Tulisan ini membahas tentang Yaumul Hisab atau hari penghitungan amal
perbuatan manusia pada hari kiamat. Sebuah hari yang berat bagi orang-orang
kafir dan munafik namun ringan bagi orang-orang mukmin yang jujur dan ikhlas
dalam imannya.
Ada dua malaikat yang mencatat segala perbuatan baik dan buruk kita semasa
hidup, yaitu malaikat Rakib (mencatat amal kebaikan) dan Atib (mencatat amal
keburukan).
Proses setelah terjadinya hari kiamat akan melalui beberapa fase, sampailah
kepada hari di mana manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk dihitung
dan ditimbang amalnya atau dikenal dengan Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan
Secara bahasa
ٍ َ وَ ْاِإل ْحصَ ا ُء ِبال ِّد َّق ِة التَّا َّم ِة دُوْ نَ ِزيَا َد ٍة وَ اَل نُقْص,ُ وَ ْال َم ْعدُوْ د,ُال َع َدد
ان
Para Ahli bahasa telah menyebutkan makna yang banyak terkait makna
kata حسبini.
Hisab adalah perhitungan amalan manusia di hari kiamat. Ketika itu amalan
shalih yang telah dilakukan seseorang di dunia serta amalan keburukannya akan
diperlihatkan dan diperhitungkan untuk menentukan apakah ia berhak
mendapatkan keridhaan Allah atau justru kemurkaan dari-Nya.
Adapun Mizan yaitu timbangan yang akan Allah letakkan untuk membandingkan
antara amalan kebaikan seorang hamba dan amalan keburukannya, mana yang
lebih berat di sisi Allah. Dengan itu akan tampak keadilan Allah, tidak sedikitpun
Dia menzhalimi hamba-hamba-Nya.
Dalil Adanya Yaumul Hisab Dalam Al
Quran
Ayat yang menyebutkan ayat hisab secara umum, dan Allah akan
menghisab amal sangatlah banyak. Kami hanya menyebutkan dalil ayat-
ayat Al Quran yang menyebutkan secara langsung yaumul hisab (hari
perhitungan).
Ibrahim: 41
ُيَوْ َم يَقُو ُم ٱ ْل ِحسَاب َوَ ِل ْل ُمْؤ ِم ِنين
ْ رَ بَّنَا
َّ ٱغ ِفرْ ِلى وَ ِل ٰوَ ِل َد
ى
Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang
yang beriman pada hari diadakan perhitungan (Yaumul Hisab).”
Shad: 16
١٦:– ص ب َ وَ َقالُوا رَ بَّنَا عَ ِّج ْل لَنَا ِقطَّنَا َق ْب
ِ يَوْ ِم ا ْل ِحسَا ل
Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, segerakanlah azab yang
diperuntukkan bagi kami sebelum hari perhitungan (Yaumul Hisab).”
Shad: 53
٥٣ :– ص ب َٰ
ِ ِليَوْ ِم ا ْل ِحسَا َه َذا مَا تُوعَ دُون
Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan (Yaumul Hisab)
“Siapa saja yang dihisab dengan sangat teliti dan menyeluruh maka akan
diadzab.”
ُك ا ْلعَرْ ض
ِ َذ ِل
ِ ب ا ْلي َِس
ير ِ سلَّ َم عَ نْ ا ْل ِحسَا َ َسَأ ْلتُ رَ سُو َل اللَّ ِه صَ لَّى اللَّ ُه عَ لَ ْي ِه وَ ” : ش َة قالت َ ) عن عَ اِئ24988( وروى أحمد
ْ ( الرَّ ُج ُل تُعْرَ ضُ عَ لَ ْي ِه ُذنُوبُ ُه ثُ َّم يُتَ َجاوَ زُ لَ ُه عَ ْن َها ِإنَّ ُه مَن: َف ُق ْلتُ يَا رَ سُو َل اللَّ ِه مَا ا ْل ِحسَابُ ا ْلي َِسيرُ ؟ َف َقا َل
)2/128( ” صححه األلباني في “ظالل الجنة. ) َ نُو ِقشَ ا ْل ِحسَابَ َهلَك.
Imam Ahmad (24988) meriwayatkan dari ‘Aisyah dia berkata,” Aku bertanya
kepada Rasulullah ﷺtentang hisab yang mudah. Aku mengatakan,” Ya
Rasulullah, apakah hisab yang mudah itu?”
