analisa yuridis untuk membuktikan apakah fakta-fakta hukum yang diperoleh melalui
alat bukti dan barang bukti sebagaimana diuraikan tersebut di atas (dapat dipergunakan
sebagai dasar pembuktian) telah memenuhi ataukah tidak terhadap unsur- unsur pasal
Bahwa karena dakwaan disusun dalam bentuk Kumulatif, maka sesuai dengan tertib
hukum acara pidana atau process orde yang berlaku, Penuntut Umum aka
dakwaan kesatu dan dakwaan kedua yang apabila salah satu tindak pidana tidak dapat
DAKWAAN
KESATU
Anak jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, adalah sebagai berikut:
dan/atau jaringan tubuh anak untuk pihak lain dengan maksud untuk
Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perlindungan Anak jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, maka terdapat unsur-
1. Setiap orang
3. melakukan transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh anak untuk pihak lain
5. Unsur Pasal 55 ayat (1) ke-1 tentang penyertaan, yaitu orang yang melakukan
peristiwa pidana, orang yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta
atas, maka Penuntut Umum akan menganalisa secara yuridis dengan membahas fakta-
fakta hukum yang telah terbukti dilakukan Terdakwa ke dalam unsur-unsur pasal
sebagaimana dimaksud.
Bahwa kata “setiap orang” adalah sepadan dengan kata “barang siapa”
atau “hij” yang biasa tercantum dalam suatu perumusan delik. Kata “setiap
orang” atau “barang siapa” tersebut adalah suatu istilah yang bukan merupakan
unsur tindak pidana, melainkan unsur pasal yang menunjuk kepada siapa saja
secara perorangan atau suatu badan subjek hukum sebagai pendukung hak dan
disimpulkan bahwa setiap orang adalah setiap subjek hukum yang cakap dan
lain bahwa setiap orang sebagai unsur pasal bersifat umum dan tidak
disyaratkan adanya sifat tertentu yang harus dimiliki (persoonlijk bestanddel) dari
seorang pelaku, karena itu ia dapat meliputi siapa saja baik itu orang
pidana.
usaha yang sah; badan hukum; perusahaan atau badan usaha yang sangat
besar atau beberapa perusahaan yang dikelola dan dijalankan sebagai satu
perusahaan besar.
yang harus dijadikan Terdakwa. Kata setiap orang identik dengan terminologi
kata barang siapa atau hij dengan pengertian sebagai siapa saja yang harus
hak dan kewajiban) yang dapat diminta pertanggung jawaban dalam segala
Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Buku II, Edisi Revisi tahun
2005, hal 209 dan Putusan MA No. 1398 K/pid/1994 tanggal 30 Juni 1995.
Berdasarkan pengertian “setiap orang” tersebut di atas apabila dikaitkan dengan
MASAIL GUS SALEH, S.Ked Alias SAIL dalam keadaan sehat jasmani
dalam dakwaan.
bahwa Terdakwa MASAIL GUS SALEH Alias SAIL adalah orang yang
secara hukum.
GUS SALEH Alias SAIL menjadi pegawai tetap dengan posisi sebagai Staff
Pengasuh.
bahwa unsur “setiap orang” yang dimaksud dalam dakwaan kesatu tersebut
perseorangan.”
Menurut doktrin-doktrin yang saat ini masih dipegang di dalam praktik
terhadap suatu obyek hukum atas suatu tindak pidana yang didakwakan
terhadap orangnya. Artinya bahwa pada diri subyek hukum tersebut harus
dibuktikan adanya perbuatan pidana yang pernah dilakukan, serta terbukti tidak
ada alasan-alasan pembenar pada perbuatan itu, dan pada saat melakukan
perbuatan ia memiliki kesalahan, serta tidak ada alasan-alasan pemaaf pada diri
berkeyakinan bahwa unsur “setiap orang” telah terbukti secara sah dan
Konsep sifat melawan hukum dalam hukum pidana dikenal dengan istilah
bertentangan dengan hukum atau tidak sesuai dengan larangan atau keharusan
Pompe berpandangan ‘wederrechtelijk’ itu berarti ‘in strijd met het recht’
dengan arti melawan hukum di bidang hukum perdata. Yang dimaksud oleh Van
Januari 1919 dalam perkara Lindenbaum vs. Cohen, di mana Hoge Raad
c. Kaidah Kesusilaan;
sebagai berikut:
hilangnya nyawa dari keempat anak Yayasan Innayah Peduli Kasih dengan
transplantasi karena tidak ada hak yang melekat pada dirinya untuk
Kedokteran Universitas Halu Oleo yang dalam hal ini belum menyelesaikan
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo yaitu saksi Kiki Pradana, saksi
Ayu Hardianti, saksi Ilman Dwi Agnes dan saksi Santi Puspita Sari untuk
berkeyakinan bahwa unsur “secara melawan hukum” telah terbukti secara sah
Ad. 3. Melakukan transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh untuk pihak lain
berarti To Move From One Place to Another, artinya berpindah dari satu tempat
mempunyai arti jaringan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dan atau
pencangkokan.
