Anda di halaman 1dari 7

PUTUSAN

NOMOR : 20175/PID.B/2023/PN.PLG

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Palembang, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Pidana dengan
Acara Pemeriksaan Biasa, dalam tingkat peradilan pertama, bersidang di gedung yang telah
ditentukan untuk itu di Jalan Kapten A. Rivai No. 1 6 Palembang , telah menjatuhkan Putusan
sebagai berikut, dalam perkara dari Terdakwa :
Nama lengkap : ILHAM WAHYUDI
Tempat lahir : Palembang
Umur/Tgl. Lahir : 24 Tahun/ 20 November 2001
Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No.1 Palembang
Agama : Islam
Pekerjaan : Serabutan
Pendidikan : SMA Tamat
Dalam hal ini, Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukumnya yang ditunjuk oleh Majelis
Hakim bernama M. RIZKI ALFAJRI,S.H.,M.H. dan PRINADYA FEBBY SUSRIZA, S.H.,M.H.

Pengadilan Negeri tersebut ;


Setelah mendengar :
1. Surat Dakwaan Penuntut Umum yang telah dibacakan di muka persidangan ;
2. Saksi-saksi yang didengar keterangannya dibawah sumpah di muka persidangan ;
3. Terdakwa yang didengar keterangannya di muka persidangan ;
Menimbang, bahwa dipersidangan telah mendengar Tuntutan Pidana/ Requisitoir dari Penuntut
Umum yang telah dibacakan di muka persidangan yang isinya pada pokoknya sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa ILHAM WAHYUDI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “Mencoba melakukan pemerkosaan dan melakukan penganiayaan”
melanggar pasal 285 KUHP jo. Pasal 53 KUHP sebagaimana dalam dakwaan kami ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dikurangi selama
Terdakwa berada dalam tahanan sementara ;
3. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) buah Kemeja Bewarna Hijau.
4. Menetapkan agat Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa dalam persidangan Penasehat Hukum dan Terdakwa mengajukan
pembelaan diri / Pledoi secara lisan yang dilakukan oleh Terdakwa dimuka persidangan, yang pada
pokoknya sebagai berikut :
- Terdakwa memohon keringanan hukuman ;
- Terdakwa telah mengakui kesalahan dan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya ;
- Terdakwa menjadi tulang punggung Keluarga ;
Menimbang, bahwa atas pembelaan/ pleodi tersebut Jaksa Penuntut Umum menanggapinya yang
pada pokoknya sebagai bertetap pada Tuntutannya/ requisitoir ;
Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah melakukan tindak pidana
dengan dakwaan sebagai berikut :

Halaman 1
DAKWAAN
----Bahwa la terdakwa ILHAM WAHYUDI pada hari Selasa tanggal 17 Januari 2023 sekitar Jam
21.00 WIB atau setidak- tidaknya pada suatu waktu lain dalam. bulan Januari tahun 2023 atau
bertempat di Jl.Kolonel Atmo Palembang setidak-tidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk
Kota Palembang. Hukum Pengadilan Negeri Palembang, mencoba dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan memaksa seorang wanita yaitu, bersetubuh dengan dia diluar perkawinan, jika niat untuk
itu telah ternyata, dari adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan
semata-mata disebabkan karena kehendaknya sendiri yang dilakukan terdakwa, Bahwa akibat
perbuatan terdakwa,mengalami sebagaimana diterangkan datam kesaksian korban, sebagai berikut:
Keadaan umum Sadar
Anggota gerak atas : 1. Luka lecet + memar dipunggung kanan kiri
2. Luka lecet + memar ditangan kanan dan kiri
Anggota gerak bawah : 1. Luka lecet+ Memar dipaha kanan dan kiri
2. Luka lecet dikaki kanan dan kiri

