Surat As-Sajdah merupakan surat ke 32 dalam Al-Qur’an. Surah ini terdiri dari 30 ayat
yang seluruhnya diturunkan di kota Makkah. Dengan demikian Surah As-
Sajdah tergolong Surat Makkiyah.
Hampir semua mufasir sepakat bahwa Surah As-Sajdah ini termasuk dalam periode
Makkah akhir, dan bahwa surah tersebut diwahyukan segera setelah Surah Al-Mu’minun
(“Orang-Orang Beriman”). Pendapat yang dikemukakan oleh beberapa mufasir bahwa
ayat 16-20 diwahyukan di Madinah bersifat spekulatif semata dan tidak perlu
dipertimbangkan dengan serius.
Kata kunci yang akhirnya diterima sebagai “judul” surah ini tercantum dalam ayat 15.
Sekali-kali tidak, tetapi [dengan mengatakan ini,] mereka mengingkari kebenaran bahwa
mereka ditakdirkan untuk bertemu dengan Pemelihara mereka!
Perhatikanlah, dalam yang demikian ini, sungguh terdapat pesan-pesan: maka, tidakkah
mereka mendengarkan?
Surah As-Sajdah Ayat 27
ُز فَنُ ْخ ِر ُج بِ ِه َزرْ عًا تَْأ ُك ُل ِم ْنهُ َأ ْن َعا ُمهُ ْم
ِ ض ْال ُجر
ِ ْق ْال َما َء ِإلَى اَأْلر
ُ َأ َولَ ْم يَ َر ْوا َأنَّا نَسُو
ُون
َ ْصر ِ َوَأ ْنفُ ُسهُ ْم ۖ َأفَاَل يُب
27. Tidakkah mereka perhatikan bahwa Kami-lah yang menghalau hujan ke atas tanah
kering yang tandus dan, dengan demikian, menumbuhkan tanam-tanaman yang darinya
binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri makan? Maka, tidakkah mereka
dapat melihat [kebenaran tentang adanya kebangkitan]?
Sesuai versi The Message of the Quran oleh Muhammad Asad (Leopold Weiss)