PENULISAN SKRIPSI
iii
KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Nomor : 1145/H8.1.11/PS/2008
Tentang
BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MEMUTUSKAN :
Kedua : Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini berlaku sejak tahun akademik
2008/2009 dan selanjutnya.
Ditetapkan di : Banjarmasin
Pada tanggal : 19 Agustus 2008
Dekan,
Tembusan :
1. Yth. Rektor UNLAM;
1. Yth. Para Pembantu Rektor UNLAM;
2. Yth. Para Pembantu Dekan UNLAM;
3. Yth. Para Ketua Bagian Fakultas Hukum UNLAM;
4. Yth. Dekan di lingkungan UNLAM;
5. Pertinggal.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ix
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Hlm.
1. Lampiran 1 : Contoh Surat Permohonan Proposal Skripsi ....................... 1
2. Lampiran 2 : Halaman Sampul Depan Proposal Skripsi ........................... 2
3. Lampiran 3 : Halaman Pernyataan Keaslian Proposal Skripsi ................. 3
4. Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Proposal Skripsi ................................. 4
5. Lampiran 5 : Contoh Surat Permohonan Ujian Skripsi ............................ 5
6. Lampiran 6 : Contoh Surat Undangan Ujian Skripsi ................................ 6
7. Lampiran 7 : Halaman Sampul Depan Penulisan Skripsi ........................... 7
8. Lampiran 8 : Punggung Sampul Penulisan Skripsi ..................................... 8
9. Lampiran 9 : Halaman Judul ....................................................................... 9
10. Lampiran 10 : Halaman Prasyarat Gelar ....................................................... 10
11. Lampiran 11 : Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi ................................... 11
12. Lampiran 12 : Halaman Persetujuan Penulisan Skripsi ................................. 12
13. Lampiran 13 : Halaman Persetujuan Penulisan Skripsi Setelah Ujian ........... 13
14. Lampiran 14 : Halaman Pengesahan .............................................................. 14
15. Lampiran 15 : Halaman Susunan Panitia Penguji Skripsi .............................. 15
16. Lampiran 16 : Contoh Abstrak ....................................................................... 16
17. Lampiran 17 : Contoh Ringkasan ................................................................... 17
18. Lampiran 18 : Contoh Halaman Daftar Isi ..................................................... 19
19. Lampiran 19 : Contoh Halaman Daftar Tabel ................................................ 20
20. Lampiran 20 : Contoh Halaman Daftar Gambar/Skema/Diagram ................. 21
21. Lampiran 21 : Daftar Lampiran ..................................................................... 22
22. Lampiran 22 : Contoh Daftar Pustaka ........................................................... 23
23. Lampiran 23 : Contoh Kutipan ...................................................................... 25
24. Lampiran 24 : Contoh Daftar Riwayat Hidup................................................ 26
Ketentuan Umum Penulisan Skripsi
BAB I
KETENTUAN UMUM PENULISAN SKRIPSI
BAB II
KERANGKA USULAN SKRIPSI DAN PENULISAN SKRIPSI
judul skripsi. Terdiri dari 2 – 3 paragraf dan paling banyak 250 kata.
(Lihat contoh lampiran 16)
b. Ringkasan
Ringkasan merupakan ulasan singkat yang berisi latar belakang
masalah/alasan memilih judul, tujuan penelitian, metode penelitian dan
hasil penelitian yang telah diperoleh. Pada umumnya terdiri dari 4 alinea
yang ditulis dengan spasi tunggal dengan jumlah kata antara 750 – 1000
kata. (Lihat contoh lampiran 17).
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah;
B. Permasalahan
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Sifat Penelitian
C. Jenis Data
D. Populasi/Objek Penelitian
E. Sampel dan Teknik Sampling
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Pengolahan dan Analisis Data
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemilihan Putusan Pengadilan
B. Masalah Hukum
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D. Metode Penelitian
E.Sistematika Penulisan
BAB II PUTUSAN PENGADILAN
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Keterangan :
Untuk Penelitian Studi Kasus Putusan Pengadilan sistematika pada Bab II Kasus
Posisi, yaitu :
a. Putusan Pengadilan Perkara Pidana berisi :
1. Dakwaan
2. Fakta hukum (termasuk pertimbangan hukum yang ada didalamnya)
3. Amar putusan
b. Putusan Pengadilan Perkara Perdata berisi :
1. Posita
2. Duduk perkara
3. Pertimbangan hukum
4. Amar Putusan
c. Putusan Pengadilan Perkara Tata Usaha Negara berisi :
1. Para pihak dan objek sengketa
2. Pertimbangan hukum
3. Amar putusan
3. Permasalahan
Permasalahan memuat rumusan secara konkrit masalah dalam bentuk
pertanyaan atau pernyataan yang akan diteliti (ditulis dengan kalimat
tanya).
