Anda di halaman 1dari 4

LEMBAGA BANTUAN HUKUM

PASANGKAYU
LBH–PASANGKAYU
Alamat : Jl. Moh Hatta,Depan Kantor PLN Pasangkayu
Telp. 085256372495.
Email :lbhpasangkayu@gmail.com

NOTA PEMBELAAN
NOMOR : 134/Pid.Sus/2021/PN.Pky

Bahwa kami Penasehat Hukum atas nama Terdakwa :

Nama lengkap : Albadru Alias Badru Bin Nurdin


Tempat Lahir : Bunga-Bunga;
Umur / Tanggal Lahir : 20 tahun / 29 Mei 2001;
Jenis Kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
Tempat Tinggal : Dusun Sidomulyo Desa Kumasari Kecamatan Sarudu,
Kabupaten Pasangkayu;
Agama : Islam;
Pekerjaan : tidak ada;
Pendidikan : SMA

Berdasarkan Surat Penunjukan Langsung dari Ketua Pengadilan Negeri


Pasangkayu melalui Ketua Majelis Hakim dalam Perkara Nomor
134/Pid.Sus/2021/PN.Pky, selaku Penasehat Hukum Terdakwa, dengan
memperhatikan hasil pemeriksaan perkara a quo di muka persidangan, dengan ini
kiranya atas perkenan Majelis Hakim Yang Mulai kami Penasehat Hukum Terdakwa
menyampaikan Nota Pembelaan sebagai berikut :

Majelis Hakim Yang Mulia,


Sdr. Jaksa Penuntut Umum, yang kami hormati.

Puji Syukur kita pantjatkan kehadirat Allah SWT, Atas limpahan Rahmat dan
Karunianya kepada kita semua, sehingga Persidangan hari ini berjalan dengan baik,
lancar dan tepat waktu sesuai dengan rencana dan agenda Persidangan yang telah
disepakati bersama. Kami sebagai Penasihat Hukum Terdakwa mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Majelis Hakim Yang Mulia dalam perkara ini
yang telah memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa dengan penuh kesabaran,
ketekunan serta menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia (HAM) sesuai dengan
peraturan yang ada, berbagai hambatan dan rintangan terutama ketika jaringan

1
internet yang kurang baik sehingga terkadang menghambat jalannya sidang yang
dilakukan secara online namun dapat diselesaikan dengan arif dan bijaksana serta
penuh kesabaran, sehingga pilar-pilar keadilan masih berdiri kokoh dan tegak lurus
di Pengadilan Negeri Pasangkayu ini.

Majelis Hakim Yang Mulia,


Sdr. Jaksa Penuntut Umum, yang kami hormati.

Bahwa atas perkenaan Majelis Yang Mulia sekiranya dalam Pledoi ini
diangggap telah termuat secara lengkap seluruh keterangan-keterangan saksi dan
Terdakwa dalam Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum, demikian pula dengan
fakta-fakta persidangan dengan dasar keyakinan pasti bahwa seluruh rangkaian
persidangan telah dicatat secara lengkap dan benar oleh Panitera Pengadilan
Pasangkayu, sehingga kami hanya memuat hal-hal yang menurut kami penting untuk
disampaikan dalam nota pembelaan ini.

Bahwa terdakwa di hadapkan ke depan persidangan dengan dakwaan


sebagai berikut :
- Primair
Pasal 114 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
- Subsidair
Pasal 112 ayat (1) jo. Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;

Bahwa terhadap dakwaan tersebut kami Penasehat hukum terdakwa


menyatakan tidak sependapat dengan alasan yang berdasarkan Fakta persidangan
berupa keterangan saksi yang didukung oleh alat yang telah disita. Tuntutan yang
disampaikan Sdr. Jaksa Penuntut Umum setidaknya mengedepankan alat-alat bukti
yang bukan sebatas apa yang telah diakui oleh terdakwa akan tetapi tidak memiliki
korelasi untuk menerangkan obyektifitas dalil hukum untuk menerangkan sebuah
tindak pidana seperti dalam tuntutan betul-betul terjadi sebagaimana dimaksud
dalam Surat Tuntutan, Tidak ada saksi yang menerangkan terjadinya proses unsur
klausul pasal 114 ayat (1) UU No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika yakni
Menawarkan Untuk Dijual, Menjual, Membeli, Menerima, Menjadi Perantara Dalam
Jual Beli, Menukar atau Menyerahkan;
Berdasarkan fakta sidang dari alat bukti Saksi sebagaimana dimaksud dalam
pasal 184 ayat (1) KUHAP, tidak ada satu pun yang memiliki korelasi yang secara
terang benderang mampu menggambarkan suatu tindak pidana sebagaimana pasal

