Anda di halaman 1dari 55

Halaqah 26 | Ditiupnya Sangkakala Bagian 1

Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman


dengan akan ditiupnya Sangkakala.

Rasulullah ‫ ﷺ‬pernah ditanya apa itu sangkakala, maka


beliau mengatakan, Tanduk yang ditiup (Hadits Shahih Riwayat
Abu Dawud, Tirmizi dan Nasai).

Beberapa ayat menyebutkan bahwa sangkakala akan ditiup


sebanyak 2 kali. Di antaranya adalah firman Allah :

ِ ‫اء الل َّ ُه ث ُّمَ ن ُ ِف َخ ِف‬


‫يه‬ َ ‫األر ِض ِإ ال َم ْن َش‬ ِ ‫او‬
ْ ‫ات َو َم ْن ِفي‬ َّ ‫ور ف ََص ِع َق َم ْن ِفي‬
َ ‫الس َم‬ ُّ ‫َون ُ ِف َخ ِفي‬
ِ ‫الص‬
‫ون‬َ ‫ُأ ْخ َرى َفِإذَا ُه ْم ِقيَا ٌم يَن ْ ُظ ُر‬
“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa yang ada di
langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah.
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka
berdiri, menunggu” (Az Zumar : 68)

Tiupan sangkakala pertama, dengannya meninggal semua


yang ada di langit dan di bumi, kecuali yang Allah kehendaki.
Tiupan ini terjadi di hari jum’at sebagaimana dalam Shahih
Muslim.

Dan setiap hari jum’at, hewan-hewan, mereka senantiasa


memasang telinga antara waktu subuh sampai terbit matahari,
karena takut bila ditiup sangkakala pada hari tersebut (Hadits
Shahih Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai).

Bila terdengar maka semua akan mencondongkan lehernya


dan mengangkatnya. Dan yang pertama kali mendengar adalah
seorang laki-laki yang sedang memperbaiki penampungan air
untuk minum ontanya maka diapun mati dan matilah semua
manusia (HR. Muslim).
Waktu tersebut sangat singkat sehingga seseorang tidak
akan sempat berwasiat dan tidak ada waktu kembali ke
keluarganya. Mereka meninggal di tempatnya masing-masing.

Allah berfirman :
ٓ ٰ ‫ون تَو ِۡصيَ ًة۬ َولَٓا ِإ ل‬
‫َى‬ ُ ‫) َفل َا يَسۡتَ ِط‬٤٩( ‫ون‬
َ ‫يع‬ َ ‫ٲح َد ًة۬ تَأۡ ُخذ ُُهمۡ َو ُهمۡ يَ ِخ ِّص ُم‬ َ ‫ون ِإ لَّا َصي‬
ِ ‫ۡح ًة۬ َو‬ َ ‫نظ ُر‬
ُ َ‫َما ي‬
٥٠( ‫ون‬ َ ‫َأهۡلِ ِهمۡ يَرۡجِ ُع‬
“Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja, yang
akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
Lalu mereka tidak kuasa membuat satu wasiat pun dan tidak pula
dapat kembali kepada keluarganya.” (Yasiin: 49-50)

Di dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwa ada sebagian


yang sudah mengangkat makanan ke mulutnya namun tidak
sempat memakannya karena sudah ditiup sangkakala.
Meninggallah seluruh manusia dan kerajaan hari itu adalah milik
Allah semata.

Ketahuilah bahwa malaikat yang akan meniup sangkakala,


sekarang telah menuruh sangkakala di mulutnya, mengerutkan
dahi, memasang telinganya menunggu sewaktu-waktu diperintah
oleh Allah (Hadits Shahih Riwayat Tirmizi).

Rasulullah ‫ ﷺ‬ketika mengabarkan para sahabat dengan


kabar ini, beliau menyuruh para sahabat mengatakan :

‫عل َى الل َّ ِه تَ َوكَّلْنَاـ‬ ُ ‫َح ْسبُنَا الل َّ ُه َو ِن ْع َم ال َْو ِك‬


َ ‫يل‬
Cukuplah Allah bagi kita, dan Dialah sebaik-baik wakil,
hanya kepada Allah kita bertawakal (HR.Ahmad).
Halaqah 27 | Ditiupnya Sangkakala Bagian 2

Setelah tiupan yang pertama dan meninggal semua manusia,


maka akan ditiup sangkakala untuk yang kedua kalinya. Dan jarak
antara dua tiupan adalah 40. Allahu a’lam, apakah 40 hari atau 40
bulan atau 40 tahun.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda di dalam hadits Abu Hurairah :

َ ‫ختَيْ ِن َأ ْربَ ُع‬


‫ون‬ َ ْ‫َما بَيْ َن النَّف‬
Jarak antara dua tiupan, empat puluh.

Mereka bertanya kepada Abu Hurairah, sahabat yang


meriwayatkan hadits ini, 40 hari atau 40 bulan atau apakah 40
tahun? Maka beliau (yaitu Abu Hurairah) enggan menjawabnya.
Para ulama mengatakan karena tidak mengetahui ilmunya. Dan
hadits ini Shahih riwayat Bukhari dan juga Muslim.

Dan di antara dua tiupan inilah Allah akan menurunkan


hujan yang ringan, yang dengan sebabnya akan tumbuh jasad
manusia di dalam kuburnya.

Sebagaimana di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan


oleh Muslim.

Tulang ekor manusia yang telah dikabarkan oleh Nabi ‫ﷺ‬


bahwasanya dia tidak akan hancur, akan tumbuh seperti
tumbuhnya tunas setelah hujan. Sehingga terbentuklah manusia
kembali dengan izin Allah.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

َّ ‫ان َش ْىءٌ ِإ ال َّ يَبْل َى ِإ ال‬ِ ‫ت ال ْبَقْ ُل ل َيْ َس ِم َن اِإل ن ْ َس‬ ُ ُ‫ون ك ََما يَنْب‬
َ ُ‫ فَيَنْبُت‬. ‫اء‬ َّ ‫ث ُّمَ يُن ْ ِز ُل الل َّ ُه ِم َن‬
ً ‫الس َما ِء َم‬
‫ام ِة‬َ َ‫ب ال َْخل ُْق يَ ْو َم ال ْ ِقي‬ ُ َّ ‫ َو ِمن ْ ُه يُ َرك‬، ‫ب ال َّذن َ ِب‬
ُ ‫ج‬ْ ‫ع‬ ِ ‫ع ْظ ًما َو‬
َ ‫اح ًدا َو ْه َو‬ َ
Kemudian Allah akan menurunkan hujan dari langit maka
mereka pun tumbuh seperti tumbuhnya tunas, tidak ada dari
badan manusia sesuatu, kecuali akan rusak. Kecuali satu tulang,
yaitu tulang ekor. Dan darinyalah akan akan dibentuk manusia
pada hari kiamat (Hadits Shahih diriwayatkan oleh al-Bukhari, no.
4554 dan Muslim, no. 5253).

Saudara sekalian, Allah lah yang telah menciptakan dari


yang tidak ada menjadi ada. Dan Dialah yang akan
membangkitkan manusia setelah matinya.

Allah berfirman

ُ ‫َو ُه َو ال َّ ِذي يَبْ َدُأ ال َْخل َْق ث ُّمَ يُ ِع‬


َ ‫يد ُه َو ُه َو َأ ْه َو ُن‬
‫عل َيْ ِه‬
“Dan dialah Allah yang menciptakan manusia dari
permulaan, kemudian akan mengembalikan (menghidupkan
kembali). Dan menghidupkannya itu adalah lebih mudah bagi
Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Ar Rum: 27)

Setelah terbentuknya jasad semua manusia maka malaikat


akan meniup sangkakala untuk yang kedua kalinya dan akan
dikembalikan ruh-ruh kepada jasadnya dan hiduplah manusia
serta akan dibangkitkan dari kuburnya.

Allah berfirman

َ ‫يه ُأ ْخ َرى َفِإذَا ُه ْم ِقيَا ٌم يَن ْ ُظ ُر‬


‫ون‬ ِ ‫ث ُّمَ نُ ِف َخ ِف‬
“Kemudian akan ditiup sangkakala yang kedua kalinya maka
tiba-tiba mereka bangkit dalam keadaan menunggu.” (Az Zumar:
68)
Halaqah 28 | Kebangkitan

Yang dimaksud dengan kebangkitan adalah


dikembalikannya arwah kepada jasad, sehingga manusia kembali
hidup. Akan digoncangkan Bumi dengan segoncang-goncangnya
dan terbuka kuburan manusia. Kemudian keluarlah semua
manusia dari kuburnya dalam keadaan hidup.

Allah berfirman :

‫نسـ ٰ ُن َما ل ََها‬ َ ‫) َوق‬٢( ‫ت ٱلَۡأر ُۡض َأثۡ َقال ََها‬


َ ‫َال ٱلِۡإ‬ ِ ‫) َوَأخ َۡر َج‬١( ‫ِإ ذَا ُزل ِۡزل َِت ٱلَۡأر ُۡض ِزلۡ َزال ََها‬
“Apabila Bumi digoncang dengan segoncang-goncangnya. Dan
Bumi mengeluarkan beban-bebannya. Dan berkatalah manusia,
“Mengapa Bumi menjadi begini?” (Az-Zalzalah : 1-3)

Dan orang yang pertama kali terbuka kuburannya adalah


Rasulullah (HR. Bukhari dan Muslim).

Manusia akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan dia


ketika meninggal dunia. Rasulullah bersabda :

‫عل َيْ ِه‬


َ ‫ات‬
َ ‫عل َى َما َم‬ َ ‫ث ك ُُّل‬
َ ‫عبْ ٍد‬ ُ ‫يُبْ َع‬
Akan dibangkitkan setiap hamba sesuai keadaan dia ketika
meninggal dunia (HR. Muslim)

Rasulullah mengabarkan bahwasanya orang yang


meninggal dalam keadaan ihram, haji atau umroh, maka akan
dibangkitkan dalam keadaan membaca talbiyah (HR. Bukhari dan
juga Muslim).

Orang yang memakan riba akan bangkit seperti bangkitnya


orang-orang yang kesurupan yaitu dalam keadaan sempoyongan.
Allah berfirman :

ۚ‌‫ٱلشي َۡطـ ٰ ُن ِم َن ٱل َۡم ِ ّس‬ َ َ‫ون ِإ لَّا ك ََما يَ ُقو ُم ٱل َّ ِذى يَت‬
َّ ‫خبَّ ُط ُه‬ ُ ‫ٱلربَ ٰوا ْ ل َا يَ ُق‬
َ ‫وم‬ ّ ِ ‫ُون‬ َ ‫ٱل َّ ِذ‬
ُ ‫ين يَأ‬
َ ‫ۡڪل‬
“Orang-orang yang memakan riba, tidak bangkit dari
kuburnya, kecuali seperti bangkitnya orang-orang yang kerasukan
setan.” (Al-Baqarah : 275)

Inilah hari kebangkitan yang diingkari oleh orang-orang


kafir dan dilalaikan oleh kebanyakan manusia. Allah berfirman :

‫ين ك َ َف ُروٓا ْ َأن لَّن يُب َۡعثُوا‌ۚ ْ ُقلۡ بَل َٰى َو َربِّى لَتُب َۡعث َُّن‬
َ ‫ع َم ٱل َّ ِذ‬
َ ‫َز‬
“Orang-orang kafir menyangka bahwasanya mereka tidak
akan dibangkitkan. Katakanlah, “Bahkan demi Rabb-ku, kalian
akan dibangkitkan”. (At-Taghabun : 7)

Hari yang sangat sulit dan sangat berat. Pada hari itu,
manusia akan menyesal. Orang kafir akan menyesal karena tidak
beriman. Dan orang beriman menyesal karena tidak maksimal di
dalam beramal di Dunia. Semoga Allah memberikan kita dan
orang-orang yang kita cintai, kemudahan dalam menghadapi hari
yang sangat besar ini.
Halaqah 29 | Kejadian-Kejadian Dahsyat Di Hari Kiamat

Pada hari kiamat setelah bangkitnya manusia dari kubur


akan terjadi kejadian-kejadian dahsyat di alam semesta yang kita
lihat. Baik alam atas maupun alam bawah. Tidak ada yg
mengetahui hakikat kedahsyatannya kecuali Allah ‘Azza wa Jalla.

Gunung yang sedemikian besar dan kokoh menancap di


bumi akan dijalankan oleh Allah sehingga menjadi fatamorgana
dan dihancurkan menjadi berkeping-keping seperti tumpukan
pasir yang berterbangan. Atau seperti bulu yang dihamburkan.
Lihat :
● Surat Al-Waaqi’ah : 5-6
● Surat Muzzammil : 14
● Surat An-Naba’ : 20
● Surat At-Takwiir : 3
● Surat Al-Qaari’ah : 5

Bumi yang sebelumnya tenang akan digoncangkan dengan


segoncang-goncangnya dan dibentangkan. Kemudian diganti
sifatnya sehingga menjadi jelas, rata, tanpa gunung, tanpa lembah,
tanpa pohon. Lihat :

● Surat Thaaha : 105-107


● Surat Al-Waaqi’ah : 4
● Surat At-Takwir : 3
● Surat Al-Zalzalah : 1

Laut-laut akan meluap sehingga menjadi lautan yang satu


dan akan menjadi lautan api. Lihat :

● Surat Al-Infithaar : 3
● Surat At-Takwiir : 6
Langit yang tujuh yang sangat tinggi dan sangat besar, yang
Allah tinggikan tanpa tiang, pada hari itu akan menjadi sangat
lemah, akan bergetar dan pecah, dan akan berubah warnanya
menjadi warna merah seperti mawar. Lihat :
● Surat Al-Haaqqah : 16
● Surat Al-Infithar : 1
● Surat Al-Insyiqaq : 1
● Surat Ar-Rahman : 37
● Surat At-Thur : 9
● Surat At-Takwiir : 11
● Surat Al-Furqan : 25.

