Anda di halaman 1dari 6

P L E I D O I (NOTA PEMBELAAN)_________________

No:22/PLEDOI/JATRAMADA/VI/2023

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Kepada Yth.,
Majelis Hakim Pemeriksa dan Pemutus Perkara Pidana No.45/Pid.Sus/2023/PN. Rkb Atas
Nama Terdakwa ROMDANI bin SARMID
di -
Pengadilan Negeri Rangkas Bitung

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Aulawi, SHI., MH.
2. Andrie Pratama, SH. dan
3. Hamid S.Sy.

Kesemuanya merupakan Advokat/Pengacara dan Konsultan Hukum, yang berkantor di


Perkumpulan LBH-JATRAMADA, dengan alamat Griya Permata Asri Blok C.09 No.6
Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang – Provinsi Banten. Selanjutnya
disebut Penasihat Hukum Terdakwa, bertindak untuk dan atas nama serta kepentingan klien
kami berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 17 Februari 2023 atas nama:

Nama : ROMDANI bin SARMID


Tempat dan Tanggal Lahir : Lebak, 21 Oktober 1999
Pekerjaan : Buruh
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Kp. Sinar Sari, RT.009 RW.002, Desa Parungsari, Kec.
Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten

1
Yang saat ini dalam perkara pidana No.45/Pid.Sus/2023/PN. Rkb klien kami berstatus
sebagai Terdakwa.

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Dengan ini perkenankan kami selaku Penasihat Hukum dalam perkara ini menjalankan
hak kami untuk menyampaikan keberatan atas Surat Tuntutan (Requisitoir) Sdr. Jaksa
Penuntut Umum. Yang telah dibacakan pada persidangan di Pengadilan Negeri Rangkas
Bitung, tanggal 20 Maret 2023 yang terbuka untuk umum, dimana Terdakwa telah dinyatakan
terbukti melakukan perbuatan pidana sebagaimana yang diatur dan dituntut oleh Sdr. Jaksa
Penuntut Umum dalam surat tuntutannya dengan Pasal 81 ayat (1) jo Pasal 76 D Undang-
Undang No.17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang
jo. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, dan menuntut Terdakwa untuk
dijatuhi hukuman 6 (enam) tahun penjara (dengan dikurangi masa tahanan) dan denda
Rp. 60.000.000 (enam puluh juta rupiah) subsidair 3 (tiga) bulan kurungan.

maka pada kesempatan ini izinkanlah kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa
menyampaikan permohonan keberatan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan kekuatan fisik dan mental kepada kita semua, hingga pada akhirnya kami
selaku Penasihat Hukum dari Terdakwa dapat menyusun dan membacakan Pleidoi (Nota
Pembelaan) ini.

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati,
Kepada Majelis Hakim yang memimpin jalannya persidangan ini, kami selaku
Penasihat Hukum Terdakwa mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan yang telah
diberikan dalam rangka mengajukan dan membacakan pleidoi/nota pembelaan ROMDANI
bin SARMID;
Pada kesempatan ini kami sampaikan pula hormat dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada Sdr. Penuntut Umum yang telah berupaya untuk mengungkapkan fakta-
fakta hukum secara obejktif dan proporsional dalam mencari kebenaran materiil sesuai
dengan sudut pandangnya selaku Penuntut Umum ;

2
II. DAKWAAN DAN TUNTUTAN

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Kasus ini berawal dari perbuatan saudara ROMDANI bin SARMID yang pada sekitar
bulan Oktober tahun 2021 dan pada sekitar tahun 2022 diduga telah melakukan perbuatan,
sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk seorang anak yaitu
Ida binti Sudin untuk melakukan persetubuhan dengan Terdakwa (ROMDANI bin
SARMID).
Kemudian Terdakwa, telah didakwa oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum dalam
surat dakwaannya dengan dakwaan alternatif yaitu pertama Pasal 76D jo. Pasal 81 ayat
(2) atau kedua 76D jo. Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang No.17 Tahun 2016 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang jo Undang-Undang Nomor 35 Tahun
2014 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak

Dan pada tahap penuntutan, Penuntut Umum menuntut Terdakwa dengan Pasal 81
ayat (1) jo Pasal 76 D Undang-Undang No.17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
menjadi Undang-Undang jo. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,
dan menuntut Terdakwa untuk dijatuhi hukuman 6 (enam) tahun penjara (dengan
dikurangi masa tahanan) dan denda Rp. 60.000.000 (enam puluh juta rupiah) subsidair
3 (tiga) bulan kurungan.
Setelah mendengar dan mempelajari surat tuntutan (Requisitoir) dari Jaksa Penuntut
Umum, maka kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa menyampaikan permohonan
keberatan sebagai berikut :

III. FAKTA PERSIDANGAN

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Bahwa berdasarkan fakta-fakta persidangan diantaranya dari keterangan saksi-saksi yaitu:


1. Saksi Sudin bin Sahri (Orang Tua Kandung dari Anak Korban);
2. Saksi Anak Korban (Ida binti Sudin); dan
3. Saksi M. Jaenudin binti H. Jumari

3
Semua saksi-saksi tersebut memberikan keterangan yang sama bahwa Terdakwa dalam
melakukan perbuatannya (persetubuhan) dengan Anak Korban tidak melakukan
kekerasan ataupun ancaman kekerasan terhadap Anak Korban

Kedua dalam alat bukti surat berupa Visum et Repertum Nomor 357/SV-
017/RSUD/2022 a.n Ida binti Sudin yang ditandatangani oleh dr. Ferry Yama Irawan,
Sp.OG dan dr.Agussalam Budiarso, Sp.FM tanggal 31 Maret 2022, yang menerangkan
selain kehamilan anak korban menerangkan pula bahwa tidak ditemukan tanda-tanda
kekerasan pada bagian tubuh dari Anak Korban.

