Halaman | 1
“ Untuk Keadilan”
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim yang Kami Hormati
Rekan Penuntut Umum yang Kami Hormati
Sidang yang Kami Muliakan
Kami berterimakasih untuk komitmen Majelis Hakim dan Penuntut Umum selama
persidangan, yang telah berjalan hampir 2 bulan sejak persidangan pertama, kami mohon
agar Majelis Hakim memeriksa perkara ini dengan cermat dengan tetap menjunjung tinggi
asas praduga tak bersalah (presumption of innocence) dan bukan dengan asas praduga
bersalah (presumption of guilty).
Selanjutnya dengan hati yang tulus, Kami sampaikan penghargaan dan rasa hormat yang
setinggi-tingginya, disertai dengan ucapan terima kasih kepada Majelis Hakim Yang Mulia
yang telah memimpin persidangan ini dengan arif bijaksana. Sebagai Wakil Tuhan, sudah
seharusnya dalam memutus perkara ini Hakim bersikap seperti sifat Tuhan yang Pengasih,
Penyayang, Adil dan Bijaksana. Dengan demikian, Kami menyadari betapa berat tanggung
jawab seorang Hakim dalam mempertimbangkan putusannya, karena putusan tersebut harus
benar-benar sesuai dengan rasa keadilan dan memenuhi rasa keadilan yang diyakininya,
yaitu tidak hanya didasarkan pada pertimbangan faktor-faktor yuridis saja, akan tetapi juga
harus didasarkan pada pertimbangan rasa kemanusiaan dan keadilan yang diyakini oleh
Majelis Hakim Yang Mulia.
Pada kesempatan ini pula, perkenankan Kami untuk menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada Panitera Pengganti dalam perkara ini, yang dengan tekun mencatat
secara teliti semua peristiwa yang merupakan fakta persidangan kedalam Berita Acara
Persidangan.
Halaman | 2
Kami juga memohon agar Penuntut Umum meskipun dalam posisinya sebagai wakil Negara,
dapat secara seimbang, bebas dari kepentingan untuk bersama-sama mencari kebenaran
materil berdasarkan apa yang terungkap di persidangan.
Kami Penasihat Hukum Terdakwa memberikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada Ketua dan Anggota Majelis Hakim karena proses persidangan ini dapat
berjalan secara baik, cepat, dan efektif, sehingga semua tahapan persidangan dapat berjalan
dengan baik. Kami yakin dilandasi oleh semangat kita bersama Majelis Hakim, Jaksa
Penuntut Umum, dan kami selaku Kuasa Hukum untuk menjalankan proses persidangan atas
nama Terdakwa berdasarkan prinsip-prinsip peradilan yang bersih, jujur (fair), demi tegaknya
hukum dan keadilan.
Ungkapan terima kasih kepada Jaksa Penuntut Umum juga perlu kami kemukakan atas surat
tuntutan yang telah disampaikan dan dibacakan pada hari Kamis tanggal 23 November 2023.
Setidaknya, surat tuntutan atas perkara ini sudah dibacakan oleh Penuntut Umum sehingga
perkara ini secara formil dapat dilanjutkan ke tahap pembelaan.
Namun demikian dengan penghormatan yang tinggi terhadap profesi hakim dan jaksa, kami
menyadari hukum harus ditegakkan demi adanya masyarakat yang adil, damai dan sejahtera
dengan menyatakan bersalah dan menghukum orang yang bersalah, dan membebaskan
orang-orang yang tidak bersalah.
Untuk itu ijinkanlah kami untuk memberikan pembelaan terhadap Terdakwa sebagaimana
yang sudah diatur dalam Pasal 182 ayat (1) huruf b KUHAP, setelah mendengar, membaca
dan mempelajari dengan seksama dakwaan dan tuntutan yang disampaikan oleh Rekan
Penuntut Umum pada persidangan sebelumnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa karakteristik hukum pidana adalah sebagai “ultimum
remedium” yang memiliki arti bahwa sebelum menjatuhkan sanksi pidana, perlu dilihat dulu
apakah ada jenis sanksi lain yang lebih tepat untuk dijatuhkan. Hal ini berkaitan juga pada
akhirnya dengan persoalan mengenai berapa hukuman yang paling tepat dikenakan untuk
masing-masing tindak pidana. Proporsionalitas menjadi penting disini. Proporsionalitas adalah
prinsip kunci dari penegakan hukum yang bertujuan pada perlindungan, bukan hanya bagi
masyarakat tetapi juga pelaku tindak pidana dari penghukuman yang tidak manusiawi.
Hukuman yang dikenakan terhadap seseorang harus sesuai dengan beratnya tindak pidana
yang dilakukan dengan menggunakan prinsip proporsionalitas, sebuah penghukuman
sebenarnya harus dapat dengan tepat mengidentifikasi sejauh mana seorang pelaku dapat
dimintakan pertanggungjawaban pidananya.