DIAGNOSA DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN


DIAGNOSA :
Luka lecet + Memar akibat ruda paksa benda tumpul tekanan sedang , KESIMPULAN:
Oleh karena hal tersebut diatas maka terjadi halangan dalam beraktifitas
-----Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dengan pasal 285 KUHP Jo pasal
53 KUHP.
Menimbang, bahwa atas surat dakwaan tersebut Penasehat Hukum dan Terdakwa telah
mengerti dan tidak mengajukan keberatan/ eksepsi ;
Menimbang, bahwa di persidangan telah didengar saksi-saksi yang diajukan oleh Jaksa
Penuntut Umum (a charge), yang memberikan keterangan di bawah sumpah, keterangan saksi mana
isinya pada pokoknya sebagai berikut : -------
1. Saksi ICA PARERA:
• Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 17 Januari 2023 sekitar jam 18.30 WIB terdakwa dan
korban sedang duduk berduaan di depan pintu kontrakan berlokasi di Jl.Kolonel Atmo
Palembang, sambil minum dan ngobrol. Beberapa saat setelah itu terdengar suara gebrakan
pintu dan terdengar samar-samar teriakan dari korban.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya ;
2. Saksi ALDI APRIA YUMARTA :
• Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 17 Januari 2023 sekitar jam 18.30 WIB , Korban
menceritakan kalau ia diperkosa oleh terdakwa, pacarnya sendiri. Pada awalnya, korban
mengatakan bahwa malam itu berjalan seperti biasa. Namun lama kelamaan pacarnya seperti
tidak terkontrol.
• Bahwa benar korban mengeluhkan rasa perih di punggug, kedua tangan dan pahanya.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya ;
3. Saksi FENNY PRANSISCA:
• Bahwa benar korban merupakan anak dari Surya Alam. Sejak kejadian tersebut mulai pada
hari Selasa tanggal 17 Januari 2023, korban tidak pulang ke rumah yang biasanya setiap 3

Halaman 2
hari sekali pulang. Setelah ditanya, korban mengaku bahwa ia telah di perkosa terdakwa.
• Bahwa benar perilaku korban saat di rumah berubah sangat signifikan. Yang biasanya ceria
jadi terlihat murung, tatapannya kosong, tidak mau makan dan selalu mengurung diri di
kamarnya. Korban juga sering menangis ketika tengah malam, dan samar-samar terdengar ia
memanggil nama terdakwa.
• Bahwa benar bahwa terdakwa merupakan pacar korban
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya ;
4. Saksi AHLI:
• Bahwa benar terdakwa tidak mengalami gangguan kejiwaan dengan dibuktikan dengan hasil
tes kejiwaan.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya ;

Menimbang, bahwa sebagaimana diketahui Pasal 183 KUHAP, UU. No. 8 Tahun 1981 telah
menentukan bahwa : “Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila
dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak
pidana benar-benar terjadi dan bahwa Terdakwalah yang bersalah melakukannya”. Sedangkan
alat bukti yang sah tersebut menurut ketentuan pasal 184 KUHAP ialah a. keterangan saksi, b.
keterangan ahli, c. surat, d. petunjuk dan e.keterangan Terdakwa ;

Menimbang, bahwa yang menjadi dasar pemeriksaan Terdakwa di persidangan dan atau
dasar untuk mengambil keputusan adalah Surat Dakwaan (sesuai
pasal 143, jo pasal 182 ayat (3) dan (4) KUHAP jo. Putusan MARI tanggal 16 Desember 1976 No.
68/K/ Kr/1973, dan untuk dapat mempersalahkan seseorang dalam suatu tindak pidana menurut 183
KUHAP hakim mendasari adalah sekurang- kurangnnya dua alat bukti yang sah disertai
keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa Terdakwa yang bersalah
melakukannya dan atau perbuatannya telah memenuhi semua unsur-unsur delik (vide pts MARI
tanggal 11 Juni 1979 No. 163 K/Kr/1977) ;

Menimbang, bahwa kini tibalah saatnya bagi Majelis Hakim untuk mempertimbangkan
secara cermat satu persatu, apakah Terdakwa terbukti atau tidak melakukan tindak pidana
sebagaimana didakwakan oleh Penuntut Umum dalam dakwaannya tersebut, dengan sebagai
berikut ;

Menimbang, bahwa apabila memperhatikan penyusunan Dakwaan Penuntut Umum di


muka, maka dapatlah diketahui dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum adalah bersifat Kumulatif
dimana Majelis Hakim akan mempertimbangkan satu-persatu dakwaan tersebut ;

Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa oleh Penuntut Umum telah melakukan tindak
pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan : Pasal 285 jo. Pasal 53 KUHP ;

Menimbang, bahwa dari dakwaan tersebut diatas Majelis Hakim akan mempertimbangkan
dan membuktikan unsur-unsur yang dimulai dari dakwaan Kesatu yang pada pokoknya sebagai
berikut :
1. Unsur : Barang Siapa ;
2. Unsur : Dengan Kekerasan ;
3. Unsur : Memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia diluar perkawinan ;

