(*)
TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI
NO. 378 K/PDT/2011
TERTANGGAL: 21 DESEMBER 2011
Dengan hormat,
MENGADILI
DALAM PROVISI :
- Mempertahankan Putusan Sela dalam Provisi Nomor 59/PDT/G/2009/PN. BDG, tanggal 4
September 2009.
DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi Terlawan I untuk seluruhnya;
I. Bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali atas putusan Kasasi Mahkamah Agung
Republik Indonesia (judex juris) diajukan dalam tenggang waktu dan sesuai dengan cara yang
diatur dalam undang-undang, secara formal permohonan peninjauan kembali a quo dapatlah
diterima;
II. Bahwa PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI sangat berkeberatan terhadap putusan judex
juris yang menolak permohonan kasasi PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI yang semula
selaku PEMOHON KASASI, oleh karena setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula
PEMOHON KASASI II, Terlawan II/Pembanding) mempelajari kembali dengan teliti dan
cermat, terdapat kekhilafan dan kekeliruan Hakim yang nyata, Mahkamah Agung Republik
Indonesia ( judex juris) seharusnya membatalkan putusan judex facti, dengan mengadili
sendiri yang amarnya menolak seluruh gugatan para TERMOHON PENINJAUAN
KEMBALI yang semula selaku para PELAWAN/ Pembanding, atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan tersebut tidak dapat diterima;
Adapun alasan-alasan keberatan PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI terhadap
putusan Pengadilan Negeri Kls IA Bandung ( judex facti) adalah seperti yang akan diuraikan
di bawah ini;
1. Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 59/Pdt.G/2009/PN.BDG, tanggal 4
September 2009, telah menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang benar, mengabulkan
perlawanan Pelawan untuk sebagian, menyatakan Pelawan adalah Pemegang Fidusia atas
BPKB dan kendaraan Suzuki Aerio M/T MPV tahun 2004 warna hitam metalik Nomor
Rangka MHYERH4154J106873, Nomor mesin M15A.ID.106873, sesuai dengan akte
Jaminan Fidusia No. 30 tanggal 1-6-2005 dan sertifikat jaminan Fidusia No. W8.0006265
HT.04.06 TH. 2005 tanggal 17 Juni 2005, adalah suatu putusan yang mengandung kekhilafan
dan kekeliruan yang nyata sehinngga putusan tersebut haruslah dibatalkan;
2. Bahwa, putusan judex facty terdapat kekeliruan dan kekhilafan dalam mengambil penilaian
hasil pembuktian terhadap alat-alat bukti yang diajukan TERLAWAN II (Pemohon
Peninjauan Kembali) yang menunjukkan kepemilikian kendaraan Suzuki Aerio M/T MPV
tahun 2004 warna hitam metalik Nomor Rangka MHYERH4154J106873, Nomor mesin
M15A.ID.106873 adalah milik Aditya Rahman,SE., (Pemohon Peninjauan Kembali).
Adapun bukti-bukti yang diajukan oleh Terlawan II (Pemohon Peninjauan Kembali) berupa
bukti surat berupa fotocopy surat-surat yang telah diberi materai cukup dan beri tanda bukti
T.II-1 s/d T.II-8, fotocopy bukti surat-surat tersebut setelah diteliti dan dicocokkan dan sesuai
dengan aslinya ternyata bukti surat dengan tanda bukti T.II- 1 s/d T.II-4 dan T.II-6 cocok dan
sesuai dengan aslinya sedangkan T.II-5, T.II-7, s/d T.II-7:10 cocok dan sesuai dengan
turunan aslinya,antara lain :
- Putusan Mahkamah Agung Nomor 2248 K/Pid/2007 tanggal 13 Desember 2007, Tanda
Bukti T.II-1 .
- Surat dari Law Office Nasar & Associates kepada Kepala Kejaksaan Negeri Bandung
tertanggal 12 Desember 2008 nomor 03/Ptsn/XII/NA/2008 perihal : Pelaksanaan Putusan.
Tanda Bukti T.II-2;
- Surat dari Law Office Nasar & Associates kepada Kepala Kejaksaan Negeri Bandung
tertanggal 12 januari 2009 nomor 01/Ptsn/I/NA/2009 perihal : Pelaksanaan Putusan. Tanda
Bukti T.II-3 ;
- Surat pernyataan dari Hidayat Rachmadi tertanggal 20 Oktober 2009, tanda bukti T.II-4 ;
- Kartu Penduduk Republik Indonesia (KTP) nomor 1050222003713003 An. Hidayat
Rachmadi, Tanda Bukti T.II-5 ;
- Surat Perjanjian Kredit tertanggal 18 Pebruari 2005, antara Ir. Arie Moeladi dari CV. Arfico
(Pihak I) dengan Aditya Rahman SE., (Pihak II), tanda bukti T.II-6;
- Kwitansi tertanggal 16-02-2006 atas uang sebesar Rp. 65.750.000,- atas nama Aditya R.,
untuk pembayaran uang muka satu unit mobil Aerio D-154-MR, Noka.
