Anda di halaman 1dari 12

Pristina & Co.

ATTORNEY AT LAW

No.Ref: 075/KMB/GJK-BDI/IX/2021 Jakarta, September 2021.

Kepada Yang Terhormat,


Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
Jl. Letjend Suprapto, Cempaka Putih
Jakarta Pusat 10510

Melalui:
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara
Jl. Gajah Mada No.18, Petojo Utara
Jakarta Pusat 10130

Dengan hormat,

Perihal: Kontra Memori Banding terhadap Memori Banding


atas Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 154/Pdt.G/2021/PN. JKT UTR.

Perkenankanlah kami, GAMAL MUADDI, S.H., M.Kn., dan ARI SURETNO, S.H.,
kesemuanya merupakan Advokat dan/atau Konsultan hukum yang tergabung
dalam kantor hukum Pristina & Co., yang beralamat kantor di Jalan Puyuh Barat
Raya EH 3/31 Bintaro Jaya Sektor 5, Kota Tangerang Selatan-15222. Dalam hal ini
bertindak berdasarkan surat kuasa khusus Nomor : SK-HKM-370 tertanggal 06
September 2021, dari dan oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama, serta
mewakili kepentingan hukum Klien kami :

PT BANK DANAMON INDONESIA, Tbk., berkedudukan di Jakarta dan


beralamat di Menara Bank Danamon, Jalan HR. Rasuna Said Blok C No.10,
Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan 12940, Untuk selanjutnya
disebut TERBANDING (semula Tergugat).

Dengan ini TERBANDING hendak mengajukan Kontra Memori Banding terhadap


Memori Banding, yang diajukan oleh :

PT. GRAHA JAYA KARUNIA, sebuah Perseroan Terbatas berkedudukan di Jakarta


dan beralamat di Jalan Pulo Nangka Timur III B/4, RT.006, RW.008, Kelurahan Pulo
Gadung, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, yang dalam hal ini diwakili oleh
Budi Khalim sebagai Direktur Perseroan, dan dalam perkara ini bertindak mewakili
kuasanya Henri Rudiono Lie, S.H., Advokat/Pengacara dari Kantor HANAN &
REKAN, berkedudukan di Jakarta dan beralamat di Jalan Hayam Wuruk Nomor: 68,
Jakarta Barat – 11160, berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tertanggal 30 Juni 2021,
Untuk selanjutnya disebut PEMBANDING (semula Penggugat).

Pristina & Co.


Jalan Puyuh Barat Raya EH 3/31 Bintaro Jaya Sektor 5 Kota Tangerang Selatan – Banten 15222
Bahwa Majelis Hakim Pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara, telah membacakan
Putusan atas Perkara Perdata No. 154/Pdt.G/2021/PN.JKT UTR. tertanggal 29 Juni
2021, yang amar putusannya sebagai berikut:

MENGADILI:
DALAM EKSEPSI :
- Menyatakan Eksepsi Tergugat tidak dapat diterima

DALAM POKOK PERKARA:


- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 506.200,-
(lima ratus enam ribu dua ratus rupiah)

Adapun yang menjadi dasar-dasar dan/atau alasan-alasan diajukannya Kontra


Memori Banding adalah sebagai berikut :

1. Bahwa atas putusan majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara
sudah tepat dan benar dalam menerapkan hukum dengan menyatakan bahwa
menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, adalah putusan yang bertitik
tolak pada fakta yang terungkap dalam persidangan yang dipertimbangkan
oleh Judex Facti dalam putusannya pada halaman 41 alinea 4 dan alinea 5
yang menyatakan :

“Menimbang, bahwa dalam posita gugatan Penggugat diantaranya pada posita angka
3 dan angka 4 antara lain ada kekeliruan yang didalilkan Penggugat yaitu:
“Dapat diperpanjang secara terus menerus secara otomatis untuk jangka waktu yang
ditentukan oleh Bank.”

“Menimbang, bahwa hal tersebut tidak disangkal oleh Tergugat sebagaimana dalil
sangkalan pada jawaban angka 37”

“Bahwa mengenai tidak diperpanjangnya kembali fasilitas kredit sudah sangat jelas
disebutkan dengan rinci pada Pasal 13.1 sampai dengan Pasal 13.2 PK yang semuanya
mengkerucut bahwasannya kewenangan akhir berada di tangan Tergugat berdasarkan
pertimbanga-pertimbangan baik (Tergugat) yang sebelum perjanjian kredit berakhir
dengan melihat atau mereview dari kemampuan keuangan, bonafiditas dan solvabilitas
Penggugat.”