Matahari akan digulung dan lenyap cahayanya (Surat At-


Takwiir : 1).
Bulan akan hilang cahayanya dan akan dikumpulkan dengan
matahari (Surat Al-Qiyamah : 8-9).

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

‫الشمس والقمر مكوران يوم القيامة‬


Matahari dan bulan akan digulung pada hari kiamat
(HR.Bukhari)

Bintang yang sedemikian banyaknya, akan berjatuhan dan


lenyap cahayanya. Lihat :
● Surat Al-Infithaar : 2
● Surat At-Takwiir : 2

Ada sebagian ulama kita yang mengatakan bahwasanya ini


terjadi diantara dua tiupan. Allahu a’lam, Allah yang lebih
mengetahui mana yang benar. Dan yang penting bagi kita semua,
bahwasanya kita diperintahkan takut dan supaya kita
mempersiapkan diri untuk menghadapi hari tersebut.
Halaqah 30 | Keadaan Manusia Ketika Melihat
Kedahsyatan Hari Kiamat

Ketika manusia bangkit dari kuburnya dan melihat


kedahsyatan hari kiamat dan juga kehancuran alam semesta,
mereka tercengang dan bergerak tidak tahu arah. Seperti Laron
atau anai-anai yang berhamburan.

Allah berfirman :

ِ ‫ڪٱلۡ َف َر ِاش ٱل َۡمبۡث‬


‫ُوث‬ َ ‫َاس‬
ُ ّ ‫ُون ٱلن‬
ُ ‫يَوۡ َم يَك‬
“Hari di mana manusia seperti laron. yang berhamburan”
(Al-Qari’ah : 4)

Manusia sangat takut. Seandainya ada ibu yang menyusui,


niscaya dia akan lupa dengan anak yang dia susui. Seandainya ada
ibu yang sedang hamil, niscaya dia akan langsung melahirkan
anaknya. Dan seandainya ada anak kecil, niscaya dia akan menjadi
tua. Semua itu adalah karena mereka sangat takut. 🔰 Manusia
sempoyongan seperti mabuk, padahal mereka tidak mabuk. Lihat :
● Surat Al-Hajj : 1-2
● Surat Al-Muzzammil : 17

Manusia akan lari dari orang-orang yang sangat mereka


cintai di dunia. Lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari
istri dan juga anak-anaknya, masing-masing memikirkan
keselamatan dirinya sendiri. Lihat :

Surat : Abasa : 34-37

Kemudian terdengar seruan, mereka pun bersegera menuju


penyeru tersebut.
Allah berfirman :

ٌ‫اث كََأن ّ َُہمۡ َج َرا ۬د‬


ِ ‫ون ِم َن ٱلَۡأج َۡد‬ َ ‫ ) ُخ َّش ًعا َأب َۡصـ ٰ ُر ُهمۡ يَخ ُۡر ُج‬٦( ‫ُڪ ٍر‬ ُ ّ ‫اع ِإ ل َٰى َشىۡ ٍء۬ ن‬
ِ ‫ٱلد‬
َّ ‫يَوۡ َم يَد ُۡع‬
٨( ‫ع ِس ٌ۬ر‬ َ ‫ول ٱلۡك َـ ٰ ِف ُر‬
َ ‫ون َهـ ٰ َذا يَوۡ ٌم‬ ُ ‫اع‌ۖ يَ ُق‬
ِ ‫ٱلد‬
َّ ‫ين ِإ ل َى‬ َ ‫) ُّمه ِۡط ِع‬٧( ‫ُّمنتَ ِش ٌ۬ر‬
“Pada hari di mana penyeru akan menyeru kepada sesuatu
yang mengerikan. Pandangan-pandangan mereka tertunduk hina,
keluar dari kuburan seperti belalang yang bertebaran. Mereka
datang dengan cepat kepada penyeru tersebut, seraya berkata
orang-orang kafir, “Ini adalah hari yang sangat sulit.” (Al-Qamar :
6-8)

Adapun orang-orang yang beriman kepada hari akhir dan


takut kedatangan hari tersebut, kemudian dia beramal untuknya,
maka Allah akan memberikan rasa aman di dalam menghadapi
hari tersebut.

Allah berfirman :

‫ون‬
َ ‫وع ُد‬ ُ ‫ڪ ُة َهـ ٰ َذا يَو ُۡمك ُُم ٱل َّ ِذى‬
َ ُ‫ڪنتُمۡ ت‬ َ ‫ٓٮ‬
ِٕ ٰ ‫َٮ ُه ُم ٱل َۡمل َـ‬ ‫َأ‬
ٰ ّ‫ل َا يَحۡ ُزن ُ ُه ُم ٱلۡفَ َز ُع ٱلۡ ڪۡبَ ُر َوتَتَلَق‬
“Mereka tidak ditimpa rasa takut karena kedahsyatan hari
kiamat dan mereka disambut malaikat yang berkata, “Inilah hari
yang dijanjikan untuk kalian.” (Al-Anbiya : 103)
Halaqah 31 | Al-Hasyr (Pengumpulan) Bagian 1

Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman


bahwasanya semua manusia setelah dibangkitkan akan
dikumpulkan oleh Allah ‘Azza Wa Jalla.

Setelah gunung dijalankan dan Bumi dirubah oleh Allah


menjadi dataran yang luas terbentang, tidak ada yang tinggi dan
tidak ada yang rendah. Tidak ada sesuatu yang merupakan
penunjuk arah atau penunjuk jalan, seperti bangunan, pohon dan
lain-lain. Maka manusia semuanya akan memenuhi seruan
penyeru menuju padang Mahsyar dan dikumpulkan di sana.

Allahu A’lam apakah Bumi tersebut atau padang mahsyar


tersebut adalah bumi kita sekarang yang diubah sifatnya saja, atau
diganti dengan bumi yang lain.

Allah berfirman :

ِ ‫ٲت‌ۖ َوبَ َر ُزوا ْ لِل َّ ِه ٱل َۡو‬


‫ٲح ِد ٱلۡقَ َّه ِار‬ َّ ‫يَوۡ َم تُبَ َّد ُل ٱلَۡأر ُۡض َغي َۡر ٱلَۡأر ِۡض َو‬
ُ ‫ٱلس َمـ ٰ َو‬
“Yaitu pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain.
Dan demikian pula langit dan mereka semuanya di padang
mahsyar berkumpul menghadap kepada Allah, Zat Yang Maha Esa
lagi Maha Menguasai segala sesuatu.” (Ibrahim : 48)

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

ُ‫غيْ ُر ُه ل َيْ َس‬ َ ‫َال َس ْه ٌل َأ ْو‬


َ ‫اءك َ ُق ْر َص ِةن َ ِق ٍ ّي ق‬
َ ‫ع ْف َر‬
‫َأ‬ َ ‫ام ِة‬
َ ‫عل َى ْر ٍض بَيْ َض‬
َ ‫اء‬ َ َ‫َاس يَ ْو َم ال ْ ِقي‬
ُ ّ ‫ْح َش ُرالن‬
‫ام ْعل َمٌ لَِأ َح ٍد‬
َ ‫ِفيْ َه‬
Akan dikumpulkan manusia pada hari kiamat di atas bumi
yang berwarna putih kemerahan, seperti roti bundar pipih yang
datar, yang terbuat dari gandum yang bersih, tidak ada tanda bagi
seseorang (HR. Bukhari dan Muslim).
Dikumpulkan manusia semuanya dari Nabi Adam sampai
manusia yang terakhir. Dan tidak ada seorangpun yang
ketinggalan.

Allah berfirman :

‫ال َوتَ َرى ٱلَۡأر َۡض بَ ِار َز ًة۬ َو َح َشرۡنَـ ٰ ُهمۡ َفلَمۡ ن ُ َغا ِدرۡ ِمن ُۡہمۡ َأ َح ًد۬ا‬
َ َ‫َويَوۡ َم ن ُ َسيّ ُِر ٱلۡجِ ب‬
“Dan pada hari di mana Kami akan jalankan gunung-gunung
dan kamu akan melihat Bumi dalam keadaan nampak jelas dan
Kami akan kumpulkan mereka semuanya, maka tidak ada di
antara mereka yang Kami tinggalkan.” (Al-Kahfi : 47)

Dalam keadaan telanjang, tidak beralas kaki dan tidak


berkhitan, manusia akan dikumpulkan. Keadaan yang mencekam,
menjadikan masing-masing sibuk memikirkan diri-sendiri dan
tidak memikirkan aurat orang lain. Dan orang yang pertama kali
diberikan pakaian adalah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam. (HR Bukhari
dan Muslim).

Rasulullah ‫ ﷺ‬mengabarkan bahwasanya wanita yang


meratapi mayat dan dia tidak bertobat sebelum matinya, maka
akan memakai baju dari tembaga panas dan baju yang berkudis
atau yang terbuat dari kudis. (Hadits shahih riwayat Muslim).

🔰 Bahkan di padang mahsyar ini, akan dikumpulkan semua jin


dan akan dikumpulkan seluruh hewan hewan. Allah ‘Azza Wa Jalla
berfirman dalam Surat Al-An’am : 38 ketika menyebutkan hewan
hewan yang melata di bumi dan juga menyebutkan burung-
burung, maka Allah mengabarkan bahwasanya mereka akan
dikumpulkan kepada Allah.

Allah berfirman :
‫ون‬
َ ‫ث ُّمَ ِإ ل َٰى َر ِبّ ِہمۡ يُح َۡش ُر‬
Kemudian mereka akan dikumpulkan kepada Robb
mereka.” (Al-An’am : 38)
Halaqah 32 | Al-Hasyr (Pengumpulan) Bagian 2

Di padang Mahsyar akan didekatkan Matahari sejarak satu


mil, sehingga manusia mendapatkan kesusahan yang sangat.
Mereka berkeringat sesuai dengan kadar amalannya, yaitu kadar
dosanya. Ada yang keringatnya sampai kedua mata kaki, dan ada
sampai ke dua lututnya, pinggangnya. Bahkan ada yang sampai
mulutnya (Hadits Shahih Riwayat Muslim).

Salah seorang rawi Sulaim Ibnu ‘Amir mengatakan :


Demi Allah saya tidak tahu apa yang Beliau ‫ ﷺ‬maksud
dengan satu mil di sini. Apakah jarak atau mil yang berarti alat
pencelak mata. Dan Allah ‘Azza Wa Jalla adalah Dzat Yang Maha
Mampu untuk melakukan segala sesuatu.

Di dalam waktu yang sangat lama, di Padang Mahsyar


mereka menunggu hari keputusan. Satu hari di sana seperti
50.000 tahun di dunia. Namun Allah ‘Azza Wa Jalla akan
meringankan hari tersebut bagi orang-orang yang beriman. Allah
berfirman

۬ ٍ‫ين َأل َۡف َسنَة‬ َ ‫وح ِإ لَي ِۡه ِفى يَو ٍۡم۬ ك‬
َ ‫َان ِمق َۡد ُار ُه ۥ َخم ِۡس‬ ُ ‫ٱلر‬
ُّ ‫ڪ ُة َو‬
َ ‫ٓٮ‬
ِٕ ٰ ‫تَع ُۡر ُج ٱل َۡمل َـ‬
Para Malaikat dan Jibril akan naik kepada Allah pada waktu
di mana satu hari di sana seperti 50.000 tahun di dunia.” (Al-
Ma’arij : 4)

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan


bahwasanya orang yang tidak membayar zakat hartanya, dia akan
tersiksa dengan hartanya tersebut sampai hari keputusan.
Disebutkan dalam hadits tersebut bahwasanya satu hari di situ
seperti 50.000 tahun di dunia.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

‫عل َى‬َ ‫ب ال َْعال َِميْ َن ِمقْ َد َار ِن ْص ِف يَ ْو ٍم ِم ْن َخ ْم ِسيْ َن َأل َْف َسنَةٍ فَيُ َه ِ ّو ُن َذلِ َك‬
ّ ِ ‫َاس لِ َر‬
ُ ّ ‫يَ ْو َم يَقُ ْو ُم الن‬
‫ب‬ ‫ب ِإ َأ‬ ِ ‫الش ْم ِس ِلل ْ ُغ ُر ْو‬
َّ ‫ال ُْمْؤ ِم ِن كَتَ َد ِل ّي‬
َ ‫لى ْن تَ ْغ ُر‬
َ
Manusia akan berdiri untuk Allah Rabbul ‘Alamin pada saat
itu selama setengah hari dari 50.000 tahun di dunia. Dan akan
diringankan bagi orang yang beriman. setengah hari tersebut
seperti waktu antara menjelang tenggelamnya matahari sampai
tenggelamnya matahari (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Hibban).

