Anda di halaman 1dari 6

NOTA PEMBELAAN (PLEDOI)

Atas Nama
TERDAKWA
HAMKA MAULANA
DAN
GILANG RAMADHAN
Dalam Perkara Pidana
Nomor Reg : 158/Pid.B/2018/PN.PL

“Mencari Keadilan Dalam Proses Peradilan”

DISAMPAIKAN OLEH:

1. MUH. FITRAH ARIEMANSYAH S.H., M.H.


2. PUTRI SASMITA, S.H,. M.H.
3. ABD. HAVID, S.H,. M.H.

Advokat dan Penasehat Hukum AWM Atilier of Law


Kantor: Moh.Yamin No. 25 Palu
Telp.0457777777 Fax.67877777 Sulawesi Tengah.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 24 OKTOBER 2019 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Palu Tanggal 23 oktober 2019 No.123/Pid.sus/ 2019/ PN-PLW, Perkenankan kami
selaku Penasihat Hukum dari Terdakwa:

1. Nama : HAMKA MAULANA

Tempat Lahir : TAMARENJA

Tanggal Lahir : 30 N0VEMBER 2003

Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

Kebangsaan : INDONESIA

Tempat Tinggal : JL. JAMUR LORONG II, KOTA PALU

Agama : ISLAM

Pekerjaan : PELAJAR
NOTA PEMBELAAN (PLEDOI
Atas Nama
TERDAKWA
HAMKA MAULANA
DAN
GILANG RAMADHAN
Dalam Perkara Pidana
Nomor Reg : 158/Pid.B/2018/PN.PL

“Mencari Keadilan Dalam Proses Peradilan”

DISAMPAIKAN OLEH:

1. MUH. FITRAH ARIEMANSYAH S.H., M.H.


2. PUTRI SASMITA, S.H,. M.H.
3. ABD. HAVID, S.H,. M.H.

Advokat dan Penasehat Hukum AWM Atilier of Law


Kantor: Moh.Yamin No. 25 Palu
Telp.0457777777 Fax.67877777 Sulawesi Tengah.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 24 OKTOBER 2019 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Palu Tanggal 23 oktober 2019 No.123/Pid.sus/ 2019/ PN-PLW, Perkenankan kami
selaku Penasihat Hukum dari Terdakwa:

1. Nama : HAMKA MAULANA

Tempat Lahir : TAMARENJA

Tanggal Lahir : 30 N0VEMBER 2003

Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

Kebangsaan : INDONESIA

Tempat Tinggal : JL. JAMUR LORONG II, KOTA PALU

Agama : ISLAM

Pekerjaan : PELAJAR
2. . Nama : GILANG RAMADHAN

Tempat Lahir : PALU

Tanggal Lahir : 10 JANUARI 2003

Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

Kebangsaan : INDONESIA

Tempat Tinggal : JL. MANGGIS NO. 77A, KOTA PALU

Agama : ISLAM

Pekerjaan : PELAJAR

Dengan ini perkenankan kami selaku Penasehat Hukum dalam perkara ini menjalankan hak kami
untuk menyampaikan Pembelaan (Pledoi) atas Surat Tuntutan(Requisitoir) Saudara Jaksa Penuntut Umum.

Bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum dalam surat dakwaannya dengan
dakwaan yaitu melanggar pasal 351 dan 353 KUHP.

Yang Mulia Majelis Hakim

Sdr.Penuntut Umum yang kami hormati,

Dan Sidang yang kami muliakan,

Bahwa surat tuntutan (Requisitoir) Sdr. Jaksa Penuntut Umum telah dibacakan pada persidangan
Pengadilan Negeri Palu tanggal 22 OKTOBER 2019 yang tertutup untuk umum, dimana Terdakwa telah
dinyatakan terbukti melakukan perbuatan pidana sebagaimana yang diatur dan diancam dalam pasal 351 dan
353 KUHP,

Bahwa Sebelum menyampaikan nota pembelaan, sudah sepatutnyalah kami ucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang telah memimpin persidangan ini dengan penuh
kesabaran, kearifan, dan bijaksana sehingga persidangan berjalan impartial, fair dan objective, dan pada
akhirnya semua saksi-saksi maupun terdakwa dapat menerangkan peristiwa dari dugaan tindak pidana
sebenarnya. Jika sekiranya dalam pemeriksaan persidangan terdakwa memberikan keterangan yang menurut
penilaian Majelis Hakim maupun saudara Jaksa Penuntut Umum kurang berkenan kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya, sama sekali tidak terlintas sedikitpun dalam benak terdakwa untuk mengurangi wibawa
pengadilan atau pun mempersulit jalannya persidangan. Apa yang disampaikan terdakwa dihadapan
persidangan tak lebih dan tak bukan adalah apa yang telah terjadi sebenarnya dan merupakan fakta nyata
yang hendak disampaikan Terdakwa untuk memberikan gambaran terang dan jelas dari dugaan tindak
pidana yang sedang dihadapinya;

PENDAHULUAN

Pertama-tama izinkanlah kami selaku Penasehat Hukum dari Terdakwa memulai Pledooi ini dengan
penggalan alinea pertama penjelasan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, yang
berbunyi sebagai berikut :

“Hak atas Bantuan Hukum telah diterima secara universal yang dijamin dalam Kovenan
Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights
(ICCPR)). Pasal 16 dan Pasal 26 ICCPR menjamin semua orang berhak memperoleh perlindungan hukum
serta harus dihindarkan dari segala bentuk diskriminasi. Sedangkan Pasal 14 ayat (3) ICCPR, memberikan
syarat terkait Bantuan Hukum yaitu: 1) kepentingan-kepentingan keadilan, dan 2) tidak mampu membayar
Advokat.”

