Anda di halaman 1dari 9

MATERI KULIAH

TAFSIR TEMATIK KOMUNIKASI

A. Komunikator
1. Keharusan berbicara benar (QS. At Taubah [09]: 119)

ْ ُ‫وا ٱهَّلل َ َو ُكون‬


ٰ َّ ‫وا َم َع ٱل‬
َ‫ص ِدقِين‬ ْ ُ‫وا ٱتَّق‬
ْ ُ‫يَٰ ٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar.

2. Keharusan obyektif dengan bukti yang valid (QS. An Naml [27]: 64)

ْ ُ‫ه َّم َع ٱهَّلل ِۚ قُلۡ هَات‬َٰٞ‫ض أَ ِءل‬


ٰ َ ۡ‫وا ب ُۡرهَٰنَ ُكمۡ إِن ُكنتُم‬
َ‫ص ِدقِين‬ ِۗ ۡ‫ق ثُ َّم يُ ِعي ُدهُۥ َو َمن يَرۡ ُزقُ ُكم ِّمنَ ٱل َّس َمآ ِء َوٱۡلأَر‬
َ ۡ‫أَ َّمن يَبۡ َدؤ ُْا ٱۡلخَ ل‬
Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian
mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari
langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah:
"Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".

3. Keharusan berakhlak yang patut dijadikan teladan agar meraih kepercayaan (trust)
publik (QS. Al Ahzab [33]: 21)

ْ ۡ‫ لِّ َمن َكانَ يَر‬ٞ‫لَّقَدۡ َكانَ َل ُكمۡ فِي َرسُو ِل ٱهَّلل ِ أُسۡ َوةٌ َح َسنَة‬
‫جُوا ٱهَّلل َ َوٱۡليَوۡ َم ٱۡلٓأ ِخ َر َو َذ َك َر ٱهَّلل َ َكثِيرٗا‬
Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.

4. Keharusan ulet mencari ilmu dan informasi terbaru (QS. Al Kahfi [18]: 60)

ِ ۡ‫ج َم َع ٱۡلبَحۡ َريۡ ِن أَوۡ أَم‬


‫ض َي ُحقُ ٗبا‬ ۡ ‫َوإِذۡ قَا َل ُمو َسىٰ لِفَتَىٰهُ اَل ٓ أَبۡ َر ُح َحتَّىٰ ٓ أَبۡلُ َغ َم‬
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti
(berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan
berjalan sampai bertahun-tahun".

5. Larangan munafik, beda kata dan tindakan (QS. As Shaf [61]: 2-3)

ْ ُ‫يَٰ ٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬


َ‫وا ِل َم تَقُولُونَ َما اَل تَفۡ َعلُون‬
Ayat 2: Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu
yang tidak kamu kerjakan?
ْ ُ‫َكب َُر َمقۡتًا ِعن َد ٱهَّلل ِ أَن تَقُول‬
َ‫وا َما اَل تَفۡ َعلُون‬
Ayat 3: Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa
yang tidak kamu kerjakan.

6. Anjuran menjadi komunikator yang beramar makruf dan nahi munkar (QS. Ali
Imran [3]: 104)

َ‫ُوف َويَنۡهَوۡنَ َع ِن ٱۡل ُمن َك ِرۚ َوأُوْ لَٰ ٓئِكَ هُ ُم ٱۡل ُمفۡلِحُون‬
ِ ‫ يَدۡ ُعونَ إِلَى ٱۡلخَيۡ ِر َويَأۡ ُمرُونَ بِٱۡل َمعۡر‬ٞ‫َولۡتَ ُكن ِّمن ُكمۡ أُ َّمة‬
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.

