Anda di halaman 1dari 3

KEJAKSAAN NEGERI TOLITOLI

“Demii keadilan dan kebenaran


berdasarkan ketuhanan yang maha esa”

JAWABAN PENUNTUT UMUM TERHADAP EKSEPSI ATAS SURAT DAKWAAN An.


TERDAKWA ZAINUDDIN ALIAS SARKODES OLEH PENASIHAT HUKUM TERDAKWA
YANG DISAMPAIKAN PADA TANGGAL 06 FEBRUARI 2023

Tolitoli, 12 Februari 2023.

I. PENDAHULUAN
Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang terhormat.
Terdakwa bersama Penasehat Hukum Terdakwa yang kami hormati.
Persidangan yang kami muliakan.

Pertama-tama izinkanlah kami selaku Penuntut Umum dalam perkara ini


mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Majelis Hakim yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyampaikan tanggapan/pendapat atas
Eksepsi Penasehat Hukum terdakwa Zainuddin alias Sarkodes.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Penasihat Hukum yang dengan penuh
semangat mendampingi terdakwa di sidang Pengadilan ini. Kesemuanya itu dilakukan
dalam suasana pengabdian kita dalam mencari kebenaran materiil melalui lembaga
peradilan yang kita junjung tinggi bersama.

Bahwa pada hari Rabu tanggal 06 Februari 2023, Penasihat Hukum Terdakwa
Zainuddin alias Sarkodes telah menyampaikan Eksepsi terhadap Surat Dakwaan kami.

Sebelum kami membahas keberatan yang diajukan oleh Penasihat Hukum


terdakwa ZAINUDDIN alias SARKODES maka kami akan menjelaskan terlebih dahulu apa
yang dimaksud dengan keberatan. Menurut M. Yahya Harahap, SH dalam bukunya yang
berjudul “Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP” halaman 123 menjelaskan
pengertian keberatan yaitu :
1. Tangkisan atau pembelaan yang tidak mengenai atau tidak ditujukan terhadap “materi
pokok” surat dakwaan.
2. Keberatan atau pembelaan ditujukan terhadap cacat ”formal” yang melekat pada surat
dakwaan.

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP hak terdakwa atau
Penasihat Hukumnya untuk mengajukan keberatan hanya dapat diperbolehkan dalam tiga
hal yakni:

1. Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya


Adapun yang dimaksud dengan wewenang mengadili yang dimiliki Pengadilan terhadap
suatu perkara adalah sebagaimana diatur pada :
- Pasal 84 ayat (1), ayat (2) dan ayat (4) KUHAP.
- Pasal 85 KUHAP.
- Pasal 86 KUHAP.

2. Dakwaan tidak dapat diterima, yaitu:


 Kewenangan menuntut sudah hapus sebagaimana dimaksud dalam Bab VIII Buku I
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yaitu antara lain tentang :
- Nebis in idem (Pasal 76 KUHP), yaitu seseorang tidak boleh dituntut dua kali
karena perbuatan yang oleh Hakim Indonesia terhadap dirinya telah diadili
dengan putusan yang menjadi tetap.
- Terdakwa sudah meninggal dunia (Pasal 77 KUHP).
- Perkaranya sudah daluarsa (Pasal 78 KUHP).

1
 Dalam hal tindak pidana yang diancam dengan hanya denda saja dan denda
maksimal sudah dibayar.
 Delik aduan yang pengaduannya sudah dicabut atau tidak ada pengaduan (Pasal 74
dan Pasal 75 KUHP).
3. Surat dakwaan batal demi hukum.
Surat dakwaan batal demi hukum apabila tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana
diatur pada Pasal 143 ayat (2) huruf a dan huruf b KUHAP, yaitu surat dakwaan yang
diberi tanggal dan ditandatangani serta berisi identitas terdakwa. Selain surat dakwaan
diuraikan secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.
Suatu surat dakwaan memuat uraian tidak cermat, apabila uraian perbuatan
yang didakwakan tidak bersesuaian satu sama lain bahkan terjadi pertentangan antara
perbuatan atau kejadian yang satu dengan yang lain, atau antara perbuatan atau
kejadian dengan unsur delik yang didakwakan.
Surat dakwaan dikatakan memuat uraian yang tidak jelas apabila uraian
perbuatan yang didakwakan tidak jelas, atau perumusan unsur delik tidak terdapat
kecocokan dengan uraian perbuatan dan cara melakukannya. Juga terjadi uraian tidak
jelas apabila fakta perbuatan belum mencakup seluruh unsur delik yang didakwakan.
Atau tidak memuat waktu dan tempat terjadinya tindak pidana. Atau penggunaan
Bahasa Indonesia yang sulit dimengerti sehingga menimbulkan keraguan khususnya
bagi terdakwa untuk dapat membela dirinya secara baik.
Suatu surat dakwaan dikatakan tidak memuat uraian yang lengkap apabila
surat dakwaan tidak memuat unsur delik yang didakwakan, ini dapat dimengerti karena
kalau ada unsur delik yang tidak tercantum berarti bukan tindak pidana. Demikian pula
apabila surat dakwaan tidak menguraikan secara utuh perbuatan yang didakwakan dan
cara melakukannya, dapat menyebabkan surat dakwaan batal karena tidak lengkap.

