Anda di halaman 1dari 36

KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS

JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG


TELP. (021) 728825192

NOTA KEBERATAN (EKSEPSI)

Terhadap

Surat Dakwaan Penuntut Umum

Nomor : 15/Pid.Sus/2020/PN.TJK

Atas Nama Terdakwa

Giatama Sapta bin Titan Sapta

Tim Penasihat Hukum

Terdakwa Giatama Sapta bin Titan Sapta

Nomor: 15/Pid.Sus/2020/PN.TJK di Pengadilan Negeri Tanjung Karang

Tanggal 15 Februari 2020

Didakwa dengan Tuduhan Perdagangan Orang dan Penipuan


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Perihal: Eksepsi
Kepada Yth.

Ketua Majelis Hakim

Yang Memeriksa dan Mengadili Perkara Pidana

Nomor Register Perkara:

Atas Nama Terdakwa Giatama Sapta bin Titan Sapta

di Pengadilan Negeri Tanjung Karang

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini.

1. Rochmat Mushowwir, S.H., M.H.

2. Rully Purnama Yasmine Murad, S.H., M.H.

Perkenankan pada kesempatan kali ini kami untuk dan atas nama klien kami,

Giatama Sapta bin Titan Sapta menyampaikan keberatan atau Eksepsi atas Surat

Dakwaan Sdr. Penuntut Umum No: 15/Pid.Sus/2020/PN.TJK , yang dibacakan pada

15 Februari 2020 .

Surat Dakwaan ini dibacakan dihadapan sidang yang mulia ini, setelah Penuntut

Umum yang sama membebankan tuntutan terhadap Sdr. Giatama Sapta bin
KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Titan Sapta. Dalam surat dakwaan ini dikatakan bahwa terdakwa Sdr. Giatama

Sapta bin Titan Sapta telah diduga melakukan Tindak Pidana .

Identitas Terdakwa sebagai berikut:

NamaLengkap : Giatama Sapta bin Titan Sapta

TempatLahir : Sukadana, Lampung Timur

Umur, TanggalLahir : 33 tahun, 14 Februari 1987

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jl. Krakatau No. 196 Perumnas Way Kandis, Bandar

Lampung

Agama : Islam

Pekerjaan : Pengusaha

Pendidikan : S2

Sebelum memasuki uraian mengenai Surat Dakwaan Penuntut Umum dan dasar

hukum pengajuan serta materi keberatan kami selaku Advokat/Penasihat Hukum

Terdakwa terhadap Surat Dakwaan Penuntut Umum, Perkenankanlah kepada kami

untuk meyampaikan terima kasih kepada Majelis Hakim atas Kesempatan yang

diberikan untuk mengajukan Eksepsi/NotaKeberatan ini.


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Majelis Hakim yang Mulia,

Eksepsi ini kami sampaikan dengan sistematika sebagai berikut:

I. Pendahuluan

II. Alasan dan keberatan terhadap Surat Dakwaan

A. Pengadilan Negeri Tanjung Karang tidak berwenang untuk

mengadili perkara terdakwa Giatama Sapta bin Titan

Sapta

B. Keberatan Mengenai Dakwaan Tidak Dapat Diterima

C. Batal Demi Hukum

III. Kesimpulan dan Permohonan.

I.Pendahuluan

Majelis Hakim Yang Terhormat.

Saudara Jaksa yang kami hormati


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati

Serta Sidang yang kami muliakan

Terlebih dahulu perkenankan kami selaku Tim Penasihat Hukum Terdakwa

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 10 Januari 2020 yang telah didaftarkan

pada kantor Kepeniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Karang pada tanggal 15 Maret

2020 bertindak untuk dan atas nama terdakwa Giatama Sapta bin Titan Sapta,

pada kesempatan ini kami memanjatkan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa. Bahwa dengan ini kami selaku Penasihat Hukum terdakwa menyampaikan

terimakasih kepada Majelis Hakim atas kesempatan yang diberikan untuk

mengajukan Nota Keberatan (Eksepsi) terhadap Surat Dakwaan Penuntut Umum

dalam perkara atas nama Giatama Sapta bin Titan Sapta.

Adanya kesempatan ini menjadi bukti nyata bahwa KUHAP sangat menjunjung

tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan, dengan cara memberikan kesempatan

kedua belah pihak untuk mengemukakan pandangannya masing-masing (DuChoc

Des OpinionsJailit LaVerite). Di samping itu KUHAP juga mengenal asas

EqualityBefor The Law, dimana setiap orang itu kedudukannya sama di mata

hukum, dan KUHAP juga mengenal asas praduga tidak bersalah

( PresumptionOfInnocent) yang artinya seseorang tidak bisa dinyatakan bersalah


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

sebelum adanya putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap

dan final (Inkracht Van Gewijsde).

Oleh karena, itu dalam Negara Hukum seperti halnya Negara Republik Indonesia,

pengajuan keberatan terhadap surat dakwaan Penuntut Umum sama sekali tidak

dimaksudkan untuk mencari-cari kesalahan atau memokokkan posisi penyidik atau

Penuntut Umum yang dalam menjalankan tugas dan kewajibannya telah

bekerja dengan tekun dan gigih serta dengan hati nurani yang bersih. Bukan pula

semata-mata memenuhi ketentuan Pro Forma hanya karena itu telah diatur dalam

undang-undang atau sekedar menjalani acara ritual yang sudah lazimnya dilakukan

oleh seorang Penasihat Hukum hanya karena penasihat hukum itu telah menerima

sejumlah honor dari kliennya. Pengajuan keberatan itu semata-mata demi

memperoleh Konstruksi tentang kebenaran itu dimaksudkan dari kasus yang

sedang terdakwa hadapi. Apabila misalnya ternyata dalam Surat Dakwaan

Penuntut Umum atau dari hasil penyidikan yang menjadi dasar dakwaan Penuntut

Umum terdapat cacat formal atau mengandung kekeliruan beracara ( Error In

Procedure ).

Maka, diharapkan Majelis Hakim yang memeriksa perkara dapat mengembalikan

berkas perkara tersebut kepada Penuntut Umum yang selanjutnya

menyerahkan kepada penyidik untuk disidik kembali oleh karena kebenaran yang

ingin dicapai oleh KUHAP tidak akan terwujud dengan Surat Dakwaan atau hasil
KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

penyidikan yang mengandung cacat formal atau mengandung kekeliruan beracara

( Eror In Procedure ).