Halaman | 3
II. LATAR BELAKANG
Majelis Hakim yang Kami Hormati
Rekan Penuntut Umum yang Kami Hormati
Sidang yang Kami Muliakan
Sebuah peradilan pidana sesungguhnya memuat karakter yang spesifik dan mulia. Spesifik
dan mulia karena titik sentral peradilan pidana adalah sebuah proses yang dijalani untuk
menilai ada atau tidaknya sebuah pelanggaran norma, terlepas dari ada atau tidaknya
kerugian baik materil maupun immateril. Adapun peradilan pidana ditujukan untuk
mengembalikan rasa keadilan bersama dalam masyarakat menjadikan semua aktor yang
terlibat dalam peradilan pidana diwajibkan untuk secara bersama bekerja semata-mata untuk
mencari kebenaran yang hakiki, tanpa dikendalikan oleh kepentingan dan keuntungan pribadi
semata.
Bahwa dalam peradilan pidana ini yang menjadi taruhannya adalah manusia. Pada ujung
proses sebuah peradilan pidana, nasib manusia ditentukan di sana. Demikian juga seluruh
hasil proses peradilan pidana dalam persidangan ini akan menentukan nasib Terdakwa yang
akan terus dibawa seumur sisa hidupnya. Oleh karena itu, amat berperan keyakinan pribadi
Hakim atas alat bukti dan barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini untuk
menjatuhkan pidana.
Persidangan yang dihadapi oleh Terdakwa ini merupakan sebuah ujian atas penerapan
prinsip-prinsip pemidanaan. Persidangan akan menguji apakah sebuah permasalahan kerja
sama pemasaran Perumahan Bukit Raya Ciampea dapat dialihkan menjadi peristiwa pidana?
Lebih jauh lagi dalam kerjasama Perumahan tersebut tertuang dalam perjanjian kerjasama
pemasaran Nomor 001/CR/PKP/IV/2016 tertanggal 7 April 2016 yang ditandatangi bersama
oleh SINTA HUTASOIT dan dengan Terdakwa SANTI TRISNAWATI Y, SE., sedangkan
diperjanjian kersama tersebut ada nama anaknya SINTA HUTASOIT yang bernama SATRIA
WINATA ANDERSON selaku Direktur PT. Citamrian Rekananda namun tidak
menandatanginya di perjanjian tersebut, yang mana dalam perjanjian tersebut masing-masing
memilik hak dan kewajiban antara PT. Citamrian Rekananda dengan PT. Duta Mitra Realindo,
dengan perjanjian kersama perumahan tersebut apakah dapat dipidana atas dasar adanya
dugaan tindak pidana penggelapan? Terlepas dari perbedaan posisi antara Majelis Hakim,
Jaksa Penuntut Umum, dan Penasihat Hukum, namun kita semua ada di sini bersama-sama
mencari dan berusaha menemukan hukum berdasarkan fakta-fakta persidangan yang
ditujukan untuk mencapai kebenaran materil sejati sebagai suatu keadilan.
Halaman | 4
Bahwa apa yang kini dialami Terdakwa mendekam pada dinginnya dinding penjara, yang saat
ini berada di kursi pesakitan menunggu vonis majelis hakim menyangkut benar/tidaknya tindak
pidana yang dituduhkannya itu.
Bahwa fakta dipersidangan dalam keterangan saksi SATRIA WINATA ANDERSON, PT.
Citamarian Rekananda tidak memiliki staf bagian keuangan, bagaimana mungkin bisa berjalan
dengan baik sebuah perusahan PT tidak memiliki staf keuangan. Kalau benar ada
penggelapan soal keuangan Perumahan Bukit Raya Ciampea seharusnya sejak awal kerja
sama pemasaran perumahan, SINTA HUTASOIT dan anaknya yang bernama SATRIA
WINATA ANDERSON selalu memeriksa hasil penjualan/laporan keuangan Perumahan Bukit
Raya Ciampea tersebut, tetapi kenyataannya tidak, kalaupun ada kekurangan soal uang
penjualan perumahan kenapa PT. Citamarian Rekananda tidak pernah memintakan kepada
Terdakwa untuk kekurangannya sebelum dilakukan pelaporan dikepolisian.
Bahwa PT. Citamarian Rekananda sama sekali tidak pernah memberikan peringatan/somasi
terlebih dahulu kepada Terdakwa SANTI TRISNAWATI Y, SE., untuk mengembalikan uang
yang belum disetorkan kepada PT. Citamarian Rekananda, kalau memang itu benar ada yang
kurang dan atau ada digelapkan. Kelihatan jelas sekali, bahwa laporan pidana kepolisan itu
untuk mencapai tujuannya melampiaskan kebencian, dendam, amarah serta agar Terdakwa
SANTI TRISNAWATI Y, SE., dapat dipenjarakan.
