PENCIPTAAN surat Al-Anbiya’: 30 memberikan petunjuk bahwa teori big bang yang
diungkapkan oleh para ilmuwan sekitar awal abad ke-20, telah diungkapkan
LANGIT oleh ayat tersebut sekitar 1400 tahun yang lalu (Rosadisastra, 2007), Allah
berfirman:
ََيءٍ َحي ٍ ۖ أَفَ ََل يُؤْ ِمنُون ِ ض َكانَتَا َرتْقًا فَفَت َ ْقنَا ُه َما ۖ َو َج َع ْلنَا ِمنَ ْال َم
ْ َ اء ُك َّل َ ت َو ْاْل َ ْر َّ أ َ َولَ ْم يَ َر الَّذِينَ َكفَ ُروا أ َ َّن ال
ِ س َم َاوا
Artinya: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu
yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-
Anbiya’ : 30).
Ayat tersebut semakin memperkuat dugaan adanya peristiwa yang
dikemukakan oleh teori big bang, dan hal itu dapat menunjukkan bahwa ayat
Al-Qur’an merupakan mu’jizat sepanjang zaman selama umur bumi ini,
karena proses big bang masih terus berjalan hingga akhir zaman
berdasarkan penelitian para ahli di bidangnya (Rosadisastra, 2007).
Ketika membicarakan matahari, Al-Qur’an
Artinya: “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan
siang apabila menampakkannya” (QS. As-Syams: 1-3).
Sepanjang sejarah, manusia mengira bahwa mataharilah yang menampakkan siang,
sedangkan Al-Qur’an menyatakan bahwa sianglah yang menampakkan matahari.
Sesungguhnya sinar matahari yang sangat terang itu tidak bisa dilihat kecuali pada lapisan tipis
atmosfer bumi yang menghadap matahari. Jadi, yang membuat matahari tampak adalah
lapisan siang, bukan sebaliknya (Thayyarah, 2014).
PENCIPTAAN
BULAN Allah berfirman :
“Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (Kebesaran Kami),
kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu
terang benderang , agar kalian (dapat) mencari karunia dari Rabb kalian
, dan agar kalian mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).
Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas “ (QS. Al Isra’:
12)
Dijelaskan dalam kitab Dalail an-Nubuwah , Imam Baihaqi dan Ibnu Asakir meriwayatkan
sebuah hadits dari Said al Maqbari : Abdullah bin Salam bertanya pada Rasulullah tentang bercak
hitam yang terdapat pada permukaan bulan. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menjawab:
asalnya , matahari dan bulan adalah 2 buah matahari. Lalu Allah berfirman,”Kami jadikan malam dan
siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami) , kemudian Kami hapuskan tanda malam jadi bercak
hitam yang kau lihat itulah yang dihapus oleh Allah”. Ikrimah menyebut, ”Allah menciptakan sinar
matahari dalam 139 bagian, sementara bulan hanya diberi satu bagian saja” Ibnu Abu Hatim pernah
meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab Ahbar yang berkata,”Ada 1 matahari pada malam hari, ada
1 matahari pada siang hari. Tapi kemudian Allah menghapus matahari yang ada pada malam. Itulah
Teori Big bang ini didukung oleh fakta-fakta yang mendasar menurut Zar (1994) yaitu:
Mempelajari ruang angkasa pertama perlu mengenai asal mula kejadian alam, terdapat banyak teori
yang dikemukakan oleh para astronom, filosof, pemikir dan ahli-ahli sains terdahulu. Alam merupakan objek awal
penelitian para pemikir terdahulu sampai sekarang. Terbentuknya ruang angkasa berasal dari gas yang
berserakan secara teratur di angkasa luar, sedangkan kabut-kabut atau kumpulan kosmos-kosmos itu tercipta
Dalam Al-Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang,
mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:Q.S Ad- Dzariyat (51) : 47
Artinya: “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar
berkuasa.”
Kata “langit”, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al-
Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta (Jamarudin, 2010). Di sini sekali lagi, kata
tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur’an dikatakan bahwa alam semesta
“mengalami perluasan atau mengembang”. Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu
Terdapat macam benda di alam semesta seperti miliaran bintang dan galaksi dengan jumlah
yang tak terhitung pada orbit yang terpisah. Meskipun demikian, semuanya berada dalam keserasian.
Bintang, planet, dan bulan beredar pada sumbunya masing-masing dan dalam sistem yang
ditempatinya masing-masing. Terkadang galaksi yang terdiri atas 200-300 miliar bintang bergerak
melalui satu sama lain (Jamarudin, 2010). Selama masa peralihan dalam beberapa contoh yang
sangat terkenal yang diamati oleh para astronom, tidak terjadi tabrakan yang menyebabkan
Orbit bintang menunjukakan ruang dan waktu. Besarnya suatu orbit menunjukkan adanya
peningkatan waktu atau kematangan usia suatu bintang. Faktanya, ilmu pengetahuan modern menetapkan
bahwa orbit bintang-bintang, baik yang deket maupun jauh dari kita, selaras dengan usianya (Sada, 2016).
Ruang dan waktu merupakan sunatullah yang mengendalikan setiap ujung jagat raya, yaitu melalui hukum-
hukum gravitasi yang tersebar di antara benda-benda angkasa. Allah berfirman, “Sungguh, Allah yang
menahan langit dan bumi agar tidak lenyap; dan jika keduanya akan lenyap, tidak ada seorang pun yang
mampu menahannya selain Allah. Sungguh, Dia Maha Penyantun Lagi Maha Pengampun.” (Fathir: 41).
KESIMPULAN
Alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya
terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang
dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.Dari pembahasan di
atas, dikemukakan beberapa teori dari beberapa ilmuwan serta dari pandangan Islam berdasarkan Al
Quran. Dari sekian banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan ternyata ilmuwan modern
menyetujui bahwa teori dentuman besar (Teori Big Bang) merupakan satu-satunya penjelasan masuk
akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta
muncul menjadi ada. Namun perlu disadari bahwa jauh sebelum para ahli mengemukakan teori Big
Bang, ayat- ayat Al Quran telah secara jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk
dalam 6 masa.
TERIMA KASIH