Anda di halaman 1dari 3

PLEDOI

Atas Surat Dakwaan Dalam perkara Nomor: PDM-106/MTR/10.2013

Atas Nama:
I Wayan Putu Sujana

Diajukan oleh Tim Advokasi Umum:


Wulandari Eka Putri, S.H., M.H.

Di Pengadilan Negeri Mataram, 06 Oktober 2022

I. Pendahuluan

Majelis Hakim yang Kami Hormati


Saudara Penuntut Umum yang Kami Hormati

Victorya Cristy, S.H., M.H.

Terlebih dahulu kami selaku tim penasehat hukum, untuk dan atas nama saudara I Wayan Putu
Sujana mengucapkan terima kasih kepada majelis hakim yang telah memberikan kesempatan
pledoi ini.

Setelah mempelajari dan mendengarkan secara seksama surat dakwaan saudara penuntut umum,
maka kami dari tim advokasi umum memberikan pendapat, apakah surat dakwaan ini telah
memenuhi asas dan ketentuan umum hukum yang mendudukan I Wayan Putu Sujana menjadi
terdakwa sekaligus menjadi satu-satunya pedoman dalam memeriksa di persidangan

Dalam surat dakwaannya yang telah dibacakan bahwa pada pokoknya terdakwa dengan sengaja
mengeksploitasi ekonomi atau seksual anak dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri
atau orang lain terhadap saudari Nuri Sherlina al Riri. Melakukan perekrutan, pengangkutan,
penampungan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan,
penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan
kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat walaupun
memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain, untuk tujuan
mengekploitasi orang. Dan melanggar ketentuan pekerja/buruh perempuan yang berumur kurang
dari 18 tahun. Akibat dari apa yang dialami korban menyebabkan kesehatan korban terganggu.
Majelis Hakim yang Terhormat

Dari surat dakwaan di atas dapat dimungkinkan untuk dihukum secara berat, sebab perbuatan
yang dituduhkan oleh jaksa penuntut umum tersebut sangat serius, yang seolah-olah melihat
masalah dalam perkara ini dari pihak saksi semata tanpa mempertimbangkan keterangan dari
terdakwa sendiri. Jadi dari hal tersebut dapat dilihat bahwa saksi melaporkan terdakwa hanya
berdasarkan laporan saksi sehingga bukti yang kongkrit dan nyata pun tidak ada.

Persidangan yang Kami Muliakan

Apa yang kami sampaikan dengan indikasi dan harapan tidak lain agar kita sejak awal sudah
dengan cermat dan seksama dalam memahami dan menanggapi surat dakwaan yang keberatan
dan mempertanyakan ketentuan hukum yang bersangkutan terhadap peristiwa ini. Sehingga
dengan adanya paparan ini kepada yang terhormat majelis hakim dapat melihat, menelaah
dengan seksama dan bijaksana yang kemudian mengambil keputusan yang tepat dan benar.

Sebelum proses penyidikan yang dimulai secara hukum harus ada dasar terhadap apa yang telah
dilanggar oleh seseorang yang dalam ketentuannya harus cermat, jelas, dan lengkap mengenai
tindak pidana yang didakwakan, serta waktu dan tempat pidana itu dilakukan. Yang mana dalam
surat dakwaan penuntut umum dinyatakan hanya berdasarkan laporan dari para saksi dan korban.

Bahwa laporan dari saksi tersebut pun tidak jelas, seolah-olah telah disusun/direncanakan alur
peristiwanya. Seolah-olah saksi melihatnya dengan jelas, dan Jaksa PU pun tidak melihat dari
awal persoalannya, hanya pada korban saja. Sehingga terdakwa merasa tidak dihargai. Dalam hal
tersebut harus diperhatikan oleh Jaksa PU dan pertimbangan dari Majelis Hakim. Sehingga dari
hal tersebut jelas bahwa sebenarnya terdakwa tidak ingin melakukan hal sekeji itu.

Majelis Hakim yang Saya Muliakan

Maka tim penasehat hukum dari terdakwa yang pada pokoknya memohon agar Majelis Hakim
menjatuhkan Putusan atas diri terdakwa hukuman seringan-ringannya dengan alasan Terdakwa
tulang punggung keluarga dan memiliki batita serta terdakwa menyesal atas perbuatannya
tersebut.

Kesimpulan dari Permohonan

Berdasarkan uraian di atas, Tim Advokasi Umum berkesimpulan bahwa terdakwa tidak
seharusnya dikenakan Pasal 76 ayat (1) jo 187 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.
Demikian nota pembelaan atau pledoi ini kami ajukan, yang mana di dalam penyusunannya
masih memiliki kekurangan dan keterbatasan, meskipun demikian semoga Nota Pembelaan atau
Pledoi ini dapat berguna bagi penegakan hukum dan keadilan, serta mempunyai makna bagi
kami dan Terdakwa selaku Pencari Keadilan.

Bahwa oleh karena persidangan dan nota pembelaan tersebut telah selesai kami uraikan satu-
persatu, maka dengan segala kerendahan hati kami, Tim Advokasi Umum Terdakwa I Wayan
Putu Sujana, memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim yang mengadili perkara ini
berkenan dengan memutuskan untuk meringankan hukuman pidana yang diberikan oleh Jaksa
Penuntut Umum.

Dan akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih melimpahkan berkat dan
karunia kepada Majelis Hakim yang mengadili dan memutuskan perkara ini.

Sekian dan terima kasih.

Lombok, 06 Oktober 2022

Wulandari Eka Putri, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai