Anda di halaman 1dari 9

1

LAW FIRM
LONTARA MATA ALLO
ADVOKAT - KONSULTAN HUKUM - MEDIATOR
S.K. KEMENKUMHAM No. : AHU-0000105-. AH.01.18.
Alamat : Jln. Abd. Dg. Sirua No. 208, Kel. Pandang, Kec. Panakukang, Kota Makassar, Prov. Sulawesi Selatan
Tlp : 0852-9990-024 / 0852 9836 8107, email : lawfirmlma23@gmail.com

"PRO JUSTITIA"

EKSEPSI PENASIHAT HUKUM TERDAKWA


TERHADAP
Surat Dakwaan Penuntut Umum
Nomor Reg Perk : PDM-136/P.4.10/Eoh.2/06/2023
Perkara Pidana Nomor : 683/Pid.B/2023/PN Mks.
Atas nama
ALFANDY IRWAN JAYA

Kepada Yth,
Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar
Perkara Pidana Nomor: 683/Pid.B/2023/PN Mks.
di-

Makassar

A. PENDAHULUAN
MajeLis Hakim yang kami MuLiakan,
Jaksa Penuntut Umum dan hadirin sidang yang kami hormati,
Perkenankanlah Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
ABD. KADIR, S.H
SANDI PAJRI, S.H.,M.H
SAKKAR RAUF, S.H.,M.H
ILHAM SYAM, S.H
SUTOYO GAFFAR, S.H
BURHAN, S.H
SYARIFUDDIN, S.H
Para Advokat / Pengacara & Konsultan Hukum, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri,
berkantor pada KANTOR ADVOKAT - KONSULTAN HUKUM DAN PARALEGAL-
LAW FIRM LONTARA MATA ALLO beralamat di jalan Abdullah Daeng Sirua No.208,

LONTARA MATA ALLO


ADVOKAT - KONSULTAN HUKUM - MEDIATOR
2

Kel. Pandang, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi – Selatan. Email :
lawfirmlma23@gmail.com Telp./ 0852-9990-
0243/085298368107.------------------------------------------------------------------------------------

Bertindak atas nama Terdakwa :

Identitas Terdakwa :

1. Nama Lengkap : ALFANDY IRWAN JAYA


Tempat tangal Lahir : Ujung Pandang 21-01-1995
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Rappocini Raya Lr.9 E No.8 RT/005 RW/005
Kel./Desa Buakana, Kec. Rappocini,
Kota Makassar.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
Pendidikan : SMA

Berdasarkan surat dakwaan Saudara Jaksa Penuntut Umum Nomor reg :


PDM-136/P.4.10/Eoh.2/06/2023 tanggal 20 Juni 2023 yang dibacakan hari Rabu Tanggal 21
Juni 2023, dimana dalam surat dakwaan tersebut Terdakwa didakwa melakukan tindak
pidana dengan dakwaan sebagai berikut :

DAKWAAN

Melanggar Pasal 372 KUHP tentang tindak pidana Penggelapan………………

Majelis Hakim yang kami Muliakan,


Jaksa Penuntut Umum dan hadirin sidang yang kami hormati.

Bahwa untuk Mengefisienkan Waktu, Kami Mohon Bahwa surat Dakwaan telah dimuat
secara lengkap dalam Eksepsi ini.

LONTARA MATA ALLO


ADVOKAT - KONSULTAN HUKUM - MEDIATOR
3

Sebelum kami membacakan eksespsi ini, perkenankan terlebih dahulu untuk menyatakan puji
syukur kehadirat ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan
dan kekuatan serta berkenan melimpahkan segala Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kita
dapat dipertemukan dengan Jaksa penuntut Umum dan Ketua/Majelis Hakim yang mulia ini.
Bahwa merupakan suatu kehormatan bagi kami Penasihat Hukum Terdakwa ALFANDY
IRWAN JAYA dan Jaksa Penuntut Umum dalam menegakkan Supremasi hukum, begitu
pula yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo agar
terwujudnya kepastian hukum (reachable to Legal certainity).

Selanjutnya kami sampaikan kepada Ketua/Majelis Hakim yang memeriksa Perkara ini, telah
memberikan kesempatan kepada Penasihat Hukum Terdakwa untuk dapat menggunakan
waktu, guna mempelajari dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum, yang pada akhir kesempatan
tersebut juga kami memanfaatkan untuk mengajukan Eksepsi dalam perkara ini untuk dan
atas nama ALFANDY IRWAN JAYA, Terhadap Surat Dakwaan Nomor Reg Perk : PDM-
136/P.4.10/Eoh.2/06/2023, yang dibacakan hari Rabu Tanggal 12 Juli 2023.

