NOMOR : 164/Pid.Sus/2021/PN.Pky
Terdakwa I
Terdakwa II
1
Majelis Hakim Yang Mulai kami Penasehat Hukum Terdakwa menyampaikan Nota
Pembelaan sebagai berikut :
Puji Syukur kita pantjatkan kehadirat Allah SWT, Atas limpahan Rahmat dan
Karunianya kepada kita semua, sehingga Persidangan hari ini berjalan dengan baik,
lancar dan tepat waktu sesuai dengan rencana dan agenda Persidangan yang telah
disepakati bersama. Kami sebagai Penasihat Hukum Terdakwa mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Majelis Hakim Yang Mulia dalam perkara ini
yang telah memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa dengan penuh kesabaran,
ketekunan serta menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia (HAM) sesuai dengan
peraturan yang ada, berbagai hambatan dan rintangan terutama ketika jaringan
internet yang kurang baik sehingga terkadang menghambat jalannya sidang yang
dilakukan secara online namun dapat diselesaikan dengan arif dan bijaksana serta
penuh kesabaran, sehingga pilar-pilar keadilan masih berdiri kokoh dan tegak lurus
di Pengadilan Negeri Pasangkayu ini.
Bahwa dalam nota pembelaan ini kali ini kami Penasehat Hukum dari Terdakwa
akan melakukan pembelaan dengan mengikuti metode analisa yang digunakan oleh
Sdr. Jaksa Penuntut Umum sebagaimana yang termuat dalam surat tuntutannya
untuk mempermudah penasehat hukum dalam melakukan pembelaan untuk
Terdakwa dan memudah Majelis Hakim Yang Mulia dalam menilai kualitas
Pembuktian dari analisis hukum antara Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum dan
Pledoi dari Penasehat Hukum Terdakwa .
Majelis Hakim Yang Mulia sekiranya dalam Pledoi ini diangggap telah termuat
secara lengkap seluruh keterangan-keterangan saksi dan Terdakwa dalam Surat
Tuntutan Jaksa Penuntut Umum, demikian pula dengan fakta-fakta persidangan
dengan dasar keyakinan pasti bahwa seluruh rangkaian persidangan telah dicatat
secara lengkap dan benar oleh Panitera Pengadilan Pasangkayu, sehingga kami
hanya memuat hal-hal yang menurut kami penting untuk disampaikan dalam nota
pembelaan ini.
2
ANALISIS YURIDIS :
Bahwa oleh karena fakta yang terungkap tersebut diatas kami berkesimpulan bahwa
kami tidak sependapat atas Tuntutan dari Sdr. Jaksa Penuntut yang telah
berkesimpulan mengenai perbuatan Kedua Terdakwa yang menuntut kedua
terdakwa dalam Dakwaan Kedua Pasal 112 ayat (1) Jo Pasal 132 ayat (1) UU RI
No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Menurut analisa kami selaku kuasa hukum dari kedua terdakwa, setelah
menganalisa atas perbuatan kedua terdakwa, bahwa pasal yang lebih tepat untuk
menjerat kedua terdakwa adalah Pasal 127 yang berbunyi “Setiap penyalah guna:
Narkotikan Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun; Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun; dan Narkotika Golongan III bagi diri sendiri
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun”.
3
Kesehatan RI, Menteri Sosial RI, Jaksa Agung RI, Kepala Kepolisian RI, Kepala BNN
RI tahun 2014,
Pengertian dari rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial telah diuraikan dalam UU
Narkotika. Pasal 1 Angka 16 menjelaskan bahwa rehabilitasi medis adalah suatu
proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk membebaskan penyalahguna
narkotika dari ketergantungan narkotika. Sedangkan dalam Pasal 1 angka 17
menjelaskan pengertian rehabilitasi sosial yaitu suatu proses kegiatan pemulihan
secara terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas penyalahguna narkotika
dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.
Sesuai dengan SEMA No. 7 Tahun 2012 selaku hasil kamar pidana pada poin ke 20
dinyatakan bahwa dakwaan tetap dinyatakan terbukti dilakukan oleh terdakwa akan
tetapi ancaman minimal dapat disimpangi karena terdakwa dinilai selaku salah satu
pengguna atau penyalah guna narkotika tersebut.
PRIMER:
4
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan
Wajib lapor bagi Pecandu Narkotika.
SUBSIDER;
Apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain mohon putusan yang
seadil-adilnya untuk Terdakwa.
HORMAT KAMI
PENASEHAT HUKUM TERDAKWA