Kepada Yth,
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Masamba
Melalui Majelis Hakim yang Memeriksa dan Mengadili
Perkara Pidana Nomor : 01/Pid.Sus/2020/PN Msb
di-
Masamba
Dengan Hormat
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Ronal Efendi.S.H.M.H.C.PL , Sarmawati.S.H Para Advokat / Pemberi Bantuan Hukum dari
KANTOR HUKUM LAW FIRM REI & ASSOCIATES, Berkantor Untuk Sementara
Berdomisli Di Jln. Trans Sulawesi, Desa Lestari, Kecamatan Tomoni,T elp. 0473 232 0971;
Bertindak sebagai Penasihat Hukum Dari ALBUDI PUTRA Als BUDI Bin MUH.NURDIN
Berdasarkan Surat kuasa Khusus Dengan ini, kami tim Penasehat Hukum Terdakwa
menyampaikan Nota Pembelaan sebagai berikut:
PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian
Puji Syukur kita pantjatkan kehadirat Allah SWT, Atas limpahan Rahmat dan Karunianya
kepada kita semua, sehingga Persidangan hari ini berjalan dengan baik, lancar dan tepat waktu
sesuai dengan rencana dan agenda Persidangan yang telah kita sepakati bersama.
Selanjutnya selawat beriring salam kita sampaikan kepada Junjungan Alam Nabi Besar
Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat beliau yang telah memberikan Pedoman dan Suri
Teladan bagi kita semua, sehingga menjadi Tuntunan dan contoh bagi kita semua dalam menjalani
kehidupan dan menjalankan aktivitas di muka bumi ini. Kami sebagai Tim Penasihat Hukum
Terdakwa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Masamba yang telah memeriksa dan mengadili perkara terdakwa dengan penuh kesabaran,
ketekunan serta menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia (HAM) sesuai dengan peraturan yang ada,
berbagai hambatan dan rintangan dapat diselesaikan dengan arif dan bijaksana, pilar-pilar keadilan
masih berdiri kokoh dan tegak lurus di Pengadilan Negeri Masamba Yang Kita Banggakan Ini.
Terlepas dari adanya perbedaan posisi dan pandangan antara Jaksa Penuntut Umum dan
Kami Penasihat Hukum Terdakwa, namun kita semua selalu bersama-sama mencari dan berusaha
Berdasarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum tersebut di atas, kami selaku Penasehat
Hukum, akan mejelaskan secara rinci dan jelas fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, dan
pada kesempatan ini pula kami selaku penasihat hukum terdakwa menyampaikan terima kasih
kepada Majelis Hakim yang terhormat yang telah memimpin persidangan ini dengan penuh
kearifan dan kebijakan serta memberikan kesempatan yang cukup kepada kami untuk melakukan
pembelaan perkara ini. Dan setelah kami mendengar dan membaca surat tuntutan pidana atas
terdakwa ALBUDI PUTRA ALIAS BUDI BIN NURDIN SAHID maka kami selaku penasihat
hukum menyampaikan pembelaan atau pledoi sebagai berikut :
I. SURAT DAKWAAN
Di awal persidangan perkara ini Jaksa Penuntut Umum telah membacakan surat dakwaan
yang pada pokoknya menyatakan bahwa terdakwa telah didakwa dengan dakwaan alternatif
Sebagaimana telah diketahui bahwa Sdr,J aksa Penuntut Umum telah mendakwa Terdakwa
dengan Dakwaan Pasal 112 (1) Huruf A UU RI No.35 Tahun 2009 tentang
Narkotika ATAU Kedua Pasal 127 (1) huruf a UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Atas dasar perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa sebagaimana dalam dakwaan tersebut
dan oleh karena dakwaan disusun secara alternatif, maka setelah penuntut umum memperoleh
fakta-fakta dalam persidangan, maka Jaksa Penuntut Umum menilai bahwa terdakwa telah terbukti
sah dan meyakinkan melakukan perbuatan penipuan yang diancam dengan hukuman pidana
sebagaimana tercantum dalam dakwaan alternatif kedua melanggar Pasal 112 (1) Huruf A UU
RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika
Berdasarkan atas fakta-fakta yang terungkap didalam pemeriksaan dipersidangan berupa
keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa dan barang bukti, guna membuktikan dakwaan Jaksa
Penuntut Umum yang dijadikan dasar dan ruang lingkup pemeriksaan ini adalah terungkap
sebagai berikut :
A. KETERANGAN SAKSI
1. SYAMSUL BAHRI. SH Alias syam Bin MAHMUD.
Saksi dipersidangan bersumpah menurut agama islam, memberikan keterangan yang pada
pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi mengerti dimintai keterangan sekaitan dengan perkara Narkotika.
