Anda di halaman 1dari 14

KANTOR ADVOKAT PENGACARA

Taufik Yudhistira, S.H. & Rekan


Jl. Todak Bamega, Kec. Kelapa Gading, Kota Jakarta Utara

Kepada Yang Terhormat :

Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Pidana

PDM-01/JKT/Ft.1/IV/2019

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

di-

Jakarta Pusat

NOTA PEMBELAAN (PLEDOI)

Dalam Perkara Tindak Pidana Umum : PDM-01/JKT /Ft.1/IV/2019 atas Klien


kami

Nama lengkap : Ir. Aria Negarawan, S.T. M.T.

Tempat lahir : JAKARTA

Umur / tanggal Lahir : 39 tahun / 22 Juni 1980

Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jl. Kahurite, Cilincing, Jakarta

Agama : Budha

Pekerjaan : Direktur Utama

Pendidikan : Strata 2
Atas Surat Tuntutan perkara tindak pidana penipuan dari Jaksa Penuntut Umum pada
Kejaksaan Agung Republik Indonesia No. Perkara : PDM-
01/JKT/Ft.1/IV/2019Tertanggal 26 April 2019 di persidangan Pengadilan Negeri
Jakarta Utara :

- Majelis Hakim Yang Terhormat;

- Jaksa Penuntut Umum Yang Terhormat;

- Dan Persidangan yang kami muliakan;

Dengan Hormat,

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Taufik Yudhistira, S.H.

Para Advokat pada kantor Advokat Pengacara “Taufik Yudhistira, S.H. &
Rekan”, berkantor di Jalan Todak Bamega, Kelapa Gading, Jakarta Utara yang dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama serta untuk kepentingan hukum TERDAKWA: Ir.
Aria Negarawan, S.T. M.T.

Dengan ini, perkenankanlah kami, untuk menyampaikan terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada Majelis Hakim yang telah memberikan kesempatan kepada kami,
selaku Penasehat Hukum Terdakwa, untuk menyusun, menandatangani, serta
mengajukan Nota Pembelaan / Pledoi ini, yang berkenaan dengan pengajuan Tuntutan
Pidana oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap Klien kami, seperti tersebut di bawah ini :

TERDAKWA telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum sebagai berikut :

 Dakwaan Alternatif Kesatu sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


Pasal 378 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
 Dakwaan Alternatif Kedua sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
372 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
I. DASAR HUKUM PENGAJUAN PEMBELAAN / PLEDOI

- Bahwa Tuntutan Pidana dan Pledoi (Pembelaan) pada dasarnya merupakan suatu
rangkaian yang tidak terpisahkan dalam suatu proses pemeriksaan perkara pidana dan
sebenarnya dapatlah dikatakan Bahwa keberadaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Jaksa Penuntut Umum, saling berkaitan dengan Nota Pembelaan yang diajukan oleh
terdakwa atau Penasehat Hukum Terdakwa, karena tuntutan pidana yang diajukan oleh
Jaksa Penuntut Umum, maupun pembelaan yang diajukan oleh terdakwa atau
Penasehat Hukum Terdakwa, pada hakekatnya merupakan proses “dialogis jawab
menjawab terakhir” dalam suatu proses pemeriksaan suatu perkara pidana;

- Bahwa berdasarkan ketentuan hukum Acara Pidana Pasal 182 ayat (1) huruf b
KUHAP, maka kepada terdakwa dan atau Penasehat Hukum Terdakwa diberikan hak
untuk mengajukan Pledoi (Pembelaan) atas Tuntutan Pidana yang telah diajukan oleh
Jaksa Penuntut Umum ;

- Bahwa dalam kesempatan ini perlu kami tegaskan, karena pada hakekatnya
pengajuan Pledoi (Pembelaan) ini bukanlah bertujuan untuk melumpuhkan dakwaan
dan Tuntutan Pidana yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, akan tetapi perbedaan
argumentasi, prinsip dan pandanganlah yang menimbulkan kesenjangan diantara
kedua misi yang diemban, namun kesemuanya itu bermuara pada kesamaan tujuan
yaitu : usaha dan upaya melakukan penegakan hukum serta keinginan untuk
menemukan kebenaran hukum;