Mustahil pula suatu kebenaran yang diharapkan akan dapat diperoleh melalui

persidangan ini apabila terdakwa dihadapkan pada Surat Dakwaan Penuntut Umum

yang tidak dirumuskan secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana

yang didakwakan. Oleh karena dalam hal demikian, sudah pasti kami sebagai Tim

Penasihat Hukum terdakwa tidak akan dapat menyusun pembelaan terdakwa lagi

dengan sebaik- baiknya.

Eksepsi ini kami sampaikan dengan pertimbangan bahwa ada hal-hal yang prinsipal

yang perlu kami sampaikan berkaitan demi tegaknya hukum, kebenaran dan

keadilan, dan demi memastikan terpenuhinya keadilan yang menjadi Hak Asasi

Manusia, sebagaimana tercantum dalam Pasal 7 Deklarasi Universal HAM ( DUHAM )

( Bukti P-1), Pasal 14 ( 1 ) Konvenan Hak Sipil dan Politik yang telah diratifikasi

menjadi Undang-Undang No. 12 tahun 2005 tentang Pengesahan Internasional

Convenant on Civel and Political Rights (Konvenan Internasional Tentang Hak-hak

Sipil dan Politik) ( Bukti P-2), Pasal 27 (1), Pasal 28 D (1) UUD 1945 ( Bukti P-3),

Pasal 7 dan Pasal 8 TAP MPR No. XVII Tahun 1998 Tentang Hak Asasi Manusia

(Bukti P-4), Pasal 17 Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia ( Bukti P-5), dimana semua orang adalah sama dimuka hukum dan

tanpa diskriminasi apapun serta berhak atas.


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Bahwa keberatan ini kami buat untuk penyeimbang dan kontrol terhadap materi

Surat Dakwaan Penuntut Umum yang telah dikemukakan panjang lebar dalam

persidangan. Kami percaya bahwa Majelis Hakim akan mencermati segala masalah

hukum tersebut, sehingga dalam keberatan ini kami mencoba untuk menggugah

pandangan dan hati nurani Majelis Hakim maupun Penuntut Umum mengenai

pentingnya melihat perkara ini secara menyeluruh, terpadu dan tidak semata-mata

dari sudut pandang yuridis sempit atau dari kacamata hukum legalitas formalitas

menurut hukum positif yang ada.

Keberatan ini diajukan, karena kami menemukan hal-hal yang prinsip dalam Surat

Dakwaan. Secara faktual, dalam hal yuridis banyak ditemukan adanya keterangan

dan/atau kejanggalan dalam Surat Dakwaan dalam perkara a quo.

Pengajuan Eksepsi yang kami buat ini sama sekali tidak mengurangi rasa hormat

kami kepada Jaksa Penuntut Umum yang sedang melaksanakan fungsi dan juga

pekerjaanya, serta juga pengajuan eksepsi ini tidak semata-mata mencari kesalahan

dari dakwaan Jaksa Penuntut Umum ataupun menyanggah secara apriori dari

materi ataupun formal dakwaan yang dibuat oleh jaksa Penuntut Umum. Namun,

ada hal yang sangat fundamental untuk dapat diketahui oleh Majelis Hakim dan

saudara Jaksa Penuntut Umum demi tegaknya keadilan sebagaimana semboyan

yang selalu kita junjung bersama selaku penegak hukum yakni Fiat Justitia Ruat

Caelum.
KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Dan juga Pengajuan Eksepsi ini bukan untuk memperlambat jalanya proses

peradilan ini, sebagaimana disebutkan dalam Asas Trilogi Peradilan. Namun

sebagaimana disebutkan diatas, bahwa pembuatan dari eksepsi ini mempunyai

makna serta tujuan sebagai Penyeimbang dari Surat Dakwaan yang disusun dan

dibacakan dalam sidang. Kami selaku Penasihat Hukum terdakwa percaya bahwa

Majelis Hakim akan mempertimbangkan dan mencermati segala masalah hukum

tersebut, sehingga dalam keberatan ini kami mencoba untuk menggugah hati nurani

Majelis Hakim agar tidak semata-mata melihat permasalahan ini dari kacamata atau

sudut pandang yuridis atau hukum positif yang ada semata, namun menekankan

pada nilai-nilai keadilan yang hidup didalam masyarakat yang tentunya dapat

meringankan hukuman terdakwa.

Sebelum kami melanjutkan keberatan ini, perkenankan kami untuk menyampaikan 4

(empat) hal yang selama ini membuat kami prihatin, sehubungan dengan sikap dan

pandangan dari Advokat, Hakim, dan Jaksa Penuntut Umum terhadap suatu

Keberatan yaitu :

• Pertama, adanya sikap dan pandangan sebagian pencari keadilan dan

advokat yang asal mengajukan Keberatan sekalipun mereka tidak

mempunyai dasar hukum dan alasan yang relevan serta keyakinan yang

kuat mengajukan Keberatan.


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

• Kedua, hal yang pertama tersebut, telah diajukan Pedoman oleh

banyak Pengadilan menyamaratakan, seakan-akan semua Keberatan hanya

mengada- ada saja, sehingga timbul sikap bahwa untuk memenuhi suatu

asas peradilan yang cepat, murah, dan sederhana, maka Keberatan

khususnya yang bersifat materiil lebih praktis ditolak saja.

• Ketiga, karena hampir sebagian besar dari Keberatan yang diajukan

Advokat atau Tim Penasihat Hukum pada umunya selalu ditolak oleh

pengadilan, maka hal itu telah mengakibatkan Penuntut Umum mempunyai

rasa percaya diri yang berlebihan dalam mempersiapkan Surat Dakwaan.