II. POKOK-POKOK KEBERATAN PENASIHAT HUKUM TERDAKWA LAEDUMA


DG.PAWELLANG Alias LA DUMA.
Adapun yang menjadi pokok-pokok keberatan dari Penasehat Hukum terdakwa ZAINUDDIN
alias SARKODES yang diajukan kepada Majelis Hakim untuk memutuskan dalam putusan
sela sebagai berikut :
1. Bahwa Jaksa Penuntut Umum harusnya tidak menempatkan Zainudin alias Sarkodes
sebagai Terdakwa tunggal dalam perkara ini karena terdakwa hanya menyuruh dan
bukan selaku orang yang menebang langsung pohon magrove. sementara disisi lain
Jaksa Penuntut Umum tidak mencantumkan Pasal penyertaan dalam tindak pidana
yaitu Pasal 55 KUHPidana.
2. Bahwa surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum menguraikan bahwa Terdakwa
mengajukan Permohonan Sertipikat Hak Milik Non Pertanian, yang sesungguhnya
pengajuan tersebut berdasarkan permohonan dari masyarakat dalam Program Nasional
Pendafataran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), sehingga pengajuan permohonan
tidak menimbulkan akibat kerusakan lingkungan sehinggat perbuatan terdakwa
bukannlah merupakan tindak pidana.
3. Bahwa Surat Dakwaan jaksa Penuntut Umum terkait pembuatan jalan dan pemukiman
masyarakat merupakan tindakan Terdakwa yang didasari atas kesepkatan, bukan atas
nama pribadi tetapi atas nama pemerintah.

III. ANALISIS TERHADAP KEBERATAN PENASIHAT HUKUM TERDAKWA.


Kami akan memberikan tanggapan atas Eksepsi Penasehat Hukum terdakwa,
namun sebelumnya perlu kiranya Penasehat Hukum terdakwa memahami bahwa surat
dakwaan Jaksa Penuntut Umum telah kami buat berdasarkan pasal 143 ayat (2) huruf a
dan b KUHAP dan oleh karena itu Surat Dakwaan kami telah memenuhi persyaratan
Formil sebagaimana yang termuat dalam pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP, dan
persyaratan Materil sebagaimana yang termuat dalam pasal 143 ayat (2) huruf b
2
KUHAP, sehingga kami bertanggapan bahwa selain yang tidak termuat dalam pasal 143
ayat (2) huruf a dan b KUHAP, kami Jaksa Penuntut Umum tidak akan menanggapi
karena hal tersebut telah termasuk dalam materi pokok perkara.
Dalam keberatan Penasehat Hukum Terdakwa ZAINUDDIN alias SARKODES
pada poin 1, 2 dan 3 yang pada dasarnya mengenai tindakan terdakwa yang hanya
menyuruh dan seharusnya dicantumkan Pasal 55 KUHPidana, tindakan Terdakwa
mengajukan permohonan tanah bukan merupakan tindak pidana, serta pembuatan jalan
oleh terdakwa merupakan tindakan yang didasari kesepakatan, Penuntut Umum
menanggapi bahwa alasan keberatan Penasihat Hukum Terdakwa mengenai Terdakwa
tidak mempunyai dasar hukum, sebab alasan Penasihat Hukum tersebut bukanlah
alasan keberatan sebagaimana telah diatur secara limitatif dalam Pasal 156 ayat (1)
KUHAP dan juga Penuntut Umum berpendapat bahwa Penasehat Hukum Terdakwa
mempersoalkan mengenai fakta hukum yang terdapat surat dakwaan ataupun megenai
kejadian peristiwa pidana yang sudah masuk dalam pokok materi perkara, hal tersebut
akan dibuktikan dalam Persidangan selanjutnya sehingga kami merasa tidak perlu untuk
menanggapinya lebih lanjut.
IV. KESIMPULAN/PENUTUP.
Bahwa oleh karena eksepsi Penasihat Hukum tidak mempunyai dasar atau alasan
yang kuat terhadap Surat Dakwan Penuntut Umum, karena surat dakwaan Penuntut
Umum telah memenuhi syarat formil dan syarat materil sebagaimana yang telah diatur
dalam Pasal 143 ayat (2) huruf a dan b KUHAP. Maka bersama ini kami Jaksa Penuntut
Umum memohon agar Majelis Hakim Pengadilan Tolitoli yang memeriksa dan mengadili
perkara ini, memutuskan dengan menetapkan:
1. Menyatakan menolak seluruh Eksepsi Penasihat Hukum terdakwa dan menerima
seluruh jawaban Eksepsi Penuntut Umum;
2. Melanjutkan pemeriksaan perkara ini terhadap terdakwa ZAINUDDIN alias SARKODES
3. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum adalah sah dan memenuhi syarat seperti
diatur dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP.
Demikian jawaban atau pendapat Penuntut Umum atas eksepsi dari Penasehat Hukum
Terdakwa 2ZAINUDDIN alias SARKODES kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari
Senin tanggal 12 Februari 2023.

PENUNTUT UMUM

NUR NURAHMAT ISHAK, SH.


AJUN JAKSA MADYA NIP. 19900719 201801 1 002

Anda mungkin juga menyukai