Anda di halaman 1dari 5

EKSEPSI PENASEHAT HUKUM TERDAKWA

Perkara Pidana: PN.INDOPRIDE

Untuk dan atas nama Terdakwa :

NAMA : Yuki Reivant Yoi


Jenis kelamin : LAKI - LAKI
TANGGAL LAHIR : 10-08-2001
UMUR : 21 Tahun
TEMPAT TINGGAL : Kota
PEKERJAAN : EO
NOMOR HP : 08120

Adalah selaku Terdakwa dalam Perkara Pidana Pengeboman Molotov terhadap Anggota
Kepolisian

I. PENDAHULUAN

Ketua dan majelis hakim yang terhormat


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Sidang yang kami mulyakan

PENDAHULUAN

Dengan hormat,

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

1. Rosmaya Suryanti , S.H., M.H.

Pertama-tama, saya dari Tim Penasihat Hukum Yuki Reivant Yoi menyampaikan ucapan terima
kasih yang setinggi- tingginya kepada Hakim Yang Mulia, yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana ini. Saya selaku Penasihat Hukum merasa bahwa Hakim Yang Mulia telah
bertindak adil dan bijaksana terhadap semua pihak dalam persidangan ini. Hakim Yang Mulia
telah memberikan kesempatan yang sama baik kepada Jaksa Penuntut Umum untuk menyusun
dakwaannya, maupun kepada Terdakwa dan penasihat hukumnya juga telah diberi kesempatan
yang sama yaitu untuk mangajukan Eksepsi (Nota Keberatan).

Eksepsi ini kami sampaikan dengan pertimbangan bahwa ada hal-hal prinsip yang perlu kami
sampaikan berkaitan demi tegaknya hukum, kebenaran dan keadilan serta demi memastikan
terpenuhinya keadilan yang menjadi hak Terdakwa.
Pengajuan Eksepsi ini bukan untuk memperlambat jalannya proses peradilan ini, namun
sebagaimana disebutkan diatas bahwa pengajuan dari Eksepsi ini mempunyai makna serta
tujuan sebagai penyeimbang dari Surat Dakwaan yang disusun dan dibacakan dalam sidang.
Saya selaku penasihat hukum Terdakwa percaya bahwa Hakim Yang Mulia akan
mempertimbangkan dan mencermati segala masalah hukum tersebut, sehingga dalam
keberatan ini kami mencoba untuk menggungah hati nurani Hakim Yang Mulia agar tidak
semata-mata melihat permasalahan ini dari aspek yuridis atau hukum positif yang ada semata,
namun juga menekankan pada nilai-nilai keadilan yang hidup didalam masyarakat yang
tentunya dapat meringankan hukuman Terdakwa:

II. KEBERATAN TERHADAP SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM

Hakim Yang Mulia,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, Serta sidang yang terhormat,

Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan yang disusun oleh Jaksa Penuntut Umum maka menurut
hemat kami ada beberapa hal yang perlu ditanggapi secara seksama mengingat di dalam Surat
Dakwaan tersebut terdapat berbagai kejanggalan dan ketidakjelasan yang menyebabkan kami
mengajukan keberatan.

Berdasarkan uraian di atas kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa ingin mengajukan
keberatan terhadap Surat Dakwaan yang telah didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum dengan
alasan sebagai berikut :

1. TERDAKWA TIDAK DIDAMPINGI OLEH PENASEHAT HUKUM PADA SAAT BAP


Dimana dalam prosedur yang ada dikota ini, bahwasannya seorang yang disangka/didakwa
melakukan tindak pidana hingga ia diputus/divonis, Dimana pengadilan mengatur hak-hak
tersangka/terdakwa yang wajib dihormati, dan dipenuhi oleh aparat penegak hukum yang
memeriksa agar pemeriksaan terhadap tersangka/terdakwa berjalan secara adil dan berimbang
dalam konteks hak atas bantuan hukum .
Sehingga seperti yang disebutkan diatas, jika hal itu tidak dilakukan oleh pejabat yang
memeriksa, maka berita acara pemeriksaan, dakwaan atau tuntutan dari penuntut umum
adalah tidak sah sehingga batal demi hukum.

2. SURAT DAKWAAN TIDAK CERMAT, TIDAK JELAS DAN TIDAK LENGKAP


Bahwa dakwaan penuntut umum adalah dakwaan yang tidak cermat dan tidak jelas karena
alasan-alasan sebagai berikut :
1) Bahwa Penuntut Umum dalam rumusan dakwaannya pada poin 4 menyatakan, bahwa
“tiba-tiba kantor polisi pusat mendapatkan serangan lemparan bom molotov dari
kendaraan yang tidak teridentifikasi yang mengakibatkan korban dari anggota kepolisian
yaitu Asep Alvarez, yang terdapat luka bakar yang cukup serius”.

