Anda di halaman 1dari 23

Luwu Timur, Februari 2020

Lampiran       :  1 (satu )berkas


Perihal            :  NOTA PEMBELAAN/PLEIDOI

Kepada Yth,
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Masamba
Melalui Majelis Hakim yang Memeriksa dan Mengadili
Perkara Pidana Nomor :    01/Pid.Sus/2020/PN Msb
di-
            Masamba

Dengan Hormat
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Ronal Efendi.S.H.M.H.C.PL , Sarmawati.S.H Para Advokat / Pemberi Bantuan Hukum dari
KANTOR HUKUM LAW FIRM REI & ASSOCIATES, Berkantor Untuk Sementara
Berdomisli Di Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari, Kecamatan Tomoni,T elp. 0473 232 0971;
Bertindak sebagai Penasihat Hukum Dari ALBUDI PUTRA Als BUDI Bin MUH.NURDIN
Berdasarkan Surat kuasa Khusus Dengan ini, kami tim Penasehat Hukum Terdakwa
menyampaikan Nota Pembelaan sebagai berikut:

PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian

Puji Syukur kita pantjatkan kehadirat Allah SWT, Atas limpahan Rahmat dan Karunianya
kepada kita semua, sehingga Persidangan hari ini berjalan dengan baik, lancar dan tepat waktu
sesuai dengan rencana dan agenda Persidangan yang telah kita sepakati bersama.
Selanjutnya selawat beriring salam kita sampaikan kepada Junjungan Alam Nabi Besar
Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat beliau  yang telah memberikan Pedoman dan Suri
Teladan bagi kita semua, sehingga menjadi Tuntunan dan contoh bagi kita semua dalam menjalani
kehidupan dan menjalankan  aktivitas di muka bumi ini. Kami sebagai Tim Penasihat Hukum
Terdakwa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Masamba yang telah memeriksa dan mengadili perkara terdakwa dengan penuh kesabaran,
ketekunan serta menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia (HAM) sesuai dengan peraturan yang ada,
berbagai hambatan dan rintangan dapat diselesaikan dengan arif dan bijaksana, pilar-pilar keadilan
masih berdiri kokoh dan tegak lurus di Pengadilan Negeri Masamba Yang Kita Banggakan Ini. 
Terlepas dari adanya perbedaan posisi dan pandangan antara Jaksa Penuntut Umum dan
Kami Penasihat Hukum Terdakwa, namun kita semua selalu bersama-sama mencari dan berusaha

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 1
menemukan kebenaran dalam hukum berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di Persidangan demi
tercapainya kebenaran materil sejati sebagai suatu keadilan untuk Terdakwa. Namun sebelum
putusan hukum terhadap diri terdakwa diberikan, Nota Pembelaan yang kami ajukan sebagai
Penasehat Hukum terdakwa ini, kami mohonkan untuk dapat dipertimbangkan sebaik-baiknya
secara yuridis, filosofis dan berdasarkan hati nurani yang terbaik demi tegaknya kebenaran dan
keadilam di bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai ini, yang kami inginkan keyakinan Hakim
mohon untuk memutuskan dengan yang Seadil-adilnya demi keadilan berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa.

Majelis Hakim yang kami muliakan,


saudara Jaksa Penuntut Umum yang  kami hormati
Hadirin Sidang Yang Kami Banggakan

Berdasarkan Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum No Reg. Perkara :


NO.REG.PERKARA : PDM – 83/P.4.33 / Enz.2 / 12 / 2019., atas nama terdakwa ALBUDI
PUTRA ALIAS BUDI BIN NURDIN SAHID telah dipersalahkan melanggar Pasal 112 (1)
Huruf A   UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan dituntut dalam uraian sebagai
berikut :
Menuntut :
1. Menyatakan bahwa Terdakwa ALBUDI PUTRA Alias BUDI Bin MUH. NURDIN
terbukri secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Narkotika ‘’ Tanpa
Hak dan melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika
golongan I bukan tanaman’’ sebagaimana diatur dan diancampidana dalam pasal 112 Ayat
(1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika pada dakwaan kesatu
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ALBUDI PUTRA Alias BUDI bin MUH.
NURDIN dengan Pidana Penjara selama 5 (lima) tahun dan denda Rp. 800.000.000.-
(Delapan Ratus Juta Rupiah) subsidair 5 (Lima) bulan penjara.
3. Menyatakan barang bukti berupa :
 2 (dua) sashet plastik bening kecil yang berisi butiran kristal warna putih yang di
duga narkotika shabu dengan berat kotor seluruhnya 0,08 (nol koma nol delapan)
gram dengan sachetnya.
 1 (satu) buah pipet plastik bening yang didalamnya terdapat butiran kristal warna
putih yang diduga narkotika jenis shabu dengan berat kotor seluruhnya 0,16 (nol
koma enam belas) dengan pipetnya.
 1 (satu) buah pipet kaca/ pireks yang terbungkus kertas aluminium foil rokok
 1 (satu) lembar potongan kertas aluminium foil rokok.
 1 (satu) buah bungkusan rokok merk Marlboro warna merah.
Dirampas untuk dimusnahkan.
4. Menetapkan supaya terdakwa ALBUDI PUTRA alias BUDI Bin MUH. NURDIN
membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000- (Dua Ribu Rupiah)

Yang Mulia Majelis Hakim,

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 2
Jaksa Penuntut Umum yang kami Hormati,
Para Hadirin yang berbahagia,

Berdasarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum tersebut di atas, kami selaku Penasehat
Hukum, akan mejelaskan secara rinci dan jelas fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, dan
pada kesempatan ini pula kami selaku penasihat hukum terdakwa menyampaikan terima kasih
kepada Majelis Hakim yang terhormat yang telah memimpin persidangan ini dengan penuh
kearifan dan kebijakan serta memberikan kesempatan yang cukup kepada kami untuk melakukan
pembelaan perkara ini. Dan setelah kami mendengar dan membaca surat tuntutan pidana atas
terdakwa  ALBUDI PUTRA ALIAS BUDI BIN NURDIN SAHID maka kami selaku penasihat
hukum menyampaikan pembelaan  atau pledoi sebagai berikut :

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian

I. SURAT DAKWAAN
Di awal persidangan perkara ini Jaksa Penuntut Umum telah membacakan surat dakwaan
yang pada pokoknya menyatakan bahwa terdakwa telah didakwa dengan dakwaan alternatif
Sebagaimana telah diketahui bahwa Sdr,J aksa Penuntut Umum telah mendakwa Terdakwa
dengan Dakwaan Pasal 112 (1) Huruf A  UU RI No.35 Tahun 2009 tentang
Narkotika ATAU Kedua Pasal 127 (1) huruf a  UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Atas dasar perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa sebagaimana dalam dakwaan tersebut
dan oleh karena dakwaan disusun secara alternatif, maka setelah penuntut umum memperoleh
fakta-fakta dalam persidangan, maka Jaksa Penuntut Umum menilai bahwa terdakwa telah terbukti
sah dan meyakinkan melakukan perbuatan penipuan yang diancam dengan hukuman pidana
sebagaimana tercantum dalam dakwaan alternatif kedua melanggar Pasal 112 (1) Huruf A   UU
RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika
Berdasarkan atas fakta-fakta yang terungkap didalam pemeriksaan dipersidangan berupa
keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa dan barang bukti, guna membuktikan dakwaan Jaksa
Penuntut Umum yang dijadikan dasar dan ruang lingkup pemeriksaan ini adalah terungkap
sebagai berikut :
A. KETERANGAN SAKSI
1. SYAMSUL BAHRI. SH Alias syam Bin MAHMUD.
Saksi dipersidangan bersumpah menurut agama islam, memberikan keterangan yang pada
pokoknya sebagai berikut :
 Bahwa saksi mengerti dimintai keterangan sekaitan dengan perkara Narkotika.
 Bahwa saksi menemukan barang yang di duga Narkotika jenis shabu tersebut
yakni pada hari Sabtu tanggal 20 juli 2019, sekitar pikul 11.30 wita bertempat