Di dalam PP No. 18 Tahun 1981 yang dimuat dalam LN 1981 No. 23 Tentang
Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis Serta Transplantasi Alat atau
atau jaringan organ tubuh manusia yang berasal dari tubuh sendiri atau tubuh
orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat atau jaringan
Organ mempunyai arti yaitu alat yang mempunyai tugas tertentu didalam
tubuh manusia. Bagian organ yang dimaksud disini antara lain jantung, ginjal,
sel-sel khusus yang sama pada tubuh dan bersatu dl menjalankan fungsi biologis
tertentu.
butir ( d ) adalah “kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan faal (fungsi)
perpindahan salah satu dan atau beberapa organ tubuh dan atau jaringan tubuh
dari satu tempat ke tempat lain atau dari seseorang ke seseorang lainnya
dengan ketentuan berlaku akibat dari ketidakfungsian organ atau jaringan tubuh
itu sendiri. Sehingga, melalui tindakan transplantasi tersebut fungsi organ tubuh
jaringan tubuh untuk pihak lain” diatas, apabila dikaitkan dengan fakta-fakta yang
orang mahasiswa Fakultas Kedokteran yaitu saksi Kiki Pradana, saksi Ayu
Hardianti, saksi Ilman Dwi Agnes dan saksi Santi Puspita Sari untuk
Reso, Sufyan Alifka dan Rian Muliawansyah untuk mengambil ginjal dari
masing-masing tubuh anak Yayasan Innayah Peduli Kasih tersebut untuk
dari anak Yayasan Innayah Peduli Kasih tersebut, Terdakwa MASAIL GUS
Yayasan Innayah Peduli Kasih tersebut untuk dijual kepada saksi Garda Aulia
tubuh untuk pihak lain” telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut
hukum.
Ad. 4 Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
menguntungkan diri sendiri atau orang lain” di atas, apabila dikaitkan dengan
fakta-fakta yang terungkap di persidangan diperoleh fakta yuridis sebagai
berikut:
Innayah Peduli Kasih yaitu Maulin Reso, Sufyan Alifka dan Rian
2. Bahwa Terdakwa MASAIL GUS SALEH Alias SAIL mengambil organ ginjal
milik keempat anak Yayasan Innayah Peduli Kasih untuk dijual kepada saksi
dibantu oleh saksi Kiki Pradana, saksi Ayu Hardianti, saksi Ilman Dwi Agnes
dan saksi Santi Puspita Sari yang merupakan seorang mahasiswa semester 7
SALEH memberikan uang kepada saksi Kiki Pradana, saksi Ayu Hardianti,
saksi Ilman Dwi Agnes dan saksi Santi Puspita Sari sebesar Rp.
250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dari total Rp.
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) yang dibayarkan oleh saksi Garda Aulia
dari keempat ginjal milik anak Yayasan Innayah Peduli Kasih yang telah
dibedah oleh Terdakwa MASAIL GUS SALEH Alias SAIL dengan bantuan
Haluo Oleo sebesar 5% dari total hasil penjualan keempat ginjal milik anak-
paling besar dari hasil tindak pidana tersebut dengan memperoleh 95% hasil
penjualan
atau orang lain” telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
Ad. 5 Mereka Yang Melakukan, Yang Menyuruh Melakukan dan Yang Turut Serta
Melakukan
Bahwa Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP mengatur mengenai pidana sebagai
pelaku tindak pidana yaitu mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan,
pidana.