Di dalam hadits yang lain Beliau ‫ ﷺ‬mengatakan :

ُ ‫اخ َص ًة ََأبْ َص‬


‫ار ُه ْم [ِإ ل َى‬ ِ ‫اما َأ ْربَ ِعيْ َن َسن َ ًة َش‬
ً َ‫ات يَ ْو ٍم َم ْعل ُْو ٍم ِقي‬ ِ ‫الله اَأل َّولِيْ َن َو‬
ِ َ‫اآلخ ِريْ َن ِل ِميْق‬ ُ ‫ج َم ُع‬
ْ َ‫ي‬
‫الس َما ِء] يَنْتَ ِظ ُر ْو َن ف َْص َل ال ْ َق َضا ِء رواه ابن أبي الدنيا والطبراني‬ َ
Allah akan mengumpulkan orang-orang yang dahulu dan
yang akhir pada waktu yang diketahui. dalam keadaan berdiri
selama 40 tahun, dalam keadaan tajam pandangan mereka
memandang ke langit menunggu waktu keputusan dari Allah
‘Azza Wa Jalla (Hadits Shahih Riwayat Ath-Thabrani dalam Al-
Mu’jamul Kabiir).

Ada yang mengatakan bahwa perbedaan waktu tersebut,


tergantung amalan seseorang di dunia. Wallahu A’lamu
Bisshawwab dan saat itulah manusia menyadari bahwa
kehidupan di dunia hanyalah sesaat saja.

Allah ‫حان َ ُه َو تَ َعال َى‬


َ ْ‫ ُسب‬berfirman :

َ ‫خ ِس َر ٱل َّ ِذ‬
‫ين ك َ َّذبُوا ْ ِبلِقَٓا ِء‬ َ ۡ‫ُون َبيۡن َ ُہمۡ‌ۚ َقد‬ َ ‫َويَوۡ َم يَح ُۡش ُر ُهمۡ كََأن لَّمۡ يَلۡبَثُوٓا ْ ِإ لَّا َس‬
َ ‫اع ًة۬ ِ ّم َن ٱلن ّ ََہ ِار يَتَ َع‬
َ ‫ارف‬
‫ين‬َ ‫ٱلل َّ ِه َو َما ك َانُوا ْ ُمهۡتَ ِد‬
“Dan pada hari di mana Allah ‫حان َ ُه َو تَ َعال َى‬ َ ْ‫ ُسب‬akan
mengumpulkan mereka. Mereka merasa seakan-akan mereka
tidak tinggal di dunia kecuali sekejap saja di siang hari dan pada
saat itu mereka saling mengenal di antara mereka.” (Yunus : 45)
Halaqah 33 | Orang-orang yang Mendapatkan Teduhan
di Hari Kiamat
Ketika manusia dalam keadaan panas dan susah, Allah
memuliakan sebagian manusia dengan memberikannya teduhan
yaitu berada di bawah bayangan ‘Arsy Allah

Rasulullah bersabda :

‫َسبْ َع ٌة يُ ِظل ُّ ُه ْم الل َّ ُه ِفي ِظ ِل ّ ِه يَ ْو َم ل َا ِظ َّل ِإ لَّا ِظل ُّ ُه‬

Tujuh golongan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala akan


memberikan teduhan kepada mereka didalam teduhan-Nya pada
hari dimana tidak ada teduhan kecuali teduhan Allah.

Kemudian beliau ‫ ﷺ‬menyebutkan 7 golongan:

1. Pemimpin yang adil yaitu seorang pemimpin yang


meletakkan segala sesuatu pada tempatnya sesuai dengan
syariat Allah.
2. Pemuda yang tumbuh dalam ketaatan dan ibadah kepada
Allah. Yaitu tidak menggunakan masa mudanya untuk
berhura-hura atau mengikuti hawa nafsu seperti
kebanyakan pemuda.
3. Laki-laki yang hatinya bergantung dengan masjid,
maksudnya sangat mencintai masjid, diantaranya adalah
menjaga sholat 5 waktu secara berjamaah bagi laki-laki.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, bersatu
karena Allah dan berpisah karena Allah. Maksudnya bukan
mencintai karena dunia atau karena kerabat semata tetapi
karena ketaatan saudaranya kepada Allah.
5. Laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang
memiliki kedudukan dan kecantikan kemudian laki-laki
tersebut berkata “aku takut kepada Allah”, maksudnya dia
meninggalkan perzinahan tersebut karena takut kepada
Allah.
6. Seseorang yang bershadaqah kemudian menyembunyikan
shadaqah tersebut sehingga tangan kirinya tidak tahu apa
yang diinfaqkan tangan kanannya. Maksudnya dia
menyembunyikan shadaqah tersebut sehingga jauh dari
pandangan manusia dan pendengaran mereka.
7. Seseorang yang mengingat Allah dalam keadaan sendiri
kemudian matanya meneteskan air mata karena takut
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Hadits Shahih Riwayat
Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712).
Tujuh golongan diatas bukanlah pembatasan, di dalam
hadits yang lain, Rasululllah ‫ ﷺ‬bersabda :

‫من أنظر معسرا أو وضع عنه أظله الله في ظله‬


Barangsiapa yang memberikan tempo kepada orang yang
kesusahan, (maksudnya adalah seorang yang miskin yang
kesulitan dalam membayar hutang) atau memaafkan hutangnya
(maksudnya sebagian atau seluruhnya) maka Allah akan
memberikan ia teduhan” (HR Muslim).

Di dalam hadits yang lain Beliau ‫ ﷺ‬bersabda:


Allah akan memberikan dia teduhan di bawah bayangan
‘Arsy-Nya” (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu).

Di dalam hadits yang lain Beliau ‫ ﷺ‬bersabda :


‫ام ِة‬
َ َ‫ب يَ ْو ِم ال ْ ِقي‬
ِ ‫عن ْ ُه ك ُْـربَ ًة ِم ْن ك َُـر‬
َ ‫الله‬
ُ ‫ نَـ ّف ََس‬، ‫الدنْيَا‬
ُّ ‫ب‬ِ ‫ع ْن ُمْؤ ِم ٍن ك ُْـربَ ًة ِم ْن ك َُر‬
َ ‫َم ْن نَـ ّف ََس‬
Barangsiapa yang menghilangkan satu kesusahan dari orang
mukmin di dunia, maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan
baginya di hari kiamat (HR. Muslim).

Bertaubatlah dari segala dosa, perbanyaklah istighfar,


manfaatkan waktu dan potensi yang kita miliki untuk bisa
mengamalkan amalan-amalan diatas dan perbanyaklah
menghilangkan kesusahan orang lain. Semoga Allah memudahkan
kita dan menghilangkan kesusahan-kesusahan kita di hari kiamat.
Halaqah 34 | Keadaan Orang-Orang Yang Beriman Dan
Bertaqwa Di Hari Kiamat

Secara umum, orang-orang yang beriman dan bertakwa


mereka di hari tersebut akan mendapatkan rasa aman, tidak takut
dengan apa yang akan mereka hadapi di hari kiamat. Dan mereka
tidak bersedih yaitu dengan dunia yang telah mereka tinggalkan.
Rasa aman ini Allah berikan sesuai dengan kadar keimanan dan
ketakwaan mereka.

Barang siapa yang sempurna iman dan juga takwanya, maka


dia akan mendapatkan rasa aman yang sempurna. Dan barang
siapa yang kurang iman dan juga takwanya maka akan berkurang
pula rasa aman yang akan dia dapatkan.

Allah berfirman :

َ ‫) ٱل َّ ِذ‬٦٢( ‫ون‬ َ ‫ٓاء ٱلل َّ ِه ل َا َخو ٌۡف‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬


( ‫ون‬ َ ‫ڪانُوا ْ يَتَّ ُق‬
َ ‫امنُوا ْ َو‬ َ ‫ين َء‬ َ ُ ‫علَي ِۡهمۡ َول َا ُهمۡ يَحۡ َزن‬ َ َ‫لَٓا ِإ َّن وۡلِي‬
‫ت ٱلل َّ ِه‌ۚ ذَٲلِ َك ُه َو ٱلۡفَوۡ ُز‬
ِ ٰ ‫ڪلِ َمـ‬َ ‫يل ِل‬ َ ‫ٱلدنۡيَا َو ِفى ٱلَۡأ ِخ َر ِة‌ۚ ل َا تَبۡ ِد‬
ُّ ‫ۡحيَ ٰو ِة‬
َ ‫)ل َُه ُم ٱلۡبُش َۡر ٰى ِفى ٱل‬٦٣
٦٤( ‫يم‬ ُ ‫ٱل َۡع ِظ‬
“Ketahuilah sesungguhnya wali-wali Allah tidak ada
ketakutan atas mereka dan mereka tidak akan bersedih. Yaitu
orang-orang yang beriman dan bertakwa. Bagi merekalah kabar
gembira di dunia dan juga di akhirat.” (Yunus : 62-64)

Allah berfirman :

‫ون‬ ِٕ ٰ ‫يمـٰن َ ُهم ب ُِظل ٍۡم ُأ ْول َـ‬


َ ‫ٓٮ َك ل َُه ُم ٱلَۡأم ُۡن َو ُهم ُّمهۡتَ ُد‬ َ ‫امنُوا ْ َولَمۡ يَلۡب ُِسوٓا ْ ِإ‬ َ ‫ٱل َّ ِذ‬
َ ‫ين َء‬
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri
keimanan mereka dengan kedzaliman, yaitu dengan kesyirikan,
merekalah orang-orang yang akan mendapatkan keamanan dan
merekalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (Al-An’am :
82)
Yang demikian itu karena mereka selama di dunia takut
kepada Allah dan takut adzab di hari kiamat, maka Allah
memberikan rasa aman kepadanya di hari kiamat.

Allah berfirman menceritakan tentang ucapan orang-orang


yang beriman

۬‫َٮ ُهمۡ نَض َۡر ًة‬ٰ ‫َٮ ُه ُم ٱلل َّ ُه َش َّر ذَٲلِ َك ٱلۡيَوۡ ِم َول َ ّق‬
ٰ ‫) ف ََوق‬١٠( ‫ير۬ا‬
ً ‫وس۬ا َقم َۡط ِر‬ َ ‫اف ِمن َّر ِبّنَا يَو ًۡما‬
ً ُ‫عب‬ ُ ‫خ‬
َ َ ‫ِإ ن َّا ن‬
١١( ‫ور۬ا‬ ً ‫َو ُس ُر‬
“Sesungguhnya kami takut dari Robb kami, pada hari di
mana orang bermuka masam penuh dengan kesulitan, maka Allah
menjaga mereka dari kesusahan pada hari tersebut dan
memberikan kepada mereka kecerahan wajah dan kegembiraan
hati.” (Al-Insan : 10-11)

Umat Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬akan memiliki ciri khusus yang


tidak dimiliki oleh umat Nabi yang lain. Wajah, tangan dan kaki
mereka akan berwarna putih bekas wudhu mereka di dunia (HR.
Bukhari dan Muslim).

Orang yang mengumandangkan adzan di dunia adalah


orang yang paling panjang lehernya di hari kiamat (HR. Muslim).

Ada yang mengatakan bahwa hikmahnya adalah kepalanya


lebih jauh dari genangan keringat dari pada yang lain.

Orang-orang yang berbuat adil ketika memberikan


keputusan baik bagi dirinya, keluarganya maupun orang-orang
yang di bawah kekuasaannya, maka dia akan berada di atas
mimbar dari cahaya (HR. Muslim).

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang


mewujudkan iman dan juga takwa. Beriman artinya
membenarkan dan mempercayai dengan hati. Bertakwa artinya
mengamalkan kepercayaan tersebut dan keyakinan tersebut.
Halaqah 35 | Keadaan Orang Beriman Yang Berdosa Di
Hari Kiamat

Iman dan amal shaleh adalah sebab seseorang mendapatkan


keamanan di hari kiamat. Sebaliknya, dosa-dosa dan maksiat bagi
seorang mukmin akan menjadi sebab kesusahan di hari kiamat.

Allah berfirman :

‫واء‬
ً ‫حات َس‬ ِ ِ‫الصال‬َّ ‫ع ِمل ُوا‬
َ ‫آمنُوا َو‬
َ ‫ذين‬ ْ َ ‫ِئات َأ ْن ن‬
َ َّ ‫ج َعل َُه ْم ك َال‬ ِ ّ‫السي‬
َّ ‫اجتَ َر ُحوا‬ َ َ ّ ‫ب ال‬
ْ ‫ذين‬ َ ‫ْم َح ِس‬
‫َأ‬
‫ون‬
َ ‫حك ُُم‬
ْ َ‫ساء ما ي‬
َ ‫ياه ْم َو َمماتُ ُه ْم‬
ُ ‫ح‬ ْ ‫َم‬
“Apakah orang-orang yang melakukan dosa menyangka
bahwasanya Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal shaleh? Yaitu sama antara
kehidupan dan kematian mereka. Amat buruklah apa yang mereka
sangka tersebut.” (Al-Jaatsiah : 21)

● Orang yang tidak membayar zakat emas dan perak, maka


akan diseterika dahi, lambung dan punggung mereka
dengan lempengan emas dan perak yang dipanaskan di
Neraka Jahanam.
● Orang yang memiliki Unta dan dia tidak membayar
zakatnya, maka dia akan ditelentangkan di tempat yang rata
kemudian unta-unta tersebut akan menginjak-injaknya dan
menggigitnya.
● Orang yang memiliki sapi dan kambing kemudian dia tidak
membayar zakatnya, maka hewan-hewan tersebut akan
menginjak-injaknya dan menanduknya, demikian dilakukan
terhadap mereka sampai hari keputusan (HR. Muslim).