B. Pesan Komunikasi
1. Pesan komunikasi dengan bahasa masyarakat penerima pesan agar komunikatif
(QS. Ibrahim [14]: 4)

ِ ُ‫ان قَ ۡو ِم ِهۦ لِيُبَيِّنَ لَه ُۡمۖ فَي‬


‫ضلُّ ٱهَّلل ُ َمن يَ َشآ ُء َويَهۡ ِدي َمن يَ َشآ ُۚء َوهُ َو ٱۡل َع ِزي ُز ٱۡل َح ِكي ُم‬ ِ ‫َو َمآ أَ ۡر َسلۡنَا ِمن َّرسُو ٍل إِاَّل بِلِ َس‬
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya,
supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah
menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa
yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

2. Pesan komunikasi yang berorientasi rahmatan lil alamin yaitu menambah


kenyamanan hidup manusia dan lingkungan alam semesta (QS. Al Anbiya’ [21]:
107)

َ َٰ‫َو َمآ أَ ۡر َسلۡن‬


َ‫ك إِاَّل َرحۡ َمةٗ لِّلۡ َٰعلَ ِمين‬
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.

3. Pesan Islam juga berwawasan wasathiyah (moderat) (QS. Al Baqarah [2]: 143)

َ‫اس َويَ ُكونَ ٱل َّرسُو ُل َعلَيۡ ُكمۡ َش ِهيدٗۗا َو َما َج َعلۡنَ••ا ٱۡلقِبۡلَ •ةَ ٱلَّتِي ُكنت‬ ِ َّ‫وا ُشهَدَآ َء َعلَى ٱلن‬ ٗ ‫ك َج َع ۡلنَٰ ُكمۡ أُ َّمةٗ َو َس‬
ْ ُ‫طا لِّتَ ُكون‬ َ ِ‫َو َك َذٰل‬
ُ ‫َعلَيۡهَآ إِاَّل لِنَعۡلَ َم َمن يَتَّبِ ُع ٱل َّرسُو َل ِم َّمن يَنقَلِبُ َعلَىٰ َعقِبَيۡ ِۚه َوإِن َكانَتۡ لَ َكبِي َرةً إِاَّل َعلَى ٱلَّ ِذينَ هَدَى ٱهَّلل ُۗ َو َما َك••انَ ٱهَّلل‬
ِ ‫ ر‬ٞ‫اس لَ َر ُءوف‬
ٞ‫َّحيم‬ ِ َّ‫ُضي َع إِي َمٰنَ ُكمۡۚ إِ َّن ٱهَّلل َ بِٱلن‬ِ ‫لِي‬
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil
dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan
kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui
(supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan
sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang
yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan
imanmu. Sungguh Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

4. Pesan komunkasi harus bebas dari provokasi kebencian (hate speech),


menyangkut aib orang (ghibah), dan provokasi konflik dan disintegrasi (QS. Al
Hujurat [49): 11-12)
‫َس •ىٰ ٓ أَن يَ ُك َّن خَيۡ •ٗرا‬
َ ‫ء ِّمن نِّ َس • ٓا ٍء ع‬ٞ‫وا خَيۡٗرا ِّمنۡهُمۡ َواَل نِ َس ٓا‬ ْ ُ‫م ِّمن قَوۡ ٍم َع َسىٰ ٓ أَن يَ ُكون‬ٞۡ‫سخَ رۡ قَو‬ ۡ َ‫وا اَل ي‬ ْ ُ‫يَٰ ٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
َ‫ن َو َمن لَّ ۡم يَتُبۡ فَأُوْ لَٰ ٓئِكَ هُ ُم ٱلظَّٰلِ ُمون‬ ُ ‫س ُم ٱۡلفُسُو‬
ۚ ِ ٰ‫ق بَعۡ َد ٱۡلإِي َم‬ ۡ ‫س ٱلِٱ‬
َ ۡ‫ب بِئ‬ۖ ِ َ‫وا بِٱۡلأَلٰۡق‬
ْ ‫ِّمنۡه َُّنۖ َواَل تَلۡ ِم ُزوٓ ْا أَنفُ َس ُكمۡ َواَل تَنَابَ ُز‬
Ayat 11: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik
dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela
dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

