Anda di halaman 1dari 23

PENCIPTAAN

ALAM SEMESTA
GAGASAN TENTANG
ALAM SEMESTA
• Alam semesta telah ada sejak waktu tak
terbatas.
• Alam semesta tak terbatas dan abadi.
• Filsafat Materialisme:
– Immanuel Kant (abad ke-18)
– Karl Marx (abad ke-19)
– Friedrich Engels (abad ke-19)
– Georges Politzer (abad ke-20)
FILSAFAT MATERIALISME
Alam semesta bukanlah objek yang
diciptakan, jika memang demikian, maka
jagat raya harus diciptakan secara
seketika oleh Tuhan dan muncul dari
ketiadaan. Untuk mengakui penciptaan,
orang harus mengakui, sejak awal,
keberadaan momen ketika alam semesta
tidak ada, dan bahwa sesuatu muncul dari
ketiadaan. Ini pandangan yang tidak bisa
diterima sains (Georges Politzer).
PENGEMBANGAN ALAM SEMESTA DAN
PENEMUAN DENTUMAN BESAR
• Struktur alam semesta tidaklah statis (Alexandra
Friedman , 1922).
• Gagasan alam semesta mengembang
(Lemaitre)
• Penemuan alam semesta mengembang (Edwin
Hubble, 1929).
• Teori Relativitas Umum; alam semesta tidak
mungkin statis (Albert Einstein, 1915).
• Teori Big Bang (Dentuman Besar).
Edwin Hubble
menemukan bahwa
alam semesta
mengembang. Pada
akhirnya dia
menemukan bukti
"Ledakan Besar",
peristiwa besar yang
penemuannya
memaksa ilmuwan
meninggalkan
anggapan alam
semesta tanpa batas
dan abadi.
KEMENANGAN TEORI
DENTUMAN BESAR
• Gagasan tentang adanya radiasi latar
belakang kosmik sisa Dentuman Besar
(George Gamov, 1948).
• Penemuan radiasi latar belakang kosmik
(Arno Penzias dan Robert Wilson, 1965).
• Peluncuran "Cosmic Background
Emission Explorer" (COBE), (George
Smoot dan tim NASA, 1989).
Radiasi Latar Belakang Kosmik yang ditemukan oleh
Penzias dan Wilson dianggap sebagai bukti Ledakan
Besar yang tak terbantahkan oleh dunia ilmiah.
Pernyataan Sir Arthur
Eddington bahwa
"pendapat tentang
permulaan yang tiba-tiba
dari keteraturan alam
sekarang ini bertentangan
denganku," adalah
pengakuan bahwa Ledakan
Besar telah menimbulkan
keresahan di kalangan
materialis.
TANGGAPAN KAUM
MATERIALIS (1)
Jelas sekali, pengakuan itu baik bagi jiwa. Oleh karena
itu, saya akan mulai dengan mengakui bahwa penganut
ateis Stratonis harus merasa malu dengan konsensus
kosmologis dewasa ini. Karena tampaknya para ahli
kosmologi menyediakan bukti ilmiah untuk apa yang
dianggap St. Thomas tidak terbukti secara filosofis;
yaitu, bahwa alam semesta mempunyai permulaan.
Selama alam semesta dapat dengan mudah dianggap
tidak hanya tanpa akhir, namun juga tanpa permulaan,
akan tetap mudah untuk mendesak bahwa
keberadaannya yang tiba-tiba, dan apa pun yang
ditemukan menjadi ciri-cirinya yang paling mendasar,
harus diterima sebagai penjelasan akhir. Meskipun saya
mempercayai bahwa teori itu (alam semesta tanpa
batas) masih benar, tentu saja tidak mudah atau nyaman
untuk mempertahankan posisi ini di hadapan kisah
Dentuman Besar (Filsuf ateis, Anthony Flew)
TANGGAPAN KAUM
MATERIALIS (2)
Secara definisi, waktu adalah dimensi di mana
fenomena sebab-dan-akibat terjadi. Tidak ada
waktu, tidak ada sebab dan akibat. Jika
permulaan waktu sama dengan permulaan alam
semesta, seperti yang dikatakan teorema ruang-
waktu, maka sebab alam semesta haruslah
entitas yang bekerja dalam dimensi waktu yang
sepenuhnya mandiri dan hadir lebih dulu
daripada dimensi waktu kosmos... ini berarti
bahwa Pencipta itu transenden, bekerja di luar
batasan-batasan dimensi alam semesta. Ini
berarti bahwa Tuhan bukan alam semesta itu
sendiri, dan Tuhan juga tidak berada di dalam
alam semesta (Hugh Ross).
SIAPA YANG MENCIPTAKAN ALAM
SEMESTA DARI KETIADAAN?

‫ض أَنَّى يَ ُكو ُن لَهُ َولَ ٌد َولَ ْم تَ ُك ْن لَ ُه‬ ِ ‫السمو‬


ِ ‫ات َواْألَ ْر‬ ِ
َ َ َّ ُ َ‫ب‬
‫يع‬ ‫د‬
‫يم‬ ِ ‫احبةٌ و َخلَ َق ُك َّل َشي ٍء وهو بِ ُك ِّل َشي ٍء َع‬
‫ل‬ ِ‫ص‬
ٌ ْ َُ َ ْ َ َ َ
"Dia pencipta langit dan bumi. Bagaimana
Dia mempunyai anak padahal Dia tidak
mempunyai istri. Dia menciptakan segala
sesuatu dan Dia mengetahui segala
sesuatu." (QS. Al An'aam, 6: 101)
PENJELASAN AL QURAN TENTANG
ASAL-USUL ALAM SEMESTA

‫اه َما‬َ‫ن‬‫ق‬ْ ‫ت‬‫ف‬َ ‫ف‬


َ ‫ا‬ ‫ق‬
ً ‫ت‬ْ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ت‬‫ن‬َ ‫ا‬ ‫ك‬
َ ‫ض‬ ‫ر‬ َ
‫أل‬ ‫ا‬
ْ‫و‬ ‫ات‬ِ ‫و‬ ‫م‬ ‫الس‬
َّ َّ
‫َن‬ ‫أ‬ ‫وا‬ ‫ر‬ ‫ف‬
َ ‫ك‬
َ ‫ين‬ ِ
‫ذ‬ َّ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬
َ‫َو‬ ‫أ‬
ُ َ َ َ َ ْ َ ََ ُ َ َ َ ْ َ
‫َو َج َع ْلنَا ِم َن ال َْم ِاء ُك َّل َش ْي ٍء َح ٍّي أَفَالَ ُي ْؤِمنُو َن‬
"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan daripada air
Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?"
(QS. Al Anbiyaa', 21: 30)
PENJELASAN AL QURAN TENTANG
ALAM SEMESTA YANG MENGEMBANG

ِ ِ ٍ
‫اها بِأَيْد َوإنَّا لَ ُموسعُو َن‬ ‫ن‬‫ي‬ ‫ن‬‫ب‬ ‫اء‬ ‫م‬‫الس‬
َّ ‫و‬
َ َ
َ ََْ َ َ
"Dan langit itu Kami bangun dengan
kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya
Kami benar-benar meluaskannya."
(QS. Adz-Dzaariyat, 51: 47)
BIG BANG

BUKAN SEMBARANG
LEDAKAN
KESEIMBANGAN
DALAM LEDAKAN
Energi ledakan alam semesta
mengimbangi gaya gravitasinya dengan
ketepatan yang nyaris tak dapat
dipercaya. Dentuman Besar jelas
bukanlah sembarang ledakan di masa
lalu, namun ledakan dengan kekuatan
yang dirancang begitu indah.
(Paul Davies, Profesor Fisika Teoretis.)
KECEPATAN LEDAKAN

Jika laju pengembangan


hanya berbeda lebih dari
10-18 detik saja (satu
detik dibagi satu miliar
kemudian dibagi satu
miliar lagi), alam
semesta tidak akan
terbentuk. (Paul Davies,
Profesor Fisika Teoretis.)
Jika kekerapan alam semesta hanya sedikit lebih tinggi,
dalam hal ini, menurut teori relativitas Einstein, alam
semesta tidak akan mengembang akibat gaya-gaya tarik
partikel-partikel atom, namun mengerut, dan pada
akhirnya lenyap pada satu titik. Jika kekerapan awal
sedikit lebih kecil, maka alam semesta akan dengan
cepat mengembang, namun dalam hal ini, partikel-
partikel atom tidak akan tertarik satu sama lain dan tidak
ada bintang dan tidak ada galaksi akan pernah
terbentuk. Akibatnya, manusia tidak akan pernah
muncul! Menurut perhitungan, perbedaan antara
kerapatan awal alam semesta yang sesungguhnya dan
kerapatan kritisnya, yang tidak mungkin terjadi, adalah
kurang dari 10-17. Ini sama saja dengan
memberdirikan pensil pada ujung tajamnya bahkan
selama miliaran tahun… lebih jauh, ketika alam
semesta mengembang, keseimbangan ini menjadi lebih
rumit (Bilim ve Teknik; majalah ilmiah Turki)
EMPAT GAYA DASAR
• Gaya nuklir kuat :15
• Gaya nuklir lemah :7,03 x 10-3
• Gaya elektromagnetik : 3,05 x 10-12
• Gaya gravitasi : 5.90 x 10-39

Selisih antara yang terkuat (gaya nuklir kuat) dan


yang terlemah (gaya gravitasi) adalah sekitar 25
diikuti dengan 38 nol! Mengapa bisa demikian?
BEBERAPA CONTOH KESIMBANGAN
PENCIPTAAN DI BUMI
• Gravitasi
• Jarak bumi dan matahari
• Ketebalan kerak bumi
• Kecepatan rotasi bumi
• Medan magnet bumi
• Efek albedo (perbandingan cahaya yg dipantulkan bumi)
• Ketebalan lapisan ozon
• Sudut kemiringan bumi
• Jarak bumi dan bulan
• dll
‫َّخ ْذ َولَ ًدا َولَ ْم يَ ُك ْن لَ ُه‬ ِ ‫ض ولَم يت‬ ِ ‫ر‬ َ
‫أل‬ ‫ا‬
ْ‫و‬ ِ ‫السمو‬
‫ات‬ َّ ‫ك‬ُ ‫ل‬
ْ ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ي‬‫ذ‬ِ َّ
‫ال‬
َ ْ َ ْ َ ََ ُ
‫ك َو َخلَ َق ُك َّل َش ْي ٍء َف َق َّد َرهُ َت ْق ِد ًيرا‬
ِ ‫يك فِي الْم ْل‬
ُ ٌ ‫َش ِر‬
"Yang kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan
bumi dan Dia tidak mempunyai anak dan tidak
ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya)
dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan
Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya." (QS. Al Furqan, 25: 2)
MATEMATIKA PROBABILITAS
MERUNTUHKAN TEORI "KEBETULAN"
Perhitungan ahli matematika Inggris,
Roger Penrose, menunjukkan bahwa
probabilitas bagi terbentuknya alam
semesta yang kondusif untuk kehidupan
secara kebetulan adalah:
10123
1 dalam 10 .
Frase "sangat mustahil" tidak cukup
untuk menggambarkan peluang ini.
  
Angka ini sangat luar biasa. Orang bahkan tidak mungkin menuliskan
angka itu dalam bentuk penuhnya: yang berarti satu diikuti 10123 nol.
Bahkan jika kita menuliskan sebuah nol pada setiap proton dan setiap
neutron di seluruh jagat raya-dan kita bisa menggunakan partikel-partikel
lain selebihnya kita tetap saja kekurangan tempat untuk menuliskan
semua nol yang diperlukan. Angka ini menunjukkan betapa tepatnya
maksud Pencipta. (Roger Penrose)
‫ك الَّتِي‬ ِ ‫َّها ِر والْ ُف ْل‬ ‫الن‬‫و‬ ‫ل‬ِ ‫ي‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ف‬ِ َ‫ض وا ْختِال‬ ِ ‫ر‬ َ
‫أل‬ ‫ا‬
ْ‫و‬ ِ
‫ات‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫الس‬
َّ ‫ق‬ِ ‫ل‬
ْ ‫خ‬
َ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬
َ َ َ ْ َ ْ َ ََ
‫الس َم ِاء ِم ْن َم ٍاء‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ه‬ َّ
َّ َ ُ َ َ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ ‫تَ ْج ِري ف‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ل‬
َ ‫ز‬ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ ‫َّاس‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ع‬ ‫ف‬َ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫م‬ِ‫ب‬ ِ
‫ر‬ ‫ح‬ ‫ْب‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ِ

‫اح‬
ِ َ‫الري‬ ِ
‫يف‬ ‫ر‬ِ ‫ص‬ ‫ت‬‫و‬ ٍ
‫ة‬ ‫ب‬ ‫ا‬‫د‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ِ ِ َّ ِ َ ِ ِ
ِّ ْ َ َ َّ َ ِّ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ‫َحيَا ب‬
‫م‬ ‫ا‬‫يه‬ ‫ف‬ ‫ث‬ ‫ب‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ت‬‫و‬ ‫م‬ ‫د‬
َ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫أل‬ ‫ا‬
ْ ‫ه‬ ْ ‫فَأ‬
‫ات لَِق ْوٍم َي ْع ِقلُو َن‬
ٍ ‫ض آَل ي‬
َ ِ ‫ر‬َ
ْ ْ َ ‫الس َم‬
‫أل‬ ‫ا‬‫و‬ ِ
‫اء‬ َّ ‫س َّخ ِر َب ْي َن‬ َُ ‫ْم‬‫ل‬ ‫ا‬ ِ
‫اب‬ ‫الس َح‬
َّ ‫َو‬
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya siang dan malam, bahtera yang berlayar di laut
membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang
Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan
di bumi segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan
yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi
kaum yang memikirkan." (QS. Al Baqarah, 2:164)

Anda mungkin juga menyukai