A. Komunikator
1. Keharusan berbicara benar (QS. At Taubah [09]: 119)
2. Keharusan obyektif dengan bukti yang valid (QS. An Naml [27]: 64)
3. Keharusan berakhlak yang patut dijadikan teladan agar meraih kepercayaan (trust)
publik (QS. Al Ahzab [33]: 21)
ْ ۡ لِّ َمن َكانَ يَرٞلَّقَدۡ َكانَ َل ُكمۡ فِي َرسُو ِل ٱهَّلل ِ أُسۡ َوةٌ َح َسنَة
جُوا ٱهَّلل َ َوٱۡليَوۡ َم ٱۡلٓأ ِخ َر َو َذ َك َر ٱهَّلل َ َكثِيرٗا
Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.
4. Keharusan ulet mencari ilmu dan informasi terbaru (QS. Al Kahfi [18]: 60)
5. Larangan munafik, beda kata dan tindakan (QS. As Shaf [61]: 2-3)
6. Anjuran menjadi komunikator yang beramar makruf dan nahi munkar (QS. Ali
Imran [3]: 104)
َُوف َويَنۡهَوۡنَ َع ِن ٱۡل ُمن َك ِرۚ َوأُوْ لَٰ ٓئِكَ هُ ُم ٱۡل ُمفۡلِحُون
ِ يَدۡ ُعونَ إِلَى ٱۡلخَيۡ ِر َويَأۡ ُمرُونَ بِٱۡل َمعۡرَٞولۡتَ ُكن ِّمن ُكمۡ أُ َّمة
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.
B. Pesan Komunikasi
1. Pesan komunikasi dengan bahasa masyarakat penerima pesan agar komunikatif
(QS. Ibrahim [14]: 4)
3. Pesan Islam juga berwawasan wasathiyah (moderat) (QS. Al Baqarah [2]: 143)
َاس َويَ ُكونَ ٱل َّرسُو ُل َعلَيۡ ُكمۡ َش ِهيدٗۗا َو َما َج َعلۡنَ••ا ٱۡلقِبۡلَ •ةَ ٱلَّتِي ُكنت ِ َّوا ُشهَدَآ َء َعلَى ٱلن ٗ ك َج َع ۡلنَٰ ُكمۡ أُ َّمةٗ َو َس
ْ ُطا لِّتَ ُكون َ َِو َك َذٰل
ُ َعلَيۡهَآ إِاَّل لِنَعۡلَ َم َمن يَتَّبِ ُع ٱل َّرسُو َل ِم َّمن يَنقَلِبُ َعلَىٰ َعقِبَيۡ ِۚه َوإِن َكانَتۡ لَ َكبِي َرةً إِاَّل َعلَى ٱلَّ ِذينَ هَدَى ٱهَّلل ُۗ َو َما َك••انَ ٱهَّلل
ِ رٞاس لَ َر ُءوف
َّٞحيم ِ َُّضي َع إِي َمٰنَ ُكمۡۚ إِ َّن ٱهَّلل َ بِٱلنِ لِي
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil
dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan
kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui
(supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan
sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang
yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan
imanmu. Sungguh Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
5. Pesan komunikasi harus merangsang kerja otak (rasio) dan hati (rasa) menuju
terbentuknya pribadi ulul albab (QS. Ali Imran [3]: 190-191)
ِ ۡت َوٱۡلأَر
ض َربَّنَ••ا َم••ا خَ لَ ۡقتَ هَٰ • َذا بَٰ ِط ٗلا ِ ۡٱلَّ ِذينَ يَذۡ ُكرُونَ ٱهَّلل َ قِيَٰمٗا َوقُعُودٗا َو َعلَىٰ ُجنُوبِ ِهمۡ َويَتَفَ َّكرُونَ فِي خَ ل