IV. ANALISIS YURIDIS

Maka berdasarkan fakta-fakta persidangan tersebut, menurut Kami selaku penasihat


hukum dari Terdakwa berpendapat bahwa Kami tidak sepakat dengan tuntutan Penuntut
Umum yang menggunakan Pasal 81 ayat (1) jo Pasal 76 D Undang-Undang No.17 Tahun
2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang jo. Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak, dan menuntut Terdakwa untuk dijatuhi hukuman 6 (enam) tahun
penjara (dengan dikurangi masa tahanan) dan denda Rp. 60.000.000 (enam puluh juta
rupiah) subsidair 3 (tiga) bulan kurungan.
Menurut pendapat kami berdasarkan fakta persidangan yang telah terbukti dalam perbuatan
Terdakwa adalah unsur “melakukan perbuatan, sengaja melakukan tipu muslihat,
serangkaian kebohongan atau membujuk seorang anak yaitu Ida binti Sudin untuk
melakukan persetubuhan dengan Terdakwa” dan Terdakwa terbukti melakukan
perbuatannya (persetubuhan) dengan Anak Korban tidak melakukan kekerasan
ataupun ancaman kekerasan terhadap Anak Korban.
Oleh karena itu Kami lebih sepakat penggunaan , Pasal 76D jo. Pasal 81 ayat (2) Undang-
Undang No.17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang
jo. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

V. HAL-HAL YANG MERINGANKAN HUKUMAN

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati,
Bahwa Terdakwa sudah mengakui perbuatannya, akan tetapi berdasarkan tuntutan
pidana dari Penuntut Umum, bagi Terdakwa masih terlalu berat oleh karena itu Terdakwa
mengajukan permohonan keringanan hukuman dengan menyertakan beberapa hal dan alasan
4
yang Kami anggap bisa dijadikan pertimbangan Majelis Hakim untuk memberikan
pengurangan dan keringanan hukuman, hal-hal yang meringankan Terdakwa antara lain:

1. Terdakwa sudah dari awal berinisiatif/beritikad baik untuk meminta maaf kepada
Pelapor/Anak Korban dan Orang Tuanya dan akhirnya sudah dimaafkan;
2. Terdakwa mau bertanggungjawab dengan cara menikahi Anak Korban tetapi orang
tua dari Anak Korban tidak memberi izin/merestui;
3. Terdakwa mau bertanggungjawab setelah bebas dari penjara akan ikut membantu
Anak Korban untuk menafkahi anak biologisnya tersebut walaupun orang tua dari
Anak Korban tidak memberi izin/merestui untuk menikah;
4. Terdakwa Jujur mengakui Perbuatannya dan Kooperatif dengan Hukum, Penegak
Hukum dan Penegakan Hukum
5. Terdakwa Bersikap Sopan Selama Persidangan
6. Terdakwa Jera, Menyesali Perbuatannya dan Berjanji Tidak Mengulangi
Perbuatannya.
7. Terdakwa masih muda dan belum Pernah Dihukum

Oleh karena itu kami dari penasihat hukum Terdakwa minta hukuman bagi Terdakwa
untuk diringankan dengan seringan-ringannya atau hukuman minimal yang diatur
dalam Pasal 81 ayat (2) UU Perlindungan Anak.

VI. KESIMPULAN DAN PENUTUP


Sebagai kesimpulan berkenaan dengan alasan-alasan di atas mohon kiranya majelis
hakim yang memeriksa dan memutuskan perkara ini, Dengan penuh kerendahan hati kami
sebagai penasehat hukum memohon guna mempertimbangkan hal-hal yang meringankan bagi
diri Terdakwa.
Kami sangat yakin bahwa kemandirian (vrijwillig) Majelis Hakim yang bebas dalam
perkara ini dengan berwawasan dan muara kasih akan kebenaran yang hakiki dan tercermin
menurut keadilan (ex aequo et bono) serta jiwa pengayoman akan membawa pada nuansa
yang sejuk dan didambakan oleh setiap insan. Dengan ini kami serahkan sepenuhnya nasib
Terdakwa beserta masa depannya pada kebijaksanaan, kearifan serta putusan yang adil serta
manusiawi yang melambangkan kasih sayang akan sesama dari Majelis Hakim yang Mulia
yang memeriksa perkara ini.

Terdakwa tidak hanya meminta keadilan saja kepada Majelis Hakim tetapi juga
meminta belas kasihan dari Majelis Hakim, karena jika hanya meminta keadilan saja tidak
cukup untuk bisa meringankan hukuman Terdakwa seringan mungkin.
Bahwa berdasarkan pada uraian tersebut diatas, kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa
mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rangkas Bitung yang
memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ROMDANI bin SARMID ini kiranya berkenan
memutus dengan hukuman pidana yang seringan-ringannya dan seadil-adilnya menurut
hukum atau hukuman minimal yang diatur dalam Pasal 81 ayat (2) UU Perlindungan
Anak.
5
Demikian pembelaan yang dapat Kami sampaikan dalam persidangan ini semoga
Majelis Hakim Pemeriksa perkara ini berkenan menerima atau menjadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam menjadikan putusan.

Serang, 05 April 2023


Hormat kami,
Penasihat Hukum Terdakwa

1. Anton Aulawi, SHI, MH. 2. Andrie Pratama, SH. 3. Hamid, S.Sy

Anda mungkin juga menyukai