Anda di halaman 1dari 18

FAJAR PARTNER LAW OFFICE

JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA


KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

Andoolo, 28 September 2023

KEBERATAN PENASIHAT HUKUM TERDAKWA

Atas Surat Dakwaan Penuntut Umum


Nomor Reg : PDS-01/KENDARI/15/2023
Pada Pengadilan Negeri Kendari

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

FAJAR HIDAYAT, S.H., LL.M.


HABIB FATTAH, S.H.,M.H.

Pada Advokat pada kantor advokat FAJAR PARTNER LAW OFFICE yang
beralamat di Jalan Balai Kota III No. 3, Pondambea, Kec, Kadia, Kota Kendari, Sulawesi
Tenggara. Selaku Penasihat Hukum dari Terdakwa ZAKI Saputra Alias Ian dengan
identitas sebagai berikut :

Nama : ZAKI SAPUTRA Bin Abdullah Alias IAN


Tempat tanggal lahir : Gorontalo, 20 April 2023
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jl. Poros Bandara Halu Oleo, Lorong Gersamata,


Kel. Ranomeeto, Kec. Ranomeeto, Kabupaten
Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara
Agama : Kristen

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Pendidikan : S-1

Dengan ini mengajukan KEBERATAN atas Dakwaan Penuntut Umum Surat Dakwaan
Penuntut Umum Nomor : PDS-01/Kdi/21/2023 adapun keberatan Terdakwa ZAKI
SAPUTRA Alias IAN Kami ajukan berdasarkan ketentuan pasal 156 ayat (1) Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang akan kami sebutkan sebagai
berikut :
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

�Dalam hal Terdakwa atau penasihat hukum mengajukan keberatan


bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak
dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi
kesempatan kepada penuntut umum untuk menyatakan pendapatnya, hakim
mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil keputusan.”
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------------------------
II. PEMBAHASAN KEBERATAN ---------------------------------------------------------------
1. PENGADILAN NEGERI ANDOOLO TIDAK BERWENANG MENGADILI
PERKARA -------------------------------------------------------------------------------------
2. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK DAPAT DITERIMA --------
III. PENUTUP ------------------------------------------------------------------------------------------
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

BAB I

PENDAHULUAN

NEMO PUNITUR ALIENO DEICTO


TIDAK SEORANG PUN DIHUKUM KARENA PERBUATAN ORANG LAIN

Majelis Hakim Yang Kami Muliakan


Penuntut Umum Yang Kami Hormati
Pengunjung Sidang sekalian

Pertama-tama izinkanlah kami selaku Tim Penasihat Hukum Terdakwa ZAKI


SAPUTRA S.Ked Alias IAN untuk memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Tuhan Semesta Alam atas rahmat-Nya kita dapat menghadiri persidangan ini untuk
mendapatkan kebenaran dan keadilan atas kasus yang terjadi pada Terdakwa ZAKI
SAPUTRA Alias IAN. Kemudian kami selaku Tim Penasihat Hukum dari Terdakwa
ZAKI SAPUTRA Alias IAN menyampaikanTerimakasih kepada Majelis Hakim atas
kesempatan yang diberikan untuk mengajukan keberatan. Tiba waktunya kami selaku tim
Penasihat Hukum untuk menyampaikan keberatan terhadap Surat Dakwaan Penuntut
Umum Nomor : PDS-01/Kdi/21/2023 Sebagaimana yang telah bersama-sama kita dengar
pada persidangan sebelumnya dan tidak lupa kami menyampaikan penghargaan setinggi-
tingginya kepada Penuntut Umum yang telah bekerja menunaikan tugas yang diberikan
Negara kepadanya.
Bahwa mendahului keberatan ini, perlu kami kemukakan pengajuan keberatan
tidak dimaksudkan untuk mengurangi rasa hormat kami kepada Penuntut Umum yang
sedang melakukan tugas penuntutannya sesuai dengan fungsi pekerjaannya, keberatan ini
juga sama sekali tidak bertujuan menyangga secara apriori (memiliki asumsi tentang
sesuatu) Surat Dakwaan Penuntut Umum. Oleh karena itu, segala argumentasi dalam
keberatan ini, merupakan upaya kami untuk memperjuangkan prinsip-prinsip hukum dan
keadilan yang telah kita sepakati bersama. Bahwa untuk itulah keberatan ini menjadi
penyeimbang dan pengontrol terjadap materi Surat Dakwaan Penuntut Umum yang telah
dikemukakan secara panjang lebar dalam persidangan.
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

