Anda di halaman 1dari 12

‫‪KHUTBAH JUMAT‬‬

‫‪DMDI‬‬
‫‪DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA‬‬
‫‪https://seruanmasjid.com‬‬

‫‪CARA SYAR’I‬‬
‫‪MEMBASMI KORUPSI‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫ّلِل‪ ,‬ن َْح َم ُدهُ‪َ ,‬ونَ ْست َ َعينُهُ‪,‬‬ ‫إن ْال َح ْم َد َ َّ َ‬ ‫َّ‬
‫ور أ َ ْنفُ َسنَا‪,‬‬
‫ش ُر َ‬ ‫اّلِل َم ْن ُ‬‫َونَ ْست َ ْغ َف ُرهُ‪َ ,‬ونَعُوذُ َب َّ َ‬
‫ض َّل‬ ‫َّللاُ فَالَ ُم َ‬‫ت أ َ ْع َما َلنَا َم ْن يَ ْه َد َه َّ‬ ‫س َيئَا َ‬ ‫َو َ‬
‫ي لَهُ‪,‬أ َ ْش َه ُد أ َ ْن لَ‬ ‫ض َل ْل فَالَ َها َد َ‬ ‫لَهُ‪َ ,‬و َم ْن يُ ْ‬
‫ش َها َدة َ َم ْن‬ ‫اَلَهَ اَلَّ هللاُ َو ْح َدهُ َلش ََري َْك لَهُ‪َ ،‬‬
‫س ُن نَ َديًّا‪.‬‬ ‫ُه َو َخي ٌْر َّمقَا ًما َوأ َ ْح َ‬
‫س ْولُهُ‬ ‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫س َي َدنَا م َح َّمدًا َ‬ ‫َوأ َ ْش َه ُد أ َ َّن َ‬
‫ص َبيًّا‪.‬‬
‫َ َ‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ار‬
‫ً‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ار‬‫َ َ‬‫َ‬
‫ك‬ ‫م‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ب‬
‫َ‬ ‫ف‬ ‫ُ‬ ‫ص‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ت‬‫م‬‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ال‬
‫ان‬‫س َي َدنَا ُم َح َّم ٍد َك َ‬ ‫علَى َ‬ ‫س َل ْم َ‬‫ص َل َو َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم فَ َ‬
‫علَى‬‫س ْولً نَ َبيًّا‪َ ،‬و َ‬ ‫ان َر ُ‬ ‫صادَقَ ْال َو ْع َد َو َك َ‬ ‫َ‬
‫ص ْح َب َه الَّ َذي َْن يُ ْح َسنُ ْو َن َإ ْسالَ َم ُه ْم َولَ ْم‬ ‫آ َل َه َو َ‬
‫ش ْيئًا فَ َريًّا‪ ،‬أ َ َّما بَ ْعدُ‪ ،‬فَيَا أَي َها‬‫يَ ْفعَلُ ْوا َ‬
‫ص ْي َن ْي نَ ْف َس ْي‬ ‫اض ُر ْو َن َر َح َم ُك ُم هللاُ‪ ،‬ا ُ ْو َ‬ ‫ْال َح َ‬
‫هللا‪ ،‬فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُ ْو َن‬
‫‪َ .‬و َإيَّا ُك ْم َبت َ ْق َوى َ‬
‫قَا َل هللاُ تَعَالَى ‪:‬‬
‫ت َب َما‬ ‫ان َلنَ َبي ٍ ا َ ْن يَّغُ َّل َۗو َم ْن يَّ ْغلُ ْل يَأ ْ َ‬
‫َو َما َك َ‬
‫غ َّل يَ ْو َم ْال َق ٰي َم َة ۚ ث ُ َّم ت ُ َوفّٰى ُكل نَ ْف ٍس َّما‬ ‫َ‬
‫ظلَ ُم ْو َن‬‫ت َو ُه ْم َل يُ ْ‬ ‫سبَ ْ‬ ‫َك َ‬
‫)‪(QS Ali-‘Imran [3]: 161‬‬

‫‪Alhamdulillah, atas izin Allah kita masih diberikan kesempatan‬‬


‫‪untuk bermunajat kepada-Nya di hari mulia ini. Shalawat dan salam‬‬
semoga senantiasa dicurahkan oleh Allah kepada junjungan alam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bertakwalah kepada Allah. Taati aturan-Nya, jauhi larangan-Nya.


