Kemudian ketika islam datanng, Allah ganti nama bulan ini dengan Al
Muharram, sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya
(Syahrullah). (Syarh Suyuthi ‘Ala shahih Muslim, 3/252
3. Ada satu hari yang sangat dimuliakan oleh para umat beragama.
إنهللا افتتح السنة بشهر حرام وختمها بشهر حرام فليس شهر
في السنة بعد شهر رمضان أعظم عند هللا من المحرم وكان يسمى
شهر هللا األصم من شدة تحريمه
Allah membuka awal tahun dengan bulan haram (Muharram) dan menjadikan akhir
tahun dengan bulan haram (Dzulhijjah). Tidak ada bulan dalam setahun, setelah bulan
Ramadlan, yang lebih mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram. Dulu bulan ini
dinamakan Syahrullah al-Asham (bulan Allah yang sunyi), karena sangat mulianya bulan
ini. (Lathaiful Ma’arif, hal. 34)
IBADAH UTAMA MUHARRAM
Pertama: Puasa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صيَ ُام َ ي ْوِم َعا ُشو َرا َء َأ ْحتَ ِس ُبَعلَى ِهَّللا َ ْأن ُ ي َك ِّف َر ال َّسنَ َة اَّلتِي
ِ َو
َُ ق ْبلَه
Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat
menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR Muslim)
Banyak ulama mengatakan bahwa disunnahkan juga berpuasa
sesudahnya yaitu tanggal 11 Muharram. Di antara mereka ada yang
berdalil dengan hadits Ibnu ‘Abbas berikut:
، ُصو ُموا َ ي ْو َم َعا ُشو َرا َء َو َخ ِا ُلفوا ِ ف ِيه ْاليَ ُهو َد
ُصو ُموا َ ق ْبلَ ُه َ ي ْو ًما أَ ْو َ ْبع َد ُه َ ي ْو ًما.
Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi.
Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari.”
Kedua: Memperbanyak amalan shalih,
Sebagaimana perbuatan dosa pada bulan ini akan dibalas
dengan dosa yang besar maka begitu pula perbuatan baik.
Bagi yang beramal shalih pada bulan ini ia akan menuai pahala
yang besar sebagai kasih sayang dan kemurahan Allah kepada
para hambanya.[7]
Ini adalah keutamaan yang besar, kebaikan yang banyak, tidak
bisa dikiaskan. Sesungguhnya Allah adalah pemberi nikmat,
pemberi keutamaan sesuai kehendaknya dan kepada siapa
saja yang dikehendaki. Tidak ada yang dapat menentang
hukumnya dan tidak ada yang yang dapat menolak
keutamaanNya.[8]
[7] Ketahuilah, bahwa seluruh hadits-hadits yang menerangkan keutamaan beramal amalan tertentu selain puasa pada bulan
Muharram adalah hadits yang dusta dan dibuat-buat belaka!!. (al-Mauizhoh al-Hasanah Bima Yuhthobu Fi Syuhur as-Sanah,
Sidiq Hasan Khon hal.180, Bida’ Wa Akhtho hal.226).
[8] at-Tamhid, Ibnu Abdil Barr 19/26, Fathul Bari, Ibnu Hajar 6/5
Ketiga: Taubat
Taubat adalah kembali kepada Allah dari perkara yang Dia benci secara lahir dan
batin menuju kepada perkara yang Dia senangi. Menyesali atas dosa yang telah lalu,
meninggalkan seketika itu juga dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali.
Taubat adalah tugas seumur hidup.[9]
Maka kewajiban bagi seorang muslim apabila terjatuh dalam dosa dan maksiat untuk
segera bertaubat, tidak menunda-nundanya, karena dia tidak tahu kapan kematian
akan menjemput.
Dan juga perbuatan jelek biasanya akan mendorong untuk mengerjakan perbuatan
jelek yang lain. Apabila berbuat maksiat pada hari dan waktu yang penuh keutamaan,
maka dosanya akan besar pula, sesuai dengan keutamaan waktu dan tempatnya.
Maka bersegeralah bertaubat kepada Allah[10].
[9] Lihat hukum-hukum seputar taubat dalam risalah Hady ar-Ruuh Ila Ahkam at-Taubah an-Nasuh, Salim bin Ied al-Hilali.
[10] Lihat Majmu Fatawa 34/180 oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah