Anda di halaman 1dari 4

Hubungan Al-Qur’an Dengan Ilmu Astronomi

Didalam tafsir klasik kita hanya akan mendapatkan bentuk bentuk penafsiran yang
tradisional, yang dimaksud tradisional adalah al-Qur’an dengan al-Qur’an, hadist nabi, qaul
sahabat, tabi’in, dan syair arab. Namun dengan lambat launnya perkembangan zaman ada
perubahan yang terjadi dimana ada kajian tafsir modern-kotemporer. Dimana banyak sekali
variasi tafsir al-Qur’an yang ada. Seperti tafsir bercorak sastrawi,hingga bercorak ilmiah
(saintific interpretation). Namun di dua corak tersebut masih dibagi menjadi banyak hal
lainnya. Namun yang kita bahas saat ini adalah Astronomi.

Ilmu astronomi sendiri sudah dikenal masyarakat Arab sebelum kedatangan islam di
Arab. Dan dalam kitab-kitab tafsir sebenarnya sudah banyak kajian-kajian menganai
astronomi. Mengapa demikian? Karena di Al-qur’an banyak menyinggung mengenai
astronomi namun tak menjelaskan secara dalam terkait ilmu tersebut dan terkadang sulit
membuktikan kebenarannya secara ilmiah. Namun di era yang sudah berkembang berbagai
teknologi, mulai banyak hal yang terungkap.

Dalam penafsiran al-Qur’an dengan pendekatan ilmu astronomi diperlukan patokan


yang sudah benar atau terbukti faktanya dan sudah baku. Mengapa demikian, karena sudah
menjadi ciri khas ilmu pengetahuan sains bahwa akan selalu berkembang di kemudian hari.
Bisa jadi paham yang ada sekarang tidak benar di pembuktian yang akan datang. Misal
paham mengenai geosentris yang dikemudian hari tidak terbukti dan yang benar adalah
heliosntris.

Di al-Qur’an banyak sekali ayat yang membahas tentang astronomi. Dan sekarang
kita akan mengupas misteri satu-persatu. Dua tahun yang lalu para astronom menemukan 7
planet batuan yang mengelilinngi bintang TRAPPIST-1, yang berjarak 40 tahun cahaya dari
Bumi. Sistem planet ini ditemukan dengan mengamati kedipan cahaya bintang saat planet
melintasinya. Pengamatan dilakukan dengan teleskop Spitzer milik NASA dan teleskop
TRAPPIST di Observatorium La Silla, Chile. Hasil penelitian ini diunggah di jurnal
naturepada tanggal 22 februari 2017. 7 eksoplanet ini berukuran seperti bumi dengan 3
diantaranya berada di zona layak huni. Penemuan ini bisa dijadikan jawaban terkait teka-teki
dalam menemukan lingkungan layak huni yang telah disebutkan di al-Qur’an.

ّ ٰ ‫ْب فِ ْي ِه ۗ  َفا َ َبى‬ ۤ


‫الظلِم ُْو َن ِااَّل ُكفُ ْورً ا‬ َ ‫ض َقا ِد ٌر َع ٰلى اَنْ ي َّْخلُقَ م ِْثلَ ُه ْم َو َج َع َل َل ُه ْم اَ َجاًل اَّل َري‬ ِ ‫اَ َولَ ْم َي َر ْوا اَنَّ هّٰللا َ الَّذِيْ َخلَقَ الس َّٰم ٰو‬
َ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi
adalah Maha Kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan Dia telah
menetapkan waktu tertentu (mati atau dibangkitkan) bagi mereka, yang tidak diragukan lagi?
Maka orang zalim itu tidak menolaknya kecuali dengan kekafiran."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 99)
ۤ
‫ض ِب ٰقد ٍِر َع ٰلى اَنْ ي َّْخلُقَ م ِْثلَ ُه ْم ۗ  َب ٰلی َوه َُو ْال َخـ ٰلّ ُق ْال َعلِ ْي ُم‬
َ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬
ِ ‫ْس الَّذِيْ َخلَقَ الس َّٰم ٰو‬
َ ‫اَ َولَي‬
"Dan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali
yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur itu)? Benar, dan Dia Maha Pencipta,
Maha Mengetahui."
(QS. Ya-Sin 36: Ayat 81)
Disini terlihat jelas bahwa Allah mengajak kita (manusia) untuk memperhatikan, menelaah,
mempelajari, dan memahami semua yang telah diciptakannya.
ُ ُ‫ص َر ۙ  َه ْل َت ٰرى مِنْ ف‬
‫ط ْو ٍر‬ ٍ ُ‫ت طِ َبا ًقا ۗ  َما َت ٰرى فِيْ َخ ْل ِق الرَّ حْ ٰم ِن مِنْ َت ٰفو‬
َ ‫ت ۗ  َفا رْ ِج ِع ْال َب‬ ٍ ‫الَّذِيْ َخلَقَ َسب َْع َس ٰم ٰو‬
"yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu
lihat sesuatu yang cacat?"
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 3)