Kami percaya bahwa Majelis Hakim akan mencermati segala macam masalah
hukum tersebut, sehingga dalam keberatan ini kami mencoba menggugah pandangan dan
hati nurani Majelis hakim maupun Jaksa Penuntut Umum mengenai pentingnya melihat
perkara ini secara menyeluruh, terpadu, dan t idak semata-mata dilihat dari sudut pandang
yuridis sempit atau dari kacamata menurut hukum positif yang ada. Bahwa apa yang kami
sampaikan dalam keberatan ini, adalah merupakan upaya kami untuk memperjuangkan
prinsip- prinsip hukum dan keadilan yang yelah kita sepakati bersama. Menjelaskan
secarajelas kepada siapa saja yang dapat mendengarkan dan menyerap kebenaran fakta,
dengan harapan tidak ada pihak yang tersesat dalam mengikuti maupun mengamati proses
persidangan dalam perkara ini.
Bahwa alasan kami mengajukan keberatan ini bukan semata-mata untuk
memperlambat proses peradilan ini. Namun, ada beberapahal yang penting untuk diketahui
Majelis Hakim dan Saudara Penuntut Umum demi tegakkan keadilan sebagaimana
semboyan yang selaku kami junjung, yakin �Laat de Waarheld Worden Onhult� yang
berarti �Biarkan Kebenaran Terungkap�.
Adapun tujuan kami membuat keberatan ini bukanlah sebagai pembenaran, tetapi
sebagai pandangan lain bagi Majelis Hakim untuk memutus perkara ini seadil adilnya.
Selain itu, keberatan ini adalah pemenuhan hak Terdakwa ZAKI SAPUTRA Alias IAN
dalam pemenuhan hak asasi manusia bagi dirinya perlu kami tegakkan pula bahwa
keberatan ini kami buat tidak dengan maksud untuk mencari-cari kesalahan dalam
penyusunan Surat Dakwaan, melainkan demi memastikan terpenuhinya keadilan yang
menjadi hak asasi setiap manusia, sebagaimana tercantum padapasal 7 Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia tidak hanya itu, kita juga dapat melihat pada Pasal 17 Undang-Undang
Republik Indonesia No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.kita dapat menemukan
fakta, dimana semua orang adalah sama dihadapan hukum dan tanpa diskriminasi apapun,
serta berhak atas perlindungan hukum yang sama. Oleh karena itu, Surat Dakwaan tersebut
haruslah dibuat secara cermat, jelas dan lengkap dengan menyebutkan waktu dan tempat
tindak pidana itu dilakukan sebagaimana diisyaratkan dalam pasal 143 ayat (2) huruf b
KUHAP sebagai berikut:
(1) Penuntut umum melimpahkan perkara ke pengadilan negeri dengan permintaan agar
segera mengadili perkara tersebut disertai dengan surat dakwaan.
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

(2) Penuntut umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan ditandatangani serta
berisi:
a. Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan,
tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka.
b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.
Karena menurut kami selaku Tim Penasihat Hukum dari Terdakwa ZAKI
SAPUTRA Alias IAN Surat Dakwaan yang dimuat oleh Penuntut Umum tidak memenuhi
apa yang telah ditentukan oleh pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP. Setelah mempelajari dan
mengkritisi Surat Dakwaan dari Penuntut Umum terhadap klien kami Terdakwa ZAKI
SAPUTRA Alias IAN dihadapkan kepada kenyataan bahwa rumusan delik pada Surat
Dakwaan dari Penuntut Umum melebihkan dan jauh dari fakta yang sebenarnya. Oleh
karena itu, kami merasa adalah sebuah keharusan untuk membuat Keberatan berdasarkan
pada Pasal 156 (1) KUHAP yang menyatakan :
“Dalam hal Terdakwa atau Penasihat Hukum mengajukan keberatan bahwa
pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau Surat Dakwaan tidak
dapat diterima atau Surat Dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi
kesempatan kepada Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya, Hakim
mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil keputusan.”
Sebelum melanjutkan ke tahap persidangan selanjutnya, maka kami mengajak Yang
Mulia Majelis Hakim dan Penuntut Umum untuk melakukan penelaah yang mendalam
terlebih dahulu, apakah Surat Dakwaan dari Penuntut Umum telah memenuhi ketentuan-
ketentuan yang ada di pasal 182 ayat (3) KUHAP. Hal ini didasarkan pada fungsi dari Surat
Dakwaan itu sendiri.
Kemudian sebelum kami menguraikan lebih lanjut mengenai pokok-pokok
keberatan Terdakwa ZAKI SAPUTRA Alias IAN atas Surat Dakwaan Penuntut
Umum Nomor : PDS-01/Kdi/21/2023. Terkuak fakta bahwa Surat Dakwaan telah dibuat
secara tidak cermat, tidak jelas, tidak lengkap dan error in persona serta error in
objecto. Dan apabila hal tersebut dibiarkan, maka dapat mencederai rasa keadilan bagi
Terdakwa ZAKI SAPUTRA Alias IAN sekaligus menyulitkan pembelaan dalam pokok
perkara.
Bahwa keberatan ini kami buat untuk menjadi penyeimbang dan pengontrol
terhadap materi Surat Dakwaan Penuntut Umum yang sudah dikemukakan. Kami berharap
sekiranya Majelis Hakim akan mencermati segala masalah hukum
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