Yaitu, dengan anggapan bahwa kalaupun Tim Penasihat Hukum

mengajukan Keberatan terhadap suatu Surat Dakwaannya, Keberatan

itu akan ditolak oleh Pengadilan. Pandangan seperti ini mengakibatkan

Penuntut Umum menyusun Surat Dakwaan hanya sekedar memenuhi

syarat formal saja dan tidak memperhatikan serta mengabaikan

persyaratan materiil yang harus dipenuhi dalam suatu Surat Dakwaan,

bahkan mengabaikan asas-asas dan prinsip-prinsip hukum yang

terkandung dalam KUHAP. Akibatnya rumusan Surat Dakwaan menjadi

tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap serta bertentangan dengan

prinsip-prinsip hukum. Hal ini akan mengabaikan tidak berkualitasnya Surat

Dakwaan dan akan mengakibatkan lahirnya suatu Surat Dakwaan yang

cacat karena bertentangan dengan prinsip hukum yang terkandung

didalam KUHAP. Hal itu merupakan tanggung jawab moral kita bersama,
KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

karena di satu sisi akan berdampak sangat merugikan kepentingan hukum

Terdakwa dalam melakukan pembelaan terhadap dirinya.

• Keempat, adanya pandangan atau tanggapan yang keliru bahwa

Keberatan terhadap Surat Dakwaan Penuntut Umum merupakan

perlawanan terhadap Negara. Anggapan ini telah mengesampingkan

hakekat dari suatu Keberatan yang merupakan instrument Yuridis yang

bertujuan menjaga agar tidak terjadi pelanggaran terhadap Hukum Acara

dalam proses peradilan akibat Surat Dakwaan yang tidak memenuhi syarat.

Bahwa seberapa pun usaha Terdakwa untuk memperoleh keadilan, tetapi sebagai

suatu keharusan, haruslah dilalui dengan harapan yang tiada lain Hakim akan berani

memutuskan sesuai dengan kebenaran yang diperoleh dari fakta-fakta yang

terungkap diersidangan dan prosedur penyidikan sampai dengan prapenuntutan

bahkan kematangan surat formil dakwaan Penuntut Umum, yang dapat memberikan

keyakinan kepada Hakim, tanpa memperhitungkan apakah putusan tersebut disukai

atau tidak disukai oleh pihak manapun karena sesuai dengan adanya, “peradilan

yang benar adalah peradilan yang mengambil putusan berdasarkan fakta yang

benar, merdeka dari segala tekanan, dan pengaruh.”

Semoga Majelis Hakim yang memeriksa mengadili dan memutus suatu perkara ini
dapat bertindak dengan adil sebagaimana tersurat dalam Al-Qur’an:

Al-Qura’n Surat An-Nahl Ayat 90 :


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat


kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 8 :

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang


selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil.
dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu
lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.al-Maidah :8)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap manusia berkewajiban untuk menegakkan


keadilan.

Surah ini menerangkan mengenai asas legalitas adalah asas yang menyatakan
bahwa tidak ada pelanggaran dan tidak ada hukuman sebelum ada undang- undang
yang menyatakannya.

Asas Praduga Tak Bersalah adalah asas yang mendasari bahwa seseorang yang
dituduh melakukan suatu kejahatan harus dianggap tidak bersalah sebelum
hakim dengan bukti-bukti yang meyakinkan menyatakan dengan tegas
persalahannya itu.

Asas ini berdasarkan Al-Qur’an Surat Yunus (10) ayat 36 :

''Prasangka itu tidak mendatangkan kebenaran apa pun.''

Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah RA :


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

''Takutlah kalian berprasangka, karena ia merupakan sedusta-dusta


perkataan.''

Dan dalam Kitab Suci Alkitab yang menyatakan :

“Dalam mengadili jangan pandang bulu. Baik perkara orang kecil maupun
perkara orang besar harus kamu dengarkan.

( Ulangan 1:17)

Maukua samo panjang, mambilai samo laweh

Dalam hidup, falsafah minang juga mengajarkan untuk berbuat adil. Seperti
tergambar dalam pepatah di atas. Keadilan tersebut berlaku bagi siapapun, tak
pandang bulu. Apakah ia keluarga atau saudara sendiri.

Dari Ali r.a berkata: Rasulullah SAW berkata kepadaku: “Jika datang
kepadamu dua orang untuk meminta putusan dari mu, maka janganlah
engkau beri putusan kepada orang pertama sebelum engkau
mendengarkan juga (laporan) dari orang kedua, sehingga engkau tahu
bagaimana seharusnya kamu memutuskan.”

Dari hadist ini memberikan petunjuk bahwa sebagai Hakim, sebelum memutuskan
sebuah perkara harus mendengarkan kedua belah pihak yang terkait.

Kami berharap Majelis Hakim yang Mulia dapat bersikap adil dalam memutus
perkara a quo.

Sebelum melanjutkan ke tahap persidangan selanjutnya, marilah kita pahami dan


telaah yang mendalam, apakah Dakwaan dari Penuntut yang tidak dituntut.
KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

“JUDEX DEBET JUDICARE SECUNDUM ALLEGATA ET PROBATA”


(seorang hakim harus memberikan penilaian berdasarkanfakta-fakta dan
pernyataan)

“IUDEX NON ULTRA PETITA atau ULTRA PETITA NON COGNOSCITUR”


( Hakim hanya menimbang hal-hal yang diajukan para pihak dan tuntutan

hukum yang didasarkan kepadanya)

“UBI JUS IBI REMENDIUM”

(Dimana ada hak,disana ada kewenangan menuntut)

“ QUID LEGES SINE MORIBUS ”

( Apalah artinya Hukum Tanpa Moralitas )

“ EQUALITY BEFORE THE LAW ”

( Kesamaan di dalam Hukum )

Pengajuan Eksepsi atau keberatan ini juga didasarkan pada hak Terdakwa

sebagaimana diatur dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP yang mengatur sebagai

berikut: “Dalam hal Terdakwa atau penasihat hukum mengajukan

keberatan bahwa Pengadilan tidak berwenang mengadili perkara atau

dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka

setelah diberi kesempatan oleh Jaksa Penuntut Umum untuk menyatakan

pendapatnya Hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk

selanjutnya mengambil keputusan”


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Majelis Hakim Dan Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati serta seluruh pencari

keadilan yang kami cintai, dalam waktu berdiri nya negara tercinta ini berserta

sejarah nya, belum sekalipun terdapat periode yang panjang terhadap

penghormatan, perlindungan, penegakkan, dan pemajuan atas hak-hak manusia.

Kami selaku Tim Penasehat Hukum Terdakwa sangat berharap agar Majelis Hakim

yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara ini dapat bertindak dengan adil

sebagaimana tersurat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2011 Tentang Kekuasaan Kehakiman Dan sebagaimana ayat Al-Baqaroh

menyatakan:

“DAN JANGANLAH KAMU CAMPUR ADUKKAN YANG HAK DAN


BATHIL,DAN JANGANLAH KAMU SEMBUNYIKAN KEBENARAN
PADAHAL KAMU MENGETAHUI NYA

( QS:AlBaqaroh :42).