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 3
didalam kamar tahanan Nomor 10 Blok Delima Rumah Tahanan Kelas II B
Masamba.
 Bahwa pada saat menemukan barang yang di duga narkotika jenis shabu tersebut
saksi bersama dengan saksi HARUN dan saksi FANDI yang keduanya juga
merupakan rekan kerja saksi di Rutan Kelas II B Masamba.
 Saksi menjelaskan bahwa banyaknya barang yang di duga narkotika jenis shabu
yang saksi temukan pada saat itu yakni sabanyak 2 (dua) paket kecil dan 1 (satu)
pipet plastik bening didalam bungkusan rokok bekas merk marlboro warna merah.
 Bahwa bentuk atau ciri – ciri akan barang yang diduga narkotika jenis shabu yang
saksi temukan tersebut yakni berupa butiran kristal warna putih bening yang mana
2 (dua) paket tersebut berupa sachet plastik klip bening kecil dan terbungkus
potongan kertas aluminium foil rokok dan 1 (satu) pipet plastik bening tersebut
berupa palstik bening bekas sedotan.
 Bahwa selain barang yang di duga narkotika jenis shabu tersebut saksi juga
menemukan 1 (satu) batang kaca kecil terbungkus kertas aluminium foil rokok di
dalam bungkusan rokok bekas merk Marlboro warna merah tersebut.
 Bahwa 1 (satu) buah bungkusan rokok bekas merk Marlboro yang di dalam
terdapat 2 (dua) sachet plastik klip bening kecil yang masing-masing berisi butiran
kristal warna putih yang di duga narkotika jenis shabu yang terbungkus potongan
kertas aluminium foil rokok dan 1 (satu) pipet plastik bening yang berisi butiran
kristal warna putih yang di duga narkotika jenis shabu tersebut, saksi temukan di
dalam saku celana depan sebelah kanan dari celana saksi PRIYO yang di gunakan
pada saat itu.
 Bahwa dari pengakuan saksi PRIYO ,bahwa 1 (satu) buah bungkusanrokok bekas
merk marlboro yang di dalam terdapat 2 (dua) shacet plastik klip bening kecil
yang masing-masing berisi butiran kristal warna putih yang di duga narkotika
jenis shabu yang terbungkus potongan kertas aluminium foil rokok dan 1 (satu)
pipet plastik bening yang berisi butiran kristal warna putih yang di duga narkotika
jenis shabu tersebut, adalah milik terdakwa ALBUDI yang merupakan tahanan
titipan Polres Luwu Timur dan hal tersebut diakui oleh terdakwa ALBUDI pada
saat saksi introgasi.

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 4
 Bahwa pada hari sabtu tanggal 20 Juli 2019 sekitar pukul 10.00 wita, saksi
melaksanakan tugas rutin berupa kontrol kamar Napi dan tahanan titipan,dan
sekitar pukul 11.00 wita saat itu saksi ditemani oleh rekan kerja saksi yakni saksi
HARUN berada di Blok Delima dan mengecek tiap kamar tahanan yang berada di
Blok tersebut, dan saat saksi dan saksi HARUN berjalan kearah kamar No. 10
saksi melihat seorang tahanan yang kemudian saksi di ketahui bernama PRIYO,
masuk kedalam kamar No. 10 tersebut, kemudian saksi masuk kedalam kamar
tersebut melakukan pengecekan sedangkan saksi HARUN berada diluar, dan saat
itu saksi melihat saksi PRIYO memegang bungkusan rokok yang dan kemudian
memasukkan kedalam saku celana yang di gunakan dan keluar dari dalam kamar
tersebut, selanjutnya saksi memanggil saksi dan meminta saksi PRIYO
mengeluarkan bungkusan rokok tersebut dari dalam saku celana yang di
gunakannya tersebut dan selanjutnya saksi meminta saksi PRIYO untuk membuka
bungkusan rokok tersebut, dan saat itu saksi sudah ditemani oleh saksi HARUN,
dan saat itu saksi dan saksi HARUN melihat barang-barang yang saksi curigai
adalah Narkotika jenis shabu, selanjutnya hal tersebut saksi laporkan kepada
Kepala Rutan dan selanjutnya koordinasi dengan pihak kepolisian kemudian saksi
menyerahkan barang-barang tersebut kepihak kepolisian.
 Bahwa saksi PRIO ditahan dirutan kelas II B Masamba karena kasus Narkotika
dan sepengetahuan saksi sudah di Vonis sedangakan terdakwa ALBUDI ditahan
karena juga kasus Narkoba dan saat itu masih proses siding di Pengadilan Negeri
Malili.
Atas keterangan saksi SYAMSUL BAHRI.SH als SYAM Bin MAHMUD
tersebut, terdakwa ALBUDI PUTRA Als BUDI Bin MUH. NURDIN SAHID tidak
mengajikan keberatan dan membenarkannya.
2. Saksi ABD. HARUN Als HARUN Bin MADDU
Saksi dipersidangan bersumpah menurut Islam, memberikan keterangan yang pada
pokoknya sebagai berikut :
 Bahwa saksi mengerti dimintai keterangan sekaitan dengan perkara Narkotika.
 Bahwa saksi menemukan barang yang diduga narkotika jenis shabu tersebut yakni pada
hari sabtu tanggal 20 juli 2019, sekitar pukul 11.30 wita bertempat didalam kamar
tahanan Nomor 10 Blok Delima.

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 5
 Bahwa pada saat menemukan barang yang diduga narkotika jenis shabu tersebut saksi
PAK SYAM dan saksi PAK FANDI yang keduanya juga merupakan rekan kerja saksi
di Rutan Kelas II B Masamba.
 Bahwa banyak barang yang diduga narkotika jenis shabu yang saksi temukan pada saat
itu yakni sebanyak 2 (dua) paket kecil dan 1 (satu) pipet pelastik bening didalam
bungkusan rokok bekas merk Marlboro warna merah.
 Bahwa dari pengakuan saksi PRIO yang menguasai barang tersebut bahwa 1 (satu) buah
bungkusan rokok bekas merk Marlboro yang didalam terdapat 2 (dua) shacet plastik
yang diduga narkotika jenis shabu tersebut, adalah milik terdakwa ALBUDI yang saat
itu sedang mandi.
 Bahwa pada hari sabtu tanggal 20 juli 2019 sekitar pukul 11.00 wita, saksi melihat PAK
SYAM seorang diri melaksanakan tugas rutin berupa control Kamar Napi dan tahanan
titipan kemudian saksi ikut bersama dengan saksi PAK SYAM untuk melaksanakan
tugas tersebut dan saat itu saksi dan dan saksi PAK SYAM berada di Blok Delima dan
mengecek tiap kamar tahanan yang ada di Blok tersebut, dan saat saksi dan saksi PAK
SYAM berjalan kearah Kamar No. 10, kemudian saksi PAK SYAM masuk kedalam
kamar No.10 tersebut, melakukan pengecekan sedangkan saksi berada di luar, dan saat
itu saksi melihat saksi PRIO memegang bungkusan rokok merk Marlboro merah dan
kemudian saksi PRIO dipanggil oleh saksi PAK SYAM, selanjutnya saksi PAK SYAM
meminta saksi PRIO untuk membuka bungkusan rokok tersebut dan saat itu saksi
melihat barang-barang yang diduga narkotika jenis shabu tersebut, selanjutnya hal
tersebut saksi PAK SYAM laporkan kepada Kepala Rutan dan kordinasi dari pihak
kepolisian kemudian menyerahkan barang-barang tersebut kepihak kepolisian.
Atas keterangan saksi ABD. HARUN Als HARUN Bin MADDU tersebut, terdakwa
ALBUDI PUTRA Als BUDI Bin MUH. NURDIN SAHID tidak mengajukan keberatan
dan membenarkannya.
3. Saksi IRFANDI MAULANA Als FANDI Bin MAULANA
Saksi dipersidangan bersumpah menurut Islam, memberikan keterangan yang pada
pokoknya sebagai berikut :
 Bahwa saksi mengerti dimintai keterangan sekaitan dengan perkara Narkotika.