tersebut, sehingga dalam keberatan ini kami Majelis Hakim maupun Penuntut Umum untuk
melihat perkara ini dari sudut pandang yang berbeda yang berbeda agar menyeluruh dan
tidak semata-mata dilihat dari sisi yuridis yang sempit.
Diajukannya KEBERATAN ini mengingatkan Hakim pada asas Iudex ne
procedat ex officio (inisiatif untuk mengajukan tuntutan hak diserahkan sepenuhnya
kepada yang berkepentingan/hakim bersifat menunggu datangnya tuntutan hak diajukan
kepadanya) yang dianut KUHAP dewasa ini yang merupakan salah satu jaminan bagi
Terdakwa bahwa akan diberlakukan secara adil oleh pengadilan, karena oleh Undang-
Undang para Hakim dewasa ini tidak diwajibkan untuk bersikap memihak pada Penuntut
Umum, yang secara formal mewakili pemerintah melakukan penuntutan menurut Hukum
Pidana.
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

BAB II
PEMBAHASAN KEBERATAN

IN DUBIO PRO REO


DALAM KERAGU-RAGUAN HAKIM HARUS MEMUTUS YANG
MENGUNTUNGKAN BAGI SI TERDAKWA

Majelis Hakim Yang kami Muliakan Penuntut


Umum Yang Kami Hormati, Pengunjung
Sidang sekalian

PASAL YANG DIDAKWAKAN

Pasal 27 ayat (3) Jo Pasal 45 ayat (1) undang-undang No. 11 tahun


2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan atau membuat dapat diaksesnya elektronik dan/atau dokumen
elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”.
Juncto
Setiiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada pasal 27
ayat (1), ayat (2), ayat (3) atau ayat (4)dipidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Disebutkan dalam pasal 143 (2) KUHAP menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi
dalam pembuatan Surat Dakwaan, yakni syarat-syarat yang berkenaan dengan tanggal,
tanda tangan Penuntut Umum, dan Identitas lengkap Terdakwa. Syarat-syarat dimaksud
dalam praktek disebut sebagai syarat formil, sesuai ketentuan pasal 143 (2) huruf a
KUHAP, syarat formil meliputi:

a. Surat Dakwaan harus dibubuhi tanggal dan tanda tangan Penuntut Umum pembuat Surat
Dakwaan Nomor: PDS-01/Kdi/21/2023
b. Surat Dakwaan harus memuat secara lengkap identitas Terdakwa yang melipuiti nama
lengkap, tempat lahir, umur / tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal,
agama dan pekerjaan.
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

Disamping syarat formil tersebut ditetapkan pula bahwa Surat Dakwaan harus memuat
uraian secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai Tindak Pidana yang didakwakan dengan
menyebutkan tempat dan waktu Tindak Pidana itu dilakukan. Syarat ini dalam praktek
tersebut sebagai syarat materiil. Sesuai ketentuan pasal 143 (2) huruf b KUHAP, syarat
materil meliputi:
a. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai Tindak Pidana yang didakwakan
b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai waktu dan tempat Tindak Pidana itu
dilakukan.
Uraian secara cermat berarti menuntut ketelitian Jaksa Penuntut Umum dalam
mempersiapkan Surat Dakwaan yang akan diterapkan bagi Terdakwa. Dengan
menempatkan kata �Cermat� paling depan dari rumusan pasal 143 ayat
huruf b KUHAP, pembuat Undang-Undang menghendaki agar Jaksa Penuntut Umum
dalam membuat Surat Dakwaan bersikap tidak teliti. Uraian secara jelas, berarti uraian
kejadian atau fakta kejadian yang jelas dalam Surat Dakwaan, sehingga Terdakwa dengan
mudah memahami apa yang didakwakan terhadap dirinya dan dapat mempersiapkan
pembelaan dengan sebaik-baiknya. Berikut ini kami kutip apa yang dimaksud dengan
�Cermat, jelas dan lengkap� oleh Pedoman pembuatan Surat dakwaan yang diterbitkan
oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia halaman 12, menyebutkan:
Ketelitian Penuntut Umum dalam mempersiapkan Surat dakwaan yang didasarkan
kepada undang-undang yang berlaku, serta tidak terdapat kekurangan dan atau kekeliruan
yang dapat mengakibatkan batalnya Surat dakwaan atau tidak dapat dibuktikan, antara lain
misalnya:
- Apakah ada pengaduan dalam hal delik aduan;
- Apakah penerapan hukum/ketentuan pidananya sudah tepat ;
- Apakah Terdakwa dapat dipertanggung jawabkan dalam melakukan tindak pidana
tersebut;
- Apakah tindak pidana tersebut belum atau sudah kadaluarsa;
- Apakah tindak pidana yang didakwakan tidak nebis in idem.
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

.
 Yang dimaksud dengan Jelas adalah :
Penuntut Umum harus mampu merumuskan unsur-unsur dari delik yang
didakwakan sekaligus mempadukan dengan uraian perbuatan materiil (fakta) yang
dilakukan oleh Terdakwa dalam Surat dakwaan. Dalam hal ini harus diperhatikan jangan
sekali-kali mempadukan dalam uraian dakwaan antara delik yang satu dengan delik yang
lain yang unsur-unsurnya berbeda satu sama lain atau uraian dakwaan yang hanya
menunjuk pada uraian dakwaan sebelumnya (seperti misalnya menunjuk pada dakwaan
pertama) sedangkan unsurnya berbeda, sehingga dakwaan menjadi kabur atau tidak jelas
(obscuur libel) yang diancam dengan pembatalan.
 Yang dimaksud dengan lengkap adalah:
Uraian Surat dakwaan harus mencangkup semua unsur-unsur yang ditentukan
undang-undang secara lengkap.Jangan sampai terjadi adanya unsur delik yang tidak
dirumuskan secara lengkap atau tidak diuraikan perbuatan materiilnya secara tegas
dalam dakwaan, sehingga berakibat perbuatan itu bukan merupakan tindak pidana
menurut undang-undang. Pengajuan Keberatan berdasarkan ketentuan Pasal 156 ayat
(1) KUHAP tersebut, Keberatan dapat diajukan dalam 3 (tiga) hal, yaitu :
1. Keberatan tentang kewenangan mengadili (Exeption Obevoiged Van de rechter);
2. Keberatan tentang dakwaan tidak dapat di terima
3. Keberatan mengenai Surat dakwaan batal (Exception Van Rechtswege Nietig).

Bahwa sehubungan dengan ketentuan tersebut dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP maka
bersamaan dengan ini disampaikan Keberatan terhadap Surat dakwaan sebagai berikut:
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

I. KEBERATAN TERHADAP SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM

PENGADILAN NEGERI KENDARI TIDAK BERWENANG MENGADILI


PERKARA TINDAK PIDANA A QUO

Sebenarnya dalam hukum acara dikenal dua macam kompetensi atau kewenangan
peradilan, yaitu kompetensi absolute dan kompetensi relatif. Kompetensi absolute
berhubungan dengan lingkungan peradilan manakah yang berwenang mengadili suatu
persoalan hukum, sedangkan kompetensi relatif menyangkut kewenangan pengadilan
manakah yang berhak mengadili suatu persoalan hukum.

Keberatan berkaitan dengan kompetensi absolut yang diajukan bersamaan dengan


pengajuan jawaban setelah pembacaan gugatan/permohonan pokok perkara, dan wajib
diputus sebelum putusan pokok perkara. Namun, jika keberatan yang menyangkut
kewenangan relatif, maka Majelis Hakim dapat memutus sebelum maupun bersamaan
dengan pokok perkara.

