EKSEPSI
ATAS DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM
DALAM PERKARA NOMOR : PDM-268/II/Bks/05/2023
ATAS NAMA TERDAKWA I. ABI SOEKAMTO DAN TERDAKWA II.
ALI WARDANA
NURMUSTAKIM, S.H.,M.H.
SONY RYAN PRADANA, S.H.,M.H
DIDAKWA :
PRIMAIR
KESATU:
Sebagaimana diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal
365 ayat (2) Ke-2 KUHPidana Tentang
Pemerasan.=====================
DAN;
KEDUA:
Sebagaimana diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal
53 ayat (1) jo 365 ayat (2) Ke-1, Ke-2 KUHPidana Tentang Percobaan
jo “bekerja sama” dan “bersekutu”.=================================
SUBSIDAIR
KESATU
Sebagaimana diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal
368 ayat (1) jo 55 ayat (1) Ke-1 KUHPidana Tentang Pemerasan
pengancaman jo penyertaan dalam tindak pidana. ====================
DAN;
KEDUA
Sebagaimana diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan Pasal
368 ayat (1) jo 55 ayat (1) Ke-1 j o 5 3 a y a t ( 1 ) KUHPidana
1
Tentang Pemerasan pengancaman jo penyertaan dalam tindak pidana jo
Percobaan.=========================================================
I. PENDAHULUAN
Hakim Yang Terhormat,
Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Serta Sidang yang kami muliakan,
3
Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP) merupakan aturan-aturan yang
mengatur bagaimana prosedur pemeriksaan seorang yang
disangka/didakwa melakukan tindak pidana hingga ia
diputus/divonis pengadilan. Didalamnya juga mengatur hak-
hak tersangka/terdakwa yang wajib dihormati, dan dipenuhi
oleh aparat penegak hukum yang memeriksa agar pemeriksaan
terhadap tersangka/terdakwa berjalan secara adil dan
berimbang. Dalam konteks hak atas bantuan hukum, KUHAP
menjamin hak tersangka atau terdakwa untuk didampingi
penasihat hukum dalam setiap tingkat pemeriksaan
sebagaimana diatur dalam Pasal 114 jo Pasal 56 ayat (1)
KUHAP.
Pasal 2
“Undang-undang ini berlaku untuk melaksanakan tata cara
peradilan dalam lingkungan peradilan umum pada semua
tingkat peradilan”.
Pasal 3
“Peradilan dilakukan menurut cara yang diatur dalam undang-
undang ini”.
6
Pasal 3 KUHAP menentukan bahwa tata cara pelaksanaan peradilan
pidana harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam
KUHAP. Implikasi dari ketentuan pasal ini adalah “bahwa
penggunaan sumber atau dasar hukum lain di luar KUHAP oleh
aparat penegak hukum untuk menyelenggarakan acara pidana adalah
“tidak boleh”.
7
Bahwa lahirnya hak tersangka itu adalah karena perintah undang-
undang, maka gugurnya hak tersangka atau kewajiban aparat
penegak hukum juga harus diatur dengan undang-undang yang sama
atau dengan peraturan lain yang setingkat. Jika suatu acara
pidana (penolakan tersangka didampingi penasihat hukum pada
saat pemeriksaan) ternyata belum diatur di dalam KUHAP atau
belum ada peraturan pelaksanaannya, maka bukan berarti bahwa
“acara pemeriksaan atau penyidikan” bisa dilaksanakan tanpa
pendampingan penasihat hukum yang kemudian di substitusi dengan
Surat Pernyataan Penolakan Didampingi Penasihat Hukum
berdasarkan Surat Edaran (SE) Kejaksaan Agung RI No.
B-570/F/FPK.1/9/1994.
Pasal 7
(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-
undangan terdiri atas :
a. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang / Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
(2) Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan
sesuai dengan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).
Bahwa berdasarkan Pasal 143 ayat (2) KUHAP surat dakwaan harus
memenuhi syarat formil dan materil dan apabila surat dakwaan
tidak memenuhi syarat materil, maka surat dakwaan yang demikian
adalah batal demi hukum.