4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Bagian ini memuat tujuan penelitian yang dilakukan sesuai dengan
tema/masalah penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Setelah
tujuan penelitian, selanjutnya dikemukakan pula kegunaan yang diharapkan
atas hasil penelitian yang telah dilakukan, baik kegunaan yang bersifat
teoritis maupun praktis.
5. Tinjauan Pustaka
Memuat landasan teoritik yang akan dijadikan kerangka berfikir ilmiah dan
kerangka operasional penelitian. Kerangka pemikiran ini memuat teori
yang dijadikan pijakan peneliti. Pada tahap ini peneliti dituntut untuk
terampil, mengiventarisir, memilih (memilah) teori mana yang dapat
dijadikan kerangka teoritik.
6. Metode Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan tentang perspektif pendekatan penelitian hukum
yang dilakukan. Dalam metode penelitian ini sangat tergantung pada data
yang diperoleh, apakah diperoleh langsung dari masyarakat atau diperoleh
dari bahan-bahan pustaka. Data yang diperoleh langsung dari masyarakat
dinamakan data primer (atau data dasar), sedangkan yang diperoleh dari
bahan-bahan pustaka umumnya dinamakan data sekunder. Dan penelitian
hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data
sekunder disebut dengan penelitian hukum normatif. Dan penelitian
hukum yang dilakukan dengan meneliti data primer (masyarakat)
dinamakan penelitian hukum sosiologis atau empiris.
11. Penutup
Berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban peneliti
terhadap permasalahan hukum yang tergambar dalam permasalahan.
Kesimpulan harus menunjukkan benang merah antara permasalahan dan
analisis pembahasan.
Saran, merupakan uraian yang dikemukakan peneliti terhadap berbagai
persoalan yang tidak dapat dijawab oleh simpulan, saran dapat merupakan
usulan atau tanggapan (komentar) terhadap persoalan untuk dicarikan
jalan keluarnya. Oleh karena itu saran bersifat lebih prediktif (mengarah
kepada perbaikan dimasa akan datang).
12. Daftar Pustaka
Dalam daftar pustaka dicantumkan secara lengkap semuas kepustakaan
yang dipergunakan, baik yang terdiri dari “bahan hukum primer” (seperti
Peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan) atau bahan
hukum sekunder (hasil-hasil penelitian, jurnal ilmiah, buku-buku ilmiah
termasuk buku Metode Penelitian Hukum) juga dapat dari bahan hukum
tersier (seperti kamus, biblografi dan indeks). Susunan sumber yang
digunakan harus dilakukan secara sistematis sebagaimana dalam tatacara
penulisan footnote.
BAB III
Skripsi adalah kertas 80 Gram, ukuran 21,5x 29,7 cm, warna putih dan
2. Sampul
dan setiap bab dibatasi kertas HVS berwarna merah muda, dijilid
e. Tulisan yang dicetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada
halaman judul.
3. Punggung sampul
B. Penomoran
urut menggunakan huruf Romawi kecil (contoh : i, ii, iii dan seterusnya),
ditulis pada bagian bawah tengah halaman, 4 (empat) spasi dibawah teks.
2. Halaman bagian isi diberi nomor urut dengan angka latin (contoh : 1, 2, 3
dan seterusnya), ditulis pada sudut kanan atas, 2 (dua) spasi dari baris
4. Setiap Bab harus bernomor urut dengan angka Romawi besar (seperti : I,
5. Daftar Pustaka, daftar istilah dan daftar riwayat hidup tidak diberi nomor
halaman.
1 Setiap Penulisan Hukum Skripsi terbagi dalam beberapa Bab. Untuk tulisan
bab yang ditulis sebagai awal bab, ditempatkan ditengah pada bagian atas
kertas, dengan menggunakan huruf kapital, ditulis BAB I, BAB II, BAB
bertingkat lebih kecil yang disebut anak Bab atau Sub Bab;
3 Untuk membedakan Bab, sub Bab, sub-sub dan seterusnya, maka cara
e. Angka Arab dengan satu tanda kurung dibelakang untuk Bab tingkat 5;
f. Huruf kecil dengan satu tanda kurung dibelakang untuk Bab tingkat 6;
Contoh :
a. Bab Tingkat 4
1) Bab tingkat 5
a) Bab Tingkat 6
4. Sub Judul/Anak Bab diketik mulai dari batas tepi kiri pada setiap tingkatan.
Setiap kata dimulai dengan huruf kapital (kecuali kata penghubung dan
kata depan), tanpa tanda baca titik, tanpa garis bawah dan diketik tebal.
untuk huruf pertama pada kalimat saja dan tidak diakhiri dengan titik, serta
diketik mulai dari tepi kiri pada tingkatannya dan diketik tebal.
D. Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar (Grafik, Gambar, Lampiran) dan Daftar
Pustaka
1. Daftar Isi
5) Antara bab dengan sub bab, dan antara sub bab dengan sub bab,
2. Daftar Tabel
5) Antara judul tabel dengan judul tabel yang lain diberi jarak 1½
4. Daftar Pustaka
a. Isi
b. Susunan
Urutan secara abjad ini berlaku tidak hanya pada huruf pertama
2) Apabila ada satu atau lebih dari seorang penulis, maka nama
(dua) spasi;
c. Bentuk
1) Nama pengarang yang terdiri dari dua unsur atau lebih, nama
penulis titik, tahun terbit titik, judul buku (kata perkata ditulis
huruf miring) titik, edisi atau volume atau cetakan buku titik, kota
artikel atau tulisan titik, judul artikel atau tulisan (kata perkata
ditulis huruf miring) titik, tahun penerbitan titik, nama jurnal atau
majalah ilmiah (diantara tanda petik) titik, nomor atau isi atau
miring) titik, edisi atau volume buku titik, kota penerbit titik dua,
1. Kutipan
tidak langung. Kutipang Langsung adalah kutipan yang sesuai dengan yang
lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari teks asli (baik kutipan
langsung adalah kutipan yang hanya mengambil isinya saja, yaitu berupa
ketikan, diketik 2 (dua) spasi. Kutipan ini cukup dijalin ke dalam teks
dan diberi tanda petik, pada awal dan akhir kutipan tersebut.
Kutipan ini tidak boleh dijalin dalam teks, akan tetapi diberi tempat
dalam 7 ketukan (1,1 cm) dari garis margin sebelah kiri dan baris
kalimatnya, maka bagian tersebut perlu diberi tanda titik 3 (tiga) kali
Banjarmasin,
..........................
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Lambung Mangkurat
Di Banjarmasin
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : …………………………….
NIM : …………………………….
Program Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : …………………………….
Dengan ini mengajukan Proposal Skripsi dengan judul :
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………......
Sebagai bahan pertimbangan maka bersama saya lampirkan Proposal dan Transkrip
Nilai Sementara.
Demikian surat permohonan saya sampaikan dengan harapan semoga Dekan dapat
menyetujuinya. Atas perhatian dan perkenannya saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Pemohon
……………………(NAMA)
NIM. ……………………….
PROPOSAL SKRIPSI*)
.....................................................................(Judul Proposal
Skripsi)**
……………………………………(NAMA)***
NIM. ………………………
Banjarmasin,
Yang membuat pernyataan,
Tanda tangan
Materai
Rp.6.000,
Nama Terang
Judul : ...........................................................................................................
Nama : …………………………….
NIM. : …………………………….
PEMBIMBING KETUA,
………………………..(NAMA)
NIP. ..............................
PEMBIMBING
…………………….……(NAMA)
NIP. ............................
Banjarmasin,………………..
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Hukum Unlam
c.q. Bagian Akademik
Di Banjarmasin
Nama : ............................................................................
NIM : ............................................................................
Judul Skripsi : ............................................................................
Pembimbing Ketua : ............................................................................
Pembimbing : ............................................................................
Maka dengan ini saya serahkan 5 (lima) eksemplar penelitian Skripsi yang
telah disetujui Pembimbing, dan mohon dijadwalkan untuk diuji.
Demikian permohonan ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima
kasih.
Mengetahui,
Pembimbing Ketua, Pemohon,
……………….(NAMA) ………………(NAMA)
NIP………………. NIM ………………
Banjarmasin,………...............
Nomor :
Lampiran :
Perihal : Undangan Ujian Skripsi
Kepada Yth.
Bapak/Ibu ………………
Di Banjarmasin
…………...........(NAMA)
NIP. …………………..
SKRIPSI*)
………………………..(NAMA)***
NIM……………………
Keterangan :
*) Ukuran Huruf 15 Cetak Tebal
**) Ukuran Huruf 18 Cetak Tebal
***) Ukuran Huruf 14 Cetak Tebal
****) Ukuran Huruf 16 Cetak tebal
Logo Unlam ukuran 3 cm.
Pedoman Penulisan Hukum Skripsi Fakultas Hukum Universitas Lambung 7
Mangkurat
Lampiran Penulisan Hukum Skripsi
SKRIPSI*)
………………………….(NAMA)***
NIM………………………
...............................................................................(Judul Skripsi)*
SKRIPSI**)
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum***)
Fakultas HukumUniversitas
Lambung Mangkurat
Oleh:
......................................................(NAMA)****
NIM................................
