Dari An Nawwas bin Sam'an berkata, “Pada suatu pagi, Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa Salam menyebut
Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami mengiranya berada di sekelompok pohon
kurma. ...
ْن َواضِ عًا ِ ْضا ِء َشرْ قِىَّ ِد َم ْش َق َبي َْن َم ْهرُودَ َتي َ ار ِة ْال َبي َ يح اب َْن َمرْ َي َم َف َي ْن ِز ُل عِ ْن َد ْال َم َن َ ك إِ ْذ َب َع
َ ِث هَّللا ُ ْالمَس َ َِف َب ْي َن َما ه َُو َك َذل
ْن إِ َذا َطأْ َطأ َ َرأَ َس ُه َق َط َر َوإِ َذا َر َف َع ُه َت َح َّد َر ِم ْن ُه ُج َمانٌ َكاللُّ ْؤلُ ِؤ َفالَ َي ِح ُّل لِ َكاف ٍِر َي ِج ُد ِري َح ِ َك َّف ْي ِه َعلَى أَجْ ن َِح ِة َملَ َكي
يسى اب َْن َمرْ َي َم َق ْو ٌم َ ِب لُ ٍّد َف َي ْق ُتلُ ُه ُث َّم َيأْتِى ع
ِ ْث َي ْن َت ِهى َطرْ فُ ُه َف َي ْطلُ ُب ُه َح َّتى ي ُْد ِر َك ُه ِب َبا ُ ات َو َن َف ُس ُه َي ْن َت ِهى َحيَ َن َفسِ ِه إِالَّ َم
دَر َجات ِِه ْم فِى ْال َج َّن ِةَ ص َم ُه ُم هَّللا ُ ِم ْن ُه َف َي ْم َس ُح َعنْ وُ جُوه ِِه ْم َوي َُح ِّد ُث ُه ْم ِب
َ َق ْد َع
“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba 'Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan
mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za'faran)[1] seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap
dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran
seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya
sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah
itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah
mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga. ... (HR. Muslim no. 2937)
Yang dimaksud menara putih sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah. Beliau berkata, “Aku
telah melihat di beberapa kitab bahwa sebenarnya turun Isa bin Maryam adalah di menara putih yang terletak
di sebelah timur Jaami’ Damaskus. Inilah riwayat yang benar dan lebih kuat. Adapun riwayat yang
menyatakan bahwasanya Isa turun di menara putih di sebelah timur Damaskus, maka itu hanya ungkapan
perowi saja dari apa yang ia pahami. Yang benar, di Damaskus tidak ada menara yang dikatakan di sebelah
timurnya. Yang ada hanyalah menara yang ada di sebelah timur Jaami’ Al Umawi. Inilah penyebutan yang
lebih tepat. Karena ketika Nabi Isa turun, maka akan ditegakkan shalat.”[2]
Berapa Lama Nabi Isa ‘alaihis salam Tinggal di Muka Bumi?
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dalam riwayat pertama dan lainnya seolah-olah bertentangan. Pada hadits pertama dikatakan bahwa Nabi Isa
tinggal di muka bumi selama 7 tahun (namun tidak secara tegas) dan hadits kedua dikatakan 40 tahun.