- Bahwa berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah kami sampaikan tersebut di
atas, dapatlah kiranya dijadikan sebagai suatu dasar hukum bagi terdakwa / Penasehat
Hukum Terdakwa dalam menyampaikan Pledoi (Pembelaan) ini

II. LATAR BELAKANG KASUS/PERMASALAHAN

- Bahwa sebelum kami mengadakan pembelaan dalam perkara ini, maka pada bagian
ini, kami terdakwa/ Penasehat Hukum Terdakwa terlebih dahulu menyampaikan dan
mengemukakan mengenai masalah dalam perkara ini, yaitu :

- Bahwa Terdakwa Ir. Aria Negarawan, S.T. M.T. adalah direktur utama dari Tira
Justicia Saijaan.
- Bahwa pada awal bulan januari 2019 telah terjadi keterlambatan pembayaran
keuntungan sebesar 10% dari investasi yang disetor investor..

- Bahwa keterlambatan pembayaran keuntungan tersebut bukanlah disebabkan


karena perbuatan sengaja melawan hukum yang dilakukan oleh terdakwa melainkan
karena kondisi keuangan perusahaan yang sedang bermasalah.

- Bahwa keuangan perusahaan Tira Justicia Saijaan bermasalah karena dana


perusahaan sebagian digunakan untuk pengembangan pembangunan perusahaan
dimana pengembangan pembangunan perusahaan Tira Justicia Saijaan tersebut telah
mendapat pengesahan dari staff keuangan perusahaan dan manager keuangan
perusahaan.

- Bahwa dikarenakan dalam situasi mendesak yaitu untuk biaya pengobatan suatu
penyakit yang di derita ibu terdakwa, maka terdakwa melakukan pinjaman terhadap
uang perusahaan untuk memenuhi biaya pengobatan ibunya yang akan dibawa berobat
ke Singapura.

- Bahwa atas pernmintaan peminjaman dana perusahaan tersebut, dimana


terdakwa sebelumnya telah berkonsultasi terlebih dahulu kepada staff keuangan
perusahaan, dan untuk selanjutnya setelah dilakukan audit serta pengesahan
peminjaman dana oleh manager keuangan perusahaan, maka dana tersebut baru dapat
dicairkan oleh terdakwa.

III. FAKTA-FAKTA HUKUM DI DALAM PERSIDANGAN

- Bahwa pada bagian ini kami Terdakwa / Penasehat Hukum Terdakwa tidak akan
mengulang dan menguraikan kembali secara detail mengenai keterangan saksi-saksi
maupun keterangan Terdakwa, karena semuanya secara lengkap telah tercantum dan
tercakup jelas dalam Berita Acara Sidang.

- Bahwa kami terdakwa / Penasehat Hukum Terdakwa, hanya menitik beratkan


pada keterangan saksi yang mematahkan dan melemahkan dakwaan Jaksa Penuntut
Umum, diantaranya :
Keterangan TERDAKWA

Nama: Ir. Aria Negarawan, S.T. M.T. 39 tahun, lahir di Jakarta, tanggal 22 Juni 1980,
pekerjaan Direktur Utama Tira Justicia Saijaan, Agama Budha, kewarganegaraan
Indonesia.

Menerangkan :

