Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika
kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya
Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah
mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Baqarah [2]: 284)
Karena itu, sesungguhnya Allah memiliki kuasa penuh atas semua yang dimilikinya,
termasuk terhadap diri kita. Apakah Allah mau menghidupkan, mematikan, melapangkan
rizki atau menyempitkannya, memberi nikmat atau mengazab; semuanya terserah Dia.
Begitu pula sebaliknya, meskipun si fulan dijaga kesehatannya oleh sebuah tim yang terdiri
dari puluhan dokter yang sangat ahli, namun kalau Allah berkehendak mematikannya, maka
tak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan nyawanya.
Karena begitu mutlaknya kekuasaan Allah terhadap manusia, maka sepatutnya manusia
takluk dan menyerah kepada Allah. Seharusnya dia tunduk dan patuh atas apa saja yang
Allah perintahkan kepada-Nya. Kalau ada sepasukan tentara yang menyerah kalah kepada
lawannya lalu menjadi tawanannya, maka di bawah todongan senjata, tentara itu akan
mengikuti apa saja yang diperintahkan oleh musuhnya. Begitu pula para budak kerajaan,
akan selalu mematuhi apa saja perintah raja, meskipun raja tidak memberikan upah sepeser
pun kepada mereka.
Menariknya, meskipun kekuasaannya begitu mutlak, meski kita semua adalah ciptaan-Nya
dan budak-Nya, namun karena Allah memiliki sifat asy-Syakur (Maha Balas Jasa) dan al-
Haliim (Maha Penyantun), Dia tidak memerintahkan sesuatu kecuali Dia akan memberikan
balas jasa kepada hamba yang Dia perintahkan. Perintah-Nya tidak gratis, tapi ada bayaran-
Nya.
ت َوُه ْم اَل يُظْلَ ُمو َن ٍ َو َّات ُقوا َي ْوًما ُتْر َجعُو َن فِ ِيه إِىَل اللَّ ِه ۖ مُثَّ ُت َوىَّفٰ ُك ُّل َن ْف
ْ َس َّما َك َسب
“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua
dikembalikan kepada Allah, kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna
terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya
(dirugikan).” (QS Al-Baqarah [2]: 281)
Yang lebih menarik lagi, bayaran yang Allah tawarkan bukan dalam kerangka kesepakatan
kerja majikan-buruh, karena biasanya buruh digaji lebih kecil daripada jerih payahnya. Yang
Allah tawarkan dalam al-Qur`an adalah kerangka kesepakatan bisnis, berupa pinjam-
meminjam dengan bunga pinjaman yang berlipat ganda serta jual-beli dengan nilai tukar
yang sangat tidak sebanding; ibarat meminjam seekor nyamuk lalu mengembalikan dalam
bentuk seekor kuda atau membeli seekor lalat dengan bayaran seekor unta.
Adapun transaksi kedua yang Allah tawarkan adalah transaksi jual-beli atau perdagangan:
َن هَلُ ُم اجلَنَّةَ يُ َقاتِلُو َن يِف َسبِ ِيل اللّ ِه َفَي ْقُتلُو َن
َّ ني أَن ُف َس ُه ْم َوأ َْم َواهَلُم بِأِِ ِ
َ إِ َّن اللّهَ ا ْشَتَرى م َن الْ ُم ْؤمن
ْاستَْب ِشُروا ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
ْ ََويُ ْقَتلُو َن َو ْعداً َعلَْيه َح ّقاً يِف الت َّْوَراة َوا ِإلجن ِيل َوالْ ُق ْرآن َوَم ْن أ َْوىَف بِ َع ْهده م َن اللّه ف
ِ ِ
يم ِ
ُ ك ُه َو الْ َف ْوُز الْ َعظ َ بَِبْيعِ ُك ُم الَّذي بَ َاي ْعتُم بِِه َو َذل
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka
dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat,
Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang
besar.” (QS At-Taubah [9]: 111)
اه ْم ِسّراً َو َعاَل نِيَةً َي ْر ُجو َن جِت َ َارًة لَّن َتبُ َور مِم ِ ِ ِ َّ ِ
ُ َاب اللَّه َوأَقَ ُاموا الصَّاَل َة َوأَن َف ُقوا َّا َرَزْقن َ إ َّن الذ
َ َين َيْتلُو َن كت
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-
diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”
(QS Faathir [35]: 29)
Jadi setiap orang yang sudah baligh (mencapai usia kesempurnaan akal) adalah pebisnis
yang bertransaksi dengan Allah.