Kami berharap Majelis Hakim yang Mulia dapat bersikap adil dalam memutuskan

perkara Tindak Pidana Pembunuhan Berencana atau Pencurian yang Menyebabkan

Kematian ini.

Semoga Majelis Hakim yang kami muliakan dapat memahami Keberatan (Eksepsi)

Tim Penasihat Hukum dan dapat dijadikan tolak ukur pengungkapan tabir dan

sekaligus penyelesaiannya, serta apakah benar ketentuan hukum yang telah ada dan

berlaku sah itu dijalankan sesuai dengan yang diharuskan.


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Oleh karena itu, melalui kesempatan ini Terdakwa dan kami Sebagai Penasihat

Hukumnya memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk dapat

memberikan tempat yang selayaknya bagi keberatan ini dalam putusan yang akan

diambil oleh Majelis Hakim setelah Penuntut Umum menyatakan pendapat.

SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM

Bahwa pada tanggal 15 Februari 2020 Saudara Penuntut Umum pada Kejaksaan

Negeri Bandar Lampung telah membacakan Surat Dakwaan dengan Nomor Register

Perkara: 15/pid.sus/2020/PN.TJK untuk selanjutnya disebut juga Surat Dakwaan;

Bahwa dalam Surat Dakwaan tersebut Penuntut Umum telah mendakwa Terdakwa

dengan dakwaan yang berbentuk Subsidair , yaitu:

Primair : Pasal 4 UU No.21 Tahun 2007 tentang Tindak

Pidana Perdagangan Orang Jo. Pasal 55 Ayat

(1) angka (1) dan (2) KUHP Jo. Pasal 66 KUHP

Subsidair : 76F UU No 25. Tahun 2014 Jo. Pasal 55 Ayat

(1) angka (1) dan (2) KUHP Jo. Pasal 66 KUHP


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Bahwa oleh karena ketentuan-ketentuan di atas akan dibahas oleh Penasihat Hukum

Terdakwa dalam Eksepsi/Keberatan ini. Maka isi selengkapnya dari ketentuan-

ketentuan tersebut akan dikutip sehingga terbaca sebagai berikut:

 Pasal 4 UU No.21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang

“setiap orang yang membawa warga negara Indonesia keluar

wilayah Negra Republik Indonesia dengan maksud untuk

dieksploitasi diluar wilayah negara Republik Indonesia di pidana

dengan pidana penjara paling singkat 3 tahun dan Paling lama 15

tahun dan pidana denda paling sedkit Rp120.000.000,00 dan paling

banyak Rp 600.000.000,00”

 76F UU No 25. Tahun 2014 KUHPidana Tentang Perlindungan Anak

“setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan,

menyuruh, atau turut serta melakukan penculikan, penjualan dan

atau perdagangan. Yang berisi setiap orang yang melanggar

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76F di pidana

Penjara Paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda

paling sedkit Rp60.000.00,00 dan paling banyak Rp

300.000.000,00”

II.Alasan dan keberatan terhadap Surat Dakwaan


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

A. PENGADILAN NEGERI TANJUNG KARANG TIDAK BERWENANG UNTUK

MENGADILI PERKARA TERDAKWA GIATAMA SAPTA bin TITAN SAPTA

Majelis Hakim yang kami muliakan

Sdr/i. Penuntut Umum yang kami hormati,

Pada persidangan hari ini 15 Februari 2020 Saudara penuntut umum telah

membacakan Surat Dakwaan, untuk itulah perkenankan kami Tim Penasihat Hukum

Terdakwa Giatama Sapta bin Titan Sapta mengemukakan alasan-alasan

keberatan (eksepsi) sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1981 Tentang Hukum Acara Pidana (“KUHAP”)

Memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Pasal 84 ayat (1)KUHAP yang

berbunyi :“Pengadilan Negeri berwenang mengadili segala perkara

mengenai tindak pidana yang dilakukan di daerah hukumnya”.Untuk

memahami lebih jelas tentang locus delic tidak dapat ditentukan

berdasarkan teori perbuatan materil (mengenai tempat dimana perbuatan

dilakukan), teori instrumen(mengenai peralatan yang dipakai untuk

tindak pidana), dan teori akibat (mengenai dimana akibat perbuatan

pidanaterjadi).

Bahwa dalam Hukum Acara dikenal 2 (dua) macam kompetensi atau kewenangan

pengadilan, yakni kewenangan absolut dan kompetensi relatif. Kompetensi absolut

berhubungan dengan lingkungan peradilan manakah yang berwenang mengadili

suatu persoalan hukum, sedangkan kompetensi relatif menyangkut kewenangan


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

pengadilan manakah dalam suatu lingkungan peradilan yang berwenang mengadili

suatu persoalan hukum.

M. Yahya Harahap pada dasarnya menjelaskan bahwa masalah sengketa

kewenangan mengadili yang diatur pada Bagian Kedua, Bab XVI adalah kewenangan

mengadili secara relatif. Artinya, Pengadilan Negeri atau Pengadilan Tinggi mana

yang berwenang mengadili suatu perkara. Landasan pedoman menentukan

kewenangan mengadili bagi setiap Pengadilan Negeri ditinjau dari segi kompetensi

relatif, diatur dalam Bagian Kedua, Bab X, Pasal 84, Pasal 85, dan Pasal 86 Undang-

Undang No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (“KUHAP”).

Bertitik tolak dari ketentuan yang dirumuskan dalam ketiga pasal tersebut maka ada

beberapa kriteria yang bisa dipergunakan Pengadilan Negeri sebagai tolak ukur

untuk menguji kewenangannya mengadili perkara yang dilimpahkan penuntut umum

kepada Sdr. Giatama Sapta bin Titan Sapta

Adapun kriteria yang penasihat hukum maksudkan berdasarkan pedoman pasal-

pasal tersebut antara lain adalah :

a. Tindak pidana dilakukan (locus delict)

b. Tempat tinggal terdakwa dan tempat kediaman sebagian besar saksi yang

dipanggil.
KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Apabila dikaitkan dengan surat dakwaan tersebut, maka Penasihat Hukum

berdasarkan surat dakwaan terhadap Sdr. Giatama Sapta bin Titan Sapta dan

memiliki kaitan dengan kriteria-kriteria yang telah kami jelaskan sebelumnya.

