i
PEDOMAN
PENULISAN SKRIPSI
i
TIM PENYUSUN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON TAHUN 2023
Penanggungjawab : Dr. H. Oman Fathurohman, MA
(Rektor UI Bunga Bangsa Cirebon)
ii
IDENTITAS PEMILIK BUKU
1. Nama Lengkap : ……………………………………
2. NIM : ……………………………………
3. Prodi : ……………………………………
4. Tempat & Tgl. Lahir : ……………………………………
5. Alamat Sekarang : ……………………………………
6. Status : Menikah/ belum menikah (Coret salah satunya)
7. No HP : ......................................................
8. Pembimbing Akademik : ……………………………………
9. Dosen Pembimbing:
a. Pembimbing I : ……………………………………
b. Pembimbing II : ……………………………………
Mahasiswa,
Photo
_________________
3x4
NIM………………
iii
SURAT KEPUTUSAN
REKTOR UI BUNGA BANGSA CIREBON
Nomor : 0300/UI-BBC/VII/2023
Tentang
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2023
Menimbang : 1. bahwa dalam rangka mewujudkan Tri Darma Perguruan
Tinggi, mahasiswa diwajibkan melakukan penelitian yang
laporannya disusun dalam bentuk skripsi sebagai tugas akhir
penyelesaian studi ;
2. bahwa untuk kelancaran penyusunan skripsi bagi mahasiswa
Universitas Islam BBC perlu adanya Pedoman Penulisan
Skripsi;
3. bahwa Pedoman Penulisan Skripsi seperti dimaksud pada
diktum 1 dan 2 di atas perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Rektor Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
3. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi.
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Agama pada Sekolah.
5. Keputusan Menteri Agama Nomor 211 tahun 2011 tentang
Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam.
6. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementerian
Agama RI Nomor Nomor 3456 Tahun 2015 Pada Tanggal 17
Juni Tahun 2015 tentang izin Perubahan Bentuk STAI Bunga
Bangsa Cirebon menjadi UI Bunga Bangsa Cirebon.
iv
Memperhatikan : 1. Statuta UI Bunga Bangsa Cirebon.
2. Pedoman Penyelenggaraan Akademik UI Bunga Bangsa
Cirebon.
3. Hasil Rapat Pimpinan UI Bunga Bangsa Cirebon pada tanggal
20 Januari Tahun 2021.
4. Usulan Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi UI Bunga
Bangsa Cirebon .
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Pedoman Penulisan Skripsi di lingkungan UI Bunga Bangsa Cirebon
Kedua : Penulisan Skripsi untuk mahasiswa di semua fakultas mengacu kepada
Pedoman Penulisan Skripsi sebagaimana dimaksud pada diktum
pertama pada surat keputusan ini.
Ketiga : Hal-hal lain yang belum diatur dalam Pedoman Penulisan Skripsi
sebagaimana dimaksud pada diktum pertama keputusan ini, akan diatur
kemudian dalam keputusan Rektor UI Bunga Bangsa Cirebon.
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
terdapat kekeliruan di kemudian hari akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Cirebon
Pada Tanggal : 24 Juli 2023
Rektor,
v
PENGANTAR TIM PENYUSUN
Alhamdulillah, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. atas berbagai
limpahan karunia-Nya, sehingga Pedoman Penulisan Skripsi di lingkungan Universitas
Islam Bunga Bangsa Cirebon dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
memberikan uswah hasanah untuk menjadi insan kamil.
Penulisan skripsi merupakan salah satu bagian dari proses akademik yang –sampai saat
ini- masih harus dilalui oleh setiap mahasiswa. Penulisan Skripsi bagi mahasiswa S1, selain
sebagai pendalaman kompetensi bagi penelitian pemula, secara administratif juga
merupakan salah satu prasyarat untuk menyelesaikan pendidikan pada jenjang Strata 1 (S1)
di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon. Penulisan Skripsi sebagai bagian dari
perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi diharapkan menghasilkan penelitian yang
berkontribusi bagi masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu
dibutuhkan skripsi yang berkualitas, memenuhi kaidah ilmiah, kaidah metodologis dan
kaidah selingkung.
Pedoman Penulisan Skripsi, dipandang penting untuk disusun sebagai acuan bagi
mahasiswa dan dosen pembimbing dalam menulis skripsi di Universitas Islam Bunga
Bangsa Cirebon. Selain untuk menyeragamkan format penulisan, buku pedoman ini juga
diharapkan dapat membantu mahasiswa dan pembimbing untuk memperlancar proses
pembimbingan penulisan skripsi sesuai kaidah selingkung yang berlaku di Universitas Islam
Bunga Bangsa Cirebon.
Semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam
proses penulisan skripsi mahasiswa di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon. Kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku pedoman ini, kami
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
vi
DAFTAR ISI
vii
B. Etika dalam Proses Penelitian ........................................................... 16
C. Plagiasi ............................................................................................. 17
D. Sanksi................................................................................................ 18
BAB VIII FORMAT PENULISAN DAN LAY OUT SKRIPSI
A. Bentuk, Bahan dan Ukuran Kertas ................................................... 19
B. Sampul Skripsi ................................................................................. 19
C. Pengetikan ........................................................................................ 20
D. Penomoran ........................................................................................ 20
E. Tabel dan Gambar ............................................................................ 21
F. Bahasa .............................................................................................. 21
G. Penulisan Nama Sumber Kutipan...................................................... 21
H. Ketentuan Pengutipan ....................................................................... 22
I. Istilah ............................................................................................... 22
J. Daftar Pustaka .................................................................................. 22
K. Catatan Tambahan ........................................................................... 23
BAB IX KOMPONEN DAN SISTEMATIKA
A. Bagian Awal ..................................................................................... 24
B. Bagian Subtansi (Inti) ....................................................................... 26
C. Bagian Akhir ..................................................................................... 55
BAB X LUARAN SKRIPSI/ PUBLIKASI ....................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 63
LAMPIRAN ........................................................................................................ 65
Lampiran 1 : Contoh Format Pengaturan Kertas Skripsi ...................................... 66
Lampiran 2 : Contoh Cover Proposal Skripsi ...................................................... 67
Lampiran 3 : Contoh Cover Skripsi (dalam)......................................................... 68
Lampiran 4 : Contoh Lembar Pernyataan Keaslian .............................................. 69
Lampiran 5 : Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing ....................................... 70
Lampiran 6 : Contoh Lembar Pengesahan ............................................................ 71
Lampiran 7 : Contoh Nota Dinas ......................................................................... 72
Lampiran 8 : Contoh Abstrak .............................................................................. 73
Lampiran 9 : Contoh Kata Pengantar ................................................................... 75
Lampiran 10 : Contoh Format Daftar Isi .............................................................. 76
Lampiran 11 : Pedoman Transliterasi Arab – Latin .............................................. 77
BUKTI TATAP MUKA BIMBINGAN SKRIPSI ............................................... 80
DAFTAR NIDN/ NIDK DOSEN ......................................................................... 82
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis skripsi merupakan salah satu syarat akademik untuk
memperoleh gelar sarjana (S1). Setiap mahasiswa Universitas Islam Bunga
Bangsa Cirebon dituntut dapat merancang, melaksanakan penelitian, dan
membuat laporan penelitian dalam bentuk skripsi yang dapat dikonversikan
menjadi artikel jurnal atau sejenisnya.
Proses penulisan skripsi oleh mahasiswa sebagai laporan hasil penelitian
senantiasa dihadapkan pada tiga dimensi pokok, yaitu: dimensi kaidah ilmiah,
kaidah metodologis, dan kaidah selingkung yang berhubungan dengan masalah
teknik penulisan. Dimensi kaidah ilmiah meliputi ketepatan penggunaan teori
dan penguasaan konsep keilmuan, proposisi, serta asumsi-asumsi teori yang
digunakan dalam penelitian. Dimensi kaidah metodologis berhubungan dengan
penggunaan paradigma penelitian yang tepat, prosedur dan teknik penelitian
yang menjamin pengujian, verifikasi, atau bahkan penemuan kebenaran ilmu.
Dimensi kaidah selingkung berhubungan dengan teknik penyajian laporan hasil
penelitian berupa skripsi yang memenuhi standar ilmiah serta menjamin
terbangunnya etika penulisan.
Berdasarkan pesatnya riset-riset masyarakat akademis dan pergeseran
paradigma penelitian yang semakin dinamis, menuntut Universitas Islam Bunga
Bangsa Cirebon untuk menerbitkan “Buku Pedoman Penulisan Skripsi” bagi
mahasiswa dengan beberapa revisi dan penyesuaian-penyesuaian. Pedoman
penulisan skripsi ini merupakan penyempurnaan dari buku pedoman penulisan
sebelumnya.
B. Landasan Yuridis
Penyusunan Pedoman Penulisan Skripsi bagi Mahasiswa Universitas
Islam Bunga Bangsa Cirebon ini dilandasi oleh ketentuan yuridis sebagai berikut.
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
-1-
2. Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi.
4. Permendikbud Nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah RI No. 37 Tahun 2009 Tentang Beban Kerja Dosen.
6. Statuta Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon.
7. Manual mutu Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon
8. Keputusan Rektor Nomor 0300/UI-BBC/VII/2023 tentang Pedoman
Penulisan Skripsi
C. Tujuan
Pedoman Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk mewujudkan proses
bimbingan yang efektif, mudah dan lancar, serta menghasilkan kualitas skripsi
yang baik yaitu yang memenuhi standar kaidah ilmiah, sehingga layak untuk
dipublikasikan guna memberikan kontribusi bagi dunia keilmuan dan masyarakat
luas.
-2-
BAB II
PENJELASAN UMUM
A. Pengertian
Skripsi merupakan salah satu bentuk karya ilmiah yang disusun oleh
mahasiswa program Strata Satu (S1) untuk memenuhi tugas akhir penyelesaian
studi. Skripsi merupakan hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa dengan
menggunakan prinsip-prinsip dan metode berpikir ilmiah, seperti: objektif,
empiris, logis, analitis, komprehensif, verifikatif, dan sistematis.
Skripsi sebagai laporan hasil penelitian harus disusun dengan
memperhatikan kaidah-kaidah metodologis, menggunakan paradigma penelitian
yang memadai, dan menjamin kejujuran ilmiah serta etika penulisan. Di samping
itu Skripsi harus ditulis dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah (uslub ilmy)
dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan ragam bahasa lisan (pidato)
(uslub khitoby) ataupun ragam bahasa sastra (uslub adaby).
-3-
BAB III
PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL
-4-
B. Lay Out Proposal Skripsi
1. Proposal skripsi ditik pada kertas HvS ukruan B5 (18,2 cm x 25,7 cm) spasi
penulisan yaitu 1,3. (Lihat Lampiran 1)
2. Margin atas 2,5 cm, bawah 2,5 cm, kanan 2,5 cm, dan kiri 3 cm.
3. Naskah dicetak satu muka (tidak bolak balik), pada kertas HvS ketebalan 70
gram.
4. Halaman proposal skripsi minimal 10 lembar.
-5-
yang terakreditasi serta jurnal internasional yang bereputasi (mahasiswa
wajib mensitasi tulisan dosen UI BBC).
m. Rancangan Outline (Sistematika Isi).
-6-
BAB IV
PEMBIMBINGAN SKRIPSI
A. Ketentuan Pembimbing
1. Persyaratan Pembimbing
a. Dosen tetap, dengan jabatan fungsional minimal lektor dan telah memiliki
pengalaman mengajar di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon
minimal tiga tahun.
b. Memiliki keahlian bidang ilmu sesuai dengan materi/ substansi Skripsi.
c. Pembimbing Skripsi setiap mahasiswa ditetapkan dua dosen.
d. Pembimbing Skripsi mengisi dan menandatangani surat kesediaan
menjadi pembimbing skripsi
2. Penetapan Pembimbing Skripsi
a. Pembimbing Skripsi diusulkan oleh Kaprodi kepada Dekan dan
ditetapkan oleh Rektor.
b. Jika dosen Pembimbing Skripsi yang telah ditunjuk tidak bersedia, maka
Kaprodi dapat mengusulkan penggantinya kepada Dekan dan ditetapkan
oleh Rektor.
B. Proses Bimbingan
1. Bimbingan dilaksanakan maksimal selama enam bulan.
2. Bimbingan dilaksanakan minimal delapan kali yang dibuktikan dengan
rincian : Mendesain Time schedule bimbingan dan mengkaji pedoman, BAB
I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V dan Abstrak, Lampiran dan
Kelengkapannya, Persetujuan dan pemberian nilai.
3. Materi bimbingan, meliputi substansi kajian, perumusan teori (Grand
Theory, Middle Theory, dan Operational Theory), kaidah penulisan, teknik
sitasi, dan metodologi penelitian (dengan penekanan pada desain penelitian,
pengembangan instrument penelitian dan analisis data serta pembahasan
hasil penelitian).
4. Setiap konsultasi, dosen pembimbing wajib menulis dan menandatangani
hasil konsultasi pada kolom bimbingan pada lembaran akhir di buku ini.
-7-
5. Apabila dalam waktu enam bulan pertama, mahasiswa belum dapat
menyelesaikan skripsi maka dapat dilakukan perpanjangan masa bimbingan
untuk enam bulan berikutnya, dengan mengajukan surat permohonan
perpanjangan.
6. Setelah masa perpanjangan berakhir dan mahasiswa belum dapat
menyelesaikan skripsinya, maka proses selanjutnya diserahkan kepada
Warek I untuk dipertimbangkan perpanjangan SK.
7. Pembimbing memberikan nilai bimbingannya pada form yang telah
disediakan oleh bidang akademik, pada saat penandatanganan nota dinas
permohonan sidang skripsi, yang diserahkan lagi kepada panitia ujian sidang
cq. Bidang akademik.
C. Penggantian Pembimbing
1. Pembimbing dapat diganti atas permintaan dosen pembimbing yang
bersangkutan dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
tertulis.
2. Dalam keadaan tertentu, mahasiswa dapat mengajukan penggantian dosen
pembimbing kepada Kaprodi diusulkan kepada Dekan dan mendapatkan
persetujuan tertulis dari Wakil Rektor I kemudian ditetapkan oleh SK Rektor.
3. Jika waktu pembimbingan telah habis masa berlakunya, maka Dekan
mengajukan dosen pengganti dengan persetujuan Wakil Rektor I kemudian
ditetapkan oleh SK Rektor.
-8-
BAB V
UJIAN SKRIPSI (MUNAQASYAH)
On Off
No Rincian persyaratan
line line
1 Mengisi Formulir Pendaftaran melalui ecampus √
2 Menyerahkan bukti cek Plagiasi skripsi √
Mengupload Softcopy skripsi pada pendaftaran di e-
3 √
campus (ecampus.bungabangsacirebon.ac.id)
Menyerahkan bukti Reservasi PIN (Penomoran Induk
4 √
Nasional)
Menyerahkan bahan presentasi sidang dalam bentuk
5 √
power point
Pas Foto dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Pas photo berukuran 3x4 = 10 Lembar dengan
menggunakan Kertas Foto (Dobt)
6 2) Latar belakang berwarna biru √ √
3) Ketentuan pakaian Laki – laki berjas almamater,
baju putih, dasi hitam, dan berkopiah. Perempuan
berjas almamater, baju putih, dan kerudung putih
Transkip Nilai Akademik sementara yang telah di
7 √
verifikasi dan diparaf Wakil Rektor I
8 Sertifikat lulus ujian Komprehensif √
9 Sertifikat lulus Tahfidz Qur’an minimal I Juz √
10 Sertifikat Kompak √
11 Sertifikat lulus Praktik Lapangan (PL) √
-9-
12 Sertifikat lulus KPM √
13 Sertifikat Kegiatan Ramadhan √
Pernyataan Mengikuti Kegiatan Seminar Regional,
14 Nasional dan Internasional minimal 5 kegiatan yang √
relevan dengan program studi
Keterangan telah meminjam dan membaca 15 buku
15 referensi/ mengakses eLibrary dari Petugas √
Perpustakaan
Foto Copy Bebas Administrasi Keuangan dengan bukti
16 √
keterangan lunas
17 Menyerahkan fotocopy KTP √ √
Mengisi Data Tracer Study di
18 √
http://www.ecampus.bungabangsacirebon.ac.id
Mengisi Data SKPI di
19 √
http://www.ecampus.bungabangsacirebon.ac.id
B. Penguji Skripsi
1. Penguji skripsi adalah dosen yang ditetapkan melalui SK Rektor.
2. Setiap Dosen Penguji maksimal menguji tiga skripsi pada setiap sesi ujian.
3. Penguji telah menerima soft file skripsi minimal dua minggu, dan memberikan
rekomendasi dokumen dan penilaian dua hari sebelum diujikan.
4. Jika pada hari ujian salah satu penguji tidak hadir sampai batas waktu yang
telah ditentukan, ujian tetap dilaksanakan dengan penguji lain yang ditunjuk
oleh Rektor dan atau pimpinan sidang.
- 10 -
b) Mengarahkan pelaksanaan persidangan.
c) Mengumumkan hasil ujian munaqasah dan menutup sidang.
6. Tugas sekretaris sidang:
a) Menggantikan pimpinan sidang jika berhalangan.
b) Membantu tugas ketua sidang.
c) Membuat notulasi pelaksanaan sidang.
d) Mendistribusikan form nilai bimbingan dan ujian skripsi kepada penguji
dibantu staf akademik.
e) Merekap nilai bimbingan dan ujian skripsi serta mengumumkan hasil ujian
skripsi.
7. Peserta ujian skripsi wajib hadir 30 menit sebelum sidang dibuka, dengan
mengenakan pakaian resmi. Bagi mahasiswa mengenakan kemeja, berdasi,
berjas, dan bersepatu. Sedangkan mahasiswi berbusana muslimah
(menggunakan rok panjang dan blazer atau berkebaya), dan bersepatu.
9. Dosen penguji harus berpakaian rapi dan berjas, berdasi (bagi laki-laki)
10. Dosen penguji wajib hadir 15 menit sebelum ujian dimulai.
11. Setiap peserta ujian harus mempresentasikan isi skripsi di hadapan penguji
selama 5 - 10 menit dengan menggunakan power point meliputi judul
penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, teori yang dijadikan
landasan penelitian, metodologi penelitian dan hasil hasil penelitian.
12. Peserta ujian diberi kesempatan untuk menyampaikan ralat tulisan skripsi
(jika ada), sebelum pelaksanaan sidang.
13. Setiap penguji diberi kesempatan waktu menguji minimal 20 menit dan
maksimal 30 menit.
14. Saran perbaikan dan atau perubahan skripsi ditulis secara resmi di lembar
rekomendasi perbaikan secara digital oleh penguji dan disampaikan kepada
peserta ujian.
15. Hasil ujian skripsi dapat diumumkan setelah penguji dan pembimbing secara
lengkap memberi nilai.
16. Pengumuman hasil ujian skripsi dan penutupan sidang munaqasah dilakukan oleh
Ketua/ sekretaris sidang dan dihadiri ketua program studi, sekaligus memberikan
motivasi kepada peserta ujian.
17. Ketua dan/ atau Sekretaris Sidang menyerahkan Berita Acara Munaqasah
kepada Subbag akademik.
- 11 -
D. Aspek yang Dinilai dalam Ujian Munaqasah
1. Penilaian Dokumen
No Aspek Bobot
1 Pemilihan dan Perumusan Masalah 7
Relevansi Kerangka Teori dengan hipotesis dan
2 9
permasalahan
3 Ketepatan Metodologi 7
4 Kedalaman Pembahasan, Kesimpulan dan Saran 10
5 Bahasa dan Tata Tulis 7
Jumlah 40
- 12 -
BAB VI
PERBAIKAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI
A. Perbaikan Skripsi
1. Skripsi yang telah disidangkan wajib diperbaiki sesuai arahan dari penguji
2. Perbaikan skripsi yang dinyatakan lulus, harus diselesaikan dan diserahkan
selambat-lambatnya 4 minggu terhitung sejak tanggal ujian munaqasyah.
3. Jika dalam 4 minggu tidak menyerahkan file skripsi hasil perbaikan, maka diberikan
sanksi ketidakdisiplinan Rp. 500 000;
4. Sanksi ketidakdisiplinan (point 3) diserahkan sekaligus pada saat penyerahan file
skripsi kepada bagian perpustakaan. Bagian perpustakaan akan menolak file skripsi
jika diserahkan lebihd dari waktu yang telah ditentukan kecuali setelahd dapat izin
dari bagian keuangan.
5. Jika dalam 1 semester dihitung dari waktu sidang masih belum bisa menyerahkan file
maka keputusan sidang dibatalkan (dianggap belum mengikuti sidang dan akan
dijadwalkan ulang sidang di semester berikutnya)
6. Peserta ujian skripsi yang dinyatakan tidak lulus, diberi kesempatan selambat-
lambatnya enam bulan untuk memperbaiki atau menulis ulang sesuai dengan saran
Tim Penguji.
7. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, harus menulis ulang skripsinya, dan
mengajukan kembali untuk sidang skripsi sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
8. Menyerahkan hasil perbaikan skripsi merupakan syarat untuk mengikuti wisuda.
B. Pengesahan Skripsi
1. Skripsi dinyatakan telah selesai direvisi jika telah ditandatangani oleh Penguji
I, Penguji II, Sekretaris Sidang, Ketua Sidang.
2. Mahasiswa wajib menunjukkan catatan perbaikan kepada penguji saat
meminta tanda tangan pengesahan.
3. Dosen penguji berhak tidak memberikan tanda tangan pengesahan jika
mahasiswa yang bersangkutan belum memperbaiki sesuai dengan yang
dikehendaki.
4. Pengesahan skripsi dilakukan setelah perbaikan dengan prosedur
penandatanganan dimulai dari penguji I, Penguji II, sekretaris sidang, dan ketua
sidang ujian munaqasyah.
- 13 -
C. Penyerahan dan Pengarsipan dokumen Skripsi
1. Skripsi yang sudah diperbaiki dan disahkan (ditandatangani) oleh peguji,
pimpinan sidang dan pembimbing harus diserahkan kepada perpustakaan
dalam bentuk hard copy (hasil print) dan softcopy dengan format Wordl mode
save RTF.
2. Proses penggandaan dan penjilidan Skripsi ditangani oleh perpustakaan.
3. Tiap mahasiswa wajib mendapatkan surat bukti penyerahan naskah skripsi
dari bagian deposit perpustakaan.
4. Surat bukti penyerahan naskah skripsi, digunakan oleh mahasiswa untuk
pembayaran biaya cetak skripsi dan pengolahan jurnal, pembayaran wisuda
sekaligus pengambilan dokumen skripsi dari pihak deposit perpustakaan.
Mekanisme penyerahan naskah skripsi untuk pengarsipan, sebagai
berikut:
4
Skripsi yang diperoleh dari
Lakukan Pembayaran bagian deposit perpus
Daftar Wisuda
Di bagian Deposit
5
Ambil Hasil Perpustakaan
Penjilidan Skripsi dan (perlihatkan bukti
penyerahan File/ deposit)
Jurnal
* Biaya penjilidan dan penerbitan jurnal, nominalnya diatur secara khusus dalam SK
Rektor di bagian keuangan.
- 14 -
D. Ketentuan Lain-Lain
Hal-hal yang belum dan atau tidak tercantum dalam Pedoman Skripsi ini
diatur pada Prosedur Operasional Standar (POS) dan Instruksi Kerja (IK)
Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon.
- 15 -
BAB VII
KODE ETIK PENULISAN
Kode etik adalah etika yang harus dipatuhi oleh mahasiswa (peneliti) ketika
melakukan penulisan skripsi berkaitan dengan: substansi skripsi, proses penelitian,
pengutipan dan perujukan, perizinan atau persetujuan dengan institusi terkait atau
komunitas yang diteliti, penyebutan sumber data dan informan.
A. Etika Penulisan Skripsi
Sebagai bukti kesadaran dan amanah ilmiah, penulis skripsi diharuskan
membuat surat pernyataan bahwa skripsi yang ditulisnya adalah murni hasil karya
sendiri, bukan hasil karya yang dibuat oleh orang lain, dan/atau bukan hasil plagiat.
Penulis skripsi harus memiliki integritas moral dalam melakukan penulisan
ilmiah (skripsi) yang tercermin dalam asas-asas moral berikut: (1) Kebenaran,
(2) Kejujuran, (3) Menyandarkan kepada kekuatan argumentasi, (4) Rasional, (5)
Objektif, (6) Kritis, (7) Terbuka, (8) Pragmatis (9) Netral dari nilai-nilai yang
bersifat dogmatik dalam menafsirkan hakikat realitas, (10) Bertanggung jawab,
termasuk tanggung jawab sosial.
Sedangkan sifat-sifat negatif yang harus dijauhi dalam penelitian dan
penulisan skripsi adalah sebagai berikut: (1) Bohong, (2) Tidak objektif, (3)
Ceroboh, (4) Pemalsuan, (5) Plagiat dan (4) Fiktif.
- 16 -
4. Tidak mengubah data dan temuan penelitian di lapangan, laboratorium,
dan/atau pustaka sehingga tidak sesuai dengan fakta dan realitas yang
sebenarnya, membuat data sendiri, atau membuat interpretasi yang tidak
sesuai dengan yang dikehendaki oleh responden atau informan. Karena itu,
berita acara (transkripsi hasil wawancara dan hasil pengamatan) harus
mendapat persetujuan dari narasumber (responden atau informan);
5. Tidak merugikan pihak lain (lembaga atau responden), baik secara fisik,
psikis, material, maupun moral;
6. Tidak merendahkan, melecehkan, menyinggung perasaan, dan membuat malu
responden dalam proses pengumpulan data;
7. Tidak melakukan kebohongan dalam penggunaan metodologi penelitian,
misalnya dalam penentuan sampel, dan lain sebagainya;
8. Mengklaim penelitian orang lain sebagai hasil karya sendiri.
C. Plagiasi
Salah satu bentuk pelanggaran kode etik dalam penulisan karya ilmiah adalah
plagiat. Plagiat dapat diartikan sebagai tindak pengambilan, pencurian, dan
“peminjaman” pendapat, ide, pemikiran, kata, kalimat, paragraf, karangan orang lain,
dan menjadikan sebagai milik sendiri atas nama sendiri. Sedangkan plagiarisme adalah
pencurian ide, hasil penelitian atau hasil pemikiran dan tulisan orang lain yang
digunakan dalam tulisan, seolah-olah ide atau tulisan orang lain tersebut adalah ide
atau hasil tulisannya sendiri, sehingga merugikan orang lain baik material maupun
non-material. Pelaku plagiat biasa disebut plagiator. Untuk naskah skripsi dianggap
aman dan tidak melanggar plagiasi ketika memiliki kesamaan (similarity) di bawah
40%, dengan dibuktikan oleh surat lulus chek plagiarism yang dikeluarkan oleh
bagian LPMI.
Beberapa bentuk plagiat yang harus dihindari oleh seorang peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Plagiat kata per kata (verbatim Plagiarism), yaitu penjiplakan mutlak atau kutipan
yang mengandung kata demi kata berikut susunan kalimatnya persis sama dengan
seperti apa yang tertulis pada teks sumber atau mirip kutipan langsung namun
tanpa tanda petik dan tanpa sumber. Bentuk lain plagiat kata per kata adalah
pengutipan satu dua kata asli diganti atau dihilangkan atau ada satu-dua kata
sendiri yang dimasukan.
- 17 -
2. Patchwork Plagiat, yaitu jiplakan dengan cara sekedar memindah-mindahkan
kata-kata aslinya ke sana ke mari, sehingga mirip parafrase.
3. Plagiat “kata kunci” atau “frase-kunci”. Plagiat jenis ini mirip
dengan patchwork namun kata kunci saja dan/atau frase-kunci.
4. Plagiat struktur gagasan/jalan pikiran. Plagiat jenis ini merupakan jiplakan
panjang, terdiri dari banyak rangkaian kalimat, bahkan banyak alinea atau
struktur atau pola gagasan atau pola argumentasi orang lain.
D. Sanksi
Jika peneliti atau penulis skripsi terbukti melakukan pelanggaran terhadap
kode etik penulisan skripsi, maka sanksi yang diberikan kepadanya adalah sebagai
berikut:
1. Dinyatakan tidak Lulus Ujian Munâqasyah
a. Sanksi tersebut dikenakan kepada pelaku plagiasi total dan jenis pelanggaran
ini diketahui ketika ujian munâqasyah. Jika plagiasi diketahui setelah yang
bersangkutan dinyatakan lulus, maka ijazah yang bersangkutan dinyatakan
batal demi hukum.
b. Sanksi ini juga dikenakan kepada pelaku manipulasi, pemalsuan data, dan
pembuat data fiktif (rekayasa).
2. Lulus Bersyarat
Sanksi ini dikenakan kepada pelaku plagiat parsial. Pelaku juga
diwajibkan memperbaiki skripsinya sesuai saran penguji.
3. Surat Peringatan/Teguran
Sanksi ini dikenakan kepada peneliti yang merugikan dan/atau
melakukan perbuatan tidak menyenangkan kepada orang atau pihak lain
dalam proses penelitiannya, setelah ada pihak yang melaporkan peneliti itu
kepada Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon.
- 18 -
BAB VIII
FORMAT PENULISAN
DAN LAY OUT SKRIPSI
B. Sampul Skripsi
Tulisan pada sampul skripsi (sampul luar dan dalam) meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Judul Penelitian
b. Tulisan "SKRIPSI"
c. Tulisan "Diajukan kepada Fakultas …(disesuaikan) Universitas Islam Bunga
Bangsa Cirebon untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana …..(disesuaikan) pada program studi ……..(Disesuaikan)"
b. Logo Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon
c. Tulisan "Oleh"
d. Nama Mahasiswa
e. Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
f. Tulisan "Fakultas"
g. Tulisan "Cirebon"
h. Tulisan "Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon"
i. Tahun pengajuan Skripsi
j. Untuk ketentuan sampul luar memiliki warna dasar sebagai berikut:
a. Fakultas Tarbiyyah berwarna Hijau
b. Fakultas FEBI warna Kuning
c. Fakultas Dakwah dan Komunikasi warna Biru
d. Fakultas Hukum warna Ungu
- 19 -
Contoh sampul Skripsi (luar dan dalam) dapat dilihat pada lampiran 3.