Keterangan :
*) Ukuran Huruf 15 Cetak tebal
**) Ukuran Huruf 18 Cetak tebal
***) Ukuran Huruf 12 Cetak tebal
****) Ukuran Huruf 12 Cetak tebal
*****) Ukuran Huruf 16 Cetak tebal
Banjarmasin,
Yang membuat pernyataan,
Tanda tangan
Materai
Rp.6.000,
Nama Terang
PEMBIMBING KETUA
…………………(NAMA)
NIP………….....
PEMBIMBING
…………………(NAMA)
NIP………….....
Mengetahui,
…………………(NAMA)
NIP………….....
PEMBIMBING KETUA
…………………(NAMA)
NIP………….....
PEMBIMBING
…………………(NAMA)
NIP………….....
Mengesahkan :
…………………(NAMA)
NIP………….....
NOMOR :
BANJARMASIN :
Mengesahkan :
…………………(NAMA)
NIP………….....
PADA TANGGAL……………………….
TIM PENGUJI
KETUA :………………………
SEKRETARIS :………………………
ANGGOTA : 1. …………………..
2. ………………….
3. …………………
Keterangan : Tim Penguji dimaksud adalah yang berhadir pada saat Ujian
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum bagi
para distributor Multi Level Marketing dalam menjalankan kegiatan usahanya dan
juga untuk mengetahui sarana yang dapat ditempuh sebagai solusi terbaik dalam
menyelesaikan sengketa antara distributor dirugikan karena adanya perusahaan yang
berkedok Multi Level Marketing. Penelitian ini merupakan penelitian hukum
normatif, dengan menginventarisir peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai MLM, identifikasi masalah dan menganalisa secara kualitatif.
Menurut hasil dari penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa : Pertama, mengenai
perlindungan hukum terhadap distributor MLM yang terlibat dalam persengketaan
money game dan skema piramida, dalam pengaturannya masih dirasakan belum
jelas. Pengaturan MLM biasanya diatur dalam perjanjian MLM yang dibuat, sepihak
dan baku oleh suatu perusahaan MLM, bukan merupakan kesepakatan bersama
antara distributor dengan perusahaan MLM, sehingga menimbulkan ketidakadilan
mutlak dan jaminan kepastian hukum. Kedua, sarana dalam menyelesaikan
persengketaan distributor MLM masih belum diatur secara jelas dalam peraturan
khusus mengenai MLM, sehingga upaya penyelesaian sengketa dapat ditempuh
melalui cara litigasi dan nonlitigasi. Di kenal juga Lembaga Code Administrator
yang menjembatani konflik antara distributor dengan perusahaan yang berkedok
MLM tersebut, dengan pertimbangan tidak boleh berat sebelah dalam memutuskan
perkaranya. Pada penyelesaian sengketa MLM terdapat juga organisasi BANI yang
mempunyai peranan penting dalam penyelesaian sengketa di luar pengadilan.
RINGKASAN
Dalam rangka upaya mengawasi dan mengatasi penyimpangan yang terjadi di dalam
kegiatan usaha Multi Level Marketing (disingkat, MLM), pemerintah mengeluarkan
ketentuan sementara sebagai perlindungan hukum bagi distributornya melalui Surat
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia dengan
Nomor 73/MPP/Kep/3/2000, yang telah ditetapkan pada tanggal 20 Maret 2000
tentang Ketentuan Kegiatan Usaha Penjualan Berjenjang. Akan tetapi pada
kenyataannya Surat Keputusan Menteri Perindag dalam tujuannya untuk
memberikan perlindungan hukum bagi distributor, masih dirasakan kurang
maksimal dalam penerapannya secara langsung karena tidak ada pengaturan yang
jelas mengenai perlindungan hukum bagi para distributor MLM dan dalam
menyelesaikan sengketa antara perusahaan yang berkedok MLM dengan distributor
yang terkena sengketa penipuan.
Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum bagi
para distributor Multi Level Marketing dalam menjalankan kegiatan usahanya dan
juga untuk mengetahui sarana yang dapat ditempuh sebagai solusi terbaik dalam
menyelesaikan sengketa antara distributor yang dirugikan karena adanya perusahaan
yang berkedok Multi Level Marketing.
DAFTAR ISI
Hlm
ABSTRAK ............................................................................................................. i
RINGKASAN ........................................................................................................ ii
UCAPAN TERIMA KASIH……………………………………………………... iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………... v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….. vi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… vii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1
B. Permasalahan..........………………………………………………..... 6
C. Tujuan dan kegunaan Penelitian…………………………………….. 6
D. Tinjauan Pustaka*)………………………………………………..… 8
E. Metode Penelitian**)…………..…………………………… 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 17
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................. 40
BAB IV PENUTUP……...……………………………………………………… 50
A. Simpulan…......……………………………………………… 51
B. Saran…………...………………………………………………… 53
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
*} Catatan
**} Bila jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum
empiris/sosiologis, maka metode penelitian diletakan pada BAB tersendiri
setelah BAB II.
DAFTAR TABEL
Nomor
Hlm
DAFTAR GAMBAR/SKEMA/DIAGRAM
Nomor
Hlm
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Hlm
1. Data Hasil penelitian…………………………………………………………...1
2. Undang-undang……………………………………………………………… ..5
3. Peraturan Pemerintah…………………………………………………………. 9
4. Daftar Riwayat Hidup………………………………………………………….15
DAFTAR PUSTAKA
Literatur
Rasjidi, Lili dan I.B. Wyasa Putra. 1993. Hukum Sebagai Suatu Sistem. Cet. I.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sidharta, Arief. (Trans). J.J.H Bruggink. 1996. Refleksi Tentang Hukum. Edisi I.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial.
sesuatu yang halal yang amat dibenci Allah selain daripada talak”1 telah dilupakan.
Dan sabda Nabi mengingatkan, ”perempuan yang meminta kepada suaminya supaya
dijatuhkan talak atasnya tanpa sebab, maka haram baginya bau surga”2 , tidak sama
sekali direnungkan. Padahal hadits Nabi tersebut tidak lain dari pada larangan
bercerai.
fenomena kompleks seperti yang diungkapkan oleh T.Mulya Lubis sebagai berikut:
1
Mahmud Yunus. 1960. Hukum Perkawinan Dalam Islam. Cet.II.
Jakarta: Pustaka Mahmudiah,hlm.113
2
Ibid.
3
T.Mulya Lubis. “UUPT,RUU Pasar Modal dan Hostile Take Over”.
Kompas. 7 Juni 1995, hlm.2
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat 24
Lampiran Penulisan Hukum Skripsi
Nomor 1 Tahun 1974 sebagai ”suatu unifikasi yang unit untuk menghormati secara
Maha Esa”4
yang dikatakan sebagai hukum peninggalan kolonial Hindia Belanda yang sudah
usang, namun tidak berarti semua asas dan kaidah yang terkandung didalamnya
tidak bisa dipakai untuk pembinaan hukum pidana nasional yang akan datang. Pasal
1 ayat (1) KUH Pidana itu umpamanya, yang berbunyi, ”Tidak ada perbuatan yang
boleh dihukum, selain atas kekuatan aturan pidana dalam undang-undang, yang
4
Wantjik Saleh, 1976. Hukum Perkawinan Indonesia. Cet.IV. Jakarta :
Ghalia Indonesia, hlm.3
Pedoman Penulisan Hukum Skripsi Fakultas Hukum Universitas Lambung 25
Mangkurat
Lampiran Penulisan Hukum Skripsi
yuridis yang mengatur tentang itu. Di dalam KUH Perdata secara eksplisit mengatur
eksistensi karyawan pada PT yang mengambil alih pada Pasal 1603 k yang diperluas
NAMA :
NIM :
TEMPAT TANGGAL LAHIR :
JENIS KELAMIN :
AGAMA :
PEKERJAAN :
ALAMAT :
KOTA/KAB. :
PROVINSI :
e-mail :
Nomor Telp./Hp. :
JUDUL SKRIPSI :
Pembimbing Ketua :
Pembimbing :
Banjarmasin,
Yang Membuat,
.............................
Pedoman Penulisan Hukum Skripsi Fakultas Hukum Universitas Lambung 27
Mangkurat
Ketentuan Umum Penulisan Skripsi
atau lebih dalam kutipan tersebut, maka bagian tersebut perlu diganti
Dengan kata lain, kalimatnya disusun sendiri oleh penulis skripsi, tapi
3) Setiap kutipan harus diberi tanda kutipan dengan urutan “angka latin”, yang
ditulis secara berurutan yang diletakkan agak ke atas sedikit dari baris
biasa.