Sesuai dengan apa yang dirumuskan dalam Pasal 84 ayat (2) KUHAP yang
menyebutkan bahwa “Pengadilan Negeri yang di dalam daerah hukumnya
Terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, ditempat diketemukan atau
ditahan, hanya berwenang mengadili perkara Terdakwa tersebut, apabila
tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat
pengadilan negeri itu dari pada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang di
dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan”. Lebih lanjut, M. Yahya Harahap
menjelaskan bahwa penerapan asas tempat kediaman, dapat terjadi dalam hal- hal
sebagai berikut:
1. Apabila Terdakwa bertempat tinggal di daerah hukum Pengadilan Negeri di mana
sebagian besar saksi yang hendak dipanggil bertempat tinggal. Agar asas ini dapat
diterapkan, terdapat dua syarat yang harus dipenuhi:
a. Terdakwa bertempat tinggal di daerah hukum Pengadilan Negeri yang
bersangkutan
b. Sebagian besar saksi yang hendak dipanggil bertempat tinggal di daerah hukum
pengadilan negeri tersebut.
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

Dengan dipenuhinya salah satu syarat tersebut, kewenangan relative mengadilI


Terdakwa atau memeriksa perkara, beralih dari Pengadilan Negeri tempat di mana
peristiwa pidana itu terjadi ke Pengadilan Negeri tempat di mana Terdakwa
bertempat tinggal.
2. Tempat kediaman terakhir Terdakwa
Syarat yang harus dipenuhi:
a. Terdakwa berkediaman terakhir di daerah hukum suatu Pengadilan Negeri.
b. Sebagian besar saksi yang hendak dipanggil bertempat tinggal di daerah hukum
Pengadilan Negeri tersebut.
Jadi, apabila Terdakwa melakukan tindak pidana di suatu daerah hukum
Pengadilan Negeri, akan tetapi ternyata Terdakwa berkediaman terakhir di daerah
hukum Pengadilan Negeri yang lain. Demikian pula, saksi-saksi yang hendak
dipanggil sebagian besar bertempat tinggal atau lebih dekat dengan daerah hukum
Pengadilan Negeri tempat kediaman terakhir Terdakwa, asas locus delicti dapat
dikesampingkan, dan yang berwenang mengadili ialah Pengadilan Negeri tempat
kediaman terakhir Terdakwa.
3. Di tempat Terdakwa diketemukan:
Di samping itu, tempat Terdakwa diketemukan dapat dijadikan asas
menentukan kewenangan relatif Pengadilan Negeri dengan jalan menyampingkan
locus delicti dengan syarat:
a. Terdakwa diketemukan di suatu daerah hukum Pengadilan Negeri, serta
b. Saksi-saksi yang hendak dipanggil kebanyakan bertempat tinggal atau lebih
dekat dengan Pengadilan Negeri tempat di mana Terdakwa diketemukan.
Dalam hal ini Tempat Terdakwa diketemukan dapat mengesampingkan asas
locus delicti apabila sebagian besar dari saksi- saksi yang akan dipanggil bertempat
tinggal atau lebih dekat dengan Pengadilan Negeri tempat di mana Terdakwa
diketemukan.

4. Di tempat Terdakwa ditahan


Syarat-syaratnya adalah:
a. Tempat penahanan Terdakwa
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

b. Saksi-saksi yang hendak diperiksa sebagian besar bertempat tinggal atau lebih
dekat ke Pengadilan Negeri tempat di mana Terdakwa ditahan.
Kemudian bagi suatu pengadilan demi melaksanakan penegakkan dan
penerapan hukum dalam menangani kasus-kasus diharapkan agar dapat bekerja
secara maksimal untuk menciptakan peradilan yang efektif dan efisien maka
harus menggunakan asas peradilan cepat, sederhana dan biaya
ringan.Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam pasal 2 ayat (4) UU No. 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang mengatakan � Peradilan
dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan�.
Dari beberapa penjelasan tersebut terdapat beberapa hal substansial yang
perlu kita cermati dalam persidangan yang diajukan pada Pengadilan Negeri
Kendari. Kami Penasihat Hukum Terdakwa ZAKI SAPUTRA Alias IAN
merasa keberatan terhadap pemeriksaan yang dilakukan oleh Pengadilan
Negeri Andoolo.
Didalam Surat Dakwaan Penuntut Umum disebutkan bahwa :
“Bahwa ia Terdakwa ZAKI SAPUTRA S.T Alias Ian, pada hari Minggu
tanggal 10 September 2023 sekira pukul 23.00 WITA atau setidak-tidaknya
pada waktu lain dalam bulan September 2023 atau setidak-tidaknya masih
dalam tahun 2023, bertempat di Jl. Sao-Sao, Kecamatan Kadia, Kelurahan
Kadia Kota Kendari, atau setidak-tidaknya di suatu tempat tertentu yang
menurut pasal 84 Ayat (2) KUHAP termaksud dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Kendari, Telah “dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan yang melanggar kesusilaan”.
Berdasarkan uraian dakwaan dari penuntut umum yang menentukan bahwa
Pengadilan Negeri Kendari yang mengadili perkara Informasi dan Transaksi
Elektronik bersamaan dengan itu kami penasehat hukum terdakwa menyatakan
keberatan kami mengenai hal tersebut. Berdasarkan surat perintah penangkapan
Nomor SP.KAP/28/IV.20120/SPRINDIK. Bahwa Terdakwa ZAKI SAPUTRA
Alias IAN diketemukan di kediamannya yang berada di Jl. Poros Bandara Halu
Oleo, Lorong Gersamata, Kel. Ranomeeto, Kec. Ranomeeto, Kabupaten Konawe
Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.Dimana para saksi dan korban bertempat tinggal
di Kota Kendari.
Jika melihat dalam Pasal 84 ayat (2) KUHAP:
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

