Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima. Umat Islam
harus percaya dan yakin bahwa hari akhir itu pasti akan datang. Kelak manusia akan
dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah SWT.
Artinya: “Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan
sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur” (Q.S. al-hajj/22:7)
Para ulama mengelompokkan kiamat menjadi dua macam, yaitu: (Kiamat Sugra dan Kiamat
Kubra)
1). Kiamat Sugra (kiamat kecil), yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat
manusia. Misalnya: matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir,
tanah longsor, dan sebagainya.
2). Kiamat Kubra (kiamat besar) yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa
seluruh alam semesta. Dunia porakporanda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan
berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat. Kiamat Kubra ini dialami oleh seluruh
makhluk hidup di jagad raya tanpa terkecuali.
Kejadian mengenai hari kiamat digambarkan oleh Allah Swt. Begitu dahsyat, sebagaimana
tertuang dalam Q.S al-Qari’ah/101:4-5 berikut ini:
Artinya: “Pada hari itu manusia seperti laron yang berterbangan. Dan gunung-gunung
seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”(Q.S. al- Qāri’ah/101:4-5)
Artinya: “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat, dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,”( Q.S Al-Zalzalah/99:1-2)
Kiamat Kubra memang belum terjadi sehingga tak seorang pun mengetahui peristiwa yang
sebenarnya. Namun kita mengetahuinya dari !rman Allah Swt. dan Hadis Nabi saw. Adapun
kejadian kiamat Kubra digambarkan oleh Allah Swt. sebagai berikut:
Malaikat Israil meniup sangkakala untuk yang pertama kali. Semua makhluk akan mati,
kecuali yang dikehendaki hidup oleh Allah Swt. Firman Allah dalam Q.S az-Zumar/39:68:
٦٨ – َض اِاَّل َم ْن َش ۤا َء هّٰللا ُ ۗ ثُ َّم نُفِخَ فِ ْي ِه اُ ْخ ٰرى فَا ِ َذا هُ ْم قِيَا ٌم يَّ ْنظُرُوْ ن
ِ ْت َو َم ْن فِى ااْل َر
ِ ق َم ْن فِى السَّمٰ ٰو َ ََونُفِ َخ فِى الصُّ وْ ِر ف
َ ص ِع
Artinya: “Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di
bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu),
maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah)…”(Q.S. az-
Zumar/39:68)
Artinya: “Langit terbelah pada hari itu ,janji Allah pasti terlaksana.” (Q.S. al-
Muzammil/73:18)
Setelah peristiwa kiamat yang maha dahsyat itu, semua manusia akan mati dan mengalami
proses kehidupan di alam akhirat sebagai berikut:
Alam barzakh yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan pintu gerbang menuju
akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat. Di alam kubur manusia akan
bertemu, ditanyai, dan diperiksa oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amal
perbuatannya ketika menjalani kehidupan di dunia.
Yaumul ba’ats adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur untuk diarahkan
menuju ke padang mahsyar. Kebangkitan manusia ini akan terjadi setelah ditiupkan
sangkakala yang kedua oleh Malaikat Isra!l. Seluruh manusia mulai zaman Nabi Adam
sampai manusia terakhir bangkit dari kubur. Adapun keadaan mereka bermacam-macam
sesuai dengan amal perbuatan mereka pada waktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.:
Rasulullah saw. secara lebih jelas menceritakan kisah yang akanterjadi kelak di hari
kebangkitan seperti berikut ini yang artinya:
Telah menceritakan kepada Bahz bin Hakim dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (pada hari kiamat) ada
yang berjalan, berkendaraan, dan akan diseret di atas wajah kalian.” (H.R. Tirmidzi³)
Yaumul Masyar atau yaumul mahsyar adalah hari dikumpulkannya seluruh manusia yang
telah dibangkitkan dari kuburnya ,di sebuah padang yang sangat luas bernama Padang
Mahsyar. Pada yaumul mahsyar ini pula manusia menerima catatan amalnya selama hidup
di dunia, baik amal yang buruk maupun amal yang baik. Seluruhnya tercatat secara rinci.