Bahwa saksi menemukan barang yang di duga Narkotika jenis shabu tersebut
yakni pada hari Sabtu tanggal 20 juli 2019, sekitar pikul 11.30 wita bertempat
d. KETERANGAN TERDAKWA :
terdakwa ALBUDI PUTRA Als BUDI Bin MUH. NURDIN SAHID pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
Bahwa saksi mengerti dimintai keterangan sekaitan dengan perkara Narkotika.
Bahwa saksi PAK SYAM berteman menemukan barang yang diduga narkotika jenis shabu
tersebut yakni pada hari sabtu tanggal 20 juli 2019, sekitar pukul 11.30 wita bertempat
didalam kamar tahanan Nomor 10 Blok Delima tempat terdakwa di tahan.
Bahwa banyak barang yang diduga narkotika jenis shabu yang saksi PAK SYAM temukan
pada saat itu yakni sebanyak 2 (dua) paket kecil dan 1 (satu) pipet pelastik bening didalam
bungkusan rokok bekas merk Marlboro warna merah.
Bahwa bermula ketika terdakwa sedang mandi lalu terdakwa melihat ada pemeriksaan
kamar sel lalu terdakwa meminta kepada saksi PRIYO untuk mengambil bungkusan rokok
yang ada di lemari milik terdakwa.
B. ASPEK YURIDIS
DAKWAAN Pasal 112 ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang
Narkotika Yang unsur-unsurnya sebagai berikut:
1. Setiap Orang;
2. Tanpa Hak atau Melawan Hukum Memiliki, Menyimpan, Menguasai atau Menyediakan
Narkotika Golongan I bukan Tanaman;
1. Setiap Orang.
Bahwa unsur ini telah dipertimbangkan dalam pertimbangan unsur ke-1 pada dakwaan
PERTAMA diatas dan didalam penjelasan tersebut, unsur ini dinyatakan telah
terpenuhi sehingga penjelasan hukum tersebut dianggap turut dipertimbangan dalam
unsur ke-1 pada dakwaan Kedua ini;
2. Tanpa Hak atau Melawan Hukum Memiliki, Menyimpan, Menguasai atau
Menyediakan Narkotika Golongan I bukan Tanaman;
Bahwa unsur Tanpa Hak telah dipertimbangkan dalam pertimbangan unsur Tanpa Hak
pada dakwaan PERTAMA diatas sehingga penjelasan Tanpa Hak tersebut dianggap
turut dipertimbangan dalam unsur ke-2 pada dakwaan Kedua ini;
Bahwa benar, pada hari Sabtu Tanggal 20 Juli 2019, sekitar Pukul 11.30 Wita
bertempat didalam kamar tahanan Nomor 10 Blok Delima, pada saat saksi SYAMSUL
BAHRI, SH, saksi ABD HARUN dan saksi IRFANDI MAULANA sedang
melakukan tugas rutin yang yaitu mengontrol kamar narapidana dan kamar tahanan
titipan lalu pada saat berada didepan kamar tahanan Nomor 10 Blok Delima saksi
SYAMSUL BAHRI, SH, saksi ABD HARUN dan saksi IRFANDI MAULANA
melihat saksi PRIYO memegang bungkusan rokok merk Marlboro lalu saksi
SYAMSUL BAHRI, SH meminta rokok tersebut dan pada saat dibuka bungkusan
rokoknya namun isi bungkusan rokok tersebut adalah Narkotika jenis shabu dan
Dengan demikian unsur “setiap orang” telah terbukti secara sah menurut
hukum
D. ANALIS HUKUM
Sedikit kami Menjelaskan Berkaitan dalam asas hukum pidana yaitu Geen straf zonder
schuld, actus non facit reum nisi mens sir rea, bahwa tidak dipidana jika tidak ada kesalahan,
maka pengertian tindak pidana itu terpisah dengan yang dimaksud pertanggung jawaban tindak
pidana.
Tindak pidana hanyalah menunjuk kepada dilarang dan diancamnya perbuatan itu dengan
suatu pidana, kemudian apakah orang yang melakukan perbuatan itu juga dijatuhi pidana
sebagaimana telah diancamkan akan sangat tergantung pada soal apakah dalam melakukan
perbuatannya itu si pelaku juga mempunyai kesalahan.
Dalam kebanyakan rumusan tindak pidana, unsur kesengajaan atau yang disebut
dengan opzet merupakan salah satu unsur yang terpenting. Dalam kaitannya dengan unsur
kesengajaan ini, maka apabila didalam suatu rumusan tindak pidana terdapat perbuatan dengan
sengaja atau biasa disebut dengan opzettelijk, maka unsur dengan sengaja ini menguasai atau
meliputi semua unsur lain yang ditempatkan dibelakangnya dan harus dibuktikan.
