Anda di halaman 1dari 8

aumul Ba’ats, atau hari kebangkitan adalah salah satu kejadian besar pada Hari

Kiamat. Ia merupakan peristiwa pertama paska kehancuran alam semesta ini.


Ia merupakan kejadian yang paling banyak diragukan oleh umat manusia
kecuali mereka yang dirahmati oleh Allah Ta’ala.

Dalam bahasa Indonesia seringkali ditulis dengan kata Ba’ats ( ‫ث‬ ُ ‫)البَ ْع‬. Bila dilihat
aslinya, kata Arab tersebut huruf ‘ain dalam keadaan sukun, bukun fathah
sehingga dibaca Ba’ts. Tapi demi lebih familiar maka di artikel ini ditulis Ba’ats.

Tulisan ini hendak membahas tentang Yaumul Ba’ats , pengertiannya, dalil-


dalil yang melandasinya, hukumnya dan hikmahnya.

Daftar Isi  munculkan 

Arti Yaumul Baats Adalah


Yaumul Ba’ats berarti Hari Kebangkitan atau Hari Berbangkit, hari dimana
seluruh makhluk yang sudah meninggal dunia semenjak Nabi Adam
‘alaihissalam hingga manusia terakhir dibangkitkan.

Semuanya akan dibangkitkan kembali oleh Allah Ta’ala dalam keadaan hidup
sebagaimana penciptaan awal mereka untuk menjalani proses hisab terhadap
seluruh perbuatannya di dunia dan diberikan balasan yang setimpal
dengannya.

ِ ‫)يَوْ ُم ْال َبع‬


Pengertian Yaumul Ba’ats (‫ْث‬
Untuk lebih memahami arti dari Yaumul Ba’ats ada baiknya kita lihat dari
pengertiannya baik secara bahasa maupun secara istilah syar’i.

Makna Baats secara bahasa


Syaikh Muhammad Thahir Abduzh-Zhahir Al-Afghani berkata, “Menurut Al-
Azhari rahimahullah Ta’ala, kata ‫‘ البعث‬Al-Ba’ts’ / Al Baats dalam bahasa Arab itu
memiliki dua aspek makna.

 Pertama, ‫ – اِإْلرْ سَال‬pengutusan-


Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,

 ‫ثُ َّم بَ َع ْثنَا ِمنْ بَ ْع ِد ِه ْم مُوسَى‬

“Kemudian kami utus Musa setelah mereka.” [Al-A’raf: 103]


 makna ‫بَ َع ْثنَا‬ ba’atsnaa di sini adalah ‫أرسلنَا‬ arsalnaa, Kami telah utus..
 Kedua, Allah menghidupkan kembali orang yang telah mati.
Di antaranya adalah firman Allah Azza wa Jalla,

‫ثُ َّم بَ َع ْثنَا ُكم ِمنْ بَ ْع ِد مَوْ ِت ُك ْم‬

“Kemudian kami bangkitkan kalian setelah kematian kalian..” [ Al-Baqarah: 56]


Maksud dari ‫بَ َع ْثنَا ُكم‬ ba’atsnaakum adalah ‫“ أحييناكم‬kami hidupkan kalian.”
[Tahdzibul Lughah, Muhammad bin Ahmad bin Al-Azhari, (2/201-202)
Makna Baats secara istilah
Adapun pengertian Al-Ba’ats secara istilah syar’i adalah Allah menghidupkan
orang-orang yang telah meninggal dan mengeluarkan mereka dari kuburnya
untuk dihisab dan diberi balasan.

Sayyid Sabiq rahimahullah mengatatakn, “Al-Ba’ats adalah pengembalian


manusia secara ruh dan jasad sebagaimana di dunia.” [Al-‘Aqaid Al islamiyah,
Sayyid Sabiq, hal. 269, Darul Kitab Al-A’rabi, Beirut.][i]
Syaikh Umar Sulaiman Al-Asyqar memberikan definisi dari al-Ba’ats adalah
pengembalian jasmani dan dihidupkannya kembali para hamba pada hari
kiamat. Kata Al-Ba’ats ini sinonim dengan an-Nusyur maknanya yaitu kembali
hidup setelah kematian.[ii]
Dengan demikian Yaumul Baats berarti hari dikembalikannya jasmani manusia
dan dihidupkan kembali untuk menjalani proses hisab, peradilan, dan
pemberian balasan terhadap seluruh hamba Allah pada hari kiamat.

Dalil Naqli Adanya Yaumul Baats Hari


Kebangkitan
Dalil-dalil tentang akan terjadinya Hari Kebangkitan atau Yaumul Baats sangat
banyak baik dalam Al-Quran maupun hadits.