Ingatlah, kita nanti akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah
terhadap apa yang kita lakukan di dunia, sesuai atau tidak dengan
aturan-Nya.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Tanpa penerapan syariah Islam, negeri ini kian terpuruk. Maling-
maling bergentayangan. Mulai dari maling sandal, hingga maling
uang negara. Korupsi kian merajalela. Kejaksaan Agung mencatat,
sepanjang tahun 2022 kerugian negara mencapai Rp 144,2 triliun.

Reformasi tidak menghasilkan perbaikan di negeri ini. Mungkin


pembangunan fisik muncul di sana-sini, tapi secara mentalitas
tambah buruk. Demokratisasi tidak melahirkan tata kelola
pemerintahan yang baik. Dulu KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme) di era Orde Baru ditentang, sekarang KKN tampak
dibiarkan. Seolah sudah menjadi budaya, dari level rendahan
hingga level atasan.
Demokrasi memunculkan permainan uang. Aturan bisa diubah
demi kepentingan. Korupsi pun bisa diringankan hukumannya
dengan diubahnya undang-undang.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Ketahuilah, inilah wajah asli demokrasi. Di dalamya tidak ada
ketakwaan. Tuhan disingkirkan, sehingga seolah tak ada
pertanggungjawaban atas semua perbuatan yang dilakukan. Jika
kecurangan, kemaksiatan, tak diketahui aparat keamanan, semua
dianggap selesai. Bebas.

Ini sangat berbeda 180 derajat dengan Islam. Dalam Islam,


kepemimpinan dan kekuasaan adalah amanah. Tanggung
jawabnya tak hanya di hadapan manusia di dunia, tetapi juga di
hadapan Allah subhanahu wa ta’ala di akhirat kelak.

Dengan sistem Islam, niat korupsi sejak muncul pun tercegah.


Mengapa? Ada pagar yang mencegahnya dari perbuatan tersebut,
sebab takwa menjadi syarat baginya untuk menduduki jabatan.
Tidak boleh diberi amanah, orang yang tidak bertakwa, meskipun
bisa jadi dia seorang profesional.

Tentu saja, ini hanya terjadi dalam sistem yang menerapkan syariah
Islam secara kaffah sehingga atmosfer yang muncul adalah
ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Aturannya hanya
aturan Islam saja, baik yang digali dari Al-Qur’an maupun As
Sunnah.

Selain itu, sanksi hukum secara tegas dan keras akan memberikan
efek jera. Tentu sebelumnya, semua pejabat atau aparat negara
diberikan kehidupan yang layak. Maka, wajar sanksi tegas
diterapkan jika ada pelanggaran. Hukuman tersebut bisa berupa
publikasi, stigmatisasi, peringatan, penyitaan harta, pengasingan,
cambuk hingga hukuman mati.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Dalam Islam, keimanan dan ketakwaan penguasa dan para pejabat
tentu penting. Namun, sistem yang menjaga mereka agar tidak
melenceng itu jauh lebih penting. Tidak ada yang meragukan
keimanan Sahabat Muadz bin Jabal radhiallahu 'anhu. Namun,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap menasihati dirinya.
Bahkan ketika ia diutus ke Yaman dan sudah melakukan
perjalanan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan
seseorang untuk memanggil dia kembali.