MHYERH4154JI06873, Nosin, M15-ID-106873, No. BPKB 908588CH., tanda bukti T.II-7;
- Kwitansi tertanggal 20-03-2005 atas uang sebesar Rp. 2.100.000,- atas nama Aditya R.,
untuk pembayaran Angsuran ke 2 mobil Aerio D-145MR, tanda bukti T.II-7:1;
- Kwitansi tertanggal 20-04-2005 atas uang sebesar Rp. 2.100.000,- atas nama Aditya R.,
untuk pembayaran Angsuran ke 3 mobil Aerio D-145MR, tanda bukti T.II-7:2;
- Kwitansi tertanggal 20-05-2005 atas uang sebesar Rp. 2.100.000,- atas nama Aditya R.,
untuk pembayaran Angsuran ke 4 mobil Aerio D-145MR, tanda bukti T.II-7: 3;
- Kwitansi tertanggal 20-06-2005 atas uang sebesar Rp. 2.100.000,- atas nama Aditya R.,
untuk pembayaran Angsuran ke 5 mobil Aerio D-145MR, tanda bukti T.II-7: 4;
- Kwitansi tertanggal 20-07-2005 atas uang sebesar Rp. 2.100.000,- atas nama Aditya R.,
untuk pembayaran Angsuran ke 6 mobil Aerio D-145MR, tanda bukti T.II-7: 5;
- Kwitansi tertanggal 20-08-2005 atas uang sebesar Rp. 2.100.000,- atas nama Aditya R.,
untuk pembayaran Angsuran ke 7 mobil Aerio D-145MR, tanda bukti T.II-7: 6;
- Kwitansi tertanggal 20-09-2005 atas uang sebesar Rp. 2.100.000,- atas nama Aditya R.,
untuk pembayaran Angsuran ke 8 mobil Aerio D-145MR, tanda bukti T.II-7: 7;
- Kwitansi tertanggal 4-11-2005 atas uang sebesar Rp. 2.100.000,- atas nama Aditya R., untuk
pembayaran Angsuran ke 9 mobil Aerio D-145MR, tanda bukti T.II-7: 8;
- Kwitansi tertanggal 16-12-2005 atas uang sebesar Rp. 2.100.000,- atas nama Aditya R.,
untuk pembayaran Angsuran ke10 mobil Aerio D-145MR, tanda bukti T.II-7: 9;
- Kwitansi tertanggal 23 Januari 2006 atas uang sebesar Rp. 58.000.000,- atas nama Bapak
Aditya R. Untuk pelunasan 1 (satu) unit mobil Aerio D 145 MR, tanda bukti T.II-7:10;
3. Bahwa, bukti-bukti diatas dikuatkan dengan keterangan saksi Vergoes Bipartono, adapun
keterangan yang diberikan oleh Saksi Vergoes Bipartono didalam kesaksiannya adalah
sebagai berikut :
- Bahwa benar pak Aditya Rahman pernah membeli mobil Suzuki Aerio M/T MPV pada CV.
Arfico dengan kredit, tetapi bagaimana detailnya cara pak Aditya Rahman membeli mobil
saksi tidak tahu karena saat terjadi jual beli mobil tersebut saksi belum bekerja di CV. Arfico;
- Bahwa setelah 1 (satu) tahun dicicil, mobil Suzuki Aerio tersebut dilunasi oleh Aditya
Rahman dan saksi lupa tanggal tepatnya mobil tersebut dilunasi;
- Bahwa saksi membenarkan kalau bukti surat dengan tanda bukti T.II-7 s/d T.II-7:10 berupa
kwitansi-kwitansi adalah bukti angsuran dan pelunasan dari Aditya Rahman ke CV. Arfico
yang diterima oleh pak Hidayat (Turut Termohon Peninjauan Kembali);
- Bahwa yang menulis dan mengisi kwitansi-kwitansi tersebut adalah saksi atas perintah pak
Hidayat, demikian juga bukti pelunasan
4. Bahwa berdasarkan uraian diatas,maka sangatlah jelas Aditya Rahman SE., adalah pemilik
yang sah atas kendaraan Suzuki Aerio M/T MPV tahun 2004 warna hitam metalik Nomor
Rangka MHYERH4154J106873, Nomor mesin M15A.ID.106873, No. Pol D-145-MR, dan
tidak pernah menjual dan atau menjual kembali kepada Hidayat Rachmadi dan atau kepada
pihak lain.