Halaman | 5
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa SANTI TRISNAWATI Y, SE dengan pidana
penjara selama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dikurangkan selama Terdakwa berada
dalam tahanan sementara dengan perintah Terdakwa tetap ditahan
Halaman | 6
V. FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN
Majelis Hakim yang Kami Hormati
Rekan Penuntut Umum yang Kami Hormati
Sidang yang Kami Muliakan
A. Keterangan saksi-saksi
Dalam persidangan telah didengar keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh JPU yaitu:
b. Saksi menerangkan pada sekitar Tahun 2016, saksi mengajak Terdakwa untuk
menjadi Patrner Freelance di Perusahaan Perumahan Bukit Raya Ciampea dan
saksi sebagai pemilik Perusahaan PT.CITAMARIAN REKANANDA akan
memberikan komisi kepada Terdakwa sebesar 5 (lima) Persen dari harga jual
rumah sesuai dengan SPR (surat pesanan rumah, yang akan dicairkan /diberikan
kepada Terdakwa 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan Akad Kredit, dengan
catatan pembayaran uang muka konsumen sudah lunas.
c. Saksi menerangkan Bahwa tindak Pidana Penggelapan tersebut terjadi pada bulan
Mei s/d Desember 2016 di kantor pemasaran Perum Bukit Raya Ciampea yang
beralamat di Kp Tegal Desa Ciampea Kec. Ciampea Kab. Bogor.
Halaman | 7
g. Bahwa benar Saksi menerangkan Bahwa Total uang yang digelapkan oleh
Terdakwa SANTI TRISNAWATI sebesar Rp. 383.600.000, sesuai dengan rincian :
Seharusnya Terdakwa menyetorkan kewajiban konsumen secara keseluruhan
sebesar Rp. 549.000.000 namun total yang disetor oleh SANTI TRISNAWATI pada
PT.CITAMARIAN REKANANDA untuk konsumen yang akad kredit dan yang batal
yaitu sebesar Rp. 165.400.000, kemudian dikurangi kas bon SANTI TRISNAWATI
sebesar Rp. 145.080.000 dan konsumen yang batal karena tidak lolos seleksi dan
saya kembalikan Rp. 205.300.000. Dan total yang tidak disetorkan oleh Terdakwa
SANTI TRISNAWATI sebesar Rp. 383.600.000 dari yang seharunya Rp.
549.000.000 dari 39 konsumen yang sudah akan di BTN SYARIAH Bogor.
Kemudian konsumen yang sudah membayar lunas yang memakai kwitansi PT.
DUTA MITRA REALINDO sebanyak 39 orang konsumen.
e. Bahwa para saksi telah melakukan akad kredit di Bank BTN, dan tidak ada
permasalahan.
g. Bahwa pada waktu itu ada 30 unit rumah, selebihnya belum ada yang terbangun.
b. Bahwa owner PT. Duta Mitra Realindo adalah Terdakwa Santi Trisnawati, Y SE.
Halaman | 8
d. Terdakwa hanya dapat komisi dari penjualan.rumah.
f. Bahwa uang yang telah digunakan oleh Terdakwa SANTI TRISNAWTI adalah :
Uang Pembayaran Booking Fe dan Pembayaran DP 39 Konsumen yang sudah
akad sebesar : Rp.381.100.000. (dari biaya yang seharusnya dibayarkan dari 39
konsumen yaitu Rp.549.000.000 dan uang yang sudah masuk disetorkan oleh
Sdri.SANTI hanya sebesar Rp.167.900.000).
Uang Konsumen yang dikembalikan karena tidak akad (menggunkan kwitansi
PT.CITAMARIAN) dan uang konsumen yang tidak dilaporkan (menggunakan
kwitansi PT.CITAMARIAN) sebesar : Rp.48.700.000
Uang Booking Fee 58 Konsumen sebesar : Rp.29.000.000 (sesuai dengan
Perjanjian kerjasama No.001/CR/PKP/IV/2016 tanggal 07 April 2016 pada pasal 7
No.2 dijelaskan bahwa pendapatan Booking Fee akan dibagi 50% kepada
PT.CITAMARIAN. tetapi oleh Sdr. SANTI uang booking untuk PT.CITAMARIAN
tidak disetorkan)
Sehingga total kerugian yang dialami yaitu Rp.458.800.000
Dalam persidangan telah didengar keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Penasihat
Hukum Terdakwa yaitu:
b. Bahwa saksi mengetahui hubungan pertemanan antara adik saksi yaitu Tedakwa
Santi Trisnawati dengan saksi Sinta Hutasoit, karena sebelumnya antara Terdakwa
dan Saksi Sinta Hutasoit pernah menjalin Kerjasama .