Berdasarkan rumusan dakwaan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa :


Pihak kepolisian tidak mampu mengidentifikasi pelaku pelemparan bom pada peristiwa
tersebut.
Bahwa berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, Penasihat Hukum Terdakwa
berpendapat, yaitu:
- Aparat penegak hukum dalam hal ini pihak kepolisian Indopride tidak melihat
secara langsung kendaraan yang digunakan oleh pelaku, sehingga tidak mampu untuk
mengidentifikasi kendaraan tersebut.
- Bahwa pihak kepolisian tidak melihat secara jelas kendaran, yang digunakan oleh
pelaku yang berarti pihak kepolisian pun tidak mampu untuk mengidentifikasi pelaku
yang berada dalam kendaraan tersebut.
- Bahwa kepolisian tidak mampu mengidentifikasi pelaku dan kendaraan, artinya
kepolisian tidak mempunyai saksi mata, dan barang bukti.
2) Bahwa penuntut umum dalam rumusan dakwaanya pada point 5 menyatakn, bahwa
terdakwa menhubungi Keyzer Veluchak dan mengakui peristiwa tersebut merupakan
perbuatan terdakawa, namun dalam hal ini terdakwa hanya menelpon unutuk
menanyakan kabar karena terdakwa merupakan teman lama dari saudara Keyzar
Veluchak.

Berdasarkan rumusan dakwaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:


Benar terdakwa menelpon saudara Keyzer Veluchak ini karena saudara Keyzer
merupakan teman lama terdakwa, namun tidak ada perkataan terdakwa yang
mengatakan terdakwa melakukan pengeboman seperti pada poin 5 tersebut.
Bahwa berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, penasihat hukum terdakwa
berpendapat, yaitu:
- Terdakwa adalah teman lama dari keyzer veluchak, sehingga terdakwa menghubungi
keyzer veluchak hanya untuk menanyakan kabar.
- Jika benar terdakwa mengatakan hal tersebut seperti pada poin 5, bisa dilampirkan
alat bukti lain berupa rekaman suara yang sudah melewati hasil uji laboratorium
forensik atau sejenisnya yang menjamin percakapan tersebut adalah benar dan
memperkuat kesaksian dari saudara keyzer jika dia bersaksi.

3) Bahwa dalam poin poin surat dakwaan tersebut, tidak ada penjelasan mengenai saksi
mata yang melihat peristiwa, maupun bukti yang valid yang bisa menjelaskan bahwa
peristiwa tersebut merupakan perbuatan terdakwa.

3. TUNTUTAN PADA POIN 2 SUDAH KELUAR DALAM DAKWAAN TERORISME


Bahwa sehubungan dengan tuntutan yang dituntut oleh penuntut umum pada poin
kedua yang berbunyi “Saudara Yuki Reviant Yoi bersalah dalam kasus pengancaman
nyawa dari anggota kepolisian / warga (Maestro Alvarez), perampokan rumah, serta
kepemilikan olahan kecubung. Yaitu Penjara maksimal 40 bulan” tidak benar.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, kami selaku penasihat hukum berpendapat bahwa
- Bahwa tidak benar terdakwa melakukan pengancaman terhadap saudara maestro
Alvarez, namun terdakwa menghubungi saudara maestro untuk memperingatkan
terkait perkataannya yang dianggap mengancam terdakwa dan teman temannya
digarasi L.
- Bahwa saudara maestro sebelumnya mengancam terdakwa untuk membubarkan
tempat berkumpul para warga di garasi L.
- Bahwa dalam kasus perampokan rumah terdakwa sebelumnya sudah menjalani
masa hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku. Merajuk pada asa nebis in
idem atau perkara dengan obyek, para pihak dan materi pokok perkara yang sama
tidak dapat diperiksa atau dihukum kembali untuk kedua kalinya.

Bahwa sehubungan dengan uraian pada point diatas, dimana dalam surat dakwaan dan
tuntutan tidak merumuskan semua unsur dalil yang didakwakan, atau tidak merinci
secara jelas peran dan perbuatan Terdakwa dalam dakwaan dan tuntutan, sehingga
dapat dikatakan surat dakwaan dan tuntutan tersebut Batal Demi Hukum (null and
void).

III. PENUTUP
Berdasarkan pada pokok-pokok Eksepsi yang kami uraikan di atas, maka kami selaku
Penasihat Hukum Terdakwa Yuki Reivant Yoi memohon kepada Hakim Yang Mulia untuk
menjatuhkan Putusan Sela dengan Amar Putusan yang pada pokoknya menyatakan
sebagai berikut:

1. Menerima Eksepsi dari penasihat hukum Yuki Reivant Yoi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum Batal Demi Hukum;
3. Menetapkan pemeriksaan perkara terhadap Terdakwa Yuki Reivant Yoi tidak
dilanjutkan;
4. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan;
5. Membebankan biaya perkara kepada negara;
ATAU :
Apabila Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).
Akhirnya, kami serahkan nasib dan masa depan Yuki Reivant Yoi kepada Hakim Yang
Mulia, karena hanya Hakim lah yang dapat menentukannya dengan bunyi ketukan palu,
mudah-mudahan ketukan palu tersebut memberikan pertanggungjawaban yang benar
demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Demikianlah Eksepsi atas nama Yuki Reivant Yoi kami baca dan kami sampaikan kepada
Hakim Yang Mulia dalam persidangan pada hari Senin 12, September 2022 di Pengadilan
Negeri Indopride

Indopride, 12 September 2022

Hormat saya,

Rosmaya Suryanti S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai