Anda di halaman 1dari 5

1.

Asbabun nuzul dan pembahasan secara umum, at taubah (111)

Allah Swt. memberitahukan bahwa Dia membeli dari hamba-hamba-Nya yang


beriman, diri dan harta benda mereka yang telah mereka korbankan di jalan Allah dengan
surga. Hal ini termasuk karunia dan kemurahan serta kebajikan-Nya kepada mereka.
Karena sesungguhnya Allah telah menerima apa yang telah dikorbankan oleh hamba-
hamba-Nya yang taat kepada-Nya, lalu menukarnya dengan pahala yang ada di sisi-Nya
dari karunia-Nya. Al-Hasan Al-Basri dan Qatadah mengatakan, “Mereka yang berjihad di
jalan Allah, demi Allah, telah berjual beli kepada Allah, lalu Allah memahalkan
harganya.”

Syamr ibnu Atiyyah mengatakan, “Tiada seorang muslim pun melainkan pada lehernya
terkalungkan baiat kepada Allah yang harus ia tunaikan atau ia mati dalam keadaan tidak
menunaikannya.” Kemudian Syamr ibnu Atiyyah membaca ayat ini. Karena itulah maka
dikatakan bahwa barang siapa yang berangkat di jalan Allah, berarti dia telah berbaiat
kepada Allah. Dengan kata lain, Dia menerima transaksinya dan akan memenuhi
balasannya.

‫ َي ْعنِي‬- ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬


َ ِ ‫ُول هَّللا‬
ِ ‫ لِ َرس‬،ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنه‬ ِ ‫ َر‬،َ‫احة‬ َ ‫ال َع ْب ُد هَّللا ِ بْنُ َر َو‬
َ َ‫ ق‬:ُ‫ب القُ َرظي َو َغ ْي ُره‬ َ َ‫ق‬
ٍ ‫ال ُم َح َّم ُد بْنُ َك ْع‬
‫ َوَأ ْشت َِرطُ لِنَ ْف ِسي َأ ْن‬،‫ “َأ ْشت َِرطُ لِ َربِّي َأ ْن تَ ْعبُدُوهُ َواَل تُ ْش ِر ُكوا بِ ِه َش ْيًئا‬:‫ال‬ َ َ‫ط لِ َربِّكَ َولِنَ ْف ِسكَ َما ِشْئتَ ! فَق‬ ْ ‫ ا ْشت َِر‬:- ‫لَ ْيلَةَ العقب ِة‬
‫ اَل نُقِيل َواَل‬،ُ‫ َربِح البيع‬:‫ قَالُوا‬.”ُ‫“ال َجنَّة‬ ْ :‫ فَ َما لَنَا ِإ َذا فَ َع ْلنَا َذلِكَ؟ قَا َل‬:‫ قَالُوا‬.”‫تَ ْمنَعُونِي ِم َّما تَ ْمنَعُونَ ِم ْنهُ َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأ ْم َوالَ ُك ْم‬
َ‫ {ِإ َّن هَّللا َ ا ْشتَ َرى ِمنَ ْال ُمْؤ ِمنِينَ َأ ْنفُ َسهُ ْم َوَأ ْم َوالَهُ ْم} اآْل يَة‬:‫ت‬ْ َ‫ فَنَزَ ل‬،ُ‫نَ ْستَقِيل‬.

Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurasy dan lain-lainnya mengatakan bahwa Abdullah ibnu
Rawwahah r.a. pernah berkata kepada Rasulullah Saw. dalam malam ‘Aqabah, “Berilah
persyaratan bagi Tuhanmu dan bagi dirimu sesuka hatimu.” Maka Rasulullah Saw.
menjawab melalui sabdanya: Aku memberikan syarat bagi Tuhanku, hendaklah kalian
menyembah-Nya dan janganlah kalian mempersekutukan Dia dengan sesuatu pun. Dan
aku memberikan syarat bagi diriku, hendaklah kalian membelaku sebagaimana kalian
membela diri dan harta benda kalian sendiri. Mereka (para sahabat) bertanya, “Apakah
yang akan kami peroleh jika kami mengerjakan hal tersebut?” Rasulullah Saw.
menjawab, “Surga.” Mereka berkata, “Jual beli yang menguntungkan, kami tidak akan
mundur dan tidak akan mengundurkan diri.” Lalu turunlah firman-Nya: Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri. (At-Taubah: 111), hingga akhir ayat.