Orang-orang yang meminta kepada orang lain bukan


dengan alasan yang dibenarkan secara syariat, tapi hanya karena
ingin memperbanyak hartanya maka akan datang pada hari
tersebut dalam keadaan wajah tidak berdaging.
َ ‫ام ِة ل َيْ َس ِف ْي َو ْج ِه ِه ُم ْز‬ ‫ْأ‬ ‫َأ‬
‫ع ُة ل َْح ٍم‬ َ َ‫ َحتَّى يَ ِت َي يَ ْو َم ال ْ ِقي‬،‫َاس‬
َ ّ ‫الر ُج ُل يَ ْس ُل الن‬
َّ ‫َما َز َال‬
Senantiasa seseorang meminta kepada manusia, sampai
datang kepada hari kiamat dalam keadaan tidak ada di wajahnya
sepotong dagingpun (Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim).

Orang yang pernah melakukan ghulul yaitu mengambil


sebagian harta rampasan perang secara sembunyi-sembunyi,
maka dia akan membawa harta tersebut pada hari kiamat.

Allah berfirman

ۚ‌‫غ َّل يَوۡ َم ٱلۡ ِقيَـ ٰ َم ِة‬


َ ‫َو َمن يَغۡلُلۡ يَأ ِۡت ب َِما‬
“Dan barang siapa yang melakukan ghulul, maka dia akan
membawa harta ghulul tersebut pada hari kiamat.” (Ali-Imran :
161)

Orang yang berkhianat di dunia, maka akan diberikan


bendera di hari kiamat. Kemudian dikatakan ini adalah
pengkhianatan fulan bin fulan (HR. Muslim).

Sehingga manusia saat itu di Padang Mahsyar mengetahui


bahwasanya dia adalah seorang pengkhianat. Dan masuk dalam
makna pengkhianatan adalah pengkhianatan rakyat terhadap
penguasa yang sah dan pengkhianatan penguasa terhadap
rakyatnya, dan juga pengkhianatan di dalam perjanjian dan lain-
lain. Semakin besar pengkhianatan seseorang, maka akan semakin
tinggi benderanya.

Orang-orang yang sombong di dunia, maka akan


dikumpulkan di Padang Mahsyar sebesar semut-semut kecil
dalam bentuk manusia.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda yang artinya :


Akan dikumpulkan orang-orang yang sombong di hari
kiamat sebesar semut-semut kecil berbentuk manusia, mereka
diselimuti kehinaan dari semua arah (Hadits Hasan Riwayat
Tirmidzi).

Orang yang meludah ke arah kiblat, maka ludahnya akan


berada di antara dua matanya (Hadits Shahih Riwayat Abu
Dawud).

Demikianlah keadaan sebagian orang-orang yang beriman


yang berdosa di Padang Mahsyar. Dan barang siapa yang menutup
aib seorang muslim di dunia, maka Allah akan menutup aibnya di
hari kiamat.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

َ َ‫َو َم ْن َستَ َر ُم ْسلِ ًما َستَ َر ُه الل َّ ُه يَ ْو َم ال ْ ِقي‬


‫ام ِة‬
Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim maka
Alloh Subhanahu wa Ta’ala akan menutup aibnya di hari kiamat
(Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim).
Halaqah 36 | AsySyafā’atu Al’Uzhmā (Syafa’at Paling
Besar)

Asy-Syafa’atul Udzma adalah syafaat yang dilakukan oleh


Rasulullah ‫ ﷺ‬untuk para penduduk Padang Mahsyar.
Yang isinya adalah permintaan kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, supaya Allah menyegerakan hari keputusan.
Dinamakan Asy-Syafa’atul Udzma atau syafaat yang paling
besar karena syafaat ini diperuntukkan bagi seluruh manusia,
yang mukmin maupun yang kafir.
Ketika sudah memuncak kesusahan di Padang Mahsyar,
terik matahari, keringat yang menggenang, waktu yang sangat
lama dalam keadaan takut yang sangat menunggu hari keputusan,
maka manusia ingin disegerakan hari keputusan tersebut. Mereka
mendatangi orang-orang yang memiliki kedudukan mulia. Supaya
memohon kepada Allah agar menyegerakan hari keputusan. Dan
membebaskan mereka dari kesusahan yang berkepanjangan di
Padang Mahsyar.
Pertama-tama, mereka mendatangi Nabi Adam
‘Alaihissalam bapak mereka, manusia yang pertama. Namun
beliau enggan, meminta uzur dan merasa tidak berhak, karena
beliau ‘Alaihissalam pernah memaksiati Allah dengan memakan
sesuatu yang dilarang. Kemudian Nabi Adam ‘Alaihissalam
menyuruh manusia mendatangi Nabi Nuh, Rasul yang pertama
yang diutus kepada manusia.
Nabi Nuh Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak
karena pernah meminta kepada Allah sesuatu yang tidak
dibenarkan. Kemudian Nabi Nuh menyuruh manusia mendatangi
Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam, Kekasih Allah.

Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam Beliau juga enggan dan merasa


tidak berhak, karena merasa pernah berdusta. Kemudian Nabi
Ibrahim ‘Alaihissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Musa
‘Alaihissalam, seorang Nabi yang pernah diajak bicara oleh Allah.
Nabi Musa ‘Alaihissalam Namun beliau enggan dan merasa
tidak berhak karena pernah membunuh manusia tanpa diperintah
oleh Allah Nabi Musa menyuruh manusia mendatangi Nabi Isa
‘Alaihissalam.

Nabi Isa ‘Alaihissalam Beliau juga enggan dan merasa tidak


berhak, akhirnya Nabi ‘Isa ‘Alaihissalam menyuruh manusia
mendatangi Nabi Muhammad.

Kemudian mereka mengatakan :

‫اش َف ْع‬ ْ ،‫غفَ َر الل َّ ُه ل ََك َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذنْب َِك َو َما تََأ ّخ ََر‬
َ ‫ول الل َّ ِه َو َخاتَ ُم الَْأنْبِيَا ِء َو‬ َ ْ ‫ح َّم ُد َأن‬
ُ ‫ت َر ُس‬ َ ‫يَا ُم‬
‫يه َأل َا تَ َرى َما ق َْد بَل َ َغنَا‬
ِ ‫ح ُن ِف‬ ْ َ ‫لَنَا ِإ ل َى َربّ َِك َأل َا تَ َرى َما ن‬
Wahai Muhammad, engkau adalah Rasulullah, penutup para
Nabi, Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang
akan datang. Lakukanlah syafa’at, mintalah kepada Rabb-mu
untuk kami. Bukankah kamu telah melihat bagaimana keadaan
kami? Bukankah kamu melihat kesusahan kami?
Maka Beliau Nabi Muhammad menuju bawah ‘Arsy Allah
dan bersujud kepada Allah, kemudian Allah mengilhamkan
kepada beliau pujian-pujian kepada Allah yang belum pernah
diajarkan sebelumnya kepada seorangpun.
Kemudian dikatakan kepada Beliau Nabi Muhammad :
‫ َفَأ ْرف َُع َرْأ ِسي‬،‫اش َف ْع تُ َش ّف َْع‬
ْ ‫ح َّم ُد ْارف َْع َرْأ َس َك َس ْل تُ ْع َط ْه‬ َ ‫يَا ُم‬
Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah maka
kamu akan diberi, lakukanlah syafaat, maka kamu akan
dikabulkan syafaatmu (HR. Bukhari dan Muslim).

Inilah yang dimaksud dengan Maqomun Mahmud, yaitu


kedudukan yang dipuji. Di mana beliau Nabi Muhammad akan
dipuji oleh seluruh manusia yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala
janjikan untuk beliau sebagaimana di dalam Al-Quran :
‫ود۬ا‬ ً َ‫ى َأن يَب َۡعثَ َك َربُّ َك َمق‬
ً ‫ام۬ا َّمح ُۡم‬ ٓ ٰ ‫…ع َس‬.
َ
“….Semoga Rabb-mu membangkitkan dirimu pada
kedudukan yang dipuji. (Al-Isra : 79)
Halaqah 37 | Datangnya Allah Untuk Memberi Keputusan

Setelah Nabi ‫ ﷺ‬diizinkan untuk memberikan syafa’at dan


diterima syafa’atnya oleh Allah, maka Allah akan datang untuk
memberi keputusan bagi penduduk Mahsyar. Dan menghisab
amalan-amalan mereka.

Allah datang dengan cara yang sesuai dengan keagungan


Allah Tidak mengetahui bagaimananya kecuali Allah. Kewajiban
kita adalah Beriman bahwasanya Allah akan datang, tidak boleh
kita ingkari, tidak boleh kita serupakan datangnya Allah dengan
datangnya makhluk. Dan tidak boleh kita takwil dengan
mengatakan bahwasanya yang datang adalah perintah-Nya atau
urusan-Nya atau Adzab-Nya.

Langit akan pecah dengan awan putih, wallahu a’lam


dengan hakikatnya.
Akan diturunkan para Malaikat dan mereka akan datang
dengan bershaf-shaf.

Allah berfirman :

‫ٓاء َربُّ َك َوٱل َۡمل َُك َصفًّ۬ا َصفًّ۬ا‬


َ ‫َو َج‬
“Dan datanglah Rabb-Mu dan para Malaikat bershaf-shaf.”
(Al-Fajr : 22)

Allah juga berfirman :

ً ‫نزيال‬
ِ َ‫ٓٮك َ ُة ت‬
ِٕ ٰ ‫ٓاء بِٱلۡ َغ َمـ ٰ ِم َون ُ ِ ّز َل ٱل َۡمل َـ‬
ُ ‫ٱلس َم‬
َّ ‫َويَوۡ َم تَ َش ّق َُق‬
“Dan hari di mana langit akan pecah dengan awan putih dan
diturunkan para Malaikat.” (Al-Furqan : 25)

Ketika Allah datang, bersinarlah Bumi dengan cahaya Allah


dan didatangkan para Nabi dan para Malaikat pencatat amal yang
baik maupun yang jelek, yang mereka akan dijadikan saksi.
َ ‫ٱلش َہ َدٓا ِء َوق ُِض َى بَيۡن َ ُہم بِٱل‬
‫ۡح ِ ّق َو ُه ۡم‬ ِ ُ ‫َت ٱلَۡأر ُۡض ِبن‬
ُ ٰ ‫ور َربّ َِہا َو ُو ِض َع ٱلۡ ِكتَـ‬
ُّ ‫ب َوجِ اْى َٓء بِٱلنَّب ِِيّـ َۧن َو‬ ِ ‫َوَأش َۡرق‬
‫ون‬َ ‫ل َا يُظۡل َُم‬
“Dan Bumi akan menjadi terang dengan cahaya Rabb-Nya
dan diletakkan kitab-kitab dan didatangkan para Nabi dan juga
para syuhada’, yaitu para Malaikat dan akan diputuskan di antara
mereka dengan haq dan mereka tidak akan didzolimi.” (Az-
Zumar : 69)

Allah akan melipat langit,

ُ ‫ٱلسجِ ّ ِل لِل‬
ۚ‌‫ۡڪتُ ِب‬ ّ ِ ‫ڪ َط ِ ّى‬
َ ‫ٓاء‬
َ ‫ٱلس َم‬
َّ ‫يَوۡ َم نَط ِۡوى‬
“Hari di mana kami akan menggulung langit, seperti
menggulung lembaran-lembaran kertas.” (Al-Anbiya : 104)

Allah akan menggenggam Bumi dan melipat langit dengan


tangan-Nya kemudian berkata, Aku adalah Raja, di mana raja-raja
Bumi ? (Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan juga Muslim)

Suara Allah didengar penduduk Mahsyar yang jauh maupun


yang dekat sebagaimana di dalam Shahih Bukhari. Dialah Allah

‫ين‬ ّ ِ ‫َمـٰلِ ِك يَوۡ ِم‬


ِ ‫ٱلد‬
Yaitu Raja yang menguasai hari pembalasan.
Halaqah 38 | Keadaan Manusia Ketika Datang Allāh

Kedatangan Allah di hari tersebut adalah kejadian yang


sangat besar bagi semua makhluk. Allah yg telah menciptakan
mereka supaya beribadah kepada-Nya semata, mengutus para
Rasul supaya ditaati, menurunkan kitab supaya diamalkan,
memberikan kenikmatan supaya digunakan dengan baik, akan
datang untuk menanyakan itu semua dan menghitung amalan-
amalan mereka.