Kita semua sependapat Jaksa Penuntut Umum mempunyai tugas dan wewenang sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 1 butir 6 KUHAP, bahwa setiap perbuatan kejahatan yang dilakukan
oleh siapapun tidak boleh dibiarkan dan haruslah dilakukan penyidikan serta pelaksanaan
hukumnya tidak boleh ditawar-tawar, dalam arti siapapun yang bersalah harus dituntut dan
dihukum setimpal dengan perbuatannya, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang
menghukum orang yang bersalah merupakan tuntutan dari hukum, keadilan dan kebenaran
itu sendiri.

Sebab jika tidak dilakukan akan timbul reaksi yang dapat mengoyahkan sendi-sendi dalam
penegakan supremasi hukum. Tetapi disamping itu, tidak seorangpun boleh mempermainkan
kaedah-kaedah hukum, keadilan dan kebenaran untuk maksud-maksud tertentu dan dengan
tujuan tertentu. Begitu pula dalam perkara ini, kita semua sepakat untuk menegakkan sendi-
sendi hukum dalam upaya kita mengokohkan supremasi hukum yang telah diatur dalam
kaedah-kaedah hukum di dalam KUHAP.

Majelis Hakim yang kami Muliakan,


Jaksa Penuntut Umum dan hadirin sidang yang kami hormati.

LONTARA MATA ALLO


ADVOKAT - KONSULTAN HUKUM - MEDIATOR
4

Bahwa dihadapan Majelis Hakim yang kami muliakan yaitu sebagai “Dominus Litis" yang
tidak berpihak, Pengajuan eksepsi atau keberatan ini didasarkan pada hak Terdakwa
sebagaimana diatur dalam pasal 156 Ayat (1) KUHAP yaitu:

"Dalam hal terdakwa atas penasihat hukum mengajukan keberatan bahwa


pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat
diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan
kepada penuntut umum menyatakan pendapat.

Hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil keputusan”

Sedangkan menurut Lilik Mulyadi (halaman 102-103) dalam Bukunya “Hukum Acara
Pidana suatu Tinjuan Khusus terhadap Surat Dakwaan, Eksepsi dan Putusan Pengadilan,
Penerbit Citra Aditya Sakti, Bandung menjelaskan yang dimaksud Eksepsi Tuntutan
Penuntut umum tidak dapat diterima adalah :

1) Apa yang didakwaan oleh Penuntut Umum sudah kadaluarsa;


2) Bahwa adanya Nebis In Idem yaitu seseorang tidak dapat dituntut untuk kedua kalinya
dengan perbuatan yang sama;
3) Bahwa tidak ada unsur pengaduan padahal terdakwa didakwa telah melakukan tindak
pidana yang masuk dalam kategori Delik Aduan kLacht delicten;
4) Adanya unsur yang didakwakan penuntut umum terhadap terdakwa tidak sesuai dengan
tidak pidana yang dilakukan/disangkakan;
5) Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa bukanlah merupakan tindak pidana
Penggelapan akan tetapi merupakan tindak pidana pemalsuan Surat/Nota.
Sebelum melangkah pada proses yang lebih jauh lagi maka perkenankan kami selaku
Penasihat Hukum Terdakwa untuk memberikan suatu adagium yang mungkin bisa dijadikan
salah satu pertimbangan majelis hakim yaitu “dakwaan merupakan unsur penting hukum
acara pidana karena berdasarkan hal yang dimuat dalam surat itu hakim akan memeriksa
surat itu“. (Prof. Andi Hamzah, S.H).

B. TENTANG SYARAT SAHNYA SURAT DAKWAAN


Bahwa ditinjau dari sudut pasal 143 ayat (2) KUHAP yang menuntut bahwa surat dakwaan
harus jelas, cermat, dan lengkap memuat semua unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan,
maka terlihat bahwa dakwaan suadara Jaksa Penuntut Umum masih belum memenuhi

LONTARA MATA ALLO


ADVOKAT - KONSULTAN HUKUM - MEDIATOR
5

persyaratan yang dimaksud oleh Undang-undang tersebut baik dari segi formil maupun dari
segi materiilnya. Keterangan tentang apa yang dimaksud tentang dakwaan yang jelas, cermat
dan lengkap apabila tidak dipenuhi mengakibatkan batalnya surat dakwaan tersebut karena
sangat merugikan terdakwa;

Memperhatikan bunyi pasal 143 ayat (2) KUHAP terdapat 2 (dua) unsur yang harus dipenuhi
dalam Surat Dakwaan yaitu :

Syarat Formil (Pasal 143 Ayat 2 Huruf a) Maksudnya adalah suatu surat dakwaan harus
memuat tanggal, ditandatangani oleh Penuntut Umum serta memuat nama lengkap, tempat
lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan
pekerjaan Terdakwa;

Syarat Materil (Pasal 143 Ayat 2 Huruf b) Maksudnya adalah suatu surat dakwaan harus
memuat uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.