B.KEBERATAN MENGENAI DAKWAAN TIDAK DAPAT DITERIMA

Keberatan dengan alasan Surat Dakwaan tidak dapat diterima pada umumnya

didasarkan atas kewenangan menuntut dari Penuntut Umum, Bahwa ketentuan

Pasal 140 Ayat (1) KUHAP dengan tegas telah menentukan bahwa dalam hal

Penuntut Umum berpendapat bahwa dari hasil penyidikan dapat dilakukan

penuntutan, ia dalam waktu secepatnya membuat Surat Dakwaan.

Bahwa ketentuan ini mengisyaratkan bahwa Penuntut Umum baru boleh membuat

Surat Dakwaan apabila Penuntut Umum berpendapat bahwa dari hasil penyidikan

dapat dilakukan penuntutan dan ini berarti apabila dari hasil penyidikan tidak dapat

dilakukan penuntutan, ia belum atau tidak boleh membuat Surat Dakwaan.

Bahwa ketentuan ini pun mengisyaratkan bahwa hasil penyidikan yang dilakukan

oleh penyidik merupakan dasar dalam pembuatan Surat Dakwaan. Surat Dakwaan

adalah sebuah akte yang dibuat oleh Penuntut Umum berisi perumusan tindak

pidana yang didakwakan kepada terdakwa berdasarkan kesimpulan dari hasil

penyidikan.

Bahwa oleh karena Surat Dakwaan itu dibuat berdasarkan disusun berdasarkan

kesimpulan dari hasil penyidikan, maka dengan sendirinya apabila hasil penyidikan

itu mengandung cacat formal atau mengandung kekeliruan beracara (error in


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

procedure), maka Surat Dakwaan itu pun menjadi cacat formal atau mengandung

kekeliruan beracara (error in procedure).

Bahwa oleh karena itu untuk mengukur sejauh mana Hak-hak Asasi tersangka telah

dirugikan oleh penyidik dalam penyidikan atau untuk mengukur sejauh mana Surat

Dakwaan Penuntut Umum telah mengalami cacat formal atau kekeliruan beracara

(error in procedure), maka hal itu tergantung selain pada sejauh mana Penuntut

Umum dalam membuat Surat Dakwaannya, juga pada sejauh mana penyidik dalam

melakukan penyidikan telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah digariskan

dalam KUHAP.

Bahwa oleh karena semua atau sebagian besar hasil penyidikan penyidik telah

tertuang dalam Berkas Perkara yang dibuat oleh penyidik. Bahwa oleh karena

keterbatasan waktu yang tersedia, maka dalam penyusunan KEBERATAN ini

Terdakwa atau Advokatnya tidak dapat menganalisis seluruh bagian dari Berkas

Perkara yang dibuat oleh penyidik tersebut dan karena itu Terdakwa atau

Advokatnya hanya akan mengemukakan beberapa cacat formal atau kekeliruan

beracara (error in procedure) seperti diuraikan di bawah ini.

Bahwa akan tetapi Terdakwa atau advokatnya yakin bahwa oleh karena cacat formal

atau kekeliruan beracara (error in procedure) yang terjadi baik dalam Surat

Dakwaan Penuntut Umum maupun selama dalam tahap penyidikan itu cukup

mengganggu fondamen penegakan hukum, khususnya bagi penghormatan terhadap

Hak-hak Asasi Manusia yang telah diamanatkan oleh pembentuk Undang-undang


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

melalui KUHAP, maka sangatlah diharapkan Majelis Hakim mau memberi tempat

yang selayaknya bagi KEBERATAN yang Terdakwa atau Advokatnya ajukan.

C. SURAT DAKWAAN HARUS BATAL DEMI HUKUM

Salah satu asas Fundamental dalam perkara pidana adalah keharusan

pembuatan Surat Dakwaan untuk menentukan batas-batas pemeriksaan terhadap

Terdakwa, dan Hakim hanya boleh memutuskan atas dasar fakta-fakta tersebut,

tidak boleh kurang atau lebih, sehingga ia dipandang sebagai suatu letis

contestatie. Surat Dakwaan dalam perkara pidana merupakan pedoman dasar dari

keseluruhan proses pidana, yakni keseluruhan isi dari Surat Dakwaan merupakan

dasar bagi pemeriksaan dan dasar bagi putusan Hakim.

Sebagai dasar dari keseluruhan proses pidana, Surat Dakwaan selain harus memuat

syarat formal seperti yang dimaksud dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP huruf A, juga

harus memenuhi syarat material yakni disusun/dirumuskan CERMAT, JELAS dan

LENGKAP dalam menguraikan perbuatan pidana yang dituduhkan telah dilakukan

oleh Terdakwa sesuai rumusan delik yang mengancam perbuatan itu dengan

hukuman pidana, dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu

dilakukan.

Surat Dakwaan harus batal demi hukum karena Surat Dakwaan yang diajukan oleh

Penuntut Umum tidak memenuhi ketentuan Pasal 143 Ayat (2) huruf b, Ayat (3)

KUHAP yang menyebutkan surat dakwaan yang diberi tanggal dan ditandatangani

serta berisi uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang

didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.
KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Bahwa dalam buku Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan (Penerbit Kejaksaan Agung

Republik Indonesia, 1885, halaman 14 - halaman 16) yang disebut:

A. Cermat, adalah ketelitian penuntut umum dalam mempersiapkan Surat

Dakwaan yang didasarkan kepada Undang-undang yang berlaku bagi

terdakwa, tidak terdapat kekurangan dan atau kekeliruan yang dapat

mengakibatkan batalnya Surat Dakwaan atau dakwaan tidak dapat dibuktikan;

B. Jelas, adalah kemampuan merumuskan unsur-unsur delik yang didakwakan

sekaligus memadukan dengan uraian perbuatan materil (fakta) yang dilakukan oleh

terdakwa dalam surat dakwaan;

C. Lengkap, adalah uraian yang mencakup semua unsur yang ditentukan

Undang-undang secara lengkap.