Bahwa dakwaan penuntut umum adalah dakwaan yang tidak cermat dan
tidak jelas karena alasan-alasan sebagai berikut :
1) DAKWAAN
KESATU
====Bahwa terdakwa I. ABI SOEKAMTO bersama-sama dengan
terdakwa II. ALI WARDANA dan saksi SHOLIKIN ALI JAYA
(terdakwa dalam berkas terpisah pada hari Kamis tanggal 9
Maret 2023 sekitar pukul 00.30 WIB atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Maret tahun 2023 bertempat di Warnet
Prima Perumahan Mutiara Gading Timur Rt.004 Rw.031 Kel.
Mustika Jaya Kec. Mustika Jaya Kota Bekasi atau setidak-
tidaknya ditempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum
Pengadilan Negeri Bekasi, dengan maksud untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa
seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk
memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian
adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya
membuat hutang maupun menghapuskan piutang, mereka yang
melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta
melakukan perbuatan, dan dalam perbarengan beberapa
perbuatan, yang harus dipandang sebagai perbuatan berdiri
sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan yang diancam
dengan pidana pokok yang sejenis, yang dilakukan para
terdakwa dengan cara sebagai berikut : =======
10
yaitu Intisari dan Bir Hitam kemudian terdakwa II. ALI
WARDANA yang mengendarai sepeda motor Honda Beat Fi CW
warna putih tanpa plat berboncengan dengan terdakwa I. ABI
SOEKAMTO sedangkan saksi SHOLIKIN ALI JAYA mengendarai
sepeda motor merk YAMAHA FINO warna ungu tanpa plat nomor
berkeliling untuk melakukan kejahatan, setelah sampai di
daerah Ruko Mutiara Gading Timur sekitar pukul 00.00 Wib
tepatnya didepan Karoke Pastel mereka terdakwa berhenti
dan mengamati situasi disekitarnya kemudian bergeser ke
Warnet Prima dan terdakwa I. ABI SOEKAMTO turun dari
sepeda motor lalu masuk ke warnet Prima sedangkan terdakwa
II. ALI WARDANA dan saksi SHOLIKIN ALI JAYA (terdakwa
dalam berkas terpisah) menunggu diluar warnet sambil
mengawasi daerah sekitar mengamati situasi, lalu terdakwa
I. ABI SOEKAMTO mengeluarkan korek api yang menyerupai
senjata api (revolver) dari pinggang kanan sambil
mengacungkannya dengan mengatakan “Ini motor siapa yang ga
ada plat nomornya ? Kalo emang ada, ambil terus pasang,
jangan sampai gue tangkep ni, gue Polisi”, lalu terdakwa I
ABI SOEKAMTO menghampiri saksi HANI NISRINA KHOIRUNNISA
dengan mengatakan “Lo pegang HP ga?” lalu saksi HANI
NISRINA KHOIRUNNISA menjawab “ga bang..” kemudian ketika
saksi korban RIPAI TRIONO keluar dari kamar mandi,
terdakwa I ABI SOEKAMTO menghampirinya dan meminta
Handphone saksi korban YOSEP CHARLY dengan mengatakan
“Sini Handphone Lo...” dan saksi korban RIPAI TRIONO
menjawab “jangan bang”, namun terdakwa I. ABI SOEKAMTO
tetap mengambil HP milik saksi korban RIPAI TRIONO dengan
mengancam mengarahkan korek api yang menyerupai senjata
api tersebut ke arah saksi korban RIPAI TRIONO, kemudian
setelah itu terdakwa I. ABI SOEKAMTO mengatakan kepada
saksi HANI NISRINA KHOIRUNNISA “motor lo ga ada platnya
kan, ambil suratnya sana !” lalu saksi HANI NISRINA
KHOIRUNNISA langsung menuju motornya dan mengendarainya
diikuti dari belakang oleh terdakwa II. ALI WARDANA dengan
membonceng terdakwa I. NURMANSYAH Bin YUSRA FILIANG als
RUDI, namun ketika dijalan terdakwa I. ABI SOEKAMTO
memanggil saksi GARENT JONATHAN untuk berhenti dan
mengambil alih kemudi sepeda motor dan membonceng saksi
HANI NISRINA KHOIRUNNISA dan ketika sampai di jalan
Ciketing Rawa Mulya ketika berada ditikungan terdakwa I.