d. Bahwa saksi merasa heran mengapa adik saksi yaitu Terdakwa Santi Trisnawati di
tuduh menggelapkan uang konsumen, padahal sepengetahuan saksi adik saksi
yaitu Terdakwa Santi Trisnawati sudah mengembalikan semua uang konsumen
yang tidak dapat melanjutkan Akad Kredit.
e. Bahwa ada konsumen yang batal membeli rumah karena bangunannya tidak
sesuai, kemudin ada juga batal karena di tolak oleh Bank.
Halaman | 9
2. Saksi MEIDYARTI, dibawah sumpah pada pokoknya memberikan keterangan
sebagai berikut:
a. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa Santi Trisnawati sudah sejak lama dan saksi
juga diajak bekerja di Perumahan Bukit Raya Ciampea sebagai tenaga Marketing,
dimana tugas saksi adalah menerima pembayaran uang muka dari konsumen yang
berminat mengambil rumah di Perumahan Bukit Raya Ciampea.
b. Bahwa tugas saksi hanya menerima pembayaran uang muka dari konsumen yang
kemudian dibuatkan kwitansi yang terdiri dari kwitansi dari PT. CITAMARIAN
REKANANDA dan Kwitansi dari PT.DUTA MITRA REALINDO pembayaran kepada
konsumen, selanjutnya uang pembayaran uang muka dari konsumen di serahkan
kepada Sdri.Windi.
c. Bahwa saksi pernah melihat saksi Sinta Hutasoit yang sering datang ke kantor
pemasaran di Ciampea dan sering pergi keluar bersama dengan Terdakwa Santi
Trisnawati. Dan saksi tidak mengetahui permasalahan yang terjadi antara saksi
Sinta Hutasoit dengan Terdakwa Santi Trisnawati.
d. Bahwa perumahan Bukit Raya Ciampea adalah perumahan yang tidak ready stok.
e. Bahwa ada konsumen yang batal membeli rumah karena bangunannya tidak
sesuai, kemudin ada juga batal karena di tolak oleh Bank.
Halaman | 10
b. Bahwa Terdakwa di PT. CITAMARIAN REKANANDA sebagai Marekting Agen
berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemasaran antara saksi SATRIA WINATA
ANDERSON (Direktur PT. CITAMARIAN REKANANDA), SINTA HUTASOIT dengan
Terdakwa sendiri yang dibuat pada hari Senin tanggal 7 April 2016.
c. Bahwa isi dari Perjanjian Kerjasama Pemasaran antara SATRIA WINATA ANDERSON
(Direktur PT. CITAMARIAN REKANANDA), SINTA HUTASOIT dengan saya sendiri
(SANTI TRISNAWATI, SE) selaku marketing agen PT. CITAMARIAN REKANANDA.
Tetapi pada saat itu karena Saksi SATRIA WINATA tidak ada ditempat yang
menandatangani surat tersebut hanya Saksi SINTA HUTASOIT dan saya dan Saksi
SINTA berkata kepada saya “Gausah tanda tangan SATRIA udah sama gua aja”.
d. Bahwa Sejak tanggal 7 April 2016 dan tugas tanggung jawab saya selaku marketing
agen yaitu :
Mempromosikan perumahan
Melakukan kegiatan transaksi penjualan.
Menerima pembayaran
Mengurus persyaratan KPR
Mengurus proses wawancara dengan Bank sampai terbit Sp3K
Mengurus pelaksanaan akad kredit
Membuat Laporan Penjualan dan diberikan kepada Sdr. SINTA
Halaman | 11
e. Bahwa Terdakwa sebelumnya memiliki pengalaman sebagai developer perumahan dari
tahun 1984.
Halaman | 12
VI. ANALISA YURIDIS
Majelis Hakim yang Kami Hormati
Rekan Penuntut Umum yang Kami Hormati
Sidang yang Kami Muliakan
Bahwa kami, Terdakwa melalui Penasehat Hukum Terdakwa, dengan ini menyatakan tidak
sepaham dan tidak sependapat atas uraian pembuktian yang diajukan oleh Jaksa Penunutut
Umum, mengenai Tuntutan Pidana yang dituduhkan kepadaTerdakwa.
Bahwa pada pembuktian hukum atas dakwaan yang diajukan oleh JaksaPenunutut Umum
sangatlah memberatkan dan merugikan Terdakwa baik secara moril maupun materiil, karena
dari proses pembuktian dapat dibuktikan jika Terdakwa tidak melakukan tindakan yang dapat
memenuhi unsur-unsur pidana.
