Anda di halaman 1dari 4

“UNTUK KEADILAN”

TANGGAPAN PENUNTUT UMUM

TERHADAP EKSEPSI TIM PENASIHAT HUKUM TERDAKWA


MUHAMMAD MADAN

I. PENDAHULUAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Majelis Hakim yang kami muliakan;
Saudara Jaksa Penuntut Umum;
Dan Hadirin yang kami hormati;

Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada Majelis Hakim yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun tanggapan atas eksepsi dari Penasihat
Hukum Terdakwa MUHAMMAD MADAN Bin MARZUKI dalam Perkara Tindak Pidana
Pembunuhan Berencana yang melanggar Primair Pasal 340 Kitab Undang – Undang Hukum
Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) KUHP . Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada
Penasihat Hukum Terdakwa MUHAMMAD MADAN Bin MARZUKI atas eksepsinya
yang telah disampaikan dan dibacakan pada persidangan yang lalu tanggal 11 Juli 2022 yang
tak lain bertujuan untuk bersama-sama mencari kebenaran materiil dalam perkara tersebut.

II.          MATERI POKOK

Yang terhormat Majelis Hakim yang kami muliakan;


Yang terhormat Saudara Terdakwa beserta tim Penasehat Hukumnya
Serta hadirin peserta sidang yang kami hormati;

Sebelum kami masuk pada pokok tanggapan atas eksepsi, perkenankanlah kami untuk
menyampaikan kembali pokok eksepsi yang disampaikan oleh Panasehat Hukum terdakwa
yaitu Pengadilan Negeri Galuh yang tidak berwenang mengadili perkara yang terdakwanya
MUHAMMAD MADAN Berdasarkan pasal 84 ayat (1) KUHAP yang berbunyi :
”Pengadilan Negeri yang berwenang mengadili segala perkara mengenai tindak
pidana yang dilakukan dalam daerah hukumnya.”
Karena tempat kejadian perkara (locus delicti) terjadinya tindak pidana yang
dilakukan oleh terdakwa di kawasan Kota Langsa yang masih dalam kewenangan Pengadilan
Negeri Langsa.

III.          TANGGAPAN EKSEPSI

Majelis Hakim yang terhormat,


Saudara terdakwa dan penasihat hukumnya,
Hadirin peserta persidangan yang kami hormati.

Sebelum kami menaggapi eksepsi saudara Penasehat Hukum terdakwa sebagaimana


telah diuraikan di atas, perkenankanlah terlebih dahulu mengucapkan perasaan bangga
kepada saudara Penasehat Hukum terdakwa yang telah berusaha payah mencari cela agar
dapat mengajukan eksepsi atas surat Dakwaan yang kami ajukan dalam persidangan ini.
Pada dasarnya masalah kewenangan atau kompetensi pengadilan dalam mengadili
perkara pidana ada dua macam yakni kompetensi absolut dan kompetensi relatif. Kalau
melihat dan membaca dari eksepsi yang diajukan oleh Tim Penasehat Hukum terdakwa,
eksepsi tersebut menyangkut kompetensi relatif yang menganggap Pengadilan Negeri Langsa
tidak berwenang mengadili perkara ini karena menurut asas locus delicti atau tempat kejadian
perkara yang merupakan asas yang pertama dalam menentukan kewenangan relatif
pengadilan, perkara ini masih ada dalam kewenangan Pengadilan Negeri Langsa yang
didasarkan pada pasal 84 ayat (2) KUHAP.
Namun Tim Penasehat Hukum terdakwa tidak membaca dan memahami secara
menyeluruh apa yang terkandung dalam pasal 84 KUHAP. Karena pada pasal 84 ayat (2)
KUHAP berbunyi:
“Pengadilan Negeri yang didalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal,
berdiam terakhir, tempat ia diketemukan atau ditahan, hanya berwenag mengadili perkara
terdakwa tersebut, apabila temapat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih
dekat pada tempat pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang
di dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan”.
Selanjutnya mengenai kurang jelasnya Penuntut Umum dalam menyampaikan
dakwaan, sebagaimana dalam eksepsi Penasehat Hukum “Penuntut Umum tidak menjelaskan
dengan detail berapa tusukan yang dialami oleh korban IWAN ALAMSYAH. Sehingga
membuat penjelasan yang terdapat dalam surat dakwaan belumlah lengkap”
Tim Penasehat Hukum mungkin kurang teliti dalam memahami dan membaca
dakwaan yang telah didakwakan kepada terdakwa dimana pada poin 19 sudah dengan jelas
disebutkan, yaitu sebanyak dua bekas tusukan, satu luka sayat bagian leher sebelah kanan,
dua kali tusukan bagian punggung.

Bapak Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang terhormat,


Saudara Penasihat Hukum yang kami hormati,

1.      Bahwa dakwaan ini disusun dengan subsidair dari sisi teori itu dibenarkan dan lazim
digunakan dalam proses perkara pidana
2.      Surat dakwaan Penuntut Umum NO. REG. PERK. PDM-20/Lgs/6/12.22 yang kami
ajukan dalam persidangan ini secara tegas dan jelas telah memenuhi persyaratan pasal
143 KUHAP baik formil maupun materiil, yakni:
-         Secara formil surat dakwaan telah memenuhi persyaratan tentang identitas legkap
terdakwa diberi tanggal dan ditandatangani oleh Penuntut Umum (pasal 143 ayat (2)
huruf a KUHAP)
-          Secara materil surat dakwaan Penuntut Umum yang telah diuraikan secara cermat,
jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebut
waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan sehingga memenuhi persyaratan pasal
143 ayat (2) huruf b KUHAP

Berdasarkan pendapat kami diatas, kami mohon pada Majelis Hakim untuk:
1.      Menolak keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum terdakwa yang diajukan pada tanggal
2.      Menerima Dakwaan dan Tanggapan Penuntut Umum atas Eksepsi tersebut,
3.      Melanjutkan pemeriksaan dan mengadili perkara ini berdasarkan surat dakwaan Penuntut
Umum pada tanggal 11 Juni 2022 NO. REG. PERK. PDM-20/Lgs/6/12.22

Demikian tanggapan atas eksepsi saudara Penasihat Hukum yang kami bacakan di muka
sidang pada hari ini
Langsa, 18 Juli 2022
Hormat kami,
Penuntut Umum

KHADIFA ZAHWA SALSABILA, S.H


JAKSA MUDA NIP.080100121

Anda mungkin juga menyukai