Ketika Muadz radhiallahu 'anhu kembali, beliau bersabda:


‫ش ْيئًا‬
َ ‫صيبَ َّن‬ َ ُ ‫ت َإلَي َْك؟ َل ت‬ ُ ْ‫أَت َ ْد َري َل َم بَعَث‬
َ ْ ‫ َو َم ْن يَ ْغلُ ْل يَأ‬.‫غلُو ٌل‬
‫ت َب َما‬ ُ ُ‫َبغَي َْر َإ ْذنَي فَإَنَّه‬
‫ض‬ َ ‫ام‬ ْ َ‫ ف‬،‫ع ْوت ُ َك‬َ ‫ َل َهذَا َد‬.‫غ َّل يَ ْو َم ال َقيَا َم َة‬َ
‫َلعَ َم َل َك‬
Tahukah kamu mengapa aku mengirim orang untuk menyusul
dirimu? Janganlah kamu mengambil sesuatu tanpa izinku karena hal
itu adalah ghulûl (khianat). Siapa saja yang berbuat ghulûl, pada Hari
Kiamat ia akan datang membawa apa yang dia khianati itu (QS Ali
Imran [3]: 161). Karena inilah aku memanggil dirimu. Sekarang
pergilah untuk melakukan tugasmu (HR at-Tirmidzi).

Selain itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan


teladan kepada kita. Bagaimana seorang pejabat negara, walaupun
memegang banyak harta negara, hidup sederhana. Beliau,
misalnya, biasa tidur di atas selembar tikar yang kasar yang
meninggalkan bekas pada tubuh beliau. Ketika Ibnu Mas’ud
radhiallahu 'anhu menawarkan untuk membuatkan kasur yang
empuk, beliau berkata:
ٍ ‫ َما أَنَا َفي الد ْنيَا َإلَّ َك َرا َك‬،‫َما َلي َو َللد ْنيَا‬
ٍ
‫ش َج َرةٍ ث ُ َّم َرا َح َوت َ َر َك َها‬ َ َ ‫ا ْست‬
َ ‫ظ َّل ت َ ْح‬
َ ‫ت‬
Tidak ada urusan kecintaanku dengan dunia, Aku di dunia ini tidak
lain hanyalah seperti seorang pengendara yang bernaung di bawah
pohon, lalu beristirahat, kemudian meninggalkannya (HR at-
Tirmidzi).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Kesederhanaan Rasulullah ini pun diikuti oleh para khalifah
pengganti beliau. Khalifah Abu Bakar radhiallahu 'anhu, hanya
mengambil sekadarnya saja harta dari Baitul Mal untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dan keluarganya sehari-hari. Menjelang
wafat, beliau berwasiat agar mengembalikan harta dari Baitul Mal
itu jika ada kelebihannya.

Demikian pula Umar bin Khaththab radhiallahu 'anhu. Hidupnya


sangat sederhana. Ia tak pernah makan dengan dua macam lauk,
gara-gara ada masyarakat yang menggunjingkannya bahwa ia
makan dengan dua macam lauk dalam satu hidangan.

Jika Khalifah Umar radhiallahu 'anhu mendapati kekayaan seorang


wali atau 'amil (kepala daerah) bertambah secara tidak wajar,
beliau meminta pejabat tersebut menjelaskan asal-usul harta
tambahan tak wajar tersebut. Jika penjelasannya tidak
memuaskan, kelebihannya disita atau dibagi dua. Separuhnya
diserahkan ke Baitul Mal. Hal ini pernah beliau lakukan kepada Abu
Hurairah, Utbah bin Abu Sufyan juga Amr bin Al Ash (Ibn ’Abd
Rabbih Al-Andalusi, Al-’Aqd al-Farîd, 1/46–47).

Ini untuk kasus yang syubhat. Adapun untuk kasus yang jelas-jelas
terbukti seseorang memperkaya diri sendiri dengan jalan curang,
hukumannya adalah ta’zir. Bisa disita hartanya, dicambuk,
dipenjara, atau bahkan dihukum mati; bergantung pada efek
kerusakan yang ditimbulkan korupsi tersebut.