Dalil Ayat Tentang Yaumul Baats dari Al-Quran


Dalil dalam al quran ada yang langsung menggunakan kata ba’ats adapula
yang memiliki makna yang sama. Semuanya menceritakan adanya yaumul
baats (hari kebangkitan) setelah kematian.

1. Yaumul Ba’ats dalam Surat Al-Infithar: 4


ْ َ‫بُ ْع ِثر‬  ُ‫وَ ِإ َذا ا ْل ُقبُور‬
‫ت‬
“dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, “
2. Yaumul Ba’ats dalam Al-‘Adiyat: 9
‫َأ‬
ِ ‫مَا ِفي ا ْل ُقب‬  َ‫بُ ْع ِثر‬ ‫فَاَل يَ ْع َل ُم ِإ َذا‬
‫ُور‬
“Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di
dalam kubur, ..”
3. Yaumul Ba’ats dalam Al-Hajj: 6-7
َّ‫شيْ ٍء َقدِيرٌ – وَ َأنَّ السَّاعَ َة آ ِتيَ ٌة اَل رَ يْبَ ِفي َها وَ َأن‬
َ ‫َذ ِلكَ ِبَأنَّ اللَّ َه ُهوَ ا ْل َحقُّ وَ َأنَّ ُه ي ُْح ِيي ا ْلمَوْ تَى وَ َأنَّ ُه عَ لَى ُك ِّل‬
ِ ‫مَنْ ِفي ا ْل ُقب‬ ‫َث‬
‫ُور‬ ُ ‫يَ ْبع‬ ‫اللَّ َه‬
6. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan
sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
7. dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan
padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
4. Yaumul Ba’ats dalam Al-An’am: 36
َ‫ثُ َّم ِإلَ ْي ِه يُرْ َجعُون‬ ‫هللا‬
ُ ‫يَ ْب َعثُ ُه ُم‬ ‫س َمعُونَ وَ ا ْلمَوْ تَى‬
ْ َ‫ستَ ِجيبُ الَّ ِذينَ ي‬ ْ َ‫ِإنَّمَا ي‬
36. Hanya mereka yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan
orang-orang yang mati (hatinya), akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian
kepada-Nya-lah mereka dikembalikan.[iii]
5. Yaumul Ba’ats dalam Al-Qashash: 85
‫َأ‬
ٍ ‫ِإنَّ الَّ ِذي َفرَ ضَ عَ لَيْكَ ا ْلقُرْ آنَ لَرَ ادُّكَ ِإلَى َمعَا ٍد ُق ْل رَ بِّي عْ لَ ُم مَنْ َجا َء ِبا ْل ُهدَى وَ مَنْ ُهوَ ِفي ضَ اَل ٍل م ُِب‬
‫ين‬

Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al


Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.
Katakanlah: “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang
yang dalam kesesatan yang nyata”.
6. Yaumul Ba’ats dalam At-Taghabun: 7
ٌ‫ثُ َّم لَتُنَبَُّؤ نَّ ِبمَا عَ ِم ْلتُ ْم وَ َذ ِلكَ عَ لَى اللَّ ِه ي َِسير‬  َّ‫لَتُ ْب َعثُن‬ ‫ ُق ْل بَلَى وَ رَ بِّي‬ ‫يُ ْب َعثُوا‬  ْ‫زَ عَ َم الَّ ِذينَ َك َفرُ وا َأنْ لَن‬
Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan
dibangkitkan. Katakanlah: “Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan
dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan”. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. [iv]
7. Dalil Tentang Ba’ats dalam Ar Rum: 50
Ayat ini menceritakan tentang bagaimana Allah mampu menghidupkan bumi
setelah mati (kering). Beigtu juga Dia mampu menghidupkan orang mati. Ini
merupakan salah satu permisalan yang diberikan Allah tentang adanya ba’ats.

َ ‫ِإنَّ ٰ َذ ِلكَ لَم ُْح ِيي ا ْلمَوْ َتىٰ وَ ُهوَ عَ لَىٰ ُك ِّل‬ ‫َت اللَّـ ِه َكيْفَ ي ُْح ِيي اَأْلرْ ضَ بَ ْع َد مَوْ ِت َها‬
ٌ‫شيْ ٍء َقدِير‬ ِ َ‫َفانظُرْ ِإلَىٰ آث‬
ِ ‫ار رَ ْحم‬
Perhatikanlah jejak-jejak rahmat Allah, bagaimana Dia menghidupkan bumi
setelah mati (kering). Sesungguhnya (Zat yang melakukan) itu pasti berkuasa
menghidupkan orang yang telah mati. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (Ar
Rum: 50)
8. Dalil Tentang Ba’ats dalam At Thariq: 5-8
Ayat ini menceritakan tentang penciptaan awal manusia dan Allah mampu
mengembalikannya setelah kematian. Ini salah satu ayat dalil tentang ba’ats
(kebangkitan).