Halaman 3
4. Unsur : Mencoba melakukan tindak kejahatan dengan niat untuk itu telah ternyata dan adanya
permulaan pelaksanaan ;

Menimbang, bahwa dari dakwaan tersebut diatas Majelis Hakim akan mempertimbangkan
dan membuktikan unsur-unsur yang pada pokoknya sebagai berikut :
Ad.1 Barang Siapa :

Menimbang, bahwa “barang siapa” adalah merujuk kepada manusia sebagai subjek
hukum pidana yang memiliki hak dan kewajiban serta mampu bertanggung jawab atau dianggap
cakap atas perbuatan pidana yang dilakukan ;

Menimbang, bahwa selama persidangan perkara ini telah dihadapkan Terdakwa ANINDYA
ATTAYA NAUFAL yang identitasnya adalah sebagaimana tersebut pada awal putusan dan
terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani yang telah mampu menjawab semua pertanyaan
yang diajukan kepadanya, dinilai cakap dalam melakukan perbuatan hukum serta mampu untuk
dimintai pertanggung jawaban atas perbuatan pidana yang dilakukannya sehingga Terdakwa yang
bersangkutan adalah merupakan subjek hukum dalam perbuatan pidana tersebut ;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi ;


Ad.2 Dengan Kekerasan :

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “kekerasan” yaitu Kekerasan (Ing. violence,
dari Lat. violare "memakai kekuatan") yang artinya pemakaian kekuatan untuk melukai,
membahayakan, merusak harta benda atau orang secara fisik maupun psikis ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan yang disesuaikan dengan saksi korban
dan keterangan Terdakwa serta didukung oleh alat bukti visum bahwa Terdakwa melakukan
perbuatan persetubuh dengan korban dalam keadaan sadar dan dikehedaki oleh Terdakwa. Perbuatan
tersebut dilakukan Terdakwa pada hari Selasa tanggal 17 Januari 2023 sekitar jam 21.00 wib,
dimana pada awalnya, malam itu berjalan seperti biasa. Namun lama kelamaan terdakwa seperti
tidak terkontrol.

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi ;


Ad.3 Memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia diluar perkawinan ;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur melakukan kekerasan atau ancaman
kekerasan adalah suatu tindakan atau perbuatan seseorang yang membuat orang lain merasa sakit
secara fisik atau mental/ phisikis akibat perbuatan kekerasan tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan dimana menurut keterangan


saksi-saksi dan saksi korban dimana Terdakwa melakukan persetubuhan dengan saksi korban dengan
cara paksaan dengan kekerasan sehingga mengakibatkan saksi korban merasa sakit secara fisik dan
phisikis ;

Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa dengan menyetubuhi korban adalah suatu


perbuatan melanggar hukum dimana Terdakwa melakukan hubungan suami istri dengan saksi korban
tanpa ikatan suatu perkawinan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang
perkawinan dan Undang-undang perkawinan, sedangkan apa yang dilakukan oleh Terdakwa kepada
saksi korban tidak melalui proses suatu perkawinan ;

Halaman 4
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi ;
Ad.4 Mencoba melakukan tindak kejahatan dengan niat untuk itu telah ternyata dan adanya
permulaan pelaksanaan;

Menimbang, bahwa sebagaimana keterangan saksi-saksi, saksi korban dan keterangan


Terdakwa dimana Terdakwa akan menyetubuhi korban didahului dengan niat membujuk saksi
korban dengan jalan-jalan ketempat kontrakan si korban, setelah sampai ditempat tujuan, Terdakwa
berniat ingin menyetubuhi saksi korban dimana untuk memuluskan niat atau mencoba menyetubuhi
saksi korban, Terdakwa mendahului dengan memaksa masuk korban kedalam rumah kontrakan,

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi ;