Dalam Surat Dakwaan tidak boleh kelupaan salah satu dari unsur-unsur delik pidana

yang didakwakan karena kelupaan mencantumkan salah satu unsur saja,

menyebabkan Surat Dakwaan batal demi hukum, seperti ditegaskan Pasal 143 Ayat

(2) b KUHAP menentukan bahwa Surat Dakwaan harus berisi ;

a) Suatu uraian yang cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang

didakwakan kepada Terdakwa;

b)Suatu penyebutan yang tepat mengenai waktu dilakukan tindak pidana yang

didakwakan kepada Terdakwa;

c) Suatu penyebutan yang tepat mengenai tempat dilakukannya tindak pidana

yang didakwakan kepada Terdakwa


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Surat Dakwaan harus dibuat dengan jelas dan terperinci mengenai objek terhadap

mana perbuatan itu dilakukan maupun masalahnya dan tidak boleh dirumuskan

secara umum saja.

Demikian pentingnya Surat Dakwaan dalam proses hukum acara pidana, maka

penyusunan Surat Dakwaan menurut tanggung jawab yuridis sebagaimana

ditentukan dalam Pasal 143 KUHAP. Adanya dakwaan tersebut, nasib seseorang

dipertaruhkan dimuka sidang sehubungan adanya perbuatan yang dianggap telah

melanggar suatu ketentuan Hukum Pidana.

Uraian yang bulat dan utuh yang mampu menggambarkan unsur-unsur tindak

pidana yang didakwakan beserta waktu dan tempat pidana itu dilakukan. Menyusun

uraian secara cermat, jelas, dan lengkap tersebut dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

 Dirumuskan terlebih dahulu unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan yang

dikemudian disusul dengan uraian fakta-fakta perbuatan terdakwa yang memenuhi

unsur-unsur tindak pidana tersebut;atau

 Dirumuskan unsur-unsur tindak pidana dan fakta-fakta perbuatan secara

langsung dan bertautan satu sama lain sehingga tergambar bahwa semua unsur

tindak pidana tersebut terpenuhi oleh fakta perbuatan terdakwa. Uraian dalam

bentuk kedua ini paling lazim dilakukan. Kecermatan, kejelasan, dan kelengkapan

uraian waktu dan tempat tindak pidana guna memenuhi syarat-syarat yang

berhubungan dengan waktu:

- Berlakunya ketentuan perundang-undangan pidana Pasal 1 Ayat (1) KUHP

- Ketentuan tentang recidivice (pasal 486-488 KUHP)


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

- Pengajuan alibi oleh terdakwa atau Penasihat Hukum

- Kepastian tentang batas usia

- Keadaan-keadaan yang memberatkan misalnya malam hari, Pasal 363KUHP

- Dapat tidaknya terdakwa dipidana (misalnya keadaan perang, Pasal 123

KUHP).

Bahwa apakah Surat Dakwaan Penuntut Umum sudah memenuhi

ketentuan Pasal 143 Ayat (2) Huruf b KUHAP, pertanyaan ini akan dijawab

dengan mengikuti Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan yang

diterbitkan oleh Kejaksaan Negeri Bandar Lampung tersebut di atas;

1.SURAT DAKWAAN TIDAK CERMAT

Majelis Hakim yang Terhormat,

Saudara Penuntut Umum, Terdakwa, dan Hadirin yang kami hormati, Sidang yang

kami muliakan, bahwa berdasarkan Surat Edaran Jaksa Agung Republik Indonesia

Nomor: SE-004/J.A/11/1993 tanggal 16 November 1993 Tentang Pembuatan Surat

Dakwaan yang dimaksud dengan cermat adalah ketelitian Penuntut Umum dalam

mempersiapkan Surat Dakwaan yang didasarkan kepada Undang-undang yang

berlaku bagi terdakwa, tidak terdapat kekurangan dan atau kekeliruan yang dapat

mengakibatkan batalnya Surat Dakwaan atau dakwaan tidak dapat dibuktikan dan

tidak dapat diterima.


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

1.1.SURAT DAKWAAN TIDAK CERMAT DALAM MENDAKWA TERSANGKA

Majelis Hakim yang Terhormat,

Saudara Penuntu Umum, Terdakwa, dan Hadirin yang kami hormati, Sidang yang

kami muliakan,

Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan yang telah dibaca dan diteliti oleh kami, Tim

Penasehat Hukum Terdakwa menemukan ketidakcermatan dalam surat Dakwaan

yang disusun Oleh Penuntut Umum.

Bahwa dalam dakwaan yang dibuat Jaksa Penuntut Umum adalah Tidak Cermat
diuraikan : menyatakan bahwa dalam surat dakwaan ini dikatakan tidak cermat
dikarenakan surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang
disampaikan dalam pasal yang didakwakan dan dianggap batal demi hukum. Hal ini
dikarenakan dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum menggunakan
beberapa kalimat yang kurang efektif yaitu dengan menggunakan banyak
kata yang sulit dimengerti oleh peserta sidang dan kurang cermat dalam
menjelaskan waktu kejadian sehingga menimbulkan banyak kerancuan
dalam menafsirkan mengenai Surat Dakwaan yang diajukan Penuntut
Umum atas klien kami Giatama Sapta bin Titan Sapta. Oleh karena itu kami
selaku Tim Penasihat Hukum Terdakwa merasa keberatan terhadap surat tuntutan
yang dibuat, karena kami rasa Jaksa Penuntut Umum masih belum berperilaku
profesional dalam menjalankan tugasnya, sehingga kami rasa seharusnya Surat
Dakwaan yang dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum didapat dikatakan sebagai sebuah
Surat Dakwaan. Kami menginginkan Jaksa Penuntut Umum untuk memperbaiki
dahulu Surat Dakwaannya sehingga kami sebagai Tim Penasihat Hukum Terdakwa
dapat melaksanakan tugas kami dengan baik dan benar sehingga Keadilan dan
Kebenaran akan dapat Terlihat dengan Jelas.
KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Bahwa dalam dakwaan yang dibuat Jaksa Penuntut Umum adalah Tidak Cermat
diuraikan :

1. Unsur setiap orang dalam Pasal 76F UU No. 25 Tahun 2014 KUHPidana
tentang Perlindungan Anak. Penasihat Hukum tidak sepakat dengan Jaksa
Penuntut Umum karena unsur setiap orang yaitu subjek hukum yang diduga
atau didakwa melakukan tindak pidana adalah tergantung pada pembuktian
delik intinya sebab unsur setiap orang merupakan suatu elemen delik yang
tidak dapat berdiri sendiri dan tidak dapat ditempatkan sebagai unsur
pertama atas perbuatan pidana sebagaimana yang didakwakan. Jadi, harus
terbukti seluruh unsur perbuatan yang didakwakan barulah unsur setiap
orang tersebut sebagai subjek hukum yang melakukan tindak pidana.