Alhasil, penerapan syariah Islam akan efektif dalam memberantas


korupsi. Upaya ini membutuhkan kesungguhan dan komitmen
semua pihak untuk segera mewujudkan sistem pemerintahan
Islam yang akan menerapkan syariah Islam secara kaffah. []

،‫آن اْلعَ َظ ْي َم‬


َ ‫ر‬ ْ ُ ‫ق‬ ‫ل‬ْ ‫ار َك هللا َلي َولَ ُك ْم فَى ا‬ َ َ‫ب‬
‫ت َوال َذ ْك َر‬ َ ‫َونَفَعَ َني َو َإيَّا ُك ْم َب َما َف ْي َه َم َن ْاْليَا‬
ُ‫ْال َح َك َيم َوتَقَبَّ َل هللاُ َمنَّا َو َم ْن ُك ْم َتالَ َوت َهُ َو َإنَّه‬
‫س َم ْي ُع العَ َل ْي ُم‪َ ،‬وأَقُ ْو ُل قَ ْو َلي َهذَا‬
‫ُه َو ال َّ‬
‫هللا العَ َظي َْم َإنَّهُ ُه َو الغَفُ ْو ُر‬
‫فَأ ْست َ ْغ َف ُر َ‬
‫الر َحيْم‬
‫َّ‬
‫‪KHUTBAH II‬‬