2. Bahwa terhadap dalil PEMBANDING pada angka 1 alinea 3 adalah dalil yang
mengada-ngada, yang menyatakan “Bahwa pertimbangan hukum Putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Utara (Judex Facti) hanya berdasarkan kewenangan yang
dimiliki Tergugat, tanpa mempertimbangkan keadaan / situasi Pandemi Covid 19 yang
sangat berdampak pada bidang usaha Kontraktor Pemohon Banding (Penggugat), yang

Kontra Memori Banding Perkara No.154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Ut. 2 | Pristina & Co.


mana Pemohon Banding sampai tidak dapat menjalankan usahanya akibat wabah
Pandemi Covid 19”.
Bahwa bantahan TERBANDING atas hal tersebut adalah sebagai berikut :
2.1 Bahwa faktanya PEMBANDING telah melakukan penarikan Fasilitas
KRK (vide Pasal 1.1 huruf a (i) PK sampai dengan batas maksimum
sebesar Rp. 1.989.807.434,10 (satu milyar sembilan ratus delapan puluh
sembilan juta delapan ratus tujuh ribu empat ratus tiga puluh empat
rupiah koma sepuluh sen), yakni penarikan terakhir pada tanggal 27
Februari 2020 berdasarkan bukti Fotocopy Mutasi Rekening Periode
Januari 2020 dan Februari 2020 (Bukti T-6).
2.2 Bahwa PEMBANDING semula Penggugat menyampaikan dan
mendaftarkan Gugatan (vide tanggal gugatan pada tanggal 9 Maret
2020) dimana perkara ini sebelum jatuh tempo berakhirnya “PK
Perpanjangan Otomatis, yakni pada tanggal 18 Mei 2020, Sehingga
sangat jelas PEMBANDING sudah ada niat tidak baik untuk tidak
melunasi kewajibannya hutangnya kepada TERBANDING.
2.3 Bahwa PEMBANDING (semula Penggugat) dalam gugatannya sama
sekali tidak mendalilkan mengenai pemberian stimulus terkait covid-19,
karena memang pada saat PEMBANDING mengajukan gugatannya
sebelum terjadi merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia.
2.4 Bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 33 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), PSBB
pertama kali dilaksanakan pada tanggal 10 April 2020 sampai dengan 3
Juni 2020, selang sebulan sejak kasus Covid-19 pertama ditemukan di
Indonesia pada awal Maret 2020.
2.5 Bahwa Peraturan Otoritas Jasa keuangan Nomor: 11/POJK.03/2020
Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Countrcyclical
Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 mulai berlaku pada
tanggal diundangkan, yaitu 16 Maret 2020.
2.6 Dengan fakta bahwa PEMBANDING telah melakukan penarikan
sampai dengan batas maksimum pada tanggal 27 Februari 2020 dan
fakta bahwa PEMBANDING mendaftarkan gugatan (vide tanggal
gugatan 9 Maret 2020) maka sudah jelas PEMBANDING memiliki itikad
tidak baik berusaha untuk menghindari kewajibannya kepada
TERBANDING dengan dalil-dalil menggunakan dan memanfaatkan
Peraturan Otoritas Jasa keuangan Nomor: 48/POJK.03/2020 Tentatang
Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa keuangan Nomor:
11/POJK.03/2020 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai
Countrcyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019, sebagai
moral hazard.

3. Bahwa PEMBANDING sebelummya telah menyetujui pemberian Fasilitas


Kredit dengan ketentuan sebagai berikut:
3.1 KREDIT REKENING KORAN (KRK)

Kontra Memori Banding Perkara No.154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Ut. 3 | Pristina & Co.