” - (من نوقش الحساب هلك: لقول النبي صلى هللا عليه وسلم،المؤمن يحاسب ولكنه ليس حساب مناقشة
)378/ 1( ” عذب) لكنه حساب عرض ” انتهى من “اللقاء الشهري- أو قال.
”Seorang mukmin akan dihisab tetapi itu tidak akan menjadi hisab dalam
arti pemeriksaan yang teliti, karena Nabi ﷺbersabda, ”Siapa yang diperiksa
dengan seksama pada saat hisab, maka dia akan binasa – atau beliau
bersabda ‘akan disiksa.” Namun, hisabnya hanya berupa ‘ardh /pemaparan
amalan. [Al-Liqa’ Asy-Syahriy (1/378)]
س ِمعْتُ رَ سُو َل اللَّ ِه صَ لَّى َ ي اللَّ ُه عَ ْن ُهمَا َقا َلَ ض ِ َْن عُ مَرَ ر ِ ) عن اب2768( ) ومسلم2441( وقد روى البخاري
َأ َأ
َستُرُ ُه َفيَقُو ُل تَع ِْرفُ َذ ْنبَ َك َذا تَع ِْرفُ َذ ْنب ْ َ ( ِإنَّ اللَّ َه يُ ْد ِني ا ْل ُمْؤ ِمنَ َفيَضَ عُ عَ لَ ْي ِه َكنَ َف ُه وَ ي: سلَّ َم يَقُو ُلَ َاللَّ ُه عَ لَ ْي ِه و
ستَرْ تُ َها عَ لَيْكَ ِفي ال ُّد ْنيَا وَ َأنَا
َ : ُوب ِه وَ رَ َأى ِفي نَ ْف ِس ِه َأنَّ ُه َهلَكَ َقا َل ِ َحتَّى ِإ َذا َقرَّ رَ ُه ِب ُذن. ب ِّ َي رْ َك َذا ؟ َفيَقُو ُل نَ َع ْم َأ
ْ وَ َأمَّا ا ْل َكافِرُ وَ ا ْل ُمنَا ِفقُونَ َفيَقُو ُل اَأْل. سنَا ِت ِه
ش َها ُد َهُؤ اَل ِء الَّ ِذينَ َك َذبُوا عَ لَى َ َفيُ ْعطَى ِكتَابَ َح. َأ ْغفِرُ َها لَكَ ا ْليَوْ َم
) َرَ بِّ ِه ْم َأاَل لَ ْعنَ ُة اللَّ ِه عَ لَى الظَّا ِل ِمين
Sehingga ketika dia mengakui dosa-dosanya dan berpikir bahwa dia akan
celaka, Allah berkata, ‘Aku menyembunyikannya untukmu di dunia dan aku
memaafkan dosa-dosamu pada hari ini.’
“Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka
terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” [An-Nur: 24]
اَ ْل َي ْو َم َن ْخ ِت ُم َع ٰ ٓلى اَ ْف َوا ِه ِه ْم َو ُت َكلِّ ُم َنٓا اَ ْي ِدي ِْه ْم َو َت ْش َه ُد اَرْ ُجلُ ُه ْم
ِب َما َكا ُن ْوا َي ْك ِسب ُْو َن
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami
dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka
kerjakan. ( Q.S Yasiin : 65)
Allah menjadikan tangan dan kaki berbicara sebagai saksi karena tanganlah yang
mengerjakan perbuatan itu, sedang kaki ikut menyaksikan apa yang dikerjakan oleh
tangan itu. Jadi perbuatan tangan merupakan suatu ikrar atau pengakuan,
sedangkan perkataan kaki merupakan persaksian.
Jika semua perbuatan buruk seorang manusia dibukakan dan diungkapkan selama
hidup di dunia dan diketahui oleh orang banyak maka ia merasa malu dan merasa
sukar menyembunyikan muka mereka. Bahkan banyak pula di antara manusia yang
membunuh dirinya karena tidak sanggup menahan rasa malu itu. Di akhirat, mereka
akan mengalami apa yang mereka tidak sanggup mengalami dan menanggungnya
semasa hidup di dunia.
