ُ َّالت
وح
IMAN KEPADA HARI AKHIR
يوم الحساب
القيامة (yaumul hisab) يوم التالق
( Alqiyamah) (yaumuttalaq)
يوم الوعيد
يوم البعث يوم الخروج
(yaumul wa’id)
(yaumul ba’tsi) (yaumul khuruj)
َ هَّللا ُ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل هُ َو ۚ لَيَجْ َم َعنَّ ُك ْم ِإلَ ٰى يَ ْو ِم ْالقِيَا َم ِة اَل َري
ُ ْب فِي ِه ۗ َو َم ْن َأصْ َد
ق ِم َن هَّللا ِ َح ِديثًا
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya
Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan
terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada
Allah?” (An-Nisaa: 87)
يوم الوعيد. ٣
َ ِور ۚ ٰ َذل
ك يَوْ ُم ْال َو ِعي ِد ِ صُّ َونُفِ َخ فِي ال
“Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman”. (Qaf: 20)
ِّين
ِ ك يَ ْو ِم الد
ِ َِمال
“Yang menguasai di Pembalasan” (Al-Fatihah: 4)
يوم التّغابن.٥
لذَ ٰ
َ ِ يَ ْو َم يَجْ َم ُع ُك ْم لِيَ ْو ِم ْال َج ْم ِع
ك يَ ْو ُم التَّ َغابُ ِن
“Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari
pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan”
(at-taqhobun: 9).
ِ ت بِ َربِّى َو َربِّ ُكم ِّمن ُكلِّ ُمتَ َكب ٍِّر اَّل يُْؤ ِم ُن بِيَ ْو ِم ْٱل ِح َسا
ب ُ َوقَا َل ُمو َس ٰ ٓى ِإنِّى ُع ْذ
“Dan Musa berkata: "Sesungguhnya aku berlindung kepada
Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan
diri yang tidak beriman kepada hari berhisab" (Ghafir: 27).
يوم التالق. ٧
ِ ش ي ُْلقِى ٱلرُّ و َح ِم ْن َأ ْم ِر ِهۦ َعلَ ٰى َمن يَ َشٓا ُء ِم ْن ِعبَا ِد ِهۦ لِيُن ِذ َر يَ ْو َم ٱلتَّاَل
ق ِ ْ ُذو ْٱل َعرMت
ِ َرفِي ُع ٱل َّد َر ٰ َج
“(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai ‘Arsy, Yang mengutus Jibril
dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-
hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat)”
(Ghafir: 15)
يوم الخروج. ٨
2. Terbelahnya bulan.
Allah ta’ala berfirman:
ق ۡٱلقَ َم ُر ِ َۡٱقتَ َرب
َّ ت ٱلسَّا َعةُ َوٱن َش
“Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan”. (Al-Qomar : 1)
B. Tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan sedang terjadi.
1. Keluarnya nabi-nabi palsu setelah Nabi Muhammad.
Nabi-Shalallahu ‘Alaihi wa sallam- bersabda:
ِ ُكلُّهُ ْم يَ ْز ُع ُم َأنَّهُ َرسُو ُل هللا،ين َ ون َك َّذاب
َ ُِون قَ ِريبٌ ِم ْن ثَالَث َ ُث َدجَّال
َ الَ تَقُو ُم السَّا َعةُ َحتَّى يُ ْب َع
“Tidak akan terjadi hari kiamat sampai datang para pendusta mendekati
tiga puluh orang. Semuanya mengaku sebagai utusan Allah” (HR.
Bukhari dan Muslim).
1. Asap
اس هَ ٰـ َذا َع َذابٌ َألِي ۬ ٌم
َۖ َّين يَ ۡغ َشى ٱلن ۡ
ٍ ۬ ِان ُّمب
ٍ ۬ فَ ۡٱرتَقِ ۡب يَ ۡو َم تَأتِى ٱل َّس َمٓا ُء بِ ُد َخ
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah
azab yang pedih.” (Ad-Dukhan : 10-11)
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berpendapat bahwa maksud ayat ini adalah asap yang keluar di
akhir zaman, sebagai salah satu tanda dekatnya hari kiamat. Dan asap ini merupakan azab dan
siksaan bagi orang-orang kafir.
2. Dajjal
Dajjal yang secara bahasa artinya pendusta besar. Merupakan seorang manusia
keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam yang di akhir zaman Allah akan jadikan dia
fitnah atau ujian terbesar dalam sejarah manusia.