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Disebutkan dalam hadits bahwa Nabi ‘Isa tinggal di muka bumi
selama 40 tahun. Namun dalam Shahih Muslim disebutkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa beliau menetap
selama 7 tahun. Seolah-olah di sini ada yang rancu. Maka kita bisa maknakan bahwa maksud beliau tinggal
di muka bumi selama tujuh tahun adalah waktu tinggal setelah beliau turun ke muka bumi (sebelumnya
diangkat ke langit). Sedangkan sisanya adalah waktu beliau menetap di muka bumi sebelum diangkat ke
langit. Oleh karena itu dari sini kita dapat mengatakan bahwa umur Nabi ‘Isa adalah 33 tahun (sebelum beliau
diangkat ke langit), inilah yang masyhur.”[3]
Namun apa yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dengan jalan mengkompromikan riwayat yang ada disanggah
oleh As Safarini. As Safarini menjelaskan, “Hadits ‘Aisyah yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya
yang menyatakan, “Isa akan membunuh Dajjal, lalu akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun”, hadits
tersebut sama sekali tidak bermasalah. Al Baihaqi pun berpegang dengan riwayat yang menyatakan bahwa
Isa akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun. Sebagaimana pula dinukil dari As Suyuthi, beliau pun
menguatkan salah satu pendapat (dan bukan lewat jalan kompromi). Karena jika ada tambahan penjelasan
dari perowi yang tsiqoh (ziyadah tsiqoh) tentu saja bisa dijadikan argumen. Mereka yang menyatakan bahwa
setelah Isa turun akan tinggal selama 40 tahun berpegang dengan riwayat yang banyak, sehingga mereka
mendahulukannya dari riwayat yang dibilang sedikit karena adanya tambahan yakin di dalamnya. Hadits
yang menyatakan bahwa Isa tinggal selama 40 tahun itulah hadits mutsbit (yang menyatakan secara tegas),
tentu saja ini yang mesti didahulukan.”[4]
Dari sini pendapat yang lebih tepat adalah riwayat yang menyatakan bahwa setelah Isa turun ia akan tinggal
di muka bumi selama 40 tahun karena riwayat ini yang lebih banyak sebagaimana diisyaratkan tadi oleh As
Safarini. Namun boleh jadi 40 tahun seakan-akan dirasakan begitu cepat seperti tujuh tahun.[5]
Misi Isa bin Maryam Lainnya, Memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj
Sebagaimana nanti dijelaskan tersendiri bahwa di antara misi Nabi Isa ‘alaihis salam ketika turun di muka
bumi adalah memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj. Beliau bersama sahabatnya akan memusnahkan Ya’juj dan
Ma’juj, kaum yang jumlahnya amat banyak dan terkenal amat rakus. Disebutkan dalam hadits Nawwas bin
Sam’an yang amat panjang, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُون َما فِي َها َ ون َف َيمُرُّ أَ َوا ِئلُ ُه ْم َعلَى ب َُحي َْر ِة َط َب ِر َّي َة َف َي ْش َرب َ ُب َي ْنسِ ل ٍ ث هَّللا ُ َيأْجُو َج َو َمأْجُو َج َو ُه ْم مِنْ ُك ِّل َح َد ُ َو َي ْب َع
َّ ُون َر ْأس
الث ْو ِر َ يسى َوأَصْ َحا ُب ُه َح َّتى َي ُك َ ِص ُر َن ِبىُّ هَّللا ُ ع َ ْ َويُح.ٌان ِب َه ِذ ِه َمرَّ ًة َماء َ ون لَ َق ْد َك َ َُو َيمُرُّ آ ِخ ُر ُه ْم َف َيقُول
ف فِى َ ار ألَ َح ِد ُك ُم ْال َي ْو َم َف َيرْ َغبُ َن ِبىُّ هَّللا ِ عِ ي َسى َوأَصْ َحا ُب ُه َفيُرْ سِ ُل هَّللا ُ َعلَ ْي ُه ُم ال َّن َغ ٍ ألَ َح ِد ِه ْم َخيْرً ا مِنْ مِا َئ ِة دِي َن
ون فِى َ ض َفالَ َي ِج ُد ِ ْيسى َوأَصْ َحا ُب ُه إِلَى األَر َ ِط َن ِبىُّ هَّللا ِ ع ُ س َوا ِح َد ٍة ُث َّم َيه ِْب ٍ ت َن ْفِ ُون َفرْ َسى َك َم ْو َ ِر َق ِاب ِه ْم َفيُصْ ِبح