ِ ٍ ِئ
ُت َم َوا ِزينُه َ ت َم َوا ِزينُهُ فَُأولَِئ
ْ ) َو َم ْن َخ َّف8( ك ُه ُم الْ ُم ْفل ُحو َن ْ ََوالْ َو ْز ُن َي ْو َم ذ احْلَ ُّق فَ َم ْن ثَ ُقل
)-8 : (األعراف-)9( ين َخ ِسُروا َأْن ُف َس ُه ْم مِب َا َكانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِ ُمو َن ِ َّ فَُأولَِئ
َ ك الذ َ
Artinya: “Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran, barangsiapa yang berat
timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan
barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang
yang merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-
A’raf: 8-9)
Manusia dalam keadaan tanpa alas kaki dan tanpa pakaian atau telanjang.
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam adalah orang pertama yang diberi pakaian. Para
malaikat datang dengan catatan amal manusia yang ditulis saat mereka di
dunia untuk ditunjukkan kepada setiap pemilik catatan tersebut.
Dalam buku catatan amal tersebut ditulis setiap gerakan dan perbuatan
yang dilakukan oleh seseorang. Sebagian manusia mengambil buku catatan
amalnya dengan tangan kanan. Mereka itulah para penghuni surga.
Dan sebagian lainnya mengambil buku catatan amal dengan tangan kirinya.
Mereka itulah para penghuni neraka. Kemudian lembaran-lembaran amal
ini ditimbang dengan amalan yang ada di dalamnya. Pembalasan adalah
sesuai dengan timbangan amalannya. Allah Ta’ala berfirman
Tanya Jawab:
Berikut sejumlah pertanyaan yang sering kali ditanyakan oleh sebagian
kalangan dari kaum Muslimin. Semoga jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan ini bisa memberikan kejelasan dan memberikan pencerahan
kepada siapa saja yang membutuhkannya.
َ ْسَألَنَّ ا ْلمُر
َس ِلين ْ َسَألَنَّ الَّ ِذينَ ُأرْ ِس َل ِإلَي ِْه ْم وَ لَن
ْ ََفلَن
Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus
rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula)
rasul-rasul (Kami), [Al-A’raf: 6]
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Ta’ala akan menghisab seluruh manusia,
para rasul dan umatnya. Inilah pendapat sebagian ulama.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Alah Ta’ala bertanya kepada para
Nabi tentang penyampaian risalah Allah kepada kaum mereka. Sedangkan
umat para rasul itu ditanya Allah juga tentang jawaban mereka terhadap
seruan para rasul tersebut kepada mereka.
Ini berarti dia akan dihisab hanya saja hisabnya sebagaimana Allah
Subhanahu wa Ta’ala firmankan tentang orang-orang mukmin yang
menerima kitab catatan amal mereka dengan tangan kanannya,
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia
akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, [Al-Insyiqaq: 7-8]
Jadi ini hanya sekedar al-‘ardh yaitu sekedar dipaparkan amalnya orang
mukmin kepadanya sehingga dia mengetahui nikmat Allah Ta’ala
kepadanya dengan menutupinya di dunia dan memaafkannya di akhirat.[vi]
Baca juga: Arti Ashabul Yamin
– Apa semua makhluk dihisab satu hari atau tidak?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin rahimahulah berkata, “Yaumul
Hisab itu satu hari akan tetapi satu hari yang ukurannya 50 ribu tahun
sebagaimana firman Allah Ta’ala,
َ َتَعْرُ جُ ا ْل َماَل ِئ َك ُة وَ الرُّ وحُ ِإلَ ْي ِه ِفي يَوْ ٍم َكانَ ِم ْقدَارُ ُه خَ مْ ِسينَ َأ ْلف
سنَ ٍة
ا ْل ُم ْلكُ يَوْ َمِئ ٍذ ا ْل َحقُّ لِلرَّ ْح ٰ َم ِن ۚ وَ َكانَ يَوْ مًا عَ لَى ا ْل َكا ِف ِرينَ عَ ِسيرً ا
Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha
Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari penuh kesukaran bagi orang-orang
kafir. [Al Furqan: 26]
dan Allah juga berfirman,
والذي نفسي بيده إنه ليخفف على المؤمن حتى يكون عليه أخف من صالة مكتوبة
Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari
dalam Shahihnya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ
bersabda,
”Kita adalah umat terakhir yang menjadi umat pertama pada hari
kiamat.”[x]
Manusia yang pertama kali dihisab
Manusia yang pertama dihisab adalah tiga golongan manusia dari kalangan
ulama atau qari’, mujahid dan dermawan yang suka bersedekah namun
tidak ikhlas karena Allah Ta’ala. Mereka hanya karena ingin pujian manusia.
Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut:
َّاس يُ ْقضَ ىِ ِإنَّ َاوَّ َل الن: سلَّم يَقُوْ ُلَ َهللا صَ لَّى اللَّ ُه عَ َل ْي ِه وِ س ِمعْتُ رَ سُوْ َل َ :َي اللَّ ُه عَ ْن ُه َقال َ ض ِ َعَ نْ َأ ِبي ُهرَ يْرَ َة ر
َقاتَ ْلتُ ِفيْكَ َحتَّى:َت ِف ْي َها؟ َقال َ ش ِه َد َفُأ ِت
َ َفمَا عَ ِم ْل:َ َقال,ي ِب ِه َفعَرَّ َف ُه ِن َع َم ُه َفعَرَ َف َع َها ْ يَوْ َم ا ْل ِقيَا َم ِة عَ لَ ْي ِه رَ ُج ٌل ا
ْ ُ ست
في
ِ ي َ س ِحبَ عَ لَى وَ ْج ِه ِه َحتَّى اُ ْل ِق ْ ت َِألنْ يُ َقا َل َج ِر
ُ ثُ َّم ُأ ِمرَ ِب ِه َف، َف َق ْد ِق ْي َل,ٌيء َ ْت وَ لَ ِكنَّكَ َقاتَ ْل
َ َك َذب:َش ِهدْتُ َقال ْ ُ ست
ْ ا
َّار
ِ الن,
(( إنَّ َأوَّ َل مَا: – سلَّ َمَ َهللا عَ لَ ْي ِه وُ هللا – صَ لَّى ِ ق َا َل رَ سُو ُل: َقا َل، – هللا عَ ْن ُه ُ ي َ ض ِ َوَ عَ نْ َأ ِبي ُهرَ يْرَ َة – ر
َ َف َق ْد خَ اب، َت
ْ سد َ وَ إنْ َف، َ َف َق ْد أ ْفلَحَ وَأ ْن َجح، ت ْ َفإنْ صَ لُ َح، ي َُحاسَبُ ِب ِه ال َع ْب ُد يَوْ َم ال ِقيَا َم ِة ِمنْ عَ َم ِل ِه صَ الَتُ ُه
َفيُ َك َّم ُل، اُ ْنظُرُ وا َه ْل ِل َع ْب ِدي ِمنْ تَطَوُّ ٍع: – َقا َل الرَّ بُ – عَ زَّ وَ َج َّل، شيْ ٌء َ َفِإ ِن ا ْنتَ َقصَ ِمنْ َف ِريضَ ِت ِه، َوَ خَ ِسر
)) ٌيث َحسَن ٌ (( َح ِد: وَ َقا َل، ي ُّ ِم ْن َها مَا ا ْنتَ َقصَ ِمنَ ال َف ِريضَ ِة ؟ ثُ َّم تَ ُكونُ سَاِئرُ أعْ مَا ِل ِه عَ لَى َه َذا )) رَ وَ ا ُه التِّر ِم ِذ
وَ َم َع ُه ْم، َ َه ِذ ِه ُأ َّمتُك: َفِإ َذا سَوَ ا ٌد عَ ِظي ٌم َف ِقي َل ِلي. ا ْنظُرْ ِإلَى اُأْل ُف ِق اآْل خَ ِر:َفنَظَرْ تُ َفِإ َذا سَوَ ا ٌد عَ ِظي ٌم َف ِقي َل ِلي
ٍ ب وَ اَل عَ َذا
ب ٍ س ْبعُونَ َأ ْلفًا يَدْخُ لُونَ ا ْل َجنَّ َة ِب َغيْر ِحسَا
َ
”Aku melihat ke ufuk, di sana ada kumpulan orang dalam jumlah yang
sangat besar. Kemudian dikatakan kepadaku, ‘Lihatlah ke ufuk yang lain.’
Ternyata sebuah kumpulan manusia yang sangat besar juga. Lalu dikatakan
kepadaku, ‘Inilah umatmu. Di antara mereka ada 70.000 orang yang akan
masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab’.”
َستَرْ ُقونَ وَ اَل يَتَطَيَّرُ ونَ وَ اَل يَ ْكتَوُ ونَ وَ عَ لَى رَ بِّ ِه ْم يَتَوَ َّكلُون
ْ َُه ُم الَّ ِذينَ اَل ي