Anda di halaman 1dari 11

KEJAKSAAN NEGERI BANGKA BARAT

Jalan Sudirman No.45 muntok


“DEMI KEADILAN“

PENDAPAT PENUNTUT UMUM


TERHADAP EKSEPSI PENASEHAT HUKUM
TERDAKWA MUHAMMAD TAUFIQ BIN ISTIYANTO

Majelis Hakim yang mulia,


Saudara Terdakwa yang saya hormati.
Penasehat Hukum yang saya hormati,
Hadirin Sidang Pengadilan yang terhormat pula,
Pertama-tama marilah kita ucapakan Puji dan Syukur kepada Allah SWT karena atas
Ridho-Nya, kita semua dapat berkumpul dalam sidang perkara atas nama Terdakwa
Muhammad Taufiq Bin Istiyanto, yang pada kesempatan ini dapat dilanjutkan dengan
acara penyampaian pendapat Penuntut Umum atas eksepsi dari Penasehat Hukum terdakwa
terhadap surat dakwaan yang kami ajukan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini, yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyampaikan pendapat atas eksepsi yang disampaikan oleh Penasehat Hukum
Terdakwa.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Penasehat Hukum Terdakwa yang
karena tugas dan pekerjaannya telah memberikan kontribusi dalam perkara ini dengan
menyampaikan nota keberatan atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum.

Dalam rangka proses penegakan hukum, keberatan / eksepsi yang disampaikan


Penasehat Hukum tersebut sangatlah diharapkan Penuntut Umum sehingga untuk itu
Penuntut Umum senantiasa memegang prinsip kehati-hatian agar Surat Dakwaan menjadi
berkualitas dan tidak hanya bersifat “cover story” (konstruksi yuridis tanpa didukung fakta-
fakta).
Majelis Hakim yang mulia,
Saudara Terdakwa yang saya hormati.
Penasehat Hukum yang saya hormati,
Hadirin Sidang Pengadilan yang terhormat pula,

Bahwa Tim Penasihat Hukum Terdakwa Muhammad Taufiq Bin Istiyanto dalam
eksepsinya yang telah dibacakan di muka Persidangan tanggal 14 April 2014 berkesimpulan
sebagai berikut :
1. Surat Dakwaan Tidak Jelas, Tidak Cermat, dan Tidak Lengkap

a. Tidak Cermat

menurut kami kuasa hukum terdakwa berpendapat dalam surat dakwaan

penuntut umum terdapat kesalahan pendakwaan pasal, yaitu pada dakwaan

kedua pada Pasal 339, Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang berbunyi

sebagai berikut :

“Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan

pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau

mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun

peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk

memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum,

diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,

paling lama dua puluh tahun.”

Yang mana penjelasan dari pasal tersebut lebih menitik beratkan pada

pembunuhan daripada pencuriannya. Akan tetapi berdasarkan keterangan klien

kami, bahwa terdakwa tidak ada niatan untuk membunuh korban melainkan

hanya mencuri. Jadi dakwaan Pasal 399 KUHP adalah dakwaan yang salah

karena kurang cermatnya Penuntut Umum dalam mendakwa.

Kesalahan pendakwaan pasal yang dilakukan oleh Penuntut Umum diatas

membuktikan bahwa Surat Dakwaan dibuat dengan tidak cermat dan harus

dinyatakan batal demi hukum sebagaimana berdasarkan Pasal 143 ayat (3)

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.