يسى َوأَصْ َحا ُب ُه إِلَى هَّللا ِ َفيُرْ سِ ُل هَّللا ُ َطيْرً ا َ ِض َم ْوضِ َع شِ ب ٍْر إِالَّ َمألَهُ َز َه ُم ُه ْم َو َن ْت ُن ُه ْم َف َيرْ َغبُ َن ِبىُّ هَّللا ِ ع ِ ْاألَر
دَر َوالَ َو َب ٍر َف َي ْغسِ ُل ٍ ْت َم ُ ْث َشا َء هَّللا ُ ُث َّم يُرْ سِ ُل هَّللا ُ َم َطرً ا الَ َي ُكنُّ ِم ْن ُه َبي ُ ت َف َتحْ ِملُ ُه ْم َف َت ْط َر ُح ُه ْم َحي ِ اق ْالب ُْخ ِ َكأَعْ َن
. ِض أَ ْن ِبتِى َث َم َر َتكِ َو ُر ِّدى َب َر َك َتك ِ ْالزلَ َف ِة ُث َّم ُي َقا ُل لِألَر َّ ض َح َّتى َي ْت ُر َك َها َك َ ْاألَر
اإل ِب ِل لَ َت ْكفِى ْالفِ َئا َم َ
ِ ك فِى الرِّ سْ ِل َح َّتى أنَّ اللِّ ْق َح َة م َِن ُ ارَ ون ِبقِحْ فِ َها َو ُي َب َ ُّصا َب ُة م َِن الرُّ مَّا َن ِة َو َيسْ َتظِ ل َ َف َي ْو َم ِئ ٍذ َتأْ ُك ُل ْال ِع
اس َف َب ْي َن َما ُه ْم َك َذل َِك ِ اس َواللِّ ْق َح َة م َِن ْال َغ َن ِم لَ َت ْكفِى ْال َفخ َِذ م َِن ال َّن ِ اس َواللِّ ْق َح َة م َِن ْال َب َق ِر لَ َت ْكفِى ْال َق ِبيلَ َة م َِن ال َّن ِ م َِن ال َّن
اسِ ِن َو ُك ِّل مُسْ ل ٍِم َو َي ْب َقى شِ َرا ُر ال َّن ٍ ت آبَاطِ ِه ْم َف َت ْق ِبضُ رُو َح ُك ِّل م ُْؤم َ ْث هَّللا ُ ِريحً ا َط ِّي َب ًة َف َتأْ ُخ ُذ ُه ْم َتح َ إِ ْذ َب َع
.» ُون فِي َها َت َها ُر َج ْال ُحم ُِر َف َعلَي ِْه ْم َتقُو ُم السَّا َع ُة َ ارج َ َي َت َه
“Allah mengirim Ya'juj dan Ma'juj, 'Dari segala penjuru mereka datang dengan cepat.' (Al Anbiyaa`: 96) Lalu
yang terdepan melintasi danau Thabari dan minum kemudian yang belakang melintasi, mereka berkata: 'Tadi
disini ada airnya.' nabi Allah Isa dan para sahabatnya dikepung hingga kepala kerbau milik salah seorang
dari mereka lebih baik dari seratus dinar milik salah seorang dari kalian saat ini, lalu nabi Allah Isa dan para
sahabatnya menginginkan Allah mengirimkan cacing di leher mereka lalu mereka mati seperti matinya satu
jiwa, lalu 'Isa dan para sahabatnya datang, tidak ada satu sejengkal tempat pun melainkan telah dipenuhi
oleh bangkai dan bau busuk darah mereka. Lalu Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah lalu Allah
mengirim burung seperti leher unta. Burung itu membawa mereka dan melemparkan mereka seperti yang
dikehendaki Allah, lalu Allah mengirim hujan kepada mereka, tidak ada rumah dari bulu atau rumah dari
tanah yang menghalangi turunnya hujan, hujan itu membasahi bumi hingga dan meninggalkan genangan
dimana-mana. Allah memberkahi kesuburannya hingga hingga sekelompok manusia cukup dengan unta
perahan, satu kabilah cukup dengan sapi perahan dan beberapa kerabat mencukupkan diri dengan kambing
perahan. Saat mereka seperti itu, tiba-tiba Allah mengirim angin sepoi-sepoi lalu mencabut nyawa setiap
orang mu`min dan muslim di bawah ketiak mereka, dan orang-orang yang tersisa adalah manusia-manusia
buruk, mereka melakukan hubungan badan secara tenang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka
itulah kiamat terjadi.” (HR. Muslim no. 2937)
Intinya, misi Isa bin Maryam ketika turun ke muka bumi sebagaimana diterangkan dalam berbagai hadis
adalah:
(4) menghapuskan jizyah atau upeti (cuma ada satu pilihan iaitu masuk Islam),
(5) menghancurkan agama selain Islam dan yang tersisa di muka bumi hanyalah Islam,
(6) memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, serta
(7) menjadi imam dan hakim yang adil dengan menegakkan syari’at Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Lima Hikmah Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman
Pertama: Sebagai bantahan bagi Yahudi yang mengklaim bahwa mereka telah membunuh Isa bin Marya.
