Anda di halaman 1dari 22

Jalan Baru Pengusaha

Muslim
By. Elis Apriyanti Rahman
(Isykariman Property Group)
Pengusaha Muslim
dalam
Persimpangan
Jalan
“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia
menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya
(merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati). Dan Allah menerima taubat orang-
orang yang bertaubat.”
(Muttafaqun ‘alaih)
KEADAAAN MANUSIA DI AKHIRAT KITA MEMILIH TIPE BERAPA?
TIPOLOGI 1
Keyakinan Muslim, Perbuatan Taat, Balasan Kekal di Surga
“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka itu adalah sebaik-
baik makhluk. Balasan mereka adalah surga yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya. Mereka kekal di dalamnya selamanya”
(QS. Al Bayyinah: 7-8)
BAHAGIA

TIPOLOGI 2  
Keyakinan Muslim, Perbuatan Maksiat, Balasan Neraka lalu
Surga
“… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu orang-orang yang
MENYESAL
tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik. Yaitu mereka yang berucap Laa kurang banyak beramal
ilaaha illallah. Orang-orang ini dapat diketahui melalui ciri khasnya, yakni di
wajahnya ada bekas sujud….. (QS. Al Fajr: 24)
(HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)

• TIPOLOGI 3
Keyakinan Kafir, Balasan Kekal di Neraka
“Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan
MENYESAL,
masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-
buruk makhluk” lebih baik jadi tanah
(QS. Al Bayyinah: 6) (QS. An Naba: 40)
Landasan Pengusaha
Muslim

َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذ‬


َ‫ين آ َم ُنو ْا ْاد ُخلُو ْا ِفي الس ِّْل ِم َكآ َّف ًة َوال‬
‫ان ِإ َّن ُه َل ُك ْم َع ُد ٌّو م ُِّبين‬ َ ‫ت ال َّشي‬
ِ ‫ْط‬ ُ ‫َت َّت ِبعُو ْا ُخ‬
ِ ‫ط َوا‬
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al
Baqarah (2) : 208)
Jalan Baru
Pengusaha Muslim

Taat pada Syariat


Kenapa Bisnis
Harus Sesuai
Syariah ??
1. Karena Menjadi Konsekuensi Iman

‫ك فِي َما‬َ ‫ون َحتَّ ٰى ي َُح ِّك ُمو‬ َ ُ‫ك اَل يُْؤ ِمن‬ َ ِّ‫ب‬V‫فَاَل َو َر‬
‫َش َج َر بَ ْينَهُ ْم ثُ َّم اَل يَ ِج ُدوا فِي َأ ْنفُ ِس ِه ْم َح َر ًجا‬
‫ْت َويُ َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬
َ ‫ضي‬ َ َ‫ِم َّما ق‬
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya.
(QS An-nisa : 65)
2. Karena Menjadi Solusi Masalah
Manusia

Your text here

‫اب ِتبْيَانًا لِك ّ ُِل َش ْي ٍء‬


َ َ‫عل َيْ َك ال ْ ِكت‬
َ ‫َون َ َزلْنَا‬
Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an)
untuk menjelaskan segala sesuatu.
(QS An-Nahl : 89)
3. Karena Membawa Rahmat Atau
Maslahat

َ ‫َو َما َأ ْر َسلْنَا َك ِإ ال َر ْح َم ًة لِل َْعال َِم‬


‫ين‬
Dan tiadalah Kami mengutus kamu (muhammad),
melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.
(QS Al-Anbiya : 107)
4. Karena Syarat Diterimanya Amal

‫ْس َعلَ ْي ِه َأ ْم ُرنَا فَهُ َو َر ٌّد‬


َ ‫َم ْن َع ِم َل َع َمالً لَي‬
“Barang siapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada tuntunan
(ajaran)nya dari kami, maka amalan itu akan tertolak (di sisi Allah
SWT)”
(HR. Muslim)
5. Karena Adanya Larangan
Mengambil Harta Orang Lain
Dengan Cara Bathil.

‫اط ِل‬ ْ ُ‫وا الَ تَْأ ُكل‬


ِ َ‫وا َأ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالب‬ ْ ُ‫ين آ َمن‬
َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
‫اض ِّمن ُك ْم‬
ٍ ‫ر‬َ َ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫ع‬َ ً ‫ة‬ ‫ر‬
َ ‫ا‬‫ج‬َ ِ ‫ت‬ ‫ون‬
َ ُ
‫ك‬ َ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫َأ‬ َّ‫“ِإال‬

Hai orang-orang yang beriman, janganlah


kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang bathil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu.
(QS An-Nisa : 29)
6. Karena Ada Pertanggungjawaban
Harta