Plafond : Rp.2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah)
Kategori : Uncommitted / Revolving
Tujuan Pengguna : Modal Kerja
KREDIT BERJANGKA (KB)
Plafond : Rp.2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah)
Kategori : Uncommitted / Revolving
Tujuan Pengguna : Modal Kerja
(Bukti T-1)
3.2 Dengan diberikannya Jaminan berupa:
Tanah dan Bangunan yang terletak di Jalan Pulo Nangka Timur 3B No. 15
(Sertifikat) dan No.4 (Fisik) Pulo Gadung, Jakarta Timur, berdasarkan
SHM No.2005 terdaftar atas nama BUDI KHALIM (Bukti T-10)
3.3 Perjanjian Perpanjangan dan Perubahan Terhadap Perubahan Kredit No.
PPWK/058/0517 tertanggal 15 Mei 2017 (PPWK-1) (Bukti T-2)
3.4 Perjanjian Perpanjangan dan Perubahan Terhadap Perubahan Kredit No.
PPWKP/059/0518 tertanggal 15 Mei 2018 (PPWK-II) (Bukti T-3)
3.5 Perjanjian Kredit Perpanjangan Otomatis yang berlaku dari tanggal 18
Mei 2019 sampai dengan tanggal 18 Mei 2020.
4. Bahwa PEMBANDING mempermasalahkan TERBANDING karena secara
sepihak tidak berkenan untuk memperpanjang jangka waktu Perjanjian Kredit
sama sekali tidak memiliki dasar hukum, karena:
4.1 PPWK-II telah berakhir dan sesuai ketentuan yang berlaku bahawa
perpanjangan telah dilakukan secara otomatis oleh TERBANDING dan
hal ini telah disampaikan kepada PEMBANDING dimana PPWK-II telah
memperpanjangkannya secara otomatis yang berlaku sejak tanggal 18
Mei 2019 sampai dengan tanggal 18 Mei 2020. Dalam ketentuan internal
TERBANDING yang berlaku dinyatakan proses perpanjangan kredit
(tanpa ada perubahan struktur fasilitas, jaminan dan convenant) dimana
untuk debitur (PEMBANDING) yang sudah menggunakan template
perjanjian dengan klausul (Perjanjian Perpanjangan Waktu Kredit)
maupun surat pemberitahuan apapun selama tidak ada perubahan
mengenai biaya dan bunga.
4.2 PEMBANDING secara fakta hukum telah melakukan penarikan Fasilitas
KRK (vide Pasal 1.1 huruf a (i) PK sampai dengan batas maksimum
sebesar Rp. 1.989.807.434,10 (satu milyar sembilan ratus delapan puluh
sembilan juta delapan ratus tujuh ribu empat ratus tiga puluh empat
rupiah koma sepuluh sen), yakni penarikan terakhir pada tanggal 27
Februari 2020.
4.3 Bahwa Pembanding semula Penggugat menyampaikan dan
mendaftarkan Gugatan (vide tanggal gugatan pada tanggal 9 Maret 2020)
dimana perkara ini sebelum jatuh tempo berakhirnya “PK Perpanjangan
Otomatis, yakni pada tanggal 18 Mei 2020, Sehingga sangat jelas
PEMBANDING sudah ada niat tidak baik untuk tidak melunasi
kewajibannya hutangnya kepada TERBANDING.

Kontra Memori Banding Perkara No.154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Ut. 4 | Pristina & Co.


5. Bahwa guna membantah gugatan PEMBANDING semula Penggugat,
TERBANDING semula Tergugat mengajukan bukti-bukti yaitu:
- Fotocopy Kebijakan Kredit Small Medium Enterprice No.
Ref.2.2.7.0/CCOPP/3/2019 yang berlaku sejak Maret 2019 (Bukti T-4);
- Fotocopy capture screenshot system terkait jangka waktu fasilitas kredit
yang telah diperpanjang secara system sejak tanggal 18 Mei 2019 sampai
dengan 18 Mei 2020 (Bukti T-5).

6. Bahwa mengenai tidak diperpanjangnya kembali fasilitas kredit sudah sangat


jelas disebutkan dengan rinci pada Pasal 13.1 sampai dengan Pasal 13.2 PK
yang semuanya mengkerucut bahwasannya kewenangan akhir berada di
tangan Tergugat berdasarkan pertimbangan-pertimbangan baik yang sebelum
perjanjian kredit berakhir dengan melihat atau mereview dari kemampuan
keuangan, bonafiditas dan solvabilitas PEMBANDING.
Pasal 13 menyatakan : “Menyimpang dari jangka waktu pemberian kredit yang
disebut dalam ketentuan Pasal 1 ayar 1.1 diatas, berikut segala perubahannya,
seluruh jumlah pinjaman dari Debitur terhadap Bank, baik karena hutang
pokok, bunga, komisi, fee dan biaya-biaya lainnya yang terhutang berdasarkan
Perjanjian ini, dapat ditagih dan wajib dibayarkan kembali dengan seketika
dan sekaligus seluruhnya, tanpa perlu adanya surat teguran juru sita atau surat
lainnya yang serupa dengan itu, dan tanpa perantara Pengadilan, yang
semuanya dengan ini dinyatakan oleh DEBITUR secara tegas dikesampingkan,
BANK dapat langsung mengeksekusi salah satu atau lebih benda yang
dijaminkan; menjual harta benda yang dijaminkan oleh DEBITUR dan/atau
PENJAMIN kepada BANK dibawah tangan maupun dimuka umum (secara
lelang) dengan harga dan syarat-syarat yang ditetapkan oleh BANK, dengan
ketentuan pendapatan bersih dari penjualan dipergunakan untuk pembayaran
seluruh kewajiban/hutang DEBITUR kepada BANK dan jika ada sisa, maka
sisa tersebut akan dikembalikan kepada DEBITUR dan/atau PENJAMIN
sebagai pemilik harta benda yang dijaminkan kepada BANK. Sebaliknya
apabila perjanjian itu tidak cukup untuk melunasi seluruh kewajiban/hutang
DEBITUR kepada BANK, maka kekurangan tersebut tetap menjadi
kewajiban/hutang DEBITUR kepada BANK dan wajib dibayarkan oleh
DEBITUR dengan seketika dan sekaligus pada saat ditagih oleh BANK, yaitu
dalam hal terjadinya, paling tidak, salah satu kejadian di bawah ini...........”

