Pengenalan perintah suara, dalam istilah bahasa inggris disebut automatic speech
recognition (ASR). Ialah satu sistem yang memungkinkan perangkat untuk mengenali dan
memahami kata-kata atau suara.
Hasil dari identifikasi kata atau suara yang diucapkan dapat ditampilkan dalam bentuk
tulisan atau dapat dibaca oleh perangkat teknologi sebagai sebuah komando atau
perintah untuk diproses menjadi suatu pekerjaan.1
Penulis ingin menyampaikan bahwa saat ini teknologi tersebut tidak berada di tangan
kaum Muslimin. Bermacam perusahaan besar yang dimiliki oleh non muslim sedang
berlomba-lomba untuk mengembangkannya. Ada Google, Apple, Microsoft, dll.
Para pembaca yang dirahmati Allah ﷻ, mengapa penulis menyatakan demikian?
Sebab kunci untuk menguasai teknologi tersebut ada di dalam kitabullah dan sunnah
Rasulullah ﷺyang notabene dimiliki oleh kaum Muslimin.
Ibnu Jarir Ath Thobari menyebutkan salah satu pendapat tentang makna Ash Shur di
dalam tafsirnya. Beliau mengutip sebuah riwayat “Bahwasannya Rasulullah ﷺpernah
ditanya tentang (makna) Ash Shur, beliau menjawab: Terompet/sangkakala yang ditiup
padanya”.2
1
id.m.wikipedia.org/wiski/Pengenalan_ucapan
2
Diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam Musnad Abdullah bin Amru No.6507 dan diriwayatkan pula oleh imam
Abu Dawud, At Tirmidzi dan Al Hakim. Terompet atau sangkakala di zaman nabi biasa terbuat dari tanduk
Lebih lanjut Allah ﷻberfirman:
ۡ َ ِق ٰ َذل
ِ ك يَ ۡو ُم ٱل ُخر
٤٢ ُوج ِّ ۚ ُون ٱلص َّۡي َحةَ ِب ۡٱل َح
َ يَ ۡو َم يَ ۡس َمع
“(Yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya itulah hari
keluar (dari kubur)” (QS. Qoof: 42)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Ash Shoyhah
adalah suara yang berasal dari tiupan sangkakala.
Jelaslah bagi kita bahwa sebenarnya teknologi perintah suara yang ada saat ini, mirip
dengan peristiwa yang digambarkan di dalam Al-Qur’an.
Dimana saat itu ada suara tiupan sangkakala yang menjadi input data. Kemudian alam
semesta memahami arti dari suara tersebut. Selanjutnya, terjadilah peristiwa yang
menghancurkan alam semesta dan matilah semua makhluk yang ada.
Begitu pula dengan peristiwa kebangkitan setelah kematian. Diawali dengan tiupan
sangkakala yang kedua, kemudian diikuti dengan serangkaian peristiwa bangkitnya
manusia dari kuburnya.
Mukjizat Al-Qur’an
Ya, barangkali kita baru sebatas membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, dan belum mampu
memahami, apalagi menggali inspirasi darinya. Padahal Al-Qur’an merupakan sumber
inspirasi, karena di dalamnya ada petunjuk, rahmat dan kabar gembira dengan segala
bentuk kemukjizatannya.
Allah ﷻberfirman:
ك َش ِهيدًا َعلَ ٰى ٰهَُٓؤٓاَل ۚ ِء َونَ َّز ۡلنَ ا َ ِث فِي ُك ِّل ُأ َّم ٖة َش ِهيدًا َعلَ ۡي ِهم ِّم ۡن َأنفُ ِس ِهمۡۖ َو ِج ۡئنَا ب ُ َويَ ۡو َم نَ ۡب َع
٨٩ ين َ َك ۡٱل ِك ٰت
َ ب تِ ۡب ٰيَ ٗنا لِّ ُك ِّل َش ۡي ٖء َوهُ ٗدى َو َر ۡح َم ٗة َوب ُۡش َر ٰى لِ ۡل ُم ۡسلِ ِم َ َعلَ ۡي
(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi
atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi
saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran)
untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira
bagi orang-orang yang berserah diri (QS. An-Nahl: 89)
kerbau.
Mungkin hal ini seharusnya disampaikan puluhan tahun lalu sebelum teknologi perintah
suara ditemukan. Namun, tidak ada salahnya hal ini tetap disampaikan agar kita semakin
sadar bahwa kaum Muslimin harus bangkit dari tidur panjangnya.
Kaum Muslimin harus segera menguatkan fondasi imannya, berpegang teguh serta
mempelajari kitabullah dan sunnah Rasulnya, sehingga taqwa dapat diraih.
Allah ﷻberfirman:
٢٨٢ يمٞ ِوا ٱهَّلل ۖ َ َويُ َعلِّ ُم ُك ُم ٱهَّلل ۗ ُ َوٱهَّلل ُ بِ ُكلِّ َش ۡي ٍء َعل
ْ ُ َوٱتَّق....
“Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu” (QS. Al-Baqoroh: 282)
Jangan pernah silau akan kemajuan teknologi yang telah dicapai oleh non muslim. Sebab
sejatinya, mereka baru menemukan sebutir pasir dari sekian banyak kemukjizatan Al-
Qur’an yang tersebar bagaikan hamparan di padang sahara. Semoga kita atau anak cucu
kita mampu menemukan butiran pasir lainnya.