Baca Juga: Materi PAI Kelas 8 Bab 2 Menghindari Minuman Keras, Judi, dan Pertengkaran
Di Padang Mahsyar inilah Allah Swt. akan mengadili manusia dengan seadil-adilnya,
sebagaimana firman Allah swt :
ْ ق َوهُ ْم اَل ي
٦٩ – َُظلَ ُموْ ن ِّ ض َي بَ ْينَهُ ْم بِ ْال َح ۤ ض َع ْال ِك ٰتبُ َو ِج
ِ ُايْ َء بِالنَّبِ ٖيّنَ َوال ُّشهَد َۤا ِء َوق ِ ت ااْل َرْ ضُ بِنُوْ ِر َربِّهَا َو ُو
ِ ََواَ ْش َرق
Artinya: “Dan bumi (padang mahsyar) menjadi terang benderang dengan cahaya (keadilan)
Tuhannya; dan buku-buku (perhitungan perbuatan mereka) diberikan (kepada masing-
masing), nabi-nabi dan saksisaksi pun dihadirkan,lalu diberikan keputusan di antara mereka
secara adil, sedang mereka tidak dirugikan.(QS. az-Zumar/39:69)
Arti kata mizan adalah timbangan, sedangkan hisab artinya perhitungan. Dua istilah ini ,yaitu
Yaumul Mizan dan Yaumul Hisab memiliki makna yang hampir sama maknanya.
Dengan demikian, yaumul mizan adalah hari ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk
manusia untuk menerima keadilan dan balasannya masing-masing. Yaumul Mizan ini
disebut juga dengan Yaumul Hisab, yaitu hari diperhitungkannya seluruh amal perbuatan
manusia, baik amal yang baik maupun amal yang buruk. Firman Allah Swt. dalam Q.S. az-
Zalzalah/99 ayat 7 dan 8 :
٨ – َو َم ْن يَّ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َش ًّرا ي ََّر ٗه٧ – فَ َم ْن يَّ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة خَ ْيرًا يَّ َر ٗۚه
Artinya: “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan
melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzarah, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya. (Q.S. az-Zalzalah/99:7-8).
Pada hari perhitungan amal manusia, akan diperlihatkan kepadanya semua perbuatannya
selama hidup di dunia. Ketika ia melihat amal baiknya, dia akan merasa senang. Sebaliknya,
ketika melihat amal buruknya, dia akan menyesal. Firman Allah Swt.:
ُ ت ِم ْن س ُۤوْ ٍء ۛ تَ َو ُّد لَوْ اَ َّن بَ ْينَهَا َوبَ ْينَهٗ ٓ اَ َمد ًۢا بَ ِع ْيدًا ۗ َوي َُح ِّذ ُر ُك ُم هّٰللا ُ نَ ْف َسهٗ ۗ َوهّٰللا
ْ َضرًا ۛ َو َما َع ِمل ٍ يَوْ َم تَ ِج ُد ُكلُّ نَ ْف
ْ َس َّما َع ِمل
َ ْت ِم ْن خَ ي ٍْر ُّمح
٣٠ – ف بِ ْال ِعبَا ِد ٌ ۢ َْرءُو
Artinya: “(ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang
telah dikerjakan dihadapkan kepadanya,(begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia
kerjakan…” (Q.S. Ali‘Imran/3:30)
Baca Juga: Materi PAI Kelas 8 Bab 13 Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa Abbasiyah
Seluruh perbuatan baik manusia telah diperhitungkan pada saat Yaumul Hisab. Perbuatan
baik itu akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah Swt.
Balasan yang memuaskan itu berupa surga yang di dalamnya penuh kenikmatan yang
melebihi kenikmatan dunia. Ungkapan kenikmatan itu dirmankan Allah Swt.:
ِ هُ ْم َواَ ْز َوا ُجهُ ْم فِ ْي ِظ ٰل ٍل َعلَى ااْل َ َر ۤا ِٕى٥٥ – ۚ َب ْال َجنَّ ِة ْاليَوْ َم فِ ْي ُش ُغ ٍل ٰف ِكهُوْ ن
لَهُ ْم فِ ْيهَا فَا ِكهَةٌ َّولَهُ ْم َّما٥٦ – ۚ َك ُمتَّ ِكـُٔوْ ن َ اِ َّن اَصْ ٰح
٥٨ – َّحي ٍْم ِ َس ٰل ۗ ٌم قَوْ اًل ِّم ْن رَّبٍّ ر٥٧ – ۚ َيَ َّد ُعوْ ن
Artinya: “Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan
(mereka).Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar
di atas dipan-dipan.Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa
saja yang mereka inginkan. (Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat
dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (Q.S.Yās³n/36:55-58)
Di neraka itulah balasan orang yang banyak melakukan dosa, takabur, sombong, dan
terlebih tidak melaksanakan perintah Allah Swt. Mereka di neraka susah payah
mendapatkan makan dan minum, mereka diberi minuman yang panas dan makanan dari
pohon berduri. Firman Allah Swt.:
Artinya: ”Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri, yang tidak
menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.” (Q.S. al- Gāsyiyah/88:6-7)
Para penghuni neraka tidak akan merasa aman atau menyenangkan sebab selalu diliputi
angin dan air yang panas. Firman Allah Swt.:
(Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih dan naungan asap
yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.” (Q.S. al-Wāqi’ah/56:42-44)
IBADAH HAJI
Kewajiban melaksanakan ibadah haji adalah satu kali seumur hidup. Adapun yang
melakukannya beberapa kali dihitung sebagai amalan sunnah.