7. Bahwa perlu diketahui bersama total hutang PEMBANDING per Surat


Peringatan III (terakhir) tanggal 29 Juni 2020 yaitu sebesar Rp. 4.323.248.024,44
(empat milyar tiga rutus dua puluh tiga juta dua ratus empat puluh delapan
ribu dua puluh empat rupiah empat puluh empat sen) masih akan terus
bertambah, sebagai kreditur yang beritikad baik sebelumnya telah
mengirimkan beberapa kali surat Peringatan kepada PEMBANDING, antara
lain:

Kontra Memori Banding Perkara No.154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Ut. 5 | Pristina & Co.


7.1 Surat Peringatan Pertama, No: B.009/SP.1/SME-R/SnD01/0520
tertanggal 05 Mei 2020 (Bukti T-7);
7.2 Surat Peringatan Kedua, No: B.012/SP.2/SME-R/SnD01/0520 tertanggal
28 Mei 2020 (Bukti T-8);
7.3 Surat Peringatan III (Terakhir), No: B.008/SP3/SME-R/SnD/0620
tertanggal 29 Juni 2020 (Bukti T-9).
Kesemua surat peringatan tersebut di atas berisi tentang kewajiban
pembayaran hutang yang harus diselesaikan oleh PEMBANDING, yang terdiri
dari kewajiban pokok, bunga beserta dendanya. Namun PEMBANDING tidak
ada sedikitpun menanggapi dengan baik perihal surat peringatan tersebut.
Meski demikian TERBANDING kembali telah menjadi Kreditur yang beritikad
baik karena sudah melaksanakan apa yang diamanatkan dalam ketentuan
pada Pasal 1238 KUHPerdata berbunyi sebagai berikut:
“Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta
sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatan sendiri, ialah jika ini
menetapkan, bahwa si berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang
ditentukan.”

8. Bahwa berdasarkan penjelasan TERBANDING di atas, maka dapat dikatakan


justru TERBANDING telah taat segala macam ketentuan yang saling mengikat
antara PEMBANDING dan TERBANDING atau dengan kata lain
TERBANDING merupakan kreditur yang telah beritikad baik sehingga segala
dalil yang dikatakan bahwasanya TERBANDING melakukan perbuatan
wanprestasi justru PEMBANDING-lah yang dapat dikatakan sebagai pihak
yang melakukan Perbuatan Wanprestasi dengan tidak membayarkan
kewajiban hutang pokok beserta bunga dan dendanya kepada TERBANDING
dan sudah lama jatuh tempo pembayaran yang seharusnya sudah dibayarkan
oleh PEMBANDING, semua ketentuan tersebut jelas termaktub dalam Akta
Perjanjian Kredit serta Perjanjian Perpanjangan Kredit I dan II, sedangkan dalil
PEMBANDING tentang adanya perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh
TERBANDING di dalilkan oleh PEMBANDING tanpa adanya dasar atau
sebatas asumsi pribadi serta tidak dapat menunjukan ketentuan mana yang
menjadi perbuatan wanprestasi yang telah dilakukan oleh TERBANDING,
maka sudah sepatutnya Majelis Hakim menguatkan putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Utara No. 154/Pdt.G/2021/PN.JKT UTR. tertanggal 29 Juni
2021.

9. Bahwa kerugian yang disampaikan oleh PEMBANDING di dalam Memori


Banding merupakan suatu pernyataan yang menyesatkan dan terkesan
dipaksakan serta memanfaatkan suatu keadaan sehingga seolah-olah
PEMBANDING merupakan pihak yang dirugikan dalam perkara ini. Kerugian
materil serta permintaan ganti kerugian sebesar Rp.1.000.000.000,- (Satu Milyar
Rupiah) tersebut yang di dalilkan PEMBANDING (semula Penggugat) juga
tidak berdasar sama sekali.