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 6
 Bahwa saksi berteman menemukan barang yang diduga narkotika jenis shabu tersebut
yakni pada hari sabtu tanggal 20 juli 2019, sekitar pukul 11.30 wita bertempat didalam
kamar tahanan Nomor 10 Blok Delima.
 Bahwa pada saat menemukan barang yang diduga narkotika jenis shabu tersebut saksi
PAK SYAM dan saksi PAK HARUN yang keduanya juga merupakan rekan kerja saksi
di Rutan Kelas II B Masamba.
 Bahwa banyak barang yang diduga narkotika jenis shabu yang saksi temukan pada saat
itu yakni sebanyak 2 (dua) paket kecil dan 1 (satu) pipet pelastik bening didalam
bungkusan rokok bekas merk Marlboro warna merah.
 Bahwa dari pengakuan saksi PRIO yang menguasai barang tersebut bahwa 1 (satu) buah
bungkusan rokok bekas merk Marlboro yang didalam terdapat 2 (dua) shacet plastik
yang diduga narkotika jenis shabu tersebut, adalah milik terdakwa ALBUDI yang saat
itu sedang mandi.
 Bahwa pada hari sabtu tanggal 20 juli 2019 sekitar pukul 11.00 wita, saat itu saya
berada di Blok Delima, kemudian dating saksi PAK SYAM dan saksi PAK HARUN
melaksanakan tugas rutin berupa control Kamar Napi dan tahanan titipan kemudian
saksi ikut bersama dengan saksi PAK SYAM dan saksi PAK HARUN untuk
melaksanakan tugas tersebut dan saat itu saksi dan dan saksi PAK SYAM berada di
Blok Delima dan mengecek tiap kamar tahanan yang ada di Blok tersebut, dan saat saksi
dan saksi PAK SYAM berjalan kearah Kamar No. 10, kemudian saksi PAK SYAM
masuk kedalam kamar No.10 tersebut melakukan pengecekan, saksi masuk kedalam
kamar No.11 juga melaksanakan pengecekan sedangkan saksi PAK HARUN berada di
luar kamar No10, dan saat saksi melakukan pengecekan didalam kamar No.11, lalu
saksi PAK SYAM yang saat itu berada di kamar No.10 melihat saksi PRIO memegang
bungkusan rokok merk Marlboro merah dan selanjutnya saksi PAK SYAM meminta
saksi PRIO untuk membuka bungkusan rokok tersebut dan saat itu saksi melihat barang-
barang yang diduga narkotika jenis shabu tersebut, selanjutnya hal tersebut saksi PAK
SYAM laporkan kepada Kepala Rutan dan kordinasi dari pihak kepolisian kemudian
menyerahkan barang-barang tersebut kepihak kepolisian.
 Sepengetahuan saksi bahwa saksi PRIO dan saksi ALBUDI ditahan dirutan kelas II B
Masamba yang ada di Mappedeng karena keduanya dalam kasus Narkotika.

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 7
Atas keterangan saksi IRFANDI MAULANA Als FANDI Bin MAULANA tersebut
ALBUDI PUTRA Als BUDI Bin MUH. NURDIN SAHID tidak mengajukan keberatan dan
membenarkannya.
4. Saksi PRIO Als RIO Bin ABBAS ARFAH
Saksi dipersidangan bersumpah menurut Islam, memberikan keterangan yang pada pokoknya
sebagai berikut
 Bahwa saksi mengerti dimintai keterangan sekaitan dengan perkara Narkotika.
 Bahwa saksi berteman menemukan barang yang diduga narkotika jenis shabu tersebut
yakni pada hari sabtu tanggal 20 juli 2019, sekitar pukul 11.30 wita bertempat didalam
kamar tahanan Nomor 10 Blok Delima Rutan Kelas II B Masamba Kec. Mappedeceng,
Kab. Luwu Utara, oleh Kepala Pengamanan Rutan Yaitu saksi SYAMSUL BAHRI, SH.
 Bahwa barang yang diduga narkotika jenis shabu tersebut ditemukan oleh saksi
SYAMSUL BAHRI, SH didalam bungkusan rokok bekas merk Marlboro ditangan saksi.
 Bahwa banyak barang yang diduga narkotika jenis shabu yang saksi temukan pada saat itu
yakni sebanyak 2 (dua) shacet plastic yang berisi diduga narkotika jenis shabu serta 1
(satu) pipet pelastik bening yang berisi diduga narkotika jenis shabu.
 Bahwa adapun cirri-ciri 2 (dua) shacet plastic serta 1 (satu) pipet bening yang diduga berisi
narkotika jenis shabu tersebut yakni berbentuk butiran Kristal warna putih yang diimpan
didalam pelastik bening dan juga tersimpan didalam pipet bening.
 Bahwa adapun pemilik dari 2 (dua) shacet plastic serta 1 (satu) pipet bening yang diduga
berisi narkotika jenis shabu yakni terdakwa ALBUDI.
 Bahwa adapun sehingga saksi SYAMSUL BAHRI, SH menemukan narkotika jenis shabu
yakni dimana saat itu terdakwa ALBUDI menyuruh saksi untuk mengambil bungkusan
rokok dikamar setelah itu saksi masuk kekamar dan mengambil bungkusan rokok tersebut
dan tiba-tiba saksi SYAMSUL BAHRI, SH masuk kedalam kamar tersebut dan saksi
langsung memasukkan bungkus rokok tersebut kedalam saku celana dan keluar dari kamar
tersebut namun saksi SYAMSUL BAHRI, SH memanggil saksi kembali dan menyuruh
saksi untuk memperlihatkan bungkusan rokok tersebut sehingga saksi menggambil
bungkusan rokok dari saku celana saksi dan membukanya sehingga saat itu saksi
SYAMSUL BAHRI, SH melihat bungkusan rokok tersebut kosong dan tidak terdapat
rokok hanya berisi pipet kaca yang dibungkus foil rokok, pipet plastic dan bungkusan kecil
dari foil rokok lalu saksi SYAMSUL BAHRI, SH menyuruh saya untuk membuka

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 8
bungkusan kecil tersebut dan saya membuka bungkusan kecil tersebut dan saat saya
membukanya maka isi 2 (dua) shacet plastic kecil yang diduga narkotika jenis shabu
tersebut terjatuh di lantai.
 Bahwa terdakwa ALBUDI pada saat itu berada diluar kamar sedang mandi di WC umum.
 Bahwa sebelumnya saksi tidak mengetahui jika isi bungkusan rokok Marlboro tersebut
berisi 2 (dua) shacet plastic serta 1 (satu) pipet bening yang diduga berisi narkotika jenis
shabu serta pipet kaca/prifeck.
 Bahwa adapun sebab sehingga saksi yang disuruh oleh terdakwa ALBUDI pada saat itu
karena bahwa saksi sendiri yang dekat pada saat itu dan juga saksi dengan terdakwa
ALBUDI tinggal 1 (satu) kamar.
Atas keterangan saksi PRIO Als RIO Bin ABBAS ARFAH tersebut, terdakwa
ALBUDI PUTRA Als BUDI Bin MUH. NURDIN SAHID tidak mengajukan keberatan
dan membenarkannya.
c. SURAT :
Alat bukti surat yang diajukan dalam perkara ini berupa :
Berita acara pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab : 3047/NNF/VII/2019 tanggal 05
Agustus 2019.

