No:22/PLEDOI/JATRAMADA/VI/2023
Kepada Yth.,
Majelis Hakim Pemeriksa dan Pemutus Perkara Pidana No.45/Pid.Sus/2023/PN. Rkb Atas
Nama Terdakwa ROMDANI bin SARMID
di -
Pengadilan Negeri Rangkas Bitung
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Aulawi, SHI., MH.
2. Andrie Pratama, SH. dan
3. Hamid S.Sy.
1
Yang saat ini dalam perkara pidana No.45/Pid.Sus/2023/PN. Rkb klien kami berstatus
sebagai Terdakwa.
Dengan ini perkenankan kami selaku Penasihat Hukum dalam perkara ini menjalankan
hak kami untuk menyampaikan keberatan atas Surat Tuntutan (Requisitoir) Sdr. Jaksa
Penuntut Umum. Yang telah dibacakan pada persidangan di Pengadilan Negeri Rangkas
Bitung, tanggal 20 Maret 2023 yang terbuka untuk umum, dimana Terdakwa telah dinyatakan
terbukti melakukan perbuatan pidana sebagaimana yang diatur dan dituntut oleh Sdr. Jaksa
Penuntut Umum dalam surat tuntutannya dengan Pasal 81 ayat (1) jo Pasal 76 D Undang-
Undang No.17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang
jo. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, dan menuntut Terdakwa untuk
dijatuhi hukuman 6 (enam) tahun penjara (dengan dikurangi masa tahanan) dan denda
Rp. 60.000.000 (enam puluh juta rupiah) subsidair 3 (tiga) bulan kurungan.
maka pada kesempatan ini izinkanlah kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa
menyampaikan permohonan keberatan sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan kekuatan fisik dan mental kepada kita semua, hingga pada akhirnya kami
selaku Penasihat Hukum dari Terdakwa dapat menyusun dan membacakan Pleidoi (Nota
Pembelaan) ini.
2
II. DAKWAAN DAN TUNTUTAN
Kasus ini berawal dari perbuatan saudara ROMDANI bin SARMID yang pada sekitar
bulan Oktober tahun 2021 dan pada sekitar tahun 2022 diduga telah melakukan perbuatan,
sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk seorang anak yaitu
Ida binti Sudin untuk melakukan persetubuhan dengan Terdakwa (ROMDANI bin
SARMID).
Kemudian Terdakwa, telah didakwa oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum dalam
surat dakwaannya dengan dakwaan alternatif yaitu pertama Pasal 76D jo. Pasal 81 ayat
(2) atau kedua 76D jo. Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang No.17 Tahun 2016 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang jo Undang-Undang Nomor 35 Tahun
2014 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak
Dan pada tahap penuntutan, Penuntut Umum menuntut Terdakwa dengan Pasal 81
ayat (1) jo Pasal 76 D Undang-Undang No.17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
menjadi Undang-Undang jo. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,
dan menuntut Terdakwa untuk dijatuhi hukuman 6 (enam) tahun penjara (dengan
dikurangi masa tahanan) dan denda Rp. 60.000.000 (enam puluh juta rupiah) subsidair
3 (tiga) bulan kurungan.
Setelah mendengar dan mempelajari surat tuntutan (Requisitoir) dari Jaksa Penuntut
Umum, maka kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa menyampaikan permohonan
keberatan sebagai berikut :
3
Semua saksi-saksi tersebut memberikan keterangan yang sama bahwa Terdakwa dalam
melakukan perbuatannya (persetubuhan) dengan Anak Korban tidak melakukan
kekerasan ataupun ancaman kekerasan terhadap Anak Korban
Kedua dalam alat bukti surat berupa Visum et Repertum Nomor 357/SV-
017/RSUD/2022 a.n Ida binti Sudin yang ditandatangani oleh dr. Ferry Yama Irawan,
Sp.OG dan dr.Agussalam Budiarso, Sp.FM tanggal 31 Maret 2022, yang menerangkan
selain kehamilan anak korban menerangkan pula bahwa tidak ditemukan tanda-tanda
kekerasan pada bagian tubuh dari Anak Korban.
1. Terdakwa sudah dari awal berinisiatif/beritikad baik untuk meminta maaf kepada
Pelapor/Anak Korban dan Orang Tuanya dan akhirnya sudah dimaafkan;
2. Terdakwa mau bertanggungjawab dengan cara menikahi Anak Korban tetapi orang
tua dari Anak Korban tidak memberi izin/merestui;
3. Terdakwa mau bertanggungjawab setelah bebas dari penjara akan ikut membantu
Anak Korban untuk menafkahi anak biologisnya tersebut walaupun orang tua dari
Anak Korban tidak memberi izin/merestui untuk menikah;
4. Terdakwa Jujur mengakui Perbuatannya dan Kooperatif dengan Hukum, Penegak
Hukum dan Penegakan Hukum
5. Terdakwa Bersikap Sopan Selama Persidangan
6. Terdakwa Jera, Menyesali Perbuatannya dan Berjanji Tidak Mengulangi
Perbuatannya.
7. Terdakwa masih muda dan belum Pernah Dihukum
Oleh karena itu kami dari penasihat hukum Terdakwa minta hukuman bagi Terdakwa
untuk diringankan dengan seringan-ringannya atau hukuman minimal yang diatur
dalam Pasal 81 ayat (2) UU Perlindungan Anak.
Terdakwa tidak hanya meminta keadilan saja kepada Majelis Hakim tetapi juga
meminta belas kasihan dari Majelis Hakim, karena jika hanya meminta keadilan saja tidak
cukup untuk bisa meringankan hukuman Terdakwa seringan mungkin.
Bahwa berdasarkan pada uraian tersebut diatas, kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa
mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rangkas Bitung yang
memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ROMDANI bin SARMID ini kiranya berkenan
memutus dengan hukuman pidana yang seringan-ringannya dan seadil-adilnya menurut
hukum atau hukuman minimal yang diatur dalam Pasal 81 ayat (2) UU Perlindungan
Anak.
5
Demikian pembelaan yang dapat Kami sampaikan dalam persidangan ini semoga
Majelis Hakim Pemeriksa perkara ini berkenan menerima atau menjadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam menjadikan putusan.