Kontra Memori Banding Perkara No.154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Ut. 6 | Pristina & Co.


10. Bahwa Terhadap dalil PEMBANDING tersebut di atas, TERBANDING
menolak secara tegas karena faktanya TERBANDING-lah yang paling
dirugikan dalam perkara a quo mengingat TERGUGAT merupakan kreditur
yang telah memberikan fasilitas kredit, dan kerugian TERBANDING yang
timbul atas tindakan PEMBANDING karena PEMBANDING belum melunasi
kewajiban hutangnya kepada TERBANDING. Berdasarkan data pada system
nilai utang PEMBANDING yang terhitung sampai dengan Surat Peringatan III
(terakhir) tanggal 29 Juni 2020 adalah sebesar Rp. 4.323.248.024,44 (empat
milyar tiga ratus dua puluh tiga juta dua ratus empat puluh delapan ribu dua
puluh empat rupiah koma empat puluh empat sen) dengan perincian sebagai
berikut :
- Pokok sebesar Rp. 4.000.000.000 (empat milyar rupiah)
- Bunga sebesar Rp. 139.957.433 (seratus tiga puluh sembilan juta sembilan
ratus lima puluh tujuh ribu empat ratus tiga puluh tiga rupiah)
- Denda sebesar Rp. 183.290.591,12 (seratus delapan puluh tiga juta dua ratus
sembilan puluh ribu lima ratus sembilan puluh satu rupiah koma dua belas
sen).
Bahwa jumlah utang PEMBANDING tersebut di atas akan bertambah sampai
dengan seluruh utangnya dibayarkan kepada TERBANDING.
11. PEMBANDING pun mengakui bahwa dirinya telah menerima dan
menikmati fasilitas kredit dari TERBANDING sebagaimana disampaikan pada
dalil angka 18 Memori Banding yang menyatakan :
“Bahwa dengan diberhentikannya Perpanjangan Perjanjian Kredit Rekening Koran
sebesar sebesar Rp 2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah) dan Fasilitas Kredit
berjangka sebesar Rp 2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah), yang telah digunakan
oleh Penggugat untuk modal kerja, …….
12. Bahwa oleh karena itu, dalil PEMBANDING yang menyatakan bahwa dirinya
telah mengalami kerugian materiil sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyar
rupiah) akibat tidak diberikan perpanjangan perjanjian kredit merupakan dalil
yang mengada-ngada dan tanpa adanya dasar karena kerugian dari usaha
yang dijalankan oleh PEMBANDING merupakan risiko usaha yang semestinya
sudah dapat diperhitungkan sebelumnya oleh PEMBANDING dan tidak
dibebankan kepada pihak lain.
13. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara dalam perkara a quo
telah menegaskan dalam pertimbangannya di halaman 41 Putusan No.
154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Utr. tanggal 29 Juni 2021, bahwa tidak ada kerugian
yang dialami oleh PEMBANDING sebagai berikut:

“Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan pada pokok sengketa angka 1,


bahwa Tergugat tidak benar melakukan wanprestasi oleh karena itu juga tidak benar
Penggugat dirugikan oleh perbuatan Tergugat dan perhitungan dari Tergugat, sampai
surat peringatan ke-III, nilai hutang Penggugat yang harus dibayar oleh Tergugat
adalah Rp 4.323.248.024,44 sehingga dalam hal ini tidak ada kerugian, justru uang
Tergugat masih di hutang oleh Penggugat.”

Kontra Memori Banding Perkara No.154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Ut. 7 | Pristina & Co.