d. KETERANGAN TERDAKWA :
terdakwa ALBUDI PUTRA Als BUDI Bin MUH. NURDIN SAHID pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
 Bahwa saksi mengerti dimintai keterangan sekaitan dengan perkara Narkotika.
 Bahwa saksi PAK SYAM berteman menemukan barang yang diduga narkotika jenis shabu
tersebut yakni pada hari sabtu tanggal 20 juli 2019, sekitar pukul 11.30 wita bertempat
didalam kamar tahanan Nomor 10 Blok Delima tempat terdakwa di tahan.
 Bahwa banyak barang yang diduga narkotika jenis shabu yang saksi PAK SYAM temukan
pada saat itu yakni sebanyak 2 (dua) paket kecil dan 1 (satu) pipet pelastik bening didalam
bungkusan rokok bekas merk Marlboro warna merah.
 Bahwa bermula ketika terdakwa sedang mandi lalu terdakwa melihat ada pemeriksaan
kamar sel lalu terdakwa meminta kepada saksi PRIYO untuk mengambil bungkusan rokok
yang ada di lemari milik terdakwa.

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 9
 Bahwa pada saat saksi PRIYO akan keluar kamar, saksi PRIYO disuruh oelh PAK SYAM
untuk membuka bungkusan rokok tersebut dan ditemukan 2 (dua) paket syabu dalam
bungkusan rokok tersebut.
 Bahwa bentuk atau cirri-ciri akan narkotika jenis shabu yang ditemukan oelh PAK SYAM
tersebut yakni berupa butiran Kristal warna putih bening yng mana 2 (dua) paket tersebut
berupa shacet plastic klip bening kecil dan terbungkus potongan kertas aluminimu foil
rokok dan 1 (satu) pipet plastic bening tersebut berupa pelastik bening bekas sedotan.
 Bahwa selain barang narkotika jenis shabu tersebut, PAK SYAM juga menemukan 1
(satu) batang kaca pirecs terbungkus kertas aluminum foil rokok didalam bungkusan rokok
bekas Merk Marlboro warna merah tersebut.
 Bahwa Pemilik akan 1 (satu) buah bungkus rokok bekas yang di dalamnya terdapat 2 (dua)
shacet plastic klip bening kecil yang masing-masing berisi narkotika jenis shabu yang
terbungkus potongan kertas aluminium foil rokok dan 1 (satu) pipet plastic bening yang
berisi narkotika jenis shabu serta 1 (satu) batang kaca pireks tersebut adalah terdakwa
sendiri.
 Bahwa narkotika jenis shabu tersebut merupakan bagian dari narkotika jenis shabu yang
terdakwa proleh dari ICCAN yang setahu terdakwa berlamat di Lambarece Kec. Burau
Kab. Luwu Timur.
 Bahwa terdakwa memperoleh barang narkotika jenis shabu dari ICCAN yaitu pada hari
selasa tanggal 16 Juli 2019 sekitar pukul 17.45 wita bertempat didalam sel Pengadilan
Negeri Luwu Timur
 Bahwa banyaknya Narkotika jenis sabu yang Terdakwa peroleh dari ICCAN pada saat itu
yakni sebanyak 5 (Lima) paket kecil dan terbungkus kertas aluminium foil rokok dan
kertas tissue
 Bahwa terdakwa telah Lama menggunakan narkotika Karna Terdakwa Merupakan
Pencandu narkotika
E. BUKTI YANG MERINGANKAN TERDAKWA
Bahwa Terdakwa Lewat Penasihat Hukumnya Mengajukan Bukti Yang Berita Acara
Pemeriksaan dan Kartu I.P.W.I Yang Menjelaskan bahwa :
 Bahwa Terdakwa Telah pernah mengikuti Assemen dr ahli pada tanggal 27 November
2018

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 10
 Bahwa Terdakwa Telah Menjalani pemeriksaan selama 4 kali sebelum ditangkap atas
kasus Yang Sama di pengadilan Negeri malili
 Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terdakwa merupakan pengguna Intensif
Amp+Meth(Sabu) 2 Kali seminggu
 Bahwa Terdakwa Ketika Tidak menggunakan shabu maka terdakwa merasa tidak nyaman ,
Gelisah ,nyeri diseluruh badan dan rasa ingin marah
 Bahwa terdakwa diagnose F.15.24 ( Bermasalah dengan ganguan Mental Prilaku akibat
Penggunaan stimulant PPDGJ IIII)
 Bahwa Untuk Mengobati Kecanduan Terdakwa Harusnya Dilakukan rehabilitasi.

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian

B. ASPEK YURIDIS
 DAKWAAN Pasal 112 ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang
Narkotika Yang unsur-unsurnya sebagai berikut:
1. Setiap Orang;
2. Tanpa Hak atau Melawan Hukum Memiliki, Menyimpan, Menguasai atau Menyediakan
Narkotika Golongan I bukan Tanaman;

Bahwa terhadap unsur-unsur diatas maka kami akan mempertimbangkan lebih lanjut


dibawah ini.

1. Setiap Orang.
 Bahwa unsur ini telah dipertimbangkan dalam pertimbangan unsur ke-1 pada dakwaan
PERTAMA diatas dan didalam penjelasan tersebut, unsur ini dinyatakan telah
terpenuhi sehingga penjelasan hukum tersebut dianggap turut dipertimbangan dalam
unsur ke-1 pada dakwaan Kedua  ini;
2. Tanpa Hak atau Melawan Hukum Memiliki, Menyimpan, Menguasai atau
Menyediakan Narkotika Golongan I bukan Tanaman;
 Bahwa unsur Tanpa Hak telah dipertimbangkan dalam pertimbangan unsur Tanpa Hak
pada dakwaan PERTAMA diatas sehingga penjelasan Tanpa Hak tersebut dianggap
turut dipertimbangan dalam unsur ke-2 pada dakwaan Kedua ini;
 Bahwa benar, pada hari Sabtu Tanggal 20 Juli 2019, sekitar Pukul 11.30 Wita
bertempat didalam kamar tahanan Nomor 10 Blok Delima, pada saat saksi SYAMSUL
BAHRI, SH, saksi ABD HARUN dan saksi IRFANDI MAULANA sedang
melakukan tugas rutin yang yaitu mengontrol kamar narapidana dan kamar tahanan
titipan lalu pada saat berada didepan kamar tahanan Nomor 10 Blok Delima saksi
SYAMSUL BAHRI, SH, saksi ABD HARUN dan saksi IRFANDI MAULANA
melihat saksi PRIYO memegang bungkusan rokok merk Marlboro lalu saksi
SYAMSUL BAHRI, SH meminta rokok tersebut dan pada saat dibuka bungkusan
rokoknya namun isi bungkusan rokok tersebut adalah Narkotika jenis shabu dan