َّ ق ٱ
ِ لس • َمٰ َٰو
ِ َّاب ٱلن
ار َ ك فَقِنَا َع َذ َ َحن
ٰ َ ۡسُب
Ayat 191: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
7. Pesan harus juga bebas dari hoaks (QS. An Nur [24]: 11, 12, 15).
ب ِمنَ ٱۡلإِثۡ ِۚم َ •ي ِّمنۡهُم َّما ٱكۡت ََسٕ ٖ ر لَّ ُك ۡمۚ لِ ُك• ِّل ٱمۡ• ِرٞ•ۡ ِّمن ُكمۡۚ اَل تَحۡ َسبُوهُ َش ّرٗا لَّ ُك ۖم بَلۡ هُ• َو خَيٞك عُصۡبَة ِ ۡإِ َّن ٱلَّ ِذينَ َجآ ُءو بِٱۡلإِف
ْ ُت بِأَنفُ ِس• ِهمۡ خَيۡ•ٗرا َوقَ•ال
ٓوا هَٰ• َذا ُ َٰ لَّ ۡواَل ٓ إِذۡ َس ِمعۡتُ ُموهُ ظَ َّن ٱۡل ُمؤۡ ِمنُ•ونَ َوٱۡل ُمؤۡ ِمنَٞوٱلَّ ِذي ت ََولَّىٰ ِكبۡ َرهُۥ ِمنۡهُمۡ لَهُۥ َع َذابٌ َع ِظيم
ٞك ُّمبِينٞ ۡإِف
Ayat 11: Sungguh orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari
golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi
kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka
mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka
yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu
baginya azab yang besar.
َ ۡإِذۡ تَلَقَّ ۡونَهُۥ بِأ َ ۡل ِسنَتِ ُكمۡ َوتَقُولُونَ بِأَفۡ َوا ِه ُكم َّما لَي
ٞ م َوتَحۡ َسبُونَهُۥ هَيِّنٗا َوه َُو ِعن َد ٱهَّلل ِ َع ِظٞۡس لَ ُكم بِ ِۦه ِعل
يم
Ayat 15: (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke
mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit
juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi
Allah adalah besar.
C. Penerima Pesan
1. Manusia secara umum sebagai penerima pesan Islam yang berisi pesan-pesan
tabsyir dan indzar (QS. Saba’ [34]: 28)
5. Menerima informasi dengan teliti dan mencernanya dengan akal sehat (QS. Al
Mulk [67]: 10)
ِ ب ٱل َّس ِع
ير ٰ َ ۡوا لَوۡ ُكنَّا نَسۡ َم ُع أَوۡ نَعۡ ِق ُل َما ُكنَّا فِيٓ أَص
ِ ح ْ َُوقَال
1. Qaulan Layyina (Perkataan yang Lemah Lembut) (QS. Thaha [20]: 44).
ٰفَقُواَل لَهُۥ قَوۡٗلا لَّيِّنٗا لَّ َعلَّهُۥ يَتَ َذ َّك ُر أَوۡ يَخۡ َشى
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah
lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut".
ض َّن عَنۡهُ ُم ٱبۡتِغَآ َء َرحۡ َمةٖ ِّمن َّربِّكَ تَرۡجُوهَا فَقُل لَّهُمۡ قَوۡٗلا َّميۡسُورٗا
َ َوإِ َّما تُعۡ ِر
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu
yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.
ك قَوۡٗلا ثَقِياًل
َ ۡإِنَّا َسنُلۡقِي َعلَي
Sungguh Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.
4. Qaulan Sadida (Perkataan yang Jujur dan Memotivasi kepada Kebenaran) (QS. Al
Ahzab [33]: 70).
7. Qaulan Karima (Perkataan yang Sopan dan Penuh Penghormatan) (QS. Al-Isra’
[17]: 23).