C. Pengetikan
Pengetikan naskah skripsi, ketentuannya adalah sebagai berikut:
a. Jenis huruf yang digunakan dalam penulisan adalah Times New Roman
dengan besar font 11 pt, kecuali pada halaman sampul dan catatan kaki.
Huruf pada catatan kaki adalah Times New Roman dengan besar font 9.
Keseluruhan naskah ditulis dengan menggunakan jenis huruf yang sama.
b. Cetak miring (italic) digunakan untuk menulis istilah asing atau bukan
bahasa baku.
c. Lambang atau tanda-tanda yang tidak dapat ditulis dengan mesin ditulis
dengan tangan memakai tinta hitam.
d. Bilangan yang terdiri dari dua angka ditulis dengan angka, kecuali pada
permulaan kalimat.
e. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik di belakang, kecuali
di akhir kalimat. Misalnya m, g, kg, km.
f. Jarak antar baris adalah 1,3 spasi kecuali kutipan langsung
g. Batas tulisan adalah 2,5 cm dari tepi atas, 2,5 cm dari tepi bawah, 3 cm dari
tepi kiri, dan 2,5 cm dari tepi kanan. Header dan footer tidak dihitung.
h. Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-4 dari baris tepi kiri, kecuali di
bawah judul sub-bab, langsung pada ketikan pertama.
i. Judul bab ditulis dengan huruf besar (kapital) dan diletakkan di tengah
secara simetris serta dicetak tebal.
j. Judul sub-bab ditulis dari tepi sebelah kiri dengan huruf besar (kapital) pada
tiap-tiap permulaan kata, kecuali kata penghubung dan kata depan serta
dicetak tebal.
k. Judul anak sub-bab ditulis dari tepi sebelah kiri dengan dari huruf besar pada
permulaan kata.
l. Rincian sesuatu ditulis berurutan dengan angka atau huruf sesuai keperluan.
D. Penomoran
1. Penomoran halaman pada bagian awal, mulai sampul bagian dalam sampai
dengan daftar isi menggunakan angka romawi kecil di tengah pada bagian
bawah.
- 20 -
2. Penomoran halaman bagian isi/utama: mulai dari bab I sampai lampiran
menggunakan angka Arab di tengah pada bagian bawah.
3. Nomor halaman ditulis dengan jarak 2 (dua) cm dari tepi kanan dan dan 1
(satu) cm dari tepi atas. Adapun header ditulis sejajar dengan penomoran
dengan memakai penggalan judul bab di setiap bab Skripsi.
F. Bahasa
1. Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia dengan jenis ragam bahasa ilmiah,
atau bahasa Inggris atau bahasa Arab yang baku, baik dan benar. Untuk kelas
internasional wajib ditulis dalam bahasa Inggris atau Arab.
2. Mahasiswa asing dengan pertimbangan khusus dan persetujuan dari Rektor
bisa menulis dengan menggunakan bahasa internasional yang ditetapkan
PBB.
- 21 -
H. Ketentuan Pengutipan
1. Untuk penulisan pengutipan/ rujukan diwajibkan menggunakan aplikasi
citation pada Word, aplikasi Mendeley atau aplikasi lainnya yang sejenis.
2. Gaya penulisan referensi menggunakan style APA (American Psychological
Association) versi 6 atau versi 7.
a) Kutipan yang berasal dari wawancara langsung, e-mail, surat, atau memo.
Contoh :
Menurut Sudirman berpuasa bisa melatih diri dari rasa marah (personal
communication, 12 May 2015).
I. Istilah
1. Istilah baru, ungkapan asing atau ungkapan bahasa daerah yang belum baku
ditulis dengan cetak miring. Pada penggunaan yang pertama kali perlu
dijelaskan arti atau padanannya.
2. Istilah dan ungkapan tersebut wajib dimasukkan dalam daftar istilah dan
singkatan
J. Daftar Pustaka
1. Daftar pustaka bisa manual atau menggunakan aplikasi Bibliografi pada Word
atau aplikasi mendeley.
2. Untuk penulisan daftar pustaka dalam bentuk manual, ketentuannya:
a. Daftar pustaka ditulis dengan jarak satu spasi, sementara antar pustaka
diberi jarak 1,3 spasi.
b. Penulisan pustaka yang bersumber dari buku adalah dengan urutan:
Nama Pengarang [titik]. Dalam kurung Tahun terbit [titik]. Judul Karya
dicetak miring [titik]. Kota Penerbit [titik dua]: Nama Penerbit [titik].
Contoh:
Harahap, Sahrin. (1994). Al-Qur'an dan Sekularisasi: Kajian Kritis
terhadap Pemikiran Thaha Husein. Cirebon: Tiara Wacana.
c. Penulisan nama dimulai dengan nama terakhir [koma], Nama depan (dan
tengah), serta disusun secara alfabetis.
d. Untuk nama Arab, kata Abu dan Ibn yang menjadi nama (seperti Abu
Zayd, Ibn Sina, Ibn Sirin) tidak dipisah dari nama yang mengikutinya.
- 22 -
Contoh:
Abu Zayd, Nasr Hamid. 1992. Naqd al-Khitāb al-Dini. Cairo: Dar Sina li al-
Nasyr, (Bukan: Zayd, Nasr Hamid Abu)
Harahap, Sahrin. 1994. Al-Qur 'an dan Sekularisasi: Kajian Kritis terhadap
Pemikiran Thaha Husein. Cirebon: Tiara Wacana.
e. Penulisan al- dan van (untuk nama Belanda) diabaikan dalam menyusun
alfabetik.
Contoh:
Al-Qimni, Sayyid Mahmud. 2004. Nabi Ibrahim: Titik Temu-Titik
Tengkar Agama-agama. Terj. Kamran As'ad Irsyadi. Cirebon: LKIS.
(Masuk dalam alfabet Q, bukan A).
f. Apabila karya berupa terjemah, maka nama penerjemah ditulis setelah
judul karya terjemah dengan didahului kata "terj." (bila terjemah ke
dalam bahasa Indonesia).
Contoh:
Al-Qimni, Sayyid Mahmud. 2004. Nabi Ibrahim: TitikTemu-Titik
Tengkar Agama-agama. Terj. Kamran As'adIrsyadi. Cirebon:
LKIS.
g. Judul artikel dalam jurnal atau buku antologi diberi tanda kutip dan tidak
miring, sementara nama jurnal dan judul buku antologi dicetak miring.
h. Khusus artikel jurnal, nomor halaman artikel dalam jurnal harus
dicantumkan, dan ditulis setelah tahun, misalnya 23-55.
i. Daftar pustaka diklasifikasikan menjadi: Artikel dan Buku (termasuk
artikel jurnal [termasuk jurnal online dalam bentuk pdf], artikel koran
dan majalah, dan artikel buku); dan Sumber Internet.
j. Contoh format daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran.
K. Catatan Tambahan
Untuk kebakuan bahasa Indonesia, digunakan beberapa buku terbitan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai berikut:
1. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (PUEBI).
2. Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPD).
3. Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing.
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
5. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBI).
6. Glosarium (berdasarkan keilmuan yang relevan, seperti agama, ilmu sosial
dan humaniora).
- 23 -
BAB IX
KOMPONEN DAN SISTEMATIKA SKRIPSI
A. Komponen Skripsi
Secara umum, komponen Skripsi terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian
awal, bagian subtansi (inti), dan bagian akhir.
1. Bagian Awal
Bagian awal berisi tampilan pertanggungjawaban administrasi
penulisan, meliputi:
1) Sampul Luar (Cover luar) yang berlogo Universitas Islam Bunga Bangsa
Cirebon.
2) Sampul dalam (Cover dalam) yang berlogo Universitas Islam Bunga
Bangsa Cirebon.
Sampul dalam ukuran kertas, bahan dan ketebalan disamakan dengan
bahan skripsi. (lihat lampiran 3)
3) Surat Pernyataan Keaslian Skripsi bermaterai 10.000. (lihat lampiran 4)
4) Lembar Persetujuan Pembimbing. (lihat lampiran 5)
5) Lembar Pengesahan. (Lihat lampiran 6)
6) Abstrak. (Lihat lampiran 7)
Abstrak skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Asing
(Bahasa Arab atau Inggris), ditulis dalam satu halaman. Isi Abstrak disusun
dalam lima paragraf: (a) latar belakang masalah, (b) tujuan penelitian (c)
metodologi penelitian yang digunakan (d) kunci hasil dan pembahasan
penelitian, dan (e) kesimpulan serta kontribusi penelitian. Masing-masing
unsur-unsur itu disebutkan secara ringkas tetapi mudah dipahami.
Paragraf Pertama, latar belakang masalah menyebutkan
situasi/kondisi yang menimbukan masalah dan perlu untuk dikaji secara
ilmiah. Latar belakang ini hendaknya sungguh-sungguh aktual dan sangat
menarik bagi peneliti yang dinyatakan dalam dua atau tiga kalimat.
Kemenarikan tersebut sebagai sebuah state of the art, sebuah kesenjangan
secara empiris dan atau secara teoretis. Keberhasilan dalam menggambarkan
latar belakang masalah itu dengan menarik, mendorong pembaca meneruskan
- 24 -
membaca abstrak sampai selesai dan keseluruhan isi naskah. Sebaliknya,
kegagalan menarik perhatian pembaca melalui latar belakang masalah ini,
dapat membuat pembaca tidak melanjutkan membacanya.
Paragraf Kedua,Tujuan penelitian menyatakan tujuan-tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini sejalan dengan rumusan masalah.
Paragraf Ketiga, Metodologi penelitian sedikitnya mengungkapkan
pendekatan penelitian, jenis penelitian, desain penelitian (bagi penelitian
kuantitatif), teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.
Paragraf Keempat, hasil berisi inti jawaban atau temuan yang
diperoleh dari pembahasan yang dilakukan sebagai jawaban atas rumusan
masalah yang diajukan sebeluknya. Hasil hendaknya disebutkan secara nyata
tetapi tidak rinci dan kalau perlu dapat mencantumkan data kuantitatif.
Hendaknya tetap dijaga agar informasi singkat tentang hasil itu menimbulkan
keinginan pembaca mengetahui lebih rinci dan lengkap sehingga
menggugahnya membaca isi naskah secara lengkap.
Paragraf Kelima, kesimpulan menujukkan arti dan implikasi hasil
kajian. Bagian penting dari kesimpulan adalah pemberian “makna” atas
interpretasi hasil penelitian dan pembahasannya, sehingga pernyataan
kesimpulan bersifat general—bukan lagi pernyataan yang spesifik. Pada
bagian ini dipaparkan pula secara singkat kontribusi hasil penelitian serta
rekomendasi ilmiah/saran yang diajukan atas dasar hasil /temuan kajian.
Di bagian bawah abstrak ditulis “Kata Kunci” . Penulisan Kata kunci
tiga sampai lima kata atau frasa, dicetak tebal dan diurut sesuai urutan alfabet.
- 25 -
2. Bagian Subtansi (Inti)
Bagian subtansi (inti) skripsi terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemaparan Latar Belakang Masalah langsung difokuskan pada isu
utama penelitian, sebuah general issue in society yang sekiranya
memunculkan masalah penelitian. Paparan tidak diawali dengan dasar
hukum atau kutipan peraturan perundang-undangan, akan tetapi isu actual
yang memiliki konsep teori dan dirasakan sebagai masalah yang harus
segera dicari solusinya. Masalah penelitian dapat diperoleh melalui berbagai
sumber antara lain: (1) pengalaman dan pengamatan, (2) kepustakaan yang
relevan dengan studi kita, (3) Mata kuliah yang kita programkan, (4) jurnal,
buku, abstrak dan majalah, (5) seminar, dan (6) pakar, dan teman-teman
yang dapat memberikan informasi. Secara umum masalah dapat terjadi,
jika: (1) ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan
dalam pengetahuan kita, (2) ada hasil-hasil yang bertentangan, dan (3) ada
suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskannya melalui penelitian.
Bagian ini diawali dengan paparan tentang “urgensi
tema/topik/konsep ilmu” yang diangkat sebagai focus kajian sebagai kondisi
ideal berdasarkan teori, asumsi-asumsi, hukum-hukum, dalil-dalil, atau
proposisi, peraturan perundang-undangan (jika ada), dan dalil-dalil Al-
Qur’an atau Hadis Nabi. Bagian ini berisi alasan-alasan logis urgensi
penelitian, juga signifikansi penelitian tersebut bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan bagi kehidupan sehari-hari.
Paparan berikutnya adalah gambaran “Fenomena” yang
berhubungan tema/topik penelitian sebagai sebuah isu actual yang
memberikan gambaran “kegelisahan peneliti” (jika fenomenanya
menunjukkan gejala yang negatif) atau mungkin “kemenarikan yang
sangat” (jika fenomenanya menunjukkan gejala yang sangat positif) dari
peneliti. Gambaran fenomena yang relevan dengan topik penelitian dapat
diambil dari sumber-sumber resmi pemerintah atau Lembaga formal,
Lembaga Profesi, atau Lembaga Swadaya Masyarakat yang
mempublikasikan secara resmi. Sebagai contoh, ketika peneliti menetapkan
topik kajian penelitiannya adalah tentang “Literasi pengaruhnya terhadap
mutu Pendidikan”, maka perlu dipaparkan “Fenomena Literasi masyarakat
Indonesia” yang telah dirilis oleh PISA (Program for International Student
Assesment) yang menyatakan bahwa kemampuan literasi membaca,
- 26 -
matematika, dan sains anak-anak Indonesia yang berusia 15 tahun lebih
rendah 100 poin dari rata-rata negara-negara OECD (Organization for
Economics Cooperation and Development). Dan paparan “mutu
Pendidikan Indonesia” yang telah dirilis oleh Lembaga Pendidikan Utama
Pearson menempatkan mutu Pendidikan Indonesia berada pada posisi
terbawah bersama Meksiko dan Brasil. Pemaparan fenomena seperti
tersebut di atas akan menguatkan pentingnya masalah “literasi dan mutu
Pendidikan” tersebut untuk diteliti.
Paparan selanjutnya menyajikan deskripsi kondisi riil di lokus
penelitian, khususnya fenomena kondisi riil dari topik penelitian. Gambaran
kondisi riil tersebut diperoleh dari penelitian pendahuluan yang dilakukan
oleh peneliti, sehingga benar-benar nyata secara empiris, bukan hasil
manipulasi. Gambaran kondisi riil ini hanya difokuskan pada topik atau
konsep ilmu yang akan diteliti. Deskripsinya dapat disertai dengan data-data
kuantitatif atau kualitatif yang memberikan fenomena adanya gap empiris
maupun gap teori yang pada akhirnya memunculkan adanya “masalah
penelitian”. Pada bagian ini paparan memberikan penekanan pada
kegelisahan peneliti jika masalah tersebut tidak segera dicari solusinya
secara akademis sesuai perspektif keilmuan peneliti.