2
114 ayat (1) Undang-Undang No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika yang
didakwakan oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum, akan tetapi berdasarkan Fakta
persidangan yang terungkap bahwa Terdakwa tertangkap saat setelah
menggunakan narkotika jenis sabu bersama Saksi Halim, dan berdasarkan
pengakuan Terdakwa bahwa terdakwa sering menggunakan sabu sabu karena telah
kecanduan dan tidak pernah menjual ataupun menjadi perantara dalam tindak
pidana peredaran narkotika.
Berdasarkan fakta yang kami sampaikan tersebut diatas kami Penasehat
hukum Terdakwa dengan tegas menyatakan atas tuntutan saudara jaksa penuntut
umum yang telah menuntut terdakwa dengan Pasal 114 ayat (1) jo Pasal 132 ayat
(1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
dan menginginkan agar Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa Albadru Alias Badru
Bin Nurdin berupa pidana penjara selama10 (sepuluh) tahun di kurangi selama
terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar terdakwa tetap di tahan dan
pidana denda sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) subsidiair 6 (enam)
bulan penjara adalah tuntutan yang membabi buta tanpa pertimbangan dan analisa
yang tidak cermat yang pastinya sangat bertentangan kaidah dan cita hukum yang
ingin dicapai dalam proses persidangan ini. sebagai seorang penegak hukum harus
bersikap secara jujur dan adil, menggali fakta yang sebenarnya, apa tujuan seorang
penyalahguna yang kedapatan memiliki, menguasai dan membawa narkotika
tersebut, apakah untuk diperdagangkan ataukah untuk digunakan bagi dirinya
sendiri, sebagai acuan untuk menentukan apakah seseorang tersebut adalah
penyalahguna bagi diri sendiri atau bukan, Mahkamah Agung Republik Indonesia
telah mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2010 tertanggal 7 April 2010 yang
dapat dijadikan dasar untuk penerapan ketentuan pidana yang tepat tentang tujuan
seseorang yang sedang menguasai, memiliki, menerima atau membeli narkotika.

Majelis Hakim Yang Mulia,


Sdr. Jaksa Penuntut Umum, yang kami hormati.

Bahwa berdasarkan fakta Persidangan yang terungkap yang dikaitkan


dengan barang bukti yang ada, kami Penasehat Hukum Terdakwa berkesimpulan
dalam nota pembelaan ini bahwa atas tindakan yang telah dilakukan oleh terdakwa
Albadru Alias Badru Bin Nurdin lebih tepatnya melanggar pasal 127 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2009, Sehingga dengan timbangkan tersebut di atas maka
selaku kuasa hukum Terdakwa mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa
perkara ini untuk memutuskan Terdakwa Albadru Alias Badru Bin Nurdin untuk

3
ditempatkan di dalam Lembaga Rehabilitasi Medis atau Rehabilitasi Sosial
sebagaimana yang telah diatur Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2011
tentang Pelaksanaan Wajib lapor bagi Pecandu Narkotika, pada Pasal 13 ayat (3)
disebutkan bahwa pecandu yang sedang menjalani proses peradilan dapat
ditempatkan dalam lembaga rehabilitasi medis dan/atau rehabilitasi sosial..
Demikianlah Nota Pembelaan ini kami sampaikan, namun apabila Majelis
Hakim Yang Mulia berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya untuk
Terdakwa, atas perhatian dan pertimbangan Majelis Hakim Yang Mulia didalam
memutus perkara ini diucapkan terima kasih

Pasangkayu, 26 Oktober 2021

HORMAT KAMI
PENASEHAT HUKUM TERDAKWA

ASDAR, SH. MUHAMMAD SALEH, SH

Anda mungkin juga menyukai