Adapun firman Allah Swt.:

{ َ‫يل هَّللا ِ فَيَ ْقتُلُونَ َويُ ْقتَلُون‬


ِ ِ‫}يُقَاتِلُونَ فِي َسب‬
Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (At-Taubah:
111)

Maksudnya, baik mereka terbunuh atau membunuh, atau keduanya mereka alami, maka
sudah menjadi ketetapan bagi mereka beroleh Balasan surga karena itu dalam hadist
Sahihain disebutkan:

ُ‫ َأوْ يُرْ ِج َعه‬،َ‫ بَِأ ْن ت ََوفَّاهُ َأ ْن يُ ْد ِخلَهُ ْال َجنَّة‬،‫ق بِ ُر ُسلِي‬ َ ‫َوتَ َكفَّ َل هَّللا ُ لِ َم ْن‬
ٌ ‫ َوتَصْ ِدي‬،‫ اَل ي ُْخ ِر ُجهُ ِإاَّل ِجهَا ٌد فِي َسبِيلِي‬،‫خَر َج فِي َسبِيلِ ِه‬
‫َال ِم ْن َأجْ ٍر َأوْ َغنِي َم ٍة‬ َ ‫ نَاِئاًل َما ن‬،ُ‫خَر َج ِم ْنه‬ َ ‫”ِإلَى َم ْس َكنِ ِه الَّ ِذي‬

Allah menjamin bagi orang yang berangkat berjihad di jalan-Nya, yang tidak sekali-kali
ia berangkat melainkan untuk berjihad di jalan-Ku dan membenarkan rasul-rasul-Ku;
bahwa jika Allah mewafatkannya, maka Dia akan memasukkannya ke dalam surga atau
mengembalikannya pulang ke tempat tinggalnya yang ia berangkat darinya seraya
memperoleh pahala yang digondolnya atau ganimah.

Firman Allah Swt.:

ِ ‫} َو ْعدًا َعلَ ْي ِه َحقًّا فِي التَّوْ َرا ِة َواإل ْن ِج‬


ِ ْ‫يل َو ْالقُر‬
{‫آن‬

(Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam kitab Taurat, Injil, dan Al-
Qur’an. (At-Taubah: 111)

Hal ini merupakan pengukuhan dari janji tersebut, dan sebagai berita bahwa Allah telah
mencatat janji yang telah Dia ikrarkan kepada diriNya ini, lalu Dia menurunkannya
kepada rasul-rasul-Nya melalui kitab-kitab-Nya yang besar, yaitu Taurat yang diturunkan
kepada Nabi Musa, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa, dan Al-Qur’an yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Firman Allah Swt.:

{ِ ‫}و َم ْن َأوْ فَى بِ َع ْه ِد ِه ِمنَ هَّللا‬


َ

Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? (At-Taubah: 111)

Karena sesungguhnya Dia tidak pernah mengingkari janji. Ayat ini semakna dengan
firman Allah Swt. lainnya yaitu:

ُ ‫}و َم ْن َأصْ َد‬


{‫ق ِمنَ هللاِ َح ِديثًا‬ َ
Dan siapakah orang yang lebih benar perkataannya daripada Allah? (An-Nisa: 87)

ُ ‫} َو َم ْن َأصْ َد‬
{‫ق ِمنَ هَّللا ِ قِيال‬

Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah? (An-Nisa: 122)

Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

{‫}فَا ْستَب ِْشرُوا بِبَي ِْع ُك ُم الَّ ِذي بَايَ ْعتُ ْم بِ ِه َو َذلِكَ هُ َو ْالفَوْ ُز ْال َع ِظي ُم‬

Maka bergembiralah dengan jual beli yang lelah kalian lakukan itu, dan itulah
kemenangan yang besar. (At-Taubah: 111)

Maksudnya, bergembiralah orang yang menjalani transaksi ini dan menunaikan janji ini,
karena dia akan mendapat keberuntungan yang besar dan nikmat yang kekal.

