Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fariska Anindrasari Suratno

No.Stambuk : A24116018
Kelas :C
Mata Kuliah : Penilaian dan Pembelajaran Fisika

1. Data hasil tes pilihan ganda ditunjukkan pada tabel 3.10, lakukan analisis butir soal
berdasarkan hasil tes tersebut.

Tabel 3.10. Hasil tes pilihan ganda


Butir Soal Skor
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 1 1 1 1 1 1 0 0 6
2 1 1 1 0 0 1 0 0 4
3 1 1 0 1 0 0 0 0 3
4 0 1 0 0 1 0 1 1 4
5 1 1 1 1 1 1 1 1 8
6 1 1 1 1 1 0 0 0 5
7 0 1 1 1 1 0 1 1 6
8 1 1 1 1 1 1 1 0 7
9 1 1 0 0 0 0 0 0 2
10 1 1 1 1 1 0 1 1 7
Jumlah 8 10 7 7 7 4 5 4

a. Tentukan tingkat kesukaran masing-masing butir soal dan tentukan mana soal yang
paling sukar dan mana soal yang memenuhi untuk hasil belajar
b. Tentukan koefisien korelasi biserial tiap butir soal
c. Tentukan daya pembeda tiap butir soal
d. Tentukan reliabilitas tes dengan metode belah dua, rumus KR 20 dan KR 21.
e. Jelaskan mengapa nilai KR 20 dan KR 21 berbeda
f. Berdasarkan jawaban a, b, dan c butir soal manakah yang dapat diterima dan mana yang
direvisi
Penyelesaian:
a. Tingkat kesukran dapat ditentukan dengan mengunakan persamaan pi = Ni/N. Jumlah
peserta tes adalah 10 orang.

Tingkat kesukaran pada setiap soal adalah sebagai berikut :


p1 = N1/N = 8/10 = 0,8
p2 = N2/N = 10/10 = 1
p3 = N3/N = 7/10 = 0,7
p4 = N4/N = 7/10 = 0,7
p5 = N5/N = 7/10 = 0,7
p6 = N6/N = 4/10 = 0,4
p7 = N7/N = 5/10 = 0,5
p8 = N8/N = 4/10 = 0,4

Sehingga soal yang paling sukar adalah soal nomor 6,7, dan 8. Sedangkan soal
yang memenuhi untuk hasil belajar adalah soal nomor 1 dan 2.
c. Daya pembeda tiap butir soal
Pertama-tama urutkan skor siswa dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
Kemudian bagi dua menjadi kelompok atas dan kelompok bawah.
Kelompok atas
Butir Soal Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 1 0 7
1 1 1 1 1 0 1 1 7
1 1 1 1 1 1 0 0 6
0 1 1 1 1 0 1 1 6
4 5 5 5 5 3 4 3
0,8 1 1 1 1 0,6 0,8 0,6

Kelompok bawah
Butir Soal Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 1 1 1 1 0 0 0 5
1 1 1 0 0 1 0 0 4
0 1 0 0 1 0 1 1 4
1 1 0 1 0 0 0 0 3
1 1 0 0 0 0 0 0 2
4 5 2 2 2 1 1 1
0,8 1 0,4 0,4 0,4 0,2 0,2 0,2

Dengan menggunakan persaman D  p u  p l diperoleh daya pembeda tiap butir soal


sebagai berikut :
soal no 1, D = 0,8 - 0,8 = 0
soal no 2, D = 1 - 1 = 0
soal no 3, D = 1 - 0,4 = 0,6
soal no 4, D = 1 - 0,4 = 0,6
soal no 5, D = 1 - 0,4 = 0,6
soal no 6, D = 0,6 - 0,2 = 0,4
soal no 7, D = 0,8 - 0,2 = 0,6
soal no 8, D = 0,6 - 0,2 = 0,4

d. Untuk menentukan koefisien reliabilitas tes dapat menggunakan metode belah dua,
rumus KR 20, dan KR 21.
- Metode belah dua. Butir soal dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok ganjil
dan kelompok genap. Skor masing-masing kelompok ditunjukkan dalam tabel
No.Siswa Butir soal ganjil Butir soal genap
1 3 3
2 2 2
3 1 2
4 2 2
5 4 4
6 3 2
7 3 3
8 4 3
9 1 1
10 4 3
e. Karena tingkat kesukaran semua butir soal bervariasi maka reliabilitas dari KR-21
secara sistematik lebih rendah daripada yang diperoleh dari KR-20.
f. Nilai D dalam rentang dari -1,00 sampai 1,00. Untuk mengiterpretasikan indeks
diksriminasi dapat berdasarkan kriteria nilai D menurut Ebel (Crocker & Algina, 1986):
1) Jika D  0,40, butir soal berfungsi memuaskan (quite satisfactorily); 2) Jika 0,30 
D  0,39, sedikit atau tanpa revisi diperlukan; 3) Jika 0,20  D  0,29, butir soal
marginal dan membutuhkan revisi; 4) Jika D  0,19, butir soal harus dieleminasi atau
direvisi seluruhnya.
Sehingga berdasarkan jawaban a,b, dan c butir soal yang dapat diterima adalah
soal nomor 3,4,5,6,7, dan 8. Sedangkan butir soal yang memerlukan revisi adalah soal
nomor 1 dan 2.

Anda mungkin juga menyukai