah perkara
yang berat. Maka bagaimana dibakar dalam waktu yang lama
dengan api akhirat yang jauh lebih panas.

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda:


Api kalian adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari
neraka jahanam (HR. Bukhari dan Muslim).
Kesabaran di dalam menahan hawa nafsu di dunia, bagi
seorang muslim jauh lebih ringan dan lebih mudah dari pada
kesabaran di dalam menghadapi adzab neraka di akhirat.
Halaqah 64 | Syafaat Bagi Para Pelaku Dosa Besar
(Bagian 1)

Setelah sebagian orang-orang yang beriman selamat


melewati neraka, maka Alloh Subhanahu wa ta’ala akan
memberikan izin kepada mereka, untuk memberikan syafaat
kepada saudara-saudara mereka, orang-orang yang beriman yang
terjatuh ke dalam neraka.

Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda dalam


hadits Abu Said Al Khudri Radhiallohu anhu yang diriwayatkan
oleh Bukhari dan Muslim:

Ketika orang-orang yang beriman selamat dari neraka,


maka demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya tidak ada yang
lebih gigih di dalam memohon kepada Alloh, hak saudara-saudara
mereka yang jatuh ke dalam neraka dari pada orang-orang yang
beriman di hari kiamat. Mereka berkata,

Wahai Rabb kami, saudara-saudara kami dahulu mereka


sholat bersama kami, berpuasa bersama kami dan haji bersama
kami.

Ini menunjukkan tentang keutamaan berteman dengan


orang-orang sholeh dan melakukan ibadah-ibadah tersebut
bersama mereka.

Kemudian Rasulullah Sholallohu alaihi wasallam bersabda:


Maka Alloh berkata:
Keluarkanlah oleh kalian orang-orang yang kalian kenal.
Maka diharamkanlah wajah-wajah mereka atas neraka.

Maksudnya orang-orang yang beriman yang melakukan


dosa besar dan disiksa di dalam neraka akan dilindungi wajah-
wajah mereka dari api neraka, sehingga bisa dikenal.
Mereka pun mengeluarkan banyak orang. Ada di antaranya
yang api neraka sudah membakar sampai pertengahan kedua
betisnya. Dan ada yang sampai kedua lututnya.

Kemudian mereka berkata :


Wahai Rabb kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau
perintahkan untuk kami keluarkan.

Alloh berkata :
Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di
dalam hatinya ada kebaikan, seberat satu dinar, maka
keluarkanlah.

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.


Kemudian mereka berkata,
Wahai Rabb kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau
perintahkan untuk kami keluarkan.

Maka Alloh berkata:


Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di
dalam hatinya ada kebaikan, seberat setengah dinar, maka
keluarkanlah.

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.


Kemudian mereka berkata,
Wahai Rabb kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau
perintahkan untuk kami keluarkan.

Maka Alloh berkata :


Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di
dalam hatinya ada kebaikan, seberat satu dzarroh, maka
keluarkanlah.

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.


Yang dimaksud dengan dzarroh adalah atom, yaitu bagian
terkecil dari satu unsur, yang tidak bisa dibelah lagi.

Kemudian Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda:


Mereka berkata,
Wahai Rabb kami tidak sisakan di dalam neraka seorangpun
yang memiliki kebaikan.

Alloh berkata,
Para malaikat telah memberikan syafaat, para nabi telah
memberikan syafaat dan orang-orang yang beriman telah
memberikan syafaat. Dan tidak tersisa, kecuali Dzat Yang Maha
Penyayang.

Kemudian Alloh menggenggam satu genggaman dari neraka,


dan mengeluarkan kaum yang tidak pernah beramal sedikitpun.
Keadaan mereka telah menjadi arang. Kemudian mereka dilempar
ke dalam sungai yang berada di mulut-mulut surga. Yang
dinamakan dengan sungai kehidupan. Mereka pun tumbuh seperti
tumbuhnya benih di dalam lumpur sisa banjir.

Maksudnya akan dengan cepat tumbuh, karena benih yang


berada di dalam lumpur sisa banjir akan lebih cepat tumbuh
disebabkan banyaknya faktor yang mendukung, seperti tanah
yang lembut, air yang memadai dan adanya unsur-unsur yang
bermanfaat. Sebagaimana hal ini diketahui oleh para ahli.

Kemudian Beliau Sholallohu alaihi wasallam bersabda :


Apakah kalian pernah melihat benih yang tumbuh, ketika
dekat dengan batu atau pohon, bagian yang dekat dengan
matahari akan berwarna kuning dan hijau. Dan yang lebih dekat
dengan bayangan maka akan berwarna putih.
Maksudnya ada yang mengatakan bahwasanya bagian
badan yang terbakar yang lebih dekat dengan surga akan lebih
cepat sempurna dari pada bagian badan yang lebih dekat dengan
neraka.

Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda :


Kemudian mereka akan keluar seperti mutiara. Dan di
leher-leher mereka ada khowatim, yang dikenal oleh para
penduduk surga.

Sebagian mengatakan bahwasanya yang dimaksud dengan


khowatim adalah beberapa barang yang terbuat dari emas yang
dikalungkan di leher mereka.

Kemudian RosulullohSholallohu alaihi wasallam bersabda:


Maka berkatalah para penduduk surga,
Mereka adalah orang-orang yang Alloh bebaskan. Alloh
telah memasukkan mereka ke dalam surga tanpa sebab amalan
yang mereka amalkan dan tanpa sebab kebaikan yang mereka
lakukan.
Halaqah 65 | Syafaat Bagi Para Pelaku Dosa Besar
(Bagian 2)

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam akan memberikan


syafaat untuk umatnya, para pelaku dosa besar yang disiksa di
dalam neraka.

Di dalam sebuah hadits Anas bin Malik Radhiallohuanhu


yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwasanya Nabi
Sholallohu Alaihi Wasallam akan meminta izin kepada Alloh untuk
memberi syafaat dan beliau diizinkan.

Maka Alloh akan mengilhamkan kepada beliau pujian-pujian


yang sebelumnya tidak pernah diajarkan kepada beliau di dunia.
Dan beliau bersujud, maka dikatakan kepada beliau :

1⃣ Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah,


maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah, maka kamu
akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima
syafaatmu.

Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :


Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….

Dikatakan kepada beliau:


Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang ada
di hatinya ada iman sebesar biji gandum.

Maka beliau pergi dan melakukannya. Kemudian beliau


kembali lagi dan kembali memuji Alloh Subhanahu Wa Ta’aladan
sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau :

2⃣ Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah,


maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah, maka kamu
akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima
syafaatmu.

Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :


Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….

Dikatakan kepada beliau:


Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di
hatinya ada iman sebesar dzarroh atau qordalah yaitu biji sawi.

Maka beliau pergi dan melakukannya. Kemudian beliau


kembali lagi dan kembali memuji Alloh Subhanahu Wa Ta’aladan
sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau:

3⃣ Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah,


maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah, maka kamu
akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima
syafaatmu.

Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :


Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….

Dikatakan kepada beliau:


Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di
hatinya ada iman yang lebih kecil dan lebih kecil dari biji sawi.

Maka beliau pergi dan melakukannya.

Kemudian untuk keempat kalinya beliau kembali lagi dan


kembali memuji Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan sujud kepada-
Nya, maka dikatakan kepada beliau :

4⃣ Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah,


maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah, maka kamu
akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima
syafaatmu.

Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :


Wahai Rabb-ku, izinkan aku untuk memberikan syafaat
kepada setiap orang yang mengatakan Laa ilaa ha illalloh.

Maka Alloh berkata:


Demi keperkasaan-Ku, keagungan-Ku, kebesaran-Ku, dan
kemuliaan-Ku sungguh aku akan keluarkan dari neraka orang
yang mengatakan Laa ilaa ha illalloh.

Maksudnya adalah orang yang mengatakan Laa ilaa ha


illalloh ikhlas dari hatinya dan tidak membatalkannya dengan
kesyirikan.

Di dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwasanya di antara


amalan yang bisa menjadi sebab kita mendapatkan syafaat Nabi
Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam di akhirat kelak adalah
membaca doa setelah mendengar azan, yaitu :

‫ح َّم ًدا ال َْو ِسيل َ َة َوالْفَ ِضيل َ َة َوابْ َعث ُْه‬ ِ ‫الصال َ ِة الْقَاِئ َم ِة‬
َ ‫آت ُم‬ َّ ّ‫ع َو ِة الت‬
َّ ‫َامة َو‬ َّ ‫لل َّ ُه ّمَ َر‬
َّ ‫ب َه ِذ ِه‬
ْ ‫الد‬
َ ‫ودا ال َّ ِذي َو‬
‫ع ْدتَ ُه‬ ً ‫ح ُم‬ ْ ‫اما َم‬ً َ‫َمق‬
Dan di antara amalan tersebut adalah bersabar atas
kesusahan dan kesempitan hidup di Kota Madinah, kemudian
meninggal di dalamnya.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


‫ام ِة َأ ْو‬
َ َ‫يعا يَ ْو َم ال ْ ِقي‬ ُ ْ ‫عل َى لَْأ َوا ِء ال َْم ِدين َ ِة َو ِش َّد ِت َها َأ َح ٌد ِم ْن ُأ َّم ِتي ِإ لَّا كُن‬
ً ‫ت ل َُه َش ِف‬ َ ‫ل َا يَ ْصب ُِر‬
‫يدا‬
ً ‫َش ِه‬
Tidaklah bersabar seseorang atas kesusahan dan
kesempitan hidup di Kota Madinah kemudian dia meninggal,
kecuali aku akan menjadi pemberi syafaat untuknya atau pemberi
saksi untuknya di hari kiamat, apabila dia adalah orang islam (HR.
Muslim )
Ada dua golongan dari umat Nabi Muhammad Sholallohu
Alaihi Wasallam yang tidak akan mendapatkan syafaat beliau
Sholallohu Alaihi Wasallam.

Beliau bersabda :
‫ال َم ِار ٍق‬
ٍ ‫غ‬َ ‫ َوك ُُل‬،ٌ ‫غ ُشوم‬ َ ‫ان ِم ْن ُأ َّم ِتي ل َْن تَنَال َُه َما َش َف‬
َ ‫ ِإ َما ٌم َظل ُو ٌم‬:‫اع ِتي‬ ِ ‫ِصن ْ َف‬
Dua golongan dari umatku yang tidak akan mendapatkan
syafaat dariku, pemimpin yang dzolim dan setiap orang yang
berlebih-lebihan di dalam agama. (Hadits Hasan Riwayat At-
Thobroni di dalam Al-Mu’jamul Kabiir)
Halaqah 66 | Syafaat Bagi Para Pelaku Dosa Besar
(Bagian 3)

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam mengabarkan


bahwasanya ada di antara umat beliau Sholallohu Alaihi Wasallam
yang akan memberikan syafaat bagi dua dan tiga orang.

Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Sesungguhnya seseorang sungguh akan memberikan syafaat
bagi dua orang dan tiga orang (Hadits Shahih Riwayat Al-Bazzar).

Para syuhada akan Alloh berikan kesempatan untuk


memberikan syafaat bagi 70 orang kerabatnya.

Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Orang yang mati syahid akan memberikan syafaat bagi 70
orang kerabatnya (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud).

Sebuah kebahagiaan yang luar biasa, seseorang


memberikan syafaat untuk orang tua, anak-anak, istri dan
saudara-saudaranya di saat mereka sangat membutuhkan.

Ada di antara umat beliau Sholallohu Alaihi Wasallam yang


akan memberi syafaat untuk orang banyak.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Akan masuk surga lebih dari jumlah Bani Taamim dengan
sebab syafaat satu orang dari umatku. Dikatakan kepada beliau,
Ya Rosululloh, apakah orang itu adalah selain dirimu?Beliau
menjawab, Iya, dia adalah orang lain selain diriku (HR. Tirmidzi).