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 11
setelah ditanyakan kepada saksi PRIYO dan saksi PRIYO mengatakan bahwa
bungkusan rokok tersebut adalah milik Terdakwa ALBUDI PUTRA.
Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dari Pusat
Laboratorium Forensik Polri Cabang makassar Nomor Lab : 3047/NNF/VII/2019
Tanggal 15 Agustus 2019 yang dibuat oleh I GEDE SUARTHAWANS, Si, M.Si,
HASURA MULYANI, Amd dan SUBONO SOEKIMAN masing-masing selaku
pemeriksa yang dibuat dibawah sumpah jabatan dimana berdasarkan pemeriksaan
terhadap barang bukti dari Kepolisian Resor Luwu Utara berupa :
 2 (Dua) paket plastik berisikan Kristal bening dengan berat netto 0,0715 gram
diberi Nomor barang bukti 7293 A/2019/NNF
 1 (Satu) batang pipet plastik bening berisikan kristal bening dengan berat netto
0,0370 gram diberi Nomor barang bukti 7293 B/2019/NNF
 1 (satu) botol kaca berisi urine diberi Nomor barang bukti 7294/2019/NNF
 Semua barang bukti tersebut diatas adalah milik Terdakwa ALBUDI PUTRA
Alias BUDI Bin MUH. NURDIN SAHID
Kesimpulan
Setelah dilakukan pemeriksaan secara Laboratoris Kriminalistik disimpulkan
bahwa :
7293 A/2019/NNF, 7293 B/2019/NNF dan 7294/2019/NNF seperti tersubut
diatas adalah Positif mengandung Metamfetamina
Bahwa Terdakwa ALBUDI PUTRA Alias BUDI Bin MUH. NURDIN
SAHID tidak dapat menunjukkan ijin dari pihak yang berwenang untuk menjual,
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan dan juga menggunakan
Narkotika jenis shabu
 Bahwa benar, Narkotika jenis shabu yang ditemukan tidak digunakan untuk
kepentingan kesehatan atau pengembangan Ilmu Pengetahuan
 Bahwa dari uraian pertimbangan tersebut diatas, Penasihat Hukum berpendapat bahwa
perbuatan Terdakwa in casu tidak memenuhi kriteria sebagaimana terdapat dalam
unsur ke-2 tersebut sehingga perbuatan Terdakwa tidak terbukti dalam melanggar
dakwaan Penuntut Umum tersebut;
Unsur “Memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan 1
bukan Tanaman”
 Bahwa Sebagai Pemakai narkotika Maka sudah Pasti narkotika tersebut Akan
Dikuasai oleh Pemiliknya Sehingga menurut kami Unsur Ini Tidak terpenuhi
 Bahwa Terdakwa Tidak pernah Terlibat dengan Adanya Peredaran Narkotika
Sehingga Kata menyediakan Pada pasal tersebut tidak Terpenuhi Oleh karena Tidak
Ada Bukti yang menjelaskan bahwa terdakwa melakukan transaksi Jual beli Narkotika
dengan pihak lain

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 12
 Yang dimaksud pengertian Narkotika Golongan 1 menurut penjelasan Pasal 6 ayat (1)
huruf a adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi sangat
tinggi menyebabkan ketergantungan. Dimana jenis-jenis Narkotika Golongan 1
sebagaimana diatur dalam Lampiran 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika.
Maka dari uraian tersebut diatas, Telah Mengabarkan Bahwa Unsur Pasal
112 Ayat 1 UU 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Tidak terpenuhi.
C. TERHADAP PEMBUKTIAN DAKWAAN KEDUA
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian
Bahwa dakwaan Subsider dari perkara ini Adalah :
 Pasal 127 ayat (10) huruf a undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
dengan unsur-unsur sebagai berikut :
 Unsur setiap penyalahguna:
 Unsur narkotika golongan 1 bagi diri sendiri
Unsur “Setiap penyalahgunaan”.
 Bahwa unsur ini telah dipertimbangkan dalam pertimbangan unsur ke-1 pada dakwaan
PERTAMA diatas dan didalam penjelasan tersebut, unsur ini dinyatakan telah
terpenuhi sehingga penjelasan hukum tersebut dianggap turut dipertimbangan dalam
unsur ke-1 pada dakwaan Kedua  ini;

Dengan demikian unsur “setiap orang” telah terbukti secara sah menurut
hukum

 Unsur “Narkotika golongan I bagi diri sendiri”:


Berdasarkan pasal (1) ke -1 Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang
narkotika adalah : “zat atau obat yang bersal dari tamana taua bukan tanaman baik
sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan perubahan
kesadaran, hilangnya rasa,mengurangi sampai mengurangi rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantuangan, yang dibedakan kedalam golongan-golangan terlampir
dalam undang-undang ini”
 Bahwa benar, pada hari Sabtu Tanggal 20 Juli 2019, sekitar Pukul 11.30 Wita
bertempat didalam kamar tahanan Nomor 10 Blok Delima, pada saat saksi SYAMSUL
BAHRI, SH, saksi ABD HARUN dan saksi IRFANDI MAULANA sedang
melakukan tugas rutin yang yaitu mengontrol kamar narapidana dan kamar tahanan
titipan lalu pada saat berada didepan kamar tahanan Nomor 10 Blok Delima saksi
SYAMSUL BAHRI, SH, saksi ABD HARUN dan saksi IRFANDI MAULANA

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 13
melihat saksi PRIYO memegang bungkusan rokok merk Marlboro lalu saksi
SYAMSUL BAHRI, SH meminta rokok tersebut dan pada saat dibuka bungkusan
rokoknya namun isi bungkusan rokok tersebut adalah Narkotika jenis shabu dan
setelah ditanyakan kepada saksi PRIYO dan saksi PRIYO mengatakan bahwa
bungkusan rokok tersebut adalah milik Terdakwa ALBUDI PUTRA.
 Bahwa Oleh karena Payalagunaan Narkotika Yang dilakukan Oleh terdakwa Untuk
Diri Sendiri dan terdakwa Tidak menjual Atau mencari keuntungan dari narkotika
Tersebut maka terdakwa merupakan Penyalagunaan Narkotika Untuk diri Sendiri
 Bahwa Oleh karena terdakwa telah Pernah Menjalani rawat Inap di lembaga
Rehabilitasi peduli Anak Bangsa Sebagai Klien Yang Bermaslah dengan mental
Akibat penggunana Stimulan PPDGJ III) maka Telah mengambarkan bahwa
terdakwa merupakan Sesorang Yang tergolong Adalah Pngguna Narkotika
Bahwa oleh karena seluruh unsur-unsur dalam pasal 127 (1) huruf a Undang-
undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika tersebut diatas, telah terbukti
secara sah dan meyakinkan menurut hukum, maka kami selaku Jaksa Penuntut
Umum berpendapat bahwa dakwaan Kedua yaitu pasal 127 (1) huruf a Undang-
undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika telah terbukti pula secara sah dan
meyakinkan menurut hukum

D. ANALIS HUKUM
Sedikit kami Menjelaskan Berkaitan dalam asas hukum pidana yaitu Geen straf zonder
schuld, actus non facit reum nisi mens sir rea, bahwa tidak dipidana jika tidak ada kesalahan,
maka pengertian tindak pidana itu terpisah dengan yang dimaksud pertanggung jawaban tindak
pidana.

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian

Tindak pidana hanyalah menunjuk kepada dilarang dan diancamnya perbuatan itu dengan
suatu pidana, kemudian apakah orang yang melakukan perbuatan itu juga dijatuhi pidana
sebagaimana telah diancamkan akan sangat tergantung pada soal apakah dalam melakukan
perbuatannya itu si pelaku juga mempunyai kesalahan.

Dalam kebanyakan rumusan tindak pidana, unsur kesengajaan atau yang disebut
dengan opzet merupakan salah satu unsur yang terpenting. Dalam kaitannya dengan unsur
kesengajaan ini, maka apabila didalam suatu rumusan tindak pidana terdapat perbuatan dengan
sengaja atau biasa disebut dengan opzettelijk, maka unsur dengan sengaja ini menguasai atau
meliputi semua unsur lain yang ditempatkan dibelakangnya dan harus dibuktikan.
Sengaja berarti juga adanya kehendak yang disadari yang ditujukan untuk melakukan kejahatan
tertentu. Maka berkaitan dengan pembuktian bahwa perbuatan yang dilakukannya itu dilakukan
dengan sengaja, terkandung pengertian menghendaki dan mengetahui atau biasa disebut

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 14
dengan willens en wetens. Yang dimaksudkan disini adalah seseorang yang melakukan suatu
perbuatan dengan sengaja itu haruslah memenuhi rumusan willens atau haruslah menghendaki apa
yang ia perbuat dan memenuhi unsur wettens atau haruslah mengetahui akibat dari apa yang ia
perbuat.