Apabila ingin mengutip suatu kutipan yang telah dikutip oleh orang lain,
undangan.
b. Cara penulisan penjelasan umum atau pasal demi pasal dari suatu
2. Footnote
ihktisar. Footnotes juga dapat berupa komentar atas suatu teks yang
tambahan tentang sumber kutipan, yaitu nama penulis, tahun terbit, judul
dikutip.
teks.
dibelakangnya ditulis (“et al”) diantara tanda petik dan tanda kurung.
d. Tahun terbit, tempat terbit, nama penerbit harus ditulis dengan jelas.
dikutip.
h. Apabila kutipan diambil dari dua atau lebih dari halaman buku/tulisan,
c. Jarak antara baris akhir teks dengan garis footnote sekitar 2 (dua)
cm, yang diberi garis batas gari 15 (lima belas) ketukan dari tepi
d. Jarak antara baris footnote 1 (satu) spasi, jarak antar footnote yang
a. Buku :
tik (1,1 cm) dari garis margin teks sebelah kiri. Kalau footnotes
lebih dari dua baris, baris kedua dan seterusnya dimulai pada
margin teks;
pengarang titik, tahun terbit titik, judul buku dicetak miring titik,
nomor cetakan titik, kota penerbit titik dua, nama penerbit koma,
5. Pengarang lebih dari satu (misalnya dua atau tiga), maka nama
dan seterusnya;
Contoh :
---------------
1
Anthon F. Susanto. 1998. Mengenal Hukum Adat Jawa.
Bandung: Alumni, hlm. 25.
3
Philipus M. Hadjon (“et. al”). 1991. Pengantar Hukum
Administrasi Indonesia. Cet. I. Yogyakarta : Gajah Mada University
Press, hlm. 7.
4
Assafa Endeshaw. 2001. Internet and E-Commerce Law: With
A Focus on Asia-Pacific. Singapura: Prentice Hall, hlm. 3.
5
Fakultas Hukum Unlam. 2005. Buku Pedoman Penulisan
Skripsi. Banjarmasin : Pustaka Banua, hlm. 5.
b. Jurnal
miring titik, tahun terbit titik, nama majalah/jurnal diberi tanda petik
rangkap titik, nomor jurnal titik, volume jurnal titik, bulan koma, dan
Contoh:
---------------
1
Atip Latifulhayat. Perlindungan Data Pribadi dalam
Perdagangan Secara Elektronik (e-Commerce). 2002. Artikel dalam
“Jurnal Hukum Bisnis”. No. 1. Vol. 18. Maret, hlm. 24.
2
Erman Rajagukguk. Peranan Hukum Dalam Pembangunan
Pada Era Globalisasi. 1999. Artikel dalam “Jurnal Hukum”. No. 11.
Vol. 6, hlm. 15.
c. Majalah
ada nama pengarang, tulis Anonim), judul artikel dicetak miring titik,
nama majalah diberi tanda petik rangkap titik, Edisi Majalah titik,
Contoh:
---------------
1
Restu Wijaya Ariyanto dan Dedi Setiawan. Konsep CSR
Dalam UUPT. Majalah “Trust”. No. 40 Tahun V. 30 Juli – 5 Agustus
2007, hlm. 10 -12.
d. Surat Kabar
judul tulisan atau rubrik dicetak miring titik, nama surat kabar diberi
tanda petik rangkap titik, tanggal, bulan, dan tahun terbit titik, tempat
Contoh:
---------------
5
A.Setiadi. Corporate Social Responsibility Dalam RUU
Perseroan Terbatas. Surat Kabar “Bisnis Indonesia”. 15 April 2007,
hlm. 6.
penulisan catatan kaki adalah: nama penulis titik, judul karangan yang
penulisan titik, hasil penelitian berupa disertasi, tesis dan skripsi titik,
Contoh:
---------------
7
Ainaya Kiftia. “Perlindungan Hukum Bagi Konsumen dalam
Transaksi E-Commerce Lintas Negara”. 2007. Skripsi. Banjarmasin :
Perpustakaan Fakultas Hukum Unlam, hlm. 30. t.d.
8
Syahrida. “Perlindungan Hukum Terhadap Stakeholder
Apabila Terjadi Penyalahgunaan Status Badan Hukum Perseroan
Terbatas”. 2003. Tesis. Surabaya : Universitas Airlangga, hlm. 20. t.d.
f. Wawancara
---------------
g. Ensiklopedi
singkatan ed. Didalam kurung titik, nama entri dituliskan diantara dua
tanda petik rangkap (“……”) titik, tahun terbit titik, nama ensiklopedi
dicetak miring titik, jilid titik, kota penerbit titik dua, nama penerbit
Contoh:
---------------
10
H. A. R. Gibb dan J. H. Kramers (ed.). “Khamr”. 1998.
Shorter Encyclopedia of Civil Law. Jilid 3. Leiden: E. J. Brill, hlm.
123.
kaki adalah: nama penulis titik, judul artikel yang ditulis diantara dua
singkatan ed. didalam kurung titik, tahun terbit titik, nama buku
dicetak miring titik, cetakan dan jilid (jika ada) titik, nama tempat
Contoh:
---------------
11
Ifrani. “Kejahatan di Dunia Maya”, dalam Mirza (ed.). 2008.
