Pembelaan perkara pidana atas tuntutan pidana NO. PDM- 79/ MATAR/03\/2020. Dengan
nama terdakwa sebegai berikut:
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
A. PENDAHULUAN
Hakim selaku lembaga yang netral dan obyektif tempat tempat para pencari
keadilan menggantungkan harapan dalam menyelesaikan setiap persolaanya agar
nantinya persoalan tersebut dapat terselesaikan secara imparsiial sesuai dengan
hukum yang berlaku dan tetap menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, maka dalam
dalam proses pengambilan keputusan para hakim harus mandiri dan bebas dari
intervensi berbagai pihak entah dari negara sekalipun, seperti sebuah ungkapan klasik
yang mencerminkan independensi dan obyektifitas seorang hakim “ the rule of law,
“Not men”, Law is reason not passion, judge are mere moutpice of law ( ungkappan
klasik diatas memberikan pemahaman bahwa hakim adalah bagian yang paling
esensial dari proses penegakan hukum, oleh karenanya dalam memutus perkara hakim
dituntut obyektif dan tidak memihak pihak manapun.
B. Fakta-Fakta Persidangan
Majelis hakim dan Jaksa Penuntut Umum yang terhormat, Setelah saya
Penasehat hukum terdakwa mendengar tuntutan Jaksa Penuntut Umum pada hari
senin, tanggal 18 Mei 2020 , Penuntut umum pada dakwaannya telah mendakwa,
bahwa terdakwa dianggap melanggar pasal 480 Ayat (1) KUHP. Apa yang
didakwakan terhadap terdakwa, justru menjadi kewajiban penuntut umum untuk
membuktikan dakwaan tersebut, tentu dengan sadar dan pertimbangan dari hasil
pemeriksaan di muka persidangan yang telah dilaksanakan atas saksi-saksi dan
terdakwa sendiri. Adapaun keterangan Saksi-saksi dan terdakwa selama dalam
persidangan antara lain sebagai berikut:
I. KETERANGAN SAKSI
Bahwa saksi awalnya tidak mengenal dengan tersangka ANDI serta tidak
memiliki hubungan keluarga;
Bahwa benar saksi merupakan pemilik kendaraan mobil Suzuki Carry warna
hitam dengan no Pol DR 8474 S dengan nomor rangka MHYESL415HJ782179,
nomor mesin 09577286 atas nama SAPRIANTO;
Bahwa Mobil tersebut hilang pada saat di parkirkan di depan rumah saksi yang
beralamat di Jl Sembada Asri V Blok E No.4 Kekalik Timur RT 005/Rw 195
Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pada hari senin
tanggal 28 Oktober 2019;
Bahwa Saksi setelah merasa mobilnya tidak ada di tempat semula lalu saksi pergi
ke kantor Kepolisian Sektor Ampenan untuk melaporkan kehilangan mobilnya;
Bahwa saksi mengalami kerugian atas kejadian tersebut sebesar Rp. 98.000.000
(Sembilan Puluh Delapan Juta Rupiah);
Bahwa setelah ada informasi kendaraan saksi di temukan, saksi kemudian datang
ke kantor kepolisian Polda NTB untuk melihat dan mencocokan kendaraan mobil
yang hilang tersebut;
Bahwa setelah saksi melihat dan mengecek kendaraan mobil yang di temukan
oleh kepolisian dan kendaraan tersebut sama, hanya saja nomor Pol / Plat
mobilnya sudah berubah yang mana sebelumnya DR 8474 S telah di ganti
menjadi DR 9020 KZ. Dan konci kontak mobil pun di temukan beruba, karena
kunci kontak yang asli berada sama saksi;
Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang merubah nomor pol/Plat dan kunci
kontak mobil tersebut;
Saksi tidak mengetahui siapa pelaku pencurian mobil miliknya tersebut;
Bahwa saksi di pertemukan dengan Terdakwa ANDI, dan kemudian dari
keterangan Terdakwa Andi lah di ketahui bahwa Mobil Suzuki Carry warna hitam
dengan no Pol DR 8474 S dengan nomor rangka MHYESL415HJ782179, nomor
mesin 09577286 tersebut di peroleh dari DOLA dengan cara terima gadai sebesar
Rp. 8.000.000 (delapan juta rupiah);
Bahwa saksi mengetahui siapa dugaan pelaku pencurian mobil nya tersebut
setelah di pertemukan dengan Terdakwa Andi. Karena Terdakwa andi