dibuktikan bahwa niat atau kehendak untuk mewujudkan suatu tindak pidana dan
tindak pidana, dan Majelis Hakim menyadari tidaklah mudah untuk menentukan
ringkasnya adalah hal yang sulit untuk menentukan apakah kesengajaan itu
pada waktu orang tersebut melakukan tindak pidana, oleh karena itulah sikap
bathinnya tersebut, harus disimpulkan dari keadaan lahir yang tampak dari luar,
sebab ataukah akibat dari suatu peristiwa pidana yang mesti dialaminya.
bersama-sama dengan saksi Kiki Pradana, saksi Ayu Hardianti, saksi Ilman Dwi
Agnes dan saksi Santi Puspita Sari telah bekerja sama untuk melakukan operasi
pembedahan untuk mengektrasi organ ginjal milik saksi Maulin Reso, saksi
cara menilai keseluruhan alat-alat bukti yang diajukan dalam perkara ini dalam
c. Para pelaku secara aktif melakukan suatu kerja sama untuk mewujudkan
Bahwa oleh karena pokok masalahnya adalah adanya perbuatan yang secara
untuk pihak lain dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang
lain yang dilakukan oleh Terdakwa bersama saksi Kiki Pradana, saksi Ayu
Hardianti, saksi Ilman Dwi Agnes dan saksi Santi Puspita Sari.
lain dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain.
KEDUA
Terdakwa dalam dakwaan kedua didakwa melanggar Pasal 192 jo. Pasal 54 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1
Bahwa rumusan Pasal 192 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
“Setiap orang yang dengan sengaja memperjualbelikan organ atau jaringan tubuh
dengan dalih apa pun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (3) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling
Bahwa rumusan Pasal 64 ayat (3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Bahwa mengacu pada rumusan ketentuan Pasal dalam Dakwaan Kedua diatas, maka
1. Setiap Orang;
2. Dengan sengaja;
peristiwa pidana, orang yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta
atas, maka Penuntut Umum akan menganalisa secara yuridis dengan membahas
faktafakta hukum yang telah terbukti dilakukan Terdakwa ke dalam unsur-unsur pasal
sebagaimana dimaksud.
Bahwa kata “setiap orang” adalah sepadan dengan kata “barang siapa”
atau “hij” yang biasa tercantum dalam suatu perumusan delik. Kata “setiap
orang” atau “barang siapa” tersebut adalah suatu istilah yang bukan merupakan
unsur tindak pidana, melainkan unsur pasal yang menunjuk kepada siapa saja
secara perorangan atau suatu badan subjek hukum sebagai pendukung hak dan
192 jo. Pasal 54 ayat (3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
disimpulkan bahwa setiap orang adalah setiap subjek hukum yang cakap
dan tidak disyaratkan adanya sifat tertentu yang harus dimiliki (persoonlijk
bestanddel) dari seorang pelaku, karena itu ia dapat meliputi siapa saja baik itu
hukum pendukung hak dan kewajiban dan apabila melakukan tindak pidana
pidana.
Bahwa oleh karena kata “setiap orang” ini melekat unsur tindak pidana
yang didakwakan, maka unsur ini akan terpenuhi dan terbukti jika semua unsur
tindak pidana dalam delik tersebut juga terpenuhi dan terbukti, sehingga
doktrin yang saat ini masih dipegang di dalam praktik peradilan Indonesia, untuk
hukum atas suatu tindak pidana yang didakwakan kepadanya, maka harus
dipenuhi syarat yaitu: adanya perbuatan pidana (Strafbaarheid van het feit-
Artinya bahwa pada diri subyek hukum tersebut harus dibuktikan adanya
perbuatan pidana yang pernah dilakukan, serta terbukti tidak ada alasan-alasan
pembenar pada perbuatan itu, dan pada saat melakukan perbuatan ia memiliki
perseorangan sebagai Terdakwa dalam perkara ini atas nama MASAIL GUS
SALEH Alias SAIL dengan identitas yang lengkap dan jelas tertera dalam Surat
dua syarat tersebut pada saat melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana
selanjutnya.
berikut:
MASAIL GUS SALEH, S.Ked Alias SAIL dalam keadaan sehat jasmani
dalam dakwaan.
bahwa Terdakwa MASAIL GUS SALEH Alias SAIL adalah orang yang
secara hukum.
