ْ َالج ْه ُل َوي
ظهَ َر ال ِّزنَا َوتَ ْكث َر النِّ َسا ُء َويَقاَّل ل ِّر َجا ُل َحتَّى ْ َاط السَّا َع ِة أَ ْن يَقِ َّل ْال ِع ْل ُم َوي
َ ظهَ َر ِ ِم ْن أَ ْش َر
اح ُد
ِ لو َ ون لِ َخ ْم ِسينَ ا ْم َرأَةً القَيِّ ُم ْا
ُ يَ ُك
“Di antara tanda-tanda dekatnya hari Kiamat adalah sedikitnya ilmu (tentang Ad-Dien),
merajalelanya kebodohan dan perzinahan, dan sedikitnya kaum laki-laki, sehingga lima
puluh orang wanita hanya terdapat satu orang pengurus (laki-laki) saja” [HR. Al-Bukhari
no. 81 – tartib maktabah sahab, Muslim no. 2671, dan At-Tirmidzi no. 2205].
والظاهر أنها عالمة محضة ال لسبب آخر بل يقدر هللا في آخر الزمان أن يقل من يولد م
الذكور ويكثر من يولد من اإلناث وكون كثرة النساء من العالمات مناسبة لظهور الجهل
ورفع العلم
“Menurut dhahirnya, hal ini merupakan pertanda semata-mata, bukan karena sebab lain.
Bahkan Allah mentaqdirkan bahwa akhir jaman nanti sedikit sekali orang yang melahirkan
anak laki-laki dan banyak melahirkan anak perempuan. Dan banyaknya kaum wanita yang
merupakan salah satu pertanda telah datangnya hari kiamat itu sangat relevan dengan
merajalelanya kebodohan dan dihilangkannya ilmu (tentang Ad-Dien)” [lihat Fathul-
Bari oleh Al-Hafidh Ibnu Hajar 1/179 – penjelasan hadits no. 81].
Selain dari faktor sedikitnya jumlah kelahiran laki-laki dibandingkan wanita, hal itu juga
disebabkan karena banyaknya fitnah yang terjadi di akhir jaman seperti banyaknya
peperangan. Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan satu hadits yang menunjukkan bahwa
banyaknya kaum wanita dan sedikitnya kaum laki-laki itu disebabkan perginya kaum laki-
laki dan tetap tinggalnya kaum wanita, yaitu kaum laki-laki pergi berperang dan kaum wanita
tinggal di rumah. Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda :
......الرجا ُل َوتَ ْبقَى النِّ َسا ُء َحتَّى يَكونَ لِ َخ ْم ِسينَ ا ْم َرأَةً قَيِّ ٌم َوا ِح ٌد
َ َُويَذهَب
”....dan pergilah kaum laki-laki dan tinggallah kaum wanita, sehingga lima puluh orang
wanita hanya terdapat satu orang pengurus (laki-laki) saja”.
Kata-kata “lima puluh” ini bukanlah sebagai pembatas, namun sebagai bentuk majaz saja
yang mengandung pengertian “banyak”. Dalam hadits Abu Musa radliyallaahu
‘anhu disebutkan :
َ ِّالن
ِساء اح ُد يَ ْتبَ ُعهُ أَربَعُونَ ا ْم َرأَة يَلِ ْذنَ بِ ِه ِم ْن قِلَّ ِة ال ِّر َجا ِل َو َك ْث َر ِة َ َوي َُرى ال َّر ُج ُل ْا
ِ لو
“Dan seorang laki-laki akan diikuti oleh empat puluh orang wanita, yang mereka ingin
bersenang-senang dengannya” [HR. Muslim no. 1012].
3. yaumul baast
4. Yaumul hasyr
a) dalil semua manusia dperlihatkan semua amalnya
Firman Allah SWT dalam surat Attaubah ayat 105: “Dan katakanlah: “Beramallah
kamu sekalian, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaan kalian itu, dan kalian akan dikembalikan kepada Allah, Yang Mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata. Lalu diberitakan-Nya kepada kamu sekalian apa yang telah
kamu kerjakan.”
ˆًسˆ ̂يَ̂وْ َˆ̂م ْˆ̂القِˆيَˆا َ̂م ِ̂ة ُˆحفَ̂اةًˆ ُˆع َرˆا̂ةًˆ ُغˆ ˆْرال
ˆُ ˆح َˆش ُˆر ̂ال̂نَّˆا
ˆْ ُي
“Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak
berpakaian dan belum dikhitan.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102
dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha).
5.Yaumul hisab
a)tangan kanan(baik)
“Pada hari itu tidak berguna syafa’at, kecuali (syafa’at) orang yang Allah Maha
pemurah telah memberi izin kepadanya dan Dia meridhai perkataannya”. [Thaha :
109].
“…Dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai
Allah…” (QS. Al-Anbiya’ : 28
حتىˆ ̂نب̂غتˆ ̂منˆ ا̂لم̂عتزˆل̂ة،̂ˆ ولم يزˆل أهلˆ ا̂لس̂نة علىˆ ̂ذلك،̂فا̂تفق أهˆل الس̂ن̂ة عˆلى أنˆ الجˆن̂ة وا̂لنارˆ ̂مخل̂وقانˆ ̂موج̂ود̂انˆ ̂اآلˆن
وحˆم̂له̂م ع̂لى ذ̂لكˆ أص̂له̂م الفاسˆ̂د.̂ بلˆ ̂ينشˆئ̂هم̂ا هللاˆ يو̂م ̂القي̂ام̂ة:̂ ̂وقالت.̂ بلˆ ̂ينشˆئ̂هم̂ا هللاˆ يو̂م ̂القي̂ام̂ة،̂ˆ فأ̂نكرتˆ ̂ذلك،̂وال̂قدرˆي̂ة
وقاس̂وه علىˆ خل̂قه في أ̂فعا̂له̂م.̂ ̂والˆ ي̂نب̂غيˆ ̂له أنˆ ي̂فعلˆ ̂كذ̂ا،̂ و̂أن̂ه ي̂نب̂غيˆ ̂أن ي̂فعلˆ ̂كذ̂ا،̂ˆال̂ذيˆ وضˆعو̂ا ̂ب̂ه شرˆي̂ع̂ة ̂لما ي̂فع̂له هللا
“Ahlussunnah wal jama’ah sepakat, bahwa surga dan neraka telah tercipta dan telah ada
saat ini. Mereka senantiasa berada dalam akidah ini, sampai munculah kaum Mu’tazilah
dan Qadariyah, yang mengingkari keyakinan ini. Mereka mengatakan: Surga dan Neraka
Allah ciptakan pada hari kiamat. Yang mendorong mereka berkeyakinan seperti ini,
adalah, prinsip akidah mereka yang rusak dalam memahami syari’at Islam. Mereka
menanyakan, “Mengapa Allah malakukan ini dan itu? Sepatutnya Allah melakukan ini dan
ini. Ini tidak sepatutnya dilakukan oleh Allah.” Mereka telah menganalogikan perbuatan
Allah dengan perbuatan manusia.” (Syarah At Thahawiyyah, 440).
8. orang yang sudah masuk neraka terlebih dahulu jika dia keluar dari neraka
dia mempunyai tanda
Nama : MAWADDAH TURAHMAH
Kelas : XII Mia Unggulan 1