 Benar bahwa terdakwa sewaktu diperiksa dalam keadaan sehat baik jasmani
maupun rohani dan bersedia untuk diperiksa serta akan memberikan keterangan
serta jawaban dengan sebenarnya.
 Benar TERDAKWA sewaktu diperiksa mengaku belum pernah dihukum.
 Benar TERDAKWA sewaktu diperiksa TERDAKWA didampingi penasehat hukum.
 Bahwa benar TERDAKWA mengerti alasan dilakukannya persidangan.
 Bahwa benar TERDAKWA kenal dengan Saksi Albertha, paris Hilton, dan Kim Bum.
 Bahwa benar TERDAKWA telah mendirikan TIRA JUSTICIA SAIJAAN dan
menjabat sebagai direktur Utama.
 Bahwa TERDAKWA tidak membenarkan BAP.
 Benar TERDAKWA sewaktu diperiksa menerangkan tidak pernah melakukan
Tindak Pidana yang disangkakan dan hanya menjalankan didasarkan pada hal-hal
yang sah dan dibenarkan baik secara profesi maupun secara hukum.
 Benar menurut TERDAKWA sewaktu diperiksa adalah sebagai Direktur Utama
TIRA JUSTICIA SAIJAAN
 Bahwa benar sebagai Direktur Utama TIRA JUSTICIA SAIJAAN dia bertanggung
jawab atas keberlangsungan jalannya perusahaan secara keseluruhan dan memiliki
hak dan kewajiban untuk melakukan perbuatan hukum atas nama perusahaan.
 Bahwa benar keterlambatan pembayaran keuntungan itu disebabkan karena
perusahaan TIRA JUSTICIA SAIJAAN milik terdakwa sedang mengalami masalah
keuangan. Dimana masalah keuangan tersebut terjadi karena sebagian keuangan
perusahaan digunakan untuk membiayai pembangunan dan pengembangan
perusahaan.
 Bahwa benar terdakwa melakukan peminjaman untuk pembiayaan pengobatan ibu
terdakwa, dimana sebelumnya terdakwa telah berkonsultasi dan mendapat ijin
pengesahan peminjaman uang perusahaan dari staff keuangan perusahaan TIRA
JUSTICIA SAIJAAN.
 Bahwa benar terdakwa meminjam dana perusahaan untuk pribadi karena suatu
masalah urgent namun sama sekali tidak ada unsur penggelapan karena terdakwa
telah membuat suatu pernyataan pada manager keuangan bahwa akan
mengembalikan dana perusahaan sesegera mungkin setelah keuangan perusahaan
membaik dan akan segera membayarkan sisa keuntungan para investor yang belum
sempat di bayarkan.
Atas keterangan saksi tersebut telah terbukti bahwa terdakwa adalah seorang yang
memiliki watak baik dan dikenal baik oleh masyarakat sebagai pengusaha yang tidak
pernah terbukti melakukan suatu tindak pidana sehingga terbukti bahwa terdakwa
bukan merupakan seorang penjahat. Oleh karena itu sangat kecil kemungkinan jika
sampai terdakwa mempunyai niat untuk melakukan penipuan atau penggelapan dari
uang para investor.

IV. ANALISA HUKUM ATAS TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM

PETUNJUK

Dari keterangan para saksi dan alat bukti surat yang saling bersesuaian antara yang satu
sama lainnya yang sangat mendukung dengan berpedoman kepada ketentuan Pasal 188
ayat (2) KUHAP, keterangan terdakwa serta didukung pula dengan adanya barang bukti
yang akan diajukan dalam persidangan ini yang telah dibenarkan baik oleh para saksi
maupun oleh terdakwa sendiri yang merupakan alat bukti “petunjuk” tentang tindak
pidana yang dilakukan oleh terdakwa.

Barang-barang Bukti:

Surat-surat

1. Dengan Surat Perintah penyitaan No. Pol Sp. Sita / 321 / K / 2019 / Serse tanggal
13 april 2019 telah disita dari TERDAKWA Ir. Aria Negarawan, S.T. M.T. barang bukti
berupa tanda terima pembayaran investasi sebanyak 7 lembar, Sertifikat incvestasi
modal sebanyak 7 lembar, akta pendirian perusahaan sebanyak 1 lembar, satu buku
tabungan bank Merdeka no. Rekening 000-1111, Bukti setor bank sebanyak 7 lembar,
Bukti pembayaran keuntungan sebanyak 35 lembar.

2. Dengan Surat Perintah penyitaan No. Pol Sp. Sita / 350 / K / 2019 / Serse tanggal
14 april 2019 telah disita dari Saksi ALBERTHA, barang bukti berupa 1 lembar bukti
kwitansi pembayaran investasi, 1 lembar sertifikat investasi modal, 1 lebar tanda terima
pembayaran keuntungan.

3. Dengan Surat Perintah penyitaan No. Pol Sp. Sita / 358 / K / 2019 / Serse tanggal
15 april 2019 telah disita dari Saksi MEGY RYAN barang bukti berupa 1 buku rekening.

Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah menurut
hukum, karena itu dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian hakim dan
memperlihatkan barang bukti tersebut kepada TERDAKWA dan saksi-saksi, dan oleh
yang bersangkutan telah dibenarkan.

I. ANALISIS FAKTA

Bahwa dari fakta-fakta persidangan yang telah kami uraikan di atas tadi, maka dapatlah
kami simpulkan sebagai berikut:

- Bahwa pada awal bulan januari 2019 telah terjadi keterlambatan pembayaran
keuntungan sebesar 10% dari investasi yang disetor investor.

- Bahwa keterlambatan pembayaran keuntungan tersebut bukanlah disebabkan


karena perbuatan sengaja melawan hukum yang dilakukan oleh terdakwa melainkan
karena kondisi keuangan perusahaan yang sedang bermasalah.

- Bahwa keuangan perusahaan Tira Justicia Saijaan bermasalah karena dana


perusahaan sebagian digunakan untuk pengembangan pembangunan perusahaan
dimana pengembangan pembangunan perusahaan Tira Justicia Saijaan tersebut telah
mendapat pengesahan dari staff keuangan perusahaan dan manager keuangan
perusahaan.

- Bahwa dikarenakan dalam situasi mendesak yaitu untuk biaya pengobatan suatu
penyakit yang di derita ibu terdakwa, maka terdakwa melakukan pinjaman terhadap
uang perusahaan untuk memenuhi biaya pengobatan ibunya yang akan dibawa berobat
ke Singapura.

- Bahwa atas permintaan peminjaman dana perusahaan tersebut, dimana terdakwa


sebelumnya telah berkonsultasi terlebih dahulu kepada staff keuangan perusahaan, dan
untuk selanjutnya setelah dilakukan audit serta pengesahan peminjaman dana oleh
manager keuangan perusahaan, maka dana tersebut baru dapat dicairkan oleh
terdakwa.

II. ANALISIS YURIDIS

Majelis Hakim dan Penasehat Hukum yang kami hormati,

Sidang Pengadilan yang kami muliakan.

- Bahwa kami, Terdakwa melalui Penasehat Hukum Terdakwa, dengan ini


menyatakan tidak sepaham dan tidak sependapat atas uraian pembuktian yang diajukan
oleh Jaksa Penunutut Umum, mengenai Tuntutan Pidana yang dituduhkan kepada
Terdakwa;

- Bahwa pada pembuktian hukum atas dakwaan yang diajukan oleh Jaksa
Penunutut Umum sangatlah memberatkan dan merugikan Terdakwa baik secara moril
maupun materiil, karena dari proses pembuktian dapat dibuktikan jika Terdakwa tidak
melakukan tindakan yang dapat memenuhi unsur-unsur pidana.

- Bahwa dalam pembuktian kami sangat keberatan dengan KETERANGAN


SAKSI YANG DIBACAKAN DI PERSIDANGAN dikarenakan menurut Pasal 185
KUHAP menyatakan “Keterangan Saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan
dalam sidang pengadilan”, sehingga keterangan Saksi yang demikian akan sangat
memberatkan bagi Terdakwa dan tidak dapat diyakini kebenarannya, sehingga mohon
diabaikan.

- Bahwa bilamana tuntutan Jaksa penunutut Umum tetap dipaksakan, maka yang
terjadi adalah benturan-benturan pertimbangan hukum antara satu dengan yang
lainnya, dan dalam keadaan demikian, sudah barang tentu kebenaran materiil yang
ingin diperoleh, sangatlah jauh dari yang diharapkan, sebab kepentingan hukum bagi
pencari keadilan menjadi sirna karenanya;

- Bahwa sebagaimana yang didakwakan Jaksa Penunutut Umum kepada Terdakwa,


dimana Terdakwa didakwa dengan dakwaan sebagai berikut;

 Dakwaan Kesatu sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378
KUHP.
 Dakwaan Kedua sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP.
- Selanjutnya apakah dakwaan primair dan subsidair Jaksa Penuntut Umum
tersebut dapat dibuktikan secara hukum, agar dapat diketahui bersalah atau tidaknya
Terdakwa, maka untuk itu akan terlebih dahulu dilakukan analisa hukum terhadap
dakwaan Jaksa Penuntut umum tersebut.

Untuk itu akan kami buktikan terlebih dahulu dakwaan kesatu.

Unsur-unsur dalam dakwaan kesatu Primair:

Bahwa TERDAKWA didakwa dalam dakwaan Kesatu sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 378 KUHP.