Menimbang, bahwa karena semua unsur-unsur dalam Dakwaan pasal 285 KUHP telah
terpenuhi dan atau Terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana tersebut dan tidak mempunyai alasan-alasan penghapus kesalahan atau pengecualian
pemindanaan (Straf Uitsluiting Gronden), maka oleh karena itu Terdakwa harus dijatuhi pidana atau
hukuman yang setimpal dengan kesalahan ;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah terbukti unsur- unsur dalam dakwaan yang
di dakwakan oleh Penuntut Umum maka demi mempersingkat isi putusan maka segala sesuatu yang
termuat dalam berita acara sidang merupakan satu kesatuan dengan putusan ;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana kepada Terdakwa maka
terlebih dahulu akan mempertimbangkan hal- hal atau keadaan yang memberatkan dan yang
meringankan, sebagai berikut :
Hal-hal yang memberatkan :
• Perbuatan Terdakwa merupakan perbuatan melawan hukum ;
• Terdakwa merasa malu akibat perbuatan Terdakwa ;
• Perbuatan Terdakwa mengakibatkan saksi korban mengalami luka lecet dan memar ;
Hal-hal yang meringankan :
• Bahwa Terdakwa mengakui dan menyesali atas perbuatannya dan berjanji tidak akan
mengulangi lagi melakukan perbuatannya ;
• Bahwa Terdakwa bersikap sopan dipersidangan ;
• Terdakwa telah memberi biaya pengobatan kepada saksi korban sebesar Rp2.000.000,- (dua juta
rupiah) ;

Menimbang, bahwa Terdakwa ada mengajukan permohonan keringanan hukuman,


mengenai ini Mejelis Hakim akan mempertimbangkan serta menghubungkan dengan keadaan yang
memberatkan dan meringankan, supaya berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan nanti kepada
Terdakwa benar-benar memenuhi rasa keadilan dan setimpal dengan kesalahan, disamping itu juga
untuk menjadikan Terdakwa sadar akan hukum, jerah dan lebih daripada itu juga bersifat mendidik,
sehingga menimbulkan dampak agar perbuatan Terdakwa tersebut tidak ditiru oleh orang lain dan
diharapkan Terdakwa tidak mengulangi lagi perbuatannya, dan dengan demikian bagi Majelis
Hakim, pidana yang dijatuhkan nanti telah memenuhi tujuan pemindaan yakni yang bersifat
Preventif, Korektif, dan Edukatif (sesuai dengan putusan MARI No. 572 K/ Pid/2003, tanggal 12
Februari 2004) ;

Halaman 5
Menimbang, bahwa mengenai waktu selama Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan ;

Menimbang, bahwa karena Terdakwa berada dalam tahanan dan memenuhi syarat-syarat
penahanan yang ditentukan dalam pasal 21 ayat (1) KUHAP, maka penahanan Terdakwa tetap
dipertahankan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 197 ayat (1) huruf i jo pasal 222 ayat (1)
KUHAP, karena Terdakwa dinyatakan telah terbukti bersalah dan atau dijatuhi pidana, maka kepada
Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar
putusan ini ;

Memperhatikan, ketentuan pasal 285 jo. Pasal 53 KUHP, Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang KUHAP, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, serta
perundang-undangan lain yang berhubungan dengan perkara ini ;
MENGADILI:

- Menyatakan Terdakwa ILHAM WAHYUDI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “Percobaan Pemerkosaan dan Penganiayaan ;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa ILHAM WAHYUDI oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 7 (tujuh) bulan ;
- Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari
pidana yang dijatuhkan ;
- Memerintahkan supaya Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
- Memerintahkan berang bukti berupa : 1 (satu) buah Kemeja Bewarna Hijau. dikembalikan
kepada terdakwa saksi ILHAM WAHYUDI
- Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,- (SEPULUH RIBU
RUPIAH).

Demikian diputuskan dalam rapat permusyarawatan Majelis Hakim Negeri Palembang


pada hari Rabu tanggal 16 Maret 2023 oleh kami RAMAYANTI, S.H. M.H., sebagai Ketua Majelis,
serta DWI NUR SAFITRI, S.H. M.H., dan RECHA TIANTRI ADIA MEKA, S.H. M.H., masing-
masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana telah pula diucapkan pada persidangan yang terbuka
untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Majelis Hakim tersebut dengan dibantu oleh M.
HADID ANUGRAH PRATAMA sebagai Panitera pada Pengadilan Negeri Palembang serta dihadiri
oleh SINDRI AYUNINGTIAS DAN NANDA WIDYA KUSUMA sebagai Jaksa Penuntut Umum
pada Pengadilan Negeri Palembang, Terdakwa beserta kuasa hukumnya bernama M. RIZKI
ALFAJRI,S.H.,M.H. dan PRINADYA FEBBY SUSRIZA, S.H.,M.H.----

Halaman 6
Palembang, 16 Maret 2023

HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

DWI NUR SAFITRI,S.H.,M.H. RAMAYANTI, S.H.,M.H.

RECHA TIANTRI ADIA


MEKA ,S.H.,M.H

PANITERA

M. HADID ANUGRAH
PRATAMA

Halaman 7

Anda mungkin juga menyukai