ُّ‫ض• ۚا أَي ُِحب‬


ً ۡ‫ض• ُكم بَع‬
ُ ۡ‫وا َواَل يَغۡتَب بَّع‬ ُ ‫مۖ َو اَل تَ َجس‬ٞ ۡ‫ض ٱلظَّنِّ إِث‬
ْ •‫َّس‬ َ ۡ‫•وا َكثِ••يرٗا ِّمنَ ٱلظَّنِّ إِ َّن بَع‬ ْ •ُ‫جتَنِب‬ۡ ‫وا ٱ‬ْ ُ‫يَٰ ٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ُ‫أَ َح ُد ُكمۡ أَن يَأۡ ُك َل يَأۡ ُك َل لَحۡ َم أَ ِخي ِه َميۡٗتا فَ َك ِرهۡتُ ُموهُۚ َوٱتَّق‬
ٞ ‫وا ٱهَّلل َۚ إِ َّن ٱهَّلل َ تَو‬
ٞ‫َّاب َّر ِحيم‬
Ayat 12: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sungguh Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

5. Pesan komunikasi harus merangsang kerja otak (rasio) dan hati (rasa) menuju
terbentuknya pribadi ulul albab (QS. Ali Imran [3]: 190-191)

ِ َٰ‫ت أِّل ُوْ لِي ٱۡلأ َ ۡلب‬


‫ب‬ ِ َ‫ف ٱلَّيۡ ِل َوٱلنَّه‬
ٖ َٰ‫ار أَل ٓي‬ ِ َٰ‫ختِل‬ ِ ۡ‫ت َوٱۡلأَر‬
ۡ ‫ض َوٱ‬ ِ ۡ‫إِ َّن فِي َخل‬
ِ ‫ق ٱل َّس َمٰ َٰو‬
Ayat 190: Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

ِ ۡ‫ت َوٱۡلأَر‬
‫ض َربَّنَ••ا َم••ا خَ لَ ۡقتَ هَٰ • َذا بَٰ ِط ٗلا‬ ِ ۡ‫ٱلَّ ِذينَ يَذۡ ُكرُونَ ٱهَّلل َ قِيَٰمٗا َوقُعُودٗا َو َعلَىٰ ُجنُوبِ ِهمۡ َويَتَفَ َّكرُونَ فِي خَ ل‬
َّ ‫ق ٱ‬
ِ ‫لس • َمٰ َٰو‬
ِ َّ‫اب ٱلن‬
‫ار‬ َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ َ َ‫حن‬
ٰ َ ۡ‫سُب‬
Ayat 191: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

6. Perlunya esktra hati-hati, dan pengecekan validitas informasi (QS. Al Hujurat


[49]: 6)

ْ ‫ُوا قَوۡ َۢما بِ َجهَٰلَةٖ فَتُصۡبِح‬


َ‫ُوا َعلَىٰ َما فَ َعلۡتُمۡ نَٰ ِد ِمين‬ ْ ‫صيب‬
ِ ُ‫قۢ بِنَبَ ٖإ فَتَبَيَّنُوٓ ْا أَن ت‬
ُ ‫يَٰ ٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُوٓ ْا إِن َجآ َء ُكمۡ فَا ِس‬
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