Bani Taamim adalah kabilah yang terkenal besar di zaman


Nabi Sholallohu Alaihi Wasallam.
Semakin besar iman seseorang, maka akan semakin besar
harapan untuk bisa memberikan syafaat kepada orang lain.
Orang yang banyak melaknat orang lain di dunia tidak bisa
memberikan syafaat di hari kiamat.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Orang-orang yang banyak melaknat tidak akan menjadi
saksi dan tidak akan memberi syafaat di hari kiamat (HR. Muslim).

Anak-anak orang yang beriman yang meninggal sebelum


dewasa akan memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :

Anak-anak kecil dari orang-orang yang beriman akan


menjadi daanish surga.

Arti daanish adalah jentik-jentik nyamuk yang senantiasa


ada di kolam.
Maksud beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bahwasanya
anak-anak kecil tersebut pasti akan masuk surga dan tidak akan
pernah meninggalkannya.

Kemudian beliau Sholallohu Alaihi Wasallam mengatakan :


Salah seorang di antara mereka menemui ayahnya atau
kedua orang tuanya kemudian memegang pakaian atau
memegang tangannya seperti aku mengambil ujung pakaianmu
ini. Maka dia tidak akan melepaskan pegangannya sampai Alloh
memasukkan dia dan kedua orangtuanya ke dalam surga (HR.
Muslim).

Ini adalah kabar gembira bagi setiap orang tua yang


bersabar ketika diuji oleh Alloh dengan meninggalnya anak yang
belum dewasa.

Puasa dan Al-Quran akan memberikan syafaat.


Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Puasa dan Al-Quran akan memberikan syafaat pada hari
kiamat untuk seorang hamba. Puasa berkata, Wahai Rabb-ku aku
telah menahannya dari makan dan syahwatnya di siang hari. Maka
terimalah syafaatku untuknya. Al-Quran berkata, Wahai Rabb-ku
sesungguhnya aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari.
Maka terimalah syafaatku untuknya. Maka diterimalah syafaat
keduanya (Hadits Shahih Riwayat Ahmad di dalam Musnad
beliau).

Ini adalah dorongan bagi seseorang untuk berpuasa karena


Alloh dan menjaga adab-adabnya.
Dan dorongan untuk membaca Al-Quran karena Alloh dan
menunaikan hak-haknya. Demikianlah mereka akan memberikan
syafaat setelah diizinkan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, sebagai
bentuk pemuliaan Alloh kepada mereka.
Orang-orang yang bertauhid sajalah yang akan
mendapatkan syafaat.
Adapun orang-orang musyrik, orang-orang kafir dan orang-
orang munafik, maka mereka tidak akan mendapatkan syafaat.

Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat Al-


Mudatsir : 48

َ ‫ٱلشـ ٰ ِف ِع‬
‫ين‬ َّ ‫ف ََما تَن َف ُع ُهمۡ َش َفـ ٰ َع ُة‬
Maka tidak akan bermanfaat bagi mereka syafaat orang-
orang yang memberikan syafaat.

Orang-orang yang berdoa kepada Nabi atau Malaikat atau


Orang-orang sholeh dengan alasan ingin mendapatkan syafaat
mereka, justru tidak mendapatkan syafaat, karena mereka telah
membatalkan iman mereka dengan menyekutukan Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala di dalam beribadah.
Halaqah 67 | Al-Qantharah Dan Qishash Di Antara
Orang-Orang Yang Beriman

Al-Qantharah secara bahasa adalah jembatan.


Adapun secara syariat yang dimaksud dengan Al-Qantharah
adalah jembatan lain setelah sirath yang terletak antara neraka
dan surga, tempat berkumpulnya orang-orang yang beriman
setelah melewati neraka sebelum masuk ke dalam surga.

Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman


dengan adanya Al-Qantharah ini. Tempat akan dibersihkan hati-
hati orang yang beriman dengan di Qishash di antara mereka. Dan
ini menunjukkan keadilah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :

‫ون َعل َى َقن ْ َط َر ٍة بَيْ َن ال َْجن َِّة َوالن َِّار فَيُ َق ُّص لِبَ ْع ِض ِه ْم‬ َ ‫حبَ ُس‬ ْ ُ‫ون ِم َن الن َِّار فَي‬ َ ُ ‫ْخل ُُص ال ُْمْؤ ِمن‬
،‫ول ال َْجن َِّة‬ِ ‫ت بَيْن َ ُه ْم ِفي ال ُّدنْيَا َحتَّى ِإ ذَا ُه ِّذبُوا َونُقُّوا ُأ ِذ َن ل َُه ْم ِفي ُد ُخ‬ ْ َ ‫ِم ْن بَ ْع ٍض َم َظالِ ُم ك َان‬
‫َان ِفي ال ُّدنْيَا‬ َ ‫ لََأ َح ُد ُه ْم َأ ْه َدى ب َِمن ْ ِزلِ ِه ِفي ال َْجن َِّة ِمن ْ ُه ب َِمن ْ ِزلِ ِه ك‬،‫ح َّم ٍد بِيَ ِد ِه‬
َ ‫ف ََوال َّ ِذي نَفْ ُس ُم‬
Orang-orang yang beriman yang selamat dari neraka,
mereka akan ditahan di Al-Qontoroh yang terletak di antara surga
dan neraka. Kemudian di qisoskedzoliman-kedzoliman yang
terjadi di antara mereka di dunia. Sehingga apabila sudah
dibersihkan dan disucikan maka mereka akan diizinkan untuk
masuk surga. Dan demi Zat Yang Jiwa Muhammad berada di
tangan-Nya. Sungguh salah seorang dari mereka lebih mengetahui
rumahnya di surga dari pada rumahnya di dunia (HR. Bukhari)

Yang akan dibersihkan di sini adalah ghill yang ada di hati


orang-orang yang beriman, seperti hasad, dendam, kebencian dan
lain-lain yang kadang terjadi di antara mereka.

Semakin bersih hati seseorang di dunia dari ghill maka akan


semakin sebentar Qishash-nya dan akan semakin cepat dia masuk
ke dalam surga.
Sebaliknya, semakin banyak ghill hasad, dendam dan
kebencian kepada sesama orang yang beriman, maka akan
semakin lama Qishash-nya dan semakin lama dia masuk ke dalam
surga.

Qishash di Al-Qantharah ini terjadi di antara sesama orang


yang beriman saja, dengan maksud pembersihan hati.

Adapun Qishash di Padang Mahsyar, maka untuk semua


mahluk yang kafir maupun yang mukmin. Yang mencakup Qishash
karena kedzoliman harta, fisik maupun kehormatan. Apabila
sudah bersih dari ghill barulah mereka bisa masuk surga. Karena
tidak masuk surga kecuali orang-orang yang benar-benar sudah
bersih dan baik keadaannya.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Hijr :


47

َ ِ‫عل َٰى ُس ُر ٍر۬ ُّمتَقَـ ٰ ِبل‬


‫ين‬ َ ‫ور ِهم ِ ّمنۡ ِغ ّ ٍل ِإ خ َۡوٲنًا‬
ِ ‫َون َ َزعۡنَا َما ِفى ُص ُد‬
Dan Kami akan hilangkan ghill dari dada-dada mereka.
Halaqah 68 | Masuknya Orang-Orang Yang Beriman Ke
Dalam Surga (Bagian 1)

Setelah dibersihkan hatinya, maka orang-orang yang


beriman akan digiring menuju surga dengan terhormat dan
dimuliakan.
Alloh akan kembali memuliakan Nabi-Nya di hadapan
orang-orang yang beriman.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam akan diizinkan untuk
memberikan syafaat bagi calon penduduk surga, supaya
dibukakan pintu surga.
Syafaat ini juga termasuk syafaat khusus dari beliau
Sholallohu Alaihi Wasallam.
Beliaulah Sholallohu Alaihi Wasallam yang pertama kali
akan mengetuk pintu surga.

▶ Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda:

‫اب ال َْجن ّ َِة‬ ‫َأ َأ‬


َ َ‫َو نَا َّو ُل َم ْن يَقْ َر ُع ب‬
Dan akulah yang pertama kali akan mengetuk pintu surga
(HR. Muslim)

▶ Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam juga bersabda:

،‫ح َّم ٌد‬


َ ‫ ُم‬:‫ُول‬ ُ ‫ت؟ َفَأق‬ َ ْ ‫ َم ْن َأن‬:‫خ ِاز ُن‬ ُ ‫ فَيَ ُق‬،‫ام ِة َفَأ ْست ْف ِت ُح‬
َ ْ ‫ول ال‬ َ َ‫اب ال َْجن َّ ِة يَ ْو َم ال ْ ِقي‬
َ َ‫آ ِتي ب‬
‫ت ل َا َأ ْفتَ ُح ِلَأ َح ٍد قَبْل ََك‬ُ ‫ ب َِك ُأ ِم ْر‬:‫ول‬ُ ُ‫فَيَق‬
Aku akan mendatangi pintu surga pada hari kiamat.
Kemudian aku minta untuk dibuka. Berkatalah penjaga surga,
Siapa kamu? Aku menjawab, Muhammad, Penjaga pintu surga
berkata, Denganmulah aku diperintah tidak membuka untuk
seorangpun sebelummu (HR. Muslim)

Dibukalah pintu-pintu surga dan masuklah penduduk surga


dengan disambut oleh para malaikat.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Az-
Zumar 73-74 yang artinya :
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka akan
digiring ke surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka
sampai ke surga, dan pintu-pintunya telah dibuka, dan berkatalah
penjaga-penjaga pintu surga kepada mereka, Salam atas kalian.
Kalian telah baik, maka masuklah kalian ke dalam surga, sedang
kalian kekal di dalamnya. Dan mereka mengucapkan, Segala puji
bagi Alloh yang telah memenuhi janjinya untuk kami dan telah
memberi kami tempat ini. Kami diperkenankan menempati
tempat di dalam surga dimana saja kami kehendaki. Maka surga
itulah sebaik-baiknya balasan bagi orang-orang yang beramal.

Umat Nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam,


merekalah yang pertama kali masuk surga sebelum umat yang
lain.

▶ Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :

‫ح ُن َأ َّو ُل َم ْن يَ ْد ُخ ُل ال َْجن َّ َة‬


ْ َ ‫ام ِة َون‬ َ ‫ون الَْأ َّول‬
َ َ‫ُون يَ ْو َم ال ْ ِقي‬ ِ ‫ح ُن ال‬
َ ‫ْآخ ُر‬ ْ َ‫ن‬
Kita adalah umat terakhir tapi akan menjadi yang pertama
di hari kiamat. Dan kita yang pertama kali masuk surga (HR.
Bukhari dan Muslim)

Rombongan pertama dari umat Muhammad Sholallohu


Alaihi Wasallam yang akan masuk surga, wajah-wajah mereka
terang seperti bulan di saat purnama. (HR. Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah Radhiallohuanhu)

▶ Di dalam hadits Sahl Ibnu Sa’ad Radhiallohuanhu yang


diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, RosulullohSholallohu
Alaihi Wasallam bersabda :
Akan masuk surga dari umatku 70.000 atau 700.000
(keraguan dari perawi hadits). Mereka saling bergandengan
tangan di antara mereka sehingga masuklah awal mereka dan
akhir mereka ke dalam surga. Wajah-wajah mereka seperti bulan
di malam bulan purnama. Ada yang mengatakan merekalah orang-
orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.

▶ Dan sabda beliau Sholallohu Alaihi Wasallam :


Sehingga masuklah awal mereka dan akhir mereka ke dalam
surga maksudnya mereka akan masuk ke dalam surga dalam
keadaan satu shof secara serentak. Dan ini menunjukkan sungguh
besarnya pintu surga. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam
mengabarkan bahwasanya orang-orang fakir muhajirin akan
terlebih dahulu masuk ke dalam surga 40 tahun sebelum orang-
orang kaya muhajirin. (HR. Muslim)
Halaqah 69 | Masuknya Orang-Orang Yang Beriman Ke
Dalam Surga (Bagian 2)

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah menyebutkan


di dalam hadits Abdullah bin Mas’ud Radhiallohuanhu yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim tentang orang yang
terakhir masuk surga.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Sesungguhnya aku mengetahui orang yang paling terakhir
keluar dari neraka dan paling terakhir masuk ke dalam surga.
Seorang laki-laki keluar dari neraka dalam keadaan merayap,
maka Alloh berkata kepadanya, Pergilah dan masuklah ke dalam
surga. Diapun mendatangi surga kemudian dibuat terbayang
baginya bahwa surga telah penuh. Diapun kembali dan berkata,
Wahai Rabb-ku aku mendapatkan surga sudah penuh. Alloh
berkata, Pergilah dan masuklah. Maka dia mendatangi surga
kemudian dibuat terbayang baginya bahwa surga telah penuh.
Diapun kembali dan berkata, Wahai Rabb-ku, aku mendapatkan
surga telah penuh Alloh berkata, Pergilah dan masuklah. Maka
sungguh untukmu semisal dengan dunia dan sepuluh kali lipat
dari dunia. Atau bagimu sepuluh kali lipat dari dunia. Maka hamba
tersebut berkata, Apakah Engkau mengejekku? Atau
menertawakanku, sedangkan Engkau adalah Raja? Berkata
Abdullah Ibnu Mas’ud Radhiallohuanhu, Sungguh aku melihat
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam tertawa sampai terlihat
gigi geraham beliau.

Dikatakan bahwa orang ini adalah penduduk surga yang


paling rendah tingkatannya.

🛣 Pintu-pintu surga ada delapan.


Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :

‫ون‬ َّ ‫ ال َيَ ْد ُخل ُُه ِإ لَّا‬،‫ان‬


َ ‫الصاِئ ُم‬ َ َّ‫الري‬
َّ ‫اب يُ َس َّمى‬
ٌ َ‫يها ب‬ ٍ ‫الجن ّ َِة ثَ َما ِنيَ ُة َأبْ َو‬
َ ‫ ِف‬،‫اب‬ َ ‫ِفي‬
Di dalam surga ada delapan pintu , di antaranya ada sebuah
pintu yang bernama arroyyan, tidak memasukinya kecuali orang-
orang yang puasa. (HR. Bukhari dari Sahl Ibnu Sa’ad
Radhiallohuanhu )

🛣 Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah


mengabarkan beberapa nama dari pintu surga.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Barang siapa yang menginfakkan dua unta di jalan Alloh,
maka akan dipanggil dari Pintu-pintu surga. Wahai Abdullah ini
adalah baik. Maka barang siapa yang termasuk ahli sholat, dia
akan dipanggil dari pintu sholat. Dan barang siapa yang termasuk
ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintu jihad. Dan barang siapa
yang termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu
arroyyan. Dan barang siapa yang termasuk ahli shodaqoh, maka
akan dipanggil dari pintu shodaqoh. Berkata Abu Bakar
Radhiallohuanhu, Tebusanku bapak dan ibuku ya Rosululloh.
Tidak ada yang rugi dipanggil dari pintu manapun. Apakah ada
yang dipanggil dari semua pintu? Beliau Sholallohu Alaihi
Wasallam bersabda, Iya, dan aku berharap engkau termasuk
mereka. (HR. Bukhari dan Muslim )

🛣 Orang yang memperbaiki wudhunya kemudian membaca


dua kalimat syahadat, maka akan dibuka untuknya 8 pintu surga.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu
kemudian memperbaiki wudhunya kemudian berkata,

‫ح َّم ًدا ال َْو ِسيْل َ َة َوالْفَ ِضيْل َ ِة َوابْ َعث ُْه‬ َ ‫آت ُم‬ ِ ‫الصال َ ِة الْقَاِئ َم ِة‬ ّ ّ‫ع َو ِة الت‬
َّ ‫َام ِة َو‬ َّ ‫الل َّ ُه ّمَ َر‬
َّ ‫ب َه ِذ ِه‬
ْ ‫الد‬
‫خلِ ُف ال ِْميْ َعا ِد‬ َ ‫ح ُم ْو ًدا ال َّ ِذ ْي َو‬
ْ ُ‫ ِإ ن ّ ََك الَت‬,‫ع ْدتَ ُه‬ ْ ‫اما َّم‬
ً َ‫َمق‬
kecuali akan dibuka untuknya 8 pintu surga, silakan dia
memasuki dari mana saja yang ia kehendaki (HR. Musim)

Delapan pintu surga ini dibuka setiap tahun di bulan


Ramadan.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,

‫ين‬ ِ َ‫الشي‬
ُ ‫اط‬ َّ ‫اب الن ّ َِار َو ُص ِفّ َد ِت‬ ‫غلِ ّقَ ْ َأ‬
ُ ‫اب ال َْجن َّ ِة َو‬ ‫ح ْ َأ‬
َ ّ‫ان ُف ِت‬
ُ ‫ت بْ َو‬ ُ ‫ت بْ َو‬ ُ ‫اء َر َم َض‬
َ ‫ِإ ذَا َج‬
Apabila masuk bulan Ramadan, maka akan dibuka Pintu-
pintu surga dan akan ditutup Pintu-pintu Jahanam dan akan
dibelenggu setan-setan. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada di antara pintu-pintu surga yang jarak di antara kedua


tepi seperti jarak antara kota Mekah dan kota Busra atau kota
Mekkah dan kota Hajar (HR. Bukhari dan Muslim )

Hajar adalah kota masyhur di Bahrain dan Busra adalah


kota masyhur di Suriah. Apabila diukur jarak antara kota Mekkah
dengan kedua kota tersebut kurang lebih 1200 km. Di dalam
hadits yang lain, Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam
mengabarkan bahwasanya ada di antara pintu-pintu surga yang
jarak kedua tepinya sejauh 40 tahun perjalanan. (HR. Muslim)
Halaqah 70 | Derajat-Derajat Al-Jannah (Surga)

Al-Jannah memiliki derajat yang banyak dan para


penduduknya memiliki derajat yang berbeda sesuai dengan kadar
iman dan takwa mereka.

Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat Thoha :


75

‫ت ٱل ُۡعل َٰى‬
ُ ٰ ‫ٱلد َر َجـ‬ ِٕ ٰ ‫ت َفُأ ْول َـ‬
َّ ‫ٓٮ َك ل َُه ُم‬ ِ ٰ ‫حـ‬
َ ِ‫ٱلصـٰل‬
َّ ‫َو َمن يَأۡ ِت ِهۦ ُمؤ ِۡمنً۬ا َقدۡ َع ِم َل‬
Dan barang siapa yang datang kepada Alloh dalam keadaan
beriman dan telah mengamalkan amal-amal yang sholeh, maka
merekalah yang akan mendapatkan derajat-derajat yang paling
tinggi.

Dan yang paling tinggi derajatnya adalah Rosululloh


Sholallohu Alaihi Wasallam.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Apabila engkau mendengar muadzin, maka katakan seperti
yang ia katakan, kemudian bersholawatlah untukku, karena
barang siapa bersholawat untukku sekali, maka Alloh Subhanahu
Wa Ta’ala akan bersholawat untuknya sepuluh kali. Kemudian
mintalah kepada Alloh untukku wasilah. Karena sesungguhnya Al-
wasilah adalah sebuah kedudukan di surga yang tidak pantas
kecuali untuk seorang hamba di antara hamba-hamba Alloh. Dan
aku berharap akulah hamba tersebut. Maka barang siapa yang
memintakan untukku Al-Wasilah, dia berhak untuk mendapatkan
syafaat (HR. Muslim).

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan


bagaimana ketinggian derajat sebagian orang-orang yang
beriman, dibandingkan penduduk surga yang lain.

Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda:


Sesungguhnya penduduk surga akan melihat Ahlul Ghurf,
yaitu penduduk surga yang memiliki kedudukan paling tinggi
yang ada di atas mereka, seperti kalian melihat bintang yang
masih tersisa di ufuk timur maupun barat. Yang demikian karena
jauhnya perbedaan kedudukan di antara mereka. Mereka berkata,
Ya Rosululloh, bukankah itu kedudukan para Nabi yang tidak
dicapai oleh yang lain? Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam
bersabda, Iya, demi Zat Yang Jiwaku ada di tangan-Nya mereka
adalah orang-orang yang beriman dan membenarkan para Rosul
(HR. Bukhari dan Muslim).

Di antara orang-orang yang beriman yang akan


mendapatkan kedudukan yang tertinggi adalah Abu Bakar dan
Umar Radhiallohuanhuma.
Sesungguhnya orang-orang yang memiliki kedudukan atau
derajat yang paling tinggi akan dilihat oleh orang-orang yang ada
di bawah mereka seperti kalian melihat bintang yang baru terbit
di ufuk langit. Dan sesungguhnya Abu Bakar dan Umar termasuk
mereka. Dan mereka berdua akan mendapatkan nikmat (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-
Albanirahimahullah).

Para mujahidin fiisabilillah, mereka termasuk orang-orang


yang memiliki kedudukan yang tinggi di dalam surga.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Sesungguhnya di dalam surga ada seratus derajat yang Alloh
sediakan bagi orang-orang yang berjihad di jalan Alloh. Setiap dua
derajat seperti antara langit dan bumi. Maka apabila kalian
meminta kepada Alloh, mintalah Al-Firdaus. Karena sesungguhnya
Al-Firdaus adalah surga yang paling afdhol dan surga yang paling
tinggi. Di atasnya ada arsyurrohman. Dan di sanalah terpancar
sungai-sungai surga (HR. Bukhari).

Orang yang memberikan nafkah kepada janda dan orang


miskin, maka dia akan mendapat pahala orang yang berjihad di
jalan Alloh atau seperti orang yang berpuasa di siang hari dan
sholat di malam hari.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits riwayat Bukhori
dan Muslim.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda:


Barang siapa yang memberi nafkah dua orang anak wanita
sampai dia baligh, maka dia akan datang pada hari kiamat, aku
dan dia, kemudian beliau Sholallohu Alaihi Wasallam
menggenggam jari-jari beliau (HR. Muslim).

Dan ini menunjukkan ketinggian derajat orang tersebut.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda:


Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik
orang lain, aku dan dia di surga seperti dua jari ini (HR. Muslim).

Dan ini menunjukkan ketinggian derajat orang tersebut.


Karena yang dimaksud dengan dua jari di sini adalah jari telunjuk
dan jari tengah.

Dan dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh


Tirmidzi, Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda:
Sesungguhnya termasuk orang yang paling aku cintai di
antara kalian dan paling dekat majelisnya denganku pada hari
kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian.

Orang tua bisa ditinggikan derajatnya di dalam surga karena


sebab istighfar anaknya.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Sungguh seseorang akan diangkat derajatnya di surga, maka
dia berkata, Dari mana ini? Dikatakan kepadanya, Ini semua
karena istighfar anakmu untukmu (Hadits shahih riwayat Ibnu
Majah).
Ini adalah dorongan bagi orang tua untuk mendidik anaknya
dengan baik. Dan penghuni surga yang paling rendah derajatnya
telah kita sebutkan dalam halaqoh sebelumnya.
Halaqah 71 | Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 1)

Al-Jannah secara bahasa adalah kebun.


Dan secara syariat adalah negeri di akhirat yang penuh
dengan kenikmatan yang Alloh sediakan bagi orang-orang yang
bertakwa.

Kenikmatan yang tidak pernah terbetik di hati manusia.


Bagaimanapun besar kenikmatan di dunia, maka tidak akan
menyamai kenikmatan di surga. Dan bagaimanapun kita berusaha
mengkhayal sebuah kenikmatan, maka tidak akan setara dengan
kenikmatan di dalam surga.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat As-


Sajdah : 17

‫َأ‬ ‫ُأ‬
َ ‫َفل َا تَعۡل َُم نَف ٌۡس۬ َّمٓا خۡ ِف َى ل َُهم ِ ّمن ق َُّر ِة عۡيُ ٍن۬ َج َز‬
َ ‫ٓاءۢ ب َِما ك َانُوا ْ يَع َۡمل‬
‫ُون‬
Maka sebuah jiwa tidak mengetahui apa yang tersimpan
untuknya, berupa kenikmatan yang menyejukkan mata. Sebagai
balasan atas apa yang telah mereka amalkan.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Alloh ta’ala berkata, Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku
yang sholeh, kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata dan
tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik di
dalam hati manusia (HR. Bukhari dan Muslim).