‫ام ِة‬ َ ‫ول َق ْد َم اِبْ ِن‬


َ َ‫آد َم يَ ْو َم ال ْ ِقي‬ َ ‫ َق‬،‫عل َيْ ِه َو َسل َّ َم‬
ُ ‫ل َا ي َ ُز‬:‫ال‬ َ ‫ع ِن الن َّ ِب ِ ّي َصلَّى الل َّ ُه‬
َ
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫يما‬َ ‫ َو َشبَا ِب ِه ِف‬،‫اه‬ َ ‫ع ْم ِر ِه ِف‬
ُ َ ‫يما ْفن‬ ُ ‫ع ْن‬ َ :‫خ ْم ٍس‬ َ ‫ع ْن‬ َ ‫ِم ْن ِعن ْ ِد َر ِبّ ِه َحتَّى يُ ْس َل‬
‫علِ َم؟‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
َ ‫يما‬ َ ‫ع ِم َل ِف‬ َ ‫ َو َمالِ ِه ِم ْن يْ َن ك ََسبَ ُه َو ِف‬،‫بْل َُاه‬
َ ‫ َو َما َذا‬،‫يما أنْفَقَ ُه‬

“Kedua telapak kaki seorang anak Adam di hari kiamat


masih belum beranjak di sisi Tuhannya sebelum ditanya
mengenai lima perkara: tentang umurnya, apa yang telah
dilakukannya? Tentang masa mudanya, apa yang telah
dilakukannya? Tentang hartanya, dari mana dia
memperolehnya? Dan untuk apa dibelanjakannya?
Tentang ilmunya, apa yang dia kerjakan dengan ilmunya
itu?.”
(HR. Ahmad dan At-Tabrani)
7. Karena Adanya Dosa-dosa
Muamalah

Bahwasannya Rasulullah SAW pernah bertanya (pada para


shahabat): ‘Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut itu?’.
Mereka menjawab: ‘Orang yang bangkrut menurut kami adalah
orang yang sudah tidak punya dirham (uang) dan sudah tidak
punya kekayaan lagi’. Maka Rasul menjelaskan: ‘Orang yang
bangkrut dari kalangan ummatku adalah orang yang datang di
hari kiyamat dengan membawa (amalan) sholat, puasa, zakat.
Tetapi dia pernah mencaci seseorang, menuduh seseorang,
memakan harta seseorang, menumpahkan darah seseorang,
memukul seseorang. Maka akan diambilkan dari (amalan)
kebajikannya dan diambilkan dari kebajikannya. Maka apabila
telah habis (amalan) kebajikannya, padahal belum selesai
urusannya, maka akan diambilkan (amalan) kesalahan-kesalahan
atau dosa-dosa mereka, kemudian diberikan kepadanya.
Kemudian orang itu dilemparkan ke dalam neraka.”
(HR. Imam Muslim)
“Barangsiapa yang kehidupan akhirat menjadi tujuan
utamanya, niscaya Allah akan meletakkan rasa cukup
di dalam hatinya dan menghimpun semua urusan
untuknya serta datanglah dunia kepadanya dengan
hina.
Tapi barangsiapa yang kehidupan dunia menjadi
tujuan utamanya, niscaya Allah meletakkan kefakiran
di hadapan kedua matanya dan mencerai-beraikan
urusannya dan dunia tidak bakal datang kepadanya,
kecuali sekedar yang telah ditetapkan untuknya.” 
(HR. Tirmidzi)
Menggapai Jalan Baru
- Pengusaha Taat Syariat -

1. Hadirkan dan Luruskan Niat


2. Rutin Mengikuti Kajian Intensif
3. Libatkan diri dalam Komunitas
yang satu frekuensi
4. Sempurnakan semua Ikhtiar
dengan Kesabaran
Hadirkan dan
Luruskan Niat

“Perumpamaan niat bagaikan


ruh di dalam raga. Raga tidak
ada maknanya tanpa ruh, begitu
juga halnya niat dan perbuatan”
Al Qodhi Al Bawdhawi
Rutin Mengikuti
Kajian Intensif
"Barangsiapa yang menginginkan
dunia maka hendaklah dengan ilmu,
barangsiapa yang menginginkan
akhirat, maka hendaklah dengan
ilmu, barangsiapa yang
menginginkan keduanya, maka
hendaklah dengan ilmu“
( Imam Asy-Syafi’i)
Libatkan dalam
Komunitas

“Dan saling tolong-menolonglah kamu dalam


kebaikan dan takwa, dan janganlah saling tolong-
menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu sekalian kepada Allah,
sungguh Allah amat berat siksa-Nya.”
(al-Ma’idah : 2)

“Sesungguhnya srigala hanya memakan domba yang


tercecer dari kelompoknya,”
(Al-Hadis)
Sempurnakan Ikhtiar
dengan Sabar
"Siapa yang sungguh-sungguh berusaha untuk
bersabar maka Allah akan memudahkan kesabaran
baginya. Dan tidaklah seseorang dianugerahkan
(oleh Allah Subhanahu wa ta'ala) pemberian yang
lebih baik dan lebih luas (keutamaannya) daripada
(sifat) sabar."
(HR Al Bukhari).

“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang


beriman, karena semua keadaannya (membawa)
kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada
seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan
dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan
baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan
bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya."
"Dunia adalah penjara bagi
orang beriman dan surga
bagi orang kafir" 
(Hr. Muslim no. 2392)
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak akan
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. 
(QS. Al-Qashash: 77)

Anda mungkin juga menyukai