ABI SOEKAMTO kehilangan keseimbangan lalu terjatuh dari
motor bersamaan dengan saksi HANI NISRINA KHOIRUNNISA
seketika itu saksi HANI NISRINA KHOIRUNNISA berteriak
“begal...begal...!”, lalu teriakan saksi HANI NISRINA
KHOIRUNNISA didengar oleh warga yang ada di sekitar dan
para terdakwa berhasil diamankan dan di bawa ke Polsek
Bantar Gebang guna penyidikan lebih lanjut.
==================================
- Bahwa akibat dari perbuatan para terdakwa, saksi korban
RIPAI TRIONO menderita kerugian kurang lebih sebesar Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah).
11
======Perbuatan para terdakwa tersebut diatur dan diancam
pidana Pasal 368 ayat (1) jo 55 ayat (1) ke-1
KUHP=========
DAN
KEDUA :
======Bahwa terdakwa I. ABI SOEKAMTO bersama-sama dengan
terdakwa II. ALI WARDANA dan saksi SHOLIKIN ALI JAYA
(terdakwa dalam berkas terpisah) pada hari Kamis tanggal 9
Maret 2023 sekitar pukul 00.30 WIB atau setidak-tidaknya
pada waktu lain dalam bulan Maret tahun 2023 bertempat di
Warnet Prima Perumahan Mutiara Gading Timur Rt.004 Rw.031
Kel. Mustika Jaya Kec. Mustika Jaya Kota Bekasi atau
setidak-tidaknya ditempat lain yang masih termasuk dalam
daerah Hukum Pengadilan Negeri Bekasi, mencoba dengan
maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, memaksa seseorang dengan kekerasan
atau ancaman kekerasan untuk memberikan barang sesuatu,
yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu
atau orang lain, atau supaya membuat hutang maupun
menghapuskan piutang, mereka yang melakukan, yang menyuruh
melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan, tidak
selesainya pelaksanaan itu bukan semata-mata disebabkan
karena kehendaknya sendiri, yang dilakukan para terdakwa
dengan cara sebagai berikut:
====================================
- Bahwa awalnya pada hari Kamis tanggal 9 Maret 2023
sekira pukul 21.30 Wib terdakwa I. ABI SOEKAMTO
bersama-sama dengan terdakwa II. ALI WARDANA dan saksi
SHOLIKIN ALI JAYA (terdakwa dalam berkas terpisah)
berkumpul diwarung jamu sekitar Perumahan Raflesia dan
meminum minuman keras yaitu Intisari dan Bir Hitam
kemudian terdakwa II. ALI WARDANA yang mengendarai
sepeda motor Honda Beat Fi CW warna putih tanpa plat
berboncengan dengan terdakwa I. ABI SOEKAMTO sedangkan
saksi SHOLIKIN ALI JAYA mengendarai sepeda motor merk
YAMAHA FINO warna ungu tanpa plat nomor berkeliling
untuk melakukan kejahatan, setelah sampai di daerah
Ruko Mutiara Gading Timur sekitar pukul 00.00 Wib
tepatnya didepan Karoke Pastel mereka terdakwa berhenti
dan mengamati situasi disekitarnya kemudian bergeser ke
Warnet Prima dan terdakwa I. ABI SOEKAMTO turun dari
sepeda motor lalu masuk ke warnet Prima sedangkan
terdakwa II. ALI WARDANA dan saksi SHOLIKIN ALI JAYA
(terdakwa dalam berkas terpisah) menunggu diluar warnet
sambil mengawasi daerah sekitar mengamati situasi, lalu
terdakwa I. ABI SOEKAMTO mengeluarkan korek api yang
menyerupai senjata api (revolver) dari pinggang kanan
sambil mengacungkannya dengan mengatakan “Ini motor
siapa yang ga ada plat nomornya ? Kalo emang ada, ambil
terus pasang, jangan sampai gue tangkep ni, gue
Polisi”, lalu terdakwa I ABI SOEKAMTO menghampiri saksi
HANI NISRINA KHOIRUNNISA dengan mengatakan “Lo pegang
HP ga?” lalu saksi HANI NISRINA KHOIRUNNISA menjawab
“ga bang..” kemudian ketika saksi korban RIPAI TRIONO
keluar dari kamar mandi, terdakwa I ABI SOEKAMTO
12
menghampirinya dan meminta Handphone saksi korban YOSEP
CHARLY dengan mengatakan “Sini Handphone Lo...” dan
saksi korban RIPAI TRIONO menjawab “jangan bang”, namun
terdakwa I. ABI SOEKAMTO tetap mengambil HP milik saksi
korban RIPAI TRIONO dengan mengancam mengarahkan korek
api yang menyerupai senjata api tersebut ke arah saksi
korban RIPAI TRIONO, kemudian setelah itu terdakwa I.