Rasulullah bersabda:
ق َأ ْكبَ ُر ِم َن ال َّدجَّال
ٌ ق آ َد َم ِإلَى قِيَ ِام السَّا َع ِة َخ ْل
ِ َما بَي َْن َخ ْل
“Tidak ada fitnah antara penciptaan Adam sampai hari kiamat yang lebih besar dari
pada fitnah Dajjal” (HR. Muslim).
3. Daabbah
Seekor hewan melata yang aneh dari bumi yang bisa berbicara dengan manusia.
Allah berfirman:
َ َّض تُ َكلِّ ُم ُه ْم َأنَّ الن
َ ُاس َكانُوا بِآيَاتِنَا اَل يُوقِن
ون ِ َوِإ َذا َوقَ َع ا ْلقَ ْو ُل َعلَ ْي ِه ْم َأ ْخ َر ْجنَا لَ ُه ْم َدابَّةً ِم َن اَأْل ْر
“Dan apabila telah datang keputusan atas mereka, maka Kami akan keluarkan untuk
mereka seekor binatang melata dari bumi yang akan berbicara kepada manusia,
bahwa manusia dahulu tidak yakin dengan ayat-ayat Kami.” (An-Naml : 82).
Hewan tersebut akan keluar di waktu dhuha sebagaimana di dalam shahih muslim
dan dia akan menandai orang kafir di hidungnya sebagai tanda kekafirannya. Maka
manusia masing-masing dengan jelas akan mengetahui siapa yang mukmin dan
siapa yang kafir.
4. Terbitnya matahari dari barat
Berkata ‘Abdullah Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, maksud dari hal itu adalah
turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihissalam (diriwayatkan oleh Ath-Thobari dalam tafsirnya).
Beliau turun di saat kaum muslimin sedang di masa genting menghadapi dahsyatnya
fitnah Dajjal. Turun di waktu shubuh dan sholat di belakang Imam Mahdi, imam kaum
muslimin saat itu. Beliau beriman kepada Nabi Muhammad –shalallau ‘alaihi wasallam-
mengikuti syari’at beliau dan bukan untuk menghapus syariat Nabi Muhammad. Didalam
shahih Muslim disebutkan beliau akan melakukan ibadah haji dan umrah.
Manusia saat itu dalam keadaan aman, tentram, dan damai. Rasulullah ﷺ
mengabarkan bahwasanya kehidupan saat itu adalah kehidupan yang sangat indah, langit
di ijinkan untuk menurunkan hujan, bumi di ijinkan untuk mengeluarkan tanaman, bahkan
seandainya ada sebuah biji yang jatuh di atas batu yang keras niscaya dia akan tumbuh.
Tidak ada saling bakhil, tidak ada saling hasad, dan tidak ada saling benci.
Nabi Isa- ‘alaihi salam berada di bumi selama 40 tahun:
ث ّم يُتوفى صلى هللا عليه وسلم ويصلّى عليه المسلمون,يلبث أربعين سنة
“Beliau akan tinggal di Bumi selama 40 tahun. Kemudian meninggal dan dishalatkan
oleh ummat muslim”. (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud).
6. Ya’juj dan Ma’juj
Ya’juj dan Ma’juj adalah nama dua umat manusia keturunan Nabi Adam
‘alaihissalam, bahkan keturunan Yafist bin Nuh- ‘Alaihi salam-. Ya’juj
dan Ma’juj sudah ada di zaman Dzulqarnain dan membuat kerusakan di
muka bumi. Dzulqarnain telah membuat dinding raksasa dari besi dan
tembaga untuk mencegah mereka keluar sampai waktu yang ditentukan
oleh Allah ta’ala.
Allah berfirman:
۬
ۖ ضہُمۡ يَ ۡو َم ِٕٮ ۬ ٍذ يَ ُمو ُج فِى بَ ۡع
ض َ ان َو ۡع ُد َربِّى َحقًّا َوتَ َر ۡكنَا بَ ۡع
َ فَِإ َذا َجٓا َء َو ۡع ُد َربِّى َج َعلَهُۥ َد َّكٓا َۖء َو َك
“Dzulqarnain berkata, apabila datang janji Rab-ku maka Rab-ku akan
menghancur leburkan dinding tersebut. Maka kami akan biarkan mereka
pada hari itu bercampur antara satu dengan yang lain. ,” (Al-Kahfi: 98-
99).