Maka berdasarkan dalil-dalil yang telah disampaikan oleh Tim Penasihat

Hukum Terdakwa, maka Surat Dakwaan yang tidak cermat harus dinyatakan

batal demi hukum.

b. Dakwaan Tidak Jelas

Bahwa sebagaimana telah dijelaskan, Surat Dakwaan Penuntut Umum sama

sekali tidak memberikan gambaran yang jelas mengenai “feiten” dalam bentuk

“bagaimana dan dengan cara apa” Terdakwa melakukan perbuatan, khususnya

formile wederrechtelijke tersebut. juga mengenai unsur “tanpa wewenang”

sebagai suatu bentuk kategories dari sifat melawan hukum, tidak diuraikan

secara rinci dan jelas. Bagaimana unsur melawan hukum yang dilakukan oleh

Terdakwa tidak terurai wujud dan cara dilakukannya, sehingga Surat Dakwaan

Penuntut Umum ini menjadi tidak jelas dan kabur (obscuur libel);

oleh karena itu, Tim Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat bahwa Surat

Dakwaan Penuntut Umum haruslah dinyatakan batal demi hukum sebagaimana

berdasarkan Pasal 143 KUHAP (3) Kitab Undang-Undang Hukum Acara

Pidana

c. Dakwaan Tidak Lengkap

Dalam Surat Dakwaannya, Penuntut Umum tidak menguraikan secara lengkap

hasil penelitian, penyelidikan, dan penyidikan terkait dengan dakwaan tersebut.

Sehingga Tim Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat, Dakwaan Penuntut

Umum tidak lengkap, sehingga Surat Dakwaan tersebut harus dinyatakan batal

demi hukum.

Maka berdasarkan dalil-dalil yang telah disampaikan oleh Penasihat Hukum,

bahwa Surat Dakwaan Penuntut tidak lengkap sehingga harus dinyatakan

batal demi hukum.


Setelah membaca, menelaah, dan mempelajari Nota Keberatan dari Penasihat Hukum
Terdakwa yang dibacakan dalam Sidang Pengadilan Negeri Sungai Liat pada 14 April 2014
kami Jaksa Penuntut Umum menyatakan tidak sependapat dengan Penasihat Hukum dan
tetap pada surat dakwaan kami.
M. Yahya Harahap, S.H terhadap penerapan Nota Keberatan, sebagaimana yang
diatur dan ditentukan dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP dalam bukunya yang berjudul “
Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP penyidikan dan penuntutan” ada 3 jenis
isi Nota Keberatan yang sah dalam ranah peradilan pidana, yaitu :
1. Pengadilan tidak berwenang mengadili perkara (menyangkut kewenangan mengadili
absolut dan relatif)
2. Surat dakwaan tidak dapat diterima yang disebabkan karena :
a. Dalam Pasal 76 KUHP karena yang didakwakan kepada terdakwa telah pernah
dituntut oleh penuntut umum dan telah ada putusan yang mempunyai kekuatan hukum
tetap (ne bis in idem)
b. Termasuk delik aduan, namun tidak ada surat pengaduan (tidak memenuhi syarat
Klacht Delict)
c. Pasal 77 KUHP hak penuntutan (strafsactie) gugur karena terdakwa meninggal dunia
d. Pasal 78 KUHP hak penuntutan gugur karena telah lewat waktunya
e. Undang-Undang Pidana belum berlaku karena belum ada ketentuan yang mengatur
3. Surat dakwaan tidak sesuai ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf (a) dan (b) KUHAP
Perkenankanlah kami Penuntut Umum untuk menguraikan pendapat kami atas Nota
Keberatan yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa, yang pada pokoknya sebagai
berikut :
1. PENDAPAT PENUNTUT UMUM MENGENAI Surat Dakwaan Tidak Jelas, Tidak
Cermat, dan Tidak Lengkap
a. Pendapat Penuntut Umum mengenai Tidak Cermat dalam menyusun surat
dakwaan
1. Bahwa sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor: 808

K/Pid/1984 dapat di peroleh pengertian cermat sebagai berikut, bahwa dalam

menyusun surat dakwaan, kecermatan diperlukan dalam mengutarakan unsur-

unsur perbuatan pidana yang ditentukan oleh undang-undang atau pasal-pasal

yang bersangkutan, yang dilanjutkan dengan mengemukakan fakta-fakta

perbuatan yang didakwakan sesuai dengan unsur-unsur dari pasal yang dilanggar.