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah mengabarkan kepada kita


sebagian dari kenikmatan surga. Nama-nama kenikmatan di
dalam surga yang Alloh kabarkan kepada kita sama dengan nama-
nama kenikmatan yang ada di dunia. Namun memiliki sifat yang
berbeda. Rumah di surga lain dengan rumah di dunia, meskipun
namanya sama-sama rumah. Demikian pula buah-buahan di surga
jauh lebih nikmat dari pada buah-buahan di dunia, meski sama
namanya.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-
Baqoroh : 25

‌‫ڪل َّ َما ُر ِزقُوا ْ ِمن َۡہا ِمن ثَ َم َر ٍة۬ ِ ّرزۡقً۬ا‌ۙ قَال ُوا ْ َهـ ٰ َذا ٱل َّ ِذى ُر ِزقۡنَا ِمن َقب ُۡل‌ۖ َوُأتُوا ْ ب ِِهۦ ُمتَ َشـٰب ً ِ۬ه ۖا‬
ُ
ٌ ‫يهٓا َأز َۡو‬
ۖ‌ٌ۬‫ٲج۬ ُّم َط َّه َرة‬ َ ‫َول َُهمۡ ِف‬
Setiap kali mereka diberi buah-buahan dari surga mereka
berkata, Inilah rezeki yang telah diberikan kepada kami dahulu di
dunia. Mereka diberi buah-buahan yang serupa.

Ada yang mengatakan serupa warna, bentuk dan namanya.


Namun berbeda rasa dan kelezatannya. Orang yang masuk surga
dan merasakan sedikit kenikmatan surga akan merasa bahwa dia
tidak pernah susah di dunia.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Dan akan didatangkan seorang penduduk surga yang paling
susah di dunia. Kemudian dicelupkan sekali celupan di dalam
surga. Kemudian ditanya, Wahai anak Adam, pernahkah engkau
merasakan kesengsaraan? Apakah pernah engkau tertimpa
kesusahan? Dia menjawab, Tidak pernah demi Alloh. Wahai Robb-
ku tidak pernah aku sengsara dan tidak pernah aku melihat
kesusahan (HR. Muslim).

Dan di antara kesempurnaan kenikmatan surga, bahwa apa


yang kita inginkan akan diberi oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-


Furqon : 16

َ ‫ون َخـٰلِ ِد‬


ۚ‌‫ين‬ َ ‫ٓاء‬ َ ‫ل َّ ُهمۡ ِف‬
ُ ‫يها َما يَ َش‬
Bagi merekalah apa yang mereka inginkan, di dalam surga
mereka kekal di dalamnya.
Oleh karena itu, di antara nama-nama surga adalah
Jannatun Na’im yaitu jannah yang penuh dengan kenikmatan
(Lihat Surat Luqman :8).
Dan di antara nama-nama surga adalah Darussalam yang
artinya negeri yang selamat. Maksudnya selamat dari semua
kekurangan dan kejelekan (Lihat Surat Al-An’am:127).
Dan di antara nama surga adalah Maqom Amiin yang artinya
tempat tinggal yang aman. Yaitu aman dari segala musibah dan
kejelekan (Lihat Surat Ad-Dukhon:51).
Dan di antara nama surga adalah Daarul Muqomah yang
artinya negeri yang terus menerus ditempati (Lihat Surat
Faathir :35).

Demikianlah kesempurnaan kenikmatan di dalam surga,


negeri yang penuh dengan kenikmatan, selamat dari semua
kekurangan, aman dari segala musibah dan kekal selama-lamanya.
Halaqah 72 | Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 2)

LUAS SURGA ADALAH SELUAS LANGIT DAN BUMI.


Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ali-
Imron: 133

‫ٲت َوٱلَۡأر ُۡض‬


ُ ‫ٱلس َمـ ٰ َو‬
َّ ‫عر ُۡض َها‬ ُ ّ‫عوٓا ْ ِإ ل َٰى َمغۡ ِف َر ٍة۬ ِ ّمن َّرب‬
َ ‫ِڪمۡ َو َجن َّ ٍة‬ ُ ‫َو َس ِار‬
Dan hendaklah kalian berlomba-lomba untuk mendapatkan
ampunan dari Robb kalian. Dan berlomba untuk mendapatkan
surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

PARA PENDUDUK SURGA AKAN MENDAPATKAN RUMAH-


RUMAH YANG MEWAH.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Az-
Zumar : 20

ۖ‌‫ين ٱتَّ َقوۡا ْ َربَّ ُہمۡ ل َُهمۡ غ َُر ٌف۬ ِ ّمن َفوۡ ِق َهاـ غ َُر ٌف۬ َّمبۡ ِنيَّ ٌة۬ تَج ِۡرى ِمن تَحۡ ِت َہا ٱلَۡأن َۡہـ ٰ ُر‬
َ ‫ل َـ ٰ ِك ِن ٱل َّ ِذ‬
Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Alloh, bagi
mereka kamar-kamar di dalam surga, yang di atasnya ada kamar-
kamar yang dibangun.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan


tentang bangunan dan tanah di surga. Ketika beliau Sholallohu
Alaihi Wasallam ditanya oleh para sahabat tentang bangunan
surga, beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :
Batu bata dari perak dan batu bata dari emas, lumpurnya
bau wangi kasturi yang sangat harum. Kerikilnya mutiara dan
batu mulia. Tanahnya elok seperti za’faron (Hadits shahih riwayat
Tirmidzi).

Di dalam sebuah hadits Rosululloh Sholallohu Alaihi


Wasallam mengabarkan bahwasanya orang yang sholat dua belas
rokaat setiap hari, maka akan dibangunkan rumah di surga (HR.
Muslim).
➡ Maksud dari dua belas rokaat adalah sholat rowatib yang
terdiri dari empat rokaat sebelum dhuhur, dua rokaat setelah
dhuhur, dua rokaat setelah maghrib, dua rokaat setelah isya’ dan
dua rokaat sebelum shubuh.

DI DALAM SURGA JUGA ADA KEMAH.


Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda:
Kemah di surga terbuat dari mutiara-mutiara yang
berongga di dalamnya, tinggi kemah tersebut 30 mil ke atas (HR.
Bukhari).

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mengabarkan dalam Surat Al-


Baqoroh:25 dan juga ayat-ayat yang lain bahwasanya
SURGA DI BAWAHNYA MENGALIR SUNGAI-SUNGAI.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mengabarkan dalam ayat
yang lain bahwa di dalam surga :
● Ada sungai dari air yang tidak akan payau,
● Ada sungai dari susu yang tidak akan berubah
rasanya.
● Ada sungai-sungai dari khomr yang lezat bagi orang-
orang yang meminumnya.
● Dan ada sungai-sungai dari madu yang tersaring lagi
bersih (Lihat Surat Muhammad:15).
● Dan di antara sungai-sungai yang ada adalah Al-
Kautsar, sungai yang Alloh berikan kepada Rosululloh Sholallohu
Alaihi Wasallam.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-


Kautsar : 1

‫ِإ نَّٓا َأع َۡطيۡنَـ ٰ َك ٱلۡكَوۡثَ َر‬


Sungguh Aku telah memberimu wahai Muhammad, Al-
Kautsar
DI DALAM SURGA JUGA ADA MATA AIR-MATA AIR YANG
MENAGALIR
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Adz-
Dzariyat: 15

‫ون‬
ٍ ُ ‫عي‬
ُ ‫ت۬ َو‬ َ ‫ِإ َّن ٱل ُۡمتَّ ِق‬
ٍ ٰ ‫ين ِفى َجن َّـ‬
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam
kebun-kebun dan mata air-mata air yang mengalir.

Dan di antara nama mata air surga adalah salsabil (Lihat Al-
Insan: 15).

DI DALAM SURGA JUGA ADA POHON-POHON.


Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam menyebutkan di
dalam sebuah hadits :
Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon yang
apabila seorang pengendara berjalan menuruti bayangannya,
yaitu bayangan pohon tersebut, niscaya 100 tahun dia tidak akan
selesai (HR. Bukhari)

Dan di antara pohon surga adalah Sidratul Muntaha yang


Alloh sebutkan dalam Surat An-Najm : 14.
Adapun bau wanginya maka Rosululloh Sholallohu Alaihi
Wasallam telah mengabarkan di dalam sebuah hadits yang shahih
yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah :

Sungguh bau wangi surga tercium dari jarak perjalanan 70


tahun.
Halaqah 73 | Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 3)

Di antara makanan penduduk surga adalah daging burung


dan buah-buahan.
Mereka akan meminum arak di dalam surga yang tidak
memabukkan dan tidak membuat pening kepala.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-


Waqiah :17-21

‫) لَّا‬١٨( ‫ين‬ َ ‫اب۬ َوَأبَ ِار‬


۬ ٍ ‫يق َوكَأ ٍۡس۬ ِ ّمن َّم ِع‬ ٍ ‫) ِبَأك َۡو‬١٧( ‫ون‬ َ ‫خل َّ ُد‬َ ‫ٲن۬ ُّم‬
ٌ ‫وف َعلَيۡ ِہمۡ ِول َۡد‬ ُ ‫يَ ُط‬
َ ‫) َولَحۡ ِم َطي ٍۡر۬ ِ ّم َّما يَشۡتَ ُہ‬٢٠( ‫ون‬
)٢١( ‫ون‬ َ ‫خيَّ ُر‬ َ َ‫) َوفَـ ٰ ِك َه ٍة۬ ِ ّم َّما يَت‬١٩( ‫ُون‬ َ ‫نزف‬ ِ ُ‫عن َۡہا َول َا ي‬
َ ‫ون‬ َ ‫ع‬
ُ ‫يُ َص َّد‬
‫َو‬
Mereka akan dikelilingi oleh anak-anak muda yang akan
tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan seloki atau piala
yang berisi arak yang diambil dari mata air yang mengalir. Mereka
tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk. Dan buah-buahan
dari apa yang mereka pilih. Dan daging burung dari apa yang
mereka inginkan.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Di dalam surga ada burung yang lehernya seperti leher unta.
Kemudian beliau Sholallohu Alaihi Wasallam mengatakan ; Yang
memakannya lebih baik dari padanya (Hadits hasan riwayat
Tirmidzi).

Makanan pertama penduduk surga adalah tambahan hati


ikan paus (HR. Bukhari).

➡ Maksudnya adalah sepotong daging yang menggantung


pada hati ikan paus dan dia adalah bagian yang paling lezat dari
hati ikan paus.
Di dalam hadits Tsauban Radhiallohuanhu yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim, beliau Sholallohu Alaihi
Wasallam ditanya oleh seorang ulama Yahudi,
Apa yang mereka makan setelah itu? Beliau Sholallohu
Alaihi Wasallam berkata, Akan disembelih bagi mereka sapi jantan
dari surga yang akan dimakan oleh semua penduduk surga. Ulama
Yahudi tersebut berkata, Apa yang mereka minum setelahnya ?
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata, Mereka akan minum
dari mata air di dalam surga yang dinamakan salsabil.

➡ Para penduduk surga makan bukan karena lapar, dan


minum bukan karena haus. Dan mereka tidak mengeluarkan
kotoran.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Sesungguhnya penduduk surga makan dan minum. Dan
tidak meludah, tidak buang air kecil, tidak buang air besar dan
tidak membuang ingus. Mereka bertanya, Lalu ke mana
makanannya? Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam mengatakan,
Menjadi sendawa dan keringat, seperti keringat minyak kasturi
(HR. Muslim).