1. Pembahasan dari cerita imajiner

Dalam tafsiran ayat tersebut ustdz said nursi, mmberikan penjelsan bgi kita semua
bahwa, menjual jiwa,hrta, srta mnjdi hamba dan prajurit kepada Allah semata. Adalah
suatu bisnis yg memiliki keuntungan besar, maka inilah yg biasa di sebut dgn bisnis
ukhrawi.

Ustdz said nursi memberikan penjelasan yg sangat detail melalui cerita imajiner (ilham)
dgn gaya bahasa yg bgitu indah sehingga kita dapat dgn mudah memahaminya serta
mengambil bnyak ibrah. Itulah yg menjadi pembeda risalah nur dgn kitab2 lainnya.
Baik…! Langsung saja kita ke inti pmbhsan. Pada cerita imajiner, ustadz said nursi
memberi gambaran, 2 org rakyat yg di berikan masing2 ladang yg berisikan segala
macam perlengkapan sprit perngkt, snjata, dan berbagai keperluan lainnya dan itu
semua sebagai titpan serta amanah pda 2 org trsbt. singkat cerita kedua org trsbt diajak
utk melakukan bisnis dgn ajudan yg dikirim oleh raja. Krna pada saat itu terjdi sbuah
perang shingga kaadaan mnjdi tdk stabil. Stlh melalui prbincngan yg pnjng . 2 org yg
mndgr ucapan indah itu dn mulia, maka org yg brkl akan mentaati printh raja dan
merasa bangga akan jual beli ini. Sbliknya ,org kedua mersa sombong dn egois. Ia mngira
bahwa apa yg di titpkan dan diamanahkan itu akan kekal abadi, sehinnga hawa nafsu
sdh menyelimuti dirix. Sehinnga org prtma hidup aman dan bahagia dan org yg kedua
dia hidup dalam tekanan dan kesengsaaran.

Apa maknax. Apapun yg kiita miliki di dunia ini maka semuax akan lenyap pada
waktunya. Apa itu bersifat materi atau non materi. Tubuh yg sehat semuax pasti akan
lenyap. Apa lgi jika kehidupan kita ini hnya dunia yg kita kejar dan lupa akan kehidupan
selanjutnya maka kerugian serta kesalahn yg sngat besar telah kita lakukan.

 Keuntungan Pertama :

Harta yang fana menjadi kekal. Pasal-nya, umur fana yang dikorbankan dan dikerahkan
di jalan Dzat Yang Mahahidup dan Mahakekal akan berubah menjadi umur yang kekal
abadi. Ketika itulah, detik-detik umur manusia menghasilkan buah dan bunga
kebahagiaan yang bersinar di alam keabadian, sebagaimana benih yang secara lahiriah
musnah, namun darinya tumbuh sejumlah bunga dan bulir.

 Keuntungan Kedua :

Harganya berupa surga.

 Keuntungan Ketiga

Nilai setiap organ dan indra bertambah tinggi dan mahal, dari satu menjadi
seribu.

 Keuntungan Keempat

Manusia sangat lemah, sementara cobaannya sangat banyak. Ia miskin, namun di sisi
lain kebutuhannya terus bertambah. Ia tidak berdaya, namun beban hidupnya demikian
berat. Nah, jika manusia tidak bertawakkal dan tidak bersandar kepada Dzat Mahaagung
Yang Mahakuasa, serta jika ia tidak percaya dan tidak menyerahkan urusan kepada-Nya,
maka batinnya akan terus tersiksa dan menderita. Kerugian dan kemalangannya akan
mencekik- nya. Sebagai akibatnya, entah hal itu membuatnya menjadi penjahat atau
pemabuk.

 Kelima

Seperti telah diakui secara ijmak oleh para pakar, kalangan yang telah mencapai
tingkatan kasyaf,dzauq dan penyaksian bahwa berbagai ibadah, ziki r, dan tasbih yang
dikerjakan organ tubuh—jika hal itu dikerjakan dalam ruang lingkup rida-Nya akan
berubah menjadi buah surga yang baik dan nikmat serta ia akan diberikan di saat
engkau sangat membutuhkannya

Anda mungkin juga menyukai