Bahwa bilamana tuntutan Jaksa penunutut Umum tetap dipaksakan, maka yang terjadi adalah
benturan-benturan pertimbangan hukum antara satu dengan yang lainnya, dan dalam
keadaan demikian, sudah barang tentu kebenaran materiil yang ingin diperoleh, sangatlah
jauh dari yang diharapkan, sebab kepentingan hukum bagi pencari keadilan menjadi sirna
karenanya.
Bahwa sebagaimana yang didakwakan dan tuntutan Jaksa Penunutut Umum kepada
Terdakwa, dimana Terdakwa didakwa dan dituntut dengan dakwaan dan tuntutan sebagai
berikut;
Terdakwa SANTI TRISNAWATI Y, SE., melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP yang berbunyi : “Barang siapa dengan sengaja
dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah
kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan
diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau
pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.”
Selanjutnya apakah dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum tersebut dapat dibuktikan
secara hukum, agar dapat diketahui bersalah atau tidaknya Terdakwa, maka untuk itu
diperlukan analisa hukum terhadap dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut umum tersebut.
Bahwa dalam rumusan Pasal 372 KUHP tesebut memuat unsur-unsur sebagai berikut :
1. Barang siapa.
2. Dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian adalah kepunyaan orang lain.
3. Tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan.
Halaman | 13
Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 951-K/Pid/1982 tertanggal 10 Agustus 1983 yang
antara lain menegaskan bahwa unsur “barang siapa”hanya merupakan kata ganti orang di
mana unsur ini harus mempunyai makna jika dikaitkan dengan unsur-unsur pidana lainnya.
Oleh karena itu, haruslah unsur “barangsiapa” dibuktikan dengan unsur-unsur delik lainnya
dalam delik yang didakwakan. Namun demikian Terdakwa mengakui identitas dalam
dakwaan.
Dengan demikian Unsur ini terpenuhi.
Ad. 2. Dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya
atau sebagian adalah kepunyaan orang lain.
a. Petunjuk untuk dapat mengetahui arti kesengajaan dapat diambil dari M.v.T (Memorie van
Toelichting) yang mengartikan kesengajaan (opzet) sebagai menghendaki atau
mengetahui. Sedangkan yang dimaksud melawan hukum berarti bertentangan dengan
hukum, bertentangan dengan hak orang lain, tanpa kewenangan atau tanpa hak.
c. Bahwa didalam fakta-fakta persidangan tidak semua kwitansi menggunakan atas nama
PT. Duta Mitra Realindo, dan ada juga yang menggunakan kwitansi atas nama PT.
Citamarian Rekananda.
d. Bahwa didalam perjanjian kerjasama pemasaran perumahan Bukit Raya Ciampea Nomor
001/CR/PKP/IV/2016 tertanggal 7 April 2016 terdapat addendum Kesepakatan
Perubahan Harga Jual. Perjanjian yang pertama harga jual rumah totalnya Rp.
136.000.000,- , sedangkan diperjanjian yang kedua harga jual rumah lebih tinggi totalnya
Rp. 137.500.000,-, perlu diketahui bahwa dalam perkara ini Jaksa Penuntut Umum
mengacu pada harga yang lebih tinggi yaitu Rp. 137.500.000,-, oleh karenanya tidak
semua konsumen membeli rumah dengan Rp. 137.500.000,-, sehingga terdapat
perbedaan jumlah yang dituduhkan. (bukti terlampir).
Berikut ini penjelasannya :
- Harga rumah Rp. 136.000.000,-, maka uang muka konsumen (DP) Rp. 9.500.000,-.
Halaman | 14
- Harga rumah Rp. 137.500.000,-, maka uang muka konsumen (DP) Rp. 11.000.000,-.
e. Bahwa dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum “uang yang telah digelapkan oleh
tersangka SANTI TRISNAWTI dengan di kuatkan oleh saksi dari konsumen adalah : Uang
Pembayaran Booking Fe dan Pembayaran DP 39 Konsumen yang sudah akad sebesar :
Rp.381.100.000. (dari biaya yang seharusnya dibayarkan dari 39 konsumen yaitu
Rp.549.000.000 dan uang yang sudah masuk disetorkan oleh Sdri.SANTI hanya sebesar
Rp.167.900.000).”. Kami sampaikan sebagai sebagai berikut :
Sebagaimana Penasihat Hukum jelaskan diatas, bahwa tidak semua konsumen membeli
rumah dengan harga Rp. 137.500.000,-, sehingga kalau dijumlahkan terdapat perbedaan
jumlah angka. Faktanya dari 39 konsumen ada yang membayar Uang muka (DP) Rp.
