Anda di halaman 1dari 18

KONTRA MEMORI KASASI TERMOHON KASASI-I

Dalam Perkara Perdata No. 57/Pdt.G/2011/PN-Blg


Antara
MIDIAN MANURUNG.------------------------------------------ TERMOHON KASASI-I
Dahulu TERBANDING-I; TERGUGAT Konvensi; PENGGUGAT dalam REKONVENSI
Melawan
ANGELO P.K.PURBA ------------------------------------------- PEMOHON KASASI
Dahulu PEMBANDING; PENGGUGAT Konvensi ;TERGUGAT dalam REKONVENSI

Kepada Yth
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Di JAKARTA
Melalui :

Pengadilan Negeri Balige

Di Balige.
Dengan Hormat

Perkenankanlah saya MIDIAN MANURUNG sebagai Termohon Kasasi I (dahulu Terbanding-


I; Tergugat Konvensi; Penggugat Rekonvensi) dalam Perkara Perdata
NO:57/Pdt.G/2011/PN.Blg), secara langsung dan tidak lagi diwakili kuasa hukum terdahulu
yaitu saudara Alofsen Marbun,SH dan Sarmanto Tambunan,SH dan untuk selanjutnya saya
secara langsung untuk mengajukan Kontra Memori Kasasi atas Memori Kasasi yang diajukan
oleh ANGELO P.K.PURBA melalui kuasa hukumnya A.D.HANDOKO,SH, GANDA
MARUHUM,SH dan SUPRALIKA KEMIT, SH dari Kantor Handoko Timur & Partners semula
Penggugat d.K/Tergugat d.R
Dalam Memori Kasasinya, Pemohon Kasasi menyampaikan keberatan atas Putusan
Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 24/PDT/2013/PT-MDN tanggal 19 April 2013 jo. Putusan
Pengadilan Negeri Balige No : 57/Pdt.G/2011/PN-Blg tanggal 26 Juni 2012

Bahwa amar Putusan Pengadilan Negeri Balige No : 57/Pdt.G/2011/PN-Blg tanggal 26 Juni


2012 Berbunyi sebagai berikut :

MENGADILI :
DALAM KONVENSI :
Dalam Eksepsi :

- Menolak Eksepsi dari Tergugat I,II,III untuk seluruhnya

Dalam pokok perkara :

- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya

Dalam Rekonvensi :

- Menolak Gugatan Penggugat DR/ tergugat DK untuk seluruhnya.

Dalam Konvensi dan Rekonvensi :


- Menghukum Penggugat dalam konvensi /Tergugat dalam Rekonvensi untuk
membayar biaya perkara sebesar Rp. 911.000,- ( Sembilan Ratus Sebelas Ribu
Rupiah).

1
Bahwa selanjutnya Amar Putusan Pengadilan Tinggi Medan
No 24/PDT/2013/PT-MDN tanggal 19 April 2013 yang berbunyi sebagai berikut:

MENGADILI :

- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat dalam


konvensi/Tergugat dalam rekonvensi;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 26 Juni 2012
No.57/Pdt.G/2011/PN-Blg, yang dimohonkan banding tersebut;
- Menghukum Penggugat dalam konvensi/ Tergugat dalam rekonvensi/ Pembanding
untuk membayar seluruh ongkos perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan,
yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu
rupiah);

Sebelumnya Termohon KASASI-1 menyampaikan bahwa secara umum Termohon KASASI-


1 menerima “Relas Pemberitahuan Pernyataan Kasasi” dan “Relas Pemberitahuan dan
Penyerahan Memori Kasasi” pada hari Senin tanggal
22 Juli 2013.
Selanjutnya adapun isi dari Kontra Memori KASASI dari Termohon Kasasi-1 ini adalah :
1. Tentang Tanggapan atas Isi Memori Kasasi Pemohon Kasasi.
2. Tentang Tidak Terbuktinya Dalil-Dalil Pemohon Kasasi.
3. Tentang Tepatnya Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama dan
Tingkat Banding.

Ad. 1. Tentang Tanggapan atas Isi Memori Kasasi dari Pemohon Kasasi

Majelis Hakim yang terhormat,

Sebelum menanggapi Memori Kasasi kami akan menegaskan kembali hal sebagai
berikut :
- Bahwa gugatan Dalam Konvensi Pemohon Kasasi tidak beralasan secara hukum
- Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Balige dan Putusan Pengadilan Tinggi Medan
telah benar dan sesuai hukum .

Dalam memori Kasasinya, Pemohon Kasasi menyampaikan keberatan terhadap


Putusan Pengadilan Tinggi Medan No. 24/PDT/2013/PT-MDN
tanggal 19 April 2013 jo. Putusan pengadilan Negeri Balige No 57/Pdt.G/2011/PN-Blg
tanggal 26 Juni 2012 terkait gugatan Konvensi yang tidak beralasan secara hukum.

Bahwa dengan demikian ijinkan saya untuk secara langsung menyampaikan KONTRA
MEMORI KASASI atas Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.
24/PDT/2013/PT-MDN tanggal 19 April 2013 jo. Putusan Pengadilan Negeri Balige no
57/Pdt.G/2011/PN-Blg tanggal 26 Juni 2012 sebagai berikut :

a) Pada halaman 3 bagian angka 3 huruf a Pemohon Kasasi/ semula Pembanding/


Penggugat dK/Tergugat dR. menyatakan Pengadilan Tinggi Medan dan Pengadilan
Negeri Balige memberikan Pertimbangan Hukum yang keliru dan tidak melakukan
penelitian secara cermat dan konprehensif atas keseluruhan surat bukti yang diajukan
Pemohon Kasasi;

Bahwa judex factie telah tepat dan tidak keliru dalam pertimbangan hukumnya yang
tidak mempertimbangkan Bukti surat Pemohon Kasasi yaitu P-10 (Fotocopy dari fotocopy
Surat penanggalan Hak) dan P-11 (Fotocopy dari fotocopy surat lelang register van
Debiteuren) atau (penggugat asal tidak dapat memperlihatkan aslinya di muka
persidangan).
2
Bahwa menurut ketentuan Hukum Acara Perdata dikenal adanya salah satu alat bukti
yang dapat digunakan dalam persidangan pada agenda pembuktian, yaitu berupa surat
atau bukti tertulis.

Menurut ketentuan yang berlaku yang dapat ditemukan di dalam KUHPerdata maupun
Yurispudensi Mahkamah Agung RI yang intinya menyebutkan bahwa yang memiliki
kekuatan pembuktian, diakui dan sah sebagai alat bukti tertulis adalah ASLINYA;

Hal ini dapat ditemukan di dalam ketentuan- ketentuan sebagai berikut :

1. Pasal 1888 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata).


“Kekuatan pembuktian dengan suatu Tulisan terletak pada akta aslinya, bila akta
yang asli ada, maka salinan serta kutipan hanyalah dapat dipercaya sepanjang
salinan serta kutipan itu sesuai dengan aslinya yang senantiasa dapat
diperintahkan untuk ditunjukkan”.

2. Yurispudensi Mahkamah Agung RI No. 3609 K/PDT/1985.


“Surat bukti yang hanya berupa fotocopy dan tidak pernah ada surat aslinya, oleh
karena mana surat bukti tersebut harus dikesampingkan”.

3. Yurispudensi Mahkamah Agung RI No.701 K/Sip/1974 tanggal 1 April 1974.


“Karena Judex Factie mendasarkan putusan melulu atas surat-surat yang terdiri
fotocopy-fotocopy yang tidak secara sah dinyatakan sesuai dengan aslinya. Sedangkan
terdapat diantaranya yang penting-penting yang secara substansial masih
dipertengkarkan oleh kedua belah pihak. Judex Factie sebenarnya telah memutuskan
perkara ini berdasarkan buki-bukti yang tidak sah”.

Kemudian Majelis Hakim juga telah tepat dan tidak keliru dalam pertimbangan
hukumnya yang tidak mempertimbangkan bukti surat pemohon kasasi/ pembanding/
penggugat yaitu P-12 (Schets Techening dari situatie pekarangan BIDOK JOSEF
NAPITUPULU). Juga berupa fotocopy dari fotocopy (Penggugat asal tidak dapat
memperlihatkan aslinya dimuka persidangan).