Selanjutnya Pasal 143 ayat (3) huruf b KUHAP secara tegas memyebutkan bahwa tidak
dipenuhinya syarat-syarat materil ; surat dakwaan menjadi batal demi hukum atau “null
and void" yang berarti sejak semula tidak ada tindak pidana seperti dilukiskan dalam surat
Dakwaan itu yang dimaksudkan dengan cermat adalah :
Ketelitian Jaksa Penuntut Umum dalam mempersiapkan surat dakwaan yang didasarkan
kepada undang-undang yang berlaku, serta tidak terdapat kekurangan dan atau kekeliruan
yang dapat mengkibatkan batalnya surat dakwaan atau tidak dapat dibuktikan, antara lain
misalnya :
 Apakah ada pengaduan dalam hal delik aduan;
 Apakah penerapan hukum/ketentuan pidananya sudah tepat ;
 Apakah terdakwa dapat dipertanggung jawabkan dalam melakukan tindak pidana tersebut
 Apakah tindak pidana tersebut belum atau sudah kadaluarsa ;
 Apakah tindak pidana yang didakwakan tidak nebis in idem;
Yang dimaksud dengan lengkap adalah :
Uraian surat dakwaan harus mencakup semua unsur-unsur yang ditentukan undang-undang
secara lengkap. Jangan sampai terjadi adanya unsur delik yang tidak dirumuskan secara
lengkap atau tidak diuraikan perbuatan materilnya secara tegas dalam dakwaan, sehingga

LONTARA MATA ALLO


ADVOKAT - KONSULTAN HUKUM - MEDIATOR
6

berakibat perbuatan itu bukan merupakan tindak pidana menurut undang-undang, dan
seharusnya hal yang didakwakan bukanlah pasal yang sesuai dengan perbuatan.

Adapun penyimpangan, ketidak cermatan, ketidak jelasan dan ketidak lengkapan surat
dakwaan Jaksa Penuntut umum, diurai sebagai berikut :

I. DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM OBSCUUR LIBEL (KABUR)


1. Bahwa JPU dalam memeriksa dan mentapkan perkara untuk membuat rumusan
dakwaannya tidak disusun secara cermat jelas dan lengkap dimana pada saat JPU
melakukan Pendaftaran Perkara Ke Pengadilan Negeri Makassar pada Hari Rabu,
Tanggal 12 Juli 2023 terhadap Perkara a quo tidak mencermati tentang Legal Standing
Pelapor pada saat itu, dimana kami Penasihat Hukum keberatan mengenai JPU yang tidak
memastikan secara cermat kedudukan hukum (Legal standing) Pelapor yang mana kami
ketahui bahwa Pelapor adalah mewakili kepentingan hukum dari PT Sicepat Express
Indonesia dimana Terdakwa mengikatkan diri pada sebuah perjanjian kontra Kerja
dengan gaji di bawah standar gaji/upah minimum kota, dalam hal ini pada saat JPU
melimpahkan perkara a quo ke Pengadilan Negeri Makassar Terdakwa sudah berhentikan
sebagai karyawan dari PT Sicepat Express Indonesia, sehingga pada saat Perkara a quo
dilimpahkan ke tingkat Pengadilan sangat jelas dan terang bahwa PT Sicepat Express
Indonesia tidak lagi mempunyai kedudukan hukum (legal standing) untuk bertindak atas
nama hukum;
2. Bahwa JPU tidak jelih dan melihat fakta dari bukti yang dilampirkan oleh penyidik atau
pihak kepolisian dimana bukti tersebut menunjukkan dan/atau berbicara terkait surat/nota
yang dipalsukan bukan berbicara pada penggelapan sebagaimana yang dirumuskan dalam
dakwaan, PT Sicepat Exspres Indonesia bukanlah orang yang dirugikan melainkan Pihak
lain yang seharusnya membuat laporan terkait penipuan atau penggelapan yang dilakukan
oleh terdakwa dan dapat dikategorikan keliru dalam menetapkan pasal, dakwaan JPU
tidak secara jelas dan cermat;
3. Bahwa JPU tidak jelih melihat adanya Pihak yang semestinya dilibatkan dalam Perkara
ini sebagaimana dari pengakuan terdakwa bahwa tiap kali melakukan ada pihak lain yang
mengambil keuntungan atau dengan cari hasil dibagi oleh Terdakwa, dan JPU tidak