memperoleh mobil tersebut dengan cara terima gadai dari seseorang yang
bernama Dulla/Abdulla;
Bahwa saksi tidak mengenal serta tidak ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa Andi;
bahwa Saksi merupakan tetangga dari Korban atau pemilik mobil Suzuki
Carry warna hitam dengan no Pol DR 8474 S dengan nomor rangka
MHYESL415HJ782179, nomor mesin 09577286;
bahwa saksi menerangkan bahwa kejadian pencurian tersebut terjadi pada hari
senin tanggal 28 Oktober 2019 sekitar pukul 06.00 wita bertempat di jalan Jl
Sembada Asri V Blok E No.4 Kekalik Timur RT 005/Rw 195 Kelurahan
Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram;
Saksi tidak mengetahui siapa pelaku pencurian mobil tersebut;
Bahwa saksi mengetahui siapa pelaku pencurian terhadap mobil tersebut
setelah di pertemukan oleh pihak kepolisian dengan Terdakwa Andi. Dimana
Terdakwa andi memberikan keterangan bahwa mobil tersebut di peroleh dari
Dullah/Abdullah dengan cara gadai sebesar Rp. 8.000.000 (delapan juta
rupiah);
Bahwa saksi mengetahui dari pengakuan korban bahwa korban mengalami
kerugian sebesar Rp. 98.000.000 (Sembilan puluh delapan juta rupiah);
Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang merubah nomor pol/Plat mobil
beserta Kunci kontak mobil tersebut;
Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa dan tidak memiliki hubungan
keluarga;
Bahwa Saksi Merupakan Petugas Kepolisian yang mengamankan Saudara
Terdakwa ketika membawa kendaraan Mobil yang di curigai sebagai
kendaraan hasil pencurian;
Bahwa Saksi bersama Tim menangkap Terdakwa pada saat membawa mobil
tersebut melintas di sekitaran Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut
Kabupaten Lombok Tengah;
Bahwa awalnya saksi dan para tim setelah mendapatkan laporan kehilangan
melakukan tindakan-tindakan penyidikan, dan didapatkan informasi bahwa
unit kendaraan yang dilaporkan hilang berada di seputran daerah Lombok
tengah;
Bahwa pada saat saksi bersama tim melakukan penyetopan, terdakwa andi
tidak melawan dan memberikan keterangan kepada saksi dan para tim bahwa
mobil tersebut dia peroleh dari Dulla/Abdullah pada sekitar bulan oktober
2019. Dimana saudara Dulla membawa mobil tersebut ke rumahnya;
Bahwa benar menurut keterangan saksi pada saat penangkapan mobil Suzuki
Carry warna hitam dengan no Pol DR 8474 S telah berubah menjadi DR 9020
DZ;
Bahwa menurut keterangan saksi plat mobil Suzuki Carry Warna Hitam
tersebut dirubah oleh terdakwa andi agar saudara andi bisa membawa mobil
tersebut untuk mencari rumput;
Bahwa saksi menerangkan setelah dilakukan pengembangan, diketahui bahwa
DUllah/Abdullah lah yang telah mencuri mobil tersebut dan menyerahkan
kepada Terdakwa Andi untuk dijual sebesar Rp. 8.000.000 (delapan juta
rupiah);
Saksi menerangkan bahwa Mobil Suzuki Carry warna hitam dengan no Pol
DR 8474 tersebut di curi oleh Abdullah alias Dullah dan kemudian di beli oleh
terdakwa Andi;
Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa dan tidak memiliki hubungan
keluarga;
Bahwa Saksi Merupakan Petugas Kepolisian yang mengamankan Saudara
Terdakwa ketika membawa kendaraan Mobil yang di curigai sebagai
kendaraan hasil pencurian;
Bahwa Saksi bersama Tim menangkap Terdakwa pada saat membawa mobil
tersebut melintas di sekitaran Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut
Kabupaten Lombok Tengah;
Bahwa awalnya saksi dan para tim setelah mendapatkan laporan kehilangan
melakukan tindakan-tindakan penyidikan, dan didapatkan informasi bahwa
unit kendaraan yang dilaporkan hilang berada di seputran daerah Lombok
tengah;
Bahwa pada saat saksi bersama tim melakukan penyetopan, terdakwa andi
tidak melawan dan memberikan keterangan kepada saksi dan para tim bahwa