9.500.000,- dan uang muka (DP) Rp. 11.000.000,-. :
- Dari 39 Konsumen yang membayar uang muka (DP) Rp. 9.500.000,- ,
sejumlah 21 Konsumen. Rp. 9.500.000,- x 21 Konsumen = Rp.
199.500.000,-
- Dari 39 Konsumen yang membayar uang muka (DP) Rp. 11.000.000,- ,
sejumlah 18 Konsumen = .Rp. 198.000.000,-
- Jumlah : Rp. 199.500.000,- + Rp. 198.000.000,- = Rp. 397.500.000,-
Halaman | 15
f. Bahwa dalam perkara ini Jaksa Penuntut Umum menggunakan angka yang uang
mukanya (DP) Rp. 11.000.000,- x 39 (orang yang sudah akad kredit) = Rp. 429.000.000,-
Rp. 429.000.000,- (39 orang yang sudah akad kredit) + Rp. 120.000.000,- (kelebihan
tanah) = Rp. 549.000.000,-
Rp. 549.000.000,- - (dikurangi) Rp. 167.900.000,- (uang yang sudah masuk disetorkan
oleh Terdakwa) = Rp. 381.100.000,-. (yang belum disetorkan kepada PT. Cita Marian
Rekananda).
g. Bahwa dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum “Uang Konsumen yang dikembalikan
karena tidak akad (menggunkan kwitansi PT.CITAMARIAN) dan uang konsumen yang
tidak dilaporkan (menggunakan kwitansi PT.CITAMARIAN) sebesar : Rp.48.700.000,-.”.
Kami sampaikan sebagai sebagai berikut :
Bahwa Terdakwa sudah mengembalikan uamg muka (DP) kepada konsumen yang batal
akad kredit dengan bukti-bukti terlampir.
Bahwa sejak awal kerjasama antara PT Citamarian Rekananda dengan PT DUta Mitra
Realindo tidak ada keterlibatan Satria Winata Anderson terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan marketing. Mulai dari penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama Pemasaran,
Satria Winata Anderson tidak ikut menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama tersebut.
Bahkan Satria Winata Anderson sama sekali tidak mengetahui tentang adanya kerjasama
Halaman | 16
tersebut. Hal tersebut dikondisikan oleh saksi Sinta Hutasoit selaku pemilik proyek
perumahan tersebut, yang pada saat itu saksi SInta Hutasoit mengatakan “Coki ga usah
tandatangan, dia ngga ngerti apa-apa, semua urusan marketing sama gua aja, ngga
usah sama coki”. Coki adalah panggilan untuk Satria Winata Anderson. Penasihat
Hukum berpendapat, bahwa apakah layak seorang direktur tidak mengerti apa-apa tetapi
dijadikan seorang direktur.
Dalam menjalankan kegiatan marketing Terdakwa beserta tim marketing Terdakwa telah
bekerja maksimal. Terlampir data penjualan dan proses KPR per Desember 2016.
Bahwa sejak awal kerjasama saksi Sinta Hutasoit tidak pernah mengatakan bahwa untuk
pembayaran uang muka diwajibkan transfer ke Rekening PT. Citamarian Rekananda.
Justru Terdakwa yang meminta kepada saksi Sinta Hutasoit agar diberikan nomor
rekening PT. Citamarian Rekananda. Terdakwa mengatakan perlu nomor rekening PT.
Citamarian Rekananda untuk kalau ada konsumen yang mau bayar transfer, barulah
nomor rekening PT. Citamarian Rekananda diberikan kepada Terdakwa. Setelah itu
barulah tim marketing menginfokan kepada konsumen bahwa untuk pembayaran uang
muka dapat dilakukan di kantor pemasaran atau transfer ke rekening PT. Citamarian
Rekananda.
Fakta selama Terdakwa dan tim menjalankan aktivitas marketing, konsumen ada yang
membayar uang muka (DP) langsung di kantor pemasaran dan ada pula yang ditransfer
ke rekening PT. CItamarian Rekananda. Saksi Sinta Hutasoit sangat mengetahui hal
tersebut dan tidak pernah dipermasalahkan.