14. Bahwa menanggapi dalil PEMBANDING perihal adanya itikad tidak baik
dari TERBANDING untuk bermaksud menguasai jaminan milik
PEMBANDING berupa Sebidang Tanah berikut Bangunan berdasarkan
Sertifikat Hak Milik Nomor :  2005 / Pulo Gadung, yang terletak di DKI
Jakarta, Kota Administrasi Jakarta Timur, Kecamatan Pulo Gadung, Kelurahan
Pulo Gadung seluas 190 m2 (Seratus Sembilan puluh meter persegi) diuraikan
dalam Surat Ukur Nomor : 00053/2014, lebih lanjut diuraikan dalam sertifikat
yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang di Jakarta Timur, Tertanggal 3
Februari 1982, setempat dikenal sebagai Jalan Pulo Nangka Timur III B Blok III
A – D Kavling Nomor 15 Tercatat atas nama : BUDI KHALIM, yang terlah
dibebani Hak Tanggungan berdasarkan Akta Pemberian Hak Tanggungan
Nomor : 18/2016 Tanggal 16 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Nia Kurniasih,
SH selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Juncto Sertifikat Hak
Tanggungan Nomor: 03195/2016 Tanggal 30 Juni 2016 dengan nilai Hak
Tanggungan sebesar Rp.5.000.000.000,- (Lima Milyar Rupiah) dengan alasan-
alasan sebagai berikut:
a. Pembebanan nilai penjaminan objek jaminan Hak Tanggungan sebesar
Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) dihitung berdasarkan kebijakan
yang berlaku dari TERBANDING yakni 125% dari nilai fasilitas pinjaman,
perhitungan ini merupakan common practice perbankan di Indonesia.
b. Tidak ada perbuatan yang dilakukan TERBANDING yang mengarah
pada penguasaan terhadap objek jaminan Hak Tanggungan, terlebih
faktanya sampai dengan saat ini TERBANDING belum mengajukan
eksekusi jaminan Hak Tanggungan.
c. Hak TERBANDING selaku pemegang Hak Tanggungan telah diatur
dalam UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yakni dalam hal
debitur in casu PEMBANDING wanprestasi, maka pemegang Hak
Tanggungan in casu TERBANDING berwenang untuk melakukan
eksekusi terhadap objek jaminan Hak Tanggungan, yaitu pada pasal:
Pasal 6 :
“Apabila debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai
hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui
pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan
tersebut.”
Jo Pasal 14 ayat (3) :
“Sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai
kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap dan berlaku sebagai pengganti grosse acte
Hypotheek sepanjang mengenai hak atas tanah.”
Selain itu berdasarkan Pasal 2 Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT)
Nomor 18/2016 yang dibuat oleh Nia Kurniasih, S.H., Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) yang berdomisili di Jakarta Timur (untuk selanjutnya disebut
dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan) mengatur sebagai berikut:
“Jika Debitor tidak memenuhi kewajiban untuk melunasi utangnya, berdasarkan
perjanjian utang piutang tersebut di atas, oleh Pihak Pertama, Pihak Kedua selaku

Kontra Memori Banding Perkara No.154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Ut. 8 | Pristina & Co.


Pemegang Hak Tanggungan peringkat pertama dengan akta ini diberi dan menyatakan
menerima kewenangan, dan untuk itu kuasa, untuk tanpa persetujuan terlebih dahulu
dari Pihak Pertama :
a. menjual atau suruh menjual di hadapan umum secara lelang Objek Hak
Tanggungan baik seluruhnya maupun sebagian-sebagian;
b. mengatur dan menetapkan waktu, tempat, cara dan syarat-syarat penjualan;
c. menerima uang penjualan, menandatangani dan menyerahkan kuitansi;
d. menyerahkan apa yang dijual itu kepada pembeli yang bersangkutan;
e. mengambil dari uang hasil penjualan itu seluruhnya atau sebagian untuk
melunasi utang Debitor tersebut di atas; dan
f. melakukan hal-hal lain yang menurut undang-undang dan peraturan hukum yang
berlaku diharuskan atau menurut pendapat Pihak Kedua perlu dilakukan dalam
rangka melaksanakan kuasa tersebut.
15. Bahwa berdasarkan uraian TERBANDING di atas maka dalil PEMBANDING
yang menyatakan bahwa TERBANDING tidak beritikad baik karena
bermaksud untuk mengusasi objek jaminan adalah tidak benar dan tidak
berdasar.
16. Bahwa Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 18/2016 Tanggal 16 Juni
2016 dibuat oleh dan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Nia
Kurniasih, S.H., PPAT di Jakarta Timur (Bukti T-11), sebagaimana ketentuan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 1998 (37/1998) Tentang Peraturan
Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, PPAT didefinisikan serta diatur tugas
pokoknya pada ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1 Ayat (1) :
“Pejabat Pembuat Akta Tanah, selanjutnya disebut PPAT adalah pejabat umum yang
diberi kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum
tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun.”
Jis. Pasal 2 :
“PPAT bertugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan
membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai
hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, yang akan dijadikan dasar
bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan
hukum itu.”
17. Bahwa PPAT bertugas pokok salah satunya mengenai pembuatan akta yang
berhubungan dengan hak atas tanah, yang mana akta otentik atau akta ppat
dapat kita peroleh definisinya yaitu sebagiamana termaktub dalam :
Pasal 1 Ayat (4) PP No 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan PPAT :
“Akta PPAT adalah akta yang dibuat oleh PPAT sebagai bukti telah dilaksanakannya
perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun.”
Pasal 1868 KuhPerdata menyebutkan :
“Suatu akta otentik adalah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh
Undang-Undang oleh atau di hadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu di
tempat akta itu dibuat.”
18. Bahwa dengan berandaskan ketentuan tersebut diatas, maka dapat diambil
suatu intisari bahwasanya PPAT merupakan Pejabat Umum yang salah satu