mobil tersebut dia peroleh dari Dulla/Abdullah pada sekitar bulan oktober
2019. Dimana saudara Dulla membawa mobil tersebut ke rumahnya;
Bahwa benar menurut keterangan saksi pada saat penangkapan mobil Suzuki
Carry warna hitam dengan no Pol DR 8474 S telah berubah menjadi DR 9020
DZ;
Bahwa menurut keterangan saksi plat mobil Suzuki Carry Warna Hitam
tersebut dirubah oleh terdakwa andi agar saudara andi bisa membawa mobil
tersebut untuk mencari rumput;
Bahwa saksi menerangkan setelah dilakukan pengembangan, diketahui bahwa
DUllah/Abdullah lah yang telah mencuri mobil tersebut dan menyerahkan
kepada Terdakwa Andi untuk dijual sebesar Rp. 8.000.000 (delapan juta
rupiah);
Saksi menerangkan bahwa Mobil Suzuki Carry warna hitam dengan no Pol
DR 8474 tersebut di curi oleh Abdullah alias Dullah dan kemudian di beli oleh
terdakwa Andi;
Bahwa Saksi tidak mengenal Terdakwa, dan tidak ada hubungan keluarga;
Bahwa saksi mengaku dia bersama temannya lah yang telah melakukan aksi
pencurian mobil Suzuki Carry warna hitam dengan no Pol DR 8474 S dengan
nomor rangka MHYESL415HJ782179, nomor mesin 09577286 yang
berlokasi di Jl Sembada Asri V Blok E No.4 Kekalik Timur RT 005/Rw 195
Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pada hari
senin tanggal 28 Oktober 2019;
Bahwa saksi setelah melakukan pencurian tersebut, membawa mobil Suzuki
Carry ke wilayah Lombok tengah sambil menghubungi amaq senam untuk
menjual mobil tersebut, dan amaq senam langsung meminta untuk membawa
mobil tersebut ke rumah terdakwa andi yang kebetulan berdekataan dengan
rumahnya;
Bahwa saksi sebelumnya tidak pernah tau rumah andi, melainkan rumah
Amaq Senam saja yang di ketahui. Namun berdasarkan arahan dari amaq
senam, saksi membawa mobil tersebut ke rumah andi dan menyerahkan mobil
tersebut;
Bahwa setelah saksi sampai di rumah andi, saksi langsung memarkirkan mobil
tersebut di kediaman/rumah andi dan saksi langsung pergi meninggalkan
rumah andi tanpa ada obrolan;
Bahwa saksi mengakui setelah beberapa bulan, amaq senam menyerahkan
uang pembelian sebesar Rp. 8.000.000 (delan Juta rupiah);
Bahwa saksi menerangkan kalau setau saksi dia menjual mobil hasil curian
tersebut ke amaq senam, bukan ke terdakwa andi;
Bahwa saksi tidak mengetahui bahwa ternyata andi membayar mobil tersebut
ke amaq senam sebesar Rp. 10.000.000 (sepuluh Juta rupiah), karena setau
saksi mobil tersebut dia jual ke Amaq senam sebesar Rp 8.000.000 (delapan
juta rupiah);
Bahwa saksi tidak mengetahui kalau amaq senam memperoleh keuntungan
dari penjual mobil tersebut;
Bahwa dalam surat tuntutan pidana jaksa penuntut umum NO. PDM-79/MATAR/03/2020.
Yang dibacakan pada tanggal 14 Juli 2020 telah menutut terdakwa sebagai berikut :
1. Menyatakan terdakwa ANDI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “membeli, menyewa, menukar, menerima gadai, menerima
hadiah atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan,
menggadaikan, menyangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda yang
diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan penadahan”
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 480 ayat (1) KUHP yang
didakwakan kepada terdakwa dalam dakwaan tunggal;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ANDI oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam
tahanan;
3. Menyatakan barang bukti berupa:
- 1 (satu) unit mobil merk Suzuki Type FUTURA ST 150, Tahun 2017, warna hitam
dengan nomor pol DR 8474 S, Noka : MHYESL415HJ782179, Nosin G15AID-
1071649 an. SAPRIYANTO sesuai dengan STNK dan BPKB;
- 1 (satu) buah kunci Suzuki beserta gantungan warna putih;
- 1 (satu) buah kunci Suzuki beserta gantungan warna hitam.