Halaman | 17
Bahwa pada saat itu tanggal 31 Agustus 2016, Terdakwa ke rumah saksi Sinta Hutasoit
untuk menyerahkan laporan keuangan no.12 berikut bon-bon / pengeluaran saksi Sinta
Hutasoit yang pembayarannya saksi Sinta Hutasoit minta ditalangi dahulu dari marketing
(uang muka / DP konsumen). Namun saksi Sinta Hutasoit katanya harus buru-buru pergi
bersama stafnya Notaris Jeanny Wawolumaja, yang saat itu sedang bersama saksi Sinta
Hutasoit di rumah saksi Sinta Hutasoit yang berlokasi di Kota Wisata cibubur. Kemudian
oleh saksi Sinta Hutasoit satu bundel laporan keuangan no.12 berikut lampiran bon-bon
dan kwitansi-kwitansi disuruh ditinggal saja ditaruh di meja dan mengatakan nanti
pulangnya mau diperiksa. Kemudian satu bundel laporan tersebut Terdakwa tinggal di
meja di rumah saksi Sinta Hutasoit yang akhirnya laporan no.12 tersebut belum
ditandatangani sampai dengan sekarang.
i. Bahwa pada Berita Acara Pemeriksaan (saksi tambahan) tanggal 16 Juni 2023 untuk
saksi Sinta Hutasoit, sebagai berikut:
No.9. Ada berapa jumlah laporan keuangan yang dilaporkan saudari Santi Trisnawati
kepada saudara, jelaskan?
“Bahwa jumlah laporan keuangan yang dilaporkan oleh saudari Santi Trisnawati kepada
saya terdapat 12 laporan keuangan akan tetapi untuk laporan keuangan no.12 uangnya
belum saya terima sehingga belum saya tanda tangan.
“Bahwa terdapat juga Daftar Pembayaran Konsumen Bukit Raya Ciampea (sudah
diterima oleh ibu Sinta Hutasoit) yang telah ditandatangani oleh saudari Santi Trisnawati.
Bahwa uang atas Daftar Pembayaran tersebut sudah saya terima seluruhnya dari saudari
Santi.”
No.10. Pada daftar pembayaran konsumen Bukit Raya Ciampea (sudah diterima oleh ibu
Sinta Hutasoit) yang telah ditandatangani oleh saudari Santi Trisnawati, pada poin no.21
disana tertera DP konsumen perumahan Bukit Raya Ciampea dari bu Santi diterima oleh
bu Sinta Hutasoit (bukti asli ada pada bu Santi) pada tanggal 12 September 2016 sebesar
Halaman | 18
Rp 12.000.000,- yang pemeriksa tanyakan siapa saja nama konsumen yang melakukan
pembayaran tersebut, jelaskan?
“Bahwa saya tidak mengetahui karena saya tidak diberikan rinciannya siapa saja
namanya oleh saudari Santi”
No.11. Apakah uang sesuai dengan laporan keuangan yang dilaporkan oleh saudari Santi
Trisnawati kepada saudara sudah diterima seluruhnya, jelaskan?
“Bahwa uang sesuai dengan laporan keuangan no.001 sampai dengan no.11 seluruhnya
sudah saya terima dari saudari Santi Trisnawati dan juga Daftar Pembayaran Konsumen
Bukit Raya Ciampea (sudah diterima oleh ibu Sinta Hutasoit) yang telah ditandatangani
oleh saudari Santi Trisnawati sudah saya terima.”
Bahwa pada tanggal 1 Juli 2016, saksi Sinta Hutasoit menerima pembayaran DP
konsumen dari marketing sebesar Rp 29.000.000,-. Namun ada keterangan tertulis
pada kwitansi tanda terima tersebut antara lain : “Perincian menyusul”.
Halaman | 19
VII. KESIMPULAN DAN PERMOHONAN
Majelis Hakim yang Kami Hormati
Rekan Penuntut Umum yang Kami Hormati
Sidang yang Kami Muliakan
Tujuan sejati dari keberlakuan hukum adalah keadilan, keberlakuan hukum adalah bukan
ius quia iussum (keberlakuan hukum karena dipaksakan), akan tetapi ius quia iustum
(keberlakuan hukum karena adil). Suatu perbuatan dikatakan telah melanggar hukum dan
dapat dikenakan sanksi pidana harus memenuhi dua unsur yakni :
1. Adanya unsur actus reus (physical element) atau unsur esensial dari kejahatan
2. Adanya mens rea (mental element) yakni keadaan sikap batin
Selanjutnya penasihat hukum perlu mengingatkan bahwa terdapat asas hukum yang
menyatakan Actus Non Facit Reum Nisi Mens Sit Rea. Asas tersebut berarti bahwa suatu
perbuatan tak dapat menjadikan seseorang bersalah bilamana maksudnya tak bersalah.
Bahwa perbuatan dan sikap seseorang dipersatukan dan menjadi syarat adanya suatu
perbuatan pidana. Dan bahwa niat atau maksud seseorang adalah merupakan bagian dari
ajaran tentang kesalahan yang menyatakan bahwa „tiada pidana tanpa ada kesalahan‟.
Seseorang tidak dapat dihukum tanpa dibuktikan adanya kesalahan, sehingga menghukum
seseorang yang tidak mempunyai niat untuk suatu kejahatan dimaksud, merupakan
pelanggaran hukum yang sangat serius.