➡ Bejana-bejana mereka seperti piring, cangkir dan teko


terbuat dari emas dan perak.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Dua surga terbuat dari perak, bejana-bejana keduanya dan
apa-apa yang ada di dalam keduanya. Dua surga terbuat dari
emas, bejana-bejana keduanya dan apa-apa yang ada di dalam
keduanya (HR. Bukhari dan Muslim).

➡ Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, memakai


perhiasan dari emas, perak dan mutiara.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Hajj :
23

‫َأ‬ َ ‫حلَّو َۡن ِف‬


۬‫ير‬
ٌ ‫يها َح ِر‬ ُ َ‫يها ِمنۡ َسا ِو َر ِمن ذ ََه ٍب۬ َولُؤۡلًُؤ ۬ا‌ۖ َولِب‬
َ ‫اس ُهمۡ ِف‬ َ ُ‫ي‬
Mereka diberi perhiasan gelang dari emas dan perhiasan
mutiara, dan pakaian mereka dari sutra.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-


Insan : 21

‫َأ‬
ٰ ‫ند ٍس ُخض ٌۡر۬ َوِإ سۡتَب َۡر ٌق۬‌ۖ َو ُحلُّوٓا ْ َسا ِو َر ِمن ِف َّض ٍة۬ َو َس َق‬
‫ٮ ُهمۡ َربُّ ُہمۡ َش َرابً۬ا‬ ُ َ‫عـٰلِيَ ُہمۡ ِثي‬
ُ ‫اب ُس‬ َ
‫ورا‬
ً ‫َط ُه‬
Mereka akan memakai pakaian dalam dari sutra halus yang
berwarna hijau dan memakai pakaian luar dari sutra tebal dan
dihiasi dengan gelang dari perak dan Rabb mereka memberi
minum bagi mereka dengan air yang sangat bersih.

➡ Mereka akan bersandar di atas permadani yang dalamnya


terbuat dari sutra tebal (Lihat Ar-Rohman:54) ➡ dan akan
bersandar di atas sofa yang tersusun (Lihat At-Thur:20). ➡ Para
penduduk surga akan saling bertemu dan bertegur sapa. Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat At-Thur :25-28

( ‫ين‬ َ ‫ڪن َّا َقب ُۡل ِفىٓ َأهۡلِنَا ُمشۡ ِف ِق‬


ُ ‫) قَالُوٓا ْ ِإ ن َّا‬٢٥( ‫ُون‬
َ ‫ٓاءل‬
َ ‫عل َٰى َبع ٍۡض۬ يَتَ َس‬ َ ۡ‫َوَأقۡبَ َل َبع ُۡض ُہم‬
‫وه ِإ ن ّ َُه ۥ ُه َو ٱلۡبَ ُّر‬
ۖ‌ُ ‫ۡع‬ُ ‫ڪن َّا ِمن َقب ُۡل نَد‬
ُ ‫) ِإ ن َّا‬٢٧( ‫ٱلس ُمو ِم‬ َّ ‫اب‬
َ ‫ع َذ‬َ ‫َٮنَا‬ ٰ ‫)ف ََم َّن ٱلل َّ ُه َعلَيۡنَا َو َوق‬٢٦
‫) َف‬٢٨( ‫يم‬ ُ ‫ٱلر ِح‬ َّ
Dan mereka akan saling berhadapan dan saling bertanya.
Mereka berkata, Sesungguhnya kita dahulu di dunia sewaktu
berada di tengah-tengah keluarga kita merasa takut dengan adzab.
Maka Alloh memberikan karunia kepada kita. Dan memelihara
kita dari api neraka. Sesungguhnya kita dahulu menyembahnya
sejak dahulu dan Dia-lah yang Maha Melimpahkan Kebaikan dan
Maha Penyayang.
Halaqah 74 | Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 4)

Para penduduk surga akan masuk ke dalam surga seperti


manusia yang berumur 33 tahun.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda:


Penduduk surga akan masuk ke dalam surga dalam keadaan
kulit tidak berambut, tidak berjenggot, bercelak matanya seperti
manusia yang berumur 3⃣0⃣ atau 3⃣3⃣ tahun (Hadits Hasan
Riwayat Tirmidzi).

30 atau 33 adalah keraguan dari rawi. Dan di dalam hadits


hasan yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah
Radhiallohuanhu disebutkan bahwasanya mereka akan masuk
surga dalam keadaan kulit berwarna putih, berumur 3⃣3⃣ tahun
dengan tinggi 60 hasta. 1hasta adalah dari satu siku ke ujung jari.
Alloh akan menikahkan para laki-laki penduduk surga
dengan bidadari yang sempurna kecantikannya.

AllohSubhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ath-


Thuur : 20

ٍ ‫ور ِع‬
۬‫ين‬ ٍ ‫ِح‬
ُ ‫َو َز َّوجۡنَـ ٰ ُهم ب‬
Dan Kami akan menikahkan mereka dengan bidadari-
bidadari.

Dan yang dimaksud dengan :


● Khur adalah wanita-wanita yang putih matanya
sangat putih. Dan bagian hitam matanya sangat hitam.
● Dan Iin adalah wanita-wanita yang lebar matanya.
● Alloh menyebutkan bahwasanya bidadari-bidadari
tersebut besar payudaranya dan sebaya umurnya (An-Naba’:33).
● Mereka diciptakan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
secara langsung dalam keadaan perawan dan penuh rasa cinta
kepada suaminya (Al-Waqi’ah:35-37).
● Sangat cantik seperti mutiara yang tersimpan, yang
tidak berubah warnanya (Al-Waqi’ah : 23).
● Dan ada yang seperti batu mulia dan mereka menjaga
pandangan mereka hanya untuk suaminya (Ar-Rohman:56-58).
● Para bidadari tersebut tidak pernah haid dan mereka
bersih dari segala kotoran (Al-Baqoroh : 25).

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam menyebutkan


bahwasanya seandainya seorang bidadari muncul dan melihat ke
bumi, niscaya dia akan menyinari apa yang ada di antara surga
dan bumi. Dan niscaya akan memenuhi antara surga dan bumi
dengan bau wangi. Dan sungguh khimar atau kerudung seorang
bidadari lebih baik dari pada dunia dan seisinya (Hadits Riwayat
Bukhari).

Para bidadari tersebut akan cemburu bila suaminya yang


sedang di dunia disakiti oleh istrinya di dunia, sebagaimana
tersebut dalam hadits yang shahih riwayat Tirmidzi dan Ibnu
Majah. Lelaki penduduk surga akan diberi kekuatan seratus kali
lipat dalam kekuatan makan, minum, syahwat dan mendatangi
istrinya (Hadits Shahih Riwayat Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul
Kabiir).

Istri di dunia akan menjadi istri di akhirat apabila istri


tersebut beriman.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ar-


Ra’ad:23

‌ۡ‫ٓاٮ ِہمۡ َوَأز َۡوٲجِ ِهمۡ َوذ ِ ُّريَّـ ٰ ِت ِہ ۖم‬


ِٕ َ‫ت َعد ٍۡن۬ يَدۡ ُخل ُون َ َہا َو َمن َصل ََح ِمنۡ َءاب‬
ُ ٰ ‫َجن َّـ‬
Surga-surga yang mereka akan masuk ke dalamnya dan juga
orang-orang yang sholeh dari bapak-bapak mereka, istri-istri
mereka dan keturunan-keturunan mereka.
Para penduduk surga akan dilayani oleh anak-anak muda
yang Alloh ciptakan di dalam surga, mereka akan sangat indah
dipandang dan banyak seperti mutiara-mutiara yang bertebaran
(Lihat Al-Waqi’ah:17 dan Al-Insan:19).
Halaqah 75 | Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 5)

Sebagian besar penduduk surga adalah orang-orang lemah.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :

َ ‫خل ََها ال َْم َسا ِك‬


‫ين‬ َ ‫عا َّم ُة َم ْن َد‬
َ ‫َان‬
َ ‫َفك‬
Maka sebagian besar orang yang memasukinya adalah
orang-orang miskin (HR. Bukhari dan Muslim).

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan


beberapa nama penduduk surga, di antaranya Abu Bakr, Umar,
Utsman dan Ali Radhiallohuanhum. Sebagaimana di dalam hadits
yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Kenikmatan paling besar penduduk surga di atas


kenikmatan surga yang mereka rasakan adalah memandang
wajah Alloh yang mulia.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Apabila penduduk surga masuk ke dalam surga maka Alloh
Tabaroka wa ta’ala akan berkata, Apakah kalian menginginkan
aku tambah kenikmatan kepada kalian? Mereka berkata,
Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami?
Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga? Dan
menyelamatkan kami dari neraka? Alloh pun menyingkap hijab,
maka mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka cintai dari
pada melihat kepada Robb mereka ‘Azza wa jalla (HR. Muslim).

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Yunus :


26

‌ٌ۬‫اد ۖة‬ ُ ‫ين َأح َۡسنُوا ْ ٱل‬


َ َ‫ۡحسۡن َ ٰى َو ِزي‬ َ ‫ِل ّل َّ ِذ‬
Bagi orang-orang yang berbuat baik adalah surga dan
tambahan
“Tambahan” dalam ayat di atas adalah memandang wajah
Alloh. Sebagaimana datang tafsirnya dari para sahabat seperti Abu
Bakr, Abu Musa Al-Asy’ari dan Hudzaifah Radhiallohuanhum.

Para penduduk surga akan sangat berbahagia dan wajah


mereka berseri-seri ketika melihat Alloh ‘Azza wa jalla, Dzat yang
selama di dunia mereka imani dan mereka sembah, padahal
mereka tidak pernah melihat-Nya. Mereka taati perintah-Nya,
mereka jauhi larangan-Nya, mereka benarkan kabar-kabar-Nya,
bersabar atas ujian-Nya, mereka baca dan dengarkan firman-Nya,
mereka ikuti Nabi-Nya, menyeru kepada jalan-Nya, dan
merindukan pertemuan dengan-Nya. Meskipun dengan segala
kekurangan yang mereka miliki.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-


Qiyamah :22-23

ِ َ ‫) ِإ ل َٰى َربِّہا ن‬٢٢( ٌ‫َاض َرة‬


‫) َو‬٢٣( ٌ۬‫اظ َرة‬ ِ ّ‫ٮذٍ ۬ ن‬
ِٕ ‫ُو ُجوهٌ۬ يَو َۡم‬
َ
Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri, melihat kepada
Robb mereka.

Saudaraku, jalan ke surga adalah jalan yang penuh


rintangan. Tidak sampai ke sana kecuali orang yang bersabar. Ada
perintah yang harus dikerjakan, ada larangan yang harus dijauhi,
dan ada ujian yang harus kita sabar menghadapinya.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallambersabda,

ِ ‫ِالش َه َو‬
‫ات‬ ِ ‫َت ال َْجن َّ ُة بِال َْمك َِار ِه َو ُح ّف‬
َّ ‫َت الن ّ َُار ب‬ ِ ‫ُح ّف‬
Surga dikelilingi perkara-perkara yang dibenci dan neraka
dikelilingi perkara-perkara yang menyenangkan (HR. Muslim).

Kesenangan dunia adalah kesenangan yang sedikit.


Sebentar dan banyak kekurangan. Sedangkan kesenangan akhirat
adalah kesenangan yang sangat banyak, kekal selamanya dan
tanpa ada kekurangan sedikitpun. AllohSubhanahu Wa Ta’ala
berfirman dalam Surat Al-A’la : 16-17

ٓ ٰ ‫) َوٱلَۡأ ِخ َر ُة َخي ٌۡر۬ َوَأبۡ َق‬١٦( ‫ٱلدنۡيَا‬


‫) ِإ‬١٧( ‫ى‬ ُّ ‫ۡحيَ ٰو َة‬ َ ‫بَلۡ تُؤۡ ِث ُر‬
َ ‫ون ٱل‬
Akan tetapi kalian mendahulukan kehidupan dunia padahal
akhirat lebih baik dan lebih kekal.

Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-


Hadid: 20 yang artinya :
Ketahuilah, bahwasanya kehidupan dunia hanyalah
permainan, sesuatu yang melalaikan, perhiasan, saling berbangga
di antara kalian, saling memperbanyak harta dan juga anak-anak.
Seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani,
kemudian tanaman itu jadi kering dan kalian melihat warnanya
menjadi kuning kemudian hancur. Dan di akhirat ada adzab yang
keras dan ampunan dari Alloh serta keridhaan-Nya dan
kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

Untuk mendapatkan surga bukan berarti seseorang harus


meninggalkan seluruh kesenangan dunia. Alloh Subhanahu Wa
Ta’ala menciptakan dunia dan kenikmatannya supaya kita
manfaatkan dengan baik untuk mencari ridho Alloh dan surga-
Nya. Orang yang tercela adalah orang yang mencari kebahagiaan
di dunia sebagai tujuan dan melupakan kebahagiaan akhirat.
Halaqah 76 | An Naar (Neraka) Dan Adzabnya (Bagian
01)

An-Naar secara bahasa adalah api.


Secara syariat, an-naar adalah negeri di akhirat yang penuh
dengan adzab, yang Alloh sediakan untuk orang-orang kafir.
Adzab yang sangat pedih dan menghinakan. Bagaimanapun
pedihnya manusia menyiksa manusia yang lain di dunia, maka
adzab Alloh di neraka lebih pedih.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Fajr :


25

۬‫ب َع َذابَ ُه ۥۤ َأ َح ٌد‬


ُ ‫ٮذٍ ۬ لَّا يُ َع ِ ّذ‬
ِٕ ‫فَيَو َۡم‬
Maka pada hari itu, tidak ada yang mengadzab seperti adzab
Alloh.

Orang yang masuk ke dalam neraka akan lupa dengan


segala kenikmatan dunia.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Akan didatangkan seorang penghuni neraka yang paling
banyak mendapat kenikmatan di dunia pada hari kiamat.
Kemudian dicelupkan sekali celupan di dalam neraka. Kemudian
ditanya, Wahai anak Adam, pernahkah engkau melihat kebaikan?
Apakah engkau pernah mendapatkan kenikmatan? Dia menjawab,
Tidak demi Alloh, wahai Robb-ku. (HR. Muslim).

Karena sangat pedihnya, mereka akan menebus adzab di


neraka dengan orang-orang yang sangat mereka cintai di dunia
dan seluruh manusia.

Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat Al-Ma’arij


: 11-14
ِ ‫) َو َصـ ٰ ِحبَ ِت ِهۦ َوَأ ِخ‬١١( ‫يه‬
‫يه‬ ِ ‫ٮ ِذۭ بِبَ ِن‬
ِٕ ‫اب يَو ِۡم‬
ِ ‫ع َذ‬ َ ۡ‫يُبَ َّص ُرون َ ُہمۡ‌ۚ يَ َو ُّد ٱل ُۡمج ِۡر ُم لَوۡ يَفۡتَ ِدى ِمن‬
ً ‫ ) َو َمن ِفى ٱلَۡأر ِۡض َج ِم‬١٣( ‫يه‬
ِ ِ‫يع۬ا ث ُّمَ يُنج‬
‫) َك‬١٤( ‫يه‬ ِ ‫) َوف َِصيل َ ِت ِه ٱل َّ ِتى تُـ ٔ ِۡو‬١٢(
Orang kafir berangan-angan seandainya bisa menebus
adzab saat itu dengan anak laki-lakinya, istrinya dan saudara laki-
lakinya dan keluarganya yang menaunginya. Dan semua yang ada
di permukaan bumi, kemudian tebusan itu bisa menyelamatkan
dia.

Di dunia seseorang rela berkorban untuk orang-orang yang


ia cintai.
Namun di neraka justru dia akan mengorbankan orang-
orang yang dia cintai demi keselamatan dirinya.
Di antara nama-nama neraka adalah Haawinyah yang
artinya jurang yang dalam (Al-Qori’ah :9).
Di antara namanya adalah Al-Khutomah yang artinya yang
menghancurkan apa yang ada di dalamnya (Al-Humazah : 4).
Dan di antara namanya adalah Jahiim yaitu api yang
menyala-nyala (Al-Infithor :14).
Dan di antara namanya adalah Saqor yang artinya yang
menghanguskan (Al-Mudatsir:26).

Penjaga neraka adalah 19 malaikat yang keras dan kejam,


yang mereka menyiksa sesuai dengan perintah Alloh (At-Tahrim:6
dan Al-Mudatsir:30).
Penduduk neraka sangat banyak jumlahnya.
Setiap 1000 orang, satu orang akan masuk surga, 999 orang
akan masuk neraka.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-
Bukhori, AllohSubhanahu Wa Ta’ala berkata kepada Nabi Adam,

Keluarkanlah dari setiap seribu, 999 orang.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda di dalam


hadits ini,
Bergembiralah kalian, sesungguhnya dari kalian 1 orang
dan dari Ya’juj dan Ma’juj 1000 orang.

Orang-orang kafir yang jumlahnya sangat banyak tersebut


badannya akan dibuat sangat besar. Satu gigi geraham akan
sebesar gunung uhud. Dan jarak antara dua ujung pundak salah
seorang di antara mereka sejauh tiga hari perjalanan bagi
pengendara cepat.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Antara dua ujung pundak orang kafir di dalam neraka
perjalanan orang yang naik kendaraan dengan cepat selama tiga
hari (HR. Bukhori dan Muslim).

Dan beliau Sholallohu Alaihi Wasallam juga bersabda :


Sesungguhnya tebal kulit orang kafir 42 hasta dan satu gigi
geraham dia seperti gunung uhud. Dan sesungguhnya tempat
duduk dia di jahannam seperti antara Mekkah dan Madinah
(Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi).

✏ Empat puluh dua hasta kurang lebih 19 meter.


✏ Tinggi gunung uhud kurang lebih 192 meter.
✏ Dan jarak Mekkah dan Madinah kurang lebih 450 km.
✏ Jumlah penghuni neraka yang sangat banyak dengan
ukuran tubuh masing-masing yang sangat besar, menunjukkan
tentang sangat besarnya neraka. Meskipun demikian masih ada
tempat yang tersisa di dalam neraka. Dan neraka masih akan terus
bertanya,

Apakah masih ada tambahan?

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Qof :30

ُ ُ‫ج َهن ّ ََم َه ِل ٱمۡتَلَأ ِۡت َوتَق‬


۬‫ول َهلۡ ِمن َّم ِزي ٍد‬ َ ‫ول ِل‬
ُ ُ‫يَوۡ َم نَق‬
Pada hari di mana Kami berkata kepada jahannam, Apakah
kamu sudah penuh? Dan jahannam berkata, Apakah masih ada
tambahan?

Di dalam sebuah hadits, Rosululloh Sholallohu Alaihi


Wasallam bersabda:
Senantiasa jahannam berkata, Apakah masih ada tambahan?

Sampai Robbul ‘izzah yaitu Alloh, meletakkan telapak


kakinya di neraka, kemudian barulah neraka berkata, Cukup,
cukup, demi keperkasaan-Mu. Maka neraka-pun saling melipat
sebagian ke sebagian yang lain (HR. Bukhori).

Di antara yang menunjukkan besarnya neraka suatu hari


para sahabat Radhiallohuanhum sedang bersama Rosululloh
Sholallohu Alaihi Wasallam tiba-tiba mereka mendengar suara
sesuatu yang jatuh. Maka Nabi bertanya,
Tahukah kalian apa ini? Mereka menjawab, Alloh dan Rosul-
Nya lebih tahu.

Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Ini adalah batu yang telah dilempar ke dalam neraka
semenjak 70 tahun yang lalu. Maka dia jatuh melesat ke dalam
neraka sehingga sekarang sampai di dasarnya (HR. Muslim).

Dan di antara yang menunjukkan besarnya neraka, bahwa


4,9 miliar malaikat akan menyeret neraka jahannam pada hari
kiamat, sebagaimana telah berlalu haditsnya.
Halaqah 77 | An Naar (Neraka) Dan Adzabnya (Bagian
02)

Neraka akan dinyalakan pada hari kiamat dan apabila sudah


dinyalakan dia tidak akan padam.

Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat At-


Takwir : 12

ۡ ‫يم ُس ِ ّع َر‬
‫ت‬ ُ ‫ۡج ِح‬
َ ‫ َوِإ ذَا ٱل‬Dan apabila neraka dinyalakan
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-
Isro”:97

ً ‫ڪل َّ َما َخبَتۡ ِزدۡنَـ ٰ ُهمۡ َس ِع‬


‫ير۬ا‬ ُ
Setiap kali neraka akan padam, maka Kami akan menambah
nyala apinya
Neraka bisa melihat, mendengar dan berbicara.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Akan keluar potongan dari neraka yang berbentuk leher
pada hari kiamat. Dia memiliki dua mata yang melihat, dua telinga
yang mendengar dan lisan yang berbicara. Dia berkata, Aku diberi
tugas untuk mengadzab tiga golongan. Setiap orang yang sombong
dan keras kepala (maksudnya dalam menentang kebenaran).
Orang yang berdoa kepada selain Alloh bersama Alloh. Dan orang-
orang yang menggambar (Yaitu menggambar mahluk yang
bernyawa) (Hadits shahih riwayat Tirmidzi).

Pintu-pintu neraka ada tujuh.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Hijr :


44

ٍ ‫ل ََها َسب َۡع ُة َأب َۡو‬


ٍ ‫ٲب۬ لِ ّك ّ ُِل َب‬
‫اب۬ ِ ّمن ُۡہمۡ ُجزۡءٌ۬ َّمق ُۡسو ٌم‬
Neraka memiliki tujuh pintu. Setiap pintu ada bagiannya.
➡ Maksudnya, akan dimasuki penghuni neraka sesuai
dengan amalannya.
➡ Pintu-pintu tersebut akan dibuka langsung ketika
penduduk neraka sampai di depan pintu neraka tanpa adanya
syafaat (Lihat Az-Zumar : 71).
➡ Di bulan Ramadhan, tujuh pintu ini akan ditutup (HR.
Bukhari dan Muslim).
➡ Setelah masuk orang-orang kafir ke dalam neraka, maka
pintu-pintu tersebut tidak akan dibuka untuk mereka.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-


Balad:20

ۢ‫ار۬ ُّمؤ َۡص َد ُة‬


ٌ َ ‫علَيۡ ِہمۡ ن‬
َ
Bagi mereka neraka yang tertutup

Neraka memiliki tingkatan-tingkatan sesuai dengan


kedahsyatan adzabnya.

➡ Orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat An-


Nisa:145

‫َأ‬
ً ‫ٱلدرۡ ِك ٱلۡ سۡفَ ِل ِم َن ٱلن ّ َِار َول َن تَجِ َد ل َُهمۡ ن َ ِص‬
‫يرا‬ َ ‫ِإ َّن ٱل ُۡمنَـ ٰ ِف ِق‬
َّ ‫ين ِفى‬
Sesungguhnya orang-orang munafik berada di tingkat
paling bawah dari neraka.

➡ Dan orang yang paling ringan adzabnya adalah yang


disebutkan oleh Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam:
Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan
adzabnya adalah orang yang memakai dua sandal dan dua tali
sandal dari api. Akan mendidih otaknya oleh sebab keduanya.
Seperti mendidihnya periuk. Dia tidak melihat ada orang yang
lebih keras adzabnya dari pada dia. Padahal sesungguhnya dialah
orang yang paling ringan adzabnya. (HR. Bukhari dan Muslim).

Bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir, batu dan


segala sesuatu yang disembah selain Alloh dan dia ridho.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-


Baqoroh :24

ۡ ‫ار ُ‌ۖةـ ُأ ِع َّد‬


‫ت‬ َ ‫ج‬َ ‫َاس َوٱل ِۡح‬ ُ ‫َفِإن لَّمۡ تَف َۡعل ُوا ْ َول َن تَف َۡعل ُوا ْ فَٱتَّقُوا ْ ٱلن ّ ََار ٱل َّ ِتى َوق‬
ُ ّ ‫ُود َها ٱلن‬
َ ‫لِلۡك َـ ٰ ِف ِر‬
‫ين‬
Maka hendaklah kalian takut dengan neraka, yang bahan
bakarnya manusia dan batu, yang disediakan untuk orang-orang
kafir.

Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-


Anbiya :98

َ ‫ب َج َهن ّ ََم َأنتُمۡ ل ََها َو ِٲر ُد‬


‫ون‬ ُ ‫ون ٱلل َّ ِه َح َص‬
ِ ‫ون ِمن ُد‬ ُ ّ ‫ِإ ن‬
َ ‫َڪمۡ َو َما تَعۡبُ ُد‬
Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain
Alloh adalah bahan bakar jahannam. Kalian akan memasukinya.

Api neraka adalah api yang sangat panas.

Dan telah berlalu bahwasanya api di dunia adalah satu dari


tujuh puluh bagian api neraka. Tidak ada kesejukan sama sekali di
dalam neraka. Benda-benda sekitar yang diharapkan memiliki
kesejukan, ternyata merupakan adzab tersendiri bagi
penghuninya. Angin yang sangat panas, air yang mendidih dan
teduhan atau naungan dari asap yang sangat hitam.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-


Waqiah:41-44
‫) َو ِظ ّ ٍل۬ ِ ّمن‬٤٢( ‫يم‬ ٍ۬ ‫وم۬ َو َح ِم‬
ٍ ‫) ِفى َس ُم‬٤١( ‫ال‬ ِّ ‫ب‬
ِ ‫ٱلش َم‬ َ ‫ال َمٓا َأص‬
ُ ٰ ‫ۡحـ‬ ِّ ‫ب‬
ِ ‫ٱلش َم‬ َ ‫َوَأص‬
ُ ٰ ‫ۡحـ‬
ٍ ‫) لَّا بَ ِار ٍد۬ َول َا ك َِر‬٤٣( ‫وم‬
)٤٤( ‫يم‬ ٍ۬ ‫يَح ُۡم‬
‫ِإ‬
Dan golongan kiri, betapa sengsaranya golongan kiri. Di
dalam siksaan angin yang sangat panas, air yang mendidih dan
teduhan asap yang hitam. Teduhan yang tidak dingin dan tidak
menyenangkan untuk dipandang.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-
Mursalat :30-33 yang artinya:
Pergilah kalian kepada teduhan yang memiliki tiga cabang.
Yang tidak menaungi dan tidak melindungi dari api neraka.
Sungguh neraka akan melemparkan percikan api sebesar istana
(Maksudnya tinggi dan besar). Percikan api tersebut seperti unta-
unta hitam yang condong ke warna kuning.

Penghuni neraka adalah orang-orang kafir yang terdiri dari


orang-orang musyrik, ahlul kitab yaitu Yahudi dan Nasrani dan
orang-orang munafik.

Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat Al-


Bayyinah : 6

‌‫يہ ۚٓا‬ َ ‫ين كَفَ ُروا ْ ِمنۡ َأه ِۡل ٱلۡ ِكتَـ ٰ ِب َوٱل ُۡمش ِۡر ِك‬
ِ َ ‫ين ِفى نَ ِار َج َهن ّ ََم َخـٰلِ ِد‬
َ ‫ين ف‬ َ ‫ِإ َّن ٱل َّ ِذ‬
Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahlul kitab dan orang-
orang musyrik berada di dalam neraka jahannam, kekal di
dalamnya.

Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat An-


Nisa:140

ً ‫ين ِفى َج َهن ّ ََم َج ِم‬


‫يعا‬ َ ‫ين َوٱلۡك َـ ٰ ِف ِر‬ ِ ‫ِإ َّن ٱلل َّ َه َج‬
َ ‫ام ُع ٱل ُۡمنَـ ٰ ِف ِق‬
Sesungguhnya Alloh akan mengumpulkan orang-orang
munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam semuanya.

Di antara penghuni neraka adalah :


● Fir’aun yang ada di zaman Nabi Musa (Lihat Surat
Hud:98).
● Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth (At-Tahrim : 10).
● Serta Abu Lahab dan istrinya (Lihat Surat Al-
Massad :1-5).
Halaqah 78 | An Naar (Neraka) Dan Adzabnya (Bagian
03)

DI ANTARA MAKANAN PENDUDUK NERAKA ADALAH


DZORI’.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-
Ghosiyah: 6-7

۬ ٍ ‫) لَّا يُس ِۡم ُن َول َا يُغۡ ِنى ِمن ُج‬٦( ‫يع‬


‫) ُو‬٧( ‫وع‬ ۬ ٍ ‫لَّي َۡس ل َُهمۡ َط َعا ٌم ِإ لَّا ِمن َض ِر‬
Tidak ada makanan bagi mereka kecuali dzori’ yang tidak
menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.

➡ Ada yang mengatakan dzori’ adalah nama tumbuhan


berduri.

DAN DI ANTARA NAMA MAKANAN MEREKA ADALAH


BUAH DARI POHON ZAKKUM
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ad-
Dukhon : 43-46

)٤٥( ‫ون‬ ِ ‫) ك َٱل ُۡمه ِۡل يَغۡلِى ِفى ٱلۡبُ ُط‬٤٤( ‫) َط َعا ُم ٱلَۡأ ِثي ِم‬٤٣( ‫ت ٱل َّز ُّقو ِم‬ َ ‫ِإ َّن َش‬
َ ‫ج َر‬
‫) ُخ‬٤٦( ‫ۡح ِمي ِم‬
َ ‫ك َ َغل ِۡى ٱل‬
Sesungguhnya pohon zakkum adalah makanan orang yang
sangat berdosa. Dia seperti cairan logam yang sangat mendidih di
dalam perut. Seperti mendidihnya air yang sangat panas.

➡ Dalam ayat yang lain Alloh mengabarkan bahwasanya


zakkum adalah pohon yang keluar dari dasar neraka.
➡ Mayangnya seperti kepala-kepala setan dan para
penghuni neraka akan memakannya dan memenuhi perutnya
dengan buah tersebut (Lihat As-Sofaat: 62-66).
➡ Alloh juga menyebutkan bahwasanya setelah penuh perut
mereka dengan buah zakkum, maka mereka akan meminum dari
air yang mendidih seperti unta yang sangat kehausan (Lihat Al-
Waqi’ah: 51-55).
➡ Di dalam surat Al-Kahfi: 29, disebutkan bahwasanya
setiap kali mereka meminta air minum, maka mereka akan diberi
air minum seperti cairan logam yang mendidih yang akan
menghanguskan wajah-wajah mereka. Maksudnya ketika air
tersebut mendekat ke mulut mereka. Dan ketika meminumnya,
maka air tersebut akan memotong-motong usus mereka.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat


Muhammad: 15

ۡ‫ٓاء ُهم‬ ‫َأ‬ ً ‫ٓاء َح ِم‬


ً ‫َو ُس ُقوا ْ َم‬
َ ‫يم۬ا َف َق َّط َع م َۡع‬
Dan mereka akan diberi air minum yang sangat panas, maka
air panas tersebut akan memotong-motong usus-usus mereka.

DAN DIANTARA MAKANAN PENGHUNI NERAKA ADALAH


GHISLIN.
➡ yaitu nanah penduduk neraka yang sangat busuk baunya
dan sangat tidak enak rasanya.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-


Haqqoh : 35-37

‫) لَّا يَأۡكُل ُُه ۥۤ ِإ لَّا‬٣٦( ‫ين‬


۬ ٍ ِ‫) َول َا َط َعا ٌم ِإ لَّا ِمنۡ ِغسۡل‬٣٥( ٌ‫يم‬
۬ ‫َفلَي َۡس ل َُه ٱلۡيَوۡ َم َهـ ٰ ُهنَا َح ِم‬
‫) َف‬٣٧( ‫ون‬ َ ُٔ ‫ۡخـ ٰ ِطـ‬
َ ‫ٱل‬
Maka tidak ada baginya pada hari ini teman dekat di sini.
Dan tidak ada makanan bagi mereka kecuali dari ghislin. Tidak
akan memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.

PAKAIAN MEREKA DARI API DAN TEMBAGA PANAS.


Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-
Hajj :19

ٌ َ‫ڪفَ ُروا ْ ق ُِّط َعتۡ ل َُهمۡ ِثي‬


ُّ ‫اب۬ ِ ّمن نّ ٍَار۬ يُ َص‬
‫ب‬ َ ‫فَٱل َّ ِذ‬
َ ‫ين‬
Maka orang-orang kafir akan dipotongkan bagi mereka
pakaian-pakaian dari api.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat
Ibrohim : 50

‫وه ُه ُم ٱلن ّ َُار‬ ٍ ‫َس َرابِيل ُُهم ِ ّمن ق َِط َر‬


َ ‫ان۬ َوتَغ َۡش ٰى ُو ُج‬
Pakaian mereka dari tembaga panas dan api akan menutupi
wajah-wajah mereka.

➡ Kulit penghuni neraka yang begitu tebal akan matang.


➡ Namun setiap matang Alloh akan mengembalikan seperti
semula, supaya dia merasakan adzab kembali (Lihat Surat An-
Nisa:56).
➡ Isi perut mereka akan meleleh dan kulit mereka akan
hancur setelah disiram dengan air panas.
➡ Dan mereka akan dipukul dengan palu-palu dari besi
setiap kali mereka berusaha untuk keluar dari siksa (Lihat Surat
Al-Hajj :19–22).
➡ Di dalam neraka mereka akan diseret di atas wajah-wajah
mereka.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-


Qomar :48

ِ ‫عل َٰى ُو ُج‬


‫وه ِهمۡ ذُوقُوا ْ َم َّس َس َق َر‬ َ ‫ون ِفى ٱلن ّ َِار‬
َ ُ‫ۡحب‬
َ ‫يَوۡ َم يُس‬
Pada hari di mana mereka akan diseret di dalam neraka di
atas wajah-wajah mereka

➡ Wajah mereka akan menjadi hitam (Lihat Surat Ali-Imron


: 106).
➡ Leher mereka akan dibelenggu dan kaki mereka akan
dirantai kemudian diseret di dalam air yang mendidih dan dibakar
dengan api (Lihat Surat Ghofir : 71-72).
Demikianlah pedihnya adzab bagi penghuni neraka. Mereka
berteriak meminta kepada Alloh supaya dikeluarkan dari neraka
dan beramal sholeh.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Faathir :


37

ُ ‫غي َۡر ٱل َّ ِذى‬


ۚ‫ڪن َّا نَع َۡم ُل‬ ً ِ‫يہا َربَّنَٓا َأخ ِۡرجۡنَا نَع َۡملۡ َصـٰل‬
َ ‫حا‬ ِ َ ‫َو ُهمۡ يَص َۡط ِر ُخ‬
َ ‫ون ف‬
Dan mereka berteriak dari dalam neraka,
Wahai Robb kami, keluarkanlah kami maka kami akan
beramal sholeh, amalan yang lain dari apa yang sudah kami
amalkan.

Namun permintaan mereka tidak berarti. Mereka juga


meminta kepada para penjaga neraka supaya mereka berdoa
kepada Alloh agar meringankan adzab kepada mereka, meskipun
hanya satu hari, supaya mereka bisa istirahat (Lihat Surat
Ghofir :49). Namun permintaan mereka tidak membawa hasil.
Mereka juga berkata kepada Malaikat Malik, malaikat penjaga
neraka, supaya Alloh mematikan mereka saja.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Az-


Zukhruf : 77

َ ‫َال ِإ نَّك ُم َّمـ ٰ ِكث‬


‫ُون‬ َ ‫ادوۡا ْ يَـ ٰ َمـٰلِ ُك لِيَق ِۡض‬
َ ‫علَيۡنَا َربُّ َك‌ۖ ق‬ َ َ ‫َون‬
Dan mereka memanggil, Wahai Malik hendaklah Rabb-mu
mematikan kami. Malik berkata, Sesungguhnya kalian akan terus
tinggal di neraka.