ٌ‫ِإنَّ ُه عَ لَىٰ رَ ْج ِع ِه لَ َقادِر‬ * ‫ب‬ ِ ‫ْن الصُّ ْل‬


ِ ‫ب وَ التَّرَ اِئ‬ ِ ‫يَخْ رُ جُ ِمن بَي‬ * ‫خُ ِل َق ِمن مَّا ٍء دَا ِف ٍق‬ * ‫َف ْليَنظ ُ ِر اِإْلنسَانُ ِم َّم خُ ِل َق‬
(5) Hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan. (6).  Dia
diciptakan dari air (mani) yang memancar, (7).  yang keluar dari antara tulang
sulbi (punggung) dan tulang dada. (8).  Sesungguhnya Dia (Allah) benar-benar
kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati)
Dalil Hadits Yaumul Baats dalam Kitab Sunnah

Dalil Yaumul Ba’ats Dalam Hadits

Dalil dalam hadits nabi ada yang langsung menggunakan kata ba’ats adapula
yang memiliki makna yang sama.
1. Hadits riwayat Muslim (2882) dari Abdullah bin Umar radhiyallahu
‘anhuma
‫عَ لَى َأعْ مَا ِل ِه ْم‬ ‫بُ ِعثُوْ ا‬ ‫هللا ِب َقوْ ٍم عَ َذابًا َأصَ ابَ ْال َع َذابَ مَنْ َكانَ ِفي ِْه ْم ثُ َّم‬ ُ ‫ِإ َذا َأرَ ا َد‬
“Apabila Allah berkehendak untuk mengadzab suatu kaum, maka Allah
timpakan adzab kepada siapa saja yang ada didalamnya kemudian mereka
dibangkitkan sesuai dengan amal mereka.”
2. Hadits riwayat Muslim (2878) dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu
‘anhuma
‫َات عَ لَ ْي ِه‬
َ ‫ ُك ُّل عَ ْب ٍد عَ لَى مَا م‬ ‫َث‬
ُ ‫يُ ْبع‬
“Setiap hamba dibangkitkan kembali sesuai dengan keadaan ketika dia
meninggal dunia.”[v]
3. Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu
‫ مَا‬:َ‫ َفَأتَا ُه ِجب ِْري ُل َف َقال‬،‫َّاس‬
ِ ‫َارزً ا يَوْ مًا ِللن‬ ِ ‫ي صلى هللا عليه وسلم ب‬ ُّ ‫ َكانَ الن َِّب‬:َ‫وَ عَ نْ َأ ِبي ُهرَ يْرَ َة رضي هللا عنه َقال‬
‫ ُم ْتفَقٌ عَ لَ ْي ِه‬.»‫ْث‬
ِ ‫ ِبا ْلبَع‬  َ‫س ِل ِه وَ تُْؤ ِمن‬ ِ ‫ «اِإليمَانُ َأنْ تُْؤ ِمنَ ِبا‬:َ‫اِإليمَانُ ؟ َقال‬.
ُ ُ‫ وَ ر‬،‫ وَ ِب ِل َقاِئ ِه‬،‫ وَ ُكت ُِب ِه‬،‫هلل وَ َمالَِئ َك ِت ِه‬
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Pada suatu hari Nabi ‫ﷺ‬
muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril. Jibril bertanya,
“Apakah iman itu?” Nabi ‫ ﷺ‬menjawab, “Iman adalah kamu beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-
Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada al-Ba’ats (Hari Kebangkitan).“
3. Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan
oleh al-Bukhari dan Muslim
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