“Pengadilan Negeri yang di dalam daerah hukumnya Terdakwa


bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia diketemukan, atau ditahan,
hanya berwenang mengadili perkara Terdakwa tersebut, apabila tempat
kediaman Sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat
pengadilan negeri itu dari pada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di
dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan”.
Berdasarkan pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan
kewenangan relatif bagi Pengadilan Negeri untuk mengadili suatu perkara pidana
adalah Terdakwa sendiri dalam hal ini berdomisili di Kendari. Sehingga kami
Penasihat Hukum Terdakwa ZAKI SAPUTRA Alias IAN Keberatan jika
pengadilan yang berwenang mengadili adalah Pengadilan Negeri Andoolo,
karena tidak sesuai dengan ketentuan pasal 84 ayat (2) KUHAP yang telah
dipaparkan sebelumnya, walaupun beberapa pendapat ahli yang menyatakan bahwa
jika kami menggunakan ketentuan pasal 84 ayat (2) KUHAP, pengenaan pasal
tersebut mengesampingkan locus delicti, namun tetap mengingat kembali asas
peradilan Indonesia yaitu Asas sederhana, cepat dan berbiaya ringan.
Kemudian dalam hal ini Penuntut Umum menguraikan bahwa Pengadilan
Negeri Andoolo tidak berwenang mengadili berdasarkan pasal 85 KUHAP dan Surat
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor.07/KMA/SK/I/2018
dikarenakan wilayah di Kendari tidak aman atau tidak Kondusif, sehingga Pengadilan
Kendari tidak berwenang mengadili. Namun dalam hal ini kami Penasihat Hukum
Terdakwa Keberatan mengenai hal tersebut. Sehingga Penuntut Umum telah
melakukan penilaian subjektif yang terburu-buru tanpa melakukan observasi terlebih
dahulu. Menjadi Pertanyaan besar bagi kami apakah Penuntut Umum
perlu memasukan penilaian subjektif dalam proses penegakkan hukum?
Subjektifitas dalam penegak hukum bukanlah sifat yang komprehensif dan tidak
dapat dilakukan untuk menemukan keadilan atau kebenaran. Hukum akan selalu
tebang pilih ketika subjektifitas hukum harus diletakan pada rasionalitas hukum yang
berbasis argumentasi untuk mendukung subjektifitas tersebut. Ketidak jelasan ini
sangat menggambarkan bahwa Penuntut Umum sangat berambisi untuk
menggunakan Pengadilan Negeri Andoolo, tanpa melihat kondisi daerah wilayah
Andoolo yang masih kondusif saat ini. Jika cara ini juga Penuntut Umum
menggunakan subjektifitasnya dalam menangani perkara-perkara lain, maka dapat
merusak cita-cita nasional untuk mewujudkan suatu keadilan.
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