Mereka akan keluar dengan cepat. Allah berfirman:
َ ُلMب يَن ِس
ون ُ َحتَّ ٰ ٓى ِإ َذا فُتِ َح ۡت يَ ۡأجُو ُج َو َم ۡأجُو ُج َوهُم ِّمن
ٍ ۬ ڪ ِّل َح َد
“Hingga apabila dibuka Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat
dari seluruh tempat yang tinggi.” (Al-Anbiya : 96)
7. Khosf (tenggelam tanah) di timur
8. Khosf di barat
9. Khosf di Jazirah Arab
Raulullah bersabda:
يَا:ت ُ قُ ْل.ب
ِ ْف ِب َج ِزي َر ِة ْال َع َر
ٌ َو َخس،ب ِ ْف بِ ْال َم ْغ ِر
ٌ َو َخس،ق ِ ْف بِ ْال َم ْش ِر
ٌ َسيَ ُك ْو ُن بَ ْع ِدي َخس
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َمَ ال لَهَا َرس ُْو ُل هللا َ َض َوفِ ْيهَا الصَّالِح ُْو َن؟ قِ ْف ِباَْألر ُ ُـو َل هللاِ! َأيَ ْخ ِس ْ َرس
ثُ َ ِإ َذا َأ ْكثَ ُر َأ ْهلِهَا ْال َخب:
“Sepeninggalku akan terjadi penenggelaman di timur,
penenggelaman di barat, dan penenggelaman di Jazirah Arab.”
Aku bertanya, “Apakah bumi akan ditenggelamkan sementara di
dalamnya ada orang-orang yang shalih?” Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Jika penduduknya sudah
banyak melakukan kefasikan dan kekejian.” (HR. Ath-
Thabrani).
10. Api yang keluar dari Yaman yang menggiring
manusia ke padang pengumpulan.
Nabi bersabda:
بَـاتُواMثُ َم َعهُ ْم َح ْيMت ِ ق فَتَحْ ُش ُرهُ ْم ِإلَى ْال َم ْغ ِر
ُ تَبِ ْيMب ِ َعلَـى َأ ْه ِل ْال َم ْش ِرM نَا ٌرMتُ ْب َعث
ق ْال َج َم ِل
َ ف تَس ُْوقُهُ ْم َس ْوُ ِْث قَالُوا َويَ ُك ْو ُن لَهَا َمـا َسقَطَ ِم ْنهُ ْم َوتَ ْخل ُ َوتَقِ ْي ُل َم َعهُ ْم َحي
Mْال َك ِس ْير
“Akan dikeluarkan api pada penduduk yang ada di timur,
lalu api tersebut menggiring mereka ke barat, ia akan
selalu bersama mereka saat mereka bermalam, saat
mereka beristirahat, apa saja yang jatuh dan tertinggal dari
mereka menjadi miliknya (dimakannya), ia berada di
belakang dan menggiring mereka bagaikan digiringnya
unta yang patah kakinya.’ (HR. Ath-Thabrani).
Sepuluh tanda-tanda yang disebut dalam hadis di atas
tidaklah terjadi secara berurutan.
11. Turunnya imam Mahdi
Rasulallah bersabda:
َ ق ِم َن ال ُّد ْنيَا ِإالَّ يَ ْو ٌم – قَا َل َزاِئ َدةُ فِى َح ِد ْيثِ ِه – لَطَ َّو َل هللاُ َذلِ َك اليَ ْو َم ثُ َّم اتَّفَقُوا َحت َّى يَ ْب َع
ًث فِ ْي ِه َر ُجال َ لَ ْو لَ ْم يَ ْب
سطًا ْ ض ِق َ يَ ْمُأل ْاَأل ْر:ث ِف ْط ٍرِ َزا َد ِفي َح ِد ْي.س َم َأ ِبى ْ س ُم َأ ِب ْي ِه ا
ْ س ِمي َوا
ْ س ُمهُ ا ْ ِمنِّي – َأ ْو ِمنْ َأه ِْل بَ ْي ِتي يُ َواطُِئ ا
َو َع ْدالً َك َما ُملَِئتْ ظُ ْل ًما َو َج ْو ًرا
“Seandainya tidak tersisa dunia ini kecuali satu hari saja niscaya Allah akan
memanjangkan hari tersebut sehingga Allah mengutus seseorang yang berasal
dari keluargaku yang namanya sama dengan namaku dan nama bapaknya sama
dengan nama bapakku. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah
sebelumnya dipenuhi dengan kedzoliman”. (Hadits hasan shahih riwayat Abu
Dawud).
1. Mengingatkan seorang muslim bahwa dunia hanyalah sementara dan bahwasanya hari kiamat dan hisab
mereka sudah dekat.
ِ اس ِح َسابُهُ ْم َوهُ ْم فِي َغ ْفلَ ٍة ُمع
َْرضُون َ ا ْقتَ َر
ِ َّب لِلن
“Telah dekat bagi manusia hisab mereka, sedang mereka dalam kelalaian berpaling”. (Al Anbiya: 1)
2. Mengingatkan seorang muslim supaya tidak tertipu dengan kenikmatan dunia dan kenikmatan yang Allah
berikan kepada orang-orang kafir dunia.