Karena itulah dasar dedikasi kami selaku Penasehat Hukum dalam menangani perkara ini.

Yang Mulia Majelis Hakim

Sdr.Penuntut Umum yang kami hormati,

Dan Sidang yang kami muliakan,

Setelah kami mengikuti dan mengetahui hasil pemeriksaan saksi-saksi, pemeriksaan Terdakwa
dalam perkara ini, kami selaku Penasehat Hukum dari Terdakwa wajib mengemukakan apa yang benar dan
apa yang salah, apa yang masuk akal dan apa yang tidak masuk akal. Karena dengan demikianlah kebenaran
baru dapat terungkap dalam persidangan yang terhormat ini.

Dalam menegakkan hukum, tujuan kita bersama baik Majelis Hakim Yang Mulia, Penuntut Umum
serta kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa adalah sama, yaitu sama-sama mencari kebenaran yang
sejati, bukan hanya sekedar mencari alat bukti yang dapat menghukum Terdakwa belaka. Hal inilah
sesungguhnya yang diminta oleh hukum dan didambakan oleh Terdakwa, keluarga Terdakwa maupun oleh
masyarakat. Kebenaran sejati itu hanya dapat ditemui dan ditegakkan dalam suatu proses peradilan yang
jujur dan adil. Jika tidak demikian, bukan kebenaran sejati yang akan kita peroleh, melainkan potongan-
potongan dari kebenaran, dan jika dari potongan-potongan kebenaran itu ditarik suatu kesimpulan apalagi
dijadikan dasar untuk memutus perkara ini, maka hasilnya akan lebih kejam dari seluruh kebohongan yang
ada.

Setelah mendengar dan mempelajari surat tuntutan (Requisitoir) dari Jaksa Penuntut Umum, serta
Keterangan Saksi maka kami selaku Penasehat hukum Terdakwa menyampaikan pembelaan sebagai
berikut :
Yang Mulia Majelis Hakim

Sdr.Penuntut Umum yang kami hormati,

Dan Sidang yang kami muliakan,

kami sebagai penasehat hukum telah kembali meneliti ayat-ayat dan butir-butir yang terdapat dalam pasal
tersebut,ternyata terdakwa tidak semuanya memenuhi unsur-unsur dalam pasal 353 KUHP yaitu pada ayat 3
terdakwa tidak melakukannya.
Dalam hal ini kami dari tim penasihat hukum kami menginterpretasi Unsur subjektif dari pelaku
yang di mana unsur tersebut berhubungan dengan diri si pelaku ,yaitu :
1. Dalam hal ini pelaku memang benar melakukan tindak pidana tersebut.
2. Dalam Tindak Pidana ini pelaku melakukan Tindak Pidana penganiayaan yang di atur dalam
pasal 351 dan 353
3. Dalam Tindak pidana tersebut,pelaku memang telah merencanakan tindak pidana tersebut
terlebih dahulu.
Sedangkan unsur objektif yang adalah unsur-unsur yang berhubungan dengan keadaan-keadaan yang
memaksakan pelaku harus melakukan tindak pidana tersebut, yaitu :
1. Keadaan Terdakwa yang sedang emosi dan terbakar api cemburu
2. Dalam unsur materilnya Rekan Jaksa Penuntut Umum tidak menjelaskan secara rinci pasal yang
di dakwakan terhadap pelaku.
Bahwa setelah memperhatikan dengan seksama seluruh rangkaian persidangan, terutama yang
berkaitan dengan pemeriksaan para saksi, dan pemeriksaan terhadap diri klien kami (Terdakwa), maka kita
semua secara obyektif dapat melihat Terdakwa, agar sekiranya Yang Mulia Hakim dapat meringankan
hukuman yang di jatuhi pada klien kami.

Bahwa klien kami (Terdakwa) telah sangat menyesali perbuatannya terhadap korban dan telah
merasakan betapa buruknya perbuatan yang dia lakukan..

Untuk menutup Pleidoi ini, izinkanlah kami mengutip kata-kata Nabi Muhammad SAW
“Menghukum dalam keraguan adalah dosa” dan di dunia hukum juga dikenal dalam keadaan “IN DUBIO
PRO REO” adalah “Jika terjadi keragu-raguan apakah Terdakwa salah atau tidak, maka sebaiknya diberikan
hal yang menguntungkan bagi Terdakwa, yaitu dibebaskan dari dakwaan”, kiranya Majelis Hakim Yang
Mulia akan sependapat dengan kami.

Hormat Kami,
Kuasa Hukum
Terdakwa
1. MUH. FITRAH ARIEMANSYAH, S.H., M.H.

2. PUTRI SASMITA, S.H,. M.H.

3 ABD. HAVID, S.H,. M.H.

Anda mungkin juga menyukai