Kita semua sedang berada dalam hari-hari yang berkah dan istimewa, sisa-
sisa hari dari sepuluh hari bulan Dzul-Hijah yang di dalamnya pahala amal
sholeh Allah lipat gandakan, dosa dan kesalahan Allah maafkan, orang-orang
yang bertobat Allah terima tobat mereka dan orang-orang yang memohon
ampun Allah ampuni dosa-dosa mereka.
” صيَا ُم ُك ِّل يَ ْو ٍم ِ َما ِم ْن َأي ٍَّام َأ َحبُّ ِإلَى هَّللا ِ َأ ْن يُتَ َعبَّ َد لَهُ فِيهَا ِم ْن َع ْش ِر ِذي
ِ يَ ْع ِد ُل،الح َّج ِة
َوقِيَا ُم ُك ِّل لَ ْيلَ ٍة ِم ْنهَا بِقِيَ ِام لَ ْيلَ ِة القَ ْد ِر” رواه الترمذى وابن ماجه،صيَ ِام َسنَ ٍة ِ ِِم ْنهَا ب
والبيهقي
“Tidak ada hari yang lebih Allah cintai untuk beribadah kepadaNya selain
sepuluh hari Dzul-Hijah; Puasa setiap harinya setara dengan puasa setahun
dan shalat malam setiap malamnya setara dengan shalat malam pada lailatul-
qadar”. HR Tirmizi, Ibnu Majah dan Baihaqi.
Di dalam sepuluh hari ini pula terdapat hari Arafah yang merupakan
momentum Allah membentangkan segala kebaikan, menurunkan karunia,
keberkahan dan rahmat-Nya bagi orang yang memanfaatkannya. Suatu hari
di mana kebaikan Allah, kemurahan dan kasih sayangnya melimpah ruah
kepada setiap muslim yang ada di muka bumi.
“Ketika hari Arafah sudah sore, tidak ada seorang pun yang hatinya memiliki
keimanan meski hanya sebiji sawi melainkan Allah ampuni. Aku (Ibnu
Umar) bertanya, Ya Rasulallah, apakah karunia itu hanya diterima orang-
orang yang hadir di Arafah saja”? Beliau menjawab : Tidak, tetapi untuk
seluruh orang Islam”. HR Tabrani dalam kitab Almu’jam Alkabir.
Dari Ubadah Bin Shamit –radhiyallahu anhu- bahwa nabi –shallallahu alaihi
wa sallam- berpidato pada hari Arafah :
بَ َ َو َوه،ت فِي َما بَ ْينَ ُك ْم ِ فَيَ ْغفِ ُر لَ ُك ْم ِإاَّل التَّب َعا، ِإ َّن هَّللا َ تَطَ َّو َل َعلَ ْي ُك ْم فِي هَ َذا ْاليَ ْو ِم، ُأَيُّهَا النَّاس
ِإ َّن هَّللا َ قَ ْد: ال َ َ ق ،بج ْم ٍع َ ان َ فا ْدفَعُوا فَل َّما َك، َوَأ ْعطَى ُمحْ ِسنَ ُك ْم َما َسَأ َل،ُم ِسيَئ ُك ْم لِ ُمحْ ِسنِ ُك ْم
ُق ْال َم ْغفِ َرة ُ ثُ َّم تُفَ َّر، تَ ْن ِز ُل ْالرّحْ َمةُ فَتَ ُع ُّمهُ ْم،لصالِ ِحيْك ْم فِي طَالِ ِح ْي ُك ْم َ َو َشفَ َع،صالِ ِح ُك ْم َ َِغفَ َر ل
َوِإ ْبلِيسُ َو ُجنُو ُدهُ َعلَى َجبَ ِل،ُب ِم َّم ْن َحفِظَ لِ َسانَهُ َويَ َده ٍ ض فَتَقَ ُع َعلَى ُكلِّ تَاِئ ِ فِي اَأْل َر
ت ْال َم ْغفِ َرةُ َد َعا هُ َو َو ُجنُو ُدهُ بِ ْال َو ْي ِل والثب ُْو ِر ِ َ فَِإ َذا أ ْن ِزل،ُون َما يَصْ نَ ُع هَّللا ُ بِ ِه ْم
َ ت يَ ْنظُر ٍ َع َرفَا
ون َوهُ ْم َ ُت ْال َم ْغفِ َرةُ فَ َغ ِشيَ ْتهُ ْم فَيَتَفَ َّرقFِ ثُ َّم َجا َء،ت ا ْستَفِ ُّزهُ ْم ِحقَبًا ِم َن ال َّد ْه ِر ُ ُك ْن:َُويَقُول
ُور “رواه الطبراني فى الكبير ِ ون بِ ْال َوي ِْل َوالثُّب
َ يَ ْد ُع
“Wahai umat manusia, sesungguhnya Allah memberikan anugerah besar
kepada kalian pada hari ini. Allah mengampuni kalian kecuali dalam urusan
yang ada sangkut pautnya dengan sesama kalian. Allah menyerahkan orang
yang buruk di antara kalian kepada orang baik. Allah mengabulkan orang
