Setelah peristiwa kiamat yang maha dahsyat itu, semua manusia akan
mati dan mengalami proses kehidupan di alam akhirat sebagai berikut:
a. Alam Barzakh (alam kubur)
Alam barzakh yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan pintu
gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dan alam
akhirat. Di alam kubur manusia akan bertemu, ditanyai, dan diperiksa
oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amal perbuatannya
ketika menjalani kehidupan di dunia.
Ada dua malaikat yang mencatat segala perbuatan baik dan buruk kita semasa
hidup, yaitu malaikat Rakib (mencatat amal kebaikan) dan Atib (mencatat amal
keburukan).
Proses setelah terjadinya hari kiamat akan melalui beberapa fase, sampailah kepada
hari di mana manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk dihitung dan ditimbang
amalnya atau dikenal dengan Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan
c. Yaum al-Hasyr/Mahsyar (hari berkumpul di padang mahsyar)
Setelah bangkit dari kubur, lalu manusia berkumpul di padang
Mahsyar, bagaimana keadaan manusia ketika di padang Mahsyar Pada
yaumul mahsyar ini pula manusia menerima catatan amalnya selama
hidup di dunia, baik amal yang buruk maupun amal yang baik.
Seluruhnya tercatat secara rinci. Orang yang beriman dan beramal
saleh mereka merasa gembira melihat catatan amalnya. Sebaliknya,
orang yang berbuat jahat dan kerusakan ketika hidup di dunia akan
menerima catatan amalnya dengan perasaan sedih serta penuh
dengan penyesalan.
Penyesalan hanyalah tinggal penyesalan karena segalanya sudah
terjadi. Pada hari itu orang yang tidak beriman sungguh telah putus
harapannya karena pertolongan Allah Swt. sudah tidak mungkin lagi
datang kepadanya. Sebaliknya bagi orang-orang yang beriman
penantiannya di Padang Mahsyar adalah penantian yang penuh
harapan akan pertolongan Allah Swt.
Di sinilah nasib manusia akan ditentukan. Jika amalan baik lebih berat, maka surga
dengan segala keindahannya akan kita temui. Sebaliknya jika amalan buruk lebih
berat, Neraka dengan segala keburukan dan azab yang sangat pedih siap menanti
kedatangan kita.
Menurut ajaran Islam, manusia yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah adalah
Nabi Muhammad SAW. Hari-hari di Mahsyar itu disebut sebagai Yawm al Mahsyar
Hari itu manusia tidak bisa berdusta atas amal perbuatan yang pernah dilakukan
di dunia. Mulut akan terkunci, yang berbicara tangan dan kaki yang menjadi
saksinya.
اَ ْل َي ْو َم َن ْخ ِت ُم َع ٰ ٓلى اَ ْف َوا ِه ِه ْم َو ُت َكلِّ ُم َنٓا اَ ْي ِدي ِْه ْم َو َت ْش َه ُد اَرْ ُجلُ ُه ْم
ِب َما َكا ُن ْوا َي ْك ِسب ُْو َن
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan
kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. ( Q.S Yasiin :
65)
Allah menjadikan tangan dan kaki berbicara sebagai saksi karena tanganlah yang
mengerjakan perbuatan itu, sedang kaki ikut menyaksikan apa yang dikerjakan oleh tangan itu.
Jadi perbuatan tangan merupakan suatu ikrar atau pengakuan, sedangkan perkataan kaki
merupakan persaksian.
Jika semua perbuatan buruk seorang manusia dibukakan dan diungkapkan selama hidup di
dunia dan diketahui oleh orang banyak maka ia merasa malu dan merasa sukar
menyembunyikan muka mereka. Bahkan banyak pula di antara manusia yang membunuh dirinya
karena tidak sanggup menahan rasa malu itu. Di akhirat, mereka akan mengalami apa yang
mereka tidak sanggup mengalami dan menanggungnya semasa hidup di dunia.
d. Yaum al-Mizan/al-Hisab (hari perhitungan amal)
Allah Ta’ala berfirman:
ِ ٍ ِئ
ُت َم َوا ِزينُه َ ت َم َوا ِزينُهُ فَُأولَِئ
ْ ) َو َم ْن َخ َّف8( ك ُه ُم الْ ُم ْفل ُحو َن ْ ََوالْ َو ْز ُن َي ْو َم ذ احْلَ ُّق فَ َم ْن َث ُقل
)-8 : (األعراف-)9( ين َخ ِسُروا َأْن ُف َس ُه ْم مِب َا َكانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِ ُمو َن َ َ
ِ َّفَُأولَِئك ال
ذ
Artinya: “Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran, barangsiapa yang berat
timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan barangsiapa
yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan
dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raf: 8-9)
Yaum al-Mizan adalah hari ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk
manusia untuk menerima keadilan dan alasannya masing-masing.