Langit diciptakan dari singlaritas, yaitu sesuatu yang padu yang muncul dari suatu
ketiadaan. Alam semesta berawal dari sesuatu yang sangat padat dengan suhu yang tinggi
yang kemudian meledak dan berkembang yang disebut dengan peristiwa Big Bang. Menurut
teori Big Bang, alam semesta bergerak dengan cepat pada beberapa mikrodetik pertama.
Selain itu, tidak adanya konsep luar alam semesta yang masih menjadi misteri berimplikasi
massa atau energi kekal di alam semesta. Akibatnya, alam semesta yang semakin besar
menjadikan rapat energi alam semesta pun semakin turun. Alam semesta mendingin seiring
menua. Dengan alam semesta semcam ini, tinjauan termodinamika adianiatik berlaku. Teori
Big Bang didukung dengan penemuan Cosmic Microwave Backround pada tahun
1965. Rapat energi CMB sebagai radiasi jauh melebihi rapat energi radiasi dari bintang-
bintang. Teori Big Bang telah memprediksi kehadiran radiasi semacam ini. Seperti yang kita
ketahui, teori ini diajukan oleh Lamaitre pada tahun 1927. Namun, Al-Qur'an telah
mengabarkannya sekitar 1400 tahun yang lalu.
‫ض َكا َنـ َتا َر ْت ًقا َف َف َت ْق ٰن ُه َما  َۗ و َج َع ْل َنا م َِن ْال َمٓا ِء ُك َّل َشيْ ٍء َحيٍّ  ۗ اَ َفاَل يُْؤ ِم ُن ْو َن‬ ِ ‫اَ َولَ ْم َي َر الَّ ِذي َْن َك َفر ۤ ُْوا اَنَّ الس َّٰم ٰو‬
َ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬
"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu
menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?"
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 30)

Teori Big Bang juga diperkuat dengan penemuan darkmatter yang merupakan
antimateri di ruang angkasa. Hal ini menunjukkan bahwa darkmatter dan materi pernah
menyatu dahulu kala. Peristiwa pemisahan langit dan bumi yang terjadi dengan serta-merta
atas perintah Allah sesuai dengan surah Al-An'am ayat 73

ِ ‫ۗ ع ِل ُم ْال َغ ْي‬


‫ب َو ال َّش َها‬ ُ ‫ـق  َۗ ولَ ُه ْالم ُْل‬
ٰ  ‫ك َي ْو َم ُي ْن َف ُخ فِى الص ُّْو ِر‬ ُّ ‫ـق  َۗ و َي ْو َم َيقُ ْو ُل ُكنْ َف َي ُك ْونُ  ۗ  َق ْولُ ُه ْال َح‬
ِّ ‫ض ِبا ْل َح‬
َ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬
ِ ‫َوه َُو الَّذِيْ َخلَقَ الس َّٰم ٰو‬
‫دَ ِة  َۗ وه َُو ْال َح ِك ْي ُم ْال َخ ِب ْي ُر‬
"Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar), ketika Dia berkata, "Jadilah!"
Maka jadilah sesuatu itu. Firman-Nya adalah benar dan milik-Nyalah segala kekuasaan pada
waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha
Bijaksana, Maha Mengetahui."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 73)