Unsur-unsur dalam dakwaan kesatu:

Bahwa TERDAKWA didakwa dalam dakwaan Kesatu sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 378 KUHP.

Adapun Unsur-unsurnya sebagai berikut :

 Barang siapa
 Menguntungkan diri sendiri atau orang lain
 Secara melawan hukum
 Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun
rangkaian kebohongan,
 Menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu kepadanya, atau supaya
memberi hutang maupun menghapus piutang.

UNSUR BARANG SIAPA :

Barang siapa yang dimaksud sesuai dengan ketentuan umum Undang-undang No. 8
tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana yang lebih dikenal
secara populer dengan sebutan KUHAP, adalah orang perseorangan atau termasuk
korporasi. Barang siapa sebagai subyek hukum yang mampu bertangguang jawab dan
dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatannya, yang dalam perkara ini adalah
TERDAKWA Ir. Aria Negarawan, S.T. M.T. identitas sebagai mana tersebut dalam surat
dakwaan yang di dalam persidangan terlihat sehat secara jasmani dan rohani.
Dengan demikian unsur “unsur barang siapa” telah terbukti.

UNSUR MENGUNTUNGKAN DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

Bahwa unsur menguntungkan merupakan unsur batin yang memberi arah pada
perbuatan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yanga ada padanya
karena jabatan atau kedudukannya. Perbuatan menyalahguanakan kewenangan dan
sebagainya itu ditujukan untuk menguntungkan dIrinya sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi. (Nyoman Serikat Putra Jaya, S. H., M. H. , Tindak Pidana Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme di Indonesia, 2000 : 13).

Unsur tujuan (doel) tidak berbeda artinya dengan maksud atau kesalahan sebagai
maksud (opset als oogmerek) atau kesengajaan dalam arti sempit seperti ynag ada pada
pemerasan, pengancaman maupun penipuan (368, 369, 378 KUHP).

Memperoleh suatu keuntungan atau menguntungkan artinya memperoleh atau


menambah kekayaan yang sudah ada.

Bahwa dalam kasus ini, dengan bukti dan saksi Nicole Richie dan Paris Hilton :

 Bahwa TERDAKWA tidak berniat untuk menguntungkan diri sendiri dengan jalan
menyalahgunakan kewenangannya sebagai direktur utama Tira Justicia Saijaan.
 Bahwa TERDAKWA tidak dengan sengaja melakukan perbuatan melawan hukum
dengan melakukan pemerasan maupun penipuan untuk menguntungkan dirinya
sendiri atau orang lain atau korporasi.

Dengan demikian unsur “yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang
lain” telah tidak terbukti.

UNSUR MELAWAN HUKUM

Perbuatan melawan hukum yang dimaksud sesuai dengan penjelasan atas Undang-
undang No. 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana yang
lebih dikenal secara populer dengan sebutan KUHAP mencakup perbuatan melawan
hukum dalam arti formil.
Sifat melawan hukum dalam arti formil jika yang melarang atau mencela adalah hukum
tertulis.

Bahwa dalam kasus ini, TERDAKWA:

 Menjanjikan kepada para investor / korban keuntungan dari modal yang


ditanamkan sebesar 10% per bulan.
 Tidak membayarkan lagi keuntungan yang menjadi hak para korban dalam bulan
Desember 2018, tanpa didahului pemberitahuan yang jelas mengenai sebab-
sebabnya.
 Keterlambatan pembayaran keuntungan tersebut bukan merupakan kesengajaan
namun dikarenakan oleh suatu kondisi yang mendesak, oleh karenanya tidak ada
unsur kesengajaan dalam melakukan perbuatan melawan hukum.

Dengan demikian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan uraian pembuktian, unsur
“melawan hukum” telah tidak terbukti.

UNSUR Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu
muslihat, ataupun rangkaian kebohongan:

Nama palsu atau martabat palsu merupakan nama yang tidak sebenarnya, bukan nama
asli termasuk keterangan-keterangan palsu dan tidak benar:

 Bahwa benar keterangan yang diberikan pada para saksi korban oleh TERDAKWA
bahwa perusahaan Tira Justicia Saijaan telah berdiri selama 4 tahun.
 Bahwa, sesuai keterangan saksi, alamat Tira Justicia Saijaan yang di informasikan
bukanlah alamat fiktif.