7. Pesan harus juga bebas dari hoaks (QS. An Nur [24]: 11, 12, 15).
‫ب ِمنَ ٱۡلإِثۡ ِۚم‬ َ •‫ي ِّمنۡهُم َّما ٱكۡت ََس‬ٕ ٖ ‫ر لَّ ُك ۡمۚ لِ ُك• ِّل ٱمۡ• ِر‬ٞ•ۡ‫ ِّمن ُكمۡۚ اَل تَحۡ َسبُوهُ َش ّرٗا لَّ ُك ۖم بَلۡ هُ• َو خَي‬ٞ‫ك عُصۡبَة‬ ِ ۡ‫إِ َّن ٱلَّ ِذينَ َجآ ُءو بِٱۡلإِف‬
ْ ُ‫ت بِأَنفُ ِس• ِهمۡ خَيۡ•ٗرا َوقَ•ال‬
ٓ‫وا هَٰ• َذا‬ ُ َٰ‫ لَّ ۡواَل ٓ إِذۡ َس ِمعۡتُ ُموهُ ظَ َّن ٱۡل ُمؤۡ ِمنُ•ونَ َوٱۡل ُمؤۡ ِمن‬ٞ‫َوٱلَّ ِذي ت ََولَّىٰ ِكبۡ َرهُۥ ِمنۡهُمۡ لَهُۥ َع َذابٌ َع ِظيم‬
ٞ‫ك ُّمبِين‬ٞ ۡ‫إِف‬
Ayat 11: Sungguh orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari
golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi
kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka
mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka
yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu
baginya azab yang besar.

ْ ُ‫ت بِأَنفُ ِس ِهمۡ خَيۡٗرا َوقَال‬


ٞ ۡ‫وا هَٰ َذآ إِف‬
ٞ‫ك ُّمبِين‬ َ ُ‫لَّوۡاَل ٓ إِذۡ َس ِمعۡتُ ُموه‬
ُ َٰ‫ظ َّن ٱۡل ُمؤۡ ِمنُونَ َوٱۡل ُمؤۡ ِمن‬
Ayat 12: Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohon itu orang-orang
mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan
(mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata".

َ ۡ‫إِذۡ تَلَقَّ ۡونَهُۥ بِأ َ ۡل ِسنَتِ ُكمۡ َوتَقُولُونَ بِأَفۡ َوا ِه ُكم َّما لَي‬
ٞ ‫م َوتَحۡ َسبُونَهُۥ هَيِّنٗا َوه َُو ِعن َد ٱهَّلل ِ َع ِظ‬ٞۡ‫س لَ ُكم بِ ِۦه ِعل‬
‫يم‬
Ayat 15: (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke
mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit
juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi
Allah adalah besar.

C. Penerima Pesan
1. Manusia secara umum sebagai penerima pesan Islam yang berisi pesan-pesan
tabsyir dan indzar (QS. Saba’ [34]: 28)

ِ َّ‫اس بَ ِشيرٗا َونَ ِذيرٗا َولَٰ ِك َّن أَكۡثَ َر ٱلن‬


َ‫اس اَل يَعۡلَ ُمون‬ َ َٰ‫َو َمآ أَ ۡر َسلۡن‬
ِ َّ‫ك إِاَّل َكآفَّةٗ لِّلن‬
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi
kebanyakan manusia tiada mengetahui.

2. Keanekaan agama dan etnis masyarakat penerima pesan Islam merupakan


keniscayaan dari Allah (QS. Yunus [10]: 99)

ْ ُ‫اس َحتَّىٰ يَ ُكون‬


َ‫وا ُمؤۡ ِمنِين‬ َ َّ‫ض ُكلُّهُمۡ َج ِميعًاۚ أَفَأَنتَ تُكۡ ِرهُ ٱلن‬
ِ ۡ‫ك أَل ٓ َمنَ َمن فِي ٱۡلأَر‬
َ ُّ‫َولَوۡ َشآ َء َرب‬
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka
bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka
menjadi orang-orang yang beriman semuanya?

3. Perlunya komunikasi ta’aruf dalam masyarakat multikultural (QS. Al Hujurat


[49]: 13)
4.
‫يَٰ ٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا َخلَقۡنَٰ ُكم ِّمن َذ َكرٖ َوأُنثَىٰ َو َج َع ۡلنَٰ ُكمۡ ُشعُوبٗا َوقَبَ ٓائِ َل لِتَ َع••ا َرفُوٓ ْۚا إِ َّن أَكۡ• َر َم ُكمۡ ِعن• َد ٱهَّلل ِ أَتۡقَىٰ ُكمۡۚ إِ َّن ٱهَّلل َ َعلِي ٌم‬
ٞ‫خَ بِير‬
Hai manusia, sungguh Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sungguh orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sungguh Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