Semua manusia merasa takut atas apa yang mereka lakukan


di dunia, orang yang kafir akan takut atas kekafirannya kepada
Allah dan orang yang beriman akan takut atas kemaksiatannya
kepada Allah Ta’ala dan amalannya yang penuh dengan
kekurangan. Dan akan didatangkan jahannam yg akan semakin
menambah rasa takut manusia.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

‫يؤتي بجهنم يومئذ لها سبعون ألف زمام مع كل زمام سبعون ألف ملك يجرونها‬
Akan didatangkan Jahannam pada hari tersebut. Jahannam
tersebut memiliki 70.000 tali pengikat. Pada setiap tali pengikat
ada 70.000 malaikat yg akan menyeretnya (HR. Muslim).

Allah berfirman :

‫كَلَّٓا ِإ ذَا ُدك َّ ِ َأ‬


َ ‫ٮ ِذۭ ب‬
ۚ‌‫ِج َهن ّ ََم‬ َ ‫) َو َج‬٢١( ‫ت ٱلۡ ر ُۡض َدكًّ۬ا َدكًّ۬ا‬
ِٕ ‫) َوجِ اْى َٓء يَو َۡم‬٢٢( ‫ٓاء َربُّ َك َوٱل َۡمل َُك َصفًّ۬ا َصفًّ۬ا‬
‫) َف‬٢٤( ‫حيَا ِتى‬ َ ‫ۡت ِل‬ ُ ‫) يَ ُق‬٢٣( ‫نسـ ٰ ُن َوَأن ّ َٰى ل َُه ٱل ِ ّذك َۡر ٰى‬
ُ ‫ول يَـٰلَيۡتَ ِنى ق ََّدم‬ َّ ‫ٮذٍ ۬ يَتَ َذ‬
َ ‫ڪ ُر ٱلِۡإ‬ ِٕ ‫يَو َۡم‬
“Sekali-kali tidak, apabila bumi digoncangkan dengan
segoncang-goncangnya dan datang Rabbmu dan malaikat dengan
berbaris dan didatangkan pada hari tersebut jahannam. Pada hari
tersebut manusia akan sadar dan apa manfaat kesadaran pada
hari tersebut, dia mengatakan “Seandainya aku beramal untuk
kehidupanku ini”. (Al-Fajr : 21-24)
Dan akan dipisahkan antara orang-orang yang beriman dan
orang-orang yang kafir. Allah Ta’ala berfirman :

‫ُون‬
َ ‫ٮذٍ ۬ يَتَ َف َّرق‬
ِٕ ‫اع ُة يَو َۡم‬
َ ‫ٱلس‬
َّ ‫َويَوۡ َم تَ ُقو ُم‬
“Dan ketika datang hari kiamat pada hari tersebut mereka
akan saling berpisah.” (Ar-Rum : 14)

Masing-masing umat akan duduk di atas lututnya karena


rasa takut kepada Allah pada hari tersebut.

Allah Bersabda :

َ ‫ى ِإ ل َٰى ِكتَـٰب َِہا ٱلۡيَوۡ َم تُجۡ َزو َۡن َما ك ُنتُمۡ تَع َۡمل‬
‫ُون‬ َ ‫َوتَ َر ٰى ك َُّل ُأ َّمةٍ ۬ َجا ِثيَ ًة۬‌ۚ ك ُُّل ُأ َّم ٍة۬ تُد‬
ٓ ٰ ‫ۡع‬
“Dan kamu akan melihat setiap umat akan duduk di atas
lututnya dengan gelisah. Setiap umat akan dipanggil kepada kitab
amalannya dan dikatakan kepada mereka hari ini akan dibalas
amalan kalian.” (Al-Jatsiyah : 28)

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

‫ام ِة يَن ْ ِز ُل ِإ ل َى ال ِْعبَا ِد لِيَ ْق ِض َي بَيْن َ ُه ْم َوك ُُّل ُأ َّمةٍ َجا ِثيَ ٌة‬
َ َ‫َان يَ ْو ُم ال ْ ِقي‬ َ َ‫ِإ َّن الل َّ َه تَب‬
َ ‫ار َك َوتَ َعال َى ِإ ذَا ك‬
Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala apabila datang hari
kiamat, akan turun kepada hamba-hamba untuk memutuskan di
antara mereka dan masing-masing umat akan duduk diatas
lututnya dengan gelisah (HR. Tirmidzi).
Halaqah 39 | Keadilah Allāh Ketika Hisab (Bagian 01)

Yang dimaksud dengan hisab adalah perhitungan Allah


terhadap amalan para hamba di dunia. Hisab Allah adalah hisab
yang sangat sempurna keadilannya. Tidak ada kedzaliman
sedikitpun.

Allah berfirman :

َ َ‫ِإ َّن ٱلل َّ َه ل َا يَظۡلِ ُم ِمثۡق‬


ۖ‌۬‫ال ذ ََّر ٍة‬
“Sesungguhnya Allah tidak akan mendzalimi meskipun
sebesar Zarrah sekalipun.” (An-Nisa : 40)

Dan yang dimaksud dengan Zarrah adalah bagian yang


paling kecil dari sebuah benda atau yang dinamakan dengan atom.
Bahkan rahmat dan kelebihan karunia serta anugerah yang Allah
berikan kepada para hamba adalah sangat banyak. Seandainya
Allah mengadzab semua mahluk, maka bukanlah hal itu sebuah
kedzaliman. Dan seandainya Allah merahmati, niscaya rahmat
Allah lebih baik dari pada amalan mereka (Hadits Shahih Riwayat
Abu Daud dan Ibnu Majah).

Yang demikian karena Allah adalah Pencipta mereka, Raja


yang memiliki kerajaan, semua mahluk adalah milik-Nya dan
dalam kerajaan-Nya. Dan Dia melakukan apa saja yang Dia
kehendaki di dalam Kerajaan-Nya.

DI ANTARA YANG MENUNJUKKAN KEADILAN ALLAH :


1. Allah telah memfitrahkan di dalam hati semua manusia
bahwa Allah adalah Rabb mereka dan mereka mengakui
bahkan sebelum mereka dilahirkan. ➡ Lihat Surat Al-A’raf :
172.
2. Diantara hal yang menunjukkan keadilan Allah Bahwasanya
Allah telah mengutus para Rasul, para Utusan kepada
manusia yang telah mengingatkan mereka dengan fitrah ini.
Dan mengajak mereka untuk beriman kepada hari akhir.

Allah berfirman :

َ ‫َان ٱلل َّ ُه‬


‫ع ِزي ًزا‬ َ ‫ٱلر ُس ِل‌ۚ َوك‬ َّ ‫عل َى ٱلل َّ ِه ُح‬
ُّ ‫ج ُةۢ بَع َۡد‬ َ ‫ُون ِللن ّ َِاس‬
َ ‫ين ِلَئلَّا يَك‬
َ ‫ين َو ُمن ِذ ِر‬
َ ‫ُّر ُسال۬ ً ُّمبَ ِ ّش ِر‬
ً ‫َح ِك‬
‫يم۬ا‬
“Para Rasul yang datang untuk memberikan kabar gembira
dan memberikan peringatan supaya tidak ada hujjah bagi manusia
atas Allah setelah kedatangan para Rasul. Dan sesungguhnya Allah
adalah Zat Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.” (An-Nisa :
165)

3. di antara hal yang menunjukkan keadilan Allah Bahwasanya


Allah telah menugaskan para Malaikat untuk mencatat
seluruh amalan manusia.

Allah berfirman :

١٢( ‫ُون‬
َ ‫ون َما تَف َۡعل‬ َ ‫ام۬ا ك َـ ٰ ِتب‬
َ ‫) يَعۡل َُم‬١١( ‫ِين‬ ً ‫) ِك َر‬١٠( ‫ين‬
َ ‫َوِإ َّن َعلَيۡكُمۡ ل ََحـ ٰ ِف ِظ‬
“Dan sesungguhnya pada diri kalian ada Malaikat-Malaikat
yang menjaga atau mengawasi yang mereka mulia, dan menulis,
mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (Al-Infithar : 10-12)
Halaqah 40 | Keadilah Allāh Ketika Hisab (Bagian 02)

Di antara keadilan Allah ketika hisab,

4. Bahwasanya kebaikan dan kejelekan sekecil apapun yang


disembunyikan di dalam hati maupun yang dinampakkan
akan didatangkan oleh Allah Tidak ada manusia yang di
dzolimi karena kebaikan yang terlupakan atau karena
kejelekan yang tidak dia lakukan. Allah berfirman

َ ‫ ) َو َمن يَع َۡملۡ ِمثۡ َق‬٧( ‫ال ذ ََّر ٍة َخي ًۡر۬ا يَ َر ُه ۥ‬


٨( ‫ال ذ ََّر ٍة۬ َش ّ ًر۬ا يَ َر ُه ۥ‬ َ ‫ف ََمن يَع َۡملۡ ِمثۡ َق‬
Maka barang siapa yang mengamalkan kebaikan seberat
atom sekalipun dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang
mengamalkan sebuah kejelekan seberat atom sekalipun akan
melihatnya. (Az-Zalzalah : 7-8)

5. Di antara keadilan Allah ketika hisab, bahwasanya


seseorang tidak akan memikul dosa orang lain.

Allah berfirman :

ۚ‌‫َول َا تَ ِز ُر َو ِاز َرةٌ۬ ِوز َۡر ُأخ َۡر ٰى‬


“Dan sebuah jiwa tidak akan menanggung dosa jiwa yang
lain.” (Al-An’am : 164)

Kecuali apabila seseorang mengajak kepada kesesatan,


maka dia mendapatkan dosa orang yang mengikutinya dalam
kesesatan orang tersebut. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

ِ َ‫عل َيْ ِه ِم َن اِإل ثَ ِم ِمث ُْل آثَا ِم َم ْن تَب َِع ُه ال َيَنْقُ ُص َذلِ َك ِم ْن آث‬
‫ام ِه ْم َشيًْئا‬ َ ‫َان‬
َ ‫عا ِإ ل َى َضالَل َ ٍة ك‬
َ ‫َو َم ْن َد‬
Barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka dia
mendapatkan dosa orang yang mengikutinya. Tidak berkurang
dari dosa mereka sedikitpun (HR. Muslim).
6. Di antara keadilan Allah masing-masing kita akan
dipersilahkan melihat sendiri isi kitabnya.

Allah berfirman :

َ ‫) ٱق َۡرأۡ ِكتَـٰبَ َك كَفَ ٰى ِبنَف ِۡس َك ٱلۡيَوۡ َم‬١٣( ‫ورا‬


‫علَي َۡك‬ ً ‫نش‬
ُ ‫ٮ ُه َم‬ ِ ‫َونُخ ِۡر ُج ل َُه ۥ يَوۡ َم ٱلۡ ِقيَـ ٰ َم ِة‬
ٰ َ‫ڪتَـٰبً۬ا يَلۡق‬
‫) َّم‬١٤( ‫َح ِسيبً۬ا‬
“Dan Kami akan keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah
kitab dalam keadaan terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu
pada hari ini yang menghisab dirimu sendiri.” (Al-Isra’ : 13-14)

7. Di antara keadilan Allah, Allah akan mendatangkan para


saksi supaya tidak ada alasan bagi manusia. Didatangkan
para Rasul yang akan bersaksi atas umatnya, bahwasanya
mereka sudah menyampaikan.

Allah berfirman :

ً ‫َفكَي َۡف ِإ ذَا جِ ئۡنَا ِمن ك ّ ُِل ُأ َّم ِةۭ ب َِش ِهي ٍد۬ َوجِ ئۡنَا ب َِك َعل َٰى َه ٓـ ُٰؤ لَٓا ِء َش ِہ‬
‫يد۬ا‬
“Maka bagaimana jika Kami datangkan seorang saksi dari
setiap umat dan Kami akan datangkan dirimu sebagai saksi atas
mereka.” ( An-Nisa : 41)

Malaikat akan menjadi saksi.

Allah berfirman :

ِٕ ‫ٓاءتۡ ك ُُّل نَف ٍۡس۬ َّم َع َها َس‬


‫ٓاٮ ٌق۬ َو َش ِہي ٌ۬د‬ َ ‫َو َج‬
“Dan akan datang setiap jiwa bersamanya para Malaikat
yang menuntun dan Malaikat yang menjadi saksi.” (Surat Qaaf :
21)
Bahkan anggota badan manusia akan menjadi saksi di hari
kiamat.
Allah berfirman :

َ ُ‫ٲه ِهمۡ َوتُكَلِ ّ ُمنَٓا َأيۡ ِدي ِہمۡ َوتَش َۡہ ُد َأر ُۡجل ُُهم ب َِما ك َانُوا ْ يَك ِۡسب‬
‫ون‬ ِ ‫َى َأف َۡو‬ َ ‫ٱلۡيَوۡ َم نَخۡ ِت ُم‬
ٓ ٰ ‫عل‬
“Pada hari ini akan Kami tutup mulut-mulut mereka dan
tangan-tangan mereka akan berbicara dengan Kami. Dan kaki-
kaki mereka akan menjadi saksi atas apa yang telah mereka
lakukan” (Yaasin : 65)
Halaqah 41 | Memperbanyak Al-Hasanah (Kebaikan) Dan
Menghilangkan As-Sayyiah (Dosa) (Bagian 01)

Seorang yang beriman kepada hari akhir dan beriman


bahwasanya kelak akan dihisab maka hendaklah dia memohon
rahmat dari Allah kemudian mengambil sebab supaya memiliki
Al-Hasanah sebanyak mungkin dan menghilangkan dosa sebisa
mungkin.