Pada paparan selanjutnya disajikan tawaran solusi untuk
mendekati masalah yang telah dirasakan peneliti. Paparan tawaran solusi
tersebut adalah berupa argumentasi tentang urgensinya “konsep teori” yang
diposisikan sebagai variable penelitian atau konsep kajian. Asumsi-asumsi
atau proposisi-proposisi yang relevan antara masalah yang muncul dengan
konsep teori yang dipilih diformulakan untuk mendukung “ketertarikan
peneliti” melakukan penelitian. Pastikan tidak menuliskan kembali judul
penelitian secara lengkap (apalagi ditulis dengan huruf kapital) pada
paragraph terakhir latar belakang masalah. Yang lebih fundamental adalah
mengakhiri latar belakang masalah dengan memberikan deskripsi singkat
tentang kontribusi ilmiah dan kontribusi empiris jika penelitian tersebut
dilakukan.
B. Identifikasi Masalah
- 27 -
banyak faktor yang terkait. Sebagai contoh jika masalah penelitian kita
adalah “prestasi belajar yang rendah" maka faktor yang terkait atau yang
dapat menjadi penyebabnya antara lain: motivasi belajar siswa yang rendah,
gaya belajar siswa yang tidak sesuai, pengetahuan awal yang lemah, situasi
(atmosfir) kelas yang tidak menyenangkan, materi yang terlalu sulit bagi
siswa, strategi/metode/media pembelajaran yang kurang tepat, sistem
penilaian yang tidak membelajarkan.
Penulisan Identifikasi Masalah hendaknya diberi “prolog” bahwa
berdasarkan Latar Belakang Masalah di ataslah sejumlah masalah dapat
diidentifikasikan. Paparan Identifikasi Masalah menggunakan kata-kata
kunci yang menggambarkan kesenjangan, seperti: “Rendahnya” ,
“Kurangnya”, “Belum optimalnya”, “Kurang bervariasinya….” , dan
beberapa kata kunci lainnya. Contoh:
1. Rendahnya konsentrasi belajar siswa kelas VII terhadap konsep
Iman Kepada Allah pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMP Negeri 1 Kadugede Kuningan;
2. Belum optimalnya pengelolaan kelas yang dilakukan guru PAI pada
pembelajaran konsep Iman Kepada Allah pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Kadugede Kuningan;
3. Kurangnnya variasi metode pembelajaran pada pembelajaran konsep
Iman Kepada Allah pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMP Negeri 1 Kadugede Kuningan;
4. …..dan seterusnya dipaparkan hasil identifikasi masalah.
Yang harus dicatat adalah bahwa apa yang diidentifikasi adalah
“Masalah konseptual” atau masalah-masalah yang memiliki konsep
ilmu/teori. Pada contoh di atas “Masalah konseptual” itu diwakili dari
kemunculan “konsep konsentrasi belajar” ( Ilmu Psikologi Pendidikan),
“konsep pengelolaan kelas” dan “konsep variasi metode mengajar” (Ilmu
Didaktik Metodik).
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah (lazimnya dalam penelitian dengan Pendekatan
Kualitatif) berisi uraian batasan varaiabel-variabel/ faktor-faktor penyebab
munculnya masalah, dan yang akan menjadi fokus kajian. Pembatasan
masalah juga mempunyai arti menetapkan ruang lingkup penelitian dan
- 28 -
batasan operasional variabel penelitian. Kecuali itu, pembatasan dapat
dilakukan pada aspek waktu, lokasi, dan objek atau subjek penelitian.
Pembatasan Masalah ditulis berdasarkan Identifikasi Masalah, artinya
tidak keluar dari masalah-masalah yang sudah diidentifikasi sebelumnya.
Peneliti dapat mengambil satu “masalah yang telah diidentifikasi” agar lebih
lugas dan jelas posisi variable-variabel penelitian yang akan dilakukan.
Paparan Pembatasan Masalah harus secara lugas memosisikan “Subjek
Formal” yakni variable-variabel penelitian yang bersumber dari “konsep teori”
(misalnya: “Konsentrasi Belajar” dan “Daya Serap”) dan “Subjek Material”
penelitian yang berupa subjek, objek, lokasi, dan waktu penelitian. Deskripsi
pada Pembatasan Masalah secara tegas sudah mengarahkan formula rumusan
masalah dan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
D. Fokus Penelitian
Penulisan Fokus Penelitian (pada penelitian dengan
pendekatan kualitatif) tetap berdasarkan Latar Belakang Masalah.
Penulisannya memperlihatkan penggunaan pendekatan kajian dari
ilmu tertentu (sesuai latar keilmuan mahasiswa) sebagai “Subjek
Formal” untuk mendekati masalah penelitian yang ada pada “ Subjek
Material” penelitian. Sebagai contoh, jika fokus penelitian yang
dipilih oleh mahasiswa MPI adalah “Literasi digital untuk
meningkatkan mutu layanan Pendidikan di MAN Model Ciwaringin”,
maka focus penelitian harus secara lugas menyatakan “dimensi-
dimensi dari Literasi Digital” berdasarkan teori yang digunakan dan
lugas lokus penelitian di sekolah tersebut secara spesifik, misalnya
di kelas Full Day-nya. Dengan demikian focus penelitian tersebut
menjelaskan bahwa penelitian tentang Literasi Digital difokuskan
pada Etika Digital, Budaya Digital, Keterampilan Digital dan
Keamanan Digital di kelas Full Day MAN Ciwaringin Kabupaten
Cirebon. Yang harus diperhatikan adalah bahwa deskripsi focus
penelitian diangkat berdasarkan konsep ilmu. Hindari focus
penelitian yang “bukan konsep ilmu” seperti: kendala, hambatan,
kelebihan, keunggulan, kekurangan. Deskripsi Fokus Penelitian
dalam hal ini memberikan “arus informasi” tentang redaksi rumusan
masalah dalam penelitian kualitatif.
- 29 -
E. Rumusan Masalah
Rumusan masalah (research problem) berisi pertanyaan-pertanyaan
yang akan dicari jawabannya melalui penelitian. Rumusan masalah bisa
satu pertanyaan penelitian atau lebih. Rumusan masalah dibuat
berdasarkan hasil identifikasi dan pembatasan masalah (pada penelitian
kuantitatif) dan berdasarkan focus penelitian (pada penelitian kualitatif).
Pada penelitian kuantitatif masalah dapat diformulasikan menjadi tiga
bentuk, yaitu: rumusan masalah deskriptif (menanyakan status suatu
variable penelitian), asosiatif (menanyakan ada tidaknya
hubungan/pengaruh yang signifikan), dan komparatif (menanyakan ada
tidaknya perbedaan yang signifikan), sedangkan pada penelitian
kuantitatif masalah dirumuskan berdasarkan konsep kajian/teori.
1. Rumusan Masalah pada Penelitian Kuantitatif
Rumusan Masalah pada Penelitian Kuantitatif disusun terdiri
dari Rumusan Masalah Deskriptif dan Rumusan Masalah Inferensial
(Asosiatif/Komparatif sesuai desain penelitian yang dipilih).
Rumusan Masalah Deskriptif adalah rumusan masalah yang
menanyakan status variable penelitian. Jadi kalau sebuah desain
penelitian memiliki dua variable (X dan Y), maka terdapat dua
rumusan masalah deskriptif yang menanyakan status Variabel X dan
Variabel Y. Rumusan Masalah Deskriptif pada penelitian kuantitatif
menggunakan diksi seperti: “Seberapa baik”, “Seberapa tinggi”,
“Seberapa kuat”. Contoh:
• Seberapa tinggi konsentrasi belajar siswa kelas VII SMP N
1 Cirebon pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam tema
Iman Kepada Allah?
• Seberapa tinggi hasil belajar siswa kelas VII SMP N 1
Cirebon pada Pendidikan Agama Islam tema Iman Kepada
Allah?
Rumusan Masalah Inferensial harus sejalan dengan desain
penelitian dan menggambarkan redaksi Hipotesis penelitiannya.
Rumusan Masalah Inferensial Penelitian Asosiatif (Hubungan;
Pengaruh) dapat menggunakan kata tanya: “Seberapa erat
hubungan”, “seberapa kuat” atau “Apakah terdapat hubungan
yang signifikan”; “Seberapa besar pengaruh” atau “Apakah
- 30 -
terdapat pengaruh yang signifikan”. Pada penelitian komparatif
dapat menggunakan kata tanya “Seberapa besar perbedaan” atau
“Apakah terdapat perbedaan yang signifikan”. Perhatikan pula
penggunaan kata sambung “dengan”, “Terhadap” dan “antara”
untuk rumusan masalah penelitian asosiatif. Contoh:
• Seberapa erat hubungan budaya multicultural dengan
moderasi beragama di Pondok Pesantren Al Achayar Plered
Cirebon? (X Y)
• Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara budaya
multicultural dengan moderasi beragama di Pondok
Pesantren Al Achayar Plered Cirebon? (X Y)
• Seberapa kuat pengaruh penerapan model pembelajaran
Jigsaw terhadap kemampuan berpikir kristis siswa kelas XII
MTs N 1 Cirebon pada mata pelajaranAqidah Akhlak? (X
→ Y)
• Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan
model pembelajaran Jigsaw terhadap kemampuan berpikir
kristis siswa kelas XII MTs N 1 Cirebon pada mata
pelajaranAqidah Akhlak? (X → Y)
• Apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan
dari penerapan model pembelajaran Jigsaw dan penilaian
Portofolio terhadap kemampuan berpikir kristis siswa kelas
XII MTs N 1 Cirebon pada mata pelajaranAqidah Akhlak?
(X1,X2 →Y)
• Seberapa besar perbedaan kemampuan berpikir kristis siswa
kelas XII MTs N 1 Cirebon sebelum dan sesudah penerapan
model pembelajaran Jigsaw pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak? ( X │ Y)
• Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada
kemampuan berpikir kristis siswa kelas XII MTs N 1 Cirebon
sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran Jigsaw
pada mata pelajaran Aqidah Akhlak?
(X │Y).
- 31 -
2. Rumusan Masalah pada Penelitian Kualitatif
Rumusan Masalah pada penelitian kualitatif tetap harus
masalah yang konseptual, artinya masalah yang dirumuskan
berdasarkan konsep teori/kajian. Pada penelitian kualitatif lazimnya
ada “Masalah Utama” dan “Pertanyaan Penelitian” yang
dikembangkan dari konsep teori/kajian. Oleh karena itu rumusan
masalah pada penelitian kualitatif harus memperhatikan “Fokus
Penelitian” yang telah dirumuskan sebelumnya. Diksi kata tanya
yang digunakan dalam penelitian kualitatif sebaiknya menggunakan
“Bagaimana” dan “Mengapa”. Kata tanya “Apa” dalam batas tertentu
masih mungkin digunakan sepanjang memberikan kemungkinan
jawaban yang holistic dan komprehensif. Hindari penggunaan kajian
yang menanyakan “kekurangan”, “kelebihan”, “penyebab” dan
sejenisnya karena itu bukan konsep ilmu/teori, artinya akan menjadi
bukan pertanyaan penelitian yang konseptual.
Contoh, pada penelitian kualitatif yang berjudul
“Transformasi Literasi Digital untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
di Kelas Full Day MAN Ciwaringin Kabupaten Cirebon”, maka
rumusan masalah utamanya dapat dirumuskan menjadi: “Bagaimana
tingkat literasi digital untuk meningkatkan mutu Pendidikan di kelas
Full Day MAN Ciwaringin Kabupaten Cirebon?” Rumusan masalah
utama di atas pada penelitian kualitatif kemudian dikembangkan
menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian yang menanyakan
dimensi-dimensi/indikator-indikator dari teori Literasi Digital yang
meliputi Etika Digital, Budaya Digital, Keterampilan Digital
dan Keamanan Digital sebagaimana sudah dieksplisitkan di
Fokus Penelitian, sehingga pertanyaan penelitiannya adalah
sebagai berikut.
• Bagaimana Etika Digital untuk meningkatkan mutu
Pendidikan di kelas Full Day MAN Ciwaringin
Kabupaten Cirebon?
• Bagaimana Budaya Digital untuk meningkatkan mutu
Pendidikan di kelas Full Day MAN Ciwaringin
Kabupaten Cirebon?
- 32 -
• Bagaimana Keterampilan Digital untuk meningkatkan
mutu Pendidikan di kelas Full Day MAN Ciwaringin
Kabupaten Cirebon?
• Bagaimana Keamanan Digital untuk meningkatkan
mutu Pendidikan di kelas Full Day MAN Ciwaringin
Kabupaten Cirebon?
3. Rumusan Masalah pada Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas menuntut perumusan masalah
penelitian yang menggambarkan deskripsi pemberian Tindakan dan
dampak pemberian Tindakan. Dampak dari pemberian Tindakan
dalam hal ini dapat diketahui manakala ada pembanding antara
keadaan pra-tindakan dan setelah pemberian Tindakan. Oleh karena
itu rumusan masalah pada Penelitian Tindakan Kelas akan
menanyakan: kondisi pra-tindakan; proses pemberian Tindakan; dan
kondisi pasca Tindakan. Contoh:
• Bagaimana kemampuan motoric halus anak kelompok B TK
Al Azhar Kabupaten Cirebon sebelum penerapan bermain
finger painting?
• Bagaimana proses pemberian tindakan dengan bermain
finger painting untuk meningkatkan kemampuan motoric
halus anak kelompok B TK Al Azhar Kabupaten Cirebon?
• Bagaimana kemampuan motoric halus anak kelompok B TK
Al Azhar Kabupaten Cirebon setelah penerapan bermain
finger painting?
F. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk memberi jawaban atas
permasalahan penelitian yang telah dibuat dalam bentuk rumusan
masalah/pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian dinyatakan dalam kalimat
yang sifatnya menggali atau mendalami informasi faktual. Kata-kata yang
dapat digunakan dalam tujuan penelitian antara lain: untuk mempelajari (to
study), mengeksplorasi (to explore), mengkaji/menganalisis (to analysis),
menemukan (to find out), atau mengungkapkan (to reveal). Hindari Tujuan
Penelitian yang hanya untuk “mengetahui” . Contoh Tujuan Penelitian:
- 33 -
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk:
1. menganalisis Etika Digital pada kelas Full Day MAN
Ciwaringin Kabupaten Cirebon;
2. menganalisis Budaya Digital pada kelas Full Day MAN
Ciwaringin Kabupaten Cirebon;
G. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian berisi tentang kontribusi yang dapat diperoleh
setelah masalah penelitian terpecahkan. Kegunaan penelitian terdiri dari dan
kegunaan praktis. Kegunaan teoritis berupa
pembuktian/pendukungan/penguatan, pengembangan atau penolakan teori.