ABI SOEKAMTO mengatakan kepada saksi HANI NISRINA
KHOIRUNNISA “motor lo ga ada platnya kan, ambil
suratnya sana !” lalu saksi HANI NISRINA KHOIRUNNISA
langsung menuju motornya dan mengendarainya diikuti
dari belakang oleh terdakwa II. ALI WARDANA dengan
membonceng terdakwa I. NURMANSYAH Bin YUSRA FILIANG als
RUDI, namun ketika dijalan terdakwa I. ABI SOEKAMTO
memanggil saksi GARENT JONATHAN untuk berhenti dan
mengambil alih kemudi sepeda motor dan membonceng saksi
HANI NISRINA KHOIRUNNISA dan ketika sampai di jalan
Ciketing Rawa Mulya ketika berada ditikungan terdakwa
I. ABI SOEKAMTO kehilangan keseimbangan lalu terjatuh
dari motor bersamaan dengan saksi HANI NISRINA
KHOIRUNNISA seketika itu saksi HANI NISRINA KHOIRUNNISA
berteriak “begal...begal...!”, lalu teriakan saksi HANI
NISRINA KHOIRUNNISA didengar oleh warga yang ada di
sekitar dan para terdakwa berhasil diamankan dan di
bawa ke Polsek Bantar Gebang guna penyidikan lebih
lanjut.
- Bahwa akibat dari perbuatan para terdakwa, saksi korban
RIPAI TRIONO menderita kerugian kurang lebih sebesar
Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
14
Bahwa sehubungan dengan uraian pada point 2 diatas, dimana
dalam surat dakwaan tidak merumuskan semua unsur dalil yang
didakwakan, atau tidak merinci secara jelas peran dan
perbuatan Terdakwa dalam dakwaan, serta kelirunya penerapan
pasal yang didakwakan terhadap perbuatan Terdakwa menjadikan
surat dakwaan tersebut Batal Demi Hukum (null and void).
III. PENUTUP
Berdasarkan pada pokok-pokok Eksepsi yang kami uraikan di
atas, maka kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa I. ABI
SOEKAMTO Dan Terdakwa II. ALI WARDANA memohon kepada Hakim
Yang Mulia untuk menjatuhkan Putusan Sela dengan Amar
Putusan yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut:
1. Menerima Eksepsi dari penasihat hukum Terdakwa I. ABI
SOEKAMTO Dan Terdakwa II. ALI WARDANA untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum dengan Nomor
Register Perkara: PDM-268/II/05/2023 Batal Demi Hukum;
3. Menetapkan pemeriksaan perkara terhadap Terdakwa I. ABI
SOEKAMTO dan Terdakwa II. ALI WARDANA tidak dilanjutkan;
4. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan;
5. Memulihkan hak Terdakwa I. ABI SOEKAMTO dan Terdakwa II.
ALI WARDANA dalam hal kemampuan, kedudukan, harkat serta
martabatnya;
6. Membebankan biaya perkara kepada negara;
ATAU :
Apabila Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Akhirnya, kami serahkan nasib dan masa depan ABI SOEKAMTO dan ALI
WARDANA kepada Hakim Yang Mulia, karena hanya Hakimlah yang
dapat menentukannya dengan bunyi ketukan palu, mudah-mudahan
ketukan palu tersebut memberikan pertanggungjawaban yang benar
demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Demikianlah Eksepsi atas nama ABI SOEKAMTO dan ALI WARDANA kami
baca dan kami sampaikan kepada Hakim Yang Mulia dalam persidangan
pada hari Rabu, 31 Mei 2023 di Pengadilan Negeri Bekasi.
15
Hormat Kami
Kuasa Hukum TERDAKWA,
NURMUSTAKIM, S.H.,M.H.
16