Yaum al-Mizan ini disebut juga dengan Yaum al-Hisab, yaitu hari
diperhitungkannya seluruh amal perbuatan manusia, baik amal yang
baik maupun amal yang buruk. Pada hari itu manusia akan menerima
balasannya masing-masing berdasarkan keadilan dari Allah Swt.
Setelah seluruh manusia sampai di Padang Mahsyar, seluruh amal
perbuatannya selama hidup di dunia akan dihitung atau ditimbang.
Setelah amal manusia ditimbang, maka tibalah pada hari pembalasan
(Yaum al-Jaza’). Apa itu yaum al-Jaza’?
Hisab adalah perhitungan amalan manusia di hari kiamat. Ketika itu amalan
shalih yang telah dilakukan seseorang di dunia serta amalan keburukannya akan
diperlihatkan dan diperhitungkan untuk menentukan apakah ia berhak
mendapatkan keridhaan Allah atau justru kemurkaan dari-Nya.
Adapun Mizan yaitu timbangan yang akan Allah letakkan untuk membandingkan
antara amalan kebaikan seorang hamba dan amalan keburukannya, mana yang
lebih berat di sisi Allah. Dengan itu akan tampak keadilan Allah, tidak sedikitpun
Dia menzhalimi hamba-hamba-Nya.
Sesungguhnya makhluk yang pertama kali diadili oleh Allah Ta’ala adalah binatang, bukan
manusia ataupun jin. Allah Ta’ala berfirman:
ِ َوِإ َذا ْال ُوح ُْوشُ ح
ْ ُش َر
)5( ت
“Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.” (QS. At-Takwir: 5), yakni dikumpulkan di hari
Kiamat untuk diadili.
ْ اح ْي ِه ِإالَّ ُأ َم ٌم َأ ْمثَالُ ُك ْم َما فَر
َّطنَا فِي ِ َْو َما ِم ْن َدابَّ ٍة فِي اَْألر
َ َض َوالَ طَاِئ ٍر يَ ِط ْي ُر بِ َجن
)38( ب ِم ْن َش ْي ٍء ثُ َّم ِإلَى َربِّ ِه ْم يُحْ َشر ُْو َن ِ ْال ِكتَا
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya, melainkan umat-umat (juga) sepertimu. Tiadalah Kami lupakan sesuatu apapun di dalam Al-
Kitab kemudian kepada Rabb-lah mereka dihimpunkan.” (QS. Al-An’aam: 38)
Syaikh Muhammad bin Sholih al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Pada hari Kiamat kelak,
seluruh binatang akan dikumpulkan, sedangkan manusia menyaksikannya. Kemudian binatang-
binatang itu diadili, sehingga binatang yang tidak bertanduk akan menuntut balas terhadap
binatang bertanduk yang telah menanduknya di dunia. Setelah binatang tersebut diqishosh,
Allah akan mengubahnya menjadi tanah. Allah melakukannya untuk menegakkan keadilan di
antara makhluk-Nya.” (Tafsiir Juz ‘Amma, hal. 70)
Hisabnya hewan ini disaksikan oleh para Malaikat, orang-orang yang beriman dan juga orang-
kafir. Setelah binatang diadili, Allah Ta’ala berfirman: “Jadilah tanah!” Maka binatang-binatang itu
berubah menjadi tanah. Tatkala melihat hewan itu diubah menjadi tanah, orang-orang kafir itu
mengatakan, “Alangkah baiknya jika aku menjadi tanah.” Inilah salah satu makna firman
Allah Ta’ala:
ُ َويَقُ ْو ُل ْال َكافِ ُر يَا لَ ْيتَنِي ُك ْن
)40( ت تُ َرابًا
“Dan orang kafir itu berkata, “Alangkah baiknya sekiranya aku menjadi tanah saja.” (QS. An-Naba:
40).
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/7842-yaumul-hisab.html
ك ْاليَ ْو َم
َ َ َوَأنَا َأ ْغفِ ُرهَا ل،ْك فِي ال ُّد ْنيا
َ فَإنِّي قَ ْد َستَرْ تُهَا َعلَي
“Sesungguhnya Aku telah menutupi dosa-dosamu di dunia, dan sekarang Aku mengampuni dosa-
dosamu.” Kemudian diberikan kepadanya catatan amal kebaikannya.” (Hadits shohih.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, VIII/353 –Fat-h, dan Muslim, no. 2768)
)18( هَُؤ آل ِء الَّ ِذي َْن َك َذب ُْوا َعلَى َربِّ ِه ْم َأالَ لَ ْعنَةُ هللاِ َعلَى الظَّالِ ِمي َْن
“Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka.” Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan)
atas orang-orang yang zholim.” (QS. Huud: 18)
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/7842-yaumul-hisab.html
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/7842-yaumul-hisab.html