Untuk perhatian bagi Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat tentang Schets


Techening atau sketsa yang menurut pemohon kasasi/Pembanding/Penggugat sebagai
lampiran dari surat lelang Register Van Debiteuren nomor 4066 adalah tidak berdasar
dan mengada-ada, sebab secara logika hukum, surat lelang Register Van Debiteuren
jika memang ada mestinya lampirannya bukan skets melainkan peta .

Termohon Kasasi I Terbanding I/Tergugat I dapat menggambarkan kepada Pemohon


Kasasi/ Pembanding /Penggugat bahwa dahulu pada tahun 1928 di Keresidenan
Tapanuli ( sudah termasuk Kabupaten Toba Samosir Sekarang ini ) bahwa ada daftar
kepemilikan yang dikeluarkan oleh Pemerintah pada saat itu namanya LIGGER BLAAD,
maka sebagai lampirannya adalah peta bukan Schets

Maka berdasarkan fakta tersebut diatas dapat disampaikan bahwa Schets Techening (
Sketsa) tersebut sengaja diadakan supaya seolah-olah surat lelang Register Van
Debiteuren Nomor 4066 tersebut jelas letaknya.

Schets Techening bukanlah bukti hak atas tanah dan Schets Techening bukanlah
lampiran dari surat lelang Register Van Debituren.

Bahwa dengan demikian sudah benar pertimbangan hukum Majelis Hakim dalam
Tingkat Pertama dan Tingkat Banding yang tidak mempertimbangkan fotokopy dari
3
fotokopy bukti P-12 ( Schets Techening Situatie Tanah dari BIDOK JOSEF
NAPITUPULU ).

Karena bukti kepemilikan adalah surat bukan skets atau peta .


Sebab peta adalah petunjuk akan letak atas bidang tanah
Dan bahkan Pemohon Kasasi/ Pembanding /Penggugat tidak dapat memperlihatkan asli
dari Schets Techening tersebut diatas dimuka persidangan

Dalam persidangan terbukti Pemohon Kasasi mendalilkan bahwa letak bidang tanah
dapat dilihat dari surat Schets Techening dari situatie pekarangan BIDOK JOSEF
NAPITUPULU di Sopo Surung Balige yang menjadi lampiran dalam surat penanggalan
hak dari BIDOK JOSEF NAPITUPULU kepada Badan Pengurus Gereja dan Amal Roma
Khatolik di Balige untuk dipakai perluasan pembangunan Pendidikan Roma Khatolik
Balige pada tanggal 29 Juli 1965 diketahui oleh O.R. Suhu Pardede Pemangku Kepala
Negeri Sonak Malela.

Menurut saksi Pemohon Kasasi Hasudungan Napitupulu (Mantan Kepala Kampung


Sangkar Nihuta Tahun 1970-1975) bahwa Pemangku Kepala Negeri Sonak Malela yang
sesungguhnya adalah KONRAD NAPITUPULU (Hal ini juga benar diakui Penatua
Sonak Malela Balige).

Dan yang paling ironis Surat Schets Techening tersebut diketahui dan ditandatangani
oleh yang bukan Pemangku Kepala Negeri Sonak Malela sesungguhnya.

Jadi jelas bahwa surat Schets Techening dari situatie pekarangan BIDOK JOSEF
NAPITUPULU di Sopo Surung Balige DIREKAYASA dan tidak sesuai dengan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.

Pada saat persidangan, Pemohon Kasasi tidak dapat memperlihatkan bukti surat
asli dan hanya berupa fotocopy dari fotocopy surat Schets Techening tersebut diatas
dan bukan dibuat oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan Peraturan dan
Perudang-undangan yang berlaku untuk mengukur dan membuat Skets/ gambar situasi
tanah dan juga bukan merupakan tanda bukti hak sebagimana ketentuan Undang-
Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria yo Peraturan Pemerintah no
24 tahun 1997 yis Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional no 3 tahun 1997
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah no 24 tahun 1997 .

Bahwa dengan demikian semestinya kalau pemohon kasasi/pembanding semula


penggugat dK/tergugat dK mempunyai/memiliki tanah tersebut berdasarkan surat lelang
Register Van Debiteuren No. 4066 tanggal 18 Agustus 1924 (P-11) dan surat Schets
Techening dari Situatie pekarangan BIDOK JOSEF NAPITUPULU di Sopo Surung
Balige (P-12).

Pertanyaan : Dimana aslinya??????”……..atau kenapa pada saat persidangan tidak


dapat memperlihatkan aslinya??????”……. atau maksud Pemohon Kasasi, termohon
kasasi kah atau Majelis Hakim kah yang mencari aslinya untuk pemohon kasasi??????

Sekedar menjelaskan kepada Pemohon Kasasi bahwa bukti P-11 dan bukti P-12 itu
semestinya difotocopy dari ASLInya dan dibubuhi materai dan di-nazegelen dan
didaftarkan di Kepaniteraan PN Balige untuk dilegalisir dan untuk selanjutnya diajukan
dimuka Persidangan dimana fotocopy tersebut akan dicocokkan oleh Majelis Hakim
dengan Aslinya.

Untuk menjadi perhatian bagi Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat pada


prinsipnya yang diakui sebagai alat bukti surat/tertulis yang sah adalah yang Asli.
4
Dengan demikian dalil Pemohon Kasasi adalah sangat keliru dan tidak tepat karena
pertimbangan Majelis Hakim sudah tepat sebab fotocopy dari fotocopy , bukti P-11 dan
bukti P-12 bukan sebagai alas hak sebagaimana ketentuan Undang-undang No. 5 tahun
1960 tentang Undang-undang pokok Agraria yo Peraturan Pemerintah No.24 tahun
1997 yis Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI No. 3 tahun 1997 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997.

Bahwa terbukti dalil Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat sangat keliru dan


dangkal yang menyatakan Majelis Hakim Tingkat Pertama dan Tingkat Banding tidak
mau melakukan penelitian atas Perkara ini. Sebab seolah-olah pemohon
Kasasi/Pembanding/Penggugat mengharapkan Majelis Hakim pada tingkat Pertama dan
Tingkat Banding akan meneliti fotocopy dari fotocopy dari bukti P-11 dan bukti P-12.
Sebab jika Pemohon Kasasi jujur, semestinya harus dapat menjelaskan dimana letak
pasti secara kadasteral surat lelang Register Van Debiteuren No. 4066 tanggal 18
agustus 1924 (P-11) dan Schets Techening dari situatie pekarangan BIDOK JOSEF
NAPITUPULU di SopoSurung Balige (P-12) dan dimana letak pasti perkara antara
Mutiara Tobing dengan Bidok Josef Napitupulu dan Badan Pengurus Gereja dan Amal
Roma Khatolik di Balige serta dimana letak obyek perkara???...

Dalam Persidangan terbukti bahwa letak tanah yang digugat( Objek perkara ) dengan
alas Hak Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat adalah keliru, sebagaimana berita
acara persidangan tanah,batas seluruhnya berbeda
Dapat kita lihat sebagai berikut :

1. Surat Lelang REGISTER VAN DEBITEUREN atas nama RAJA DAUD


NAPITUPULU di Sosor Bakkudu.