Tak hanya bagaimana alam semesta diciptakan, Allah juga memperluas alam
semesta secara terus menerus.
‫َو ال َّس َمٓا َـء َب َني ْٰن َها ِبا َ يْٮ ٍد َّو ِا َّنا لَم ُْوسِ ع ُْو َن‬
"Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya."
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 47)

Fakta tentang berkembangnya alam semesta ini dibuktikan oleh Hubble, seorang
astronom asal Amerika. Dia mengumpulkan dan menginterpretasikan data hasil observasi
dengan menggunakan teleskopnya. Hubble menemukan bahwa bintang dan galaksi
bergerak saling menjauh satu sama lain dengan menginterpretasikan spektrum galaksi yang
bergeser ke arah warna merah (redshift). Redshift yang terjadi disebabkan oleh pergeseran
Doppler dengan kecepatan radialnya menjauhi kita. Penyataan ini disimpulkan dengan
hukum Hubble. Sehingga kita simpulkan bahwa alam semesta semakin luas.

Tak hanya meluasnnya alam semesta saja yang dijelaskan di dalam al-Qur’an.
bahkan gravitasi saja dijelaskan juga di dalam al-Qur’an.

‫ْس َك ُه َماـ مِنْ اَ َح ٍد م ِّۢنْ َبعْ دِهٖ  ۗ  ِا َّن ٗه َكا َن َحلِ ْيمًا َغفُ ْورً ا‬
َ ‫ض اَنْ َت ُز ْواَل   َۚ ولَِئنْ َزا لَــ َت ۤا اِنْ اَم‬
َ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬ ُ ِ‫اِنَّ هّٰللا َ ُيمْس‬
ِ ‫ك الس َّٰم ٰو‬
"Sungguh, Allah yang menahan langit dan bumi agar tidak lenyap; dan jika keduanya akan
lenyap tidak ada seorang pun yang mampu menahannya selain Allah. Sungguh, Dia Maha
Penyantun, Maha Pengampun."
(QS. Fatir 35: Ayat 41)
‫ض ِااَّل ِب ِا ْذنِهٖ  ۗ اِنَّ هّٰللا َ ِبا ل َّنا‬
ِ ْ‫ك ال َّس َمٓا َء اَنْ َت َق َع َعلَى ااْل َ ر‬
ُ ِ‫ك َتجْ ِريْ فِى ْال َبحْ ِر ِبا َ مْ ِرهٖ   َۗ ويُمْس‬
َ ‫ض َوا ْلـفُ ْل‬
‫هّٰللا‬
ِ ْ‫اَلَ ْم َت َر اَنَّ َ َس َّخ َر لَـ ُك ْم مَّا فِى ااْل َ ر‬
‫س َل َرء ُْوفٌ رَّ ِح ْي ٌم‬
ِ
"Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menundukkan bagimu (manusia) apa yang
ada di bumi, dan kapal yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan
(benda-benda) langit agar tidak jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sungguh, Allah
Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia."
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 65)

Ketika kita masih dibangku SD, kita mempelajari bahwa bulan mengelilingi bumi,
bumi mengelilingi matahari. Lalu bagaimana dengan matahari, apakah dia mengelilingi
sesuatu atau dia tidak mengelilingi sesuatu? Hal tersebut telah dibahas didalam al-Qur’an
pada surah Yasin ayat 38 dan surah al- Anbiya’ ayat 33. Ternyata matahari juga mengelilingi
pusat galaksi.

‫  ٰۗ ذل َِك َت ْق ِد ْي ُر ْال َع ِزي ِْز ْال َعلِي ِْم‬  ‫  َوا ل َّشمْسُ َتجْ ِريْ لِمُسْ َت َقرٍّ لَّ َها‬
"dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Maha
Perkasa, Maha Mengetahui."
(QS. Ya-Sin 36: Ayat 38)
‫ْس َوا ْل َق َم َر ۗ  ُك ٌّل فِيْ َفلَكٍ يَّسْ َبح ُْو َن‬
َ ‫َوه َُو الَّذِيْ َخلَقَ الَّ ْي َل َوا ل َّن َها َر َوا ل َّشم‬
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing
beredar pada garis edarnya."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 33).

Anda mungkin juga menyukai