Transaksi bisnisnya adalah semua perbuatan dirinya sejak dia baligh sampai malaikat maut
datang menjemputnya. Dan semua transaksi itu tercatat rapi serta detil. Tak ada secuil pun,
bahkan tak ada sebesar dzarrah (atom) pun yang terluput oleh malaikat sang juru catat.
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan
terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: Aduhai celaka kami, kitab
apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia
mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan
Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun”. (Al-Kahfi [18]:49)
Setelah itu seluruh manusia dikumpulkan pada sebuah forum pengadilan yang dipimpin
oleh Sang Pemilik Modal sendiri selaku Ahkamil Hakimin (Sang Hakim Yang Maha Adil) di
suatu hari yang dinamakan Yaumul Hisab (Hari Penghitungan rugi/laba).
Khutbah 2nd
Tapi ada juga yang membukukan keuntungan dalam berbisnis dengan Allah. Siapa
mereka? Simak saja bocoran di bawah ini:
ص ِر
ْ َوالْ َع
نسا َن لَِفي ُخ ْس ٍر ِ ِ
َ إ َّن اإْل
َّ ِاص ْوا ب ِ إِاَّل الَّ ِذين آمنُوا وع ِملُوا َّ حِل
ِالصرْب َ اص ْوا بِاحْلَ ِّق َوَت َو
َ الصا َات َوَت َو ََ َ َ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian (gagal
membukukan laba dalam bertransaksi dengan Allah), kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat
menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al-‘Ashr [103]: 1-3).
Mari kita berdoa kepada Allah agar senantiasa menjaga kita selalu berada dalam ketaatan
dan memiliki kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Semoga semua urusan kita
dipermudah oleh Allah dan doa-doa yang telah kita panjatkan kepada-Nya dikabulkan dan
diijabah.
Allahumma shalli wa sallim a’la Muhammad…
ِ ات األَحي ِاء ِمْنهم واْألَمو ِ ات والْمسلِ ِم والْمسلِم ِ ِ ِِ ِ ِ
كَ َّات إِن َ ْ َ ْ ُ َْ َ ْ ُ َ َ اَللَّ ُه َّم ا ْغف ْر ل ْل ُم ْؤمننْي َ َوالْ ُم ْؤمنَ َ ُ ْ نْي
ِ مَسِ يع قَ ِريب جُمِ يب الدَّعو
ات ََ ُ ْ ٌ ْ ٌ ْ
ِِ ِ َربَّنَا ا ْغ ِفر لَنَا وإِلِ خوانِنَا الَّ ِذين سب ُقونَا بِاإْلِ مْي
َ َّان َواَل جَتْ َع ْل يِف ْ ُقلُ ْوبِنَا ِغاًّل للَّذيْ َن َآمنُوا َربَّنَا إِن
ك ْ ََ َ ْ َْ َ ْ َ
يم ِ ٌ رء
ٌ وف َرح َُ
َصلِ ْح ِ ِ
ْ اي الَّيِت ف َيها َم َعاشي َوأ َ ََصل ْح يِل ُد ْني
ِ اللَّه َّم أَصلِح يِل ِدييِن الَّ ِذي هو ِعصمةُ أَم ِري وأ
ْ َ ْ َ ْ َُ ْ ْ ُ
احةً يِل ِم ْن ِ ِ ِ
َ ت َر ْ اج َع ْل احْلَيَا َة ِزيَ َاد ًة يِل يِف ُك ِّل خَرْيٍ َو
َ اج َع ْل الْ َم ْو ْ يِل آخَريِت الَّيِت ف َيها َم َعادي َو
ُك ِّل َشٍّر
َّ َك َو ْاه ِد ِه ْم َس َواء
،السبِْي ِل َ ِاعت ِ
َ َ اَللَّ ُه َّم أَعْن ُه ْم َعلَى ط،ُضاه
ِ ِ
َ اَللَّ ُه َّم َوفِّ ْق ُواَل َة أ ُُم ْوِرنَا ل َما حُت بُّهُ َوَت ْر
ك َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير ِ
َ َّ إِن،اَللَّ ُه َّم َجنِّْب ُه ْم الْفنَتَ َماظَ َهَر ِمْن َها َوَمابَطَ َن
اج َع ْلنَا لِْل ُمت َِّقنْي َ إِ َم ًاما ِ ِ ِ
ْ ب لَنَا م ْن أ َْزَواجنَا َوذُِّريَّاتنَا ُقَّرَة أ َْعنُي ٍ َو ْ َربَّنَا َه
ِ ِ ُّ َربَّنَا آتِنَا يِف
اب النَّا ِر َ الد ْنيَا َح َسنَةً َويِف اآْل خَرِة َح َسنَةً َوقنَا َع َذ
Closing