Disini dikaitkan dengan teori kehendak yang dirumuskan oleh Von Hippel maka dapat
dikatakan bahwa yang dimaksudkan dengan sengaja adalah kehendak membuat suatu perbuatan
dan kehendak untuk menimbulkan suatu akibat dari perbuatan itu atau akibat dari perbuatannya itu
yang menjadi maksud dari dilakukannya perbuatan itu.

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian

Jika unsur kehendak atau menghendaki dan mengetahui dalam kaitannya dengan unsur
kesengajaan tidak dapat dibuktikan dengan jelas secara materiil -karena memang maksud dan
kehendak seseorang itu sulit untuk dibuktikan secara materiil- maka pembuktian adanya unsur
kesengajaan dalam pelaku melakukan tindakan melanggar hukum sehingga perbuatannya itu dapat
dipertanggungjawabkan kepada si pelaku seringkali hanya dikaitkan dengan keadaan serta
tindakan si pelaku pada waktu ia melakukan perbuatan melanggar hukum yang dituduhkan
kepadanya tersebut.

Disamping unsur kesengajaan diatas ada pula yang disebut sebagai unsur kelalaian atau
kelapaan atau culpa yang dalam doktrin hukum pidana disebut sebagai kealpaan yang tidak
disadari atau onbewuste schuld dan kealpaan disadari atau bewuste schuld. Dimana dalam unsur
ini faktor terpentingnya adalah pelaku dapat menduga terjadinya akibat dari perbuatannya itu atau
pelaku kurang berhati-hati.
Wilayah culpa ini terletak diantara sengaja dan kebetulan. Kelalaian ini dapat didefinisikan
sebagai apabila seseorang melakukan sesuatu perbuatan dan perbuatan itu menimbulkan suatu
akibat yang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang, maka walaupun
perbuatan itu tidak dilakukan dengan sengaja namun pelaku dapat berbuat secara lain sehingga
tidak menimbulkan akibat yang dilarang oleh undang-undang, atau pelaku dapat tidak melakukan
perbuatan itu sama sekali.
Dalam culpa atau kelalaian ini, unsur terpentingnya adalah pelaku mempunyai kesadaran atau
pengetahuan yang mana pelaku seharusnya dapat membayangkan akan adanya akibat yang
ditimbulkan dari perbuatannya, atau dengan kata lain bahwa pelaku dapat menduga bahwa akibat
dari perbuatannya itu akan menimbulkan suatu akibat yang dapat dihukum dan dilarang oleh
undang-undang.

B.    ASPEK NON YURIDIS.


Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 15
 Bahwa didalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum sebagai suatu hal yang memberatkan “bahwa
perbuatan Terdakwa menghambat program pemerintah tentang pemberantasan Narkotika”.
PERTANYAAN terbesar adalah apa yang menjadi program pemerintah dalam melakukan
pemberantasan Narkotika saat ini ? sejak diberlakukannya UU No 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika (UU Narkotika) terdapat kebijakan baru dalam pemberantasan Narkotika
sebagaimana tertuang dalam tujuan UU Narkotika yakni “Menjamin pengaturan upaya
rehabilitasi medis dan social bagi Penyalahguna dan Pecandu Narkotika” Tujuan tersebut
kemudian ditegaskan dalam Pasal 54 UU Narkotika yang menyatakan “Pecandu Narkotika dan
Korban Penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial”
Penggunaan kata wajib disini bukan hanyadibebankan kepada Pecandu Narkotika dan
Korban Penyalahgunaan Narkotika, namun juga pemerintah dalam menyediakan
akses terhadap rehabilitasi medis dan sosial, serta pihak-pihak yang secara hukum memiliki
kewenangan untuk menempatkan seseorang kedalam tempat rehabilitasi medis dan rehabilitasi
sosial, baik sebelum maupun sesudah putusan pengadilan sebagaimana diatur dalam  Pasal 13
Peraturan Pemerintah No 25 Tahun 2011 yang menyatakan : Ayat (3) “Pecandu Narkotika
yang sedang menjalani proses peradilan dapat ditempatkan dalam lembaga rehabilitasi medis
dan/atau rehabilitasi sosial”  Ayat (4) “Penempatan dalam lembaga rehabilitasi medis
dan/atau lembaga rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) merupakan
kewenangan penyidik, penuntut umum atau hakim sesuai dengan tingkat pemeriksaan setelah
mendapatkan rekomendasi dari Tim Dokter”
 Apabila   Jaksa   Penuntut   Umum   menyatakan   Terdakwa   menghambat   program
pemerintah, namun tidak bercermin apakah Kita semua sudah menjalankan program
pemerintah sudah secara menyeluruh ?, karena setiap korban yang berjatuhan harus ada yang
bertanggung jawab dengan mekanisme yang
tersedia.  Kebijakan   yang   hanya   menerapkan   pola   pemberantasan   Narkotika,   tanpa  
melihat apakah dia sebagai produsen, bandar, pengedar, pengguna atau pihak yang dijebak
dengan   cara   mengirimkan   mereka   semua   ke   penjara   menimbulkan   berbagai
permasalahan kedepannya tidak hanya terjadi overcapacity yang membengkakan beban negara
dan pelanggaran hak  asasi  manusia namun juga  mengakibatkan tingginya penyebaran
penyakit menular, bertemunya pedagang dan konsumen, transfer ilmu dari pengedar ke
pengguna yang kemudian digunakan karena Penyalah guna Narkotika yang keluar dari
penjara akan sulit mendapatkan pekerjaan dan tidak akan pernah pulih nama baiknya
seperti sedia kala, BUKAN KAH ITU SUDAH SEBUAH HUKUMAN ? kemudianapakah
efek jera yang selama ini di jadikan sebagai alasan pemidanaan untuk menghilangkan
Narkotika sebagai program pemerintah harus dibomberkan dan dibebankan kepada Terdakwa
yang hanya menggunakan narkotika jenis shabu yang beratnya kurang dari 1 Gram.
 Bahwa kami Menilai jika Yang Mulia Majelis Hakim Mengadili Terdakwa dengan pemidanaan
penjara yang berat hanya untuk menjadi Efek Jera buat pengguna - pengguna Narkotika lainnya
adalah tidak memenuhi rasa keadilan buat Terdakwa dan keluarga Terdakwa serta tidak lagi
berdiri pada konsistensi dari HUKUM PIDANA itu sendiri;

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 16
 Bahwa suatu hukuman bukanlah merupakan suatu balas dendam kepada Terdakwa namun lebih
ditekankan sebagai tindakan represif dan mendidik bagi Terdakwa yang telah melakukan suatu
tindak pidana agar kedepan menjadi lebih baik;
 BahwaKebijakan   baru   yang   digunakan   adalah   memutus   mata   rantai   pengguna  
dengan/pengedar   yakni   mencoba   memulihkan   pengguna   dari   kecanduaan   dan  
mengejar pengedar Narkotika, BUKAN MENGEJAR
PENGGUNA  NARKOTIKA dan MELINDUNGI PENGEDAR BESAR;
 Bahwa selain hal tersebut Terdakwa dalam menghadapi Perkaranya pada saat Pemeriksaan
Persidangan  tidak pernah melakukan Perbuatan - Perbuatan yang mengandung cacat Moral 
serta dalam hal jawab menjawab pertanyaan yang dilontarkan pada saat penyidikan sampai
Proses Peradilan sangat Sopan yang berguna untuk memudahkan Aparat/pejabat Penegak
Hukum untuk menemui titik terang dalam hal memutuskan suatu Perkara dan Terdakwa juga
merupakan tulang punggung keluarga yang WAJIB MENAFKAHI keluarganya secara
lahir dan Batin kemudian dari pada itu Terdakwa juga belum pernah dihukum  serta Terdakwa
mengakui terus terang, menyesali perbuatannya dalam Penyalah gunaan Narkotika dan berjanji
tidak akan mengulanginya;