Kegunaan praktis berupa pemecahan permasalahan atau altenatif solusi
penyelesaian masalah dalam praktik penyelenggaraan pendidikan. Kegunaan
praktis dapat dibuat dengan menyebut pihak-pihak yang dapat memperoleh
manfaat langsung dari hasil penelitian yang telah dilakukan, misalnya
kegunaan penelitian bagi: siswa, guru, sekolah, dinas pendidikan, dan orang
tua serta masyarakat.
- 34 -
Judul Penelitian:
EFEKTIFITAS PERMAINAN MEMANCING IKAN ANGKA
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP
BILANGAN ANAK PAUD MA’ARIF KEDAWUNG
Kategori Teori Sumber Teori Formula Deskripsi Teori
Grand Theory Teori ke-PAUD-an A. Deskripsi Teori
menurut Maria 1. Karakteristik
Montesory Pendidikan Anak
Middle Theory Teori Pengembangan Usia Dini
Kognitif AUD 2. Pengembangan
menurut Montesory Kognitif Anak Usia
& Teori Bermain Dini
menurut Hurlock 3. Konsep Bilangan
Operational Teori Pengembangan pada Anak Usia Dini
Theory Pengenalan Konsep 4. Pengembangan
Bilangan bagi AUD Kemampuan
& Teori Permainan Pengenalan Konsep
Memancing Ikan Bilangan Anak Usia
Angka Dini
5. Bermain dan
Permainan pada
Pendidikan Anak
Usia Dini
6. Permainan
Memancing Ikan
Angka
7. Hubungan
Permainan
Memancing Ikan
Angka dengan
Kemampuan
- 35 -
Mengenal Konsep
Bilangan AUD
- 36 -
(menggunakan konsep-konsep kajian dari satu disiplin ilmu), multidisiplin
(menggunakan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri),
maupun interdisiplin (menggunakan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu
yang beririsan). Contoh:
Judul Penelitian:
TRANSFORMASI LITERASI DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN
MUTU PENDIDIDIKAN DI KELAS FULL DAY MAN
CIWARINGIN KABUPATEN CIREBON
Kategori Teori Sumber Teori Formula Deskripsi Teori
Grand Theory • Teori Perubahan A. Kerangka Teoretik
Budaya 1. Perubahan Budaya
• Budaya Digital 2. Budaya Digital
• Teori Budaya 3. Literasi Digital
Mutu a. Etika Digital
Middle Theory • Teori Literasi b. Budaya Digital
Digital c. Keterampilan
• Literasi Digital Digital
pada Dunia d. Keamanan Digital
Pendidikan 4. Literasi Digital pada
• Teori Mutu Dunia Pendidikan
Pendidikan 5. Budaya Mutu
6. Mutu Pendidikan
Operational • Teori Etika
7. Transformasi Literasi
Theory Digital
Digital untuk
• TeoriBudaya
Meningkatkan Mutu
Digital,
Pendidikan
• Teori
Keterampilan
Digital
• Teori
Keamanan
Digital
- 37 -
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Bagian ini berisi hasil kajian (review) dari laporan hasil-hasil
penelitian terdahulu yang sesuai dengan masalah atau tema pokok yang
diajukan peneliti. Kajian hasil penelitian relevan sangat penting karena
dapat membantu peneliti untuk: (1) mengkomparasi penelitian yang akan
dilakukan dengan temuan penelitian sebelumnya tentang hal-hal penting
yang menjadi kelebihan dan kelemahan penelitian sebelumnya
dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, (2)
memposisikan (positioning) temuan peneliti (serupa atau berbeda) dengan
temuan penelitian sebelumnya, sehingga peneliti dapat mencegah
terjadinya duplikasi atau replikasi penelitian, dan (3) melakukan verifikasi,
kritik, dan koreksi terhadap hasil penelitian sebelumnya dari aspek
ketepatan masalah, teori, dan metodologis.
Penelitian yang Relevan (bukan yang sama variable-variabelnya)
sedikitnya tiga penelitian. Deskripsinya meliputi: Penelitian siapa (tidak
ditulis skripsi/tesis/disertasi/artikel); Judulnya apa; Apa tujuan
penelitiannya; Bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan (setidaknya
mengungkapkan jenis dan desain penelitian, teknik pengumpulan data dan
pengolahan datanya); Bagaimana hasil penelitiannya; Apa yang menjadi
temuannya; Apa kesimpulan penelitiannya; dan Apa perbedaan serta
persamaan dengan penelitian yang akan Anda lakukan. Sebaiknya
deskripsi setidaknya tiga penelitian tersebut dilanjutkan dengan penyajian
dalam bentuk Tabel, seperti di bawah ini.
Tabel….
Penelitian Terdahulu yang Relevan
Peneliti &
No. Judul Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
Penelitian
1.
2.
3.
- 38 -
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan jembatan untuk menyusun hipotesis.
Kerangka berpikir adalah argumentasi-argumentasi logis, rasional dan
kritis mengenai hubungan atau keterkaitan antar variabel penelitian yang
disusun peneliti berdasarkan hasil komparasi, analisis dan sintesis teori.
Kerangka berpikir tidak disusun berdasarkan pada akal sehat (common
sense) si-peneliti, tetapi berdasarkan hasil kajian teori yang handal.
Secara sederhana kerangka berpikir adalah alasan rasional yang
dirumuskan dengan pernyataan “jika p maka q (pq). Sebagai contoh dapat
dilihat dalam hubungan keterkaitan antara variabel “insentif” dan “kinerja
guru”. Setelah mengkaji konsep-konsep tentang insentif dan kinerja guru
serta keterkaitan teoretis keduanya, peneliti dapat menyusun kerangka
berpikir, yaitu secara sederhana peneliti dapat menggunakan “asumsi”
bahwa, “Jika insentif ditingkatkan maka kinerja guru akan meningkat.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian insentif
terhadap kinerja guru atau makin baik insentif guru maka makin tinggi
pula kinerjanya”.
Penyusunan Kerangka Berpikir dengan demikian merupakan
“bangunan berpikir” yang disusun oleh peneliti dengan menggunakan
asumsi-asumsi teori dan hubungan antarasumsi-asumsi teori tentang
variable yang sedang diteliti untuk menjawab rumusan masalah. Kerangka
berpikir yang telah disusun, oleh peneliti dapat dibuat dalam bentuk bagan
atau skema yang melukiskan keterkaitan logis antara variabel-variabel
penelitian dalam menjawab masalah penelitian.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian dibentuk berdasarkan kerangka berpikir yang
telah disusun peneliti. Hipotesis penelitian jawaban sementara dari masalah
penelitian yang masih harus diuji kebenarannya secara empirik. Hipotesis
penelitian pada umumya ditemukan dalam penelitian kuantitatif. Dalam
penelitian kualitatif hampir tidak dikenal istilah hipotesis, karena dalam
penelitian kualitatif tidak menguji teori.
1. Hipotesis Penelitian (Kuantitatif)
Hipotesis Penelitian dirumuskan dalam pernyataan “dugaan”
atau pernyataan jawaban dari rumusan masalah yang telah
- 39 -
ditetapkan. Hipotesis disusun secara berpasangan H0 (Hipotersis
Nol) dan Ha (Hipotesis kerja) dan disusun berdasarkan rumusan
masalah inferensial. Peneliti dapat menggunakan jenis Hipotesis
dengan menggunakan “pengujian dua pihak” (two tail) yang
menggunakan kata kunci “Terdapat Pengaruh” (Ha), ”Terdapat
Hubungan” (Ha), “Terdapat perbedaan” (Ha), Tidak terdapat
pengaruh (H0), ”Tidak terdapat Hubungan” (H0), dan “Tidak
terdapat perbedaan” (H0). Pengujian hipotesis dengan Uji Dua
Pihak secara statistik menggunakan “=0” dan “≠0”. Contoh
rumusan sepasang hipotesis:
- 40 -
yang sudah dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif ataukah kualitatif. Paparan tentang karakteristik pendekatan
kualitatif/kuantitatif dapat diberikan dengan mengutip beberapa pendapat
ahli. Paparan selanjutnya adalah tentang jenis penelitian yang digunakan
peneliti untuk memecahkan masalah penelitian. Berbagai ragam penelitian
antara lain: metode penelitian korelasi, eksperimen, kausal komparatif,
deskriptif, evaluasi, kebijakan, tindakan kelas, sejarah, survei, studi kasus,
pengembangan (R & D), dan metode penelitian kepustakaan.
Desain atau rancangan penelitian berisi pola umum penelitian
yang akan digunakan peneliti. Desain penelitian akan mengikuti pola dari
jenis penelitian yang dipilih peneliti. Sebagai contoh jika peneliti
menggunakan jenis penelitian eksperimen maka ia akan memilih salah satu
disain penelitian eksperimen, seperti sebagai berikut: one shot case study,
one group pre-test pos-tes design, the statis group camparison, randomized
control group design, randomized pre and pos-test control group design,
Solomon four group, treatment by level design, dan factorial design.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dipilih jenis
penelitiannya, yaitu: Studi Naratif, Studi Fenomenologi, Studi Kasus, Studi
Etnografi, dan atau Studi Grounded Theory. Peneliti memilih salah satu
jenis penelitian tersebut sesuai dengan karakteristik masalah penelitian.
Karakteristik jenis penelitian kualitatif yang dipilih dapat dijelaskan dengan
mensitasi sumber yang memadai dan memberikan deskripsi singkat
bagaimana jenis penelitian itu dioperasikan dalam menjawab rumusan
masalah.
Bagi peneliti yang menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dapat memberikan deskripsi singkat tentang apa itu PTK dan
karakteristiknya dari berbagai sumber yang kompeten. Selanjutnya
dipaparkan apa desain atau model PTK yang akan digunakan, misalnya PTK
model dari Kemmis dan Taggart yang bersiklus, kolaboratif, dengan
Langkah-langkah setiap siklusnya dimulai dari: Perencanaan, Tindakan,
Observasi, dan Refleksi. Beri deskripsi yang memadai untuk setiap Langkah
dalam siklus PTK tersebut dengan mengutip berbagai sumber. Menjadi
lebih baik manakala dikutip gambar/skema siklus PTK tersebut.
- 41 -
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat atau lokasi di mana penelitian dilakukan.
Berikan alasan atau pertimbangan yang ilmiah mengapa dipilihnya lokasi
penelitian tersebut. Sedangkan waktu penelitian berisi penjelasan kapan
penelitian dilakukan (semester, tahun pelajaran) dan lamanya penelitian
dilakukan. Bagian ini dapat juga dilengkapi penjadwalan rencana kerja penelitian
yang dibuat dalam bentuk tabel.
Dalam penelitan kualitatif tempat penelitian biasa disebut latar atau
setting penelitian. Latar berisi penjelasan secara rinci situasi sosial meliputi:
lokasi, tempat, aktivitas atau tokoh yang diteliti.
- 42 -
tak-acak dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, yaitu:
purposive sampling. quota sampling, accidental sampling, dan snowball
sampling.
E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data (data collecting) menjelaskan teknik apa yang
digunakan untuk menjaring data tentang variabel atau fokus penelitian. Pada
penelitian kuantitatif teknik pengumpulan data dapat dibedakan atas teknik tes
dan non-tes. Teknik tes, seperti: tes prestasi, tes potensi, tes IQ, dan tes bakat
digunakan untuk mengukur kinerja maksimum (performance maximum)
individu. Sedangkan teknik non-tes digunakan untuk mengukur performance
typical individu, seperti: kuesioner tentang jenis pekerjaan, agama, hoby, IPK,
dll., skala motivasi berprestasi, skala sikap, persepsi, skala gaya belajar, dll.,
wawancara (interview), pengamatan (observation) dan dokumentasi.
Pada bagian ini, disamping dijelaskan jenis teknik pengumpulan data
juga dijelaskan jenis alat pengumpul data (instrument) yang digunakan untuk
menjaring data penelitian. Sebagai contoh, ketika peneliti ingin menjaring
- 43 -
data hasil belajar PAI, maka ia dapat menggunakan teknik tes dan
instrumennya disebut tes hasil belajar PAI. Begitupula bila peneliti ingin
menyelidiki bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran maka ia
dapat menggunakan teknik observasi dan instrumen atau alat pengumpul
datanya disebut pedoman observasi.
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi
strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung,
observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-
teknik pelengkap seperti foto, rekaman, dan lain sebagainya.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
kualitatif adalah sebagai berikut: Observasi, wawancara dan dokumentasi.
Perlu dijelaskan jenis teknik pengumpulan data tersebut secara singkat dan
digunakan untuk mengumpulkan data apa dan dari siapa/dari mana data
tersebut dikumpulkan.
F. Instrumen Penelitian
Pada bagian ini dipaparkan “Kisi-kisi” setiap instrument yang
dikembangkan dari konstruk teori yang telah disusun di Bab II,
sehingga pada bagian ini disajikan Kisi-kisi instrument penelitian yang
dikembangkan sebagai teknik pengumpulan data. Kisi-kisi itu bisa
berupa: Kisi-kisi Angket, Kisi-kisi Pedoman Wawancara, Kisi-kisi
Pedoman Observasi, Kisi-kisi Pedoman Pengumpulan Dokumen, dan
atau Kisi-kisi Tes.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan untuk penelitian kuantitatif
wajib dilakukan “Uji Coba Instrumen” yang hasilnya dilakukan
pengujian Validitas Instrumen dan Reliabilitas. Uji coba tersebut
usahakan bukan kepada sampel penelitian. Hasil Uji Validitas dan
Reliabilitas Instrumen dengan SPSS diletakkan sebagai lampiran.
H. Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data penelitian kualitatif dilakukan dengan
teknik-teknik berikut ini:
1. Credibility dan transferability
Credibility dan transferability atau validitas desain menunjukkan
tingkat kejelasan fenomena hasil penelitian sesuai dengan kenyataan.
Dalam penelitian kuantitatif validitas ini berkenaan dengan validitas
- 44 -
internal atau inferensi kausal, validitas eksternal atau generalisasi,
objektivitas atau sesuai kenyataan dan reliabilitas atau keajegan.
Sedangkan Validitas desain kualitatif adalah tingkat dimana interpretasi
dan konsep memiliki makna yang sama (mutual meanings) antara
peneliti dan partisipan. Peneliti dan partisipan sepakat tentang deskripsi
dan komposisi sebuah kegiatan, utamanya makna kegiatan tersebut.”
2. Dependability/ auditability (Reliabilitas)
Dependability dan auditability atau reliabilitas dapat diulangi oleh
peneliti lain dengan metode dan situasi sama. Hal ini tidak mungkin
terjadi dalam penelitian kualitatif. Karena situasi dalam penelitian
kualitatif adalah natural, sehingga tidak mungkin direkonstruksi kembali
oleh orang lain dalam waktu yang lain. Faktor lain yang menyebabkan
syarat reliabilitas tidak bisa diterapkan pada penelitian kualitatif adalah
bahwa cara melaporkan hasil penelitian oleh peneliti bersifat
ideosyncartic dan individualistic sehingga selalu berbeda dari peneliti ke
peneliti.