5. Menerima informasi dengan teliti dan mencernanya dengan akal sehat (QS. Al
Mulk [67]: 10)

ِ ‫ب ٱل َّس ِع‬
‫ير‬ ٰ َ ۡ‫وا لَوۡ ُكنَّا نَسۡ َم ُع أَوۡ نَعۡ ِق ُل َما ُكنَّا فِيٓ أَص‬
ِ ‫ح‬ ْ ُ‫َوقَال‬

Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan


(peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang
menyala-nyala".

D. Pemilihan kata dalam berkomunikasi

1. Qaulan Layyina (Perkataan yang Lemah Lembut) (QS. Thaha [20]: 44).

ٰ‫فَقُواَل لَهُۥ قَوۡٗلا لَّيِّنٗا لَّ َعلَّهُۥ يَتَ َذ َّك ُر أَوۡ يَخۡ َشى‬
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah
lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut".

2. Qaulan Maysura (Perkataan yang Menyenangkan dan Menyemangati) (QS. Al


Isra [17]: 28).

‫ض َّن عَنۡهُ ُم ٱبۡتِغَآ َء َرحۡ َمةٖ ِّمن َّربِّكَ تَرۡجُوهَا فَقُل لَّهُمۡ قَوۡٗلا َّميۡسُورٗا‬
َ ‫َوإِ َّما تُعۡ ِر‬
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu
yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.

3. Qaulan Tsaqila (Perkataan yang Berbobot) (QS. Al Muzzammil [73]: 5)

‫ك قَوۡٗلا ثَقِياًل‬
َ ۡ‫إِنَّا َسنُلۡقِي َعلَي‬
Sungguh Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.

4. Qaulan Sadida (Perkataan yang Jujur dan Memotivasi kepada Kebenaran) (QS. Al
Ahzab [33]: 70).

ْ ُ‫وا ٱهَّلل َ َوقُول‬


‫وا قَوۡٗلا َس ِديدٗا‬ ْ ُ‫وا ٱتَّق‬
ْ ُ‫يَٰ ٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar.

5. Qaulan Ma’rufa (Perkataan yang Menyejukkan dan Mudah Dimengerti)(QS. Al


Nisa’ [04]: 5).
ْ ُ‫وا ٱل ُّسفَهَآ َء أَ ۡم َٰولَ ُك ُم ٱلَّتِي َج َع َل ٱهَّلل ُ لَ ُكمۡ قِيَٰمٗا َوٱۡر ُزقُوهُمۡ فِيهَا َوٱۡكسُوهُمۡ َوقُول‬
‫وا لَهُمۡ قَوۡٗلا َّمعۡرُوفٗا‬ ْ ُ‫َواَل تُؤۡت‬
Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna
akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah
sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta
itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.

6. Qaulan Baligha (Perkataan yang Mengesankan) (QS. Al Nisa’ [04]: 63).

‫ي أَنفُ ِس ِهمۡ قَوۡلَۢا بَلِيغٗا‬


ٓ ِ‫ظهُمۡ َوقُل لَّهُمۡ ف‬ ۡ ‫أُوْ لَٰ ٓئِكَ ٱلَّ ِذينَ يَعۡلَ ُم ٱهَّلل ُ َما فِي قُلُوبِ ِهمۡ فَأَعۡ ِر‬
ۡ ‫ض عَنۡهُمۡ َو ِع‬
Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati
mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka
pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa
mereka.