yang murah hati di antara kalian apapun permintaannya, maka bertolaklah
kalian. Ketika sedang berada (di Muzdalifah), beliau bersabda :
“Sesungguhnya Allah telah mengampuni orang-orang saleh di antara kalian
dan menjadikan orang-orang yang saleh di antara kalian dapat melengkapi
(memberi syafaat) bagi orang-orang yang durjana di antara kalian. Rahmat
Allah menyelimuti mereka semua, dan ampunanNya terbagi di bumi
sehingga meliputi setiap orang yang bertobat, yang menjaga lidahnya dan
tangannya. Sementara Iblis dan pasukannya yang berada di atas bukit Arafah
menyaksikan apa yang diperbuat oleh Allah terhadap hamba-hambaNya itu.
Ketika ampunan Allah telah turun, Iblis dan pasukannya tiba-tiba berseru,
“Adu celakah kami” sambil bergumam, “Aku menghasut mereka selama
bertahun-tahun, tiba-tiba datang ampunan begitu saja lalu menyelimuti
mereka”. Akhirnya membubarkan diri sambil mengatakan, “Adu celaka
kami”. HR Tabrani dalam kitab Alkabir.
Wukuf di Arafah merupakan rukun haji dan manasik haji yang terpenting.
Doa para jamaah haji, manfaatnya meliputi seluruh kaum muslimin di muka
bumi, bahkan ritual ibadah haji dan upaya-upaya pendekatan diri para jamaah
haji sangat berguna bagi dunia seluruhnya. Dengan amal kebajikan mereka,
Allah mencegah turunnya azab atau meringankannya. Firman Allah :
Jika Anda semua pada hari-hari ini tidak termasuk mereka yang
berkesempatan menunaikan haji, ketahuilah bahwa Allah telah membukakan
pintu-pintu ibadah dengan berbagai amal kebaikan lainnya yang
memungkinkan Anda mengejar dan menyusul orang-orang yang mendahului
Anda Insya Allah. Maka kita bisa memperbanyak amalan sholeh diantaranya
yaitu berpuasa di hari arafah 9 Dzulhijjah esok hari yang bertepatan dengan
tanggal 9 Juli.
Khutbah Kedua
، نبينا محمد و آله وصحبه ومن وااله،الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا
ُ وأشهد أنَّ مح ّمداً عبده ورسوله،أشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له
Dalam hadits disebutkan,
Kalau ada yang mengatakan, bagaimana jika pemerintah itu salah? Cukup
dijawab dengan hadits Abu Hurairah berikut, di mana Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
Ingatlah, taat pada pemerintah kita adalah jalan menuju surga. Dari Abu
Umamah Shuday bin ‘Ajlan Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah saat haji
wada’ dan mengucapkan,
صلُّوا َخ ْم َس ُك ْم َوصُو ُموا َشه َْر ُك ْم َوَأ ُّدوا َز َكاةَ َأ ْم َوالِ ُك ْم َوَأ ِطيعُوا َذا َأ ْم ِر ُك ْم
َ اتَّقُوا هَّللا َ َربَّ ُك ْم َو
تَ ْد ُخلُوا َجنَّةَ َربِّ ُك ْم
“Bertakwalah pada Allah Rabb kalian, laksanakanlah shalat limat waktu,
berpuasalah di bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat dari harta kalian,
taatilah penguasa yang mengatur urusan kalian, maka kalian akan memasuki
surga Rabb kalian.” (HR. Tirmidzi no. 616 dan Ahmad 5: 262. Syaikh
Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, Syaikh Al-
Albani menshahihkan hadits ini).