5. Bahwa, didalam Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 378 K/Pdt/2011,
Menolak permohona Kasasi dari Para Pemohon Kasasi : 1 Pemerintah Negara Republik
Indonesia CQ. Kejaksaan Agung Republik Indonesia CQ. Kejaksaan Tinggi Jawa Barat CQ.
Kejaksaan Negeri Bandung CQ. Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Bandung, dan
1. Saudara ADITYA RAHMAN,SE., dengan pertimbangan halaman 23 dan 24, terhadap
keberatan-keberatan dari Pemohon Kasasi yang berpendapat : Bahwa objek yang akan
dieksekusi dalam perkara No. 2248 K/Pid/2007 berupa 1 (satu) unit kendaraan Suzuki Aerio
M/T MPV Tahun 2004 No. Rangka MHYERH 4154-106873, No. Mesin M.15A.ID.106873
oleh kejari Bandung, dalam perkara pidana “Penipuan” yang dilakukan oleh Hidayat
Rocmadi Bin Sutrisno/ Terlawan III yang akan diserahkan kepada Aditya Rahman SE.,
(dalam Putusan No. 2248 K/Pid/2007, sebagai yang berhak sebenarnya adalah milik Pelawan
(Frediyanto Manalu dan Hoegeng Gozali (Direktur PT Astra Sedaya Finance), sesuai
Perjanjian Pembiayaan dengan Jaminan Fidusia No. 30 tanggal 1 Juni 2005 dan Sertifikat
Jaminan Fidusia No. W.8.0006265 HT.04.06 Tahun 2005 tanggal 17 Juni 2005 adalah suatu
kekhilafan dan kekeliruan hakim.
- Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali keberatan terhadap pendapat judex yuris dengan
alasan bahwa kendaraan Suzuki Aerio M/T MPV Tahun 2004 No. Rangka MHYERH 4154-
106873, No. Mesin M.15A.ID.106873 telah dibeli oleh Pemohon Peninjauan Kembali secara
kredit dari PT. Arfico dengan dasar Surat Perjanjian Kredit tertanggal 18 Pebruari 2005,
antara Ir. Arie Moeladi dari CV. Arfico (Pihak I) dengan Aditya Rahman SE., (Pihak II),
tanda bukti T.II-6. Maka, Perjanjian Pembiayaan dengan Jaminan Fidusia No. 30 tanggal 1
Juni 2005 dan Sertifikat Jaminan Fidusia No. W.8.0006265 HT.04.06 Tahun 2005 tanggal 17
Juni 2005 tidak berlaku/tidak sah, dan atau batal demi hukum sebagai disebutkan dalam Pasal
1321 KUHPerdata menyebutkan:”tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan
karena kekhilafan atau diperoleh dengan paksaan dan penipuan”.
- Bahwa perbuatan Hidayat Rachmadi (Turut Termohon Peninjauan Kembali) telah terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana Penipuan, sebagaimana dalam putusan
kasasi pidana Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 2248 K/Pid/2007.
1. Bahwa didalam putusan Kasasi Perdata Mahkamah Agung nomor 378 K/Pdt/2011, yang
memutuskan Menolak Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi Aditya Rahman,SE., dengan
pertimbangan, bahwa putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan
hukum dan/ atau undang-undang, dan putusan tersebut bertentangan dengan putusan kasasi
Pidana Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 2248 K/Pid/2007, yang menyatakan
bahwa Hidayat Rachmadi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan
tindak pidana penipuan atas kendaraan Suzuki Aerio M/T MPV tahun 2004 warna hitam
metalik Nomor Rangka MHYERH4154J106873, Nomor mesin M15A.ID.106873.
2. Bahwa segala perbuatan yang dilakukan oleh Turut Termohon Peninjauan Kembali I dengan
Termohon Peninjauan Kembali atas kendaraan Suzuki Aerio M/T MPV tahun 2004 warna
hitam metalik Nomor Rangka MHYERH4154J106873, Nomor mesin M15A.ID.106873
kepada Turut Termohon Peninjauan Kembali, yang kemudian dijadikan objek jaminan
fidusia dengan akte Jaminan Fidusia No. 30 tanggal 1-6-2005 dan sertifikat jaminan Fidusia
No. W8.0006265 HT.04.06 TH. 2005 tanggal 17 Juni 2005 oleh Termohon Peninjauan
Kembali dapat dinyatakan tidak sah, dan segala perjanjian yang timbul dari kekhilafan dan
penipuan batal demi hukum.
Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana yang telah diuraikan tersebut diatas kiranya Yang
Terhomat Bapak Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia atau Majelis Hakim Agung
yang memeriksa dan mengadili berkenan memutuskan sebagai berikut :