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian

----------------------------------------N A M U N-----------------------------------Menurut pendapat


kami, walaupun perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur pasal dalam dakwaan
Subsider, Kami berpendapat bahwa terdakwa tidak dapat dihukum Penjara Namun harus
diberikan Rehabilitasi Agar terdakwa Dapat Pulih kembali dan bias Terlepas dalam
penggunaan Narkotika
Oleh Karena Setiap Tindak Pidana Mempunyai Golongan Masing-Masing Tindak Pidana
Bahwa Penggolongan pelaku tindak pidana narkotika tersebut dimaksudkan untuk
menunjukkan bahwa tiap kedudukan dan perbuatan pelaku tindak pidana narkotika memiliki
sanksi yang berbeda, karena alangkah tidak adilnya seorang korban atau penyalahguna narkotika
untuk diri sendiri in.casu terdakwa harus dihukum sama beratnya dengan seorang pengedar
narkotika.
Jadi berdasarkan Penggolongan pelaku tindak pidana Narkotika tersebut, penegak hukum
dalam hal ini Penyidik dan Penuntut umum, seharusnya dalam penanganan sebuah kasus narkotika
tidak semata-mata hanya melihat bahwa setiap penyalahguna yang kedapatan membawa atau
memiliki narkotika tersebut harus dikenakan pasal 112, namun sebagai seorang penegak hukum
harus bersikap secara jujur dan adil, menggali fakta yang sebenarnya, apa tujuan seorang

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 17
penyalahguna yang kedapatanmemiliki, menguasai dan membawa narkotika tersebut, apakah
untuk diperdagangkan ataukah untuk digunakan bagi dirinya sendiri,sebagai acuan untuk
menentukan apakah seseorang tersebut adalah penyalahguna bagi diri sendiri atau bukan,
Penasihat Hukum Agung Republik Indonesia telah mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun
2010 tertanggal 7 April 2010 yang dapat dijadikan dasar untuk penerapan ketentuan pidana yang
tepat tentang tujuan seseorang yang sedang menguasai, memiliki, menerima atau membeli
narkotika.
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dalam Putusan Penasihat Hukum Agung


diatas dan dibandingkan dengan perkara ini, kami berpendapat bahwa dakwaan rekan JPU yang
mendakwa dan menuntut Terdakwa dengan pasal 112 ayat (1) UU 35 Tahun 2009 adalah
tidak tepat, karena berdasarkan Fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, terdakwa terbukti
sebagai Penyalahguna Narkotika pasal 127 ayat (1) UU 35 Tahun 2009. Oleh Karena
Terdakwa Bukanlah Bandar Melaikan Sesorang Yang Melakukan Penyalagunaan narkotika Untuk
Diri Sediri sebagaiman pada Pasal pasal 127 ayat (1) UU 35 Tahun 2009
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian

Persoalannya sekarang,apakah Terdakwa dapat dipersalahkan melakukan tindak pidana


yangtidak didakwakan oleh Rekan Jaksa Penuntut Umum ?
Seperti yang kita ketahui bersama definisi Surat Dakwaan adalah “ Surat atau akte yang
memuat rumusan tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa yang disimpulkan dan ditarik
dari hasil pemeriksaan penyidikan, dan merupakan dasar serta landasan bagi Hakim dalam
pemeriksaan di muka sidang pengadilan “, dari definisi tersebut maka dapat di tarik kesimpulan
bahwa Fungsi dan Hakekat Surat Dakwaan adalah sebagai berikut :
BAGI PENUNTUT UMUM
1. Sebagai dasar melakukan penuntutan
2. Sebagai dasar pembahasan yuridis dalam requisitoir
3. Sebagai dasar melakukan upaya hukum

BAGI TERDAKWA / PENASEHAT HUKUM (PH)

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 18
1. Sebagai dasar melakukan pembelaan dalam pledoi
2. Sebagai dasar mengajukan bukti meringankan
3. Sebagai dasar mengajukan upaya hukum

BAGI HAKIM
1. Sebagai dasar melakukan pemeriksaan di sidang pengadilan
2. Sebagai dasar mengambil / menjatuhkan pidana

Oleh karena surat dakwaan merupakan landasan atau dasar pemeriksaan di persidangan
maka Jaksa Penuntut Umum dalammembuat surat dakwaan harus benar-benar cermat, jelas, dan
lengkapsebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang Undang dalam Pasal 143 Ayat(2) huruf
b KUHAP
ANALIS HUKUM TERHADAP PEMBUKTIAN JAKSA PENUNTUT UMUM
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian

Bahwa berdasrkan Pembuktian yang dilakukan pada Persidangan sangat tidaklah


adil bagi diri terdakwa Oleh Karna saksi yang diajukan oleh Rekan Jaksa Penuntut Umum
adalah saksi yang mempunyai Kepentingan akan Perkara Tersebut Sehingga Saksi-saksi
Tersebut sangatlah tidak sesuai dengan Sistematika Saksi sebagaimana dalam Peraturan
Perundang-undangan Sedikit Kami Menjelaskan bahwa mengenai pengertian “saksi”
sebagaimana dimaksud oleh Pasal 1 angka 26 dan angka 27 juncto Pasal 65, Pasal 116 ayat (3)
dan ayat (4), serta Pasal 184 ayat (1) huruf a KUHAP, berdasarkan penafsiran menurut bahasa
(gramatikal) dan memperhatikan kaitannya dengan pasal-pasal lain dalam KUHAP, adalah orang
yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pengadilan
tentang suatu tindak pidana yang dia dengar sendiri, dia lihat sendiri, dan dia alami sendiri. Secara
ringkas, Maka Kami menilai yang dimaksud saksi oleh KUHAP tersebut adalah hanya orang yang
mendengar, melihat, dan mengalami sendiri peristiwa yang disangkakan atau didakwakan;
Menurut Penasihat Hukum, pengertian saksi yang menguntungkan dalam Pasal 65 KUHAP tidak
dapat ditafsirkan secara sempit dengan mengacu pada Pasal 1 angka 26 dan angka 27 KUHAP
saja. Pengertian saksi sebagaimana dinyatakan
dalam Pasal 1 angka 26 dan angka 27 KUHAP memberikan pembatasan bahkan
menghilangkan kesempatan bagi tersangka atau terdakwa untuk mengajukan saksi yang