2. Kemudian RAJA DAUD NAPITUPULU memberikan sebidang tanah kepada


anaknya BIDOK JOSEF NAPITUPULU di Desa Sangkar Nihuta Lumban Tonga-
tonga (jaraknya 1 Km dari Sosor Bakkudu mengarah ke kota Balige dan dapat
dilihat di balik Surat Lelang REGISTER VAN DEBITUREN).
3. Lalu BIDOK JOSEF NAPITUPULU menjual tanah ke Badan Gereja Amal Roma
Katolik dengan Surat Penanggalan Hak letaknya di Sopo Surung, Negeri Sonak
Malela, Kecamatan Balige Kabupaten Tapanuli Utara dan di dalam Surat
Penanggalan Hak tersebut, dimana tertulis Gambar terlampir dari surat asli Surat
Lelang REGISTER VAN DEBITUREN No. 4066 tanggal 18 Agustus 1924 dengan
batas tanah sebagai berikut :
- Sebelah Timur berbatas dengan tanah milik St. Kaliper Napitupulu dan O.R.
Napitupulu
- Sebelah Barat berbatas dengan tanah milik Pemerintah dan Ompu Bidok Napitupulu
- Sebelah Selatan berbatas dengan Jalan Umum Balige - Siborong-borong.
- Sebelah Utara berbatas dengan tanah milik SGARK dan tanah O. Siambasang
Napitupulu
4. Setelah Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat mempunyai Penanggalan hak
tersebut diatas lalu Pemohon Kasasi/ Pembanding/Penggugat mendalilkan bahwa
berita acara eksekusi nomor 193/ Pdt.G/1980/PN Balige tanggal 26 Juli 1997 yang
didalilkan Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat sebagai dasar penerbitan sertifikat
hak milik nomor 62/Kelurahansangkarnihuta yang diterbitkan tahun 1998 dengan batas-
batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan tanah Hasudungan Napitupulu dan tanah Kongsi
Napitupulu
- Sebelah Selatan berbatas dengan Jalan Umum Tarutung-Balige

5
- Sebelah Timur berbatas dengan tanah Mangihut Napitupulu
- Sebelah Barat berbatas dengan Jalan SMA Katolik Balige
Dari ke 4 (empat) point diatas dapat kita simpulkan bahwa sertifikat hak milik nomor 62
terbit dengan dasar surat berupa fotokopy dari fotokopy surat.

Dan dapatkita amati bahwa seluruh keterangan diatas berbelit-belit dan letaknya
berbeda-beda satu sama lain namun tetap di Kelurahan Sangkarnihuta

Jadi sesuai dengan hasil dari fakta-fakta di persidangan tersebut diatas dapat dilihat pada
dalil-dalil Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat yang menyatakan bahwa letak tanah
milik Pemohon kasasi/pembanding/penggugat terletak di Kelurahan Sangkarnihuta,
Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, sebagaimana keterangan HASUDUNGAN
NAPITUPULU (Saksi Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat) dimana terbukti bahwa
surat alas hak tanah milik Pemohon Kasasi/ Pembanding/Penggugat berupa fotocopy dari
fotocopy surat yang digunakan sebagai bukti surat alas hak tanah yang seharusnya
ditolak.

Untuk menjadi perhatian bagi Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat pada Putusan


Pengadilan Negeri Balige No.57/Pdt.G/2011/PN-Blg tgl 26 Juni 2012,dimana tertera
bahwa untuk memperjelas luas,batas dan keadaan tanah objek perkara,Majelis Hakim
juga telah melakukan PEMERIKSAAN SETEMPAT terhadap objek tanah perkara pada
hari Senin,tanggal 23 April 2012 dengan hasil pemeriksaan sebagaimana terlampir dalam
berkas acara persidangan yang merupakan satu kesatuan dengan putusan ini dan telah
pula dipertimbangkan pada pokoknya, bahwa tanah perkara terletak di Desa Hinalang
Bagasan.
Dan dari keseluruhan keterangan yang tersebut diatas tidak ada hubungannya dengan
Sertifikat Hak Milik No.221/Hinalang Bagasan atas nama LESTARI SIAHAAN dan
Sertifikat Hak Milik No.409/Hinalang Bagasan juga atas nama LESTARI SIAHAAN. Yang
letaknya di desa Hinalang Bagasan, Kecamatan Balige. Kabupaten Toba Samosir (
Dahulu adalah KENEGERIAN HINALANG ).
Dengan demikian haruslah diterima bahwa letak bidang tanah tersebut terletak di Desa
Hinalang Bagasan bukan Kelurahan Sangkar Nihuta dan Pemohon Kasasi didalam
persidangan menjanjikan Lurah Sangkar Nihuta akan dihadirkan untuk menguatkan dalil
gugatannya. Terbukti pemohon kasasi/ pembanding/ penggugat tidak dapat
menghadirkannya.

Sebab adalah tidak mungkin Lurah Kelurahan Sangkarnihuta menjelaskan atau membuat
surat keterangan yang bukan terletak di wilayah hukumnya.

Dan memang dapat dipahami dengan adanya surat keterangan No.


12/01/2005/SK/XII/12/ tanggal 11 Desember 2012 yang diperbuat Hotma Siahaan
Kepala Desa Hinalang Bagasan dan diketahui Camat Balige Drs Sahala Siahaan
yang menerangkan bahwa Sertifikat Hak Milik No. 221/Hinalang Bagasan atas nama
LESTARI SIAHAAN seluas 1.557 m2 dan Sertifikat Hak Milik No. 409/Hinalang
Bagasan atas nama LESTARI SIAHAAN seluas 184 m2 adalah bukti yang sah
terletak di Desa Hinalang Bagasan Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir.

Dengan Bukti Surat Keterangan Kepala Desa Hinalang Bagasan dan dikuatkan
dengan diketahui Camat Balige adalah bukti/ fakta hukum bahwa letak tanah obyek
sengketa terletak di Desa Hinalang Bagasan.
6
Menjadi fakta hukum yang sempurna bagi Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini
sebab perbedaan letak tanah sudah terbukti pada persidangan ini sebagaimana
keterangan saksi pengggugat Hasudungan Napitupulu (Mantan Kepala Kampung
Sangkarnihuta tahun 1970-1975).

Dapat dilihat secara keseluruhan sekalipun bukti-bukti itu semua fotocopy dari fotocopy,
dimana letak tanah, batas dan ukuran selurunya berbeda-beda.

b)Walaupun Pemohon Kasasi /Pembanding/Penggugat didalam dalil gugatannya tidak


menjelaskan luas tanah yang dimiliki , namun Majelis HakimTingkat Pertama dan Tingkat
Banding telah terlebih dahulu mempertimbangkan apakah benar dasar Pemohon
Kasasi/Penggugat/Pembanding mempunyai hak atas tanah terperkara

Dan Majelis Hakim pada Tingkat Pertama dan Tingkat Banding sudah tepat
mempertimbangkan bahwa bukti hak atas tanah penggugat sesuai hasil Berita Acara
ekeskusi nomor 193/Pdt.G/1980 /PN Balige tanggal 26 Juli 1997 yang di Dalilkan
penggugat sebagai dasar penerbitan setifikat hak milik no 62/ Kelurahan Sangkarnihuta
yang diterbitkan tahun 1998 sesuai dengan hasil berita acara eksekusi yang dilakukan
oleh pengadilan Negeri Tarutung yang diserahkan hak atas tanah kepada Pemohon
Kasasi/Pembanding/Penggugat adalah seluas 8964 meter 2 dan apabila dijumlahkan
dengan luas tanah penggugat yang berasal dari P.SIAHAAN seluas 945 meter 2 maka
8964 meter 2 + 945 meter 2 = 9909 meter 2
Akan tetapi setelah pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat memperoleh Sertifikat Hak
Milik Nomor 62/ Kelurahansangkarnihuta dari hasil berita acara eksekusi tersebut diatas
Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat mendapatkan hak atas tanahnya menjadi
10.607 meter 2 bahkan melebihi jumlah luas tanah yang berasal dari objek sita eksekusi
seluas 698 meter 2 ( Apabila dihitung dari jumlah 10.607 meter 2 dikurangi 9909 meter 2
= 698 meter 2.

C) Bahwa terkait dengan tidak dipertimbangkannya saksi-saksi Pembanding


dalam putusan yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama (dalam hal jual
beli ), maka pertanyaan yang terlebih dahulu harus dijawab adalah :
- Apakah saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat ini
di depan persidangan di tingkat pertama adalah saksi-saksi yang pernah melihat
secara langsung atau mendengar secara langsung perbuatan hukum yang terjadi
antara Pemmohon kasasi/pembanding/penggugat dengan Bidok Josef Napitupulu..?
- Apakah keterangan-keterangan dari saksi-saksi yang diajukan oleh
Pemohonkasasi/Pembanding/Penggugat bernilai sebagai alat bukti saksi atau hanya
berupa Testimony de Auditu atau rekaan/ pendapat pribadinya…????
Bahwa saksi-saksi ( HASUDUNGAN NAPITUPULU DAN TIAMAR NAPITUPULU,
HABINSARAN SIPAHUTAR ) yang diajukan oleh Pemohon
Kasasi/Pembanding/Penggugat, semula Penggugat DK/ Tergugat DR,adalah saksi-saksi
yang keteranganya tidak dapat dinilai sebagai alat bukti karena tidak ada satupun saksi
Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat yang melihat ataupun mendengar secara
langsung bahwa antara Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat dengan Bidok Josef
Napitupulu bahwa telah pernah melakukan hubungan hukum jual beli,yakni ketika terjadi
perbuatan hukum antara Badan Pengurus Gereja dan Amal Roma Katolik di Balige
dengan Bidok Josef Napitupulu dan atau ketika terjadi Gugatan Perkara Antara Bidok
Josef Napitupulu dengan Mutiara Tobing bahwa saksi-saksi ini bukanlah pihak yang
melihat atau mengetahui secara langsung.
Bahkan saksi-saksi Pembanding yaitu TIAMAR NAPITUPULU adalah saksi-saksi yang
menikmati keuntungan dari tanah Istri termohon Kasasi I/ Terbanding I/ Tergugat I,
dahulu Tergugat dK/Penggugat dR, yang dipergunakan saksi Pemohon
7
Kasasi/Pembanding/Penggugat (Tiamar Napitupulu) untuk tempat berjualan
sebagaimana keterangannya di muka persidangan.