7. Qaulan Karima (Perkataan yang Sopan dan Penuh Penghormatan) (QS. Al-Isra’
[17]: 23).

ّ ُ‫ك ٱۡل ِكبَ َر أَ َح ُدهُ َمآ أَ ۡو ِكاَل هُ َم••ا فَاَل تَقُ••ل لَّهُ َمآ أ‬
‫ف‬ َ ‫سنًاۚ إِ َّما يَبۡلُغ ََّن ِعن َد‬ ۡ ِ‫ضىٰ َربُّكَ أَاَّل تَعۡبُدُوٓ ْا إِاَّل ٓ إِيَّاهُ َوبِٱۡل َٰولِدَيۡ ِن إ‬
َٰ ‫ح‬ َ َ‫۞ َوق‬
‫َواَل تَنۡهَرۡهُ َما َوقُل لَّهُ َما قَوۡٗلا َك ِريمٗا‬
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

E. Media
1. Kekuatan pendengaran (auditif), penglihatan (visual), dan otak manusia dalam
berkomunikasi (QS. Al Mulk [67]: 23)

ۡ ‫ص َر َوٱۡلأَفۡئِ َدةَۚ قَلِيلٗا َّما ت‬


َ‫َش ُكرُون‬ ٰ َ ۡ‫قُلۡ ه َُو ٱلَّ ِذيٓ أَن َشأ َ ُكمۡ َو َج َع َل لَ ُك ُم ٱلسَّمۡ َع َوٱۡلأَب‬
Katakanlah: "Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.

2. Media cetak (QS. Al-Qalam [68]: 1)

َ‫ۚنٓ َوٱۡلقَلَ ِم َو َما يَسۡطُرُون‬


Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis.

3. Komunikasi lisan, nir-media (QS. Ar Rahman [55]: 1-4)


ُ‫ٱلرَّحۡ َمٰن‬
Ayat 1: (Tuhan) Yang Maha Pemurah,
َ‫َعلَّ َم ٱۡلقُرۡ َءان‬
Ayat 2: Yang telah mengajarkan al Quran.
َ َ‫خَ ل‬
َ‫ق ٱۡلإِن َسٰن‬
Ayat 3: Dia menciptakan manusia.
َ‫عَلَّ َمهُ ٱۡلبَيَان‬
Ayat 4: Mengajarnya pandai berbicara.

4. Memaksimalkan semua media (wasilah) terbaik untuk tujuan komunikasi (QS. Al


Maidah [5]: 35)

َ‫يَاأَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوا ْبتَ ُغوا إِلَ ْي ِه ْال َو ِسيلَةَ َو َجا ِهدُوا فِي َسبِيلِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan
yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya
kamu mendapat keberuntungan.

F. Metode dan Etika Berkomunikasi


1. Berhati ceria dan berkomunikasi dengan bahasa yang mudah dipahami (QS.
Thaha [20]: 24-28)

ٰ‫َب إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ إِنَّهُۥ طَغَى‬


ۡ ‫ٱذۡه‬
Ayat 24: Pergilah kepada Fir'aun; sungguh ia telah melampaui batas".

‫صدۡ ِري‬
َ ‫ش َرحۡ لِي‬ َ َ‫ق‬
ۡ ‫ال َربِّ ٱ‬
Ayat 25: Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku.

‫ي أَمۡ ِري‬
ٓ ِ‫َويَسِّرۡ ل‬
Ayat 26: Dan mudahkanlah untukku urusanku.

‫حلُ ۡل عُقۡدَةٗ ِّمن لِّ َسانِي‬


ۡ ‫َوٱ‬
Ayat 27: Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku.

ْ ‫يَفۡقَه‬
‫ُوا قَوۡلِي‬
Ayat 28: Supaya mereka mengerti perkataanku.

2. Menunjuk juru bicara jika diperlukan (QS. Thaha [20]: 29-32)

‫ج َعل لِّي َو ِزيرٗا ِّمنۡ أَهۡلِي‬


ۡ ‫َوٱ‬
Ayat 29: Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku,

‫هَٰرُونَ أَ ِخي‬
Ayat 30: (Yaitu) Harun, saudaraku.

‫شدُدۡ بِ ِهۦٓ أَزۡ ِري‬


ۡ ‫ٱ‬
Ayat 31: Teguhkanlah dengan dia kekuatanku.