4. Menetapkan agar terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500
(dua ribu lima ratus rupiah).
C. ANALISA YURIDIS
Bahwa pada pokoknya Jaksa Penuntut Umum mendakwa Adi (Terdakwa) telah
membeli, menyewa, menukar, menerima gadai, menerima hadiah, atau untuk menarik
keuntungan, menjual, menyewakan, menukar, menggadaikan, mengangkut,
menyimpan, atau menyembunyikan sesuatu benda yang diketahui atau sepatutnya
harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan penadahan. Atas dakwaan Jaksa
Penuntut Umum tersebut, Kuasa Hukum Terdakwa berpendapat :
1) Bahwa kejadian/peristiwa penadahan yang dilakukan oleh Andi sebagaimana
diuraikan dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak sesuai dengan fakta
persidangan.
2) Bahwa sesuai dengan fakta persidangan, pada bulan Oktober 2019 sekitar pukul
11.00 WITA, Andi (Terdakwa) didatangi saksi Abdullah alias Dullah, seseorang
yang tidak dikenalnya, dengan membawa sebuah mobil Suzuki Futura warna
hitam dengan nomor polisi DR 8474 S. Saat bertemu dengan Andi, saksi Abdullah
alias Dullah mengatakan disuruh oleh Amaq Senam (tetangga Andi) untuk
mengantar mobil Suzuki Futura warna hitam dengan nomor polisi DR 8474 S
kepada Andi. Atas inisiatif saksi Abdullah, mobil ditinggal di rumah Andi. Dan
saksi Abdullah meninggalkan rumah Andi tanpa ada transaksi jual beli mobil
antara Andi dan saksi Abdulah alias Dullah.
3) Bahwa sekitar 3 (tiga) hari setelah saksi Abdullah alias Dullah mengantar mobil
Suzuki Futura sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas (selanjutnya disebut
barang bukti), Andi menghubungi Amaq Senam untuk membicarakan jual beli
barang bukti mobil tersebut. Oleh karena Andi tidak memiliki uang cukup, maka
Andi meyanggupi untuk membeli mobil tersebut dengan harga Rp. 8.000.000,-
(Delapan juta rupiah) kepada Amak Senam. Dalam hal ini, Andi menyerahkan
uang pebelian mobil tersebut kepada Amaq Senam, dan bukan kepada saksi
Abdullah alias Dullah.
4) Bahwa setelah menyerahkan uang sebesar Rp. 8.000.000,- (Delapan juta rupiah)
kepada Amaq Senam, Andi menggunakan barang bukti mobil untuk belajar
menyetir. Setelah dapat menyetir mobil, Andi menggunakan barang bukti mobil
untuk mencari rumput;
5) Bahwa sesuai dengan fakta persidangan, saksi Abdullah alias Dullah mengaku
kenal dengan Amaq Senam. Menurut pendapat Kuasa Hukum Terdakwa, Amaq
Senam adalah salah satu saksi kunci dalam perkara a quo. Majelis Hakim perkara
a quo telah meminta Jaksa Penuntut Umum untuk mengahadirkan Amaq Senam di
depan persidangan sebagai saksi, namun hingga saat ini Jaksa Penuntut Umum
tidak dapat menghadirkan saksi Amaq Senam. Ketidak hadiran Amaq
Senam di depan persidangan jelas merugikan Terdakwa untuk membuktikan
adanya unsure “membeli, menyewa, menukar, menerima gadai, menerima hadiah,
atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukar, menggadaikan,
mengangkut, menyimpan, atau menyembunyikan sesuatu benda yang diketahui
atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan penadahan”;
6) Bahwa Kuasa Hukum Terdakwa jelas “keberatan” dengan ketidak mampuan
Jaksa Penuntut Umum menghadirkan Amaq Senam sebagai saksi di depan
persidangan, dengan alasan:
D. KESIMPULAN
Demikian pledoi ini kami ajukan, atas perhatian Majelis Hakim tidak lupa kami ucapkan
terima kasih.