- Bahwa Penuntut umum telah menyusun surat dakwaan secara cermat dengan
memperhatikan hasil Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian, serta uraian kejadian
sebagai berikut,
o Bahwa pada tanggal 7 September 2015 Pukul 23.00 WIB Terdakwa

bersama Arief Rizal dan Mustajab sedang berkumpul dan berbincang-

bincang disebuah warung di desa Simpang Teritip.

o Bahwa Terdakwa bersama Arief Rizal dan Mustajab berbincang-bincang

sambil minum-minuman keras.

o Bahwa Terdakwa bercerita kepada Arief Rizal dan Mustajab jika

Terdakwa sedang membutuhkan uang untuk membayar hutang-hutangnya.

o Bahwa terdakwa mengatakan kepada Arief Rizal dan Mustajab jika

Terdakwa berencana untuk mencuri uang dari truk-truk timah yang biasa

lewat di Jalan Lintas Muntok-Parit Tiga dan mengajak Arief Rizal dan

Mustajab untuk melakukan aksi tersebut.

o Bahwa Arief Rizal dan Mustajab menyetujui usulan Terdakwa dan mulai

mempersiapkan alat-alat yang dirasa dapat melancarkan aksi mereka.

o Bahwa pada Tanggal 8 September 2015 dini hari, Korban Warsito bersama

Muhammad Isyar Reza sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah

Korban Warsito di Desa Sekar Biru, Kecamatan Parit Tiga setelah


mengantarkan 1 ton timah hitam ke Pusat Peleburan Timah Di kota

Muntok

o Bahwa truk yang dikendarai korban mengalami kerusakan dibagian mesin

yang menyebabkan korban harus menghentikan truknya dipinggit jalan

untuk memeriksa mesin truk

o Bahwa Muhammad Isyar Reza diperintahkan korban untuk membeli air

untuk mengisi radiator disebuah warung kopi kecil tidak jauh dari lokasi

truk berhenti.

o Bahwa Muhammad Isyar Reza mendengar suara berisik dan mengetahui

bahwa korban Warsito sedang dirampok, sehingga Muhammad Isyar Reza

langsung berlari membantu korban Warsito

o Bahwa Muhammad Isyar Reza tidak dapat membantu korban karena

ditahan oleh Arief Rizal

o Bahwa disebabkan korban Warsito melawan dengan sengit, maka

Terdakwa memukuli korban dengan balok kayu dan menusuk korban

sehingga korban tidak bergerak lagi

o Bahwa Terdakwa, Arief Rizal dan Mustajab berhasil mendapatkan uang

hasil peleburan timah sebesar lima puluh juta rupiah beserta Handphone

milik korban.

- Bahwa dalam hal ini penuntut umum telah menguraikan surat dakwaan
sebagaimana di sebutkan dalam Pasal 143 ayat (2) huruf b.
- Bahwa mengenai pendapat Penasihat hukum dalam nota keberatanya sebagai
berikut (bahwa terdakwa tidak ada niatan untuk membunuh korban melainkan
hanya mencuri)
Dalam hal ini justru penasihat hukum telah melakukan sangkalan yang tidak jelas,
karena pernyataan terdakwa tersebut belum dapat di buktikan dan perlu di
buktikan dalam proses pembuktian.
b. Pendapat Penuntut Umum mengenai Dakwaan Tidak Jelas

- Bahwa yang dimaksud jelas adalah sebagai berikut

o Bagaimana cara tindak pidana dilakukan Terdakwa, tidak hanya

menguraikan secara umum, tetapi dirinci dengan jelas bagaimana

Terdakwa melakukan tindak pidana;

o Juga menyebut dengan terang saat waktu dan tempat tindak pidana

dilakukan (tempus delicti dan locus delicti). Adapaun mengenai

pencantuman waktu dan tempat dapat dirumuskan secara alternatif; (M.