‫ي أَمۡ ِري‬
ٓ ِ‫َوأَشۡ ِركۡهُ ف‬
Ayat 32: Dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku.

3. Berkomunikasi dengan simpatik (QS. Ali Imran [3]: 159)

ِ ••‫ستَغۡفِرۡ لَهُمۡ َو َش‬


‫او ۡرهُم‬ ۡ ‫كۖ فَٱ‬
ۡ ‫عفُ عَنۡهُمۡ َوٱ‬ ْ ُّ‫ب لَٱنفَض‬
َ ِ‫وا ِمنۡ َحوۡل‬ ِ ‫فَبِ َما َرحۡ َمةٖ ِّمنَ ٱهَّلل ِ لِنتَ لَه ُۡمۖ َولَ ۡو ُكنتَ فَظًّا َغلِيظَ ٱۡلقَ ۡل‬
َ‫فِي ٱۡلأَمۡ ِۖر فَإ ِ َذا َعزَمۡتَ فَتَ َو َّكلۡ َعلَى ٱهَّلل ِۚ إِ َّن ٱهَّلل َ ي ُِحبُّ ٱۡل ُمتَ َو ِّكلِين‬
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

4. Menyampaikan latarbelakang masalah sampai benar-benar dipahami orang


sebelum menyampaikan pesan utama (QS. Muhammad [47]: 19)

‫ت َوٱهَّلل ُ يَعۡلَ ُم ُمتَقَلَّبَ ُك ۡم َو َمثۡ َوىٰ ُك ۡم‬ ۡ ‫علَ ۡم أَنَّهُۥ اَل ٓ إِلَٰهَ إِاَّل ٱهَّلل ُ َوٱ‬
َ ِ‫ستَغۡ ِفرۡ لِ َذنۢب‬
ِۗ َٰ‫ك َولِلۡ ُمؤۡ ِمنِينَ َوٱۡل ُمؤۡ ِمن‬ ۡ ‫فَ ٱ‬
Maka ketahuilah, bahwa sungguh tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain
Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang
mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha
dan tempat kamu tinggal.

5. Menyampaikan pesan secara bertahap, tidak sekaligus (QS. Al Furqan [25]: 32)

َ ِ‫ُوا لَوۡاَل نُ ِّز َل َعلَيۡ ِه ٱۡلقُرۡ َءانُ جُمۡلَةٗ َ ٰو ِحدَةٗۚ َك َذٰل‬


َ ‫ك لِنُثَبِّتَ بِ ِهۦ فُ َؤا َد‬
‫كۖ َو َرتَّلۡنَٰهُ تَرۡتِيلٗا‬ ْ ‫َوقَا َل ٱلَّ ِذينَ َكفَر‬
Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan
kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu
dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).

6. Bijaksana, persuasif, dan memberi ruang dialog (QS. An Nahl [16]: 125)

َ ‫ك هُ• َو أَعۡلَ ُم بِ َمن‬


‫ض• َّل عَن‬ َ َّ‫ك بِٱۡل ِحكۡ َم• ِة َوٱۡل َموۡ ِعظَ• ِة ٱۡل َح َس•نَ ِةۖ َو َجٰ• ِدلۡهُم بِ•ٱلَّتِي ِه َي أَحۡ َس•نُ ۚ إِ َّن َرب‬ َ ِّ‫ى َس•بِي ِل َرب‬ٰ َ‫ع ِإل‬ ُ ۡ‫ٱد‬
َ َ
َ‫َسبِيلِ ِهۦ َوهُ َو أعۡل ُم بِٱۡل ُمهۡتَ ِدين‬
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sungguh Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

7. Menjadi pendengar yang baik terhadap berbagai sumber informasi, lalu memilih
yang benar-benar valid (QS. Az-Zumar [39]: 18)

ْ ُ‫ك هُمۡ أُوْ ل‬


ِ َٰ‫وا ٱۡلأَلۡب‬
‫ب‬ َ ِ‫ح َسنَ ۚهُۥٓ أُوْ لَٰ ٓئ‬
َ ِ‫ك ٱلَّ ِذينَ هَدَىٰهُ ُم ٱهَّلل ُۖ َوأُوْ لَٰ ٓئ‬ ۡ َ‫ٱلَّ ِذينَ يَسۡتَ ِمعُونَ ٱۡلقَوۡ َل فَيَتَّبِعُونَ أ‬
Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah
orang-orang yang mempunyai akal.
8. Menghindari pemaksaan (QS. Al Baqarah [2]: 256)

‫ك بِ•ٱۡلعُرۡ َو ِة ٱلۡ• ُوثۡقَىٰ اَل‬


َ •‫ستَمۡ َس‬ ِ ‫َيۚ فَ َمن يَكۡفُرۡ بِ•ٱلطَّٰ ُغو‬
ۡ ‫ت َوي ُۡؤ ِمنۢ بِٱهَّلل ِ فَقَ• ِد ٱ‬ ِّ ‫اَل ٓ إِكۡ َراهَ فِي ٱلدِّي ِنۖ قَ••د تَّبَيَّنَ ٱلرُّ ش•ۡ ُد ِمنَ ٱۡلغ‬
‫صا َم لَهَاۗ َوٱهَّلل ُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم‬
َ ِ‫ٱنف‬
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sungguh telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh ia telah berpegang
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.

9. Bersikap demokratis, memberi kebabasan beragama (QS. Al Kahfi [18]: 29)

‫ق ِمن َّربِّ ُك ۡمۖ فَ َمن َش•• ٓا َء فَلۡيُؤۡ ِمن َو َمن َش•• ٓا َء فَلۡيَكۡفُرۡۚ إِنَّآ أَعۡتَدۡنَا لِلظَّٰلِ ِمينَ نَ••ارًا أَ َح•• اطَ بِ ِهمۡ ُس•• َرا ِدقُهَ ۚا َوإِن‬ ِ ُ‫َوق‬
ُّ ••‫••ل ٱۡل َح‬
‫س ٱل َّش َرابُ َو َسآ َءتۡ ُمرۡتَفَقًا‬ ْ ْ
َ ۡ‫يَسۡت َِغيثُوا يُغَاثُوا بِ َمآٖء َكٱۡل ُمهۡ ِل يَشۡ ِوي ٱۡل ُوجُوهَۚ بِئ‬
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa
yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir)
biarlah ia kafir". Sungguh Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu
neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum,
niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat
yang paling jelek.

10. Tidak mencela, menghina, menyebar fitnah, dan bertindak kasar terhadap siapa
pun (QS. Al Qalam [68]: 10-13)

‫َواَل تُ ِطعۡ ُك َّل َحاَّل فٖ َّم ِهي ٍن‬


Ayat 10: Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi
hina.

ٖ ‫هَ َّمازٖ َّم َّش ٓا ِۢء بِنَ ِم‬


‫يم‬
Ayat 11: Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah.

‫َّمنَّاعٖ لِّ ۡلخَيۡ ِر ُمعۡتَ ٍد أَثِ ٍيم‬


Ayat 12: Yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi
banyak dosa.

َ ِ‫ُعتُ ِّلۢ بَعۡ َد َذٰل‬


‫ك َزنِ ٍيم‬
Ayat 13: Yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya.

Referensi: (1) Qurasih Shihab, Tafsir Al Misbah, (2) Hamka, Tafsir Al Azhar, (3) Kemenag RI,
Tafsir Al Quran, atau Tafsir Tematik (4) Ibnu Katsir, Tafsir Al Quranul Adhim, (5) Moh Ali Aziz,
Public Speaking (bab Diksi Pidato Dakwah/ berdasar tafsir-tafsir internasional p. 209-227)

Anda mungkin juga menyukai