ّ ُك ٱۡل ِكبَ َر أَ َح ُدهُ َمآ أَ ۡو ِكاَل هُ َم••ا فَاَل تَقُ••ل لَّهُ َمآ أ
ف َ سنًاۚ إِ َّما يَبۡلُغ ََّن ِعن َد ۡ ِضىٰ َربُّكَ أَاَّل تَعۡبُدُوٓ ْا إِاَّل ٓ إِيَّاهُ َوبِٱۡل َٰولِدَيۡ ِن إ
َٰ ح َ َ۞ َوق
َواَل تَنۡهَرۡهُ َما َوقُل لَّهُ َما قَوۡٗلا َك ِريمٗا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
E. Media
1. Kekuatan pendengaran (auditif), penglihatan (visual), dan otak manusia dalam
berkomunikasi (QS. Al Mulk [67]: 23)
َيَاأَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوا ْبتَ ُغوا إِلَ ْي ِه ْال َو ِسيلَةَ َو َجا ِهدُوا فِي َسبِيلِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan
yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya
kamu mendapat keberuntungan.
صدۡ ِري
َ ش َرحۡ لِي َ َق
ۡ ال َربِّ ٱ
Ayat 25: Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku.
ي أَمۡ ِري
ٓ َِويَسِّرۡ ل
Ayat 26: Dan mudahkanlah untukku urusanku.
ْ يَفۡقَه
ُوا قَوۡلِي
Ayat 28: Supaya mereka mengerti perkataanku.
هَٰرُونَ أَ ِخي
Ayat 30: (Yaitu) Harun, saudaraku.
ي أَمۡ ِري
ٓ َِوأَشۡ ِركۡهُ ف
Ayat 32: Dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku.
ت َوٱهَّلل ُ يَعۡلَ ُم ُمتَقَلَّبَ ُك ۡم َو َمثۡ َوىٰ ُك ۡم ۡ علَ ۡم أَنَّهُۥ اَل ٓ إِلَٰهَ إِاَّل ٱهَّلل ُ َوٱ
َ ِستَغۡ ِفرۡ لِ َذنۢب
ِۗ َٰك َولِلۡ ُمؤۡ ِمنِينَ َوٱۡل ُمؤۡ ِمن ۡ فَ ٱ
Maka ketahuilah, bahwa sungguh tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain
Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang
mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha
dan tempat kamu tinggal.
5. Menyampaikan pesan secara bertahap, tidak sekaligus (QS. Al Furqan [25]: 32)
6. Bijaksana, persuasif, dan memberi ruang dialog (QS. An Nahl [16]: 125)
7. Menjadi pendengar yang baik terhadap berbagai sumber informasi, lalu memilih
yang benar-benar valid (QS. Az-Zumar [39]: 18)
ق ِمن َّربِّ ُك ۡمۖ فَ َمن َش•• ٓا َء فَلۡيُؤۡ ِمن َو َمن َش•• ٓا َء فَلۡيَكۡفُرۡۚ إِنَّآ أَعۡتَدۡنَا لِلظَّٰلِ ِمينَ نَ••ارًا أَ َح•• اطَ بِ ِهمۡ ُس•• َرا ِدقُهَ ۚا َوإِن ِ َُوق
ُّ ••••ل ٱۡل َح
س ٱل َّش َرابُ َو َسآ َءتۡ ُمرۡتَفَقًا ْ ْ
َ ۡيَسۡت َِغيثُوا يُغَاثُوا بِ َمآٖء َكٱۡل ُمهۡ ِل يَشۡ ِوي ٱۡل ُوجُوهَۚ بِئ
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa
yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir)
biarlah ia kafir". Sungguh Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu
neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum,
niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat
yang paling jelek.
10. Tidak mencela, menghina, menyebar fitnah, dan bertindak kasar terhadap siapa
pun (QS. Al Qalam [68]: 10-13)
Referensi: (1) Qurasih Shihab, Tafsir Al Misbah, (2) Hamka, Tafsir Al Azhar, (3) Kemenag RI,
Tafsir Al Quran, atau Tafsir Tematik (4) Ibnu Katsir, Tafsir Al Quranul Adhim, (5) Moh Ali Aziz,
Public Speaking (bab Diksi Pidato Dakwah/ berdasar tafsir-tafsir internasional p. 209-227)