1)Bahwa saksi-saksi yang diajukan oleh Termohon Kasasi I/Terbanding I/ Tergugat I,


dahulu Tergugat dK/ Penggugat dR yakni MANUARANG SIMANJUNTAK adalah
Penulis Libe Pate yang merupakan dasar penerbitan Sertifikat Hak Milik No.
13/Hinalang Bagasan atas nama OSCAR MULIA SIMANJUNTAK dimana merupakan
Dasar Sertifikat Hak Milik No. 221/Hinalang Bagasan atas nama LESTARI SIAHAAN
(Isteri Termohon Kasasi I/Terbanding I/ Tergugat I) sebagaimana dijelaskan dibawah
sumpah di muka pengadilan bahwa tanah tersebut semula tanah Marga Siahaan yang
ditukarguling (Libe Pate) sebagaimana Bukti T-1-09 kepada Iskandar Simanjuntak ayah
kandung OSCAR MULIA SIMANJUNTAK pada tanggal 3 April 1964), lalu selanjutnya
OSCAR MULIA SIMANJUNTAK memohonkan dan terbit Sertifikat Hak Milik
No.13/Hinalang Bagasan pada tahun 1995;
2 ) Bahwa selanjutnya para ahli waris Oscar Mulia Simanjuntak yakni Kersina Nasution,
Bhatin Magdalena Simanjuntak, dan Flora Hasian Simanjuntak mencatatkan
peralihannya kepada Ahli Waris di Kantor Pertanahan Kabupaten Toba
Samosir,berdasarkan Pasal 832 KUH PERDATA.
3) Bahwa selanjutnya para ahli waris melakukan pemecahan Sertifikat Hak Milik
No.13/Hinalang Bagasan tahun 1995 di Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir
menjadi 3 sertipikat yakni :
- Sertifikat Hak Milik No. 219/Hinalang Bagasan;
- Sertifikat Hak Milik No. 220/Hinalang Bagasan;
- Sertifikat Hak Milik No. 221/Hinalang Bagasan;
4) Bahwa selanjutnya Sertifikat Hak Milik No.219/Hinalang Bagasan dipecah menjadi dua
bagian sertifikat,yakni:
- Sertifikat Hak Milik No.408/Hinalang Bagasan.
- Sertifikat Hak Milik No.409/Hinalang Bagasan;
5) Bahwa selanjutnya Sertifikat Hak Milik No.408/Hinalang Bagasan di hadapan Pejabat
Pembuat Akta Tanah Julitri Roriana Panggabean,SH dialihkan dan dibalik nama kepada
DRS MAKMUR SIAHAAN;
6) Bahwa selanjunya Sertifikat Hak Milik No.409/Hinalang Bagasan dihadapan Pejabat
Pembuat Akta Tanah Julitri Roriana Panggabean,SH dialihkan dan di balik nama
kepada LESTARI SIAHAAN;
7) Bahwa selanjutnya Sertifikat Hak Milik No.220/Hinalang Bagasan dihadapan Pejabat
Pembuat Akta Tanah Hermin Sianipar,SH, dibalik nama kepada BINSAR PASARIBU;
8) Bahwa selanjutnya Sertifikat Hak Milik No.221/Hinalang Bagasan dihadapan Pejabat
Pembuat Akta Tanah Julitri Roriana Panggabean,SH, dibalik nama kepada LESTARI
SIAHAAN;

Jadi jelas JUAL-BELI yang dilakukan LESTARI SIAHAAN ( Istri Termohon Kasasi-
1) dkk telah didaftarkan pada Badan Pertanahan Nasional,maka sesuai dengan
pasal 23 UUPA dihubungkan dengan Pasal 19 ayat (2) huruf c yang menyatakan
“bahwa pendaftaran itu meliputi pemberian surat tanda bukti hak yang berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat”

Bahwa sebenarnya perlu Termohon Kasasi-1 sampaikan bahwa dimana perbuatan


melawan hukum yang saya lakukan?????.........,toch secara hukum tidak satu meter pun
tanah tersebut terdaftar atas nama MIDIAN MANURUNG,kalau terdaftar atas nama
LESTARI SIAHAAN ( Istri Termohon
Kasasi I/Terbanding I/Tergugat I),benar adanya yakni Sertifikat Hak Milik
No.409/Hinalang Bagasan dan Sertifikat Hak Milik No221/Hinalang Bagasan;
Lalu Bukankah Hak Pembeli yang beritikad baik dilindungi oleh Undang-
undang???????

Bahwa Lestari Siahaan adalah menguasai dan memiliki tanah tersebut secara legal dan
benar, sebab jual belinya dilakukan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah dan

8
selanjutnya peralihannya telah didaftarkan di Kantor Pertanahan Kabupaten Toba
Samosir;

9) Bahwa MANGASI SIAHAAN (Mantan Kepala Desa Hinalang Bagasan tahun 1989-
2001) adalah tokoh masyarakat yang setiap harinya hidup dan besar di Desa Hinalang
Bagasan yang mengerti dimana Batas-batas Desa Hinalang Bagasan dan dimana Batas
Kelurahan Sangkar nihuta, dan bahkan sangat memahami bahwa batas dan wilayah
sebuah Desa (Huta) di daerah Tapanuli Utara atau sekarang dikenal Kabupaten Toba
Samosir

10) Kepala Desa Hinalang Bagasan menyatakan dengan:


Surat Keterangan No 12/01/2005/SK/XII/12/tanggal 11 Desember 2012 yang diperbuat
Hotma Siahaan Kepala Desa Hinalang Bagasan dan diketahui Camat Balige Drs Sahala
Siahaan yang menerangkan bahwa Sertifikat Hak Milik No. 221/Hinalang Bagasan atas
nama LESTARI SIAHAAN seluas 1.557 m2 dan Sertifikat Hak Milik No. 409/Hinalang
Bagasan seluas 184 m2 adalah bukti yang sah terletak di Desa Hinalang Bagasan atas
nama LESTARI SIAHAAN Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir.
11) Bahwa terkait dengan alat bukti yang diajukan oleh Pemohon
Kasasi/Pembanding/Penggugat yakni Fotocopy dari fotocopy Surat Lelang Register van
Debituren No.4066 (bukti P.11), Termohon Kasasi I/Terbanding I/ Tergugat I telah
menyatakan bahwa Fotocopy dari Fotocopy surat tanpa dapat dibuktikan ada aslinya
dihadapan persidangan bukanlah alat bukti surat sebagai ketentuan hukum dan
Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat tidak mampu membuktikan keaslian surat
maupun tanda tangan yang ada pada surat tersebut.

D. Terkait dengan bukti Pemohon Kasasi/ Pembanding/Penggugat P-14 yaitu Putusan


Mahkamah Agung No. 2259K/Pdt/1986 tanggal 31 Oktober 1987.

Terkait dengan bukti Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat P-14 yaitu Putusan


Mahkamah Agung No.2259 K/Pdt/1986 tanggal 31 Oktober 1987 perkara antara Bidok
Josef dengan Mutiara Tobing yang menurut Pemohon Kasasi/ Pembanding/Penggugat
adalah salah satu dasar kepemilikannya adalah patut dan wajar tidak dipertimbangkan
oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dan Tingkat Banding karena letaknya bukan di
tanah Obyek perkara.