‫سنَ ًة َقا َل َأبَيْتُ َقا َل‬


َ َ‫ش ْهرً ا َقا َل َأبَيْتُ َقا َل َأرْ بَعُون‬
َ َ‫ْن َأرْ بَعُونَ َقا َل َأرْ بَعُونَ يَوْ مًا َقا َل َأبَيْتُ َقا َل َأرْ بَعُون‬ ِ ‫مَا بَيْنَ النَّفْخَ تَي‬
َ‫شيْ ٌء ِإاَّل يَ ْبلَى ِإاَّل عَ ظْمًا وَ ا ِحدًا وَ ُهو‬ ِ ‫ا ْلبَ ْق ُل لَيْسَ ِمنْ اِإْل ْنس‬  ُ‫ َفيَ ْنبُتُونَ َكمَا يَ ْنبُت‬ ‫سمَا ِء مَا ًء‬
َ ‫َان‬ َّ ‫ثُ َّم يُ ْن ِز ُل اللَّ ُه ِمنْ ال‬
‫ب وَ ِم ْن ُه يُرَ َّكبُ ا ْلخَ ْلقُ يَوْ َم ا ْل ِقيَا َم ِة‬ِ َ‫عَ ْجبُ ال َّذن‬
”(Jarak) antara kedua tiupan adalah empat puluh.” Abu Hurairah bertanya,
“Empat puluh harikah?.” Beliau menjawab, “Aku tidak bisa memastikan.” Abu
Hurairah bertanya, “Empat puluh bulan?.” Beliau menjawab, “Aku tidak bisa
memastikan.” Abu Hurairah bertanya, “Empat puluh tahun?.” Beliau menjawab,
“Aku tidak bisa memastikan.”
Beliau bersabda, “Kemudian Allah menurunkan air (hujan) dari langit, maka
mereka pun tumbuh sebagaimana tumbuhnya tanaman. Tidak ada sesuatu
pun dari tubuh manusia kecuali telah hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang
ekornya, dan dari tulang ekor itulah manusia tersusun kembali pada hari
Kiamat.”
Baca juga: Pengertian Yaumul Hisab
Hukum Beriman Kepada Yaumul Ba’ats

Beriman kepada Yaumul Ba’ats berarti beriman kepada Hari Kiamat karena
Yaumul Ba’ats adalah salah satu peristiwa yang terjadi pada hari Kiamat.
Beriman Kepada Hari Kiamat merupakan salah satu dari rukun Iman yang
enam.

Bahkan ia merupakan salah satu rukun iman yang paling agung setelah rukun
Iman kepada Allah. Dengan demikian, beriman kepada Yaumul Ba’ts adalah
wajib atas setiap pribadi muslim.

Hal ini sebagaimana sabda nabi Muhammad ‫ ﷺ‬,


‫ مَا‬:َ‫ َفَأتَا ُه ِجب ِْري ُل َف َقال‬،‫َّاس‬
ِ ‫َارزً ا يَوْ مًا ِللن‬ ِ ‫ي صلى هللا عليه وسلم ب‬ ُّ ‫ َكانَ الن َِّب‬:َ‫وَ عَ نْ َأ ِبي ُهرَ يْرَ َة رضي هللا عنه َقال‬
‫ ُم ْتفَقٌ عَ لَ ْي ِه‬.»‫ث‬ِ ‫س ِل ِه وَ تُْؤ ِمنَ ِبا ْلبَ ْع‬ ِ ‫ «اِإليمَانُ َأنْ تُْؤ ِمنَ ِبا‬:َ‫اِإليمَانُ ؟ َقال‬.
ُ ُ‫ وَ ر‬،‫ وَ ِب ِل َقاِئ ِه‬،‫ وَ ُكت ُِب ِه‬،‫هلل وَ َمالَِئ َك ِت ِه‬

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Pada suatu hari Nabi ‫ﷺ‬
muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril. Jibril bertanya,
“Apakah iman itu?” Nabi ‫ ﷺ‬menjawab, “Iman adalah kamu beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-
Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada al-Ba’ats (Hari Kebangkitan).” [Muttafaq
‘a’laih]
Syaikh Abdulah bin Shalih Al-Qushayyir mengatakan, “Wajib untuk beriman –
yaitu memiliki kepercayaan dan keyakinan yang kokoh – bahwa Allah Ta’ala
akan membangkitkan manusia dari kuburnya (alam barzakh) dalam keadaan
hidup pada hari kiamat dengan keadaan yang telah diterangkan dalam nash-
nash syariat untuk membalas kebaikan orang yang berbuat baik dengan
kebaikan dan membalas orang yang buruk dengan keburukan atau
mendapatkan ampunan.
Iman kepada Yaumul Ba’ats dan hari pembalasan termasuk pokok keimanan
yang paling agung. Sesungguhnya Allah Ta’ala mengumpulkan kembali
dengan kekuasaan-Nya jasad-jasad mayat yang tercerai berai.

Kemudian mengembalikannya sebagaimana asalnya lalu mengembalikan


ruhnya kepada jasad tersebut. Setelah itu Allah membelah bumi untuk mereka
lalu menggiring mereka ke mahsyar atau tempat berkumpulnya untuk diberi
keputusan di antara mereka dengan kebenaran dan memberikan balasan
terhadap perbuatan mereka.[vi]

Anda mungkin juga menyukai