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 19
menguntungkan baginya karena frasa “ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri”
mensyaratkan bahwa hanya saksi yang mendengar sendiri, melihat sendiri, dan mengalami sendiri
suatu perbuatan/tindak pidana yang dapat diajukan sebagai saksi yang menguntungkan. Padahal,
konteks pembuktian sangkaan atau dakwaan bukan hanya untuk membuktikan apakah tersangka
atau terdakwa melakukan atau terlibat perbuatan/tindak pidana tertentu; melainkan meliputi juga
pembuktian bahwa suatu perbuatan/tindak pidana adalah benarbenar terjadi. Dalam konteks
pembuktian apakah suatu perbuatan/tindak pidana benar-benar terjadi; dan pembuktian apakah
tersangka atau terdakwa benar-benar melakukan atau terlibat perbuatan/tindak pidana dimaksud,
peran saksi alibi menjadi penting, meskipun ia tidak mendengar sendiri, ia tidak meIihat sendiri,
dan ia tidak mengalami sendiri adanya perbuatan/tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka
atau terdakwa; Perumusan saksi dalam Pasal 1 angka 26 dan angka 27 KUHAP tidak meliputi
pengertian saksi alibi, dan secara umum mengingkari pula keberadaan jenis saksi lain yang dapat
digolongkan sebagai saksi yang menguntungkan (a de charge)
bagi tersangka atau terdakwa, antara lain, saksi yang kesaksiannya dibutuhkan untuk
mengklarifikasi kesaksian saksi-saksi sebelumnya, Oleh karena itu, menurut Penasihat Hukum,
arti penting saksi bukan terletak pada apakah dia melihat, mendengar, atau mengalami sendiri
suatu peristiwa pidana, melainkan pada relevansi kesaksiannya dengan perkara pidana yang
sedang diproses; bahwa terkait dengan permasalahan siapa pihak yang memiliki kewenangan
untuk menilai apakah saksi yang diajukan tersangka atau terdakwa memiliki relevansi dengan
sangkaan atau dakwaan, Penasihat Hukum berpendapat bahwa penyidik tidak dibenarkan menilai
keterangan ahli dan/atau saksi yang menguntungkan tersangka atau terdakwa, sebelum benar-
benar memanggil dan memeriksa ahli dan/atau saksi yang bersangkutan; Penasihat Hukum
menilai, kewajiban penyidik untuk memanggil dan memeriksa saksi yang menguntungkan bagi
tersangka tidak berpasangan dengan kewenangan penyidik untuk menilai apakah saksi yang
diajukan memiliki relevansi atau tidak dengan perkara pidana yang disangkakan, sebelum saksi
dimaksud dipanggil dan diperiksa (didengarkan kesaksiannya). Begitu pula dengan kewenangan
jaksa penuntut umum dan hakim untuk menilai relevansi keterangan saksi baru dapat dilakukan
setelah dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan saksi yang diajukan tersangka atau terdakwa,
untuk selanjutnya menentukan apakah tersangka memenuhi semua unsur tindak pidana dan
statusnya layak ditingkatkan menjadi terdakwa; bahwa, menurut Penasihat Hukum, pengaturan
atau pengertian saksi dalam KUHAP, pengujian menimbulkan pengertian yang multitafsir dan
melanggar asas lex certa serta asas lex stricta sebagai asas umum dalam pembentukan

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 20
perundangundangan pidana. Ketentuan yang multitafsir dalam hukum acara pidana dapat
mengakibatkan ketidakpastian hukum bagi warga negara, karena dalam hokum acara pidana
berhadapan antara penyidik, penuntut umum, dan hakim yang memiliki kewenangan untuk
memeriksa dengan tersangka atau terdakwa yang berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum;
Dengan demikian, ketentuan pemanggilan serta pemeriksaan saksi dan/atau ahli yang
menguntungkan bagi tersangka atau terdakwa, sebagaimana diatur dalam Pasal 65 juncto Pasal
116 ayat (3) dan ayat (4) KUHAP, harus ditafsirkan dapat dilakukan tidak hanya dalam tahap
persidangan di pengadilan, tetapi juga dalam tahap penyidikan. Menegasikan hak tersangka atau
terdakwa untuk mengajukan (memanggil dan memeriksa) saksi dan/atau ahli yang
menguntungkan bagi diri tersangka atau terdakwa pada tahap penyidikan, dan hanya memanggil
saksi yang menguntungkan pada tahap pemeriksaan di muka pengadilan saja, merupakan
pelanggaran terhadap Pasal 1 ayat (3) dan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945;
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian

Pengajuan saksi dan/atau ahli, yang menjadi hak tersangka atau terdakwa, di sisi lain
merupakan kewajiban bagi penyidik, penuntut umum, maupun hakim untuk memanggil dan
memeriksa saksi dan/atau ahli a quo. Hal demikian adalah bagian sekaligus penerapan prinsip due
process of law dalam proses peradilan pidana, dan upaya mewujudkan kepastian hukum yang adil
dalam sebuah negara hukum.
Namun demikian, harus tetap diperhatikan bahwa pengajuan saksi atau ahli yang
menguntungkan bagi tersangka atau terdakwa dalam proses peradilan pidana
bukan untuk menghalangi ditegakkannya hukum pidana. Meskipun hak tersangka atau
terdakwa dilindungi oleh hukum acara pidana namun tetap harus diperhatikan batas-batas
kewajaran dan juga kepentingan hukum masyarakat yang diwakili oleh negara;
Sehingga dari Fakta Persidangan Telah mengambarkan bahwa Terdakwa Merupakan
Pengguna narkotika Untuk Diri Sediri Dibuktikan dengan tidak adanya saksi atau
keterangan yang mengatakan bahwa terdakwa Pernah melakukan Proses Transaksi Jual
Beli Untuk keuntungan diri Terdakwa Berdasarkan hal-hal yang kami uraikan diatas maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Surat dakwaan adalah landasan suatu perkara pidana.
2. Terdakwa hanya dapat diadili berdasarkan apa yang didakwakan kepadanya.

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 21
3. Hakim tidak dapat memutus diluar apa yang didakwakan jaksa dalam surat dakwaan.

Hal- hal yang meringankan :


1. Terdakwa bersikap sopan selama dalam persidangan
2. Terdakwa mengakui perbuatannya dan sangat menyesali perbuatannya;
3. Terdakwa Merupakan Generasi Bangsa Yang Mempunyai Harapan dan cita-cita Untuk
Berbakti Bagi Bangsa Dan Negara
4. Bahwa Terdakwa akan mewakafkan dirinya untuk menjadi Relawan Anti Narkotika Kelak
Ketika Terdakwa Keluar dari Penjara
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian

Berdasarkan dalil-dalil yang telah kami sampaikan diatas, dengan memperhatikan


ketentuan Undang-undang dan peraturan-peraturan hukum yang bersangkutan, kami Penasehat
hukum terdakwa memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara No
Nomor: 01/ Pid.Sus/ 2020/ PN.Msb ini agar berkenan memutuskan dalam amar putusan sebagai
berikut :
PRIMER :
1. Menyatakan Terdakwa ALBUDI PUTRA Alias BUDI Bin NURDIN Tidak
bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa Hak dan melawan hukum memiliki,
menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman’’
sebagaimana diatur dan diancampidana dalam pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2009 Tentang Narkotika pada dakwaan kesatu
2. Menyatakan terdakwa ALBUDI PUTRA Als BUDI Bin MUH.NURDIN SAHID
bersalah melakukan tindak pidana “menyalahgunakan Narkotika Golongan 1 Bagi Diri
Sendiri, sebagaimana yang diatur dalam pasal 127 Ayat (1) Huruf a UU 35 tahun 2009
tentang Narkotika
3. Menyatakan Terdakwa Adalah Pecandu Narkotika dan Agar Dilakukan Rehabilitasi Sosial
Pada Lembaga Peduli Anak Bangsa
4. Menetapkan supaya terdakwa ALBUDI PUTRA alias BUDI Bin MUH. NURDIN
membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000- (Dua Ribu Rupiah)

SUBSIDER

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 22
Jika Majelis Hakim Perpendapat Lain Mohon Putusan Yang Seadil-Adilnya
Demikian Pledoi/Nota Pembelaan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini,
atas perhatian dan perkenan Majelis Hakim terhadap Pembelaan ini, kami mengucapkan terima
kasih.

HORMAT KAMI
PENASEHAT HUKUM TERDAKWA

RONAL EFENDI,S.H,M.H,C.PL SARMAWATI,S.H

Office Pusat : Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat – Indonesia


Domisili Sementara Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari Kec.Tomoni, Kab.Luwu Timur
Sulawesi Selatan
The Law May Sleep,But Never Die For The Truth 23

Anda mungkin juga menyukai