Kontra Memori Banding Perkara No.154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Ut. 9 | Pristina & Co.


tugasnya membuat akta otentik, yang mana akta otentik memiliki kekuatan
pembuktian yang sempurna, hal itu jelas termaktub dalam Pasal 1870
KUHPerdata yang mengatakan bahwa:
“Bagi para pihak yang berkepentingan beserta para ahli warisnya ataupun bagi orang-
orang yang. mendapatkan hak dari 8 mereka, suatu akta otentik memberikan suatu
bukti yang sempurna tentang apa yang termuat di dalamnya”.

19. Bahwa oleh karena Akta Pemberian Hak Tanggungan yang dimaksud adalah
merupakan akta outentik yang telah dibuat oleh pejabat umum yaitu PPAT,
maka nilai pembuktianya sangat kuat secara hukum dan TIDAK DAPAT
DIBATALKAN. Hal tersebut sesuai dengan kaidah hukum Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI No.702 K/Sip/1973, yang menegaskan :
“bahwa judex factie dalam amar putusanya yang membatalkan akta outentik
SANGATLAH TIDAK DIBENARKAN MENURUT HUKUM, karena pejabat
umum fungsinya hanya mencatatkan (menuliskan) apa-apa yang dikehendaki dan
dikemukakan oleh para pihak yang menghadap pejabat umum tersebut”
20. Bahwa Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 03195/2016 tanggal 30 juni 2016
yang dibuat dan dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kota
Administrasi Jakarta Timur (Bukti T-12) merupakan bentuk Jaminan
Perlindungan Hukum yang diberikan oleh Negara bagi pihak-pihak yang
terlibat didalamnya in casu kepentingan perlindungan hukum bagi
PEMBANDING dan TERBANDING. Sehingga tidak ada pihak-pihak yang
merasa dirugikan dan para pihak telah mendapat perlindungan hukum sesuai
dengan porsinya masing-masing, antara lain PEMBANDING dilindungi objek
jaminannya tidak disalahgunakan oleh TERBANDING, begitupun
TERBANDING piutangnya akan terjamin dengan adanya objek jaminan
tersebut.
21. Bahwa ketentuan di dalam Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 03195/2016
tanggal 30 juni 2016 ini pun bersumber dari Akta Otentik yaitu Akta Pemberian
Hak Tanggungan Nomor 18/2016 Tanggal 16 Juni 2016 dibuat oleh dan
dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Nia Kurniasih, S.H., PPAT di
Jakarta Timur, yang mana ketentuan didalamnya telah dianggap benar dan
dapat dipertanggung jawabkan menurut hukum yang berlaku.
22. Bahwa jika kita melihat untuk pembatalan suatu Akta Otentik in casu Akta
Pemberian Hak Tanggungan Nomor 18/2016 Tanggal 16 Juni 2016 dan
Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 03195/2016 tanggal 30 juni 2016 tidak serta-
merta dapat dibatalkan ataupun dihapuskan bilamana tidak ada suatu keadaan
Luar Biasa atau adanya alasan-alasan yang kuat serta bukti-bukti yang sangat
valid mengenai adanya suatu itikad tidak baik atau
memanfaatkan/menyalahgunaan keadaan (misbruik van omstandigheden) yang
menyertai pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan beserta Sertifikat Hak
Tanggungan.
23. Bahwa dalil Kontra Memori Banding TERBANDING ini didasari dari bukti-
bukti yang autentik dan mempunyai nilai pembuktian yang sempurna dan
tidak dapat disangkal lagi kebenarannya sehingga telah memenuhi ketentuan
pasal 180 (1) HIR jo Pasal 191 (1) R.Bg, maka mohon agar putusan dapat
dilaksanakan terlebih dahulu (uit voebaar bij voerraad).

Kontra Memori Banding Perkara No.154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Ut. 10 | Pristina & Co.