Dalam hal ini Penuntut Umum telah mengabaikan dan mencederai Asas
Peradilan cepat sederhana dan biaya ringan yang terdapat didalam pasal 2 ayat (4)
Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Dimana dalam
hal ini makna dari asas sederhana mengandung arti pemeriksaan dan penyelesaian
perkara dengan cara efesien dan efektif. Asas cepat dalam hal ini berkaitan dengan
waktu penyelesaian sengketa yang tidak berlarut-larut atau biasa dikenal dengan
adagium justice delayed justice denied memiliki makna bahwa proses peradilan
yang lambat tidak akan memberikan keadilan kepada para pihak dan dalam hal ini,
asas biaya ringan mengandung arti biaya perkara dapat dijangkau oleh masyarakat.
Dari uraian penjelasan diatas kami memiliki pertanyaan besar bagi penuntut umum
dalam hal ini apakah uraian secara jelas mengenai peradilan dapat berjalan secara
efisien dan efektif, jika dilaksanakan pada pengadilan negeri Andoolo? kemudian
siapa yang akan membiayai kehadiran dari saksi-saksi yang berdomisili di Kendari
untuk hadir dalam persidangan selanjutnya ? Apakah pihak instansi yang berwenang
dapat membiayai akomodasi dan transportasi saksi-saksi selama pemeriksaan di
pengadilan yang membutuhkan waktu lama demi menguntungkan pihak terkait ?
Bukankah dalam hal ini sama saja sebagai pemborosan bagi instansi tersebut untuk
menghadirkan saksi-saksi di persidangan? Sehingga kami menganggap bahwa
penuntut umum telah mengabaikan dan bertentangan dengan asas peradilan di
Indonesia yaitu Asas sederhana, cepat dan berbiaya ringan.

II. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK DAPAT DITERIMA

DAKWAAN ERORR IN PERSONA


Surat Dakwaan dikatakan tidak memenuhi syarat formil apabila mengundang
error in persona. Syarat error in persona dalam Surat Dakwaan sangatlah penting
mengingat pihak yang harus bertanggung jawab atas kerugian yang timbul atas suatu
perbuatan melanggar hukum.
Dalam buku berjudul Pembahasan, Permasalahan, dan Penerapan KUHAP,
Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali karya
M.Yahya Harahap, edisi ke II halaman 128, huruf e. Keberatan Surat Dakwaan
Tidak Dapat Diterima. Exception In Persona adalah orang yang diajukan sebagai
Terdakwa �keliru�. Yang semestinya diajukan sebagai Terdakwa adalah orang lain,
karena ia pelaku Tindak Pidana yang
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

sebenarnya, Dalam peristiwa orang yang diajukan sebagai Terdakwa bukan pelaku
Tindak Pidana yang sebenarnya, pada Surat Dakwaan terkandung cacat atau kekeliruan
erroring persona dalam bentuk disqualification in person. Jika terjadi kekeliruan
yang demikian, Penuntut Umum telah mendakwa seseorang yang tidak sepenuhnya
bersalah dalam kasus ini dan pertanggung jawaban dengan Tindak Pidana atau
kejahatan yang didakwakan. Oleh karena itu, Dakwaan Penuntut Umum harus
dinyatakan tidak dapat diterima.
Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman disebutkan bahwa �Tidak seorang pun dapat dijatuhi pidana, kecuali
apabila pengadilan karena alat pembuktian yang sah menurut undang-undang,
mendapat keyakinan bahwa seseorang yang dianggap dapat bertanggung jawab, telah
bersalah atas perbuatan yang didakwakan atas dirinya� Di dalam kasus ini,
Terdakwa ZAKI SAPUTRA Alias IAN telah didakwa melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan hukum atau bersifat melawan hukum (anobjectivie breach of a
penal provision), namun hal tersebut belum memenuhi syarat untuk penjatuhan
pidana. Untuk pemidanaan masih perlu adanya syarat lain, yaitu bahwa orang yang
melakukan perbuatan itu mempunyai kesalahan atau bersalah (subjective guilt).
Dalam rangkaian peristiwa yang terjadi di daerah Kecamatan Kadia, Kelurahan Kadia,
Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Bahwa seharusnya yang ikut bertanggungjawab
dalam peristiwa tersebut adalah Fadli Mubaraq yakni pemilik akun twitter @fadli
mubaraq dan Syahrul yakni pemilik akun @syahrul.
Didalam dakwaan disebutkan bahwa :
- “Bahwa pada hari minggu tanggal 10 september 2023 pukul 21.00 WITA
Saksi Fadli Mubaraq Alias FAMU memposting di twitter yang menyatakan
bahwa “Anuar Sidiq merupakan pembongkar kasus korupsi Kapal Pesiar
Gubernur Sultra dimana dalangnya adalah Habib Fatah”. Postingan tersebut
spontan menjadi tranding topik dikarenakan Saksi Fadlli Mubaraq
menggunakan hastag yang lagi rame digunakan yakni #korupsi dan
#beritahot, hanya dalam kurung waktu 30 menit postingan tersebut
memiliki 1500 (seribu lima ratus) like yang menyebakan postingan tersebut
muncul di setiap beranda pengguna akun twitter.”
Kemudian:
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