Haji menurut bahasa berasal dari kata hajjah yang artinya bersiarah (mengunjungi sesuatu).
Adapun menurut istilah haji adalah sengaja mengunjungi Baitullah untuk melakukan
beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat dan waktu yang telah ditentukan. Hukum
melaksanakan ibadah haji adalah fardhu'ain yang artinya wajib bagi setiap muslimin atau
muslimat yang mampu.
b. Rukun-rukun Haji
1. Ihram, yaitu niat mulai mengerjakan haji atau umrah
2. Wukuf di padang Arafah pada waktu yang ditentukan yaitu mulai dari tergelincirnya
matahari (waktu dzuhur) pada 9 dzulhijjah sampai terbit fajar yaitu pada tanggal 10
dzulhijjah.
3. Tawaf, yaitu berjalan mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali.
Macam-macam tawaf
a. Tawaf ifadah, yaitu tawaf yang merupakan rukun haji.
b. Tawaf qudum, yaitu tawaf yang dilakukan jamaah haji ketika baru sampai di masjidil
haram.
c. Tawaf wada', yaitu tawaf yang dilakukan jamaah haji ketika ingin pulang ketanah air.
d. Tawaf tahallul, yaitu tawaf untuk menghalalkan larangan haji ketika ihram.
e. Tawaf nazar, yaitu tawafdalam rangka menunaikan nazar.
f. Tawaf sunnah, yaitu tawaf yang dilakukan pada setiap kesempatan yang memungkinkan
kita memasuki masjidil haram.
a. Menutup aurat
b. Suci dari hadats dan najis
c. Ka'bah harus berada disebeah kirinya dan dimulai dari hajar aswat terlebih dahulu.
d. Didalam masjidil haram.
4. Sa'i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah yang didasarkan untuk
mengenang ritual istri kedua Nabi Ibrahim a.s yaitu Sitti Hajar ketika mencari air untuk nabi
Ismail a.s.
c. Wajib Haji
Wajib haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai
pelengkap rukun haji dan bila tidak dilaksanakan maka kita harus membayar dam atau
denda.
d. Sunnah Haji
1. Membaca talbiah
2. Berdo'a setelah membaca talbiyah
3. Melaksanakan tawaf qudum
4. Memakai kain warna putih
5. Membaca dzikir sewaktu tawaf
6. Sholat dua rakaat setelah tawaf
7. Masuk kedalam qa'bah
8. Ziarah kemakam Rasulullah saw.
1. PENGERTIAN ZAKAT
Zakat arti menurut bahasa adalah membersihkan diri atau mensucikan diri. Sedangkan
menurut istilah adalah kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan kepada orang yang
berhak menerimanya dengan beberapa syarat tertentu sesuai dengan syariat Islam. Zakat
terbagi menjadi dua yaitu zakat fitrah dan zakat mal.
A. Zakat Fitrah
Zakat Fitrah dalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang Islam. Laki-laki dan
perempuan, besar dan kecil. Tujuannya untuk membersihkan jiwa bagi seorang muslim.
Zakat fitrah berupa makanan pokok yang mengenyangkan sebanyak 3,2 liter atau 2,5 kg
sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :
Artinya : ”Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah di bulan Ramadhan
atas setiap muslim sebanyak satu sha’ (3,2 liter) kurma atau gandum, baik dia merdeka atau hamba
sahaya, laki-laki atau perempuan.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya : ”Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.”
Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
b) Syarat Zakat Mal
1. Islam
2. Merdeka
3. Milik yang sempurna (milkul tam)
4. Cukup Senisab (batas jumlah minimal)
5. Cukup haul (waktunya 1 tahun dimiliki)
Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah ; dan Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana. (QS 9 : 60)
1. Fakir yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk
memenuhi penghidupannya.
2. Miskin yaitu orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan.
3. Amil zakat yaitu orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Muallaf yaitu orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. Dan orang kafir
yang ada harapan masuk Islam
5. Budak yaitu hamba sahaya, mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh
orang-orang kafir.
6. Gharim yaitu orang yang banyak berhutang untuk kepentingan yang bukan maksiat dan
tidak sanggup membayarnya.
7. Sabilillah yaitu orang yang berjuang di jalan Allah untuk keperluan pertahanan Islam dan
kaum muslimin. Diantara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup
juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan madrasah , rumah sakit Islam dan
lain-lain.
Ibnu Sabil yaitu orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat dan kehabisan
bekal sehingga mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.