DALAM PROVISI
24. Bahwa PEMBANDING didalam Memori Banding meminta untuk putusan
perkara a quo dapat dilaksanakan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad),
meskipun diajukan perlawanan (Verzet) atau permohonan Banding dan
Kasasi. Namun perlu TERBANDING ingatkan kembali kepada PEMBANDING
akan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2000 Tentang Putusan
Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Vooraad) Dan Provisionil jo. Surat Edaran
Nomor : 4 Tahun 2001 Tentang Permasalahan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij
Voorraad) dan Provisionil, yang menjelaskan :
Mahkamah Agung memberikan petunjuk, yaitu Ketua Pengadilan Negeri,
Ketua Pengadilan Agama, para Hakim Pengadilan Negeri dan Hakim
Pengadilan Agama tidak menjatuhkan Putusan Serta Merta, kecuali dalam hal-
hal sebagai berikut:
a. Gugatan didasarkan pada bukti surat auntentik atau surat tulisan tangan
(handschrift) yang tidak dibantah kebenaran tentang isi dan tanda
tangannya, yang menurut Undang-undang tidak mempunyai kekuatan
bukti.
b. Gugatan tentang Hutang - Piutang yang jumlahnya sudah pasti dan tidak
dibantah.
c. Gugatan tentang sewa-menyewa tanah, rumah, gudang dan lain-lain, di
mana hubungan sewa menyewa sudah habis/lampau, atau Penyewa
terbukti melalaikan kewajibannya sebagai Penyewa yang beritikad baik.
d. Pokok gugatan mengenai tuntutan pembagian harta perkawinan (gono-
gini) setelah putusan mengenai gugatan cerai mempunyai kekuatan
hukum tetap.
e. Dikabulkannya gugatan Provisionil, dengan pertimbangan agar hukum
yang tegas dan jelas serta memenuhi Pasal 332 Rv.
f.Gugatan berdasarkan Putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
(inkracht van gewijsde) dan mempunyai hubungan dengan pokok gugatan
yang diajukan.
g. pokok sengketa mengenai bezitsrecht. 
25. Bahwa putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil tidak
dapat dengan mudah dikabulkan bilamana tidak terpenuhinya salah satu dari
persyaratan sebagaimana diatas, hal mana menurut TERBANDING tidak ada
satu pun syarat-syarat dari dan atau dalam gugatan perkara a quo yang
PEMBANDING tujukan kepada TERBANDING yang memenuhi persyaratan
untuk dapat dikabulkannya putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan
Provisionil.
  

26. Bahwa sebagaimana Yurisprudensi Mahkamah Agung No 1070 K/SIP/1972,


tanggal 14 Mei 1973, dalam kaidah hukumnya menyebutkan :
“Sesuai Pasal 180 H.I.R. tentang “tuntutan provisional” (provisioneeleeis), yang
merupakan permohonan yang diajukan untuk memperoleh “tindakan sementara”
bukan mengenai “materi pokok sengketa” (atau bodemgeschil) yang justru akan
ditentukan dalam “putusan akhir”, maka jika tuntutan provisional tersebut diajukan
dan menyangkut tentang “materi pokok perkara”, maka tuntutan ini harus dinyatakan
tidak dapat diterima.”

Kontra Memori Banding Perkara No.154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Ut. 11 | Pristina & Co.


27. Bahwa Memori Banding yang diajukan PEMBANDING hanyalah merupakan
pengulangan hal-hal yang telah disampaikan PEMBANDING dalam
pemeriksaan tingkat pertama dan bukan merupakan hal-hal yang baru
sehingga sudah tepat jika tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Jakarta.

Maka berdasarkan atas segala apa yang terpapar di atas, TERBANDING mohon
sudilah Pengadilan Tinggi Jakarta berkenan untuk mengenyampingkan Memori
Banding dari PEMBANDING atas Putusan No. 154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Utr. tanggal
29 Juni 2021, dan selanjutnya memutuskan:
PRIMAIR:
1. Menolak Permohonan Banding tertanggal 24 Agustus 2021 yang diajukan
PEMBANDING untuk seluruhnya;
2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No.
154/Pdt.G/2021/PN.JKT UTR. tertanggal 29 Juni 2021;
3. Menghukum PEMBANDING membayar biaya perkara seluruhnya
SUBSIDAIR :
Apabila Pengadilan Tinggi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Hormat Kami,
Kuasa Hukum Terbanding ,

H. Gamal Muaddi, S.H., M.Kn. Ari Suretno, S.H.

Kontra Memori Banding Perkara No.154/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Ut. 12 | Pristina & Co.

Anda mungkin juga menyukai