SURAT KEBERATAN
(EKSEPSI)
Yang Terhormat
Di –
Medan
Dengan Hormat
Register: PDM-33/PS/2022.
DIDAKWA
Kesatu Pidana Khusus Narkotika Pasal 112 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
Perkenalkan saya, Kuasa Hukum Terdakwa dari kantor Advokat LAW OFFICES
OF MITRA BERSAMA AND PARTNERS yang bertindak untuk dan atas nama
(eksepsi) terhadap Surat Dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum dengan No Register
Perkara : PDM-33/PS/2022. Yang ditandatangani oleh Jaksa Penuntut Umum
pada tanggal 10 Januari 2020. Selanjutnya saya selaku Penasihat Hukum, utuk
dan atas nama MUHAMMAD SATRIO Alias RIO mengucapkan terima kasih
kepada yang mulia Majelis Hakim Karena telah memberikan kesenpatan kepada
Eksepsi ini saya bagi dalam bentuk dan susunan sebagai berikut :
I. Pendahuluan.
process of law).
yang Sah.
III. Penutup.
yang telah disusun sedemikian rupa dan secara presisi sebagaimana menurut Prof.
Oemar Seno Adji, S.H. dalam buku Content of Court halaman 7. Serta tidak ada
sedikitpun tujuan lain atas Keberatan yang akan kami ajukan selain untuk
suatu persakitan dengan tetap memperhatikan kode etik profesi dan peraturan
perundang-undangan.
Majelis Hakmi Yang Mulia, Kami sebagai Penasihat Hukum Terdakwa yang
Tuhan, karena sungguh Tuhan mengetahui apa yang kita semua perbuat di dunia
Bahwa Surat Dakwaan yang telah dibuat dengan tidak memenuhi ketentuan
Pasal 143 ayat (2) huruf b UU No 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
yang menyatakan dengan tegas bahwa Jaksa Penuntut Umum harus menguraikan
secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
Menurut Mahkamah sesuai dengan Pasal 13 dan Pasal 16 ayat (1) UU Polri,
B. Error In Persona
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (“UU Narkotika”) adalah tindak pidana
yang berkaitan dengan Narkotika Golongan I, yakni dalam Pasal 112 ayat (1) UU
“Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua
belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).”
mendakwa dan menuntut Terdakwa dengan Pasal 112 ayat (1) UU No. 35 Tahun
2009 adalah tidak tepat, karena terdakwa sendiri tidak mengetahui barang tersebut
berada didalam mobilnya, Hal ini sesuai dengan hasil tes urine Terdakwa yang
ternyata Negatif. Maka oleh karena itu, seharusnya terdakwa dibebaskan atas
segala dakwaan.
Bahwa sehubungan dengan uraian pada point diatas, dimana dalam surat
dakwaan tidak merumuskan semua unsur dalil yang didakwakan, atau tidak
merinci secara jelas peran dan perbuatan Terdakwa dalam dakwaan, serta
menjadikan surat dakwaan tersebut Batal Demi Hukum (null and void). Dan
III. PENUTUP
Hukum Terdakwa, senyatanya kami hanya ingin mengkritisi Surat Dakwaan yang
disusun oleh Sudara Penuntut Umum. Adapun hal yang kami persoalkan sejatinya
tidak menyentuh pokok perkara namun hanya mengoreksi kekeliruan yang ada
Bahwa karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang tidak cermat,jelas dan
dikategorikan sebagai dakwaan tidak cermat sehingga dakwaan yang disusun oleh
MUHAMMAD SATRIO Alias RIO memohon kepada Majelis Hakim yang dapat
Atau
Ex Aequo Et Bono, Ex
Martinus Justitiae
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain maka kami mohon putusan yang
seadiladilnya
Demikian lah keberatan ini kami sampaikan, atas kearifan dan kebijaksanaan
Hormat Saya,