Yahya Harahap, Pembahasan, Permasalahan & Penerapan KUHAP,

Cetakan Pertama, Edisi Kedua);

- Bahwa Penuntut Umum telah menguraikan secara rinci dengan jelas bagaimana

terdakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut,

o “Bahwa disebabkan korban Warsito melawan dengan sengit, maka

Terdakwa memukuli korban dengan balok kayu dan menusuk korban

sehingga korban tidak bergerak lagi”

- Bahwa penuntut Umum telah menguraikan secara terang saat waktu dan tempat

tindak pidana dilakukan dalam dakwaaan sebagai berikut:

“Bahwa ia TERDAKWA Muhammad Taufik bin Istiyanto, pada hari senin

tanggal 8 September tahun 2015 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam

bulan September tahun 2015 bertempat di Simpang Teritip, Jalan Slamet

Riyadi No.12, Simpang Teritip atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang

mana masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sungai Liat”

“Bahwa pada Tanggal 8 September 2015 dini hari, Korban Warsito bersama
Muhammad Isyar Reza sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah
Korban Warsito di Desa Sekar Biru, Kecamatan Parit Tiga setelah
mengantarkan 1 ton timah hitam ke Pusat Peleburan Timah Di kota Muntok”
- Bahwa pengertian dini hari merupakan waktu yang lebih spesifik dalam satu hari
penuh,
- Bahwa Adapaun mengenai pencantuman waktu dan tempat dapat dirumuskan

secara alternatif (M. Yahya Harahap, Pembahasan, Permasalahan & Penerapan

KUHAP, Cetakan Pertama, Edisi Kedua);

c. Pendapat Penuntut Umum Mengenai dakwaan tidak Lengkap

- Bahwa dalam Nota Keberatan Penasihat Hukum menyatakan hal sebagai berikut ”

Dalam Surat Dakwaannya, Penuntut Umum tidak menguraikan secara lengkap

hasil penelitian, penyelidikan, dan penyidikan terkait dengan dakwaan tersebut.

Sehingga Tim Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat, Dakwaan Penuntut

Umum tidak lengkap, sehingga Surat Dakwaan tersebut harus dinyatakan batal

demi hukum”.

- Bahwa Penuntut Umum telah menyusun surat dakwaab berdasar Berita Acara

Pemeriksaan Kepolisian. Yang dapat Penuntut Umum gunakan menguraikan

uraian kejadian serta fakta-fakta yang terjadi

- Bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor: 808 K/Pid/1984 Lengkap

artinya bahwa uraian perbuatan yang didakwakan menjadi bulat, artinya hal-hal

yang relevan sesuai dengan unsur-unsur pasal yang bersangkutan tidak ada

ketinggalan dan tidak ada yang tercecer.

- Bahwa Penuntut Umum telah menguraiakn secara lengkap unsur tindak pidana

dengan uraian fakta yang terjadi sebagai berikut :