‫لى‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ك‬ ‫الش‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫س‬
‫َ‬ ‫ح‬
‫ْ‬ ‫إ‬
‫َ‬ ‫لى‬
‫َ‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫َ‬
‫هلل‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫م‬‫ْ‬ ‫ح‬‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫اَ‬
‫ت َ ْو َف ْي َق َه َواَ ْم َتنَا َن َه‪َ .‬وأ َ ْش َه ُد أ َ ْن لَ َالَهَ َإلَّ هللاُ‬
‫س َي َدنَا‬ ‫أن َ‬ ‫َوهللاُ َو ْح َدهُ لَ ش ََر ْي َك لَهُ َوأ َ ْش َه ُد َّ‬
‫إلى‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫َّ‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫ُ‬ ‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬
‫س ْول‬ ‫ُم َح َّمدًا َ‬
‫س َي َدنَا ُم َح َّم ٍد‬ ‫علَى َ‬ ‫ص َل َ‬ ‫ض َوانَ َه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫َر ْ‬
‫س َل ْم ت َ ْس َل ْي ًما َكثي ًْرا‬ ‫ص َحا َب َه َو َ‬ ‫علَى ا َ َل َه َوأ َ ْ‬ ‫َو َ‬
‫اس اَتَّقُوهللاَ َف ْي َما أ َ َم َر‬ ‫أ َ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَي َها النَّ ُ‬
‫هللا أ َ َم َر ُك ْم‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫َ‬ ‫ع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ‬ ‫َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬
‫َبأ َ ْم ٍر بَ َدأ َ َف ْي َه َبنَ ْف َس َه َوثَـنَى َب َمآل َئ َك َت َه‬
‫هللا‬
‫َ‬ ‫ن‬‫َّ‬ ‫إ‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ا‬‫َ‬ ‫ق‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫س‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫د‬ ‫ُ‬ ‫ق‬ ‫ب‬
‫َ‬ ‫ة‬
‫َ‬ ‫ح‬‫َ‬ ‫ب‬
‫َ‬ ‫س‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ال‬
‫لى النَّ َبى يآ اَي َها الَّ َذي َْن‬ ‫ع َ‬ ‫صل ْو َن َ‬ ‫َو َمآلئَ َكتَهُ يُ َ‬
‫س َل ُم ْوا ت َ ْس َل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم‬ ‫علَ ْي َه َو َ‬ ‫صل ْوا َ‬ ‫آ َمنُ ْوا َ‬
‫علَ ْي َه‬‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫س َي َدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص َل َ‬ ‫َ‬
‫س َي َدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ ‫علَى آ َل َ‬ ‫س َل ْم َو َ‬ ‫َو َ‬
‫س َل َك َو َمآل َئ َك َة اْل ُمقَ َّر َبي َْن‬ ‫ا َ ْن َبيآئَ َك َو ُر ُ‬
‫الرا َش َدي َْن أ َ َبى‬ ‫اء َّ‬ ‫ع َن اْل ُخلَفَ َ‬ ‫ض الل ُه َّم َ‬ ‫ار َ‬ ‫َو ْ‬
‫ع ْن بَ َقيَّ َة‬ ‫علي َو َ‬ ‫عثْ َمان َو َ‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫بَ ْك ٍر َو ُ‬
‫ص َحابَ َة َوالتَّا َب َعي َْن َوتَا َب َعي التَّا َب َعي َْن لَ ُه ْم‬ ‫ال َّ‬
‫عنَّا َمعَ ُه ْم‬ ‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫الدي َْن َو ْ‬ ‫ان اَلَى يَ ْو َم َ‬ ‫س ٍ‬ ‫َبا َْح َ‬
‫اح َمي َْن‬ ‫الر َ‬ ‫َب َر ْح َم َت َك يَا أ َ ْر َح َم َّ‬
‫ت‬‫اَلل ُه َّم ا ْغ َف ْر َل ْل ُمؤْ َم َني َْن َواْل ُمؤْ َمنَا َ‬
‫ت اَلَ ْحيآء َم ْن ُه ْم‬ ‫َواْل ُم ْس َل َمي َْن َواْل ُم ْس َل َما َ‬
‫ت الل ُه َّم أ َ َع َّز اْ َإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس َل َمي َْن‬ ‫َواْلَ ْم َوا َ‬
‫ص ْر َعبَا َد َك‬ ‫الش ْر َك َواْل ُم ْش َر َكي َْن َوا ْن ُ‬ ‫َوأ َ َذ َّل َ‬
‫اخذُ ْل‬ ‫الدي َْن َو ْ‬ ‫ص َر َ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫اْل ُم َو َح َدي َْن َوا ْن ُ‬
‫الدي َْن‬ ‫َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس َل َمي َْن َو َد َم ْر أ َ ْع َدا َء َ‬
‫الدي َْن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع‬ ‫َوا ْع َل َك َل َما َت َك َإلَى يَ ْو َم َ‬
‫الزلَ َز َل َواْ َلم َح َن‬ ‫عنَّا اْلبَالَ َء َواْ َلوبَا َء َو َّ‬ ‫َ‬
‫ظ َه َر َم ْن َها َو َما‬ ‫س ْو َء اْل َفتْنَ َة َواْ َلم َح َن َما َ‬ ‫َو ُ‬
‫سائَ َر‬ ‫صةً َو َ‬ ‫ع ْن بَلَ َدنَا اَ ْندُونَ ْي َسيَّا خآ َّ‬ ‫ط َن َ‬ ‫بَ َ‬
‫ ٍ اْلعَالَ َم ْي َن‪.‬‬ ‫ان اْل ُم ْس َل َمي َْن عآ َّمةً يَا َر َّ‬ ‫اْلبُ َ‬
‫د‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬
‫ْلخ َرةَ‬ ‫سنَةً َوفَى اْ َ‬ ‫َربَّنَا آتَنا َ َفى الد ْنيَا َح َ‬
‫ظلَ ْمنَا‬ ‫ار‪َ .‬ربَّنَا َ‬ ‫عذَ َ‬
‫ا ٍ النَّ َ‬ ‫سنَةً َو َقنَا َ‬ ‫َح َ‬
‫اإن لَ ْم ت َ ْغ َف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن‬‫سنَا َو ْ‬ ‫ا َ ْنفُ َ‬
‫َم َن اْلخَا َس َري َْن‪.‬‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ان‬
‫هللا يَأ ُ َ َ َ َ َ َ َ‬
‫س‬ ‫ح‬
‫ْ‬ ‫إل‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ل‬ ‫ْ‬
‫د‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬‫ر‬‫ُ‬ ‫م‬ ‫هللا ! َإ َّن َ‬
‫َعبَا َد َ‬
‫آء‬‫ع َن اْلفَ ْحش َ‬ ‫بى َويَ ْن َهى َ‬ ‫ْتآء َذي اْلقُ ْر َ‬ ‫َو َإي َ‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْو َن‬ ‫َواْل ُم ْن َك َر َواْلبَ ْغي يَ َع ُ‬
‫هللا اْلعَ َظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ‬‫َ‬ ‫وا‬ ‫ر‬‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ذ‬‫ْ‬ ‫َوا‬
‫هللا أ َ ْكبَ ْر‬
‫لى نَعَ َم َه يَ َز ْد ُك ْم َولَ َذ ْك ُر َ‬ ‫ع َ‬ ‫َ‬

Anda mungkin juga menyukai