E. Bahwa terkait dengan uraian diatas Judex Factie telah tepat memberikan pertimbangan
hukum bahwa oleh karena Pemohon Kasasi/ Pembanding/Penggugat tidak dapat
membuktikan tanda bukti hak atas tanah terperkara menurut Undang-undang No 5 Tahun
1960 tentang Pokok-pokok Agraria Yo Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 Yis
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No 3 Tahun 1997 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 maka Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat
tidak mempunyai hak atas tanah terperkara.

F. Untuk membuktikan kebenaran formil dan materil tentang letak tanah terperkara
seharusnya hal ini dilakukan oleh Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat sebagaimana
maksud Pasal 1865 KUHPerdata Jo Pasal 163 HIR/283 RBg oleh karena gugatan
Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat dibantah oleh Termohon Kasasi 1/Terbanding
1/Tergugat 1, maka Pemohon Kasasi/ Pembanding/Penggugat dibebani terlebih dahulu
untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil dalam gugatannya.

Menurut keterangan Saksi Pemohon Kasasi/Pembanding / Penggugat HASUDUNGAN


NAPITUPULU bahwa berita acara eksekusi Nomor 193/ Pdt.G/1980/ PN Balige tanggal
26 Juli 1997 yang didalilkan Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat sebagai dasar
penerbitan sertifikat hak milik No 62/ Kelurahan sangkarnihuta yang diterbitkan tahun
1998, seluruh tanah tersebut berada dikelurahan Sangkarnihuta dan seluruh letaknya
berbeda-beda dapat dilihat batas-batas tanah yang dimaksud sebagai berikut:
9
Sebelah utara berbatasan tanah HASUDUNGAN NAPITUPULU dan tanah KONGSI
NAPITUPULU
Sebelah Selatan berbatas dengan Jalan Umum Tarutung Balige
Sebelah Timur berbatas dengan tanah MANGIHUT NAPITUPULU
Sebelah barat berbatas dengan Jalan SMA KATOLIK BALIGE

Untuk menjadi perhatian bagi pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat pada Putusan


Pengadilan Negeri Balige No.57/Pdt.G/2011/PN-Blg tgl 26 Juni 2012,dimana tertera
bahwa untuk memperjelas luas,batas dan keadaan tanah objek perkara,Majelis Hakim
juga telah melakukan PEMERIKSAAN SETEMPAT terhadap objek tanah perkara pada
hari Senin,tanggal 23 April 2012 dengan hasil pemeriksaan sebagaimana terlampir
dalam berkas acara persidangan yang merupakan satu kesatuan dengan putusan ini
dan telah pula dipertimbangkan pada pokoknya .

Untuk Perhatian sekali lagi bagi Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat.

1).Bahwa oleh karena Pemohon Kasasi /Pembanding /Penggugat tidak dapat


membuktikan Tanda Bukti Hak atas Tanah Terperkara menurut Undang – Undang
No 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria yo Peraturan Pemerintah no 24
tahun 1997 yis Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No 3 Tahun 1997
Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 maka Pemohon
Kasasi/Pembanding /Penggugat tidak mempunyai Hak atas Tanah Terperkara.

2).Sesungguhnya pada kenyataannya Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat


sama sekali tidak mampu memperlihatkan Asli Surat Lelang Register van
Debituren No. 4066 di Muka Persidangan.
Tentang Sckets Techening ( Sketsa) yang menurut Pemohon
Kasasi/Pembanding/Penggugat sebagai lampiran dari Surat Lelang Register Van
Debituren No. 4066 adalah tidak berdasar dan mengada-ada sebab secara Logika
Hukum Surat Lelang Register Van Debituren jika memang ada mestinya
lampirannya bukan Sckets melainkan Peta.
Termohon Kasasi I /Terbanding-I/Tergugat I, dapat menggambarkan kepada
Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat bahwa dahulu pada tahun 1928 di
Keresidenan Tapanuli (sudah termasuk Kabupaten Toba Samosir sekarang ini),
bahwa ada Daftar Kepemilikan yang di keluarkan pada saat itu namanya
LIGGERBLAAD, maka sebagai lampirannya adalah Peta bukan Skets, maka
berdasarkan fakta hukum tersebut dapat disampaikan bahwa Schkets Techening
(Sketsa) tersebut sengaja diadakan supaya seolah-olah Surat Lelang Register van
Debituren No. 4066 tersebut jelas letaknya, Skets Techening bukanlah bukti hak
atas tanah dan Skets Teckening bukanlah lampiran dari Surat Lelang Register van
Debituren.
Bahwa dengan demikian sudah benar pertimbangan hukum Majelis Hakim dalam
tingkat pertama dan tingkat banding yang tidak mempertimbangkan fotocopy dari
fotocopy bukti P-12 (skets Techening), karena bukti kepemilikan adalah surat
bukan skets atau peta, sebab peta adalah petunjuk akan letak atas bidang tanah
dan bahkan Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat tidak pernah dapat
memperlihatkan asli dari Sckets Techening tersebut dimuka persidangan

Ad. 2. Tentang Tidak Terbuktinya Dalil-dalil Pemohon Kasasi.


Selanjutnya pertanyaan hukum yang kemudian muncul adalah Apakah Dalil-Dalil
atau Fakta-Fakta yang Dikemukakan oleh Pemohon Kasasi/Pembanding/
Penggugat dalam Gugagatannya Terbukti Secara Sah dan Meyakinkan..?

10
a) Bahwa semua dalil-dalil yang dikemukakan oleh Pemohon Kasasi/ Pembanding/
Penggugat dalam gugatannya telah dibantah dan ditolak oleh Termohon kasasi-I/
Terbanding I/ Tergugat I.
b) Pemohon Kasasi mendalilkan memperoleh hak atas tanah dengan dasar

1. Surat Lelang REGISTER VAN DEBITEUREN atas nama RAJA DAUD


NAPITUPULU di Sosor Bakkudu.(fotokopy dari fotokopy surat )

2. Kemudian RAJA DAUD NAPITUPULU memberikan sebidang tanah kepada


anaknya BIDOK JOSEF NAPITUPULU di Desa Sangkar Nihuta Lumban Tonga-
tonga (jaraknya 1 Km dari Sosor Bakkudu mengarah ke kota Balige dan dapat
dilihat di balik Surat Lelang REGISTER VAN DEBITUREN).(Fotokopy dari
fotokopy surat )
3. Lalu BIDOK JOSEF NAPITUPULU menjual tanah ke Badan Gereja Amal Roma
Katolik dengan Surat Penanggalan Hak ( Fotokopy dari fotokopy surat ) letaknya
di Sopo Surung, Negeri Sonak Malela, Kecamatan Balige Kabupaten Tapanuli
Utara dan di dalam Surat Penanggalan Hak tersebut, dimana tertulis Gambar
terlampir dari surat asli Surat Lelang REGISTER VAN DEBITUREN No. 4066
tanggal 18 Agustus 1924 dengan batas tanah sebagai berikut :
- Sebelah Timur berbatas dengan tanah milik St. Kaliper Napitupulu dan O.R.
Napitupulu
- Sebelah Barat berbatas dengan tanah milik Pemerintah dan Ompu Bidok
Napitupulu
- Sebelah Selatan berbatas dengan Jalan Umum Balige - Siborong-borong.
- Sebelah Utara berbatas dengan tanah milik SGARK dan tanah O. Siambasang
Napitupulu.
4. Fotokopy surat Schets Techening dari Situatie Tanah pekarangan Tuan
BJ.NAPITUPULU di SOPOSURUNG ( bukti surat P-12) tersebut hanya berupa
fotokopy yang difotokopy dan bukan dibuat oleh pejabat yang berwenang untuk
mengukur dan membuat Schets situasi tanah menurut ketentuan Undang-Undang
no 5 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria Yo Peraturan
Pemerintah No 24 Tahun 1997 Yis Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
RI No 3 Tahun 1997 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah no 24 Tahun
1997
5. Fotokopy Berita Acara Eksekusi No. 193/Pdt.G/1980/PN.Blg.
Dari keterangan diatas bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama dan Tingkat
Banding sudah tepat mempertimbangkan secara Hukum bahwa oleh karena
keberadaan letak tanah perkara berbeda kelurahan dan desa dan seluruh surat-
surat tersebut diatas hanya berupa fotokopy yang difotokopy maka Pemohon
Kasasi/Pembanding/Penggugat dinyatakan tidak dapat membuktikan dalil-dalil
gugatannya dan haruslah keseluruhan hal tersebut diatas ditolak dan
dikesampingkan.
6. Bahwa Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat mendalilkan bahwa Pemohon
Kasasi/ Pembanding/ Penggugat ada memiliki sebidang tanah yang terletak di
Kelurahan Sangkarnihuta Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir;