bahwa Terdakwa bersama-sama Arief Rizal (Penuntutan dalam berkas


terpisah) dan Mustajab (Penuntutan dalam berkas terpisah), Bersama-sama
melakukan pencurian yang didahului, disertai, atau diikuti dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang, dengan maksud,
untuk mempersiap atau mempermudah pencurian atau dalam hal
tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendir atau
peserta lainnya, atau untuk menguasai barang yang dicurinya
mengakibatkan kematian.
Perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa dengan cara sebagai berikut :
- Bahwa pada tanggal 7 September 2015 Pukul 23.00 WIB Terdakwa
bersama Arief Rizal dan Mustajab sedang berkumpul dan
berbincang-bincang disebuah warung di desa Simpang Teritip..
- Bahwa Terdakwa bersama Arief Rizal dan Mustajab berbincang-
bincang sambil minum-minuman keras
- Bahwa Terdakwa bercerita kepada Arief Rizal dan Mustajab jika
Terdakwa sedang membutuhkan uang untuk membayar hutang-
hutangnya
- Bahwa terdakwa mengatakan kepada Arief Rizal dan Mustajab jika
Terdakwa berencana untuk mencuri uang dari truk-truk timah yang
biasa lewat di Jalan Lintas Muntok-Parit Tiga dan mengajak Arief
Rizal dan Mustajab untuk melakukan aksi tersebut
- Bahwa Arief Rizal dan Mustajab menyetujui usulan Terdakwa dan
mulai mempersiapkan alat-alat yang dirasa dapat melancarkan aksi
mereka.
- Bahwa pada Tanggal 8 September 2015 dini hari, Korban Warsito
bersama Muhammad Isyar Reza sedang dalam perjalanan pulang
menuju rumah Korban Warsito di Desa Sekar Biru, Kecamatan Parit
Tiga setelah mengantarkan 1 ton timah hitam ke Pusat Peleburan
Timah Di kota Muntok
- Bahwa truk yang dikendarai korban mengalami kerusakan dibagian
mesin yang menyebabkan korban harus menghentikan truknya
dipinggit jalan untuk memeriksa mesin truk
- Bahwa Muhammad Isyar Reza diperintahkan korban untuk membeli
air untuk mengisi radiator disebuah warung kopi kecil tidak jauh dari
lokasi truk berhenti.
- Bahwa Terdakwa bersama Arief Rizal dan Mustajab meminta korban
untuk menyerahkan uang hasil peleburan timah dan barang berharga
milik korban saat Muhammad Isyar Reza sudah berjalan ke arah
warung kopi.
- Bahwa korban Warsito menolak menyerahkan uang hasil peleburan
timah dan barang berharga miliknya, sehingga terjadi perkelahian
antara korban Warsito dengan terdakwa, Arief Rizal dan Mustajab
- Bahwa Muhammad Isyar Reza mendengar suara berisik dan
mengetahui bahwa korban Warsito sedang dirampok, sehingga
Muhammad Isyar Reza langsung berlari membantu korban Warsito
- Bahwa Muhammad Isyar Reza tidak dapat membantu korban karena
ditahan oleh Arief Rizal
- Bahwa disebabkan korban Warsito melawan dengan sengit, maka
Terdakwa memukuli korban dengan balok kayu dan menusuk korban
sehingga korban tidak bergerak lagi
- Bahwa Terdakwa, Arief Rizal dan Mustajab berhasil mendapatkan
uang hasil peleburan timah sebesar lima puluh juta rupiah beserta
Handphone milik korbann.

Perbuatan Terdakwa tersebut diatas sebagaimana diatur dan diancam


pidana dalam Pasal 365 ayat (3) Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana(KUHP).
- Bahwa sehubungan dengan hal tersebut penuntut umum telah menguraikan

unsur tindak pidana dalam ketentuan pasal dengan kejadian secara jelas dan

lengkap

- Bahwa Penasihat hukum dalam hal ini tidak mengerti dengan apa yang

dimaksud lengkap.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dalam perkara ini kami memohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sungai Liat yang menangani perkara ini
menetapkan :

1. Menolak ekspesi Penasehat Hukum Terdakwa untuk seluruhnya;


2. Menetapkan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum NOMOR REGISTER : PDM-
149/BDG/04/2014, tanggal 07 April 2014 atas nama Terdakwa Muhammad Taufiq
bin Istiyanto, adalah surat dakwaan yang sah menurut hukum dan dapat diterima;
3. Melanjutkan pemeriksaan perkara atas nama Muhammad Taufiq bin Istiyanto
dengan acara pemeriksaan saksi-saksi sampai dengan putusan akhir/final.

Demikian pendapat Penuntut Umum dalam perkara ini terhadap eksepsi yang
diajukan oleh Penasehat Hukum Terdakwa dalam perkara atas Muhammad Taufiq bin
Istiyanto, dan dibacakan didepan sidang Pengadilan Negeri Sungai Liat pada hari ini
Senin tanggal 21 April 2014.
Sungai Liat,21 April 2014

JAKSA PENUNTUT UMUM JAKSA PENUNTUT UMUM

Zakiya Salsabila, SH. Galih Adi Nugroho, SH


Jaksa Muda NIP.19701005199731001 AJUN JAKSA NIP. 231 001 012

Anda mungkin juga menyukai