Sungguh Allah akan mengungkap kedustaan mereka. Isa nantinya yang akan membunuh mereka dan
membunuh pemimpin mereka, yaitu Dajjal.
Kedua: Isa bin Maryam telah menemukan dalam Injil mengenai keutamaan umat Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallamsebagaimana disebutkan dalam firman Allah,
َ يل َك َزرْ ٍع أَ ْخ َر َج َش ْطأَهُ َف
آز َرهُ َفاسْ َت ْغلَ َظ َفاسْ َت َوى َعلَى سُوقِ ِه ِ َو َم َثلُ ُه ْم فِي اإْل ِ ْن ِج
“Dan sifat-sifat mereka (para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dalam Injil, yaitu seperti tanaman
yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan
tegak lurus di atas pokoknya” (QS. Al Fath: 29). Dari sini, Nabi Isa memohon kepada Allah agar menjadi
bagian dari mereka (para sahabat). Allah pun mengabulkan do’anya. Allah membiarkan beliau hidup hingga
akhir zaman. Beliau pun akan menjadi pengikut Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Dajjal
muncul, beliau pun yang menumpasnya.
Ketiga: Turunnya Isa dari langit semakin dekat dengan ajal beliau. Beliau pun akan dimakamkan di muka
bumi. Oleh karena itu, ini menunjukkan bahwa tidak ada makhluk yang terbuat dari tanah yang mati di tempat
lain selain bumi.
Keempat: Turunnya Nabi Isa juga adalah untuk membungkam Nashoro. Sungguh Allah akan membinasakan
berbagai agama di masa Isa turun kecuali satu agama saja yang tersisa yaitu Islam. Isa pun akan
menghancurkan salib-salib, membunuh babi dan menghapuskan jizyah (artinya tidak ada pilihan jizyah, yang
ada hanyalah pilihan untuk masuk Islam).
Kelima: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
َودِي ُن ُه ْم َوا ِح ٌد، أ ُ َّم َها ُت ُه ْم َش َّتى، ت
ٍ َّ َواألَ ْن ِب َيا ُء إِ ْخ َوةٌ ل َِعال، ْن َمرْ َي َم فِى ال ُّد ْن َيا َواآلخ َِر ِة
ِ ِيسى اب ِ أَ َنا أَ ْولَى ال َّن
َ اس ِبع
“Aku orang yang paling dekat dengan 'Isa bin Maryam 'alaihis salam di dunia dan akhirat, dan para Nabi
adalah bersaudara (dari keturunan) satu ayah dengan ibu yang berbeda, sedangkan agama mereka satu”
(HR. Bukhari no. 3443 dan Muslim no. 2365, dari Abu Hurairah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah yang terspesial dan yang paling dekat dengan beliau. Isa bin Maryam sendiri telah memberi
kabar gembira bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan datang setelah beliau. Beliau pun
mengajak umatnya untuk membenarkan dan beriman terhadap hal itu. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
َ َوإِ ْذ َقا َل عِ ي َسى ابْنُ َمرْ َي َم َيا َبنِي إِسْ َرائِي َل إِ ِّني َرسُو ُل هَّللا ِ إِلَ ْي ُك ْم ُم
ٍ ص ِّد ًقا لِ َما َبي َْن َيدَيَّ م َِن ال َّت ْو َرا ِة َو ُم َب ِّشرً ا ِب َرس
ُول
َيأْتِي مِنْ َبعْ دِي اسْ ُم ُه أَحْ َم ُد
“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya)
seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." (QS. Ash Shaff: 6)[6]
Segala puji bagi Allah, selesai sudah pembahasan kami tentang turunnya Isa di akhir zaman. Insya Allah
pada kesempatan lainnya, kami akan melanjutkan dengan tanda kiamat besar lainnya, yaitu datangnya Dajjal.
Segala puji bagi Allah atas segala nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.