Dalam penelitian kualitatif, reliabilitas dipengaruhi oleh: a) status
dan kedudukan peneliti di kalangan anggota kelompok yang diselidiki dan
hubungan pribadinya dengan partisipan, b) pilihan informan, c) situasi dan
kondisi sosial yang mempengaruhi informasi yang diberikan, d) definisi
konsep, e) metode pengumpulan dan analisis data penelitian.
Dependabilitas ditujukan sejauh mana kualitas proses dalam
mengkonseptualisasikan penelitian, nilai, dan pengumpulan data,
interpretasi temuan dan pelaporan yang dimintakan pihak-pihak atau
orang-orang yang telah pakar atau ahli dalam penelitian kualitatif, fungsi
orang tersebut hanya sebagai editor yang memberikan koreksi secara
independen terhadap proses penelitian.
Usaha yang dilakukan untuk mempertinggi reliabilitas internal
adalah: a) uraian deskriftif yang konkrit, b) membentuk tim peneliti, c)
menggunakan partisipan lokal sebagai asisten peneliti, d) meminta pendapat
atau pertimbangan ahli lain, dan e) pencatatan data atau informasi dengan
alat mekanis. Reliabilitas dalam penelitian ini akan dilakukan untuk
mempertajam uraian deskriptif yang konkrit, yaitu pengungkapan data
wawancara dan dokumen dengan konfirmasi berulang-ulang terhadap
responden, meminta pendapat dan pertimbangan peneliti lain yang
- 45 -
menggunakan pendekatan kualitatif, dan pencatatan data atau informasi
dengan alat mekanis menggunakan komputer.
3. Confirmability (Objektivitas)
Data yang ditemukan dianalisis secara cermat dan teliti, disusun,
dikategorikan secara sistematik, dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman,
kerangka pikirdan persepsi peneliti tanpa prasangka dan kecenderungan-
kecenderungan tertentu. “Confirmability atau objektivitas dalam penelitian
kualitatif berarti jujur, peneliti mencatat apa yang dilihat, didengar,
ditangkap, dan dirasakan berdasarkan persepsi dan keyakinan dia, tidak
dibuat-buat atau direka-reka,” (Sukmadinata, 2007: 105).
Subjektivitas sebagai lawan dari objektivitas memang harus
dihindari dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian kualitatif dianggap
objektif bila dibenarkan atau dikonfirmasi oleh peneliti lain. Oleh
karenanya istilah objektivitas dalam penelitian kualitatif sering disebut
confirmability.
Konfirmabilitas merupakan proses mengacu pada hasil peneli tian.
Apabila konfirmabilitas ini menunjukkan data cukup koheren, maka
temuan penelitian dipandang memenuhi syarat, namun bila tidak cukup
koheren, maka temuan dianggap gugur dan peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data. Oleh karena itu, peneliti berusaha meningkatkan
kredibilitas agar hasil penelitian bisa diterapkan oleh orang lain.
Menurut Sukmadinata (2007: 105), “Penelitian kualitatif melibat
kan segi-segi subjektif, tetapi tidak berarti peneliti bebas menafsirkan
apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan semau dia; dia harus jujur atau
disiplin terhadap dirinya.”
I. Analisis Data
a. Analisis Data pada Penelitian Kuantitatif
Analisis kuantitatif dengan menggunakan statistik terdapat dua jenis
analisis yaitu: a) analisis deskriptif; b) Uji Asumsi Klasik/Uji Prasyarat
Analisis; dan c) analisis inferensial.
1) Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis untuk mengungkapkan keadaan
atau karakteristik data sampel untuk masing-masing variabel penelitian
- 46 -
secara tunggal. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan
statistika deskriptif yang meliputi tabel distribusi, frekuensi, grafik, ukuran
pemusatan (rata-rata, median, modus, dan quartil), dan ukuran penyebaran
(rentang, standard deviasi, koefisien varians, skewness, dan kurtosis).
Analisis Statistik Deskriptif dilakukan khususnya untuk menjawab
rumusan masalah deskriptif yang telah dirumuskan sebelumnya. Oleh
karena itu pada analisis statistik deskriptif setelah melakukan penyajian
data dan menentukan pemusatan data dan penyebaran data kemudian
menentukan status variable dengan mengambil, misalnya, data “mean”
untuk dilakukan konversi persentase yang dilanjutkan dengan
menngkonversi nilai persentase itu ke dalam standar kualitatif berdasarkan
tabel konversi persentase.
2) Uji Asumsi Klasik/Uji Prasyarat Analisis
Analisis data statistik pada penelitian kuantitatif sebelum
melakukan pengujian statistik inferensial guna melakukan pengujian
hipotesis terlebih dahulu harus dilakukan pengujian asumsi klasik atau uji
prasyarat analisis untuk memastikan apakah analisis statistik inferensial
yang parametrik atau nonparametric. Uji Asumsi Klasik yang harus
dilakukan untuk setiap jenis penelitian adalah sebagai berikut:
a) Penelitian Korelasi : Uji Normalitas Data dan Uji Linearitas Data;
b) Penelitian Regresi : Uji Normalitas Data, Uji Autokorelasi, Uji
Heterokedastisitas, dan Uji Multikolinearitas Data;
c) Penelitian Komparatif : Uji Normalitas Data dan Uji Homogenitas
Data.
3) Analisis Inferensial
Analisis inferensial dilakukan untuk menarik kesimpulan untuk
menggeneralisasi populasi berdasarkan hasil pengujian hipotesis dari data
sampel. Pengujian hipotesis didahului dengan pengujian persyaratan analisis,
yaitu pengujian asumsi distribusi normal dan homogen data populasi. Khusus
untuk hasil pengujian normalitas akan menentukan jenis statistika inferensial
yang akan digunakan
Apabila persyaratan normalitas data dipenuhi, maka peneliti dapat
menggunakan teknik analisis dalam statistika parametrik, sebaliknya jika
persyaratan normalitas tidak dipenuhi atau data tidak berdistribusi normal,
- 47 -
maka peneliti dapat menggunakan teknik analisis dalam statistika non-
parametrik.
Struktur penyajian analisis statistik inferensial untuk setiap jenis
penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
a) Penelitian Korelasi
b) Penelitian Komparatif
c) Penelitian Regresi
• Tabulasi output SPSS;
• Perumusan “Persamaan Regresi” dan penjelasannya;
• Perumusan “Koefisien Determinan” dan penjelasannya;
• Perumusan “Epsilon” atau “Pengaruh Variabel Lain”
• Uji Hipotesis dan kesimpulan hasil Uji Hipotesis
• Interpretasi atas hasil penngujian hipotesis (pengambilan
makna penelitian)
- 48 -
bagan, dan tabel. Penggunaan gambar, bagan, dan tabel bisa memperkuat
data deskriptif dan mempermudah pembaca dalam memahami isi penelitian
ini. Tahap Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan dilakukan sejak peneliti
berusaha mencari makna dari data yang terkumpul, dalam hal ini tema hubungan
dan kesamaan dari hal-hal yang sering timbul.
Analisis data kualitatif dapat dilakukan dengan Analisis Coding
menurut Strauss & Corbin, yakni membuat kategori-kategori data dengan
mengelompokkan atau menyingkat nama (memberi label). Data penelitian
kualitatif yang sudah ditranskrip secara lengkap dan utuh selanjutnya
dilakukan Analisis Coding dengan tahapan: a) open coding; b) axial coding;
dan c) Selective coding.
Open Coding, merupakan proses memilah, menemukan kosep-konsep
tema (konseptualisasi) dan mengelompokkan menjadi kategorisasi konsep-
konsep tema serta sub-kategori dari data penelitian yang tertuang dalam
transkrip. Axial Coding merupakan proses menghubungkan kategori-
kategori tema yang telah ditemukan dengan sub-sub kategori sehingga
memunculkan pola gagasan atau arah analisis. Langkah analisis
selanjutnya adalah melakukan Selective Coding, yakni cara
menghubungkan kategori-kategori dengan logis sehingga membentuk suatu
formula temuan benar (Kebenaran konseptual yang diangkat dari fakta
lapangan). Guna memudahkan memahami Analisis Coding, maka
perhatikan gambar di bawah ini.
- 49 -
Gambar……
Tahapan Analisis Coding
- 50 -
Pelajaran Aqidah Akhlak di MAN 2 Cirebon,” maka sistematika penyajian data
Hasil Penelitian nya adalah sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian
Diawali dengan “prolog” yang mengantarkan kepada substansi
penelitian (Penelitian apa dan bagaimana penellitian itu dilaksanakan).
1. Deskripsi Data Model Pembelajaran Jigsaw
Pada bagian ini dijelaskan bagaimana data variable
penerapan model pembelajaran Jigsaw (variable X) diperoleh
dengan menggunakan teknik pengumpulan data apa, apa dimensi
atau indikatornya, kalau instrumen yang digunakan adalah
angket maka memiliki berapa item (jelaskan bahwa angket yang
digunakan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas), jelaskan
apa skala pengukurannya (misalnya menggunakan skala Likert),
baru kemudian tampilkan tabel-tabel out put SPSS hasil
pengujian deskriptif dan histogramnya.
Analisis diarahkan untuk mendeskripsikan data statistik
yang berhubungan dengan “pemusatan data” dan “penyebaran
data”. Analisis deskriptif kemudian dilanjutkan dengan “Uji
Persenntase” dengan mengubah nilai “mean” menjadi nilai
“Persentase” yang kemudian dikonversikan dengan Tabel
Konversi Persentase guna menjawab pertanyaan penelitian
“Seberapa baik penerapan model pembelajaran Jigsaw pada mata
pelajaran Aqidah Akhlak di kelas XII MAN Ciwaringin
Cirebon?” Pada bagian akhir peneliti harus menyimpulkan
jawabannya dan memberi “makna” atau interpretasi atas hasil
analisis tersebut.
2. Deskripsi Data Daya Serap Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
- 51 -
pengukurannya (misalnya menggunakan skala Likert), baru
kemudian tampilkan tabel-tabel out put SPSS hasil pengujian
deskriptif dan histogramnya.
Analisis diarahkan untuk mendeskripsikan data statistik
yang berhubungan dengan “pemusatan data” dan “penyebaran
data”. Analisis deskriptif kemudian dilanjutkan dengan “Uji
Persenntase” dengan mengubah nilai “mean” menjadi nilai
“Persentase” yang kemudian dikonversikan dengan Tabel
Konversi Persentase guna menjawab pertanyaan penelitian
“Seberapa tinggi daya serap pada mata pelajaran Aqidah Akhlak
siswa di kelas XII MAN Ciwaringin Cirebon?” Pada bagian akhir
peneliti harus menyimpulkan jawabannya dan memberi “makna”
atau interpretasi atas hasil analisis tersebut.
3. Uji Asumsi Klasik Regresi
Pada bagian ini dipaparkan beberapa uji asumsi klasik
yang dimulai dengan : apa maksud pengujian tersebut dan
bagaimana kriteria yang digunakan untuk penngujian
tersebut. Barulah kemudian disajikan output SPSS nuntuk
pengujian asumsi klasik tersebut dan diakhiri dengan
kesimpulan hasil penhgujian.
4. Uji Regresi Parsial
Pada bagian ini harus dipaparkan bahwa analisis
dilakukan untuk menjawab rumusan masalah, “Apakah
terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan model
pembelajaran Jigsaw terhadap daya serap matapelajaran
Aqidah Akhlak siswa kelas XII MAN Ciwaringin Cirebon?”
Paparan tersebut kemudian dilanjutkan dengan argumentasi
analisis statistik apa yang akan digunakan untuk menguji
Hipotesis peneliltian yang telah diajukan. Cantumkan Hipotesis
penelitian. Paparkan out put SPSS yang relevan untuk pengujian
statistik tersebut.
Pada kasus penelitian dengan Uji Regresi Linear, maka
paparan hasil pengujian meliputi:
a. Persamaan Regresi yang diperoleh dan penjelasannya;
b. Koefisien Determinan (KD) dan pemaknaannya;
- 52 -
c. Epsilon (pengaruh variable lain) dan penjelasannya: dan
d. Pengujian Hipotesis (dengan nilai Sig. atau dengan Uji t)
dilanjutkan dengan interpretasi/pemaknaan hasil penelitian.
- 53 -
Pembahasan hasil penelitian merupakan hal penting yang harus dilakukan
peneliti, tanpa pembahasan maka hasil penelitian hanya berupa kumpulan
angka-angka dan simbol-simbol statistik. Dalam penelitian kualitatif pun, tanpa
pembahasan, maka hasil penelitian hanya laporan pandangan mata tentang suatu
fenomena sosial.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian (limitation of the research) menjelaskan hal-hal
yang dijumpai peneliti dalam proses penelitian, sehingga penelitian tidak
memberikan hasil sebagai mestinya. Keterbatasan dapat berkaitan dengan
keterbatasan kemampuan peneliti, waktu perlakuan yang tidak cukup, sampel
yang kurang memenuhi syarat, biaya dan peralatan yang terbatas. Keterbatasan
merupakan aspek yang mempengaruhi hasil penelitian atau generalisasi hasil
penelitian.
Keterbatasan harus dinyatakan dalam laporan hasil penelitian.
Penjelasan tentang keterbatasan dalam laporan penelitian merupakan salah satu
bentuk amanah ilmiah dan integritas moral yang diperlihatkan peneliti tentang
hasil penelitiannya. Disamping itu keterbatasan yang dijumpai peneliti dapat
menjadi bahan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan berisi pernyataan yang bersifat umum tentang hasil-hasil
penelitian. Kesimpulan merupakan jawaban terhadap masalah yang telah
dirumuskan pada Bab I. Kesimpulan berbeda dengan hasil penelitian. Hasil
penelitian berisi temuan penelitian, baik temuan dalam bentuk deskripsi data hasil
penelitian maupun temuan hasil pengujian hipotesis. Sedangkan kesimpulan
penelitian adalah kesimpulan yang terkait dengan hasil-hasil penelitian tersebut.
Sebagai contoh jika hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
matematika siswa yang diajar dengan metode inquiri lebih tinggi daripada siswa
yang diajar dengan metode konvensional dan hasil pengujian hipotesis pun
memperlihatkan data mendukung hipotesis maka kesimpulan yang dapat dibuat
adalah penggunakan metode inquiri dalam pembelajaran matematika lebih
efektif daripada metode konvensional.
- 54 -
B. Saran
Saran atau rekomendasi berisi penerapan hasil penelitian dalam bidang
pendidikan dan penelitian lebih lanjut. Saran-saran dapat diberikan kepada
siswa/mahasiswa, lembaga pendidikan, pemerintah/pengambil kebijakan, dan
masyarakat atau stakeholder pada umumnya.