Unsur-unsur yang tidak terpenuhi klien:

 Terdakwa tidak Menempatkan, klien kami tidak terbukti menempatkan


korban tersebut di tempat yang tidak layak seperti yang dituduhkan.
 Terdakwa tidak Membiarkan, klien kami tidak tahu apa yang dilakukan oleh
saudara Restu Akbar setelah anak-anak tersebut diberikan oleh Kevin Danilo
kepada Restu Akbar.
 Terdakwa tidak Melakukan, klien kami tidak melakukan tindakan yang
menyebabkan kematian para korban. Kematian para korban disebabkan
tindakan operasi pengangkatan organ tubuh yang dilakukan oleh Restu
Akbar bersama Dr. Haikal muda Sp.B beserta dua asistennya yang bernama
Cahyani,S.kes dan Diah Putri,S.kes
2. Unsur melakukan perekrutan. Tidak ada satu bukti pun atau saksi yang

menerangkan bahwa terdakwa mengajak, mengumpulkan, membawa, atau

memisahkan para saksi koban dari keluarganya maupun kehendak dari

terdakwa.

2.SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK JELAS


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Majelis Hakim yang Terhormat,

Saudara Penuntut Umum, Terdakwa, dan Hadirin yang kami hormati, Sidang yang

kami muliakan, bahwa secara konkrit syarat materiil untuk menyusun surat Dakwaan

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 143 Ayat (2) huruf b KUHAP yang

berbunyi: “ uraian secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana

yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana

dilakukan…”

Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan Nasional dan

Balai Pustaka Tahun 2001 halaman 464, mengartikan jelas sebagai berikut: “Terang,

nyata atau gamblang, tegas tidak ragu-ragu atau tidak bimbang.”

Kejaksaan Agung Republik Indonesia dalam Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan

terbitan Kejaksaan Agung Republik Indonesia Tahun 1985 halaman 15

menyatakan bahwa jelas adalah : “Jaksa Penuntut Umum harus mampu

merumuskan unsur-unsur delik Yang didakwakan sekaligus memadukan dengan

uraian perbuatan Materiil yang dilakukan oleh Terdakwa dalam surat Dakwaan”

Surat Dakwaan yang dibuat oleh saudara Jaksa Penuntut Umum TIDAK JELAS

karena tidak menguraikan secara terang, nyata atau gamblang, tegas tidak ragu-

ragu atau tidak bimbang mengenai tempat dan waktu tindak pidana dilakukan

( locus delicti dan tempus delicti), siapa yang melakukan tindak pidana pembunuhan

berencana atau pencurian yang menyebabkan kematian yang terdapat dalam pasal-

pasal yang didakwakan, dan tidak menguraikan secara jelas apa motivasi terdakwa

melakukan tindak pidana pembunuhan berencana atau pencurian dengan kekerasan.


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Dalam hal ini kami akan menguraikan keberatan berkenaan dengan ketidakjelasan

Penuntut Umum dalam membuat Surat Dakwaan sebagai berikut:

2.1. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK JELAS DALAM

MENGEMUKAKAN FAKTA DALAM TINDAK PIDANA Sdr. GIATAMA SAPTA

bin TITAN SAPTA.

Majelis Hakim yang Terhormat,

Saudara Penuntut Umum, Terdakwa, dan Hadirin yang kami hormati, Sidang yang

kami muliakan, pada pokoknya Jaksa Penuntut Umum dituntut untuk bersikap teliti

dan waspada terhadap semua hal yang berhubungan dengan keberhasilan

Penuntutan Perkara di muka sidang pengadilan. Tetapi hal tersebut tidak kami

temukan dalam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum.

Dalam dakwaannya, Penuntut Umum tidak yakin dalam menentukan locus delicti

yang merupakan salah satu syarat materiil dakwaan yang bila tidak disusun secara

jelas akan membuat dakwaan batal demi hukum. Apabila dikaitkan dengan teori

dalam menentukan locus delicti dalam Ilmu Hukum Pidana,yaitu:

- Teori Fisik (Deleer van Het Instrumen) yaitu, teori yang menyatakan bahwa

locus delicti ditentukan berdasarkan kepada tempat dimulainya tindak pidana itu

dilakukan.

- Teori Bekerjanya Alat (Deleer van Het Demeer Voudige Plat) yaitu, teori yang

menyatakan bahwa locus delicti ditentukan berdasarkan kepada tempat pidana itu

dilakukan.
KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

- Teori Akibat (Deleer van Delichamelyke Daad) yaitu, teori yang

menyatakan bahwa locus delicti ditentukan berdasarkan dimana akibat tindak

pidana itu terjadi.

Bahwa Dalam Surat Dakwaan Jaksa/Penuntut Umum No.Reg.Perkara:

15/pid.sus/2020/PN.TJK terdapat hal-hal yang tidak jelas yaitu bahwa antara lain

yaitu :

 Klien Giatama Sapta bin Titan Sapta yang didakwa dengan Pasal 76F UU

No 25. Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak jo. Pasal 378 KUHPidana

yang menyebabkan 8 korban meninggal dunia, dalam hal ini tidak jelas dalam

penetapan pasal yang dilanggar, karena klien kami tidak bertanggung jawab

mengenai kematian tersebut dan juga klien kami tidak bisa serta merta

dipaksa untuk mempertanggung jawabkan perbuatan yang tidak secara

penuh dipertanggungjawabkan oleh klien kami, meninggalnya 8 korban bisa

memalui faktor lain, sehingga harus diselidiki lebih lanjut.

 Bahwa Sdr. Penuntut Umum menyebutkan dalam hal klien kami Sdr.

Giatama Sapta bin Titan Sapta sebenarnya tidak bersalah karena

sesunguhnya Sdr. Giatama Sapta bin Titan Sapta tidak melakukan

penipuan, tetapi yang sebenarnya terjadi adalah, klien kami tidak bermaksud

untuk melakukan penipuan. Seharusnya pasal penipuan dilimpahkan kepada

sodara Kevin Danilo.