Perlu kami sampaikan bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa adalah murni
mengenai hubungan keperdataan sebagaimana kami sampaikan dalam analisa yuridis dan
bukan perkara pidana. Terdakwa menjalin kerja sama dengan PT. Cita Marian Rekananda,
Terdakwa diberikan kepercayaan untuk memasarkan perumahan Bukit Raya Ciampea dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tertuang didalam perjanjian kerjasama
pemasaran perumahan Bukit Raya Ciampea Nomor 001/CR/PKP/IV/2016 tertanggal 7 April
2016 beserta addendumnya.
Bahwa dalam perjanjian kerjasama perumahan ada Komisi / Fee Penjualan Terdakwa
yang belum dibayarkan hingga sekarang oleh PT. Cita Marian Rekananda dan suratnya sudah
disampaikan oleh Terdakwa pada waktu itu, khususnya untuk 25 orang konsumen yang sudah
melaksanakan akad kredit pada tanggal 15 Desember 2016 di Bank BTN Cabang
Bogor.(Bukti Surat dan Rincianya terlampir). PT. Citamarian Rekananda juga memiliki
kewajiban yang belum dibayarkan kepada Terdakwa sebagai “Marketing Fee” yaitu @ Rp.
7.500.000,- x 39 yang sudah akad kredit = Rp. 292.500.000,-
Bahwa selain dari pada itu juga, Sinta Hutasoit memiliki hutang yang belum dibayarkan
kepada Terdakwa sebesar Rp. 700.000.000,- pada tanggal 8 Februari 2008. (Bukti Surat
Pernyataan Terlampir).
Berdasarkan uraian kami di atas dan dengan memperhatikan ketentuan hukum yang
berlaku maka kami memohon agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cibinong yang
memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan:
Halaman | 20
1) Menerima Nota Pembelaan (Pledoi) Terdakwa SANTI TRISNAWATI Y, SE., dan
atau penasehat hukum secara keseluruhan;
Demikianlah pledoi ini kami bacakan dan diserahkan pada sidang hari ini Selasa, 28
November 2023. Semoga menjadi bahan pertimbangan bagi Majelis Hakim yang Terhormat
dalam memutus perkara ini, demi terwujudnya kebenaran materiil, yang menjadi nilai yang
kita cari dan kita junjung seperti kemuliaan tugas bagi kita sebagai penegak hukum.
Semoga Allah menyertai kita semua dan memberikan khidmat dan kebijaksanaannya.
HORMAT KAMI
PENASIHAT HUKUM TERDAKWA
Halaman | 21
DALAM PLEDOI INI BERIKUT
DAFTAR ALAT BUKTI SURAT YANG DIAJUKAN TERDAKWA
1. T-1 Surat Perjanjian Kerja Sama Pemasaran, tanggal 7 April 2016, dan
Addendum Kesepakatan Perubahan Harga Jual, tanggal 9 Mei 2016.
No: 001
No: 002
No: 003
No: 004
No: 005
No: 006
No: 007
No: 008
No: 009
No: 010
No: 011
3. T-3 Tanda Terima Pembayaran Konsumen “Bukit Raya Ciampea” yang belum
ditandatangai bersama oleh Terdakwa dengan Sinta Hutasoit, No: 012.
Halaman | 22
9. T-9 Data Penjualan dan Proses KPR
10. T-10 Data Pembayaran Konsumen Bukit Raya Ciampea Akad Kredit
Bulan Desember 2016 (39 Orang).
11. T-11 Daftar Pembayaran Uang Muka Konsumen BRC (Bukit Raya
Ciampea) yang Transfer/Setor Ke Rekening BTN Syariah
Cab.Bekasi A/N PT. Citamarian Rekananda (Yang diinfokan
Kepada Marketing / PT. Duta Mitra Realindo dengan menunjukan
Bukti Transfer
12. T-12 Daftar Cicilan Pembayaran Uang Muka (DP) Konsumen BRC (Bukit
Raya Ciampea) yang belum Akad Kredit ( 13 orang )
13. T-13 Daftar Cicilan Pembayaran DP Konsumen (Bukit Raya Ciampea) yang
Batal sebanyak 47 Orang
15. T-15 Data Pembayaran Konsumen Bukit Raya Ciampea sudah akad kredit
bulan Desember 2016 sebanyak 39 orang di BTN Syariah Bogor.
16. T-16 Daftar pengembalian DP Konsumen Bukit Raya Ciampea yang batal (Dari
PT DMR kepada Konsumen Ybs)
17. T-17 Surat Pernyataan Saksi Sinta Hutasoit masih memiliki pinjaman/hutang
Kepada Terdakwa yang belum dibayarkan hingga sekarang sebesar
Rp. 700.000.000,- pada tanggal 8 Februari 2008.
Halaman | 23