Bunga Rampai Tindak Pidana Ekonomi. Cet. I. Bandung: Nusamedia,
hlm. 231.
i. Buku Terjemahan
dengan singkatan Trans didalam kurung titik, nama penulis asli titik,
tahun terbit titik , judul buku dicetak miring titik, kota penerbit titik dua,
Contoh :
---------------
12
Sri Purwandari. (Trans). Assafa Endeshaw. 2007. Hukum E-
Commerce dan Internet: Dengan Fokus di Asia Pasifik. 2007.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 3.
judul program ditulis diantara dua tanda petik rangkap (“……”) titik,
tahun pemrograman (jika ada) titik, nama buku yang ditunjuk dicetak
Contoh:
---------------
13
CD Law. “An Overview of Consumer Reporting Service”.
2008. National Law Publishing Corporation. Artikel Nomor 9.
Contoh:
---------------
14
Rosa Agustina. 2003. Perbuatan Melawan Hukum. Dikutip
dari “CD”. Jakarta : Pasacasarjana Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, hlm. 98.
Anonim) titik, judul karangan dicetak miring titik, situs web diberi garis
bawah koma, halaman web (jika ada) titik, diakses pada tanggal, bulan,
Contoh:
---------------
15
Schultz, T. Online Arbitration: Binding or Non-Binding.
2002.www.ombuds.org/center/adr2002-11-schultz.html, hlm 34.
Diakses pada tanggal 23/3/2007.
1. Pemakaian Ibid
Ibid kependekan dari ibidem yang artinya pada tempat yang sama, dipakai
apabila suatu kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang
2. Pemakaian Op.cit
Op.cit singkatan dari opere citato artinya “dalam karangan yang telah
disebut”’ dipakai untuk menunjuk kepada suatu buku yang telah disebut
sebelumnya lengkap pada halaman lain dan telah diselingi oleh sumber
lain.
3. Pemakaian Loc.cit
Loc.cit singkatan dari loco citato artinya “pada tempat yang telah disebut”.
yang sama dari suatu sumber yang telah disebut dan telah diselingi oleh
sumber lain.
Contoh:
----------------
1
Erman Rajagukguk. 2000. Arbitrase Dalam Putusan
Pengadilan. Jakarta : Chandra Pratama, hlm 62.
2
Ibid, hlm. 67.
3
Ibid.
4
E. Katsh dan J. Rifkin. 2001. Online Dispute Resolution,
Resolving Conflicts in Cyberspace. San Francisco: Jossey-Bass, hlm. 129.
5
Gabrielle Kaufmann-Kohler dan Thomas Schultz. 2004.
Online Dispute Resolution: Challenges For Contemporary Justice. The
Netherlands : Kluwer Law Internasional, hlm. 11.
6
Erman Rajagukguk. Op.cit., hlm 43
7
Paustinus Siburian. 2004. Arbitrase Online: Alternatif
Penyelesaian Sengketa Secara Elektronik. Jakarta: Djambatan, hlm 110.
8
Erman Rajagukguk. Loc.cit.
G. Pengetikan
a. Bahasa yang digunakan ialah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Setiap kata atau istilah yang bukan berasal dari bahasa Indonesia
(Bahasa Asing termasuk kata atau istilah yang berasal dari Bahasa
c. Kata ganti orang pertama (seperti kami, saya, aku dan sebagainya)
atau “Penulis”.
”bahwa”,”karena”,”sebab”,”supaya”.
tetapi”,”tetapi”,”melainkan”,”maka”.
”misalnya”,”contohnya”,”yaitu”,”ialah”
a. 4 (empat) cm atau ukuran 1,5 inchi dari tepi tepi atas kertas pada page
set up komputer.
b. 4 (empat) cm atau ukuran 1,5 inchi dari tepi kiri kertas pada page set
up komputer.
c. 3 (tiga) cm atau ukuran 1 inchi dari tepi kanan kertas pada page set up
komputer
d. 3 (tiga) cm atau ukuran 1 inchi dari tepi bawah kertas pada page set up
komputer.
3. Tipe Huruf
digunakan 2 spasi.
panjang (lebih dari lima baris), untuk mengetik footnote. Dan untuk
Kasih.
berikutnya.
f. Jarak 4 (empat) spasi digunakan antara nomor Bab dengan judul Bab,
antara judul Bab dengan baris pertama dari Bab itu dengan Sub judul.
5. Awal Paragraf
a. Awal paragraf dimulai pada ketukan ke 7 (tujuh) pada garis margin kiri
b. 7 (tujuh) ketukan atau 1,1 cm dari rulerbar pada garis margin kiri
dalam footnote.
c. 5 (lima) ketukan atau 1,01 cm dari rulerbar pada garis margin kiri
2. Penulisan pasal : contoh Pasal 5 ayat (1), P besar serta angka ayat di antara
“butir”.
systeem)
practice.
