Anda di halaman 1dari 3

“UNTUK KEADILAN”

TANGGAPAN PENUNTUT UMUM

TERHADAP EKSEPSI TIM PENASIHAT HUKUM TERDAKWA


SRI MARYANI

I. PENDAHULUAN

Ketua dan Anggota Majelis Hakim,


Yang terhormat
Terdakwa beserta Tim Penasehat Hukumnya,
Yang terhormat
Hadirin persidangan

Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada Majelis Hakim yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyusun tanggapan atas eksepsi dari Penasihat Hukum
Terdakwa ….. dalam Perkara Tindak Pidana Penganiayaan yang melanggar Pasal 363 : ayat
poin 5 KUHP. Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada Penasihat Hukum
Terdakwa SRI MARYANI atas eksepsinya yang telah disampaikan dan dibacakan pada
persidangan yang lalu tanggal 19 OKTOBER 2014 yang tak lain bertujuan untuk bersama-sama
mencari kebenaran materiil dalam perkara tersebut.

II. MATERI POKOK


Yang terhormat Ketua dan Anggota Majelis Hakim,
Yang terhormat Terdakwa beserta Tim Penasehat Hukumnya,
Yang terhormat Hadirin persidangan
Sebelum kami masuk pada pokok tanggapan atas eksepsi, perkenankanlah kami untuk
menyampaikan kembali pokok eksepsi yang disampaikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa yaitu
Pengadilan Negeri galuh tidak berwenag mengadili perkara yang terdakwanya …. Berdasarkan
dasarkan pasal 84 ayat (1) KUHAP yang berbunyi:
“Pengadilan Negeri yang berwenang mengadili segala perkara mengenai tindak pidana
yang dilakukan dalam daerah hukumya”
Karena tempat kejadian perkara (locus delicti) terjadinya tindak pidana yang dilakukan
oleh terdakwa di kawasan alun-alun yang masih dalam kewenangan Pengadialan Negeri Semu.

III. TANGGAPAN EKSEPSI


Majelis Hakim yang terhormat,
Saudara terdakwa dan penasihat hukumnya,
Hadirin pada persidangan yang kami hormati.
Sebelum kami menaggapi eksepsi saudara Penasehat Hukum terdakwa sebagaimana telah
diuraikan di atas, perkenankanlah terlebih dahulu mengucapkan perasaan bangga kepada saudara
Penasehat Hukum terdakwa yang telah berusaha payah mencari cela agar dapat mengajukan
eksepsi atas surat Dakwaan yang kami ajukan dalam persidangan ini.
Pada dasarnya masalah kewenangan atau kompetensi pengadilan dalam mengadili perkara
pidana ada dua macam yakni kompetensi absolut dan kompetensi relati. Kalau melihat dan
membaca dari eksepsi yang diajukan oleh Tim Penasehat Hukum terdakwa, eksepsi tersebut
menyangkut kompetensi relatif yang menganggap Pengadilan Negeri Galuh tidak berwenang
mengadili perkara ini karena menurut asas locus delicti atau tempat kejadian perkara yang
merupakan asas yang pertama dalam menentukan kewenangan relatif pengadilan, perkara ini
masih ada dalam kewenangan Pengadilan Negeri Semu yang didasarkan pada pasal 84 ayat (1)
KUHAP.
Namun Tim Penasehat Hukum terdakwa tidak membaca dan memahami secara menyeluruh
apa yang terkandung dalam pasal 84 KUHAP. Karena pada pasal 84 ayat (2) KUHAP berbunyi:
“Pengadilan Negeri yang didalam daerah hukumnya terdakwa bertemapt tinggal, berdiam
terakhir, tempat ia diketemukan atau ditahan, hanya berwenag mengadili perkara terdakwa
tersebut, apabila temapat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada
tempat pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di dalam
daerahnya tindak pidana itu dilakukan”.
Bapak Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang terhormat,
Sdr.Penasihat Hukum yang kami hormati,

1. Bahwa dakwaan ini disusun dengan subsidair dari sisi teori itu dibenarkan dan lazim digunakan
dalam proses perkara pidana
3. Surat dakwaan Penasihat Hukum No NO. REG. PERK. : 133/PID.B/2014/F.H.UNIGAL yang
kami ajukan dalam persidangan ini secara tegas dan jelas telah memenuhi persyaratan pasal 143
KUHAP baik formil maupun materiil, yakni:
- Secara formil surat dakwaan telah memenuhi persyaratan tentang identitas legkap terdakwa
diberi tanggal dan ditandatangani oleh Penuntut Umum (pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP)
- Secara materil surat dakwaan Penuntut Umum yang telah diuraikan secara cermat, jelas, dan
lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebut waktu dan tempat tindak
pidana itu dilakukan sehingga memenuhi persyaratan pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP
Berdasarkan pendapat kami diatas, kami mohon pada Majelis Hakim untuk:
1. Menolak keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum terdakwa yang diajukan pada tanggal
2. Menerima Dakwaan dan Tanggapan Penuntut Umum atas Eksepsi tersebut,
3. Melanjutkan pemeriksaan dan mengadili perkara ini berdasarkan surat dakwaan Penuntut Umum
pada tanggal 19 oktober 2014 NO. REG. PERK. : 133/PID.B/2014/F.H.UNIGAL
Demikian tanggapan atas eksepsi Sdr.Penasihat Hukum yang kami bacakan di muka siding pada
hari ini

Hormat kami,
Jaksa Penuntut Umum

Muhammad Frashetya. S.H., M.H,

Anda mungkin juga menyukai