3 . Bagian Akhir
Bagian Akhir dari skripsi memuat pertanggungjawaban atas buktibukti
teoretis atau konsep-konsep serta bukti-bukti proses penelitian yang telah
dilakukan peneliti. Bagian ini meliputi:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-lampiran, antara lain:
a. Instrumen (Tes, Angket, Skala, Pedoman Wawancara, dan Pedoman
Observasi)
b. Hasil Validasi Instrumen
c. Data Mentah
d. Transkripsi Wawancara (jika penelitian kualitatif)
e. Hasil Analisis Deskriptif/Temuan Penelitian
f. Hasil Analisis Inferensial
g. Hasil Pengujian Hipotesis (Jika ada)
h. Foto-foto dan/atau dokumen penting lainnya (jika penelitian kualitatif/PTK).
i. Data Responden atau informan (jika penelitian kualitatif)
j. Profil Sekolah atau Institusi (jika ada)
k. Surat Izin/Keterangan Telah Melakukan Penelitian
l. Biodata Penulis (maksimal 2 halaman).
C. Sistematika Skripsi
Sistematika (urutan) penulisan bagian inti ini, menyesuaikan dengan
pendekatan penelitian yang digunakan.
1. Untuk penelitian yang mengguakan pendekatan Kualitatif seperti penelitian Studi
Kasus, Deskriptif Naratif, Fenomenologi, Studi Historis, Etnografi, analisis
Historis, analisis Kebijakan, maka sistematikanya sebagai berikut:
- 55 -
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoretik
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan, Jenis dan Desain Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Data dan Sumber Data Penelitian
D. Pengumpulan Data
E. Pemeriksaan Keabsahan Data
F. Analisis Data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
- 56 -
II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoretik
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis Penelitian
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Untuk jenis Penelitian dan Pengembangan (R&D), maka sistematikanya sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Pengembangan
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Pengembangan
E. Manfaat Pengembangan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoretik
B. Hasil Penelitian yang Relevan
B. Kerangka Pemikiran
C. Produk yang Dihasilkan
- 57 -
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Prosedur Penelitian/ Pengembangan
Tahap I : Studi Pendahuluan
Tahap II : Tahap Pengembangan Model
1. Model Pengembangan (Desain Produk)
2. Validasi Desain
3. Revisi Desain
4. Uji Coba Produk
a. Desain Uji Coba
b. Subjek Uji Coba
c. Jenis Data
d. Instrumen Pengumpulan Data
e. Teknik Analisis Data
5. Revisi Produk
6. Evaluasi dan Penyempurnaan
7. Model Hipotetik
Tahap III: Tahap Evaluasi/ Pengujian Model
- 58 -
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoretik
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan, Jenis dan Desain Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Pengumpulan Data
D. Pemeriksaan Keabsahan Data
E. Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
- 59 -
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan, Jenis dan Desain Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Data dan Sumber Data
D. Pengumpulan Data
E. Pemeriksaan Keabsahan Data
F. Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
- 60 -
BAB X
LUARAN SKRIPSI/ PUBLIKASI
- 61 -
No Nama jurnal Pengelola Alamat URL
1 Misykah Institusi http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.
php/misykah
2 Permata S1-PAI http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.
php/permata
3 Hadlonah S1-PIAUD http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.
php/hadlonah
4 Edubase S1-PGMI http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.
php/edubase
5 Eduvis S1-MPI http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.
php/eduvis
6 Coution S1-BKPI http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.
php/coution
7 Ecopreneur S1-ES http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.
php/ecopreneur
8 EcoBankers S1-PS http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.
php/EcoBankers
9 Edulaw S1-HPI http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.
php/edulaw
10 Communicat S1-KPI http://www.journal.bungabangsacirebon.ac.id/
ive index.php/communicative/
11 Eduprof S2-MPI https://Universitas Islambbc.e-journal.id/xx
12 Edulead S2-MPI http://www.journal.bungabangsacirebon.ac.id/
index.php/edulead
13 Etos LP2M http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.
php/etos
14 Changethink LP2M https://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index
.php/changethink/index
15 Ijobba LP2M https://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index
.php/IJOBBA
- 62 -
DAFTAR PUSTAKA
- 63 -
Nunan, David. 2021.Understanding Language Clasroom: A Guide for Teacher-
Initiated Action. New York: Prentice Hill.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2020. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Yin, Robert K. 2021. Case Study Reasearch: Design and Methods. Newbury Park
CA.: Sage.
- 64 -
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- 65 -
Lampiran 1 : Contoh Format Pengaturan Kertas Skripsi
- 66 -
Lampiran 2 : Contoh cover bagian dalam Proposal
Ukuran 3 cm,
di tengah
Oleh :
AZIZ AMRULLAH
NIM. 2013.15.00167
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
2023
- 67 -
Lampiran 3 : Contoh cover bagian dalam Skripsi
Ukuran 3 cm,
di tengah
Oleh :
AZIZ AMRULLAH
NIM. 2013.15.00167
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
2023
- 68 -
Lampiran 4: Contoh Lembar Pernyataan Keaslian
PERNYATAAN KEASLIAN
AZIZ AMRULLAH
NIM. 2013.15.00167
- 69 -
Lampiran 5 : Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing
Oleh :
AZIZ AMRULLAH
NIM. 2013.15.00167
Menyetujui,
- 70 -
Lampiran 6 : Contoh Lembar Pengesahan
PENGESAHAN
Ketua Sekretaris,
Merangkap Anggota, Merangkap Anggota,
- 71 -
Lampiran 7 : Contoh Nota Dinas
NOTA DINAS
Kepada Yth.
Ketua Program Studi PAI
UI Bunga Bangsa Cirebon
di-
Cirebon
- 72 -
Lampiran 8a: Contoh Abstrak
ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh pelaksanaan moving class terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa kelas VI di MI Ma’arif Bunga Bangsa Cirebon Tahun Pelajaran 2019/2020. Kajiannya
dilatarbelakangi oleh begitu pesatnya kemajuan sekolah di era modern ini, setiap sekolah selalu
melakukan inovasi pembelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam kelas. Kebosanan
dan kejenuhan adalah salah satu penghambat dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi tidak antusias
dalam belajar, suasana menjadi kaku dan tidak monoton.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pelaksanaan moving class terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa kelas kelas VI di MI Ma’arif Bunga Bangsa Cirebon Tahun Pelajaran
2019/2020.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan menggunakan metode
korelasi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner atau angket untuk mendapatkan data
tentang pelaksanaan moving class (X) dan dokumentasi untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar
siswa (Y).Penelitian ini merupakan penelitian populasi, karena mengambil seluruh siswa kelas kelas kelas
VI di MI Ma’arif Bunga Bangsa Cirebon Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan jumlah subyek penelitian
sebanyak 30 responden. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
regresi satu prediktor dan dua variabel yang ada yaitu variabel X (pelaksanaan moving class) dan variabel
Y (peningkatan prestasi belajar siswa). Kemudian data penelitian dari kedua variabel tersebut diolah
untuk mengetahui dan menjawab permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Untuk mengetahui
prestasi belajar diambil dari nilai ujian tengah semester kelas VI. Setelah melakukan uji instrumen
kemudian peneliti menyebarkan angket untuk memperoleh data X dan Y.
Selanjutnya, hasil dari perhitungan statistik dengan koefisien korelasi dan analisis regresi, dimana
terdapat korelasi yang positif antara pelaksanaan moving class (X) terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa (Y). Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi xy r = 0,2949 >= tabelr 0,207 pada taraf signifikan
5% ini berarti signifikan. Sementara itu, perhitungan 387 ,8=hitungF >96,3=tabelF pada taraf signifikan
5% maka dalam hal ini dapat berarti signifikan.
Penerapan moving class diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi siswa di sekolah.
Dengan adanya moving class ini, diharapkan siswa akan merubah cara belajar dari belajar pasif menjadi
belajar aktif. Penelitian ini, diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi kegiatan belajar
mengajar di sekolah khususnya di MI Ma’arif Bunga Bangsa Cirebon, terutama dalam memberi dorongan
kepada siswa untuk senantiasa meningkatkan motivasi berprestasi secara lebih memadai.
- 73 -
Lampiran 8b: Contoh Abstrak Bahasa Inggris
ABSTRACT
This thesis discusses the effect of moving class implementation on improving the learning
achievement of grade VI students at MI Ma'arif Bunga Bangsa Cirebon in the 2019/2020 academic year.
The study is motivated by the rapid progress of schools in this modern era, each school always makes
learning innovations so that students do not feel bored and bored in class. Boredom and saturated are one
of the obstacles in the learning process. Students become unenthusiastic in learning, the atmosphere
becomes stiff and not monotonous.
This study aims to determine the effect of moving class implementation on improving the learning
achievement of class VI students at MI Ma'arif Bunga Bangsa Cirebon in the 2019/2020 academic year.
This research is a type of quantitative research with an approach using the correlation method.
Data collection techniques using a questionnaire to obtain data about the implementation of moving class
(X) and documentation to obtain data about student learning achievement (Y). This research is a
population study, because it takes all class VI grade students at MI Ma'arif. Bunga Bangsa Cirebon
Academic Year 2019/2020 with 30 respondents. The collected research data were analyzed using one
predictor regression analysis technique and two existing variables, namely variable X (moving class
implementation) and variable Y (increasing student learning achievement). Then the research data from
the two variables were processed to identify and answer the problems discussed in this study. To find out
learning achievement, it is taken from the grade VI mid-semester test scores. After conducting the
instrument test, the researchers distributed a questionnaire to obtain X and Y data.
Furthermore, the results of statistical calculations with correlation coefficients and regression
analysis, where there is a positive correlation between the implementation of the moving class (X) and
the increase in student achievement (Y). This is indicated by the correlation coefficient xy r = 0.2949> =
tabler 0.207 at a significant level of 5% this means significant. Meanwhile, the calculation of 387, 8 count
F> 96.3 table F at the 5% significance level, in this case it means significant.
The application of moving class is expected to provide added value for students in schools. With
this moving class, it is hoped that students will change the way of learning from passive learning to active
learning. This research is expected to become material for information and input for teaching and learning
activities in schools, especially at MI Ma'arif Bunga Bangsa Cirebon, especially in encouraging students
to continuously improve achievement motivation more adequately.
- 74 -
Lampiran 8: Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. Akhirnya penyusunan
tugas akhir perkuliahan (Skripsi) ini, dapat diselesaikan dengan sesuai harapan.
Shalawat beserta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada kehariban baginda Nabi
Muhammad SAW, beserta para keluarganya, sahabatnya serta kepada seluruh umat beliau di
penjuru dunia yang sampai saat ini masih setia dalam menjalankan sunnah dan ajaran beliau
sampai akhir zaman.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan dari berbagai banyak
pihak, untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis sampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Dr. H. Oman Fathurohman, M.A., Rektor Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon.
2. Agus Dian Alirahman, M.Pd., Ketua Prodi sekaligus sebagai pembimbing II dalam
penyusunan skripsi ini;
3. Eman Sulaeman, M.Ag. selaku Pembimbing ke-I dalam penyusunan skripsi ini;
4. Ahmad Sukarnoto, M.Pd. Kepala SD Tunas Bangsa Cirebon;
5. Kedua orang tua, yang selama ini tiada henti-hentinya dalam memberikan motivasi serta
do’a kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
Dengan segala keterbatasan penulis sampaikan permohonan maaf apabila dalam
penulisan skripsi ini terdapat kekurangan, kekeliruan atau kesalahan yang disengaja maupun
tidak disengaja. Semoga karya tulis kecil ini dapat memberi manfaat di kemudian hari bagi
siapa saja yang membutuhkannya. Amiin.
- 75 -
Lampiran 10: Contoh Format Daftar Isi
DAFTAR ISI
Lembar Judul ................................................................................................. i
Lembar Persetujuan ........................................................................ .............. ii
Lembar Pengesahan ........................................................................ .............. iii
Abstrak …….................................................................................................. iv
Kata Pengantar ………….............................................................................. v
Daftar Isi ……………………....................................................................... vi
Daftar Gambar dan tabel ……………........................................................... vii
- 76 -
Lampiran 11:Pedoman Transliterasi Arab – Latin
PEDOMAN TRANSLITERASI
- 77 -
2. Vokal
Contoh:
كتب Kataba
عرف 'urifa
كيف Kaifa
حول Haula
3. Mâdd (Panjang)
َ
ـ ـ ـ ـ ـاÂ كان Kâna
4. Tâ’ Marbûţah
Tâ’ Marbûţah hidup transliterasinya adalah /t/. Tâ` Marbûţah mati
transliterasinya adalah /h/.
Kalau pada suatu kata yang akhir katanya adalah Tâ` Marbûţah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu
terpisah maka Tâ` Marbûţah itu ditransliterasikan dengan /h/. Contoh:
حديقة الحيواناتhadîqat al-hayawânât atau hadîqatul
hayawânât
املدرسة االبتدائية al-madrasat al-ibtidâ`iyyah, atau al-
madrasatul
ibtidâ`iyyah
همزة Hamzah
- 78 -
5. Syaddah (Tasydīd)
Syaddah/tasydîd ditransliterasikan dengan huruf yang sama dengan
huruf yang diberi tanda syaddah (digandakan).
Contoh:
ّ
‘ علمallama
ّ
كرم Kurrima
6. Kata Sandang
a. Kata sandang diikuti oleh huruf Syamsiyah ditransliterasikan dengan
huruf yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/ hubung.
Contoh:
= الصلةad - shalâtu
b. Kata sandang diikuti oleh huruf Qamariyah ditransliterasikan sesuai
dengan bunyinya. Contoh:
= الفلقa l - f a l a q u
7. Penulisan Hamzah
a. Bila hamzah terletak di awal kata, maka ia tidak
dilambangkan dan ia seperti alif, contoh:
= اكلتakaltu
b. Bila di tengah dan di akhir ditransliterasikan dengan apostrof,
contoh:
= تأكلونta’kulûna
= شيئsyai’un
8. Huruf Kapital
Huruf kapital dimulai pada awal nama diri, nama tempat, bukan pada
kata sandangnya.
Contoh:
= القرانal-Qur’ân
ّ = املدينةal-Madînatul Munawwarah
املنورة
= املسعوديal-Mas’ûdî
- 79 -
BUKTI TATAP MUKA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : …………………………………………………………….........
Nomor Pokok : …………………………………………………………….........
Prodi : …………………………………………………………….........
Dosen Pembimbing : 1. …………………………………………………..............……
2. …………………………………………………..............……
Judul Skripsi : …………………………………………………………….........
….……............…………………………………………….........
………............…………………………………………….........
HARI/
TANDA
NO TANGGAL JENIS REKOMENDASI
TANGAN
BIMBINGAN KEGIATAN
Mendesain Time
schedule bimbingan
1 dan mengkaji
pedoman
BAB I
2
BAB II
3
BAB III
4
BAB IV
5
- 80 -
BAB V dan
6 Abstrak
Lampiran dan
7 Kelengkapannya
Persetujuan dan
8 pemberian nilai
…………………………… ……………………………….
