Dalam bahasa Indonesia seringkali ditulis dengan kata Ba’ats ( ث ُ )البَ ْع. Bila dilihat
aslinya, kata Arab tersebut huruf ‘ain dalam keadaan sukun, bukun fathah
sehingga dibaca Ba’ts. Tapi demi lebih familiar maka di artikel ini ditulis Ba’ats.
Daftar Isi munculkan
Semuanya akan dibangkitkan kembali oleh Allah Ta’ala dalam keadaan hidup
sebagaimana penciptaan awal mereka untuk menjalani proses hisab terhadap
seluruh perbuatannya di dunia dan diberikan balasan yang setimpal
dengannya.
َ ِإنَّ ٰ َذ ِلكَ لَم ُْح ِيي ا ْلمَوْ َتىٰ وَ ُهوَ عَ لَىٰ ُك ِّل َت اللَّـ ِه َكيْفَ ي ُْح ِيي اَأْلرْ ضَ بَ ْع َد مَوْ ِت َها
ٌشيْ ٍء َقدِير ِ ََفانظُرْ ِإلَىٰ آث
ِ ار رَ ْحم
Perhatikanlah jejak-jejak rahmat Allah, bagaimana Dia menghidupkan bumi
setelah mati (kering). Sesungguhnya (Zat yang melakukan) itu pasti berkuasa
menghidupkan orang yang telah mati. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (Ar
Rum: 50)
8. Dalil Tentang Ba’ats dalam At Thariq: 5-8
Ayat ini menceritakan tentang penciptaan awal manusia dan Allah mampu
mengembalikannya setelah kematian. Ini salah satu ayat dalil tentang ba’ats
(kebangkitan).
Dalil dalam hadits nabi ada yang langsung menggunakan kata ba’ats adapula
yang memiliki makna yang sama.
1. Hadits riwayat Muslim (2882) dari Abdullah bin Umar radhiyallahu
‘anhuma
عَ لَى َأعْ مَا ِل ِه ْم بُ ِعثُوْ ا هللا ِب َقوْ ٍم عَ َذابًا َأصَ ابَ ْال َع َذابَ مَنْ َكانَ ِفي ِْه ْم ثُ َّم ُ ِإ َذا َأرَ ا َد
“Apabila Allah berkehendak untuk mengadzab suatu kaum, maka Allah
timpakan adzab kepada siapa saja yang ada didalamnya kemudian mereka
dibangkitkan sesuai dengan amal mereka.”
2. Hadits riwayat Muslim (2878) dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu
‘anhuma
َات عَ لَ ْي ِه
َ ُك ُّل عَ ْب ٍد عَ لَى مَا م َث
ُ يُ ْبع
“Setiap hamba dibangkitkan kembali sesuai dengan keadaan ketika dia
meninggal dunia.”[v]
3. Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu
مَا:َ َفَأتَا ُه ِجب ِْري ُل َف َقال،َّاس
ِ َارزً ا يَوْ مًا ِللن ِ ي صلى هللا عليه وسلم ب ُّ َكانَ الن َِّب:َوَ عَ نْ َأ ِبي ُهرَ يْرَ َة رضي هللا عنه َقال
ُم ْتفَقٌ عَ لَ ْي ِه.»ْث
ِ ِبا ْلبَع َس ِل ِه وَ تُْؤ ِمن ِ «اِإليمَانُ َأنْ تُْؤ ِمنَ ِبا:َاِإليمَانُ ؟ َقال.
ُ ُ وَ ر، وَ ِب ِل َقاِئ ِه، وَ ُكت ُِب ِه،هلل وَ َمالَِئ َك ِت ِه
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Pada suatu hari Nabi ﷺ
muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril. Jibril bertanya,
“Apakah iman itu?” Nabi ﷺmenjawab, “Iman adalah kamu beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-
Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada al-Ba’ats (Hari Kebangkitan).“
3. Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan
oleh al-Bukhari dan Muslim
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah ﷺbersabda,
Beriman kepada Yaumul Ba’ats berarti beriman kepada Hari Kiamat karena
Yaumul Ba’ats adalah salah satu peristiwa yang terjadi pada hari Kiamat.
Beriman Kepada Hari Kiamat merupakan salah satu dari rukun Iman yang
enam.
Bahkan ia merupakan salah satu rukun iman yang paling agung setelah rukun
Iman kepada Allah. Dengan demikian, beriman kepada Yaumul Ba’ts adalah
wajib atas setiap pribadi muslim.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Pada suatu hari Nabi ﷺ
muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril. Jibril bertanya,
“Apakah iman itu?” Nabi ﷺmenjawab, “Iman adalah kamu beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-
Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada al-Ba’ats (Hari Kebangkitan).” [Muttafaq
‘a’laih]
Syaikh Abdulah bin Shalih Al-Qushayyir mengatakan, “Wajib untuk beriman –
yaitu memiliki kepercayaan dan keyakinan yang kokoh – bahwa Allah Ta’ala
akan membangkitkan manusia dari kuburnya (alam barzakh) dalam keadaan
hidup pada hari kiamat dengan keadaan yang telah diterangkan dalam nash-
nash syariat untuk membalas kebaikan orang yang berbuat baik dengan
kebaikan dan membalas orang yang buruk dengan keburukan atau
mendapatkan ampunan.
Iman kepada Yaumul Ba’ats dan hari pembalasan termasuk pokok keimanan
yang paling agung. Sesungguhnya Allah Ta’ala mengumpulkan kembali
dengan kekuasaan-Nya jasad-jasad mayat yang tercerai berai.