Mereka tidak akan keluar dari neraka, tidak akan


diringankan adzabnya dan tidak akan dimatikan. Balasan bagi
orang-orang yang kafir kepada Alloh Robbul ‘Alamiin.
Halaqah 79 | Percakapan Penghuni Surga Dan Penghuni
Neraka

Akan terjadi percakapan antara penghuni surga, penghuni


neraka dan Ashabul A’raf.

Mereka adalah orang-orang yang berada di sebuah tempat


yang tinggi antara surga dan neraka yang dinamakan degan Al
A’raf.
Mereka adalah orang-orang yang timbangan kebaikan dan
kejelekannya sama.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an
Surat Al A’Raf ayat 44-51 yang artinya :
Dan para penghuni surga memanggil para penghuni neraka
dengan mengatakan: Sesungguhnya kami telah memperoleh apa
yang Rabb kami janjikan kepada kami dengan haq. Apakah kalian
telah memperoleh apa yang Rabb kalian janjikan kepada kalian
dengan Haq? Maka para penghuni neraka menjawab: Betul.
Kemudian seorang penyeru menyeru diantara kedua golongan itu
seraya mengatakan: Laknat Allah atas orang-orang yang dholim,
yaitu orang-orang yang menghalang-halangi manusia dari jalan
Alloh dan menginginkan jalan tersebut menjadi bengkok. Dan
mereka mengingkari kehidupan akhirat.

Dan diantara keduanya yaitu antara penghuni surga dan


penghuni neraka ada batas dan di atas Al A’raf ada orang-orang
yang mereka mengenal masing-masing dari dua golongan tersebut
dengan tanda-tanda mereka. Maksudnya mengenal penghuni
surga dan penghuni neraka dengan tanda-tanda mereka. Dan para
Ashabul A’raf menyeru penghuni surga, seraya mengatakan:
Salamun Alaikum (Keselamatan atas kalian). Mereka belum
memasuki surga sedang mereka ingin segera memasukinya. Dan
apabila pandangan mereka dipalingkan ke arah penghuni neraka,
mereka berkata: Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami
bersama-sama orang-orang yang zalim.
Kemudian Ashabul A’raaf memanggil beberapa pemuka
orang kafir yang mereka kenal dengan tanda-tanda mereka seraya
mengatakan: Harta yang kalian kumpulkan dan apa yang kalian
sombongkan, tidaklah bermanfaat bagi kalian. Apakah mereka ini
(yaitu para penghuni surga) adalah orang-orang yang kalian telah
bersumpah bahwasanya mereka tidak akan mendapat rahmat
Allah?”. Maka dikatakan kepada Ashabul A’Raf, Masuklah kalian ke
dalam surga, tidak ada ketakutan atas kalian dan tidak (pula)
kalian akan bersedih. Kemudian penghuni neraka menyeru
penghuni surga: Limpahkanlah kepada kami air atau makanan
yang telah Allah berikan kepada kalian. Para penghuni surga
menjawab: Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya
atas orang-orang kafir, (yaitu) orang-orang yang menjadikan
agama mereka sebagai permainan dan senda gurau. Dan
kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari ini, Kami
melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu telah melupakan
pertemuan mereka dengan hari ini. Dan dahulu mereka selalu
mengingkari ayat-ayat Kami.

Dan akan didatangkan Al Maut (kematian).

Rasulullah Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda:


Akan didatangkan kematian atau Al Maut dalam bentuk
domba jantan yang amlah, maksudnya yang berwarna putih dan
hitam. Dan warna putihnya lebih banyak. Maka menyerulah
penyeru: Wahai penghuni surga! Para pemghuni surga pun
menjulurkan leher-leher mereka dan melihat. Kemudian penyeru
itu berkata: Apakah kalian mengenal ini? Mereka berkata: Ya, ini
adalah kematian Dan mereka semuanya sebelumnya telah melihat
kematian. Kemudian penyeru berkata: Wahai penghuni neraka!
Maka para penghuni neraka menjulurkan leher-leher mereka dan
melihat, kemudian penyeru berkata: Apakah kalian mengenal ini?
Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian. Dan mereka semua
sebelumnya sudah melihat kematian tersebut. Maka
disembelihlah kematian. Berkatalah penyeru tersebut: Wahai
penghuni surga, kekekalan dan tidak ada kematian, dan wahai
penghuni neraka, kekekalan dan tidak ada kematian (Hadist
Riwayat Bukhari dan Muslim).

Para penghuni surga bergembira karena mereka akan kekal


di dalam kenikmatan dan tidak akan meninggal dunia.
Adapun para penghuni neraka, maka mereka akan bersedih
karena mereka akan kekal di dalam adzab dan tidak akan
meninggal dunia.
Ketika penghuni surga telah masuk ke dalam surga dan
penghuni neraka telah masuk ke dalam neraka maka syetan yang
telah menyesatkan para penghuni neraka akan berlepas diri dari
mereka.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an


Surat Ibrahim ayat 22 yang artinya :
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara telah diselesaikan:
Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang
benar, dan akupun telah menjanjikan kepada kalian tetapi aku
menyalahinya. Sekali-kali aku tidak memiliki kekuasaan atas
kalian, melainkan (sekedar) aku mengajak kalian lalu kalian
mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kalian mencerca aku
akan tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat
menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat
menolongku. Sesungguhnya aku mengingkari perbuatan kalian,
ketika kalian sebelumnya mempersekutukan aku (dengan Allah).
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang
pedih”.

Demikianlah akhir yang buruk bagi syetan dan para


pengikut mereka karena mereka akan kekal di dalam neraka
selama-lamanya. Dan demikianlah akhir yang baik bagi orang-
orang yang bertakwa, mereka akan kekal selama-lamanya di
dalam surga.
Halaqah 80 | Manfaat Mempelajari Iman Kepada Hari
Akhir

Beriman kepada hari akhir memiliki manfaat yang banyak


dan pengaruh yang baik bagi seorang muslim, di antaranya:

1⃣ Mengingatkan seorang muslim bahwa dunia hanyalah


sebentar dan bahwasanya hari kiamat dan hisab mereka sudah
dekat.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an


Surat Al Anbiya ayat 1:

َ ‫ب ِللن ّ َِاس ِح َسابُ ُه ْم َو ُه ْم ِفي َغ ْفل َ ٍة ُم ْع ِر ُض‬


‫ون‬ َ ‫ا ْقتَ َر‬
Telah dekat bagi manusia hisab mereka, sedang mereka
dalam kelalaian berpaling.
2⃣ Mengingatkan seorang muslim supaya tidak tertipu
dengan kenikmatan dunia dan kenikmatan yang Alloh berikan
kepada orang-orang kafir dunia.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an


Surat Ali Imran ayat 196-197:

ُ ‫يل ث ُّمَ َمْأ َو‬


ُ ِ ‫اه ْم َج َهن ّ َُم ۚ َوبِْئ َس ال ِْم َه‬
‫اد‬ ٌ ِ‫ع َقل‬ َ ‫ين ك َ َف ُروا ِفي ال ْ ِبل‬
ٌ ‫َادمتَا‬ ُ ُّ ‫ل َا يَ ُغ َّرن ّ ََك تَ َقل‬
َ ‫ب ال َّ ِذ‬
Janganlah sekali-kali kamu tertipu dengan kegiatan orang-
orang kafir negeri-negeri. Kesenangan yang sedikit, kemudian
kembali mereka adalah Jahannam. Dan Jahannam adalah sejelek-
jelek alas.
3⃣ Mengingatkan seorang muslim bahwa kesuksesan yang
sebenarnya adalah kesuksesan di akhirat.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an


Surat Ali Imran : 185

‫ور‬
ِ ‫اع ال ْ ُغ ُر‬ ُّ ‫ع ِن الن ّ َِار َوُأ ْد ِخ َل ال َْجن َّ َة َف َق ْد فَا َز ۗ َو َما ال َْحيَا ُة‬
ُ َ‫الدنْيَا ِإ لَّا َمت‬ َ ‫ف ََم ْن ُز ْح ِز َح‬
Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Dan tidaklah
kehidupan di dunia, kecuali kesenangan yang menipu.

4⃣ Mengingatkan seorang muslim bahwa kehinaan dan


kerugian yang sebenarnya adalah apabila seseorang masuk ke
dalam neraka.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an


Surat Ali Imran : 192 menceritakan orang-orang yang beriman

‫ين ِم ْن َأن ْ َص ٍار‬ َّ ِ‫َربَّنَا ِإ ن ّ ََك َم ْن تُ ْد ِخ ِل الن ّ ََار َفقَ ْد َأ ْخ َزيْتَ ُه ۖ َو َما ل‬
َ ‫لظالِ ِم‬
Wahai Rabb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau
masukkan ke dalam neraka, maka sungguh Engkau telah
menghinakannya, dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang
dholim.

5⃣ Menguatkan kesabaran seorang muslim di dalam


menghadapi musibah-musibah dunia yang menimpanya. Dia
menyadari bahwasanya dirinya dan apa yang ia miliki adalah
milik Allah dan akan kembali kepada Allah.

6⃣ Beriman kepada hari akhir mendidik seorang muslim


supaya senantiasa ikhlas dalam beramal karena dia menyadari
bahwasanya amalan yang ikhlaslah yang akan bermanfaat di hari
kiamat.

7⃣ Mengingatkan seorang muslim tentang pentingnya


dalam segera bertaubat dan beristighfar dari dosa karena dosa
adalah penyebab semua bencana di akhirat.

8⃣ Beriman kepada hari akhir mengingatkan seorang


muslim untuk senantiasa bersabar di atas ketaatan kepada Alloh
dan bersabar dalam menjauhi kemaksiatan. Dan semua itu jauh
lebih ringan dari pada adzab di akhirat.
9⃣ Mengingatkan seorang muslim akan besarnya nikmat
Islam dan Iman yang Allah berikan kepadanya. Karena dengan
sebab itulah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan
kebahagiaan kepadanya di dunia dan di akhirat.

10. Mengingatkan seorang muslim akan bahayanya


kekafiran, kesyirikan dan kemunafikan. Di mana ketiganya adalah
penyebab kekekalan di dalam neraka.

1⃣1⃣ Beriman kepada hari akhir mendorong seorang


muslim untuk semangat berdakwah di jalan Alloh, mengajak
saudara se-Islam untuk berpegang teguh dengan agamanya dan
mengajak orang kafir untuk masuk Islam supaya terhindar dari
adzab yang kekal.

1⃣2⃣ Beriman kepada hari akhir mengingatkan kita


tentang pentingnya berdoa kepada Alloh meminta kebahagiaan
akhirat.

Di antara doa di dalam Al-Quran Surat Al-Baqoroh : 201


adalah :

َ ‫ْآخ َر ِة َح َسن َ ًة َو ِقنَا َع َذ‬


‫اب الن ّ َِار‬ ِ ‫الدنْيَا َح َسن َ ًة َو ِفي ال‬
ُّ ‫َربَّنَا آ ِتنَا ِفي‬
Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari azab neraka.

Rasululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam pernah berdoa:

ُ ‫ع َم ٍل َوَأ‬
َ ‫ب ِإ ل َيْ َها ِم ْن ق َْو ٍل َأ ْو‬ ‫َأ َأ‬
‫عو ُذ ب َِك ِم ْن الن ّ َِار َو َما‬ َ ‫الل َّ ُه ّمَ ِإ ِن ّي ْس ل َُك ال َْجن َّ َة َو َما ق ََّر‬
َ ‫ب ِإ ل َيْ َها ِم ْن ق َْو ٍل َأ ْو‬
‫ع َم ٍل‬ َ ‫ق ََّر‬
Ya Allah aku meminta kepada Mu surga dan apa yang
mendekatkan kepada surga baik ucapan ataupun perbuatan. Dan
aku berlindung kepada Mu dari neraka dan apa yang
mendekatkan kepada neraka baik ucapan ataupun perbuatan
(Hadist Shoheh Riwayat Ibnu Majah).

Anda mungkin juga menyukai