Bahwa selanjutnya bidang tanah tersebut menurut Pemohon Kasasi/ Pembanding/


Penggugat telah dilekati sertipikat Surat Hak Milik No. 62/Kelurahan Sangkar
Nihuta atas nama Badan Pengurus Gereja dan Amal Roma Katolik Balige, Bukti
P-13;
Bahwa selanjutnya menurut Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat, luas
tanah yang dilekati Sertifikat Hak Milik No.62/Kelurahan Sangkar Nihuta tahun
11
1998 (bukti P-13), adalah seluas 10.607 M2 (sepuluh ribu enam ratus tujuh meter
persegi);

Bahwa selanjutnya berdasarkan bukti Pembanding P-15 yakni Berita Acara


Eksekusi No. 193./Pdt.G/1980/PN Blg luas tanah 8964 M2 dan tanah yang dibeli
dari P. Siahaan ( bukti P-16 ) seluas 945 M2 jadi luas tanah seluruhnya adalah
9.909 M2 (Sembilan ribu Sembilan ratus Sembilan meter persegi);

Dengan demikian sudah benar dan tepat pertimbangan Majelis Hakim pada
Tingkat Pertama dan Tingkat Banding yang tidak mempertimbangkan Bukti Surat
Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat berupa fotocopy dari fotocopy yakni
bukti P-15 dan Bukti P-16,sebab Badan Pegurus Gereja dan Amal Roma Katolik
Balige sudah menguasai atau mendapatkan hak atas tanahnya bahkan melebihi
jumlah luas tanah yang berasal objek sita eksekusi seluas 698 M2
( Apabila dihitung dari jumlah 10.607 Meter2 di kurangi 9909 Meter2 = 698 meter2);

Bahwa dalam persidangan Pemohon Kasasi/ Pembanding/Penggugat mendalilkan


Sertifikat Hak Milik No. 62/Kelurahan Sangkarnihuta yang diterbitkan pada tahun
1998 sebagai bukti kepemilikan, dimana bukti ini tidak ada relevansinya terhadap
obyek sengketa aquo, sebab bukti surat inipun seharusnya diuji kebenarannya
karena bukti Sertifikat Hak Milik No. 62/Kelurahan Sangkarnihuta yang diterbitkan
kepada Badan Pengurus Gereja dan Amal Roma Katolik Balige adalah suatu
proses yang salah dalam penerbitannya dimana sebagaimana ketentuan
Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 1963 tentang Badan-badan Hukum yang
dapat memperoleh Sertifikat Hak Milik disebutkan pada Pasal 6 bahwa yang dapat
memperoleh Sertifikat Hak Milik adalah Badan Keagamaan dan Badan Sosial
tertentu.

Dan kemudian dari hasil keterangan saksi penggugat (Hasudungan Napitupulu) di


hadapan Majelis Hakim yang menerangkan di persidangan bahwa seluruh surat-
surat sebagai dasar penerbitan sertipikat Sertifikat Hak Milik No. 62/Kelurahan
Sangkarnihuta adalah berbeda letak tanah, ukuran dan batas-batasnya. Dan
keseluruhannya terletak di Kelurahan Sangkarnihuta. Dapat dilihat P-10,P-11,
P-12,P-15 tidak ada aslinya hanya berupa fotokopy dari fotokopy surat .

Yang menjadi pertanyaan apakah didalam penerbitan Sertifikat Hak Milik dapat
dilakukan tanpa dasar surat yang jelas (terbukti didalam persidangan Pemohon
Kasasi/Pembanding/Penggugat tidak mampu menghadirkan Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten Toba Samosir untuk membawa buku warkah dan buku
tanah).

Inilah fakta hukum yang disajikan Pemohon Kasasi/ Pembanding/Penggugat


kenapa pihak Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Toba Samosir tidak
dilibatkan sebagai tergugat ….. ada apa ??????????

Inil jugalah fakta hukum yang disajikan Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat
berupa Alas Hak dan bukti Surat fotocopy dari fotocopy dan mohon Majelis Hakim
dalam Tingkat Kasasi ini tetap untuk tidak mempertimbangkannya serta
membatalkan Sertifikat Hak Milik No.62/ Kelurahan Sangkarnihuta yang tidak sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;

Kemudian untuk fakta hukumnya yakni Badan Pengurus Gereja dan Amal Gereja
Roma Katolik Balige telah menguasai tanahnya sebagaimana Sertipikat Hak Milik
No.62/Kelurahan Sangkar Nihuta seluas 10.607 M2 (Bukti P-13);

Kemudian fakta hukumnya lagi, sekalipun berdasarkan Berita Acara Eksekusi bahwa
luas tanah Badan Pengurus Gereja dan Amal Gereja Katolik Balige itu adalah seluas
9.909 M2 (bukti P-15 dan Bukti P-16). Bahwa Pengurus Gereja dan Amal Roma
12
Katolik Balige tetap menguasai tanah yang seharusnya bukan haknya yakni seluas
698 M2 yang menurut Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat dirampas dan
dikuasai tanpa hak sebab patut dan pantas diduga kalau bukan dirampas lalu
darimana datangnya tanah tersebut ??????????
Mampukah Angelo P.K Purba mengembalikan tanah seluas 698 M2 kepada
pemiliknya?????????????

Bahwa selanjutnya letak tanah terperkara yang didalilkan Pemohon


Kasasi/Pembanding/Penggugat berdasarkan hak atas tanahnya sesuai dengan
Berita acara eksekusi ( P-15) Pada tanggal 26 Juli 1997 dan sertifikat Hak milik
no 62 Tanggal 9 Oktober 1998 adalah terletak di Kelurahan Sangkarnihuta
sedangkan Sertifikat Hak Milik no 220, Sertifikat Hak Milik no 221 dan Sertifikat
Hak Milik no 408 dan Sertifikat Hak Milik no 409 berada dalam Lingkungan desa
Hinalang Bagasan.

Oleh karena keberadaan letak tanah perkara berbeda kelurahan dan desa maka
Pemohon Kasasi/ Pembanding / Penggugat dinyatakan tidak dapat
membuktikan dalil-dalil gugatannya dan haruslah dinyatakan DITOLAK. Dan
karena tidak ada hal-hal yang baru yang perlu dipertimbangkan maka Majelis
Hakim pada Pengadilan Tinggi sudah tepat dan dapat menyetujui dan
membenarkan Putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama oleh karena dalam
pertimbangan-pertimbangan hukumnya telah memuat dan menguraikan dengan
tepat dan benar semua keadaan serta alasan-alasan yang menjadi dasar dalam
putusan dan dianggap telah tercantum pula dalam Putusan Tingkat Pertama
dan Tingkat Banding.