- 81 -
DAFTAR NIDN/NIDK DOSEN
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON TAHUN 2023
NO. REGISTRASI JENIS NO.
NO. NAMA DOSEN NIY
DOSEN REG. DOSEN
1. Dr. H. Oman Fathurohman, M.A. 191.995.001 8886160017 NIDK
2. Dra. Hj. Lina Marliani, M.A. 191.995.002 9904019886 NIDK
3. Drs. Sulaiman, M.MPd. 191.995.003 2118096201 NIDN
4. Dr. Muhammadun, M.S.I 191.995.005 2101077701 NIDN
5. Dr. H. M. Amin Haedari, M.Pd. 191.995.006 8887140017 NIDK
6. Dr. Dian Widiantari, M.Ag 191.995.007 2119118201 NIDN
7. Prof. Dr. Dadi Permadi, M.Pd. 191.995.143 9904211519 NIDK
8. Prof. Dr. Hj. Mintarsih Danumihardja, M.Pd 191.995.156 8933350022 NIDK
9. Prof. Dr. H. Toto Sutarto Gani Utari, M.Pd 191.995.157 8911840022 NIDK
10. Prof. Dr. Azhar Affandi, S.E., M.Sc 191.995.158 PROSES NIDK
11. Prof. Dr. Dedi Mulyasana, M.Pd 191.995.166 PROSES NIDK
12. Dr. Taufik Ridwan, M.Hum. 191.995.004 2118018201 NIDN
13. Dr. Iffan Ahmad Gufron, M.Phil 191.995.009 2112088001 NIDN
14. H. Ahmad Munajim, MM 191.995.010 2117086801 NIDN
15. Dr. Agus Dian Alirahman, S.Pd.I. M.Pd.I 191.995.008 2112088401 NIDN
16. Jajat Darojat, S.Pd.I. M.S.I 191.995.011 2126128601 NIDN
17. Dr. Eman Sulaeman, M.Ag. 191.995.012 2123088401 NIDN
18. Dr. Agus Prayitno, M.Pd.I 191.995.013 2101087001 NIDN
19. Somantri, M.Pd.I 191.995.014 2106036301 NIDN
20. Ulfain, M.Si. 191.995.016 2130078602 NIDN
21. Taufiqurrahman, MA 191.995.017 2127088401 NIDN
22. Dr. Farid Wajdi, M.M.Pd. 191.995.018 2122057001 NIDN
23. Drs. H. Abd. Hayi, M.Ag 191.995.019 2115065801 NIDN
24. Drs. H. Abdul Hanan, M.Pd.I 191.995.020 9921000804 NUP
25. Drs. Ahmad Abdul Khozim, M.Ag., M.Pd. 191.995.022 2105047001 NIDN
26. Mohammad Ridwan, S.Pd.I., M.E.Sy. 191.995.034 2121048904 NIDN
27. Muhammad Idrus, M.Ag. 191.995.026 2101048703 NIDN
28. Dr. Ahmad Fadholi, Lc. M.H.I. 191.995.030 2131128502 NIDN
29. Drs. H. Djuhana Dadang Suryana, M.Pd. 191.995.032 9921011725 NUP
30. Erik, M.Pd.I 191.995.033 2116058301 NIDN
31. Hajjin Mabrur, M.S.I 191.995.025 2101018103 NIDN
32. Dr. H. Heru Cahyono, M.E.Sy 191.995.035 2114097501 NIDN
33. Idah Maulidah, M.Hum 191.995.036 2116066801 NIDN
34. Dr. Maksum, M.S.I 191.995.037 2106047002 NIDN
35. Maman Fatkhurrokhman, MA 191.995.038 2105017801 NIDN
36. Nur Haida, M.S.I 191.995.039 2126068401 NIDN
37. Dr. Nurul Iman Mustopa, M.Ag 191.995.040 2119067302 NIDN
38. Dr. Saefrudin, M.Pd.I 191.995.041 2104068202 NIDN
39. Shulkhah, M.Pd. 191.995.042 2110128101 NIDN
40. H. Sunardi Edirianto, S.E. MH. 191.995.043 9990283831 NUP
41. H. Tardjono, MM 191.995.044 9921011724 NUP
42. Ulfiyah, M.Pd.I 191.995.045 2110108601 NIDN
43. Muhammad Syauqi, S.S.I. MA.Pd. 191.995.046 2125048502 NIDN
44. Budiana, M.Pd. 191.995.047 2114058301 NIDN
45. Arip Amin, M.Pd. 191.995.049 2123038001 NIDN
- 82 -
NO. REGISTRASI JENIS NO.
NO. NAMA DOSEN NIY
DOSEN REG. DOSEN
46. Ratna Purwati, M.Pd. 191.995.050 2112029101 NIDN
47. Michala, SS., M.Hum. 191.995.051 2130078803 NIDN
48. Qorina Widadiyah, S.Pd.I., M.Pd. 191.995.053 2129129201 NIDN
49. Gama Pratama, S.Pd., M.Pd. 191.995.054 2124028902 NIDN
50. Muslimah, M.Pd. 191.995.057 0428029202 NIDN
51. Nakhma 'Ussolikhah, M.Pd. 191.995.058 2122079201 NIDN
52. Drs. Moh. Soleh, M.Pd. 191.995.059 8825860018 NIDK
53. Dr. H. Barnawi, M.S.I. 191.995.060 8855570018 NIDK
54. Sumarno, S.Ag., M.M. 191.995.061 8815860018 NIDK
55. Moh. Azmi Alify, M.A. 191.995.062 2112078602 NIDN
56. Dr. H. Aghuts Muhaimin, M.Ag. 191.995.063 8894860018 NIDK
57. Drs. H. Kaelani, M.Pd. 191.995.065 8879570018 NIDK
58. Dr. Amirudin, M.M. 191.995.066 2108047701 NIDN
59. Akhmad Hanafi, S.Ag., M.A 191.995.069 8892090018 NIDK
60. Dapiah, S.Pd.I., M.Si 191.995.070 2116078303 NIDN
61. Dr. H. Sahrudin, M.Pd.I 191.995.071 8933020021 NIDK
62. Achmad Gozali, M.Pd. 191.995.072 2118109101 NIDN
63. Yunita Dwi Jayanti, M.Pd. 191.995.073 2105069102 NIDN
64. Muslim, M.Pd.I. 191.995.075 8870390019 NIDK
65. Iskandar Mubarok, M.Pd. 191.995.076 8816290019 NIDK
66. Ulfah Amini, M.Pd. 191.995.078 8836290019 NIDK
67. Dr. H. Casta, M.Pd. 191.995.079 8813090018 NIDK
68. Fatimah Muthia Sarah Azzahra, M.Pd. 191.995.080 2109039201 NIDN
69. Rizqi Isnaeni Fajri, M.Psi 191.995.081 2117129002 NIDN
70. Neni Budiani, M.Pd. 191.995.082 8821390019 NIDK
71. Omah Rochmah, MM. 191.995.083 2112046301 NIDN
72. Supriyatun, M.Pd.I 191.995.084 8890390019 NIDK
73. Mamah Rohmatusadiyah, M.Pd. 191.995.085 8803090018 NIDK
74. Dra. Hj. Imas Titin Kaniawati, M.Ag 191.995.086 8839990019 NIDK
75. Dra. Iis Holiah, M.Pd. 191.995.087 8819990019 NIDK
76. Cucum Novianti, S.Ag., M.A. 191.995.089 2105127701 NIDN
77. Dr. Paturrohman, M.Sh 191.995.090 2112027302 NIDN
78. Agus Karjuni, S.Sos., M.Pd.I. 191.995.092 0416067105 NIDN
79. Dede Abdurohman, M.H 191.995.093 2124019003 NIDN
80. Anton Sulaiman, M.I.Kom 191.995.094 2126028904 NIDN
81. Durrahman, S.Pd., M.M.Pd. 191.995.097 8942200020 NIDK
82. Dr. H. Idrus, M.Pd. 191.995.098 9903021552 NIDK
83. Dodo Mustakid, S.Pd.I., M.Pd.I 191.995.099 8801823420 NIDK
84. Vany Dwi Putri, S.Pd., M.Pd. 191.995.100 2117069301 NIDN
85. Abu Lubaba, S.E.I., M.E. 191.995.101 2129029201 NIDN
86. Saehu Abas, S.Pd.I., M.Pd 191.995.102 2120059202 NIDN
87. Hara Permana, M.Pd. 191.995.104 2125069104 NIDN
88. Sulistianingsih, M.A. 191.995.105 2129129204 NIDN
89. Muhammad Askolani, M.I.Kom 191.995.107 2123108802 NIDN
90. Bambang Firmansyah, M.Pd. 191.995.108 2129109005 NIDN
91. Toto Sukarnoto, M.E. 191.995.109 2120067601 NIDN
92. Mawar Jannati Al Fasiri, M.E. 191.995.110 2109079301 NIDN
93. M. Sauki, M.A. 191.995.111 2113078101 NIDN
94. Muhammad Iqbal Al Ghozali, M.Pd. 191.995.112 2105049401 NIDN
95. Muhammad Luthfi Ubaidillah, S.H.I., M.Si 191.995.113 PROSES NIDK
96. H. Nur Muhammad Faiz Amin, Lc., M.E. 191.995.114 2113038803 NIDN
97. Wahdah Farhati, M.Ag. 191.995.115 2107039401 NIDN
- 83 -
NO. REGISTRASI JENIS NO.
NO. NAMA DOSEN NIY
DOSEN REG. DOSEN
98. Nurokhman, M.Kn 191.995.116 2102089302 NIDN
99. Suzana, M.Pd. 191.995.117 2119027702 NIDN
100. Moch. Fahmi Firman Syah, M.A 191.995.118 2102128903 NIDN
101. Ibnu Ubaidillah, MH 191.995.119 2120098707 NIDN
102. Rifqi Fauzi, M.I.Kom 191.995.120 0417098903 NIDN
103. Mia Nurislamiah, M.Sos. 191.995.121 0408099005 NIDN
104. Muslih, S.H.I., M.H. 191.995.122 2117129003 NIDN
105. Erin Rismaya, S.Sy., M.E. 191.995.123 2103049101 NIDN
106. Soimin, S.H., M.Hum 191.995.124 2120047801 NIDN
107. Fidya Arie Pratama, M.Pd. 191.995.126 2131039003 NIDN
108. Dr. H. Pendi Susanto, M.Pd. 191.995.127 8951900020 NIDK
109. Angga Marzuki, M.A. 191.995.128 2101129102 NIDN
110. Jaja Sulaeman, M.Pd. 191.995.129 8989230021 NIDK
111. Dr. Saefuddaulah, MM. 191.995.130 2107046301 NIDN
112. Dini Selasi, S.E, MM. 191.995.131 2118038001 NIDN
113. Cory Vidiati, MM. 191.995.132 2116027501 NIDN
114. Yuriska Dewi Suwarno Putri, M.Pd. 191.995.133 2115089202 NIDN
115. Maman Abdurahman, M.Si. 191.995.134 PROSES NIDN
116. Noer Panji Prayitno, M.Sc 191.995.135 PROSES NIDN
117. Dr. Koidah, M.Pd.I 191.995.134 2121028002 NIDN
118. Dr. Mashuri, M.Pd. 191.995.135 8952710021 NIDK
119. H. Saeful Malik, S.Ag, M.Pd.I 191.995.136 8914340022 NIDK
120. Dr. Firman Nugraha, M.Ag. 191.995.137 8923020021 NIDK
121. Dr. Muaripin, M.Ag. 191.995.138 8991420021 NIDK
122. Dr. Agus Gunawan, S.Pd. M.M.Pd. 191.995.139 8981420021 NIDK
123. Fitri Meliani, M.Si. 191.995.140 9990252138 NIDN
124. Dewi Pranita Motik, M.E 191.995.141 8904340022 NIDK
125. Mohamad Mizan Sya'roni, M.Ag 191.995.142 Proses PAI NIDN
126. Dr. Hj. Weti Kurniawati, M.M 191.995.147 S2 MPI NIDK
127. Siti Ariani 191.995.148 S2 MPI NIDK
128. Yanti Yulianti, M.Pd. 191.995.149 2111128204 NIDN
129. Muhamad Fauzi Ridwan, M.Pd 191.995.150 2121028702 NIDN
130. Dr. Euis Setiawati, M.Pd. 191.995.152 8980550022 NIDK
131. Akhmad Faisal, M.Pd 191.995.154 2118099105 NIDN
132. Dr. Ahmad Zayadi, M.Pd 191.995.155 PROSES NIDK
133. Mohamad Alwi, M.Pd. 191.995.159 2120069403 NIDN
134. Eti Juhaeti, M.Pd. 191.995.160 8970550022 NIDK
135. Elis Siti Maria Ulfah,M.Pd. 191.995.161 2127108403 NIDN
136. Dr. Sangudi Muhamad, MM. 191.995.162 9920114043 NUP
137. Novi Hidayati, M.Pd. 191.995.163 2104119601 NIDN
138. Dr. Maemunah, M.Si. 191.995.164 0408076003 NIDN
139. Dr. Asro'i, M.Pd 191.995.165 8987470023 NIDK
140. Dr. Moh Yusuf, M.Pd.I 191.995.167 PROSES NIDK
141. Eko Dahad Yunianto, S.E., Ak 191.995.168 2107078302 NIDN
142. Ahmad Siddiq, M.A 191.995.169 2107029402 NIDN
143. Fenty Siregar, M.Pd 191.995.170 PROSES NIDN
144. Dr. Suwandi, M.Pd. 191.995.171 8966170023 NIDK
145. Dwi Janur Wulan, M.Pd. 191.995.172 PROSES NIDN
146. Dr. Iman Subasman, M.Si 191.995.173 2117027201 NIDN
147. Ahmad Sururi, M.Pd. 191.995.174 PROSES NIDN
148. Nur Via Pahlawanita, M.Pd. 191.995.175 2111048906 NIDN
149. Dr. Kusnadi, M.Pd.I 191.995.176 8997470023 NIDK
- 84 -
NO. REGISTRASI JENIS NO.
NO. NAMA DOSEN NIY
DOSEN REG. DOSEN
150. Neni Sumarni, M.Pd. 191.995.177 PROSES NIDN
151. Diah Nurkholisoh, M.Pd. 191.995.178 2131089504 NIDN
152. Dr. H. Hasan Sarip, M.S.i 191.995.190 8908470023 NIDK
153. Dr. Dadang Suherman, M.Pd. 191.995.191 PROSES NIDK
154. Dr. Emma himayaturohmah, M.Ag. 191.995.192 PROSES NIDK
155. Ary Maulana Muaripin, M.M. 191.995.193 PROSES NIDK
156. Maryam Parastuti, M.Pd. 191.995.194 PROSES NIDK
157. Dr. Imam Tabroni, 191.995.200 PROSES NIDK
158. Muhammad Adib Abdushomad. M.E., Ph.D 191.995.201 PROSES NIDK
159. Dr. Yucki Prihadi, S.Si, M.M., M.Kom 191.995.202 PROSES NIDK
- 85 -