LONTARA MATA ALLO


ADVOKAT - KONSULTAN HUKUM - MEDIATOR
7

secara Rinci menjelaskan terkait nilai yang timbul sewaktu-waktu berubah selama
terdakwa mulai bekerja hingga saat adanya laporan terhadap terdakwa sehingga di dalam
penyusunan surat dakwaan JPU tidak secara jelas dan cermat.
4. Bahwa JPU tidak memahami dan jelih terkait permasalahan yang timbul dan dijadikan
sebagai dakwaan karena Pihak PT Sicepat Express Indonesia bukanlah Pihak yang
dirugikan pada Nota yang buat oleh terdakwa melainkan adalah pihak yang diuntungkan
dan seharusnya yang merasa dirugikan dan keberatan terhadap nota yang dibuat oleh
terdakwa adalah para pemakai jasa pengiriman barang dan bukanlah PT Sicepat Express
Indonesia, sehingga dapat dikategorikan dakwaan JPU tidak secara jelas dan cermat.
5. Bahwa Terhadap dakwaan JPU yaitu Terdakwa melanggar Pasal 372 tentang
penggelapan dimana JPU tidak cermat dalam menelaah berkas dari kepolisian dan
dimana dalam uraian dakwaan telah mengetahui dengan jelas bahwa ada pihak lain/pihak
ketiga yang ikut serta tetapi di dalam proses pemeriksaan pihak ketiga tidak diikut
sertakan dalam perkara a quo dimana dalam pasal yang disangkakan pada dakwaan ada
orang yang turut serta sehingga harus diikutkan sesuai dengan ketentuan pasal 55 KUHP
tentang Penyertaan dalam Tindak Pidana“ mereka yang melakukan, yang menyuruh
melakukan dan turut serta melakukan tindak pidana”. Sehingga dakwaan pada pasal 372
KUHP tidak lengkap.
Bahwa sehubungan dengan uraian Eksepsi Penasihat Hukum pada point - Point di atas,
dimana dalam surat dakwaan tidak memenuhi unsur Syarat Formil dan Syarat Materil
dalam dalil yang didakwakan, serta atau tidak merinci secara jelas penerapan pasal yang
didakwakan terhadap perbuatan Terdakwa menjadikan surat dakwaan tersebut Batal
Demi Hukum (null and void), hal tersebut tentunya telah bersesuai dengan Pasal 143 ayat
(3) KUHAP, “surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) huruf b batal demi hukum”.

C. PENUTUP
Berdasarkan pada pokok-pokok Eksepsi yang kami uraikan di atas, maka kami selaku
Penasihat Hukum Terdakwa ALFANDY IRWAN JAYA memohon kepada Hakim Yang
Mulia untuk menjatuhkan Putusan Sela dengan Amar Putusan yang pada pokoknya
menyatakan sebagai Berikut :

LONTARA MATA ALLO


ADVOKAT - KONSULTAN HUKUM - MEDIATOR
8

1. Menerima Eksepsi dari Penasihat Hukum Terdakwa ALFANDY IRWAN JAYA untuk
seluruhnya;
2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum dengan Nomor Reg Perkara:
PDM-136/P.4.10/Eoh.2/06/2023, Batal Demi Hukum.
3. Menetapkan pemeriksaan perkara terhadap Terdakwa ALFANDY IRWAN JAYA tidak
dilanjutkan;
4. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan;
5. Memulihkan hak Terdakwa ALFANDY IRWAN JAYA dalam hal kemampuan,
kedudukan, harkat serta martabatnya;
6. Membebankan biaya perkara kepada negara;
ATAU :

Apabila Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).

Di akhir dari Nota Keberatan ini, perkenankanlah kami mengutip definisi keadilan tertua
yang dirumuskan oleh para ahli hukum zaman romawi, berbunyi demikian: “Justitia est
constans et perpetua voluntas jus suum cuique tribuendi", artinya: “Keadilan adalah
kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang
semestinya”

Demikian ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Makassar, 17 Juli 2023


PENASIHAT HUKUM,
TERDAKWA

ABD KADIR, S.H SANDI PAJRI,


S.H.,M.H

SAKKAR RAUF, S.H.,M.H ILHAM SYAM, S.H

LONTARA MATA ALLO


ADVOKAT - KONSULTAN HUKUM - MEDIATOR
9

SUTOYO GAFFAR, S.H BURHAN, S.H

SYARIFUDDIN, S.H

LONTARA MATA ALLO


ADVOKAT - KONSULTAN HUKUM - MEDIATOR

Anda mungkin juga menyukai