Di antara caranya :
1. Yang pertama adalah menjaga tauhid yang merupakan
hasanah atau kebaikan yang paling besar. Dan merupakan
pondasi bagi hasanah yang lain. Dan merupakan sebab
diampuninya dosa seseorang.
2. Yang kedua, mencari amalan yang paling afdhal. Yang
apabila dilakukan maka dia akan mendapatkan hasanah
yang banyak. Yang demikian karena kita sangat butuh
dengan hasanah yang banyak, sementara waktu untuk
mendapatkannya adalah sangat terbatas.

Amalan yang paling afdhal setelah rukun islam dan


kewajiban-kewajiban agama yang lain, adalah tiga amalan yaitu :

● Menuntut Ilmu Agama,


● Jihad Fii Sabilillah
● Dan Dzikrullah yang dilakukan dengan khusyu’ di sebagian
besar waktunya.

Amalan yang wajib lebih afdhal dan lebih besar pahalanya


dari pada amalan sunnah.

Amalan yang wajib ‘ain yaitu yang wajib atas semuanya


lebih afdhal dari pada amalan yang wajib kifayah yang apabila
dilakukan oleh sebagian maka gugur atas yang lain.
Kewajiban yang berkaitan dengan hak Allah lebih afdhal
dari pada kewajiban yang berkaitan dengan hak makhluk.

Amalan yang lebih afdhal adalah amalan yang dilakukan


dengan lebih ikhlas dan lebih mengikuti sunnah Rasulullah

Amalan sedikit yang mudah dikerjakan tanpa memberatkan


diri dan dilakukan secara terus-menerus, lebih afdhal dari pada
amalan yang banyak tapi terputus.

Rasulullah bersabda yang artinya :


“Amalan Yang paling dicintai Allah adalah yang paling
dilakukan terus-menerus meskipun sedikit” (HR. Bukhari dan
Muslim).

Terkadang sebuah amalan afdhal bagi sebagian, namun


belum tentu afdhal bagi yang lain.

Amalan yang manfaatnya sampai kepada orang lain lebih


afdhal dari pada amalan yang manfaatnya hanya untuk diri-
sendiri. Contohnya seperti shadaqah dan dakwah fii sabilillah.

Rasulullah bersabda yang artinya :


“Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk, maka dia
mendapatkan pahala orang yang mengikutinya. Tidak dikurangi
dari pahala mereka sedikitpun” (Hadits Shahih Riwayat Muslim).

Amalan yang dikerjakan di waktu yang mulia lebih afdhal.


Seperti amalan yang dikerjakan di Bulan Ramadhan dan amalan
yang dikerjakan pada sepuluh hari yang pertama di Bulan
Dzulhijjah.

Sebagian amalan lebih afdhal dikerjakan di tempat mulia


tertentu. Seperti sholat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan
Masjidil Aqsa.
Halaqah 42 | Memperbanyak Al-Hasanah (Kebaikan) Dan
Menghilangkan As-Sayyiah (Dosa) (Bagian 02)

Di antara cara memperbanyak Al-Hasanah dan


menghilangkan As-Sayyi’ah (dosa)

3. Memanfaatkan kenikmatan Allah yang telah diberikan


kepada kita semaksimal mungkin. Seperti kenikmatan ilmu
agama, kesehatan, waktu luang, harta benda, anggota badan
yang lengkap dan sehat, jabatan, kenikmatan teknologi,
kecerdasan, kenikmatan berbicara dan lain-lain.
Menggunakan kenikmatan tersebut di jalan Allah dengan
niat yang benar, yaitu untuk mencari pahala Allah.

Rasulullah bersabda yang artinya :


“Dua nikmat yang banyak manusia yang rugi di dalamnya,
kesehatan dan waktu luang”(Hadits Shahih Riwayat Bukhari).

Dalam hadits yang lain Beliau mengatakan yang artinya :


“Sesungguhnya orang-orang kaya, mereka adalah orang
yang sedikit hasanahnya pada hari kiamat. Kecuali orang yang
Allah berikan kekayaan kemudian bershadaqah kepada yang ada
di kanannya, kirinya, depan dan belakangnya dan beramal dengan
kekayaan tersebut, amalan yang baik” (Hadits Shahih Riwayat
Bukhari dan Muslim).

4. Adalah dengan memperbaiki amalan supaya diterima di sisi


Allah Karena amalan bisa menjadi hasanah bagi seseorang
bila diterima di sisi Allah Dan syarat diterimanya amalan
ada dua yaitu ikhlas dan sesuai dengan sunnah Rasulullah.

5. Adalah bertaubat dari dosa, yang diiringi dengan iman dan


amal shaleh. Karena barang siapa yang melakukan yang
demikian itu, maka dosanya akan diganti dengan hasanah.
Allah menyebutkan bahwasanya :
“Orang yang menyekutukan Allah membunuh jiwa tanpa
hak, berzina, maka mereka akan mendapatkan azab yang pedih di
hari kiamat. Kecuali apabila dia bertaubat, beriman dan
mengerjakan amal shaleh, maka Allah akan mengganti dosa-dosa
mereka menjadi sebuah kebaikan” (Al-Furqan : 68-70)

6. Memperbanyak istighfar setiap melakukan dosa atau


kurang bersyukur atas nikmat, atau kurang dalam
melakukan kewajiban atau lalai dari mengingat Allah.

Rasulullah bersabda :
ً َ‫ُط ْوبَى ِل َم ْن َو َج َد ِف ْي َص ِحيْفَ ِت ِه اِ ْس ِت ْغف‬
‫اراك َ ِثيْ ًرا‬
“Thuuba bagi orang yang menemukan di dalam kitabnya
istighfar yang banyak”
(Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah).
Thuuba ada yang mengatakan maknanya adalah surga, ada
juga yang mengatakan maknanya adalah nama pohon di surga.

7. Tidak melakukan amalan yang mengurangi pahalanya.


Rasulullah bersabda yang artinya :
“Aku mengetahui ada sebagian umatku yang akan datang
pada hari kiamat dengan membawa hasanah sebesar gunung-
gunung thihamah. Maka Allah menjadikan hasanah tersebut
seperti debu yang beterbangan. Maka salah seorang sahabat
bertanya kepada Rasulullah tentang sifat mereka, Maka Rasulullah
mengabarkan bahwasanya mereka adalah saudara-saudara kita.
Sholat malam sebagaimana kita sholat malam, akan tetapi mereka
apabila dalam keadaan sendiri dengan sesuatu yang diharamkan,
mereka pun melanggarnya” (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah).
Halaqah 43 | Memperbanyak Al-Hasanah (Kebaikan) Dan
Menghilangkan As-Sayyiah (Dosa) (Bagian 03)

8. Adalah bersabar atas musibah dan ujian.


Rasulullah bersabda :

‫عل َيْ ِه َخ ِطيَْئ ٌة‬ َ ‫َما يَ َز ُال ال ْبَال َُء بِال ُْمْؤ ِم ِن َوال ُْمْؤ ِمن َ ِة ِفي َج َس ِد ِه َو َمالِ ِه َو َول َ ِد ِه َحتَّى يَل ْ َقى‬
َ ‫الله َو َما‬
Senantiasa ujian menimpa seorang mu’min dan mu’minah,
di dalam dirinya, anaknya dan juga hartanya sampai dia bertemu
Allah dan dia tidak memiliki dosa (Hadits Shahih Riwayat
Tirmidzi).

Di dalam hadits yang lain, beliau Rasulullah mengatakan


yang artinya :

Ketika orang-orang yang terkena musibah di dunia


mendapatkan pahala pada hari kiamat, maka ahlul ‘afiah (orang-
orang yang tidak banyak terkena musibah) akan berkeinginan
seandainya kulit-kulit mereka digunting di dunia (Hadits Hasan
Riwayat Tirmidzi).

Yang demikian karena mereka melihat besarnya pahala


orang-orang yang bersabar,

Sebagaimana firman Allah :

ٍ ‫ون َأج َۡر ُهم ِب َغي ِۡر ِح َس‬


۬‫اب‬ َّ ‫ِإ ن ّ ََما يُ َو ّفَى‬
َ ‫ٱلصـٰب ُِر‬
“Sesungguhnya akan disempurnakan pahala orang-orang
yang bersabar tanpa batas” (Az-Zumar : 10)

9. Adalah beramal shaleh secara umum berdasarkan dalil-dalil


yang shahih, seperti membaca Al-Quran, berpuasa dan lain-
lain.
Rasulullah bersabda yang artinya :
Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah yaitu
Al-Quran, maka setiap huruf dia akan mendapatkan satu hasanah.
Dan satu hasanah akan dilipatgandakan menjadi sepuluh hasanah
(Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi).
Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwasanya setiap
amalan anak Adam, satu hasanah akan dilipatgandakan menjadi
sepuluh hasanah sampai tujuh ratus. Kecuali puasa,
karena sesungguhnya puasa adalah untuk Allah dan Dia-lah yang
akan membalasnya (Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim).

Mintalah senantiasa kepada Allah pertolongan di dalam


beramal, beramallah sebaik mungkin dan mohonlah kepada Allah
supaya diterima.
Dan ketahuilah bahwasanya amal kita hanyalah sebab dan
bukan pengganti kenikmatan surga dan keselamatan dari neraka.
Seandainya seseorang beramal semaksimal mungkin,
sebaik-baiknya selama hidupnya, niscaya tidak cukup untuk
membalas kenikmatan Allah di dunia.
Maka bagaimana dengan kenikmatan akhirat. Rahmat atau
kasih sayang dan anugerah Allah-lah yang lebih kita harapkan.

Rasulullah bersabda yang artinya:


Amalan seseorang tidaklah memasukkan dia ke dalam
surga. Para sahabat berkata, “Tidak juga engkau yaa Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Tidak juga saya, kecuali Allah melimpahkan
kepadaku anugerah dan rahmatnya (Hadits Shahih Riwayat
Bukhari dan Muslim).
Halaqah 44 | Pertanyaan Ketika Hisab (Bagian 01)

Ketika hisab, Allah akan berbicara dengan para hamba


dengan cara yang sesuai dengan keagungan Allah. Allah akan
bertanya tentang apa yang sudah mereka lakukan di dunia.

Rasulullah bersabda yang artinya :


“Tidaklah di antara kalian kecuali Rabbnya akan berbicara
kepadanya. Tidak ada antara dia dengan Allah penerjemah. Dia
akan melihat di sebelah kanannya, maka dia tidak melihat kecuali
amalan yang sudah ia lakukan. Dan melihat sebelah kirinya, maka
dia tidak melihat kecuali amalan yang sudah ia lakukan. Dan akan
melihat depannya, maka dia tidak melihat kecuali neraka berada
di depannya. Maka jagalah diri kalian dari neraka meskipun
dengan separuh buah kurma”(Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan
Muslim).

Adapun hadits yang berisi bahwasanya ada tiga golongan


yang Allah tidak akan berbicara dengan mereka pada hari kiamat.

● Orang yang mengungkit-ungkit pemberian,


● Orang yang menjual barang dengan sumpah palsu,
● Orang yang musbil yaitu memanjangkan pakaian di bawah
mata kaki, yaitu bagi laki-laki
(Hadits Shahih Riwayat Muslim)

Maka yang dimaksud dalam hadits ini seperti yang


dikatakan oleh sebagian ulama bahwasanya Allah tidak akan
berbicara dengan mereka dalam keadaan ridha. Tapi Allah akan
berbicara kepada mereka dalam keadaan marah.

DIANTARA HAL YANG DI TANYAKAN DI HARI KIAMAT


1. Adalah tentang tauhid kita kepada Allah.
Allah Berfirman :
َ ‫ين ُأر ِۡس َل ِإ لَي ِۡهمۡ َولَنَسۡـَٔل ََّن ٱل ُۡمر َۡس ِل‬
‫ين‬ َ ‫َفلَنَسۡـَٔل َّـَن ٱل َّ ِذ‬
“Maka sungguh kami akan tanya umat yang telah diutus
kepada mereka para Rasul. Dan sungguh kami akan tanya para
Rasul.” (Al-A’raf : 6)

Kita akan ditanya, bagaimana kita akan menjawab ajakan


Rasul dan ajakan Rasul yang paling besar adalah Tauhid. Di antara
hal yang akan ditanyakan pada hari kiamat adalah kenikmatan
yang Allah berikan kepada kita di dunia.

Allah Berfirman :

‫ع ِن ٱلن ّ َِعي ِم‬ ِٕ ‫ث ُّمَ لَتُسۡـَٔل َُّن يَو َۡم‬


َ ٍ‫ٮذ‬
“Kemudian sungguh-sungguh kalian akan ditanya pada hari
itu, tentang kenikmatan”
( At-Takatsur : 8 )

Di antara kenikmatan tersebut adalah kenikmatan makanan


dan minuman bagaimanapun sederhananya di pandangan
manusia.

Rasulullah bersabda yang artinya :

“Sesungguhnya pertanyaan pertama yang akan ditanyakan


kepada seorang hamba pada hari kiamat tentang kenikmatan
adalah akan ditanyakan kepadanya, “Bukankan Kami telah
menyehatkan badanmu dan memberimu air yang dingin?” (Hadits
Shahih Riwayat Tirmdzi).