َ ين َكفَرُوا ِفي ْالبِاَل د َمتَا ٌع قَلِي ٌل ثُ َّم َمْأ َواهُ ْم َجهَنَّ ُم ۚ َوبِْئ
س ْال ِمهَا ُد َ ك تَقَ ُّلبُ الَّ ِذ
َ َّاَل يَ ُغ َّرن
“Janganlah sekali-kali kamu tertipu dengan kegiatan orang-orang kafir di negeri-negeri. Kesenangan yang
sedikit, kemudian tempat kembali mereka adalah Jahannam. Dan Jahannam adalah sejelek-jelek tempat. (Ali
Imran: 196-197).
3. Mengingatkan seorang muslim bahwa kesuksesan yang sebenarnya adalah kesuksesan di akhirat.
ُور ُ ار َوُأ ْد ِخ َل ْال َجنَّةَ فَقَ ْد فَا َز ۗ َو َما ْال َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا ِإاَّل َمتَا
ِ ع ْال ُغر ِ َّفَ َم ْن ُزحْ ِز َح َع ِن الن
“Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Dan tidaklah kehidupan di dunia, kecuali kesenangan yang menipu”. (Ali Imran : 185)
4. Mengingatkan seorang muslim bahwa kehinaan dan kerugian
yang sebenarnya adalah apabila seseorang masuk ke dalam neraka.
Alloh Ta’ala berfirman menceritakan orang-orang yang beriman
ار
ٍ صَ ين ِم ْن َأ ْن
َ Mا لِلظَّالِ ِمMار فَقَ ْد َأ ْخ َز ْيتَهُ ۖ َو َم
َ َّك َم ْن تُ ْد ِخ ِل الن
َ ََّربَّنَا ِإن
Wahai Rabb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau
masukkan ke dalam neraka, maka sungguh Engkau telah
menghinakannya, dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang
dholim. (Ali Imran: 192)
5. Menguatkan kesabaran seorang muslim di dalam menghadapi
musibah-musibah dunia yang menimpanya. Dia menyadari
bahwasanya dirinya dan apa yang ia miliki adalah milik Allah dan
akan kembali kepada Allah.
6. Beriman kepada hari akhir mendidik seorang muslim supaya
senantiasa ikhlas dalam beramal karena dia menyadari bahwasanya
amalan yang ikhlaslah yang akan bermanfaat di hari kiamat.
7. Mengingatkan seorang muslim tentang pentingnya segera bertaubat dan
beristighfar dari dosa karena dosa adalah penyebab semua bencana di
akhirat.
8. Beriman kepada hari akhir mengingatkan seorang muslim untuk
senantiasa bersabar di atas ketaatan kepada Allah dan bersabar dalam
menjauhi kemaksiatan. Dan semua itu jauh lebih ringan dari pada adzab di
akhirat.
9. Mengingatkan seorang muslim akan besarnya nikmat Islam dan Iman
yang Allah berikan kepadanya. Karena dengan sebab itulah Allah
Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan kebahagiaan kepadanya di dunia
dan di akhirat.
10. Mengingatkan seorang muslim akan bahayanya kekafiran, kesyirikan
dan kemunafikan. Di mana ketiganya adalah penyebab kekekalan di dalam
neraka.
11. Beriman kepada hari akhir mendorong seorang muslim untuk semangat
berdakwah di jalan Alloh, mengajak saudara se-Islam untuk berpegang
teguh dengan agamanya dan mengajak orang kafir untuk masuk Islam
supaya terhindar dari adzab yang kekal.
12. Beriman kepada hari akhir mengingatkan kita tentang pentingnya
berdoa kepada Alloh meminta kebahagiaan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Qur’an Al-Karim
2. Shaleh Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan. Syarah Al-Aqidah Al-
Washitiyyah. Riyadh: Dar al-‘Ashimah li al-Nasyr wa al-Tauzi’.
3. Muhammad bin Ibrahim Al-hamd. Al-Iman bi al-Yaum al-Akhir.
4. Hafizh Al-Hakami. A’laam As-Sunnah A-Mansyurah.
5. Hasan Ayyub. Tabsith Al-‘Aqoid Al-Islamiyah. 1983 M. Beirut,
Libanon.
6. Abu Zakaria Muhyiddin An-Nawawi / Imam An-Nawawi,
Matan Hadits Arba’in, Pustaka Ibnu Umar.
7. Website; materihsi.wordpress.com, DR. Abdullah Roy, Lc. MA
شكرا على حسن االهتمام واالنصات