Sengaja berarti juga adanya kehendak yang disadari yang ditujukan untuk melakukan kejahatan
tertentu. Maka berkaitan dengan pembuktian bahwa perbuatan yang dilakukannya itu dilakukan
dengan sengaja, terkandung pengertian menghendaki dan mengetahui atau biasa disebut
Disini dikaitkan dengan teori kehendak yang dirumuskan oleh Von Hippel maka dapat
dikatakan bahwa yang dimaksudkan dengan sengaja adalah kehendak membuat suatu perbuatan
dan kehendak untuk menimbulkan suatu akibat dari perbuatan itu atau akibat dari perbuatannya itu
yang menjadi maksud dari dilakukannya perbuatan itu.
Jika unsur kehendak atau menghendaki dan mengetahui dalam kaitannya dengan unsur
kesengajaan tidak dapat dibuktikan dengan jelas secara materiil -karena memang maksud dan
kehendak seseorang itu sulit untuk dibuktikan secara materiil- maka pembuktian adanya unsur
kesengajaan dalam pelaku melakukan tindakan melanggar hukum sehingga perbuatannya itu dapat
dipertanggungjawabkan kepada si pelaku seringkali hanya dikaitkan dengan keadaan serta
tindakan si pelaku pada waktu ia melakukan perbuatan melanggar hukum yang dituduhkan
kepadanya tersebut.
Disamping unsur kesengajaan diatas ada pula yang disebut sebagai unsur kelalaian atau
kelapaan atau culpa yang dalam doktrin hukum pidana disebut sebagai kealpaan yang tidak
disadari atau onbewuste schuld dan kealpaan disadari atau bewuste schuld. Dimana dalam unsur
ini faktor terpentingnya adalah pelaku dapat menduga terjadinya akibat dari perbuatannya itu atau
pelaku kurang berhati-hati.
Wilayah culpa ini terletak diantara sengaja dan kebetulan. Kelalaian ini dapat didefinisikan
sebagai apabila seseorang melakukan sesuatu perbuatan dan perbuatan itu menimbulkan suatu
akibat yang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang, maka walaupun
perbuatan itu tidak dilakukan dengan sengaja namun pelaku dapat berbuat secara lain sehingga
tidak menimbulkan akibat yang dilarang oleh undang-undang, atau pelaku dapat tidak melakukan
perbuatan itu sama sekali.
Dalam culpa atau kelalaian ini, unsur terpentingnya adalah pelaku mempunyai kesadaran atau
pengetahuan yang mana pelaku seharusnya dapat membayangkan akan adanya akibat yang
ditimbulkan dari perbuatannya, atau dengan kata lain bahwa pelaku dapat menduga bahwa akibat
dari perbuatannya itu akan menimbulkan suatu akibat yang dapat dihukum dan dilarang oleh
undang-undang.
BAGI HAKIM
1. Sebagai dasar melakukan pemeriksaan di sidang pengadilan
2. Sebagai dasar mengambil / menjatuhkan pidana
Oleh karena surat dakwaan merupakan landasan atau dasar pemeriksaan di persidangan
maka Jaksa Penuntut Umum dalammembuat surat dakwaan harus benar-benar cermat, jelas, dan
lengkapsebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang Undang dalam Pasal 143 Ayat(2) huruf
b KUHAP
ANALIS HUKUM TERHADAP PEMBUKTIAN JAKSA PENUNTUT UMUM
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan
Pengunjung Sidang Sekalian
Pengajuan saksi dan/atau ahli, yang menjadi hak tersangka atau terdakwa, di sisi lain
merupakan kewajiban bagi penyidik, penuntut umum, maupun hakim untuk memanggil dan
memeriksa saksi dan/atau ahli a quo. Hal demikian adalah bagian sekaligus penerapan prinsip due
process of law dalam proses peradilan pidana, dan upaya mewujudkan kepastian hukum yang adil
dalam sebuah negara hukum.
Namun demikian, harus tetap diperhatikan bahwa pengajuan saksi atau ahli yang
menguntungkan bagi tersangka atau terdakwa dalam proses peradilan pidana
bukan untuk menghalangi ditegakkannya hukum pidana. Meskipun hak tersangka atau
terdakwa dilindungi oleh hukum acara pidana namun tetap harus diperhatikan batas-batas
kewajaran dan juga kepentingan hukum masyarakat yang diwakili oleh negara;
Sehingga dari Fakta Persidangan Telah mengambarkan bahwa Terdakwa Merupakan
Pengguna narkotika Untuk Diri Sediri Dibuktikan dengan tidak adanya saksi atau
keterangan yang mengatakan bahwa terdakwa Pernah melakukan Proses Transaksi Jual
Beli Untuk keuntungan diri Terdakwa Berdasarkan hal-hal yang kami uraikan diatas maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Surat dakwaan adalah landasan suatu perkara pidana.
2. Terdakwa hanya dapat diadili berdasarkan apa yang didakwakan kepadanya.
SUBSIDER
HORMAT KAMI
PENASEHAT HUKUM TERDAKWA