Di dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda yang artinya :

“Tidak akan bergerak kedua kaki seorang hamba pada hari


kiamat, sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia gunakan,
dan ditanya tentang ilmunya apa yang telah dia amalkan, dan akan
ditanya tentang hartanya dari mana dia dapatkan dan dalam
perkara apa dia gunakan. Dan akan ditanya tentang anggota
badannya untuk apa dia gunakan” (Hadits Shahih Riwayat
Tirmidzi).

● Orang yang mensyukuri nikmat tersebut, dialah yang akan


selamat.
● Mensyukuri dengan hati, lisan maupun perbuatan.
● Hatinya mengakui kenikmatan tersebut, bahwasanya itu
adalah dari Allah
● Lisannya bersyukur dan memuji Allah dan dia
mempergunakan kenikmatan tersebut di dalam hal yang
diperbolehkan oleh Allah
Halaqah 45 | Pertanyaan Ketika Hisab (Bagian 02)

DI ANTARA HAL YANG DI TANYAKAN ALLAH KETIK HISAB


adalah pendengaran, penglihatan dan hati kita.
Allah Berfirman :
‫وال‬ً۬ ُٔ ‫عن ُۡه َمسۡـ‬
َ ‫َان‬ ِٕ ٰ ‫اد ك ُُّل ُأ ْول َـ‬
َ ‫ٓٮ َك ك‬ َّ ‫َول َا تَق ُۡف َما لَي َۡس ل ََك ب ِِهۦ ِعل ‌ۚۡمٌ ِإ َّن‬
َ ‫ٱلسم َۡع َوٱلۡبَ َص َر َوٱلۡفَُؤ‬
“Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak punya
ilmunya. Sesungguhnya setiap manusia kelak akan ditanya
tentang pendengaran, penglihatan dan hatinya.” (Surat Al-Isra’ :
36)

Dengan demikian hendaklah seorang muslim menjaga


pendengaran, penglihatan dan hatinya dari apa yang Allah
haramkan. Di antara yang akan ditanyakan adalah perjanjian.

Allah Berfirman :
‫وال‬ َ ‫َوَأوۡفُوا ْ بِٱل َۡعهۡ ِ‌ۖد ِإ َّن ٱل َۡعه َۡد ك‬
ً۬ ُٔ ‫َان َمسۡـ‬
“Dan sempurnakanlah perjanjian karena sesungguhnya
perjanjian akan ditanyakan.” (Al-Isra’ : 34)

Dan perjanjian di sini mencakup perjanjian seorang hamba


kepada Allah maupun kepada makhluk.
Seorang muslim dituntut untuk menyempurnakan janjinya.
Di antara hal yang akan ditanyakan adalah tentang amanat
yang telah Allah berikan kepada kita.

Rasulullah bersabda yang artinya :


“Setiap kalian adalah penjaga amanat dan setiap kalian akan
ditanya tentang amanat tersebut. Seorang imam atau pemimpin
negara adalah penjaga amanat dan dia akan ditanya tentang
amanat tersebut. Seorang bapak adalah penjaga amanat di dalam
keluarganya dan dia akan ditanya tentang amanat tersebut.
Seorang ibu adalah seorang penjaga amanat di dalam rumah
suaminya dan dia akan ditanya tentang apa yang dia jaga. Dan
seorang pembantu adalah penjaga amanat harta majikannya dan
dia akan ditanya tentang amanat tersebut” (Hadits Shahih Riwayat
Bukhari dan Muslim).

eorang pemimpin mendapat amanat dari Allah untuk


menegakkan hukum-hukum Allah atas rakyatnya dan berbuat
adil.
Seorang bapak mendapat amanat untuk memimpin
keluarga dan membawa mereka kepada kebaikan serta
memberikan hak-hak mereka.
Seorang ibu mendapat amanat untuk mengurus rumah
tangga, mengurus anak, menasihati suami dan lain-lain.
Seorang pembantu mendapat amanat untuk menjaga harta
majikannya dan melaksanakan pekerjaan sebagai seorang
pembantu.

Masing-masing kita hendaknya melaksanakan amanat dan


kewajiban sebaik-baiknya apapun peran kita sesuai dengan yang
Allah perintahkan.
● Baik kita sebagai seorang pemimpin maupun yang
dipimpin.
● Baik sebagai juru dakwah maupun yang didakwahi.
● Baik sebagai suami maupun seorang istri.
● Baik sebagai seorang ayah atau ibu maupun anak.
● Baik sebagai seorang guru ataupun murid dan lain-
lain, masing-masing hendaknya melaksanakan
amanat dan kewajiban sebaik-baiknya.
Halaqah 46 | Keadaan Manusia Ketika Hisab

Ada di antara manusia yang kelak akan sulit hisabnya, ada


yang mudah, dan ada di antara mereka yang sama sekali tidak
dihisab.

Orang-orang kafir menurut pendapat yang lebih kuat


meskipun amalan mereka adalah amalan yang sia-sia namun
mereka akan dihisab dan ditanya oleh Allah sebagai celaan kepada
mereka dan untuk menunjukkan keadilan Allah serta menegakkan
hujjah atas mereka.

Hisab orang-orang kafir akan sangat teliti.

Rasulullah bersabda :
َ ‫َو َم ْن نُو ِق َش ال ِْح َس‬
‫اب َهل َْك‬
Barang siapa yang diperiksa dengan teliti hisabnya, maka dia akan
binasa (Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim).

Adapun orang-orang yang beriman maka mereka akan


dihisab dengan hisab yang mudah.

Allah Berfirman :
ً ‫ب ِح َسابً۬ا يَ ِس‬
٨( ‫ير۬ا‬ ُ ‫اس‬
َ ‫ح‬َ ُ‫) ف ََسو َۡف ي‬٧( ‫َفَأ َّما َمنۡ ُأو ِت َى ِكتَـٰبَ ُه ۥ بِيَ ِمي ِن ِهۦ‬
Adapun orang yang diberi kitab dengan tangan
kanannya,maka dia akan dihisab dengan hisab yang mudah.” (Al-
Insyiqaq : 7-8)

Dan yang dimaksud dengan hisab yang mudah disebutkan


oleh Rasulullah dalam sebuah hadits yang artinya :

“Sesungguhnya Allah akan mendekatkan seorang mukmin


kemudian menutupinya, kemudian Allah berkata kepadanya,
“Apakah kamu mengetahui dosa ini? Apakah kamu mengetahui
dosa ini?” Maka orang mukmin tersebut berkata, “Iya wahai
Rabbku”. Sehingga ketika Allah sudah membuatnya mengetahui
dosa-dosanya dan hamba tersebut melihat bahwa dirinya akan
binasa yaitu karena dosa-dosanya tersebut, maka Allah berkata
aku telah menutupi dosa-dosamu ini di dunia dan aku
mengampuninya untukmu hari ini. Maka dia pun diberi kitab
kebaikan-kebaikannya” (Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan
Muslim).

Rasulullah mengabarkan :

“Bahwasanya ada 70 ribu orang dari umatnya yang kelak


tidak dihisab sama sekali. Beliau menyebutkan bahwasannya
mereka adalah orang-orang yang tidak pernah minta diobati
dengan besi panas, tidak minta diruqyah oleh orang lain, tidak ber
tathoyyur yaitu menganggap sial dengan melihat burung ataupun
semisalnya dan mereka hanya bertawakal kepada Allah. Di antara
mereka adalah seorang sahabat Ukasyah Ibnu Muhson” (Hadits
Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim).
Halaqah 47 | Orang Yang Pertama Dihisab, Amal Yang
Pertama Dihisab Dan Hal Yang Pertama Dihisab

Orang yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat ada
tiga orang :

1. Orang yang berjihad karena riya


Dia akan didatangkan dan akan diperlihatkan kenikmatan yang
telah Allah berikan kepadanya maka diapun mengenalnya.

Kemudian ditanya oleh Allah: Apa yang kamu lakukan terhadap


kenikmatan ini?
Dia berkata: “Aku gunakan untuk berperang di jalanmu sampai
aku mati syahid.”
Allah berkata kepadanya: “Kamu dusta. Akan tetapi kamu
berperang supaya dikatakan sebagai seorang pemberani dan
manusia sudah mengatakan engkau adalah pemberani.”

Kemudian didatangkan orang yang mempelajari ilmu dan


mengajarkannya dan juga membaca Alquran, akan tetapi
melakukan itu semua karena riya. Kemudian diperlihatkan
kenikmatan yang telah Allah berikan kepadanya maka diapun
mengenalnya.

Kemudian ditanya oleh Allah: Apa yang kamu lakukan terhadap


kenikmatan ini?
Dia berkata: “Aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya dan aku
membaca Alquran karenamu.”
Allah berkata: ” Kamu dusta, kamu mempelajari ilmu,
mengajarkannya supaya dikatakan alim. Dan membaca Alquran
supaya dikatakan Qori’.” Dan manusia sudah mengatakan
demikian.

Kemudian didatangkan orang yang Allah luaskan hartanya


dan telah diberikan berbagai macam harta benda, maka Allah
memperlihatkan kenikmatan yang telah Allah berikan kepadanya,
maka diapun mengenalnya.

Kemudian Allah bertanya: “Apa yang kamu lakukan


terhadap kenikmatan ini? ”
Dia pun menjawab: Tidaklah aku tinggalkan satu jalan yang
engkau cinta. Aku berinfaq di dalamnya, kecuali aku infaq ke
dalamnya.
Allah berkata: “Kamu dusta, akan tetapi engkau
melakukannya supaya dikatakan dermawan. Dan sungguh
manusia telah mengatakan demikian” (Hadits Shahih Riwayat
Muslim).

AMAL YANG PERTAMA DI HISAB

Amal ibadah yang pertama kali akan dihisab adalah shalat


lima waktu.
Apakah seorang hamba menyempurnakan shalatnya atau
tidak. Jika sempurna, maka akan ditulis sempurna. Dan apabila
kurang, maka Allah akan memerintahkan malaikat untuk melihat
shalat-shalat sunnahnya. Apabila dia memiliki sholat-sholat
sunnah, maka akan digunakan untuk menambal kekurangan yang
dilakukan ketika sholat fardhu (Hadits Shahih Riwayat Abu
Dawud dan Ibnu Majah).

HAL YANG PERTAMA DI HISAB

Adapun hal pertama yang berkaitan dengan hak antar


manusia yang akan dihisab adalah tentang darah.

Rasulullah bersabda :
ّ ِ ‫َأ َّو ُل َما يُ ْق َضى َبيْ َن الن ّ َِاس ِفي‬
‫الد َما ِء‬
Hal yang pertama kali akan dihisab yang berkaitan dengan hak
antar manusia pada hari kiamat adalah tentang darah (HR.
Muslim).
Halaqah 48 | Pemberian Kitab

Setelah Allah menghisab seorang hamba, maka hamba


tersebut akan diberi kitab.
Orang yang beriman dengan hisab dan hari perhitungan dan
dia beramal maka dia akan menerima kitab yang berisi hasanah
dengan tangan kanannya.
Dan kelak akan kembali kepada keluarganya di dalam surga
dalam keadaan yang sangat bahagia.

Allah Berfirman:
‫ب ِإ ل َٰىٓ َأهۡلِ ِهۦ‬
ُ ِ‫ ) َويَنقَل‬٨( ‫ير۬ا‬
ً ‫ب ِح َسابً۬ا يَ ِس‬
ُ ‫اس‬
َ ‫ح‬َ ُ‫) ف ََسو َۡف ي‬٧( ‫َفَأ َّما َمنۡ ُأو ِت َى ِكتَـٰبَ ُه ۥ بِيَ ِمي ِن ِهۦ‬
٩( ‫ور۬ا‬ ً ‫َمس ُۡر‬
Maka adapun orang yang diberi kitab dengan tangan
kanannya, maka dia akan dihisab dengan hisab yang mudah dan
akan kembali kepada keluarganya dalam keadaan bahagia. (Al-
Insyiqaq : 7-9)

Allah Berfirman:
‫نت َأ ِن ّى ُمل َـ ٰ ٍق‬
ُ َ ‫) ِإ ِن ّى َظن‬١٩( ۡ‫ول َهٓاُؤ ُم ٱق َۡر ُءوا ْ ِكتَـٰبِيَه‬ ُ ُ‫َفَأ َّما َمنۡ ُأو ِت َى ِكتَـٰبَ ُه ۥ بِيَ ِمي ِن ِهۦ فَيَق‬
ْ ‫) كُل ُوا‬٢٣( ‫) ق ُُطوف َُها َدا ِنيَ ٌ۬ة‬٢٢( ۬ ٍ‫عالِيَة‬ َ ‫) ِفى َجن َّ ٍة‬٢١( ‫اضيَ ٍ ۬ة‬ ِ ‫يش ٍة۬ َّر‬
َ ‫) ف َُه َو ِفى ِع‬٢٠( ۡ‫ِح َسابِيَه‬
ُ ُ‫) َوَأ َّما َمنۡ ُأو ِت َى ِكتَـٰبَ ُه ۥ ب ِِش َمالِ ِهۦ فَيَق‬٢٤( ‫خالِيَ ِة‬
‫ول‬ َ ۡ‫َوٱش َۡربُوا ْ َه ِنيٓـَٔۢا ب َِمٓا َأسۡلَفۡتُمۡ ِفى ٱلَۡأيَّا ِم ٱل‬
٢٥( ۡ‫وت ِكتَـٰبِيَه‬ َ ‫يَـٰلَيۡتَ ِنى لَمۡ ُأ‬
“Maka adapun orang yang diberi kitab dengan tangan
kanannya dia akan berkata kepada orang lain, “Silahkan bacalah
kitabku ini. Sesungguhnya aku dahulu di dunia yakin bahwa aku
akan menemui hisab”. Maka dia akan berada di dalam kehidupan
yang diridhai di surga yang tinggi yang buah-buahannya rendah
(maksudnya mudah dipetik), dikatakan kepada mereka,
“Makanlah kalian dan minumlah dengan nikmat karena amal-amal
yang kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu”. (Al-Haqqah :
19-25)

Adapun orang kafir dan munafiq, maka dia akan menerima


kitab dengan tangan kiri dari arah belakang.
Pertanda bahwasanya mereka akan masuk ke dalam neraka.
dia pun berteriak dengan kecelakaan. Tidak bermanfaat bagi
mereka, harta mereka yang melimpah dan jabatan mereka yang
tinggi di dunia. Mereka menyesal dan berangan-angan seandainya
tidak diberi kitab. Dan berangan-angan seandainya tidak
dibangkitkan oleh Allah.