9. Penulisan “kwalitas” menjadi “kualitas”, karena tidak boleh ada dua huruf
menjadi “asas”.
11. Penulisan “efektip, produktip, negatip” huruf “p” nya diganti dengan “f”
12. Kata “f” memakai “f”, akan tetapi apabila berubah menjadi “aktivitas”
13. Kata “peruntukan” ditulis dengan satu “k” , yaitu awalan pe dan akhiran an,
akan tetapi “diperuntukkan” ditulis dengan dua “k” karena disini dengan
14. Kata “data-data” adalah keliru, karena “data” adalah jamak dari kata
16. Perlu diperhatikan bentuk kalimat aktif dengan menggunakan kata kerja
dengan awalan “me” serta kalimat pasif dengan menggunakan awalan “di”,
17. Penulisan “nonhayati” digabung karena kata “non” tidak berdiri sendiri.
18. Dalam karya ilmiah dihindari kata seperti “tidak karuan, seenaknya” yang
adalah predikat.
kaki (footnote).
21. Hindari kata seperti “sangat perlu sekali” yang bersifat berlebihan.
24. Penggunaan tanda baca – hanya untuk pemenggalan kata. Dengan demikian
kedua, kata ketiga dan seterusnya dari baris yang mengandung kesalahan
Indonesia.
26. Kata “sedangkan, sehingga, dan” tidak dapat digunakan sebagai awal
27. Sub-judul tidak boleh ditulis dibagian bawah halaman, akan tetapi harus
28. Kata “daripada” hanya digunakan apabila ada tandingannya, tidak boleh
29. Tidak perlu memulai kalimat dengan kata “bahwa” yang hanya dipakai
30. Antara sumber kutipan dalam naskah dan daftar pustaka, harus ada
hubungan timbal balik; yang ada dalam daftar pustaka ditemukan sebagai
sumber dalam naskah dan yang dikutip dalam naskah terdapat sumbernya
predikat dan apa yang menjadi subjek. Yang dapat menjadi predikat adalah
selalu kata kerja yang berjumlah satu. Yang dapat menjadi subjek adalah
kalimat.
33. Penempatan tanda baca selalu “menempel” pada huruf atau angka, tidak
berdiri sendiri, seperti (“ekolabel”), tidak boleh ditulis dengan spasi seperti
penggunaan tanda baca, selalu diikuti dengan spasi, seperti setelah titik,
I. Hal-hal lain
2. Gelar, pangkat dan sebagainya seperti Prof. Mr., S.H., Dr., dan atribut-atribut
lain semacam itu terutama dalam footnote dan Daftar Pustaka tidak usah
4. Hal-hal yang tidak diuraikan dalam pedoman ini (seperti penyusunan kartu
biografi, daftar tabel, dan lain-lain) harap dipelajari dari buku berikut ini:
Apabila dalam pedoman ini terdapat uraian yang tidak sesuai atau
bertentangan dengan isi kedua buku tersebut, maka yang digunakan adalah
pedoman ini.
5. Daftar Singkatan
belum biasa digunakan oleh para penulis Indonesia, tetapi yang perlu
bahasa Inggris
(dst); lihat
hlm halaman
disebut/dikutip
disebut/dikutip
sebagai wakil
v. (vs) versus,lawan
vide lihat
BAB IV
PENGUJIAN SKRIPSI
D. Penilaian
1. Dasar penilaian :
a) Aspek A, meliputi:
1) Kualitas penulisan hukum (materi, teknik penulisan, dan metode
penelitian) diberi bobot 50%;
2) Penguasaan presentasi diberi bobot 15%;
3) Penguasaan materi (Tanya jawab dan argumentasi) diberi bobot
35%;
Sehingga jumlahnya 100%.
b) Aspek B, yakni sikap pada saat sidang : baik/cukup/kurang.
c) Aspek C, yakni pertimbangan Pembimbing : baik/cukup/kurang.
2. Kualifikasi Penilaian :
4. 65 – 69 C+ 2,5
5. 60 – 64 C 2
6. 55 – 59 D+ 1,5
7. 50 – 54 D 1
8. 0 - 49 E 0
F. Sanksi Akademis
1. Apabila Proposal Penulisan Skripsi terindikasi Plagiat, atau dibuatkan oleh
pihak lain maka akan diberikan sanksi mengganti judul baru dan membuat
pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatannya.
2. Apabila diketahui adanya pelanggaran tersebut pada saat Ujian Skripsi,
maka mahasiswa yang bersangkutan diberikan sanksi sebagai berikut:
a. Dinyatakan tidak lulus ujian;
b. Harus mengulang dengan skripsi yang baru, dan nilai kelulusan