Pengasuh.
yang kami jelaskan di atas maka terbukti secara sah menurut hukum Terdakwa
telah memenuhi kualifikasi subyek hukum sebagai setiap orang yaitu sebagai
menurut hukum.
mengetahui dan menghendaki (wellen en witten) atau dengan kata lain orang
apa yang dilakukan itu. Kesengajaan didalam wacana ilmu pengetahuan hukum
“sengaja” melakukan suatu perbuatan (pidana) apabila dalam diri orang itu ada
undang.
hubungannya dengan dolus molus, yang berarti sengaja untuk berbuat jahat
menyertai.
Oleh karena itu teori pengetahuan, pelaku tindak pidana tidak harus
penjelasan diatas, untuk membuktikan unsur pasal ini, kami sampaikan fakta
Hidup” yang lazim digunakan ketika bertransaksi di pasar gelap. Sehingga dalam
hal ini Terdakwa mengetahui dan menghendaki terjadinya transaksi jual beli
organ ginjal milik saksi Maulin Reso, saksi Sufyan Alifka, saksi Ade Rumbajan
Umum berpendapat unsur “Dengan sengaja” telah terpenuhi dan terbukti secara
Ad. 3 Unsur Memperjualbelikan organ atau jaringan tubuh dengan dalih apapun
Fandy Tjiptono mendefinisikan menjual sebagai salah satu kegiatan dari
jaringan manusia yang dilakukan atas kehendak sendiri ataupun karena adanya
Organ mempunyai arti yaitu alat yang mempunyai tugas tertentu didalam
tubuh manusia. Bagian organ yang dimaksud disini antara lain jantung, ginjal,
sel-sel khusus yang sama pd tubuh dan bersatu dl menjalankan fungsi biologis
tertentu.
butir ( d ) adalah “kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan faal (fungsi)
dengan dalih apapun” tersebut di atas apabila dikaitkan dengan fakta yang
penjualan 4 buah ginjal yang disamarkan dengan kode “Lobster Hidup” yang
Terdakwa juga yang meminta untuk diberikan Down Payment (DP) sebesar
Terdakwa menyerahkan mobil jenis Honda tipe HRV warna Putih dengan
Nomor Polisi DT 1469 MX milik ayahnya yaitu saksi Ahmad Syarif Mawaqif
4. Bahwa Terdakwa melakukan transaksi jual beli organ ginjal tersebut karena
dengan dalih apapun” telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan menyakinkan
menurut hukum.
Ad. 4 Mereka Yang Melakukan, Yang Menyuruh Melakukan dan Yang Turut Serta
Melakukan
Bahwa Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP mengatur mengenai pidana sebagai
pelaku tindak pidana yaitu mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan,
pidana.
dibuktikan bahwa niat atau kehendak untuk mewujudkan suatu tindak pidana dan
tindak pidana, dan Majelis Hakim menyadari tidaklah mudah untuk menentukan
ringkasnya adalah hal yang sulit untuk menentukan apakah kesengajaan itu
pada waktu orang tersebut melakukan tindak pidana, oleh karena itulah sikap
bathinnya tersebut, harus disimpulkan dari keadaan lahir yang tampak dari luar,
sebab ataukah akibat dari suatu peristiwa pidana yang mesti dialaminya.
bersama-sama dengan saksi Kiki Pradana, saksi Ayu Hardianti, saksi Ilman Dwi
Agnes dan saksi Santi Puspita Sari telah bekerja sama untuk melakukan operasi
pembedahan untuk mengektrasi organ ginjal milik saksi Maulin Reso, saksi
cara menilai keseluruhan alat-alat bukti yang diajukan dalam perkara ini dalam
c. Para pelaku secara aktif melakukan suatu kerja sama untuk mewujudkan
anak untuk pihak lain dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain yang dilakukan oleh Terdakwa bersama saksi Kiki Pradana, saksi Ayu
Hardianti, saksi Ilman Dwi Agnes dan saksi Santi Puspita Sari.
Bahwa peran Terdakwa dalam melakukan perbuatan ini adalah Terdakwa
yang mempunyai niat dan kehendak dan memiliki inisiatif untuk memerintahkan
transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh anak untuk pihak lain dengan
melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan” (Delik