Allah Berfirman :

‫ُأ‬ ‫َأ‬
‫)ِإ ن ّ َُه‬١٢( ‫يرا‬ً ‫) َويَصۡل َٰى َس ِع‬١١( ‫ور۬ا‬ َ ‫َو َّما َمنۡ و ِت َى ِكتَـٰبَ ُه ۥ َو َر‬
ُ ۡ‫) ف ََسو َۡف يَد‬١٠( ‫ٓاء َظه ِۡر ِهۦ‬
ً ُ‫عوا ْ ثُب‬
١٤( ‫ور‬ ُ َ‫) ِإ ن ّ َُه ۥ َظ َّن َأن لَّن ي‬١٣( ‫ورا‬
َ ‫ح‬ ً ‫َان ِفىٓ َأهۡلِ ِهۦ َمس ُۡر‬
َ ‫ۥك‬
Dan adapun orang yang diberikan kitabnya dari
belakangnya, maka dia akan berteriak dengan kecelakaan. Dan
akan masuk kelak di dalam neraka. Sesungguhnya dahulu dia
bergembira ria bersama keluarganya. Dan sesungguhnya dahulu
dia menyangka bahwa dia tidak akan kembali kepada Allah (Al-
Insyiqaq : 10-14)

Allah juga Berfirman :

‫) َهل ََك َع ِن ّى‬٢٨( ۜۡ‫) َمٓا َأغۡن َ ٰى َع ِن ّى َمالِيَه‬٢٧( ‫اضيَ َة‬ ِ ‫ت ٱلۡ َق‬ ِ َ ‫) يَـٰلَيۡتَہا ك َان‬٢٦( ۡ‫َولَمۡ َأد ِۡر َما ِح َسابِيَه‬
َ
‫ون‬َ ‫ۡع َها َسب ُۡع‬
ُ ‫ر‬‫ذ‬َ ۬ ٍ‫َة‬ ‫ل‬‫ۡس‬ِ ‫ل‬‫س‬ِ ‫ى‬‫ف‬ِ ‫ُم‬
َّ ‫ث‬ )٣١ ( ‫وه‬ُ ّ ‫ل‬‫ص‬ ‫يم‬
ُ َ َ َ َّ ِ
‫ح‬ ‫ۡج‬ ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ُم‬ ‫ث‬ ) ٣٠ ُ ُّ ‫ُوه َف ُغل‬
( ‫وه‬ ُ ‫ ) ُخذ‬٢٩( ۡ‫ُسل َۡطـ ٰ ِنيَه‬
‫) ِإ‬٣٢( ‫ُوه‬ ُ ‫اع۬ا فَٱسۡلُك‬ ً ‫ِذ َر‬
Adapun orang-orang yang diberi kitab dari sebelah kiri,
maka dia akan berkata, “Seandainya aku tidak diberi kitabku ini
dan seandainya aku tidak mengetahui hisabku. Seandainya
kematian yang menyudahi segalanya. Hartaku tidak memberikan
manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku”. Maka Allah
berkata, “Peganglah dia, lalu belenggulah tangannya ke lehernya.
Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-
nyala, kemudian ikatlah dia dengan rantai yang panjangnya 70
hasta”. (Al-Haqqah : 25 -32)
Halaqah 49 | Penegakkan Qishash-Hukuman Bagi
Orang-Orang Yang Zhalim

Termasuk keadilan Allah adalah menegakkan qishas di


antara mahluk di hari kiamat.
Tidak ada makhluk yang didzolimi di dunia oleh mahluk
yang lain
Kecuali akan Allah kembalikan haknya di hari kiamat,
bahkan diantara hewan.

Rasulullah bersabda:
‫الشا ِة الْقَ ْرنَا ِء‬
َّ ‫لشا ِة ال َْجل َْحا ِء ِم ْن‬
َّ ‫اد ِل‬
َ َ‫ام ِة َحتَّى يُق‬ ‫َأ‬
َ َ‫وق ِإ ل َى ْهلِ َها يَ ْو َم ال ْ ِقي‬
َ ُ‫لَتَُؤ ُّد َّن ال ُْحق‬
Sungguh akan diberikan hak-hak ini kepada pemiliknya di
hari kiamat sampai akan di qishas seekor kambing yang
bertanduk karena kedzoliman yang dia lakukan terhadap kambing
yang tidak bertanduk (Hadits Shahih Riwayat Muslim)

Akan didatangkan orang yang dzolim dan yang didzolimi


sekecil apapun kedzoliman tersebut.
Baik kedzoliman berupa harta seperti pencurian,
perampokan, penipuan, hutang.
Atau kedzoliman kehormatan seperti umpatan, ghibah yaitu
membicarakan kejelekan orang lain, tuduhan palsu atau
kedzoliman fisik seperti pemukulan, pembunuhan dan lain-lain.
Penegakan keadilan saat itu adalah dengan hasanah dan
sayyiah.
Orang yang dzolim akan diambil hasanahnya dan diberikan
kepada orang yang di dzolimi.
Apabila orang yang dzolim tersebut tidak memiliki hasanah,
maka sayyiah orang yang didzolimi akan diberikan kepada orang
yang dzolim tersebut.
Orang yang bangkrut di hari tersebut adalah orang-orang
yang terlalu banyak kedzolimannya di dunia.
Rasulullah Bersabda yang artinya :
“Sesungguhnya orang yang bangkrut di kalangan ummatku
adalah yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala
shalat, pahala puasa dan pahala zakat. Dia datang pada hari
tersebut dan dahulu di dunia dia telah mencela si fulan, menuduh
si fulan berzinah, memakan harta si fulan, menumpahkan darah si
fulan dan memukul si fulan. Maka hasanah atau pahala kebaikan
orang tersebut akan diberikan kepada si fulan, lalu si fulan,
sehingga apabila habis hasanah orang tersebut sebelum dia
melunasi hak orang lain maka akan diambil dosa-dosa orang yang
pernah dia dzolimi tersebut dan di pikulkan kepadanya, kemudian
akhirnya dia dilemparkan ke dalam neraka” (HR.Muslim).

Oleh karena itu seorang muslim di dunia apabila berbuat


dzolim maka hendaknya bersegera untuk minta maaf dan
mengembalikan hak orang yang pernah dia dzolimi.

Rasulullah Bersabda yang artinya :


“Barang siapa yang memiliki kedzoliman kepada orang lain
baik berupa kehormatan atau sesuatu yang lain maka hendaklah
dia meminta di halalkan darinya pada hari ini. Sebelum datang
hari yang di situ tidak ada lagi dinar maupun dirham”
(HR.Bukhari).

Orang yang didzolimi di dunia boleh membalas dengan


balasan yang setimpal.
Akan tetapi tidak boleh dia membalas dengan berlebihan,
karena dengan demikian justru dia menjadi orang yang dzolim
yang akan diambil kebaikannya.
Dan apabila dia memaafkan maka Allah akan memberikan
pahala yang besar.

Allah Berfirman :

َ ‫ٱلظـٰلِ ِم‬
‫ين‬ َّ ‫ب‬ َ ‫ع َفا َوَأصۡل ََح َفَأج ُۡر ُه ۥ‬
ُّ ‫عل َى ٱلل َّ ِ‌ۚه ِإ ن ّ َُه ۥ ل َا يُ ِح‬ َ ۡ‫َو َج َزٲُٓؤ ا ْ َسيَِّئةٍ ۬ َسيَِّئ ٌة۬ ِ ّمثۡل َُها‌ۖ ف ََمن‬
“Dan balasan sebuah kejelekan adalah kejelekan yang
setimpal. Dan barang siapa yang memaafkan dan memperbaiki,
maka pahalanya atas Allah Sesungguhnya Allah tidak mencintai
orang-orang yang dzolim.” (Asy-Syura : 40)
Halaqah 50 | Mizan (Timbangan) Dan Penimbangan Amal
(Bagian 1)

Di antara beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan


adanya mizan dan penimbangan amal.

Allah Berfirman :

‫ام ِة َفل َا تُ ْظل َُم نَفْ ٌس َشيْئ‬


َ َ‫ين ال ْ ِق ْس َط لِيَ ْو ِم ال ْ ِقي‬
َ ‫َون َ َض ُع ال َْم َو ِاز‬
“Dan Kami akan meletakkan timbangan-timbangan yang
adil pada hari kiamat, maka tidak ada seorangpun yang akan
dizholimi sedikitpun.” (Al Anbiya : 47)

Sebagian ulama berpendapat bahwasanya penimbangan


amal dilakukan setelah hisab. Karena hisab adalah untuk
menghitung amalan sedangkan penimbangan adalah untuk
menampakkan hasil dari perhitungan tersebut dan menunjukkan
keadilan Allah

Akan ditimbang hasanah dan sayyi’ah dengan pertimbangan


yang hakiki. Memiliki dua kiffah yaitu piringan timbangan.
Memiliki sifat berat dan ringan dan bisa miring karena amalan.
Allahu a’lam tentang hakikatnya dan bagaimananya.

Allah berfirman :

‫حون‬ ُ ِ‫َت َم َو ِازين ُ ُه َفُأولَِٰئ َك ُه ُم ال ُْمفْل‬


ْ ‫ف ََم ْن ثَقُل‬
‫ين َخ ِس ُروا َأن ْ ُف َس ُه ْم ِفي َج َهن ّ ََم َخالِ ُدون‬َ ‫َت َم َو ِازين ُ ُه َفُأولَِٰئ َك ال َّ ِذ‬
ْ ‫َو َم ْن َخ ّف‬
“Dan barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya,
maka merekalah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa
yang ringan timbangannya, maka merekalah orang-orang yang
merugikan diri mereka sendiri, di dalam Jahannam mereka akan
kekal ” (Al Mu’minun 102-103)
Dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan
Ibnu Majah disebutkan bahwasanya catatan dosa-dosa akan
ditaruh di kiffah dan bitoqoh atau kartu yang bertuliskan Laa ilaha
illallah akan ditaruh di kiffah yang lain.

Rasulullah Bersabda :

‫ يَا‬:‫ َفتَقُ ْو ُل ال َْمالَِئك َ ُة‬،‫ت‬ْ ‫ات َواَأل ْر ُض ل ََو ِس َع‬ َّ ‫ َفل َْو ُو ِز َن ِفيْ ِه‬،‫ام ِة‬
ُ ‫الس َم َو‬ َ َ‫ان يَ ْو َم ال ْ ِقي‬
ُ ‫يُ ْو َض ُع ال ِْميْ َز‬
‫حان َ َك‬َ ْ‫ ُسب‬:‫ َفتَقُ ْو ُل ال َْمالَِئك َ ُة‬،‫ت ِم ْن َخل ْ ِق ْي‬ُ ‫ ِل َم ْن ِشْئ‬:‫الله تَ َعال َى‬
ُ ‫ب !لِ َم ْن يَ ِز ُن َه َذا؟ فَيَقُ ْو ُل‬ ِّ ‫َر‬
‫اد ِت َك‬
َ َ‫عبَ ْدنَا َك َح َّق ِعب‬ َ ‫ما‬.
َ
akan diletakkan Mizan pada hari kiamat. seandainya langit
dan bumi, ditimbang didalamnya niscaya akan cukup. bertanyalah
para malaikat,, “Wahai Rabb, untuk siapakah timbangan ini?”
maka Allah Berfirman : “Untuk orang yang Aku kehendaki dari
para makhluk-Ku” (Hadits Shahih diriwayatkan Al hakim didalam
Al-Mustadrak).

Para ulama berbeda pendapat tentang berapakah jumlah


mizan di hari kiamat. Apakah satu timbangan atau banyak, karena
masing-masing manusia memiliki timbangan atau masing-masing
amalan ada timbangan khusus. Allahu a’lam.

Anda mungkin juga menyukai