Dengan demikian unsur “dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan
tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan” telah tidak terbukti.

UNSUR Menggerakkan orang lain uNTuk menyerahkan sesuatu kepadanya,


atau supaya memberi hutang maupun menghapus piutang:
Dengan demikian keseluruhan “ Unsur-unsur Pasal 378 kuhp telah tidak terbukti.

Unsur-unsur Dalam Dakwaan Kedua :

Bahwa TERDAKWA didakwa dalam dakwaan Kedua sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 372.

Adapun Unsur-unsurnya sebagai berikut :

 Barang siapa
 Dengan sengaja memiliki barang sesuatu atau seluruhnya atau sebagian adalah
kepunyaan orang lain,
 Tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan.

UNSUR baranga siapa:

Barang siapa yang dimaksud sesuai dengan ketentuan umum Undang-undang No. 8
tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana yang lebih dikenal
secara populer dengan sebutan KUHAP adalah orang perseorangan atau termasuk
korporasi. Barang siapa sebagai subyek hukum yang mampu bertanggung jawab dan
dapat dipertanggunagjawabkan atas perbuatannya, yang dalam perkara ini adalah
TERDAKWA Ir. Aria Negarawan, S.T. M.T. identitas sebagai mana tersebut dalam surat
dakwaan yang di dalam persidangan terlihat sehat secara jasmani dan rohani.

Dengan demikian unsur “unsur barang siapa” telah terbukti.

UNSUR Dengan sengaja memiliki barang sesuatu atau seluruhnya atau


sebagian adalah kepunyaaan orang lain:

 Mentransfer uang investasi para investor ke rekening nomor 000-1111 atas nama
MEGY RYAN di Bank Merdeka cabang Jakarta Selatan tanpa sepengetahuan para
investor.
 Namun tindakan tersebut bukanlah untuk mengambil keuntungan pribadi namun
dikarenakan untuk menyelamatkan keuangan perusahaan karena bank tempat
perusahaan menyimpan uang sedang mengalami masalah.
Dengan demikian unsur “dengan sengaja memiliki barang sesuatu atau seluruhnya
atau sebagian adalah kepunyaaan orang lain” telah tidak terbukti.

UNSUR Tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan

 Uang investasi yang disetorkan oleh para investor senilai Rp 2,5 M.

Dengan demikian unsur “tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena
kejahatan”telah terbukti.

Dengan demikian keseluruhan “ Unsur-unsur Pasal 372 KUHP telah terbukti.


III. KESIMPULAN & PERMOHONAN

Demikian Nota Pembelaan atau Pledoi ini kami ajukan, yang mana di dalam
penyusunannya masih memiliki kekurangan dan keterbatasan, meskipun demikian
semoga Nota Pembelaan atau Pledoi ini dapat berguna bagi penegakan hukum dan
keadilan, serta mempunyai makna bagi kami, Terdakwa selaku Pencari Keadilan.

Bahwa oleh karena persidangan dan nota pembelaan tersebut telah selesai kami uraikan
satu persatu, maka dengan segala kerendahan hati kami Tim Penasehat Hukum
Terdakwa, Ir. ARIA NEGARAWAN, S.T. M.T. memohon dengan hormat kepada Majelis
Hakim yang mengadili perkara ini berkenan memutuskan:

1. Menyatakan bahwa terdakwa tidak terbukti kesalahannya secara sah dan


meyakinkan melakukan tindak pidana baik pada dakwaan primair dan Subsidair.

2. Membebaskan terdakwa Ir. ARIA NEGARAWAN, S.T. M.T. dari semua tuntutan
hukum (Vrijspraak) atau setidak-tidaknya melepaskan Ir. ARIA NEGARAWAN, S.T.
M.T. dari semua tuntutan hukum (Ontslaag Van Alle Rechtsvervolging);

3. Membebankan biaya perkara kepada negara

Dan akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih melimpahkan
berkat dan karunia kepada Majelis Hakim yang mengadili dan memutus perkara ini.

Sekian dan terima kasih.

Jakarta Utara, 15 April 2019

Penasehat Hukum Terdakwa

TAUFIK YUDHISTIRA, S.H.

Anda mungkin juga menyukai