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

3. SURAT DAKWAAN TIDAK LENGKAP DALAM PENYERTAAN BARANG

BUKTI

Majelis Hakim yang Terhormat,

Saudara Penuntut Umum, Terdakwa, dan Hadirin yang kami hormati, Sidang yang

kami muliakan, Lengkap adalah bahwa dalam menyusun surat dakwaan harus

diuraikan unsur-unsur tindak pidana yang dirumuskan dalam Undang-undang secara

lengkap dalam arti tidak boleh ada yang tercecer atau tertinggal tidak tercantum

dalam surat dakwaan. Surat dakwaan harus dibuat sedemikian rupa dimana semua

harus diuraikan, baik unsur tindak pidana yang didakwakan, perbuatan materiil,

waktu, dan tempat dimana tindak pidana dilakukan sehingga tidak satupun yang

diperlukan dalam rangka usaha pembuktian di dalam sidang pengadilan yang

ketinggalan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan

Nasional dan Balai Pustaka, Tahun 2001, halaman 660 menguraikan kata lengkap

diartikan sebagai komplit, genap tidak ada kekurangannya.

Kejaksaan Agung Republik Indonesia dalam Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan

terbitan Kejaksaan Agung Republik Indonesia Tahun 1985 halaman 16 menyatakan

bahwa: “Lengkap adalah bahwa Surat Dakwaan harus mencakup semua unsur-

unsur yang ditentukan undang-undang secara lengkap.” Jangan sampai terjadi ada

unsur delik yang tidak dirumuskan secara lengkap atau tidak diuraikan perbuatan

materiilnya secara tegas dalam dakwaan, sehingga berakibat perbuatan itu bukan

merupakan tindak pidana menurut Undang-undang


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan sebagaimana disebutkan tidak

lengkap dalam:

Tidak ada Bukti real yang dapat menjerat klien kami (Giatama Sapta bin Titan

Sapta) karena klien kami ini tidak sama sekali melakukan hal itu, barang bukti yang

ada belum mampu menyatakan bahwa klien kami ini ikut melakukan tindak pidana .

III.Kesimpulan Dan Permohonan.

 KEBERATAN MENGENAI DAKWAAN TIDAK DAPAT DITERIMA

Memperhatikan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Dalam perkara Sdr.

Giatama Sapta bin Titan Sapta memenuhi syarat formil yang di mana di

atur pada Pasal 143 KUHAP Ayat (2)B

Yang berisi bahwa uraian secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak

pidana yang di dakwakaan dengan menyebutkan waktu dan tindak pidana

yang di lakukan. Pada Sdr. Giatama Sapta bin Titan Sapta pada kasus

Primair : Pasal 4 UU No.21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana

Perdagangan Orang jo Jo. Pasal 55 Ayat (1) angka (1) dan (2)

KUHP Jo. Pasal 66 KUHP

Subsidair: Pasal 76F UU No 25. Tahun 2014 Tentang Perlindungan

Anak Jo. Pasal 55 Ayat (1) angka (1) dan (2)

KUHP Jo. Pasal 66 KUHP


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

SURAT DAKWAAN HARUS BATAL DEMI HUKUM.

 SURAT DAKWAAN TIDAK CERMAT DALAM MENDAKWA TERSANGKA yang di

mana bahwa Sdr. Penuntut Umum menyebutkan dalam hal klien kami

(Giatama Sapta bin Titan Sapta) sebenarnya tidak bersalah karena

sesunguhnya ia sama sekali tidak melakukan penipuan serta tidak

bertanggung jawab atas meninggalnya 8 orang tersebut.

 SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK JELAS DALAM MENGEMUKAKAN

FAKTA DALAM TINDAK PIDANA Giatama Sapta bin Titan Sapta Dalam

dakwaannya, Penuntut Umum tidak yakin dalam menentukan locus delicti

yang merupakan salah satu syarat materiil dakwaan yang bila tidak disusun

secara jelas akan membuat dakwaan batal demi hukum.

 SURAT DAKWAAN TIDAK LENGKAP PENYERTAAN BARANG BUKTI.

Surat Dakwaan harus dibuat sedemikian rupa dimana semua harus diuraikan,

baik unsur tindak pidana yang didakwakan, perbuatan materiil, waktu, dan

tempat dimana tindak pidana dilakukan sehingga tidak satupun yang

diperlukan dalam rangka usaha pembuktian di dalam sidang pengadilan yang

ketinggalan.

Bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan sebagaimana disebutkan tidak

lengkap dalam:

Penyertaan barang bukti bahwa klien kami (Giatama Sapta bin Titan Sapta)

Tidak ada Bukti real yang dapat menjerat klien kami (Giatama Sapta bin Titan
KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Sapta) karena klien kami ini tidak sama sekali melakukan hal itu, barang bukti yang

ada belum mampu menyatakan bahwa klien kami ini ikut melakukan tindak pidana.

PERMOHONAN

1. Menerima keberatan/Eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa Giatama

Sapta bin Titan Sapta untuk seluruhnya;


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

2. Menyatakan Terdakwa bebas dari segala dakwaan jaksa penuntut

umum;

3. Menyatakan perkara ini tidak di periksa lebih lanjut; dan

4. Membebankan biaya perkara menurut hukum.

ATAU

Bila majelis hakim berpendapat lain,maka kami mohon agar di berikan

putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono)

Demi tegaknya keadilan berdasarkan hukum yang berlaku dan Ketuhanan Yang
Maha Esa. Demikianlah Eksepsi atau Keberatan kami selaku Tim Penasihat Hukum
Terdakwa kami sampaikan dengan yang sebenar-benarnya. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa kekuatan dan keteguhan iman kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara Giatama Sapta bin Titan Sapta Agar dapat memberikan
putusan sela yang seadil-adilnya, atas perhatian Majelis Hakim, kami ucapkan
Terima Kasih

Bandar Lampung, 15 Februari 2020


KANTOR HUKUM INKRACHT & PARTNERS
JL. KEPODANG N0.86 GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG
TELP. (021) 728825192

Hormat Kami
Tim Penasehat Hukum Terdakwa

Rochmat Mushowwir, S.H.,M.H.


NIA. 08 10119

Rully Purnama Yasmine Murad,


S.H.,M.H.
NIA. 08.10283

Anda mungkin juga menyukai