c) Tentang alat bukti surat Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat secara


keseluruhan adalah sebaga berikut :
1. Bukti P-1 ( Surat Keputusan Uskup Agung Medan/Wali Gereja Sumatera Utara
dan Provinsi dan Propinsi Nangroeh Aceh Darussalam nomor
390/PAR/BAL/KA/VII/2010 tanggal 23 Juli 2010 ) adalah sekedar membuktikan
Bahwa ada Surat Keputusan Keuskupan Agung Medan/Wali Gereja Sumatera
Utara dan Propinsi Aceh Darus Salam.
Bahwa Bukti P-1 ini tidak bernilai Pembuktian karena tidak ada kaitannya
dengan obyek perkara;
2. Bukti P-2 adalah Anggaran Dasar Badan Pengurus Gereja dan Amal Roma
Katolik Keuskupan Agung Medan;
Bukti P-2 Tidak bernilai pembuktian karena tidak ada hubungannya dengan
Tanah Obyek Perkara;
3. Bukti P-3 adalah Fotocopy dari Fotocopy surat kantor agraria daerah kabupaten
Tapanuli Utara di Tarutung 257/Agr tertanggal djuni 1968 (tidak ada Aslinya
diperlihatkan di Muka Persidangan),bukti ini tidak bernilai sebagai alat bukti
yang sah menurut ketentuan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI.
4. Bukti P4 adalah Fotocopy dari Fotocopy surat permohonan untuk tidak
megeluarkan ijin bangunan dari Binaris Situmorang selaku Kuasa Badan
pengurus Gereja Dan Amal Roma Khatolik Balige (Aslinya tidak dapat
diperlihatkan di Muka Persidangan).Bukti ini Tidak bernilai Pembuktian
sebagaimana Yurispudensi Mahkamah Agung RI.
5. Bukti P-5 sampai dengan Bukti P-7 adalah bukti yang tidak ada Relevansinya
dengan perkara ini karena hanya Surat Internal keuskupan Agung.
Bukti ini juga hanya berlaku untuk Umat Gereja Katolik sebab Pengurus
Gereja Katolik Balige tidak sama dengan Pemerintah Kabupaten Toba
Samosir;
6. Bukti P-8 sampai dengan bukti P-9,adalah berupa teguran hukum (somasi)
kepadaTermohon Kasasi-1/Terbanding-1/Tergugat-1,bukti ini ada aslinya,bahwa
bukti ini tidak mempunyai nilai pembuktian dalam perkara ini,sebab
pemilik tanah pada saat somasi ini dilayangkan masih Ahli Waris Oscar
Mulia Simanjuntak,terbukti yang memohon penerbitan IMB adalah
13
KERSINA NASUTION dan ketika Kersina Nasution memohon Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB) di atas tanah Hak Milik No.221/Hinalang
Bagasan.Bahwa selanjutnya Pemda Kabupaten Toba Samosir
mengabulkan Permohonan penerbitan IMB tersebut,hal ini membuktikan
bahwa Pemda Kabupaten Toba Samosir mengakui bahwa tanah obyek
perkara terletak di Desa Hinalang Bagasan,bukan di Kelurahan
Sangkarnihuta;
7. Bukti P-10 sampai dengan bukti P-12,adalah fotocopy dari fotcopy , (Aslinya
tidak dapat diperlihatkan di Muka Persidangan), bukti ini tidak bernilai
pembuktian sebagaimana ketentuan Yurispudensi tetap Mahkamah Agung RI;

8. Bukti P-13 Sertifikat Hak Milik No.62/Kelurahan SangkarNihuta. Bukti ini


menunjukkan bahwa Badan Pengurus Gereja dan Amal Roma Katolik memiliki
tanah di Kelurahan Sangkar Nihuta seluas 10.607 M 2, bahwa dasar
penerbitannya menurut pengakuan Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat
adalah surat bukti hak atas tanah penggugat sesuai dengan hasil berita acara
eksekusi seluas 8964 Meter2 dan luas tanah yg berasal dari P. siahaan luasnya
945 meter2 sehingga luas keseluruhannya 9909 meter 2,sehingga bukti ini juga
menunjukkan bahwa Badan Pengurus Gereja dan Amal Roma Katolik Balige
menguasai lebih luas dari yang seharusnya yakni selisih 698 M2;
9. Bukti P-14 sampai dengan P-15 adalah Perkara BJ Napitupulu dengan Mutiara
Tobing, bahwa bukti ini letaknya bukan di Desa Hinalang Bagasan, tetapi
terletak di Kelurahan Sangkarnihuta, Bukti ini tidak ada kaitannya dengan Obyek
Perkara;
10. Bukti P-16 adalah bukti surat perjanjian jual beli tanah antara pihak Badan
Pengurus Gereja dan Amal Roma Katolik Balige dengan P.Siahaan tertanggal
16 maret 1981,dan merupakan salah satu bukti atas tanah Pemohon Kasasi/
Pembanding/ Penggugat sesuai hasil acara berita eksekusi yang dilakukan oleh
Pengadilan Negeri Tarutung bahwa luasnya 9909 M2, bukti ini adalah obyek
perkara antara Mutiara Tobing dengan BJ.Napitupulu,bahwa lokasinya adalah
di Kelurahan Sangkar Nihuta;

d) Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, kesimpulan Termohon Kasasi 1/


Terbanding 1/ Tergugat 1 adalah sebagai berikut :
1. Gugatan Penggugat Konvensi dan Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi/
Pembanding/ Penggugat tidak beralasan dan tidak ada dasar hukumnya
menurut undang-undang;
2. Penggugat Konvensi (Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat) tidak dapat
membuktikan dalil-dalil dalam gugatannya dan dalil-dalil dalam permohonan
Kasasinya;
3. Tergugat konvensi ( Termohon Kasasi I/ Terbanding I/ Tergugat I) dan juga
telah menyatakan benar pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige
dan Pengadilan Tinggi Medan oleh karena dalam pertimbangan Hukumnya
telah memuat dan menguraikan dengan tepat dan benar semua keadaan serta
alasan-alasan yang menjadi dasar dalam putusan dan dianggap telah
tercamtum pula dalam Putusan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding.sehingga
Majelis Hakim Tingkat Pertama dan Tingkat Banding sudah tepat dengan
pertimbangan-pertimbangan sesuai dengan hukum dan perundang-undangan
sehingga seluruh Gugatan Pemohon Kasasi /Pembanding /Penggugat
Konvensi DITOLAK ;
4. Gugatan Pemohon Kasasi /Pembanding/ Penggugat dan Permohonon Kasasi
harus ditolak seluruhnya.

Ad.3. Tentang Tepatnya Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama dan
Tingkat Banding
a) Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama dan Tingkat Banding telah tepat
pertimbangan hukumnya karena telah melalui proses penemuan hukum
(rechtsvinding) yang benar dan tepat.
14
b) Bahwa hal demikian dapat terlihat dari proses penemuan hukumnya yakni :
1. Bahwa diawali dengan mengidentifikasi fakta-fakta hukum yaitu adanya dalil yang
diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat tentang tidak adanya
perbuatan melawan hukum yang dilakukan Termohon kasasi I/Terbanding
I/Tergugat I;
2. Majelis Hakim Tingkat Pertama dan Tingkat Banding telah
mempertimbangkan dengan tepat secara hukum.
Bukti P-10 (Penanggalan Hak)
Bukti P-11 (Surat Lelang Register Van Debiteuren)
Bukti P-12 (Schets Techening dari Situatie Tanah Pekarangan Tuan B.J
Napitupulu)
Bukti P-15 (Berita Acara Eksekusi No.193/Pdt.G/1980/PN-Balige)

Bahwa terbukti dipersidangan Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat


menghidangkan seluruhnya yang tersebut diatas berupa fotocopy dari
fotocopy surat dimuka persidangan tidak dapat diperlihatkan ASLINYA.
Seluruh tanah tersebut diatas didalilkan Pemohon
Kasasi/Pembanding/Penggugat terletak di Kelurahan Sangkarnihuta.
3. Bahwa Majelis Hakim telah mempertimbangkan bahwa Badan Pengurus Gereja
dan Amal Roma Katolik Balige telah mendapatkan Haknya seluas 10.607 M2,
sebagaimana bukti P-13 (Sertifikat Hak Milik No.62/Sangkar Nihuta)
4. Bahwa Letak Obyek Perkara bukan di Kelurahan Sangkar Nihuta,melainkan di
Desa Hinalang Bagasan terbukti berdasarkan Surat Keputusan Bupati Toba
Samosir No.648/33/IMB/TR/2009 tanggal 30 September 2009 , tentang
pemberian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) sebagaimana Bukti Termohon Kasasi-
1/ Terbanding-1/Tergugat-1; Bukti surat T-1-05;
5. Surat Keterangan No 12/01/2005/SK/XII/12/tanggal 11 Desember 2012 yang
diperbuat Hotma Siahaan Kepala Desa Hinalang Bagasan dan diketahui Camat
Balige Drs Sahala Siahaan yang menerangkan bahwa Sertipikat Hak Milik No.
221/Hinalang Bagasan seluas 1.557 m2 dan Sertipikat Hak Milik No.
409/Hinalang Bagasan seluas 184 m2 adalah bukti yang sah terletak di Desa
Hinalang Bagasan Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir.
6. Bahwa dengan terbitnya Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), nyatalah bahwa
Pembangunan yang dilakukan untuk mendirikan Tembok di atas Sertifikat Hak
Milik No.221/Hinalang Bagasan,oleh ahli waris Oscar Mulia Simanjuntak yakni
Kersina Nasution, bahwa pendirian dan pembangunan tersebut tidak
liar,sehingga tidak tampak adanya perbuatan melawan hukum didalamnya,
karena membangun diatas tanah hak miliknya sendiri;
7. Sangat Tepat Pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dan Tingkat Banding
pada halaman 53 alinea ke-5 dan halaman 54 alinea ke-4, sebab secara Yuridis,
Obyek Perkara terletak di Desa Hinalang Bagasan, Kecamatan Balige,
Kabupaten Toba Samosir sebagaimana Bukti Surat T-1-05;
8. Bahwa Majelis Hakim sudah tepat pertimbangannya,yang telah
mempertimbangkan BAHWA BADAN PENGURUS GEREJA DAN AMAL ROMA
KATOLIK BALIGE MENGUASAI LEBIH LUAS DARI YANG BUKAN HAKNYA
seluas 698 M2 dan sunguh arif dan bijaksana apabila sebagai rohaniawan
Angelo P.K.Purba mengembalikan tanah yang bukan haknya tersebut;
9. Bahwa Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat keliru menilai Majelis Hakim
Tingkat Pertama dan Tingkat Banding yang tidak mengabulkan permintaan untuk
menghadirkan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir dalam
perkara ini;
10. Bahwa dengan tidak dimasukkannya Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
Toba Samosir sebagai turut tergugat dalam perkara ini menunjukkan Pemohon
Kasasi/ Pembanding/ Penggugat seolah-olah tidak mengetahui bahwa atas
obyek perkara telah terbit Sertipikat Hak Milik No.221/Hinalang Bagasan;
11. Sertifikat Hak Milik No.221/Hinalang Bagasan terdaftar atas nama LESTARI
SIAHAAN (istri Termohon KASASI-1/Terbanding-1/Tergugat-1), bahwa Sertifikat
Hak Milik tersebut dan obyek perkara tidak terdaftar atas nama Termohon
15
KASASI-1/ Terbanding-1/Tergugat-1, sehingga salah alamat dan tidak
berdasar hukum apabila Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat
menggugat Termohon KASASI-I/Terbanding-I/ Tergugat-I atas obyek
perkara ini;
12. Oleh karena Termohon KASASI-I/Terbanding-I/ Tergugat-I telah membantah
seluruh dalil Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat maka berdasarkan
ketentuan dalam Pasal 163 HIR beban pembuktian dijatuhkan kepada Pemohon
Kasasi/ Pembanding/ Penggugat
13. Bahwa oleh karena di depan persidangan Pemohon Kasasi/ Pembanding/
Penggugat telah tidak mampu membuktikan dalil-dalil atau fakta-fakta
hukumnya, sehingga gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan
oleh Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat harus lah ditolak dan
dengan demikian Majelis Hakim Tingkat Pertama dan Tingkat Banding telah
benar dan tepat sebab telah mempertimbangkan perkara ini dengan
mempertimbangan nilai-nilai yuridis, sosiologis, dan filosofis serta telah
tepat dalam melakukan penentuan hukum yakni Menolak Fakta-fakta/ Dalil-
dalil Hukum yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat.
c) Bahwa metode penemuan hukum (rechtsvinding) dan penentuan hukum
(rechtsconstituir) yang dilakukan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dan Tingkat
Banding telah tepat, hal mana telah sesuai dengan peraturan perundang-
perundangan dan doktrin-doktrin para pakar vide Rechtsvinding karya J.A. Pontier
terjemahan B.Arief Sidharta.

TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM

Bahwa sesungguhnya Termohon KASASI-I/Terbanding-I/Tergugat-I, bukanlah pemilik Tanah


sebagaimana didalilkan Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat dalam gugatan asal,
melainkan bahwa atas obyek perkara yakni Tanah yang diatasnya telah dilekati Sertifikat Hak
Milik No.221/Hinalang Bagasan terdaftar atas nama Lestari Siahaan;
Bahwa benar LESTARI SIAHAAN adalah istri sah dari MIDIAN MANURUNG (Termohon
KASASI-I/Terbanding-I/ Tergugat-I);
Bahwa LESTARI SIAHAAN (istri dari Termohon KASASI-I/Terbanding-I/ Tergugat-I);
memperoleh tanah tersebut berdasarkan peralihan hak sebagaimana Bukti T-1-08;
Bahwa Jual beli tersebut dilakukan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah Julitri Roriana
Panggabean,SH sehingga kalau Gugatan ini di-kualifikasi sebagai perbuatan melawan
hukum, yaitu menguasai tanah orang lain tanpa hak, maka LESTARI SIAHAAN tidak
termasuk didalamnya sebab LESTARI SIAHAAN Pembeli dengan itikad baik dan Pembeli
yang beritikad baik dilindungi oleh hukum;

Kalau Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat mendalilkan Termohon KASASI-


1/Terbanding-1/ Tergugat-1 melakukan “memagar tanah yang bukan haknya sehingga
dikualifikasi sebagai perbuatan melawan hukum”),maka Termohon KASASI-
1/Terbanding-1/ Tergugat-1,tidak habis pikir sebab secara hukum yang melakukan
Pemagaran bukan termohon KASASI-1/Terbanding-1/ Tergugat-1, akan tetapi KERSINA
NASUTION,sebagaimana bukti T-1-01,T-1-02,T-1-03,T-1-04,T-1-05,T-1-06;
Bahwa selain itu kalau Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat mencermati bukti T-1-
07,bahwa Sertifikat Hak Milik No.221/Hinalang Bagasan itu adalah pemecahan Sertifikat Hak
Milik No.13/Hinalang Bagasan yang sebelumnya terdaftar atas nama OSCAR MULIA
SIMANJUNTAK (alm);
Dan ini dibuktikan:
Bahwa saat ini Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat telah menggugat Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir di PTUN Medan atas penerbitan Sertifikat
Hak Milik No.221/Hinalang Bagasan, terdaftar dalam register perkara
No.55/G/2012/PTUN-MDN, dan LESTARI SIAHAAN telah masuk sebagai Tergugat II
Intervensi-1 sebagai pihak yang berkepentingan langsung atas penerbitannya;
Sesuai dengan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No. 55/G.2012/PTUN-
Mdn tanggal 28 Januari 2013 yang Amar Putusannya adalah :

16
MENGADILI :

DALAM EKSEPSI :

Menerima eksepsi dari Tergugat, Tergugat II Intervensi-1, Tergugat II Intervensi-2, Tergugat II


Intervensi-3 tentang Kewenangan Absolut;--------------------------------------------------------------------
-

DALAM POKOK PERKARA :

- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima;-----------------------------------------


--
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.832.000.-
( delapan ratus tiga puluh dua ribu rupiah ) ;---------------------------------------------------------
-

Kemudian dikuatkan di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan.

Sesuai dengan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 57/B/2013/PT
TUN MDN tanggal 28 Mei 2013 yang Amar Putusannya adalah:
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1986
sebagaimana dirubah terakhir dengan Undang-Undang No.51 Tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas Undang-undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, serta Peraturan Perundang-undangan lainnya yang
berkaitan……………………………………………………………………………………………

MENGADILI :

1. Menerima Permohonan Banding dari Penggugat/ Pembanding; -------------------------------


-
2. Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
Nomor : 55/G/2012/PTUN-MDN, tanggal 28 januari 2013
yang dimohonkan banding;-----------------------------------------------------------------------------
3. Menghukum Penggugat/ Pembanding membayar biaya perkara
ditingkat banding sejumlah Rp. 250.000 (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah);-----------
--

PETITUM

Berdasarkan hal-hal dan argumentasi hukum di atas maka dengan ini Termohon KASASI-1
bermohon kepada Majelis Hakim Kasasi agar berkenan menjatuhkan Putusan :

1. Menolak Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi untuk seluruhnya;


2. Menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 19 April 2013
No : 24/Pdt/2013/PT MDN
3. Membebankan biaya perkara ini kepada Pemohon Kasasi.

Atau apabila Majelis Hakim Kasasi yang memeriksa perkara ini berkehendak lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex Aquo at Bono).

Balige, 02 Agustus 2013

Termohon Kasasi I

17
MIDIAN MANURUNG

18

Anda mungkin juga menyukai