- “pada hari yang sama tanggal 10 september 2023 pukul 22.00 wita
mantinonpun dilakukan oleh Saksi Syahrul dengan redaksi kata “bahwa
Habib Fatah bukan korupsi melainkan merampok”. Sama seperti yang
dialami oleh Saksi Fadli Mubaraq Alias FAMU, Saksi Syahrul pun
mengalami tranding topik dikarenakan menggunakan hastag yang sama.
Saksi Syahrul juga memiliki 1000 (seribu) like sehingga membuat
postingan syahrul berada di posisi atas disetiap beranda pengguna akun
twitter.
- Bahwa pada hari yang sama tanggal 10 september 2023 pukul 23.00
Terdakwa Zaki Saputra Alias IAN membuka twitter kemudian melihat
postingan dari Saksi Fadli Mubaraq Dan Sakasi Syahrul. Didasari dengan
rasa iseng Terdakwa Zaki Saputra Alias IAN mengomentari Postingan dari
Saksi Fadli Mubaraq Alias FAMU. Tidak berlangsung lama Terdakwa Zaki
Saputra Alias IAN juga mengomentari postingan Saksi Syahrul yang
kalimatnya sama dengan komentar yang dilontarkan pada Saksi Fadli
Mubaraq Alias FAMU. Mendapat notifikasi dari twitter Saksi Fadli
Mubaraq Alias FAMU mengecek twitternya dan melihat komentar dari
pemilik akun Ian Saputra, Saksi Fadli Mubaraq Alias FAMU pun
membalas komentar tersebut
Dari kutipan isi surat dakwaan tersebut saudara Penuntut Umum keliru dalam
menyimpulkan Terdakwa ZAKI SAPUTRA Alias IAN yang didakwakan bersalah
sepenuhnya dalam melakukan tindak pidana Pencemaran nama baik di media sosial.
Dalam hal ini Terdakwa ZAKI SAPUTRA Alias Ian hanyalah mengomentari
postingan dari Fadli Mubaraq dan postingan Syahrul. Dengan demikian, maka yang
seharusnya bertanggungjawab adalah pemilik akun Fadli Mubaraq Alias Famu dan
Syahrul Alias Arul.
Dalam hal ini penuntut umum tidak mengingat atau lupa bahwa Fadli Mubaraq
dan Syahrul masuk dalam melakukan suatu tindak pidana pencemaran nama baik,.
Walaupun Terdakwa ZAKI SAPUTRA Alias IAN membuat komentar dalam hal
pencemaran nama baik tersebut tetapi Penuntut Umum tidak mengetahui atau lupa
bahwa orang yang memulai menaikkan hastag #korupsi #beritahot sehingga hal
tersebut memancing opini publik dalam media sosial twitter.
FAJAR PARTNER LAW OFFICE
JL. BALAI KOTA III NO. 3 PONDAMBEA
KECAMATAN KADIA, KOTA KENDARI
Telp : (0923) 0967126
E-mai : fajarpartnerlawoffice@gmail.com

BAB III
PENUTUP

Majelis Hakim Yang Kami Muliakan, Penuntut


Umum Yang Kami Hormati, Pengunjung sidang
sekalin.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, bersama ini kami selaku Tim
Penasihat Hukum saudara Terdakwa ZAKI SAPUTRA Alias IAN mengajukan
permohonan agar Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berekenan untuk memberikan Putusan dengan amar sebagai berikut :
- Menerima Keberatan Terdakwa seluruhnya
- Menyatakan Pengadilan Negeri Andoolo tidak berwenang mengadili.
- Menyatakan dakwaan Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa batal demi
hukum
- Membebaskan Terdakwa dari segala Dakwaan mengingat pasal 44 ayat 1 KUHP
- Memulihkan nama baik Terdakwa dalam keadaan semula
- Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara
Atau Kami memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk dapat memeriksa,
mempertimbangkan, dan mengadili perkara ini menurut fakta hukum dan keyakinan
Mejelis Hakim, sehingga akan diperoleh suatu kebenaran materiil dan keadilan yang seadil-
adilnya bagi Terdakwa. ex aqueo et bono.

Penasihat Hukum I Terdakwa:

FAJAR HIDAYAT, S.H, LL.M

Penasihat Hukum II Terdakwa:

HABIB FATTAH, S.H, M.

Anda mungkin juga menyukai